Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

MODIFIKASI DESAIN CHASIS KENDARAAN HYBRID PADA BUS SCANIA K360IB Riyan Ariyansah
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 7 No 3 (2017): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v7i3.913

Abstract

Mobil hybrid sebuah mobil yang menggabungkan mesin dengan menggunakan bahanbakar minyak dan mesin dengan pengerak motor menggunakan tenaga baterai. Ada beberapatujuan dari teknologi mobil Hybrid, seperti mobil irit bahan bakar, peningkatan tenaga mobil dandaya tambahan untuk penambahan alat yang menggunakan daya listrik pada mobil, seperti audio.Tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu menentukan pilihan varian terbaik dalammodifikasi kendaraan bus hybrid, yang dilihat dari beberapa faktor terutama dari safety,menentukan disain kerangka yang akan dimodifikasi lalu dilakukan perubahan menjadi kendaraanbus hybrid dengan menentukan varian terbaik, setelah dilakukan pemilihan varian maka didapatlahhasil pemilihan varian kendaraan bus hybrid, dan dari hasil tersebut mana yang lebihmenguntungkan untuk digunakan.Setelah dilakukan pembuatan varian konsep, maka dipilih varian ke 1 dari hasilkombinasi prinsip yang terdapat pada tabel 3.12 dengan beberapa pertimbangan di atas dihasilkanvariasi-variasi varian 1 : 1,1 : 2,2 : 3,1 : 4,2 : 5,1 : 6,2 : 7,1. Sedangkan dari sisi keamanan rangkachasis kendaraan bus hybrid dari perhitungan diatas, di dapatkan nilai tegangan Von Misesmaksimum pada rangka kotak hollow sebesar dengan perhitungan manual sedang denganmenggunakan sofware sebesar .Daya mesin (Power) sebesar 1.749 rpm, sedangkan daya tarik (HP) sebesar 3.93 Hp.
ANALISA GETARAN MESIN SEPEDA MOTOR BERKAPASITAS 125 CC 4 LANGKAH TERHADAP CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN MINYAK TURPENTIN (PINUS) Oskar Mahardika; Riyan Ariyansah; Adhes Gamayel
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 11 No 1 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i1.2037

Abstract

Saat ini penggunaan alat transportasi sangat banyak digunakan oleh masyarakat terutama untuk memudahkan kegiatan sehari-hari. Motor bakar merupakan suatu mesin konversi energi yang digunakan untuk alat transportasi yang banyak digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Menyadari akan hal itu telah banyak dilakukan penelitian dan pengembangan untuk mengefesiensikan energi yang digunakan oleh motor bakar, salah satunya adalah pencampuran bahan bakar bensin dengan minyak turpentine. Hal ini tentunya akan memberi hasil kinerja pada mesin tersebut. Penelitian ini dilakukan utuk mengetahui pengaruh pencampuran bahan bakar bensin dengan minyak turpentine pada getaran mesin, torsi, temperatur dan emisi gas buang pada kendaraan sepeda motor tersebut. Dengan variasi campuran minyak turpentine 5 %, 10% dan 15% pada putaran mesin 1000 Rpm, 2000 Rpm dan 3000 Rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar campuran minyak turpentine maka semakin besar getaran pada mesin, torsi yang dihasilkan oleh mesin semakin rendah, temperature pada ruang bakar meningkat signifikan dan hasil emisi gas buang semakin tinggi.
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA PEMBANGKIT LISTRIK SEPEDA STATIS MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS WORKBENCH Hermanto; Riyan Ariyansah; Adhes Gamayel
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 11 No 1 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i1.2039

Abstract

Sepeda statis sebagai pembangkit penghasil energi listrik yang merupakan pembangkit dengan mengunakan alternator, sepeda statis merupakan suatu metode dalam penyediaan energi listrik dengan cara menghubungkan sepeda statis ke altenator, lalu sepeda statis tersebut digunakan sebagai altenator atau dinamo ampere untuk menghasilkan tegangan Volt DC. Salah satu keuntungan memakai simulasi ansys workbench versi academic faktor keamanan juga menjadi tolak ukur efisiensi dalam mengetahui penggunaan bahan yang digunakan faktor yang bisa dijadikan acuan safety sebuah sepeda adalah ketika mendapatkan pembebanan secara vertikal. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat kekuatan dari rangka sepeda yang kita gunakan dengan beberapa variasi pembebanan vertikal. Analisis statis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan simulasi Analisis. Pembebanan vertikal yang divariasiakan ada 5 macam, yaitu beban sebesar 60 kg, 70 kg,80 kg, 90 kg dan 100 kg. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan software analysis workbench R2 2020 versi academic. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan simulasi didapatkan bahwa total deformation terbesar didapatkan pada pembebanan 100 kg, yaitu 0,0025572 mm
RANCANG BANGUN FRAME MESIN UJI DIESEL JETMAN TIPE R175A Muhammad Hambali; Riyan Ariyansah; Adhes Gamayel
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 11 No 1 (2021): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v11i1.2042

Abstract

Frame mengunakan material ASTM A36 H beam. Penelitian ini merupakan penelitian kekuatan struktur rancang bangun frame mesin uji diesel jetman tipe R175A mengunakan sofware ansys workbench R2 2020 versi academic sebelum pembuatan frame, dan juga Analisa getaran frame mengunakan piezoelektrik sembagai alat sensor pengambilan data getarannya. Bahwa hasil perhitungan 60 kg equivalent stress dengan simulasi ansys menunjukan nilai equivalent stress maksimum yang terjadi pada kondisi terbeban adalah 0,0026529 MPa. Nilai tersebut hanya terjadi di beberapa titik dan tidak melampaui nilai tegangan luluh ASTM A36. Berdasarkan hasil simulasi static struktual dengan pembebanan sebesar 60 kg di ketahui nilai maksimal total deformation sebesar 0,00047065 mm. Dari hasi simulasi dapat diketahui bahwa bagian frame jika warnanya mendekati warna merah artinya bagian frame tersebut semakin mendekati nilai maksimal total deformation. Hasil gelombang sinusoidal pengambilan data dengan 1000 rpm dan 2000 rpm menggunakan piezo A1 dan piezo A2 peletakan di tengah frame menghasilakan gelombang amplitudo, di mana piezo A2 lebih besar getarannya dari pada piezo A1 karena letak piezo A2 berdekatan dengan roda gila yang mengakibatkan gelombang lebih tinggi. Hasil gelombang sinusoidal pengambilan data dengan 1000 rpm dan 2000 rpm menggunakan piezo B1 dan piezo B2 peletakan samping frame menghasilakan gelombang amplitudo, di mana piezo B1 lebih besar getarannya dari pada piezo B2 karena letak piezo B1 lebih dekat dengan mesin yang mengakibatkan gelombang lebih tinggi, peletakan mesin diesel tidak senter dengan frame.
PENGARUH CAMPURAN BENSIN DAN MINYAK JAHE PADA GETARAN MESIN SEPEDA MOTOR Riyan Ariyansah; Murtalim; Adhes Gamayel; Ade Sunardi; Fitria Efendy
Jurnal Teknik Mesin Mechanical Xplore Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Teknik Mesin Mechanical Xplore
Publisher : Mechanical Engineering Department Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.13 KB) | DOI: 10.36805/jtmmx.v1i2.1391

Abstract

Motor bakar adalah suatu mesin knversi energi yang digunakan untuk alat transportasi yang banyak digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Menyadari akan hal itu telah banyak dilakukan penelitian dan pengembangan untuk mengefesiensikan energi yang digunakan oleh motor bakar, salah satunya adalah pencampuran bahan bakar bensin dengan minyak jahe. Hal ini tentunya akan memberi hasil kinerja pada mesin tersebut. Penelitian ini dilakukan utuk mengetahui pengaruh pencampuran bahan bakar bensin dengan minyak jahe pada getaran mesin, torsi dan emisi gas buang pada kendaraan sepeda motor tersebut. Dengan variasi campuran minyak jahe 5 %, 10% dan 15% pada putaran mesin 1000 Rpm dan 2000 Rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar campuran minyak jahe maka semakin besar getaran pada mesin, torsi yang dihasilkan oleh mesin semakin rendah dan hasil emisi gas buang semakin tinggi
PENGARUH BENTUK PENAMPANG BLUFF BODY PERSEGI, BELAH KETUPAT, DAN SEGITIGA TERHADAP TEGANGAN LISTRIK YANG DIHASILKAN OLEH PIEZOELEKTRIK Asep Supriadi; Adhes Gamayel; Murtalim; Ujiburrohman; Riyan Ariyansah
Jurnal Teknik Mesin Mechanical Xplore Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin Mechanical Xplore
Publisher : Mechanical Engineering Department Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.009 KB) | DOI: 10.36805/jtmmx.v2i2.2169

Abstract

Piezoelektrik adalah perangkat pemanen energi skala mikro yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik. Ketika ada tumbukan pada material piezoelektrik maka akan menyebabkan terjadinya getaran serta menghasilkan tegangan dan defleksi. Metode penelitian ini yaitu dengan mengamati piezoelektrik yang bergetar akibat aliran udara yang melewati penampang bluff body untuk menghasilkan tegangan listrik.. Dimana dimensi dan tinggi dalam satu penampang bluff body persegi, belah ketupat, dan segitiga memiliki ukuran yang sama yaitu 7 cm. Kecepatan aliran angin yang dipakai yaitu 5 m/s, 7 m/s, dan 9m/s. Penelitian dilakukan di dalam terowongan angin dan jarak penampang bluff body terhadap piezoelektrik yaitu 80 cm. Hasil dari variabel bentuk penampang bluff body yang menghasilkan tegangan listrik tertinggi yaitu pada penampang bluff body belah ketupat. Hasil dari variabel kecepatan yang menghasilkan tegangan listrik tertinggi yaitu pada kecepatan 9 m/s menghasilkan tegangan listrik 5,58 volt penampang bluff body belah keupat. Akibat adanya olakan maka sirip bergerak keatas dan kebawah menumbuk piezoelektrik. Piezoelectric is a micro-scale energy harvesting device that converts mechanical energy into electrical energy. When there is a collision with the piezoelectric material, it will cause vibration and produce stress and deflection. This study aims to determine the effect of the shape of the cross section of the bluff body on the electric voltage generated by the piezoelectric. This research method is to observe the piezoelectric vibrating due to the flow of air that passes through the cross section of the bluff body to produce an electric voltage. The independent variables in this study were the shape of the bluff body, and the speed of the wind flow. Where the dimensions and height in one cross-section of the square bluff body, rhombus, and triangle have the same size, which is 7 cm. The wind speed used is 5 m/s, 7 m/s, and 9m/s. The research was conducted in a wind tunnel and the cross-sectional distance between the bluff body to the piezoelectric is 80 cm. The result of the variable cross-sectional shape of the bluff body that produces the highest electrical voltage is the rhombic bluff body cross-section. The result of the speed variable that produces the highest electrical voltage, which is at a speed of 9 m/s, produces an electric voltage of 5.58 volts across the body of the kept cliff. Due to the oscillations, the fins move up and down to hit the piezoelectric.
STUDI SIFAT MEKANIS HASIL PENGELASAN DENGAN METODE LAS GESEK PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARAT AISI D2 & AISI 304 Deni; Riyan Ariyansah; Murtalim; Ade Sunardi; Adhes Gamayel
Jurnal Teknik Mesin Mechanical Xplore Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin Mechanical Xplore
Publisher : Mechanical Engineering Department Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.348 KB) | DOI: 10.36805/jtmmx.v2i2.2171

Abstract

Teknik pengelasan telah lama digunakan untuk menyambung logam dengan adanya media panas. Busur listrik, nyala oxy-acetylene, dan gesekan digunakan sebagai sumber panas. Pengelasan gesekan adalah prosedur pengelasan keadaan padat di mana panas dihasilkan oleh dua logam yang saling bergesekan, menyebabkan logam meleleh dan kemudian membeku bersama, membentuk sambungan las. Pengelasan fusi adalah jenis sambungan las yang paling umum saat ini. Keuntungan dari pengelasan ini adalah tidak memerlukan logam pengisi, cepat, dan suhu operasi di bawah titik leleh logam. Manfaat lain dari proses pengelasan ini adalah menghemat bahan dengan tidak memerlukan logam pengisi, fluks, atau gas pelindung, serta memiliki waktu pengelasan yang singkat. Penelitian ini membahas mengenai pengelasan gesek untuk mengetahui sifat mekanis pada pengelasan gesek logam AISI D2/ AISI 304. Metode yang digunakan dengan pengujian yaitu : uji tarik dan uji kekerasan (Vickers). Pada pengujian ini didapat nilai uji tarik paling tinggi terdapat pada specimen no 9 yaitu 352Mpa denagn parameter waktu gesek 70s, tekanan tempa 2,5 Mpa dan waktu tempa 35s. dan untuk hasil Uji kekerasan dengan nilai yang tinggi terdapat pada specimen no 9 area weld yaitu 649HV dengan parameter waktu gesek 70s, tekanan tempa 2,5 Mpa dan waktu tempa 35s. Welding techniques have been used extensively in joining metal to hot media. The heat source used comes from an electric arc, an oxy-acetylene flame and friction. Friction welding is a method of solid state welding, where the heat generated by two metals rubbing together so that the metal melts and then solidifies together into a weld joint. Welding joints that are most widely used today is fusion welding. The advantages of this welding are that it does not require a charger, the welding time is fast and the operating temperature is below the melting point of the metal. Other advantages of this welding technique are material preservation because it does not require a charger, flux and gas shield, short welding time and operating temperature below the melting point of the metal. This study discusses friction welding to see the mechanical of AISI D2 / AISI 304 metal friction welding. The methods used are: , tensile test and hardness test (Vickers). In this test, the highest tensile test value was found in specimen No. 9, namely 352Mpa with the parameters of friction time of 70s, forging pressure of 2.5 Mpa and forging time of 35s. and for the results of the hardness test with a high value found in specimen No. 9 the weld area is 649HV with a friction time parameter of 70s, forging pressure of 2.5 Mpa and forging time of 35s.
ANALISIS DESAIN STATIC MIXER PIPE UNTUK MENINGKATKAN PROSES KOAGULASI DI EXTERNAL WATER TREATMENT PLANT (WTP) Riyan Ariyansah; Istianto Budhi Rahardja; Adhes Gamayel
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v2i2.1386

Abstract

Di pabrik kelapa sawit, Water Treatment Plant adalah stasiun yang digunakan khusus untuk melakukan proses pengolahan air. Adapun tahapan-tahapan dari proses pengolahannya adalah dari sungai, waduk (reservoir) untreated tank, clarifier tank, water basin, sand filter, treated water tank dan selanjutnya dikirim untuk domestik dan air untuk kebutuhan dalam pengoperasian Boiler. Kualitas air yang dihasilkan sangat tergantung bagaimana cara pengolahan dan jumlah chemical yang dibutuhkan dalam kg/jam, dan kinerja dari chemical juga dipengaruhi oleh desain dari Water Treatment Plant itu sendiri. Adapun jenis chemical yang ada pada pengolahan air di Water Treatment Plant adalah untuk koagulan digunakan alum (Nalco 3276) sebagai pembuat flock dan utuk flokulasi digunakan Nalco 8173. Untuk meningkatkan kerja dari Nalco 3276 sebagai pembuat flock adalah dengan cara menyebarkan keseluruh bagian sisi pipa dan menurunkan laju kecepatannya sehingga flocknya dapat terbentuk secara sempurna dan juga memudahkan kerja dari Nalco 8173 sebagai penjaring atau penangkap flock. Dengan alasan ini dibuatlah sebuah alat guna menunjang kinerja dari Nalco 3276 yaitu Static Mixer Pipe sebagai pengaduk dan menaikkan turbulensi dari Re 95.808,800 hingga menjadi Re 191.912,2400. Sedangkan penambahan Head loss yang terjadi adalah sebesar 0,4542 m dari total Head loss desain awal yaitu 5,343 m. Penambahan Static Mixer Pipe akan menghasilkan dua kali pengadukan yang lebih besar dari aliran turbulen yang terjadi sehingga akan menghasilkan pembentukan flock yang lebih banyak sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih baik untuk proses pengolahan air di pabrik minyak kelapa sawit (PMKS).
PENGARUH VARIASI UKURAN PENAMPANG BLUFF BODY BELAHKETUPAT TERHADAP TEGANGAN LISTRIK YANG DIHASILKAN PIEZOELEKTRIK Leo Fendi Sadewo; Riyan Ariyansah; Adhes Gamayel; Sefnath J E Sarwuna; Ujiburrohman U
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.605 KB) | DOI: 10.30598/metiks.2022.2.1.27-33

Abstract

Abstrak Piezoelektrik adalah komponen elektronika yang biasanya digunakan dalam perangkat yang berhubungan dengan bunyi atau bisa juga sebagai tranduser yang dapat mengubang energi mekanik menjadi energi listrik ketika menerima getaran. Namun, dimensi piezoelektrik yang kecil dan tipis menyebabkan defleksi yang kecil yang dihasilkan oleh piezoelektrik tersebut, itulah kelemahan yang dimiliki oleh piezoelektrik. Oleh karena itu, piezoelektrik digolongkan sebagai penghasil energi listrik untuk tingkatan micro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar potensi energi listrik yang dihasilkan pada piezoelektrik pemanen energi dengan berdasarkan pola aliran fluida yang melewati penghalang bluff body belah ketupat dengan tiga variasi ukuran 5 cm, 7 cm, dan 9 cm. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi ukuran bluff body belah ketupat, dan variasi kecepatan aliran angin yaitu 5 m/s, 7 m/s, dan 9 m/s. Dimana variasi bluff body belah ketupat dengan berbeda ukurannya, Penelitian dilakukan di dalam terowongan angin dan jarak penampang bluff body terhadap piezoelektrik yaitu 80 cm. Hasil dari variabel variasi ukuran penampang bluff body belah ketupat yang menghasilkan tegangan listrik tertinggi yaitu pada penampang bluff body belah ketupat dengan ukuran 7 cm, dengan variabel kecepatan yang menghasilkan tegangan listrik tertinggi yaitu pada kecepatan 9 m/s menghasilkan tegangan listrik 5,58 volt dengan penampang bluff body belah ketupat ukuran 7 cm. Berdasarkan penelitian tersebut dengan adanya olakan yang diakibatkan oleh fluida yang mengalir, maka sirip bergerak ke atas dan ke bawah menumbuk piezoelektrik. Semakin besar aliran udara dan olakannya, Maka gerakan sirip ke atas dan ke bawah akan semakin besar. Hal ini terbukti dengan besar voltase yang dihasilkan oleh piezoelektrik.
SIMULASI KEKUATAN STRUKTUR MODEL VARIASI CAKRAM SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Goodman Octavianus; Adhes Gamayel; Riyan Ariyansah
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.875 KB) | DOI: 10.30598/metiks.2022.2.1.1-8

Abstract

Abstrak. Cakram merupakan salah satu komponen utama pada sistem rem cakram sepeda motor yang berfungsi untuk memperlambat laju putaran roda sepeda motor. Cakram sepeda motor memiliki model pola lubang yang bervariasi jumlah dan bentuknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tegangan maksimum variasi model cakram dan menginvenstigasi potensi area cakram akan retak. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan reverse engineering menggunakan metode elemen hingga. Pengujian dilakukan dengan mensimulasikan cakram pada kondisi statis dengan tekanan sebesar 1.4 MPa dan transien dengan kecepatan putaran cakram sebesar 12 rad/s menggunakan perangkat lunak Ansys Workbench R2 2021 Student Version. Hasil penelitian menunjukkan tegangan maksimum terendah pada cakram Model 1 yaitu sebesar 3.1362 MPa (simulasi statis) dan 507.91 MPa (simulasi transien). Selain itu, visualisasi distribusi tegangan hasil simulasi menunjukkan potensi resiko terendah cakram akan mengalami retak yaitu pada cakram Model 1.