cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 560 Documents
UJI COBA MODEL FISIK SISTEM BRIDGE WEIGH IN MOTION SEDERHANA PADA JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT (TRIAL MODEL OF A SIMPLE BRIDGE WEIGH IN MOTION SYSTEM ON STEEL GIRDER COMPOSITE BRIDGE) Nugraha, Widi; Sukmara, Gatot
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.031 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada umumnya, penggunaan sistem WIM untuk mengukur beban kendaraan dan lalu lintas di Indonesia saat ini masih mengandalkan sistem WIM temporer. Survei tersebut pada umumnya dilakukan untuk durasi paling lama satu minggu. Pada tahun 2015, Puslitbang Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR (Pusjatan) mengembangkan sebuah sistem WIM yang relatif baru di Indonesia. Sistem WIM ini memanfaatkan struktur jembatan dengan mengukur respons elemen jembatan akibat beban kendaraan yang melintas sebagai data dasar untuk diolah dengan sebuah algoritma untuk menghitung beban kendaraan (sistem bridge WIM). Luaran dari sistem bridge WIM ini adalah beban kendaraan yang dihitung berdasarkan respons struktur jembatan dan kecepatan kendaraan yang dihitung berdasarkan selisih waktu saat kendaraan melintas pada dua sensor berurutan yang jarak antarsensornya diketahui. Pusjatan pada tahun 2016 melakukan implementasi dari konsep teknologi bridge WIM sederhana dengan memasang sensor strain transducer pada Jembatan Cipeles, sebuah jembatan gelagar baja komposit dengan panjang bentang 30 m, berlokasi di Ruas Jalan Nasional Bandung-Cirebon, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Proses kalibrasi dari sistem ini dilakukan dengan mengukur respons struktur jembatan untuk beban kendaraan truk yang beratnya diketahui. Hasil dari perhitungan beban kendaraan dengan bridge WIM sederhana ini memberikan simpangan terhadap pengukuran beban kendaraan statis. Hasil kalibrasi menunjukkan sekitar 3,87% perbedaan dengan muatan truk yang dikenal secara statis. Perhitungan kecepatan kendaraan menggunakan sistem bridge WIM ini, memberikan simpangan sebesar 9,3% dibandingkan terhadap pengukuran dengan speed gun untuk sepuluh kendaraan yang melintas di atas jembatan. Kata Kunci: jembatan, weigh in motion, sensor, beban kendaraan, kecepatan kendaraan ABSTRACT Generally, the use of a temporarily WIM system to measure vehicular loads and traffic are common practices in Indonesia. It takes about maximum one week of survey. In 2015, a relatively new WIM system in Indonesia is developed by IRE, Ministry of Public Works and Housing. This WIM system uses bridge structural responses due to vehicle loads as input to the system which is then calculated by using an algorithm to determine the vehicle loads (bridge WIM system). The output of this bridge WIM system are vehicle loads that are calculated by using bridge structural responses and vehicle speeds that are calculated by differences of vehicle passing time on two adjacent sensors, with the distances between them as defined. The bridge responses were measured by using strain transducers attached on the bridge. In 2016, IRE implemented a simple bridge WIM concept by installing strain transducer on Cipeles Bridge. This bridge is a steel girder composite bridge with 30 m span located in Bandung-Cirebon National Road, Sumedang Regency, West Java. To calibrate the system, bridge responses were measured by statically known truck load. The calibration results shows about 3,87% differences with statically known load truck. In addition, in terms of vehicle speed, it shows about 9,3% differences with speed gun measurements. Keywords: bridge, weigh in motion, sensors, vehicular load, vehicle speed
PENGARUH WAKTU PEMBEBANAN TERHADAP KEKUATAN BETON ASPAL LAPIS PERMUKAAN Sjahdanulirwan, M. Sjahdanulirwan; -, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12432.689 KB)

Abstract

ABSTRAKAspal memiliki sifat visco-elastis, yakni tergantung terhadap temperatur dan waktu pembebanan, sehingga kekakuan campuran beraspal akan bervariasi sesuai dengan kondisi temperatur dan waktu pembebanan. Kekakuan campuran beraspal, umumnya digunakan sebagai data masukan untuk keperluan perencanaan perkerasan, terutama pada perencanaan Metoda Mekanistik-Empirik. Makalah ini membahas tentang pengaruh waktu pembebanan terhadap kekuatan beton aspal lapis permukaan, yaitu untuk jenis AC-WC dan HRS-WC dengan bahan pengikat aspal pen 60 dan aspal polimer kegiatan yang dilakukan adalah mencakup kajian pustaka, pengujian bahan dari beberapa jenis campuran beraspal panas di laboratorium serta analisis data yang mencakup analisis deskriptif sifat bahan dan campuran beraspal, dan membuat kolerasi antara Modulus Resilien dengan waktu pembebanan. Hasil analisis diperoleh bahwa semakin lama waktu pembebanan maka kekakuan campuran semakin rendah, sehingga untuk perencanaan perkerasan perlu menggunakan factor koreksi nilai kekakuan, yaitu sesuai dengan lamanya waktu pembebanan atau kecepatan kendaraan pada lokasi yang ditinjau. Kata Kunci : aspal, kekakuan, campuran beton aspal lapis permukaan, waktu pembebanan, factor koreksi.
FAKTOR KUNCI DALAM PENENTUAN PRIORITAS PENANGAN KERUSAKAN JALAN Yuwono, Bambang E; Rintawati, Dewi; -, Supriyono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.862 KB)

Abstract

ABSTRAKKontruksi jalan akan menurun kualitasnya seiring dengan umurnya, hal ini terjadi apabila tidak dilakukan program preservasi jalan. Tim Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan Transportasi Nasional, Kantor Kementrian Koordintor bidang Perekonomian merenkiomendasikan strategi Quick dan Effective Response, karena sebagian besar jalan yang rusak berat diawali oleh kerusakan ringan jalan (kerusakan permukaan). Yang tidak ditangani secara cepat dan tetap. Kerusakan jalan memang harus segera ditangani sesuai pedoman teknis, namun kerusakan jalan tidak hanya bersifat teknis, kerusakaan jalan berdampak pada kerugian masyarakat, baik langsung seperti kenaikan Biaya Operasional Kendaraan, kehilangan waktu produktif, maupun tidak langsung seperti gangguan kesehatan akibat meningkatnya polusi akibat tersendatnya transportasi yang mengakibatkan kenaikan polusi. Penelitian terkait dengan penetuan prioritas penangan jalan sudah banyak, namu penelitian yang sudah ada dilhususkan pada lokasi tertentu, sehingga kriteria/faktor yang digunakakn beserta bobotnya hanya padat digunakan secara terbatas pada lokasi tertentu disamping juga belum memasukan unsur Quick and Effective Respons. Review dilakukan terhadap faktor-faktor yang digunakan pada penelitian terdahulu, sehingga dihasilkan kriteria umum yang diduga dapat digunakan sebagai faktor penentu/kunci dan diwujudkan dalam sebuah kuesioner. Kuesioner disebarkan kepad para ahli/ peneliti transportasi, dan berdasarkan kuesioner yang kembali dilakukan anallisis menggunakan Konfimatory Factor Analysis, hasilnya didapatkan faktor-faktor (termasuk bobotnya) yang dapat digunakan sebagai kriteria umum dalam penentuan prioritas penangan jalan. Faktor-faktor tersebut adalah potensi kerugian masyarakat (0,51), potensi pengembangan wilayah (0,31) dan kondisi jalan (0,19). Kata kunci : jalan, kerusakan, faktor kinci, penanganan, prioritas
ANALISIS NONLINER GEMPA DALAM ARAH MELINTANG PADA KEPALA JEMBATAN INTEGRAL Surviyanto, Anton
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 3 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.441 KB)

Abstract

ABSTRAKJembatan integral merupakan tipe jembatan tanpa ada sambungan dengan lantai jembatan menerus dan terhubung secara monolit dengan dinding abutmen. Dalam analisis linier dan nonlinier struktur, dinding kepala jembatan di modelkan sebagai dinding geser menggunakan beberapa teknik baik itu menggunakan elemen shell maupun kombinasi element frame. Teknik pemodelan yang umum digunakan adalah mid-pier frame untuk merepresentasikan kekakuan dinding  frame horizontal (rigid arm). Dalam makalah ini, analisis statik nonlinier pushover dilakaukan untuk jembatan abuten integral. Dinding abutmen dimodelkan dalam elemen mid-pier frame dan elemen shell. Material besar nonlinier untuk model mid-pier diasumsikan dengan sendi plastis (interaksi PMM/aksial terhadap momen arah masing-masing), sedangkan model multilayer mempertimbangkan beton dan tulangan sebagai shell yang berlapis. Hasil kedua model yang dibandingkan dalam perilaku sistem struktur global. Hasil menunjukan kurva pushover untuk kedua model serupa. Namum model mid-pier arm overestimasi kapasitas struktur untuk incremental perpindahan lebih besar dari 0,038 m dibandingkan dengan model shell multilayer. Perpindahan stuktur dari beberapa titik yang berbeda cukup signivikan dengan selisih lebih dari 10% antar kedua  model. Hal ini disebabkan oleh kekakuan rigid beam pada model abutmen dengan model mid-pier frame.Kata kunci : jembatan abutem integral, gempa arah transversal, dinding geser, analisis nonlinier, multilayer shell, sendi plastis, interaksi PMM
EVALUASI TIPIKAL ZONA SELAMAT SEKOLAH PADA JALAN ARTERI PRIMER YANG MASUK WILAYAH PERKOTAAN hidayat, edwin
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.382 KB)

Abstract

ABSTRAKAngka kecelakaan di Indonesia tiap tahun cenderung meningkat, dengan jumlah korban kecelakaan usia anak sekolah yang cukup tinggi. Salah satu alternative untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan Zona Selamat Sekolah (ZoSS). ZoSS didefinisikan sebagai lokasi diruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur keceoatan kendaraan di lingkungan sekolah. ZoSS di desain agar kendaraan yang melewati daerah tersebut berkecepatan rendah sehingga memberikan waktu reaksi antisipasi gerak anak sekolah dasar yang bersifat spontan dan tak terduga. Evaluasi dilakukan pada ZoSS yang berada pada jalan 4 lajur 2 arah terbagi, dilakukan dengan mengukur kecepatan kendaraan dengan analisis statistik uji Z, kinerja jalan dengan MKJI 1997, serta mengetahui peresepsi dan preferensi masyarakat menggunakan metode social induktif dengan analisa deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut, menunjukan kecepatan rata-rata kendaraan saat melintasi ZoSS adalah 36,62km/jam dimana melebihi standar yang seharusnya <_ 25 km/jam. Kemudian V/C rasio sebesar 0,48 sehingga kinerja jalan termasuk Level Of Service C. sedangkan peresepsi penyebrangan jalan, terdapat 25% penyebrangan jalan yang menyebrang tidak pada fasilitas penyebrangan (ZoSS), serta 68% responden mengalami kesulitan menyebrang karena kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi sehingga perlu dibuat rekayasa lalu lintas (penambahan rambu) untuk mengurangi kecepatan agar sesuai dengan standar perencanaan dan upaya untuk memberikan penyadaran terhadap keselamatan di jalan raya kepada masyarakat. Kata kunci : Zona selamat sekolah (ZoSS), Level of Service (LOS), V/C Rasio, Kecepatan, Rekayasa lalu lintas
OPTIMASI KONFIGURASI DEK JEMBATAN DENGAN SIMULASI NUMERIK -, Subagyo; Hasim, Fadilah
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1400.117 KB)

Abstract

ABSTRAK Pengaruh geometri dek jembatan terhadap aliran angin perlu dikaji untuk mendapatkan rancangan jembatan yang optimal. Dalam fase perancangan penentuan geometri dek yang optimal biasanya diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif cepat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan simulasi numeric untuk memperoleh gambaran besar berbagai pengaruh variasi geometri terhadap perilaku aliran angin di sekitar dek. Selanjutnya untuk mendapatkan besaran-besaran fisika secara lebih rinci, kajian dapat dilanjutkan menggunakan metoda eksperimen. Makalah ini melaporkan kajian simulasi numerik aliran di sekitar penampang lintang dek jembatan untuk mengetahui pola aliran  yang terjadi, gaya dan momen aerodinamika yang timbul untuk mengoptimalkan rancangan. Simulasi numeric dilakukan pada enam geometri penampang lintang dek jembatan dua dimensi dengan variasi titik tangkap angin pada sudut selang 0 derajat. Simulasi numeric dilakukan menggunakan perangkat lunak komersial Fluent. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dek jembatan yang dilengkapi wind fairing dengan titik tangkap angin 0,25 kali tinggi girder daripermukaan atas dek memiliki kinerja aerodinamika yang baik. Selanjutnya optimasi dari posisi titik tangkap dngan cara yang sama dilakukan simulasi diperoleh dari sisi titik tangkap pada jarak 1,5 meter dari sisi dek dasar.Kata kunci :  simulasi numeric, penampang lintang, sudut serang, simulasi, aerodinamika
ASBUTON PELET SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT ASPAL DAN CAMPURAN BERASPAL Hermadi, Madi; -, Kurniadji
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.522 KB)

Abstract

ABSTRAKKeruntuhan lapis perkerasan beraspal yang diakibatkan oleh temperatur tinggi dan beban berat berupaketidaktahanan terhadap deformasi permanen dan retak lelah. Untuk menanggulangi hal tersebut maka salahsatu cara adalah dengan menambahkan Asbuton semi ekstraksi kedalam campuran beraspal. PenambahanAsbuton semi ekstraksi akan menurunkan nilai penetrasi dan meningkatkan nilai titik lembek aspal sehinggacampuran menjadi lebih tahan terhadap kerusakan deformasi permanen. Selama ini Asbuton semi ekstraksiyang sudah banyak digunakan adalah dalam bentuk pra-campur (20% Asbuton semi ekstraksi: 80% aspalminyak). Kendala dalam bentuk ini adalah terjadinya pengendapan mineral Asbuton pada ketel aspal. Untukmenghindari permasalahan tersebut maka dibuat Asbuton semi ekstraksi dalam bentuk pelet yangpenggunaannya di Asphalt Mixing Plant (AMP) langsung ditambahkan ke dalam campuran di pugmil melaluibin khusus. Untuk mengetahui sampai sejauh mana efektifitas penambahan Asbuton pelet maka telah dilakukanpengkajian terhadap sifat aspal minyak yang mengandung Asbuton pelet 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%serta terhadap sifat campuran yang menggunakan aspal dengan kandungan Asbuton pelet 0%, 15% dan 20%.Hasil pengkajian menunjukkan bahwa makin tinggi kandungan Asbuton pelet maka nilai penetrasi aspal makinrendah dan nilai titik lembek makin tinggi. Sedangkan sifat campuran menunjukkan makin tinggi kandunganAsbuton pelet akan menyebabkan makin tinggi nilai stabilitas Marshall, modulus resilien dan stabilitas dinamis.Kesimpulan yang diperoleh yaitu kandungan Asbuton pelet optimum adalah 15% diperoleh setelah dievaluasipula hasil uji kelelahan yang menunjukkan bahwa ketahanan campuran dengan 20% Asbuton pelet lebih rendahsedangkan campuran dengan 15% Asbuton pelet relatif sama bila dibandingkan dengan ketahanan campurantanpa Asbuton pelet.Kata kunci: Asbuton pelet, campuran beraspal, modulus resilien, uji kelelahan, stabilitas dinamis
PERBANDINGAN NILAI DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG TUNGGUL BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN BEBAN DINMAIK DAN STATISTIK Putra, Hardiansyah; Hidayat, Cahya
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 3 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.888 KB)

Abstract

ABSTRAKPenentuan daya dukung rencana untuk fondasi tiang pancang atau tiang bor bisa dilakukan dengan dua cara, yang pertama berdasarkan data hasil pengujian laboraturium dan kedua berdasarkan hasil data uji lapangan. Untuk memverifikasi daya dukung rencana tersebut umumnya digunakan metode pengujian beban static (static loading test) dan metode pengujiaqn beban dinamik (dynamic loading test). Pada prinsipnya pengujian dinamik hanya merupakan pendugaan, sehingga pada beberapa pekerjaan konstruksi yang cukup besar pengujian statik harus dilakukan sebagai data pembanding untuk melihat hasil kesesuaian daya dukung yang di hasilkan oleh uji dinamik. Kenyataan di lapangan pengujian dinamik lebih sering digunakan karena pengujian dinamik memiliki beberapa keuntungan, seperti biaya pengujian yang lebih murah, waktu pengerjaan lebih cepat dan ruang yang diperlukan untuk pengujian yang lebih kecil. Mengingat banyaknya pelaksaan pengujian dinamik dibandingkan dengan pengujian statik yang di lakukan di Indonesia, maka pada tulisan ini dilakukan kajian kesesuaian nilai daya dukung ultimit yang dihasilkan oleh pengujian dinamik di bandingkan dengan hasil pengujian statik. Evaluasi pada 22 titik data pengujian menggunakan analisa korelasi menunjukan bahwa nilai daya dukung ultimit yang dihasilkan dari pengujian dinamik rata-rata memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan hasil pengujian statik, dan dari interpretasi nilai daya dukung ultimit dari data pengujian statik menggunakan metode Davisson, Chin dan Mazurkiewiczh didapat nilai daya dukung ultimit yang dihasilkan dari pengujian dinamis mempunyai kesesuain tertinggi dengan nilai daya dukung ultimit hasil interpretasi menggunakan metode Davisson, dimana nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.92 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.8554, kesesuaian terendah apabila di bandingkan dengan metode Chin dimana  nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.86 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.7742. berdasarkan hasil evaluasi nilai daya dukung hasil uji dinamik mempunyai tingkat kesesuaian yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan nilai daya dukung hasil uji statik, hai ini bisa di lihat dari nilai rata-rata koefisien korelasi (r) yang didapat sebesar 0,90, sedangkan tingkat kesesuaian yang dihasilkan sebesar 87% atau 13% lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil pengujian static.Kata kunci : Fondasi tiang, daya dukung ultimit, signal matching, metode davisson, metode chin, metode mazurkiewiczh, pengujian beban static, pengujian beban dinamik.
PENGARUH BAHAN PEREMAJA TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS MENGGUNAKAN DAUR ULANG PERKERASAN BERASPAL (THE INFLUENCE OF REJUVENATOR ON CONTINUOUS GRADED HOT MIXED ASPHALT PERFORMANCE USING RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) -, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 33 No 1 (2016)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.355 KB)

Abstract

ABSTRAK Dari tahun ke tahun pada pembangunan dan pemeliharaan jalan, khususnya untuk perkerasan beraspal, kebutuhan aspal dan agregat selalu meningkat, padahal aspal selalu mengimpor dan ketersedian agregat pun semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu upaya untuk mengatasinyaadalah dengan memanfaatkan produk limbah yang diperoleh dari aktivitas pemeliharaan perkerasan lentur, yaitu material daur ulang perkerasan beraspal (RAP).Tujuan darimakalah ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh tiga bahan peremaja terhadap kinerja campuran beraspal panas yang menggunakan bahan daur ulang perkerasan beraspal (RAP). Metodologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengujian dalam skalalaboratorium, yaitu dengan membandingkan antara kinerja campuran beraspal yang menggunakan RAP dan peremaja dengan yang tidak menggunakan peremaja, serta membandingkan juga terhadap ketiga  kinerja campuran beraspal panas yang menggunakan peremaja. Hasil studi ini menunjukan bahwa penggunaan RAP dalam campuran beraspal panas yang tanpa peremaja adalah maksimum 10%.Sesuai hasil pengujian terhadap ketahanan deformasi dan fatik, maka diperoleh bahwa campuran beraspal panas dengan RAP sampai dengan 30% dan menggunakan peremaja RejIRE adalah yang memiliki kinerja yang terbaik.Berdasarkan data tersebut, penggunaan bahan peremaja RejIRE dalam campuran beraspal panas yang menggunakan RAP tidak rentan terhadap terjadinya deformasi dan fatik sehingga dapat menjadi salah satu alternatif untuk digunakan. Kata kunci: Bahan peremajaRejIRE,kinerja, campuran beraspal panas, gradasi menerus, RAP.  ABSTRACT From year to year on the construction and maintenance of roads, particularly for asphalt pavement, asphalt and aggregates always increases, when the asphalt always import and aggregate availability also decreases. To overcome these problems, one of the efforts to resolve it is to utilize waste products derived from flexible pavement maintenance activities, ie material recycling of asphalt pavement (RAP). The purpose of this paper is to evaluate the effect of three rejuvenators on the performance of hot mix asphalt which uses reclaimed asphalt pavement.Methodology used in this activity is testing in a laboratory scale, by comparing the performance of hot mix asphalt that uses RAP and rejuvenator with those not using rejuvenator, and compares well against the three performances of hot mix asphalt using a rejuvenator.The results of this study show that the use of RAP in hot mix asphalt that does not use rejuvenator of maximum 10%.According to the results of testing against deformation and fatigue resistance, it is obtained that the hot mix asphalt with RAP up to 30% and RejIRErejuvenator use are performing the best.Based on these data, the use of RejIRE rejuvenator in hot asphalt mixture that use RAP is not susceptible to deformation and fatigue to become an alternative use.                                                               Keywords: Rejuvenator, RejIRE, performance, hot mix asphalt, dense graded, RAP. 
KAJIAN KEKESATAN PERMUKAAN PERKERASAN JALAN BETON ASPAL, BETON SEMEN, DAN BETON KARPET Sjahdanulirwan, M. Sjahdanulirwan; Dachlan, A.Tatang
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.194 KB)

Abstract

ABSTRAKSalah satu parameter penting untuk memenuhi aspek fungsional terkait dengan keselamatan dan kenyamanan berkendara di jalan raya adalah ketahanan gesek antara permukaan ban kendaraan dan permukaan perkerasan jalan. Laju kecepatan suatu kendaraan yang relatif cepat di jalan, pada saat-saat tertentu dapat melaju lebih cepat sesuai dengan perilaku manusia. Karakteristik permukaan perkerasan jalan yang selama ini ditetapkan perlu dijaga. Bila permukaan perkerasan jalan cenderung menjadi licin, perlu segera ditangani agar tidak mengakibatkan kecelakaan yang akan menimbulkan kerugian dan mengancam keselamatan jiwa. Pemenuhan pada aspek struktural perkerasan atau kekuatan saja terhadap beban lalu-lintas pada umumnya tidak menjamin bahwa karakteristik permukaan jalan akan sesuai dengan tuntutan keselamatan berkendara. Dalam tulisan ini diuraikan kecenderungan perubahan sifat-sifat permukaan jalan dari waktu ke waktu, yang memberikan indikator keamanan berkendara. Kekesatan permukaan perkerasan beton aspal baru dan beton semen baru di uji menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT). Perencanaan batas kekesatan yang dianggap kritis dapat diperkirakan dengan mengekstrapolasi seri data kekesatan terhadap akumulasi beban lalu lintas. Penurunan kekesatan pada permukaan perkerasan beton semen (tanpa beton karet) 1,6 kali relatif lebih cepat daripada perkerasan beton aspal. Penurunan kekesatan permukaan beton semen yang menggunakan ukuran butir maksimum 19 mm (3/4 inci) 1,1 kali lebih cepat daripada dengan ukuran butir maksimum 37 mm (1 1/2 inci). Penurunan kekesatan permukaan beton semen 1,7 kali lebih cepat daripada perkerasan beton karet. Perana parutan karet ban bekas memberikan sumbangan yang cukup baik dalam meningkatkan kekesatan permukaan perkerasan jalan beton semen. Kata kunci :  kekesatan permukaan perkerasan, beton aspal, beton semen, keselamatan jalan

Page 6 of 56 | Total Record : 560


Filter by Year

1984 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue