Jurnal Jalan Jembatan
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 22 No 3 (2005)"
:
10 Documents
clear
TRATEGI PERENCANAAN PENINGKATAN PERKERASAN JALAN LENTUR
Sjahdanulirwan, M.;
Nono, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (149.384 KB)
Jalan mempunyai peran yang sangat strategis dalam bidang sosial, ekonomi, budaya dan hankam (integritas nasional), namun sejalan dengan waktu (beban lalu-lintas dan lingkungan) kinerja perkerasan mengalami penurunan. Untuk memperoleh kinerja perkerasan yang laik atau sesuai dengan tuntutan pengguna jalan adalah cukup sulit dicapai. Hal tersebut salah satunya sebagai akibat keterbatasan pendanaan sehingga umur layan perkerasan lebih pendek dari yang direncanakan, seperti halnya yang terjadi pada ruas Jalan Lintas Timur Sumatera. Kondisi perkerasan pada jalan tersebut sudah kritis sehingga memerlukan peningkatan bahkan ditemukan adanya daerah-daerah yang perlu rekonstruksi, sedangkan dana yang tersedia untuk tahun anggaran 2005 untuk penanganan ruas jalan tersebut hanya tersedia 10% dari perkiraan total dana yang diperlukan. Makalan ini membahas tentang strategi perencanaan peningkatan jalan terkait dengan sering terjadinya keterbatasan anggaran. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa apabila dana yang tersedia sangat terbatas maka sebaiknya dana tidak dialokasikan secara merata untuk sepanjang ruas jalan karena hasil penanganan tidak efektif. Untuk mengoptimalkan dana dan memenuhi tutuntutan pengguna jalan, yaitu kinerja perkerasan yang laik, adalah strategi perencanaan peningkatan untuk seluruh panjang ruas jalan akan tetapi tidak didistribusikan secara merata tetapi sebaiknya direncanakan secara segmental. Cara segmental ini mencakup peningkatan sesuai umur rencana atau secara ideal dan bagian lainnya direncanakan tidak optimal tapi masih memiliki kekuatan struktur yang masih tahan untuk 1 sampai dengan 2 tahun sehingga masih memenuhi tuntutan pengguna jalan. Namun tercapainya perkerasan sesuai dengan umur rencana sangat tergantung dari pemeliharaan (rutin dan periodik) yang berkesinambungan.
EVALUASI KONDISI STRUKTUR JEMBATAN DENGAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN REGANGAN AKIBAT BEBAN LALU LINTAS AKTUAL
Hardono, Setyo
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.099 KB)
Latar belakang dari tulisan ini adalah masalah evaluasi kondisi struktur jembatan selama masa pelayanan. Evaluasi menjadi penting manakala dihadapkan pada berapa kapasitas jembatan sebenarnya atau bagaimana pengaruh beban berulang terhadap struktur jembatan. Pertanyaan atau masalah ini sering muncul. Pengukuran regangan dan tegangan pada elemen struktur jembatan menjadi hal yang penting manakala harus menjawab permasalahan diatas. Instrumen pengukur regangan-tegangan ditempatkan pada elemen yang kritis. Data regangan dan tegangan diambil selama jembatan tersebut dilewati kendaraan. Selama pengambilan data tersebut maka akan tercatat regangan dan tegangan maksimum, rata-rata dan minimum yang terjadi. Evaluasi terhadap data regangan dan tegangan akan memberikan gambaran mengenai siklus tegangan yang terjadi sepanjang jembatan tersebut dilewati kendaraan.
ALAT UJI MICRO DEVAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGUJIAN DURABILITI AGREGAT
Widajat, Djoko
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (83.921 KB)
Micro Deval telah dikembangkan di Eropa sebagai penguji keausan agregat, walau demikian dari salah satu spesifikasi yang berlaku di negara ini, nilai Micro Deval tidak hanya digunakan untuk mengklasifikasi tipe agregat, tetapi juga nilai Los Angeles Abrasion (LAA). Dari data menunjukkan adanya kecenderungan bahwa makin besar nilai LAA nilai Micro Deval makin besar pula, namun dari beberapa benda uji dijumpai bahwa nilai LAA kecil tetapi nilai Micro Deval besar. Micro Deval dapat digunakan untuk pengujian keausan agregat dalam kondisi basah.
PENGEMBANGAN BASIS DATA KECELAKAAN LALU-LINTAS
Iskandar, Hikmat
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (70.451 KB)
Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian yang tidak diharapkan, menakutkan, dan merugikan tetapi sulit dihindarkan, selalu menghantui setiap pelaku perjalanan. Polantas melaporkan, tidak kurang dari 10000 jiwa melayang setiap tahun di jalan-jalan umum di Indonesia, suatu potensi ekonomi yang terbuang percuma. Hal ini melatar belakangi perlunya upaya untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan di waktu yang akan datang. Makalah ini mengemukakan perlunya mengembangkan data base serta upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini untuk mewujudkan penanganan kecelakaan lalu-lintas secara sistematis. Dalam uraian ini akan dijelaskan latar belakang informasi yang dibutuhkan untuk penanganan kecelakaan lalu-lintas dan tools yang diperlukan. Formulir pencatatan kecelakaan lalu-lintas sebagai produk kajian, dilampirkan sebagai upaya diseminasi untuk juga mendapat kritik dan saran yang membangun
PEMILIHAN TIPE GRADASI YANG TAHAN DEFORMASI PLASTIS PADA CAMPURAN BETON ASPAL
Nono, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (498.323 KB)
Keruntuhan perkerasan lentur yang sering dijumpai pada daerah-daerah yang memiliki temperatur lapangan yang relatif tinggi dan melayani lalu-lintas berat adalah deformasi plastis.Ada dua fakror yang dapat memberikan kontribusi terhadap terjadinya deformasi plastis pada campuran beraspal, yaitu volumetrik campuran dan penggunaan tipe aspal. Volumetrik campuran dapat diantisipasi dengan pemilihan gradasi agregat gabungan yang dapat memberikan rongga yang cukup untuk mengakomodir aspal pada saat terjadinya pemadatan dengan lalu-lintas. Untuk mengatasi masalah di atas, penulis telah melakukan penelitian tentang pemilihan gradasi agregat sebagai alternatif untuk mengantisipasi terjadinya deformasi plastis untuk skala laboratorium. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat campuran beraspal dengan gradasi agregat memotong kurva Fuller atau di bawah daerah yang dilarang tidak rentan terhadap terjadinya deformasi plastis.
ALIRAN LALU LINTAS DAN JARAK GAP OPTIMAL PADA PERSIMPANGAN T
Kusnandar, Erwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (77.203 KB)
Lintasan aliran lalu lintas di persimpangan berbentuk T tanpa pengaturan, akan terjadi titik-titik konflik dan daerah potensial terjadinya tabrakan kendaraan. Kejadian konflik dan tabrakan sebagai akibat adanya gerakan dan manuver kendaraan yang berpotongan dan penggabungan. Kendaraan yang akan bergabung dengan arus utamanya yang saling beriringan diperlukan jarak gap yang memadai untuk bisa melakukan penyusupan. Keputusan untuk menerima atau menolak sebuah jarak gap diserahkan kepada pengemudi pada aliran kendaraan yang bukan prioritas dan dipaksakan. Penerimaan jarak gap untuk gerakan penggabungan kendaraan pada aliran lalu lintas beriringan, tanpa prioritas, dan dipaksakan, dimana saat bergabung membentuk sudut lebih kecil dari 300 akan lebih banyak diterima oleh pengemudi dibandingkan dengan bergabung membentuk sudut lebih besar dari 300. Pernyataan itu dibuktikan dari hasil penelitian secara empiris yang dilakukan di ruas jalan bertipe empat lajur dua arah terbagi (4/2-D). Penggabungan bersudut lebih kecil dari 300, bisa didapat apa bila pada kaki keluar persimpangan diberi lajur percepatan berupa taper.
PENGARUH ARAH GROOVING BETON TERHADAP TAHANAN GESER PERKERASAN KOMPOSIT BETON SEMEN-ASPAL
Yamin, R. Anwar;
Halim, Abdul;
Djunaedi, Eddie
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (193.893 KB)
Alternatif lain untuk jalan beton yang akan di-regrooving adalah dengan memberikan lapis tambah dari campuran beraspal sehingga membentuk perkerasan komposit beton-aspal. Monolitas dari lapisan komposit beton-aspal ini sangat tergantung pada ikatan yang terjadi pada interface-nya dan sangat dipengaruhi oleh arah, jarak serta kedalaman grooving, kuantitas dan mungkin bahkan jenis tack coat yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh arah grooving pada tahanan geser interface perkerasan komposit beton-aspal. Tiga variasi arah grooving pada slab beton yang dikaji adalah grooving melintang, serong 45o dan memanjang. Tack coat dari aspal cair jenis RC-70 dan aspal emulsi jenis CRS-1 dengan kuantitas pemakaian 0,2 l/m2 dan 0,6 l/m2 digunakan sebagai bahan pengikat lapisan beton-aspal. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tahanan geser suatu lapisan komposit dipengaruhi tidak saja oleh arah groovimg tetapi juga kuantitas tack coat yang diberikan dan beban normal yang diterima oleh lapisan tersebut. Pada lapisan komposit beton-aspal, slab beton yang memiliki grooving arah melintang menghasilkan tahanan geser yang paling tinggi dari pada yang dihasilkan oleh grooving arah serong dan memanjang, dan grooving arah serong lebih baik daripada arah memanjang. Pada semua arah grooving, tack coat jenis aspal emulsi tipe CRS-1 memberikan tahanan geser yang lebih besar dibandingkan dengan tack coat jenis aspal cair tipe RC-70 dan perubahan daya rekat RC-70 akibat perubahan beban normal adalah lebih pekadibandingan dengan daya rekat CRS-1.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS DURABILITAS DENGAN DURABILITAS ASPAL
Hermadi, Madi;
Sjahdanulirwan, M.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (72.326 KB)
Tingkat keawetan aspal perlu diketahui sedini mungkin atau sebelum aspal tersebut diputuskan digunakan untuk bahan perkerasan. Secara prinsip, keawetan aspal dapat dilihat dari segi komposisi kimia. Aspal yang memiliki banyak senyawa reaktif akan kurang awet dibanding aspal yang memiliki banyak senyawa tidak reaktif. Untuk mengukur keawetan ini dibuat suatu perbandingan antara jumlah senyawa yang reaktif dengan jumlah senyawa yang tidak reaktif atau yang disebut indeks durabilitas. Dilain pihak, seiring dengan berkembangnya SUPERPAVE, kini berkembang pula pengujian TFOT dan PAV untuk mensimulasi kondisi aspal pada perkerasan. Dengan pengujian ini durabilitas aspal dapat diprediksi. Pada tulisan ini disampaikan korelasi antara indeks durabilitas aspal berdasarkan perbandingan komposisi kimia dengan durabilitas aspal hasil pengkondisian dengan TFOT dan PAV. Hasil dari penelitian ini ternyata hubungan antara indeks durabilitas aspal berdasarkan komposisi kimia dengan durabilitas aspal berdasarkan pengkondisian dengan TFOT dan PAV umumnya tidak berarti. Oleh karena itu memprediksikan keawetan aspal sebaiknya berdasarkan simulasi pengkondisian di laboratorium sebagaimana rekomendasi SHRP.
PENGARUH ADANYA PARAFIN LILIN TERHADAP KARAKTERISTIK ASPAL DAN CAMPURAN BERASPAL
Suroso, Tjitjik W
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (88.146 KB)
Aspal yang baik adalah aspal yang berasal dari crude oil yang asphaltic base, namun bahan ini tidaklah terlalu banyak, sehingga dimungkinkan aspal terbuat dari residu crude oil yang mempunyai kandungan campuran antara asphaltic dan parafinic base. Parafin sangat mudah berubah sifatnya hanya dengan perubahan rentang temperatur yang sangat kecil. Oleh karena itu keberadaan parafin lilin dalam aspal akan mengganggu kinerja campuran beraspal sehingga diprediksi dapat menjadi alasan perkerasan mudah mengalami deformasi. Untuk menetukan pengaruh adanya parafin lilin(wax) terhadap sifat rheologi aspal dan karakteristik campuran digunakan dua macam parafin lilin padat dan cair dengan kadar dari 1% s/d 5% terhadap aspal. Selanjutnya dilakukan pengujian mutu aspal dan karakteristik campuran beraspal dengan Marshalll test, Stabilitas dinamis dengan alat Wheel tracking machine dan Modulus resilien dengan alat UMATTA. Dari hasil penelitian adanya parafin lilin menurunkan sifat reologi aspal baik perbedaan titik lembek, Penetrasi Indek, Stiffness modulus, Kelekatan terhadap aggregat, dan modulus kekakuan. Pengaruh adanya parafin lilin juga menurunkan kinerjacampuran beraspal baik dari pengujian Marshall , Stabilitas dinamis, dan Modulus resilien. Pengaruh parafin padat dalam aspal sampai 4% masih dalam kategori aman sedangkan untuk pengujian kelekatan terhadap aggregat pada 2 % parafin telah mempengaruhi daya lekat aspal terhadap aggregat, namun untuk parafin cair batas aman adalah 2%. Walaupun dari hasil pengujian terhadap 70 contoh aspal kesemuanya tidak ada yang melebihi 2%, untuk sementara disarankan batas kadar parafin yang diperbolehkan adalah 2% agar perkerasan tidak mudah terjadi kerusakan secara dini.
PENGGUNAAN KARET ALAM UNTUK MENINGKATKANSIFAT FISIK ASPAL KERAS
AS, Iriansyah.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 22 No 3 (2005)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (101.799 KB)
Dalam upaya meningkatkan efesiensi penyediaan prasarana jalan, diperlukan berbagai alternatif dan inovasi teknologi bahan jalan untuk diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan yang diharapkan. Penerapan ini mempunyai kaitan antara lain dengan fungsi jalan, beban lalu lintas dan lokasi jalan yang ditangani. Dewasa ini masih sering dijumpai kerusakan dini jalan sebelum mencapai akhir masa pelayanan jalan tersebut terutama pada daerah dengan volume lalu lintas tinggi dan beban kendaraan yang relatip berat. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya kerusakan dini jalan menurut penelitian salah satunya adalah penggunaan jenis aspal yang tidak sesuai. Penggunaan aspal dengan penetrasi rendah kurang tahan lama disebabkan proses oksidasi sehingga jalan mengalami retak-retak. Demikian pula jika menggunakan aspal dengan penetrasi tinggi dengan titik lembek aspal yang rendah, sedangkan temperatur permukaan jalan pada siang hari cukup tinggi, akibat beban kendaraan yang berat jalan akan mengalami kerusakan deformasi plastis. Salah satu alternatif teknologi untuk mengatasi kerusakan tersebut dengan cara menambahkan karet alam kedalam aspal yang dapat meningkatkan sifat fisik aspal sehingga kualitas aspal meningkat bila dibandingkan dengan aspal konvensional. Pada penelitian ini jenis karet alam yang digunakan sebagai bahan tambah (aditif) aspal adalah, jenis lateks kebun, lateks pekat (KKK.60) dan karet SIR.20 yang merupakan karet alam hasil perkebunan dalam negri. Jenis karet tersebut mudah diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang memadai untuk keperluan jalan. Pengujian laboratorium yang dilakukan di Puslitbang Prasarana Transportasi hanya terbatas pada pengujian sifat fisik aspal keras penetrasi 60 tanpa dan dengan penambahan kadar karet yang bervariasi sebesar 1 - 5% terhadap berat aspal. Penambahan sedikit karet alam kedalam aspal penetrasi 60 dapat meningkatkan sifat fisik aspal penetrasi 60 dengan menurunnya penetrasi dan meningkatnya titik lembek, hal ini menyatakan aspal karet lebih tahan terhadap temperatur tinggi, sedangkan nilai daktilitas tidak berubah menyatakan bahwa aspal masih mempunyai sifat elastisitas yang cukup tinggi.