Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Kajian Linguistik dan Sastra

Kesantunan Berbahasa Jawa Ditinjau dari Tingkat Tutur Masyarakat Kecamatan Rimbo Bujang, Ulu dan Ilir di Kabupaten Tebo Istiqomah Husnun Afifah; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.145 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i1.18420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa Jawa ditinjau dari tingkat tutur masyarakat kecamatan Rimbo Bujang, Ulu dan Ilir di kabupaten Tebo, serta mendeskripsikan faktor apa saja yang memengaruhi kesantunan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, adapun metode pengumpulan data menggunakan metode Simak dan Cakap sebagai langkah awal, dan teknik lanjutan berupa teknik rekam dan catat. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ditemukan variasi tingkat tutur berbahasa Jawa pada tuturan masyarakat di wilayah penelitian yang berupa variasi ngoko, krama, dan madya. Penggunaan variasi ngoko oleh masyarakat wilayah penelitian dapat di identifikasi melalui lima indikator. Tuturan dengan variasi krama yang hanya dapat ditemui pada acara-acara formal, Serta tuturan dengan variasi madya yang dapat ditemui pada tuturan yang digunakan untuk berbicara kepada seseorang yang dituakan dalam masyarakat maupun keluarga, kepada seseorang yang belum dikenal secara pribadi (orang asing), situasi-situasi formal, dan tuturan oleh penutur yang dimaksudkan sebagai contoh atau ajaran (bahasake) kepada yang lebih muda. Terkait dengan kesantunan berbahasa, indikator kesantunan tuturan masyarakat wilayah penelitian dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistik seperti relasi kekerabatan antar penutur, usia, status sosial, tingkat formalitas penutur dan mitra tutur, kualitas pribadi penutur, hadirnya orang ketiga serta faktor ekonomi.
Analisis Register Bahasa Pengrajin Batu-Bata di Desa Kampung Selamat, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman Timur, Sumatera Barat (Kajian Sosiolinguistik) Rahman Mulyadi; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.289 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i1.18753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikankan register bahasa Pengrajin Batu-bata di desa Kampung Selamat, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman timur, Sumatera Barat. Register ini ditelaah dari aspek bentuk dan fungsinya yang tampak dalam ujaran para pengrajin batu-bata. Metode analisis data yang digunakan pada analisis data ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu memaparkan secara rinci bentuk dan fungsi register yang ada dalam ujaran pengrajin batu-bata. Penghimpunan data dibuat dengan metode terencana yakni orang yang ingin diwawancara terlebih dahulu izin atau diberi tahu bahwa akan direkam dan diteliti agar orang yang ingin kita harapkan datanya dapat menyampaikan data sesuai fakta. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tidak terencana, teknik simak, sadap dan teknik lanjutan sedangkan teknik analisis datanya adalah analisis deskriptif dengan memakai model analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkakn terdapat 32 register dari bentuk register casual dengan fungsi yaitu fungsi emotif dan konatif.
Ungkapan Pujian Bahasa Melayu Jambi di Masyarakat Melayu Kota Jambi Lerisa Ramadhea; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.507 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i2.20295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan jenis-jenis ungkapan pujian dan responnya, sekaligus fungsi dari pujian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah ungkapan pujian pujian dan responnya dalam bahasa melayu Jambi. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat melayu kota Jambi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah jenis ungkapan pujian yang tergolong dalam Kemampuan (Ability) ditemukan ada sebanyak 18 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 9 jenis, Kepemilikan (Possession) ditemukan ada sebanyak 19 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 8 jenis, Penampilan Fisik (Physical Appearance) ditemukan ada sebanyak 20 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 5 jenis, Kepribadian (Personality) ditemukan ada sebanyak 20 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 5 jenis, dan Kualitas (Quality) ditemukan ada sebanyak 10 ungkapan pujian dan respon pujian sebanyak 6 jenis. Adapun fungsi dari memberikan pujian pada orang lain yakni untuk mengekspresikan rasa kagum maupun rasa takjub yang disampaikan secara tulus atas pencapaian orang lain, penghargaan orang lain, untuk menjaga agar komunikasi verbal antara penutur dan mitra tutur dapat berjalan harmonis, untuk mengekspresikan rasa cemburu ataupun rasa iri terhadap pencapaian seseorang, penampilan seseorang, dan terhadap barang yang miliki orang lain. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ungkapan pujian masih sering digunakan oleh masyarakat melayu Jambi, dari kelima jenis pujian tersebut yang paling sering digunakan adalah jenis pujian Penampilan Fisik (Physical Appearance), hal ini menujukkan masyarakat melayu Jambi sering memperhatikan penampilan fisik satu sama lainnya
Kesantunan Berbahasa Melayu Pada Kalangan Remaja Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Dinda Deldiana Mughni; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.773 KB) | DOI: 10.22437/kalistra.v1i2.20301

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dan wujud pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa melayu di kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Tanjung Jabung Barat provinsi Jambi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah tuturan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa melayu pada kalangan remaja kecamatan Tungkal Ilir kabupaten Tanjung Jabung Barat provinsi Jambi. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode rekam dan catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih adapun teknis analisis data yaitu menyusun dan mengelompokkan wujud pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan serta parameter pragmatik, kemudian menganalisis wujud pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan serta parameter pragmatik.Hasil penelitian yaitu terdapat 60 data yang termasuk ke dalam pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan. Pada pematuhan prinsip kesantunan terdapat 21 data berdasarkan maksim kebijaksanaan 1 data, maksim kedermawanan 1 data, maksim pujian 1 data, maksim kerendahan hati 1 data, maksim kesepakatan 16 data, sedangkan pelanggaran prinsip kesantunan terdapat 39 data berdasarkan maksim kebijaksaan 3 data, maksim pujian 15, maksim kesepakatan 18 data, dan maksim simpati 3 data. Hasil temuan yang kedua adalah penggunaan parameter pragmatik pada remaja di kecamatan Tungkal Ilir berdasarkan tingkat jarak sosial terdapat 30 data.
Analisis Struktur Fisik dan Batin Pada Puisi “Membenci Tuhan Dan Aliran Pedang” Karya Gus Ubab Nurdiana Simbolon; Irma Suryani; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 3 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v1i3.21234

Abstract

Abstrak Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra yang terdiri atas rangkaian kata dan mengandung Makna. Oleh karena itu, untuk memahami puisi perlu adanya kajian mendalam. Tujuan Dari penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana struktur fisik dan batin yang terdapat dalam puisi ”Membenci tuhan dan aliran pedang” karya Gus Ubab. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural yang bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur batin yang terdapat pada puisi tersebut. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah membaca puisi, mengalisis struktur fisik dan batin puisi dan memberikan kesimpulan. Hasil dariAnalisis puisi memuat tema percintaan dan kehidupan yang memiliki suasana tegang,benci, dan menderita.  Abstract Poetry is a type of literary work that consists of a series of words and contains meaning. Therefore, to understand the poetry, It needs in-depth study. The purpose of this research is to describe how the physical and mental structures contained in the poem "Membenci Tuhan and Aliran Pedang "by Gus Ubab. The method in this study is a structural approach that aims to identify and describe the inner structure contained in the poem. The data analysis technique in this research is reading poetry, analyzing the physical and mental structure of the poem and giving conclusions. The results of the analysis of poetry contain themes of love and life which have an atmosphere of tension, hatred, and suffering.
Leksikon Budaya Tradisi Besale Suku Anak Dalam Batin Sembilan di Desa Tanjung Lebar Kecamatan Bahar Selatan Kabupaten Muaro Jambi, Tinjauan: Kajian Etnolinguistik Siti Maisaroh; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 3 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v1i3.23275

Abstract

Abstract This study aims to describe the cultural meaning in the Besale tradition of Suku Anak Dalam Batin Sembilan which is in the Tanjung Lebar Village Bahar Selatan District Muaro Jambi Regency. The research method is descriptive with a qualitative approach. After that the data obtained in the form of words on equipment, people, and the way/process of implementing the besale tradition. Data obtained from three informants. The techniques used to obtain data are observation, interview, listen, record and note. Then the data obtained were analyzed using the qualitative data analysis technique of the Miles and Huberman model. The results of this study are the cultural lexicon and cultural meaning of the besale Suku Anak Dalam Batin Sembilan tradition in form of names of equipment, people and ways consisting of words that use Suku Anak Dalam Malay and words that use Indonesian but with different pronunciations. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikon budaya dan makna kultural pada tradisi Besale Suku Anak Dalam Batin Sembilan yang berada di kawasan Desa Tanjung Lebar Kecamatan Bahar Selatan Kabupaten Muaro Jambi. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Setelah itu data yang diperoleh berupa kata pada perlengkapan, orang dan cara/proses pelaksanaan tradisi besale. Data diperoleh dari tiga informan. Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data yaitu observasi, wawancara, simak, rekam, dan catat. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah leksikon budaya dan makna kultural dari tradisi besale Suku Anak Dalam Batin Sembilan yang berupa  nama-nama perlengkapan, orang dan cara yang terdiri dari kata yang menggunakan bahasa Melayu Suku Anak Dalam Batin Sembilan dan kata yang menggunakan bahasa Indonesia akan tetapi dengan penyebutan yang berbeda.
Analisis Makna Referensial dan Nonreferensial dalam Umpasa Batak Toba Roslina Mariana Butarbutar; Ernanda Ernanda; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 3 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v1i3.23277

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna referensial dan nonreferensial dalam umpasa Batak Toba yang terdapat dalam upacara-upacara Batak Toba yaitu dalam upacara pernikahan, kelahiran, kematian, memasuki rumah dan baptisan kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata dalam umpasa Batak Toba yang mengandung makna referensial dan nonreferensial. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik pilah unsur penentu, wawancara, dan teknik rekam. Hasil penelitian ditemukan makna referensial dan nonreferensial sebanyak  44 umpasa. Dari 44 data umpasa ditemukan 14 data bermaknakan referensial. Referensial ialah makna yang berhubungan langsung dengan acuan yang ditunjuk oleh kata. Referen ataupun acuan boleh saja berupa benda, gejala, peristiwa, proses, sifat ataupun kenyataan. Adapun makna referensial yang mengacu pada benda terdapat 13 data, makna referensial yang mengacu pada sifat berjumlah 1 data. Adapun makna nonreferensial dalam penelitian ini ditemukan 8 data. Dikatakan makna nonreferensial jika kata-kata tidak memiliki acuan/referen dan kata tugas merupakan makna nonreferensial yakni seperti pada kata tugas preposisi dan konjungsi serta relative marker (penanda relatif). Dari 8 data makna nonreferensial ditemukan penghubung koordinatif pertentangan berjumlah 1. Makna referensial pada penghubung koordinatif penggabungan 3. Makna nonreferensial pada penghubung koordinatif pemilihan berjumlah 1. Makna nonreferensial pada penghubung subordinatif penyebab berjumlah 1. Makna nonreferensial pada penghubung subordinatif syarat berjumlah 1. Makna nonreferensial relative marker berjumlah 1. Adapun makna referensial dan nonreferensial ditemukan 22 data yakni makana referensial dengan preposisi ke- ada 2 data. Makna referensial dengan preposisi di- ada 1 data. Makna referensial dengan konjungsi koordinatif penggabungan ada 10 data. Makna referensial dengan konjungsi koordinatif pertentangan ada 1 data. Makna referensial dengan dengan konjungsi subordinatif tujuan ada 2 data. Makna referensial dengan relative marker (penanda relatif) ada 6 data. Jadi, dalam umpasa Batak Toba sering menggunakan makna referensial dengan konjungsi koordinatif penggabungan. Abstract This study aims to describe the referential and nonreferential meanings in the Batak Toba umpasa contained in the Batak Toba ceremonies, namely in the ceremonies of marriage, birth, death, entering the house and holy baptism. The type of research used is qualitative descriptive research. The data in this study is in the form of words in umpasa Batak Toba which contain referential and nonreferential meanings. The techniques used in this study are the determinant element sorting technique, interviews, and recording techniques. The results of the study found referential and nonreferential meanings of 44 umpasa. Of the 44 data, 14 data were found to be referential. Referential is a meaning that is directly related to the reference designated by the word. References or references may be objects, symptoms, events, processes, properties, or realities. As for the referential meaning that refers to objects, there are 13 data, the referential meaning that refers to the nature of 1 data.  As for the nonreferential meaning in this study, 8 data were found. It says a nonreferential meaning if the words do not have a reference / referent and the word task is a nonreferential meaning that is as in the word task preposition and conjunction and relative marker (relative marker). From 8 nonreferential meaning data found coordinate links of opposition totaling 1. Referential meanings on the coordinate link of merging 3. The nonreferential meanings on the coordinate link of the election amount to 1. The nonreferential meanings on the subordinative link of the cause amount to 1. The nonreferential meaning on the subordinate link of the condition amounts to 1. The nonreferential meaning of relative marker amounts to 1. The referential and nonreferential meanings found 22 data, namely referential feeds with the preposition to- there are 2 data. Referential meaning with prepositions in- there is 1 data. The referential meaning with the coordinate conjunction of the merger there are 10 data. Referential meaning with coordinate conjunction of the opposition there is 1 data. The referential meaning with the subordinative conjunction of the purpose there are 2 data. The referential meaning with relative marker (relative marker) there are 6 data. Thus, in umpasa Batak Toba often uses referential meanings with coordinate conjunctions of merging.
Makna Leksikal dan Makna Kultural pada Nama Makanan dan Peralatan dalam Upacara-Upacara Adat Batak Toba: Kajian Etnolinguistik Maya Sari Harahap; Ernanda Ernanda; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 3 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v1i3.23281

Abstract

Abstract This study aims to determine the lexical and cultural meanings of food names and utensils used in Toba Batak traditional ceremonies in Simangumban District, North Tapanuli Regency. The method in this study is descriptive with a qualitative approach, while data collection techniques use observation techniques, recording techniques, interview techniques, observing techniques and note-taking techniques. While the data analysis technique uses the distribution method and the matching method. The data were obtained from informants and four types of traditional ceremonies in the Batak Toba in Simangumban District, North Tapanuli Regency became the object of his research. The results of this study are the lexical and cultural meanings of the names of the food and utensils used in the forty Toba Batak traditional ceremonies, consisting of names that use the local language. The cultural meaning obtained from the name of the food and equipment can be seen from the way it is made, how to use it, based on the ingredients and based on the characteristics of the food and equipment. The cultural meaning attached to these foods and utensils leads to hope, prayer, and the sharing of blessings. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna kultural pada nama makanan dan peralatan yang digunakan dalam upacara-upacara adat Batak Toba di Kecamatan Simangumban, Kabaupaten Tapanuli Utara. Metode pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik obeservasi, teknik rekam, teknik wawancara, teknik simak dan teknik catat. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode agih dan metode padan. Data diperoleh dari informan dan empat jenis upacara adat dalam Batak Toba di Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara menjadi objek penelitiannya. Hasil dari penelitian ini adalah makna leksikal dan makna kultural dari nama makanan dan peralatan yang digunakan dalam upacara-upacara adat Batak Toba yang berjumlah empat puluh, terdiri dari nama yang memang menggunakan bahasa daerah. Makna kultural yang diperoleh berdasarkan nama makanan dan peralatan tersebut dilihat dari cara pembuatan, cara penggunaan, berdasarkan bahan dan berdasarkan ciri dari makanan dan peralatan tersebut. Makna kultural yang terdapat pada makanan dan peralatan tersebut mengarah kepada harapan, doa dan penyampaian berkat.
Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari Monica Salestina Putri; Ade Kusmana; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 1 No. 3 (2023): Januari 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v1i3.23285

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengungkapkan mengenai makna-makna yang terkandung yang ada di desa-desa di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari dan menjelaskan jenis toponimi yang ada di desa-desa di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang. Penamaan suatu tempat kerap sekali memiliki nilai dan makna yang terkandung didalamnya dan perlu kita lestarikan agar terus terjaga keberadaanya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Toponimi nama desa-desa yang ada di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari dan apa saja jenis Toponimi yang ada di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data yang terdapat di dalam penelitian ini adalah toponimi desa-desa di Kecamatan Mauara Bulian Kabupaten Batang Hari. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat asli desa-desa Kecamatan Muara Bulian. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, teknik simak, teknik rekam dan teknik catat. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dari 16 desa yang ada di muara bulian memiliki makna-makna sendiri yang terkandung didalamnya. Pada penelitian ini terdapat kategorisasikan nama-nama desa yang ada di Kecamatan Muara Bulian berdasarkan beberapa pengaspekan, yang pertama yaitu aspek perwujudan, aspek kemasyarakatan dan yang terakhir yaitu aspek kebudayaan. Penelitian ini juga menjelaskan terdapat beberapa jenis toponimi yang ada pada desa di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari, yaitu Toponimi Pemberian, Toponimi Wilayah, Toponimi Vegetasi dan terakhir Toponimi Sejarah. Abstract This study aims to explain and reveal the meanings contained in villages in Muara Bulian District, Batang Hari Regency and explain the types of toponyms that exist in villages in Muara Bulian District, Batang Regency. Naming a place often has value and meaning contained in it and we need to preserve it so that its existence is maintained. The formulation of the problem in this study is how the toponymy of the names of villages in Muara Bulian District, Batang Hari Regency and what types of Toponyms exist in Muara Bulian District, Batang Hari Regency. This research is qualitative descriptive research. The data contained in this study is the toponymy of villages in Mauara Bulian District, Batang Hari Regency. The sources of data in this study were the indigenous people of the Muara Bulian sub-district. Data collection in this study used interview techniques, listening techniques, recording techniques and note-taking techniques. The results of this study explain that of the 16 villages in Muara Bulian, they have their own meanings contained therein. In this study, there are categorization of the names of villages in Muara Bulian District based on several aspects, the first is the embodiment aspect, the social aspect and the last is the cultural aspect. This study also explains that there are several types of toponymies that exist in villages in Muara Bulian District, Batang Hari Regency, namely Giving Toponymy, Regional Toponymy, Vegetation Toponymy and lastly Historical Toponymy.
Makna Leksikal dan Makna Kultural pada Ornamen-Ornamen dan Peninggalan-Peninggalan Sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang:Kajian Etnolinguistik: Intan Rizkia; Ernanda Ernanda; Julisah Izar
Kajian Linguistik dan Sastra Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23262

Abstract

This study aims to determine the lexical and cultural meanings of ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang in Merangin Regency, Jambi Province. The research method is descriptive with a qualitative approach. The data in this study are in the form of terms on ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang, which were obtained from two informants. The techniques used in collecting data are observation, documentation, interviews, and recording. Then the data obtained will be analyzed using several data analysis techniques, namely transcription, data codification, data classification, data description, and finally drawing conclusions. The results of this study are the description and documentation of the lexical and cultural meanings of the ornaments and historical relics at Rumah Tuo Rantau Panjang  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang yang berada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa istilah kata pada ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang, yang diperoleh dari dua informan. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu, observasi, dokumentasi, wawancara, dan rekam. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa teknik analisis data yaitu, transkripsi, kodifikasi data, klasifikasi data, deskripsi data, dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu deskripsi dan dokumentasi makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang.