Prasetio, Diki Bima
Departemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang; Gedung Laboratorium Kesehatan Terpadu Lantai 4 UNIMUS

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA

Intervensi Masalah Kesehatan Di RW.01 dan RW.03 Desa Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Eli Sahiroh; Diki Bima Prasetio; Indah Nur Sa’adah; Viki Andriyani; Tri Budi Wahyuni; Agustin Lutfiana; Rizky Nur Isnaini; Erul Wirayuda; Trixie Salawati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.626 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.17

Abstract

Latar belakang: Kegiatan mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan yang ada dan merumuskan beberapa masalah kesehatan utama melalui tahapan penentuan prioritas masalah di suatu wilayah merupakan langkah awal untuk menetapkan program pengabdian kepada masyarakat kegiatan. Data menunjukkkan warga di RW 01 yang terkena penyakit menular yaitu ISPA, demam typhoid dan TB paru 25%, sedangkan RW 03 yang terkena penyakit menular yaitu Diare 42,8%. Sedangkan sebagian besar warga di RW 01 dan RW 03 terkena penyakit tidak menular Hipertensi dengan persentase 35,4% dan 30,8%. Oleh karenanya intervensi dari masalah kesehatan yang telah ditemukan perlu dilakukan untuk peningkatan kesehatan  Metode: Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu penentuan prioritas masalah, penentuan akar masalah, prioritas akar masalah, memilih alternatif Intervensi, Penentuan Prioritas Intervensi, kemudian yang terakhir yaitu menyusun Planning of Action (POA) agar kegiatan berjalan secara teratur. Hasil: Hasil penyuluhan pada peserta mengalami peningkatan pengetahuan. Program senam mendapat kesepakatan untuk dilaksanakan setiap hari minggu pagi di Aula Balai Desa. Media KIE hipertensi berupa poster telah diserahkan kepada tokoh masyarakat dan ditempel di tempat pelayanan kesehatan dan tempat strategis berkumpulnya masyarakat, Media KIE hipertensi berupa stiker telah ditempelkan di rumah warga. Kesimpulan: Intervensi yang dilakukan yaitu berupa penyuluhan hipertensi, senam, media KIE poster, media KIE stiker. Kata kunci: identifikasi, masalah kesehatan, intervensi _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: The activity of identifying various existing health problems and formulating several major health problems through the stages of determining the priority of problems in an area is the first step to establishing a community service program. The data shows that residents in RW 01 are affected by infectious diseases, namely ARI, typhoid fever, and pulmonary TB 25%, while in RW 03, 42.8% are affected by infectious diseases. Meanwhile, most of the residents in RW 01 and RW 03 were affected by non-communicable diseases Hypertension with a percentage of 35.4% and 30.8%, respectively. Therefore, interventions for health problems that have been found need to be carried out to improve health. Methods: Activities are carried out in several stages, namely determining problem priorities, determining root causes, prioritizing root problems, choosing alternative interventions, determining intervention priorities, then the last one is preparing a Planning of Action (POA) so that activities run regularly. Results: The results of the counseling to the participants experienced an increase in knowledge. The gymnastics program got an agreement to be carried out every Sunday morning in the Village Hall Hall. Hypertension KIE media in the form of posters have been handed over to community leaders and posted at health service places and strategic places for community gatherings. Conclusion: The interventions carried out were in the form of hypertension counseling, exercise, IEC poster media, and IEC sticker media. Keywords: identification, health problems, intervention
Sosialisasi Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien pada Mahasiswa Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Angkatan 8 di RSGM UNIMUS Diki Bima Prasetio; Eli Sahiroh; Dwi Windu Kinanti Arti; Juni Arum Sari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.623 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.27

Abstract

Latar belakang: Insiden keselamatan pasien merupakan masalah penting, 10% dari pasien di Rumah Sakit mengalami insiden, dan 5-21% dari kejadian tersebut menyebabkan kematian. Tujuan: Melakukan sosialisasi tentang manajemen risiko dan keselamatan pasien kepada mahasiswa kedokteran gigi yang akan melakukan pendidikan profesi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Semarang. Metode: Langkah dalam melakukan kegiatan yaitu yang pertama melakukan pre-test terlebih dahulu. Lalu yang kedua melakukan sosialisasi kepada mahasiswa terkait manajemen risiko dan keselamatan pasien. Dan yang ketiga adalah melakukan post-test. Hasil: Pada saat dilakukan pre-test nilai pemahaman mahasiswa terkait manajemen risiko dan keselamatan pasien masih rendah dengan nilai terendah yaitu 35. Pada saat dilakukan sosialisasi mahasiswa memberikan respon yang sangat baik dengan adanya 100% mahasiswa memberikan respon tanya terhadap materi yang telah disampaikan. Pada saat post-test nilai mahasiswa cukup baik mneingkat dengan nilai terendah yaitu 50. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa dari awalnya yang belum pernah mendengar tentang manajemen risiko dan keselamatan pasien, akhirnya mahasiswa jadi tahu dan paham akan pentingnya menerapkannya di rumah sakit selama melakukan pendidikan profesi. Kata kunci: manajemen risiko, keselamatan pasien, kedokteran gigi, RSGM ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Safety incidents are an important issue, 10% of patients in hospitals experience incidents, and 5-21% of these incidents cause death. Objective: to disseminate information on risk management and patient safety to dental students who will undertake professional education at the Dental and Oral Hospital, Universitas Muhammadiyah Semarang. Methods: The first step in carrying out the activity is to do a pre-test first. Then the second is to disseminate information to students regarding risk management and patient safety. And the third is to do a post-test. Result: At the time of pre-test, students' understanding of risk management and patient safety was still low with the lowest score of 35. During socialization, students gave a very good response with 100% of students responding to the material that had been delivered. At the time of the post-test, the student's score was quite increased with the lowest score of 50. Conclusion: There was an increase in knowledge from the beginning who had never heard of risk management and patient safety, finally students came to know and understand the importance of applying it in hospitals during professional education. Keywords: risk management, patient safety, dentistry, RSGM
Observasi Kesehatan Mental pada Mompreneur di Taman Kanak-Kanak Kuncup Mekar Gogik Muhimatul Ifadah; Diki Bima Prasetio
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.75

Abstract

Latar belakang: Mompreneur atau ibu yang bekerja merupakan  kelompok yang   rentan   dan   berisiko   terhadap hazard psikososial. Kesejahteraan  keluarga  ibu  bekerja menjadi    berkurang dikarenakan    mompreneur  mengalami  stress  akibat  konflik peran  ganda  dan  beban  kerja  berlebihan. Kesehatan mental dapat diukur dengan melihat tingkat kecemasan stres seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui kesehatan mental ibu pekerja yang memiliki anak usia Taman Kanak-Kanak. Metode: Observasi dilakukan pada 36 mompreneur di TK Kuncup Mekar Gogik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Hasil: Mompreneur merasa mudah marah karena hal-hal sepele (75%), selain itu kadang-kadang mereka mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Sebagian besar dari mompreneur yang kadang-kadang merasa sulit untuk bersabar (63,9%) dan mudah tersinggung (61,1%) serta (25%) dari mereka sering kelelahan karena pekerjaan. Mengenai hubungan komunikasi dengan anak mereka mengakui jika hubungannya dekat dengan anak (75%), sering menjelaskan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak (80,6%), sering melakukan diskusi dengan anak (61,1%), serta merasa harus belajar tentang perkembangan anak meskipun sibuk bekerja (75%). Kesimpulan: Ibu dituntut untuk mengerjakan kewajibannya terhadap pekerjaan, namun pada saat yang bersamaan ibu juga dituntut untuk tidak melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri, ibu bekerja tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi suami dan anak-anaknya. Kata Kunci: kesehatan mental, stress, mompreneur _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Mompreneurs or working mothers are a vulnerable group and are at risk for psychosocial hazards. The welfare of working mothers' families is reduced because mompreneurs experience stress due to multiple role conflicts and excessive workloads. Mental health can be measured by looking at a person's level of anxiety and stress. Objective: To determine the mental health status of working mothers of kindergarten students. Methods: Observations were made on 36 mompreneurs at Kuncup Mekar Gogik Kindergarten. Data collection techniques using the questionnaire method. Result: Mompreneurs feel irritable because of trivial things (75%), besides that sometimes they worry about things that don't necessarily happen. There is also a large proportion of mompreneurs who sometimes find it difficult to be patient (63.9%) and easily irritated (61.1%) and (25%) of them are often exhausted because of work. Regarding communication relations with their children, they admit that they have a close relationship with children (75%), most of the children should not do (80.6%), often have discussions with children (61.1%), and feel have to learn about child development even though busy at work (75%). Conclusion: Mothers are required to carry out their obligations towards work, but at the same time mothers are also required not to forget their nature as mothers and wives, working mothers still try to fulfill their needs and provide the best service for their husbands and children.   Keywords: mental health, stress, mompreneur
Edukasi Kesehatan dan Olahraga Sebagai Pencegahan Obesitas dan Perilaku Sedentari Pada Siswa Ahad Agafian Dhuha; Andre Yogaswara; Sayid Fariz bin Seh Abu Bakar; Agung Widodo; Muhammad Muhibbi; Mifbakhuddin; Diki Bima Prasetio; Sayono; Didik Sumanto
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 3 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i3.112

Abstract

Latar belakang: Obesitas sudah menjadi epidemi global penyakit tidak menular yang mengancam seluruh penduduk dunia. Obesitas merupakan kondisi yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya intake makanan yang masuk dengan energi yang dikeluarkan sehingga menyebabkan tumpukan lemak di dalam tubuh. Tujuan: untuk melakukan edukasi remaja terkait kebugaran dan kesehatan agar tidak terjebak dalam perangkap kemajuan teknologi yang membawa pada perilaku sedentary. Metode:  Pengabdian dilaksanakan dalam bentuk edukasi melalui ceramah dan praktik latihan langsung di kelas. Pengetahuan responden diambil dengan kuesioner sebelum dan setelah kegiatan berlangsung. Hasil: siswa hanya melakukan aktivitas fisik 1 kali dalam seminggu yaitu saat jam pelajaran penjaskes di sekolah. Rerata denyut nadi siswa berkisar antara 90-100 kali per menit. Pada latihan kebugaran push up, kategori kurang sebanyak 28 siswa, kategori cukup 7 siswa, dan kategori baik 3 siswa.  Tes kebugaran sit up, kategori kurang sebanyak 26 siswa, kategori cukup 6 siswa, kategori baik 6 siswa. Kesimpulan: Sebagian besar tingkat kebugaran jasmani siswa SMA MIBS Kebumen dalam kategori kurang. Edukasi meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan kebugaran. Kata kunci: obesitas, sedentari, kebugaran _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Obesity has become a global epidemic of non-communicable diseases threatening the entire world's population. Obesity is caused by an imbalance between incoming food intake and expended energy, causing fat deposits in the body. Objective: educate youth about fitness and health so they don't get caught in the trap of technological advances that lead to sedentary behavior. Method: Community service is done through education through lectures and hands-on practice in class. Respondents' knowledge was taken with a questionnaire before and after the activity. Result: students only do physical activity once a week at school, namely during physical education lessons. The average student's pulse ranges from 90-100 beats per minute. In the push-up fitness exercise, there were 28 students in the less category, seven students in the sufficient, and three in the good. Sit-up fitness test, 26 students were lacking, six were adequate, and six students were good. Conclusion: Most of the physical fitness levels of SMA MIBS Kebumen students are in the poor category. Education increases students' knowledge about health and wellness. Keywords: obesity, sedentary, fitness