cover
Contact Name
hijrah
Contact Email
balimau24@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
skalakesehatan2016@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Skala Kesehatan
ISSN : 2087152x     EISSN : 26152126     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
The Journal article contains the results of several studies in science Nursing, Midwifery, Dental Nursing, Nutrition Sciences, Environmental Health, Health Analysts,Medical Records and Health Information provided on the results of public service to the science of education and health management. Other.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN" : 10 Documents clear
Efektivitas bakteri acetobacter sp. Dalam mereduksi biological oxygen demand limbah cair industri tahu maharso maharso; rahmawati rahmawati; isnawati isnawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.271 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v7i2.182

Abstract

Limbah cair industri tahu bersifat ofensif dan mampu memberikan akibat buruk pada lingkungan ambiennya. Dalam waktu singkat lingkungan penerima limbah ini akan menjadi septik dan berbau. Hal itu dikarenakan limbah cair ini bersifat asam, mempunyai temperatur dan bahan organik yang tinggi, serta kandungan oksigen terlarut nol ppm. Hampir semua zat organik yang masuk ke dalam badan air akan segera diuraikan oleh bakteri dekomposer. Zat organik tersebut dapat berupa karbohidrat, lemak, ataupun protein. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987), yang mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak (Sugiharto, 1987). Acetobacter adalah genus dari bakteri asam asetat yang ditandai dengan kemampuan untuk mengubah etanol menjadi asam asetat dengan adanya oksigen (an aerob fakultative). Pada penelitian eksperimen semu ini dilakukan perlakuan terhadap whey dengan menambahkan Acetobacter xy.dalam dosis 4% dan 8% dari volume whey, pengaturan pH, serta fermentasi dalam suasana an aerob fakultative selama 5 hari dan 7 hari. Kemudian dihitung efektivitas Acetobacter xy. dalam menurunkan parameter BOD limbah cair tahu (whey). Pada Corrected model pengaruh semua variable independen baik dosis, waktu fermentasi, dan Dosis*waktu fermentasi secara bersama-sama terhadap variable dependen (BOD5) adalah significan berarti model adalah valid. Nilai intercept menunjukan tanpa perlu dipengaruhi keberadaan variable independen maka variable dependen (BOD) dapat berubah. Dosis (P=0,002), waktu fermentasi (P=0,000) dan interaksi keduanya (P-0,000) (dosis*waktu fermentasi) juga signifikan mempengaruhi nilai BOD, walaupun untuk efektivitas di lapangan harus juga melihat atau membandingkan dengan standar BOD yang bisa dibuang kelingkungan. Dengan R Squared = .831 (Adjusted R Squared = .751) menunjukan korelasi yang kuat karena mendekati 1. Perlakuan dan pengaturan berbagai faktor diatas menghasilkan efektivitas Acetobacter xy. yang terbaik adalah pada perlakuan dosis Acetobacter xy. 8% dan lama fermentasi selama 5 hari, yaitu mereduksi BOD sebesar 32%. Efektivitas sebesar ini tidak sebaik penurunan BOD secara alami di alam terbuka, yaitu sebesar 75% selama 5 hari. Hal itu diperkirakan karena Acetobacter xy. hanya efektive menguraikan kandungan karbohidrat dan bukan pada kandungan protein dan lemak dalam limbah cair tahu (whey) melalui proses an-aerob (fakultative). Sedangkan proses penurunan BOD di alam bebas terjadi secara aerobic dan an-aerob untuk semua unsur bahan organik. Disarankan pemanfaatan Acetobacter xy. untuk mereduksi BOD dikombinasikan dengan metode lain yang efektive mengurai protein dan lemak. Pemanfaatan Acetobacter xy dalam pengolahan limbah cair tahu (whey) masih dapat dipilih apabila tujuannya untuk mendapatkan produk sampingan berupa lapisan nata de soya
Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan di Sd/sederajat Di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru darmiah darmiah; Tien zubaidah; erminawati erminawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.907 KB)

Abstract

Makanan jajanan di sekolah masih mengandung resiko yang potensial menyebabkan terjadinya penyakit (food borne diseases). Anak usia sekolah sering menjadi korban penyakit melalui makanan jajanan terkontaminasi mikroba maupun bahan kontaminasi lainnya. Tujuan penelitian mengetahui hygiene sanitasi makanan jajanan di SD/Sederajat di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pengambilan dan pemeriksaan 10 (sepuluh) jenis sampel. Variabel penelitian kualitas bakteriologis makanan, faktor orang, peralatan dan sarana penjualan makanan. Analisis data berpedoman pada Kepmenkes RI No.942/Menkes/SK/VII/2003 dan BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011. Hasil penelitian menunjukkan hygiene sanitasi makanan jajanan 30% memenuhi syarat, 70% tidak memenuhi syarat. Hygiene dan sanitasi masih perlu ditingkatkan terutama hygiene perorangan pedagang, penggunaan peralatan pada saat mengambil makanan, dan perlu menyediakan tempat air pada sarana penjaja untuk mencuci tangan. Disarankan kepada instansi terkait untuk melakukan pelatihan tenaga penjamah makanan jajanan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan penjamah makanan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas makanan. Kata kunci: hygiene; sanitasi; makanan jajanan
Perbedaan Persepsi Tentang Hiv/Aids Antara Ibu Yang Bekerja Dengan Ibu Yang Tidak Bekerja Di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru zainab zainab; evi risa mariana; Syaifullah kholik
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.614 KB)

Abstract

Berdasarkan data UNAIDS (2002), perempuan sebagai kelompok yang paling tinggi terinfeksi HIV-AIDS di seluruh dunia, dari 36,6 juta orang pada tahun 2002 menjadi hampir 40 juta pada tahun 2004, dan 47% adalah perempuan. (Jurnal Perempuan. Kerentanan Perempuan tertular HIV-AIDS. Yayasan Jurnal Perempuan. Jakarta. 2005) Berdasarkan jumlah kasus HIV-AIDS Juni 2013, dari 707 total kasus HIV-AIDS di Kalimantan Selatan sebesar 54,17% adalah perempuan. (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.Laporan KPA Banjarmasin, 2013). Selama ini masyarakat berpersepsi, hanya kelompok resiko tinggi seperti pekerja seks, langganan pekerja seks dan pecandu narkotika yang bisa terkena HIV/AIDS. Kenyataannya kini, pasangan seks atau isteri sebagai bagian kelompok risiko rendah sudah terkena. Pada kenyataannya, banyak kasus dimana seorang perempuan yang setia pada pasangannya, dapat terkena HIV-AIDS karena tanpa sepengetahuan pasangannya ternyata sering berhubungan seks dengan orang lain. Walaupun diberitahu, pasangan atau isterinya cenderung tidak mau percaya.Upaya penanggulangan HIV-AIDS di kota Banjarbaru telah dilakukan antara lain dengan penyuluhan, KIE melalui media massa dan media lain untuk memberikan informasi terkait dengan HIV-AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi tentang HIV-AIDS pada ibu yang bekerja dengan ibu yang tidak bekerja di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jenis komparatif. Variabel dalam penelitian ini adalah Persepsi ibu tentang HIV-AIDS, Ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berkunjung ke puskesmas Sei.Besar Banjarbaru. Pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang dikumpulkan dari responden. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikansi α 0,05. Hasil penelitian diperoleh ada perbedaan persepsi tentang HIV-AIDS antara ibu bekerja dan tidak bekerja di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru. Saran bagi Dinas Kesehatan umumnya dan Puskesmas khususnya agar lebih meningkatkan promosi kesehatan tentang HIV-AIDS kepada masyarakat umumnya dan ibu-ibu khususnya Kata kunci : Persepsi, Pekerjaan, HIV-AIDS
Pengaruh Masa Sapih Terhadap Risiko Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah Di Kecamatan Banjarbaru Utara hapisah hapisah; Nirwana Per angin; darmayanti darmayanti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.901 KB)

Abstract

Obesitas dapat terjadi pada semua tahap usia mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Usia prasekolah cenderung terjadi peningkatan obesitas yaitu sebesar 31%. Anak yang mengalami obesitas pada usia prasekolah akan tetap mengalami obesits sebanyak 62,5% pada usia selanjutnya. Obesitas berdampak pada peningkatan tekanan darah, peningkatan kolesterol dan peningkatan kadar insulin serta dapat terjadi henti napas pada saat tidur, menurunkan daya ingat dan fungsi belajar. Pemberian makanan padat terlalu dini atau pemberian PASI yang dikenalkan pertama dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan selanjutnya. Anak akan cenderung menyukai makanan tertentu setelah dikenalkan variasi rasa makanan oleh ibunya. Dengan demikian, pemberian ASI pada anak akan menjadi berkurang bahkan disapih sebelum waktunya. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh masa sapih terhadap risiko terjadinya obesitas pada anak pra sekolah di Kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional, dengan rancangan anmatched case control study melalui pendekatan kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia pra sekolah di empat sekolah yaitu TK Kanzul Khairat, TK Shandy Putra, TK ABA Rahmaniah dan TK Joyce sebanyak 471 orang. Sampel kasus adalah anak usia pra sekolah yang mengalami obesitas dan sampel kontrol adalah anak usia pra sekolah yang tidak mengalami obesitas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel kontrolnon probability sampling dengan metode consecutive sampling. Besar sampel kontrol dengan rasio 1:1. Hasil penelitian terdapat sebanyak 49 orang (10,4%) anak usia pra sekolah (4-6 tahun) yang mengalami obesitas. Masa sapih 33 orang (33,7%) pada usia < 6 bulan, 18 orang (18,4%) pada usia antara 6-12 bulan, 27 orang (27,5%) pada usia 1-2 tahun dan 10 orang (20,3%) pada usia >2 tahun. Hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,428 > α 0,05 berarti tidak ada pengaruh usia masa sapih dengan kejadian obesitas di TK Wilayah Kecamatan Banjarbaru Utara Tahun 2015 Kata Kunci : Obesitas, masa sapih
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Perinatal Di Kotamadya Banjarmasin Tahun 2015 noorhayati maslani; isnaniah isnaniah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.823 KB)

Abstract

Angka kematian perinatal dengan cepat dapat dirasakan penurunannya tetapi AKI belum banyak terjadi penurunan. Hal tersebut disebabkan masih banyak mempunyai peluang untuk dapat menghindari atau menurunkannya pada pertolongan pertama yang sangat diperlukan. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kematian Perinatal diwilayah kerja Puskesmas Kotamadya Banjarmasin bahwa kematian perinatal sebanyak 54 orang yang disebabkanoleh BBLR sebanyak 46 %, Asfiksia sebanyak 28 %, Tetanus sebanyak 1,5 %, Infeksi sebanyak 6 % dan lain-lain sebanyak 18,5 %. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian Perinatal di wilayah kerja Puskesmas Kotamadya Banjarmasin tahun 2014 Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cros sectional dengan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Pengumpulan data retrospektif mengunakan buku register ibu bersalin, register kematian bayi dan atopsi verbal kematian perinatal. Hasil penelitian menunjukan dari 162 responden yang melahirkan sebanyak 54 orang yang bayinya lahir mati dan umur ibu dalam katogori aman. Hasil stastik dengan menggunakan uji chi square didapat nilai p 0,218 maka nilai p >α ini berarti Ho ditolak,artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kematian perinatal sedang berat badan lahir dari 54 responden yang melahirkan bayi lahir mati sebanyak 25 orang (46 %) disebabkan oleh BBLR dan 29 orrng (53,7 %) BBLN hasil statistic dengan menggunakan uji chi square didapat nilai p > 0,000 maka nilai p < α ini berarti h0 diterima, artinya ada hubungan berat badan lahir dengan kematian perinatal diwilayah kerja Puskesmas Kotamadya Banjarmasin tahun 2014 Disarankan kepada petugas terutama koordinator KIA untuk memberikan monitoring lebih ketat terutama pada ibu yang aman dan tidak aman begitu juga pada ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah maupun Berat badan lahir normal.
Peranan Asupan Energi, Protein, Dan Lama Hemodialisa Terhadap Status Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa (di RSUD RATU ZALECHA Martapura Tahun 2015) yasir farhat; fathurrahman fathurrahman; rijanti abdurrachim
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.175 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v7i2.188

Abstract

Banyak ditemukan pasien gagal ginjal dengan malnutrisi terutama akibat dari rendahnya konsumsi makanan, perasaan mual, pembatasan diet, serta pengobatan yang dapat menyebabkan efek samping saluran pencernaan. Selain itu penyesuaian dalam melaksanakan hemodialisis juga memberikan dampak psikis pasien yang berpengaruh terhadap pelaksanaan diet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan energi, protein, dan lama hemodialisa terhadap status gizi pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di BLUD Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura Tahun 2015 Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Retrospective. Penelitian dilakukan di BLUD Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura di Ruang Hemodialisa pada bulan Juli- Agustus 2015. Populasi adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang rutin menjalani hemodialisa dan sampel adalah bagian populasi diambil dengan cara purposive sampling dan dianalisis dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi dan protein responden sebagian besar deficit, sebagian besar telah lama menjalani hemodialisa dan Status gizi hampir seluruhnya normal dan lebih. Tidak ada peranan asupan energy, protein dan lama hemodialisa terhadap status gizi pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa (p>0,05) Hendaknya pasien mematuhi tentang diet yang telah diberikan ahli gizi dan perlu adanya peranan ahli gizi di ruang hemodialisa terkait dengan perlunya perencanaan diet yang tepat serta pelaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar di ruang Hemodialisa Kata Kunci : Asupan energi, asupan protein, hemodialisa, indeks massa tubuh
Kandungan Bakteri Asam Laktat Pada Minuman Probiotik Sebagai Bahan Alternatif Meningkatkan Kesehatan Saluran Cerna Anak Gizi Kurang meilla dwi andrestian; zulfiana dewi; netty netty
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.616 KB)

Abstract

Dampak kurang gizi sangatlah luas, maka diperlukan upaya penanganan gizi kurang pada anak.Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan intervensi pemberian makanan tambahan pada anak.Agar pemberian makanan tambahan yang diberikan dapat diserap dengan sempurna, saluran cerna harus dalam keadaan sehat.Minuman probiotik merupakan salah satu pangan fungsional yang di dalamnya terdapat bakteri probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.Di dalam usus besar sisa-sisa makanaan yang tidak dicerna difermentasi olah bakteri usus menghasilkan asam lemak rantai pendek (Short-chain fatty acids) yang bermanfaat untuk kesehatan usus dan memungkinkan untuk mengurangi resiko kanker kolon rektal.Hampalam (Mangifera sp) merupakan buah spesifik Kalimantan Selatan yang merupakan sejenis buah mangga, tetapi ukurannya lebih kecil.Namun sayang, produksi yang melimpah belum diikuti dengan pemanfaatan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Bakteri Asam Lakta pada minuman probiotik sebagai bahan alternatif meningkatkan kesehatan saluran cerna anak gizi kurang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Data yang diharapkan yaitu kadar asam laktat, mutu organoleptic, dan kelayakan finansial minuman probiotik buah kasturi. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer, dan uji statistic menggunakan uji beda.Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan altarnatif dalam menanggulangi masalah gizi kurang, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan dan secara umum di seluruh Indonesia. Selain itu penelitian ini juga diharapkan meningkatkan pemanfaatan buah kasturi sebagai buah khas Kalimantan Selatan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kadar asam laktat pada minuman probiotik hampalam yang diinokulasi dengan kultur murniadalah sebesar 0,67%, sedangkan kadar asam laktat pada minuman probiotik hampalam yang diinokulasi dengan kultur adaptasi adalah sebesar 0,33%. Terdapat perbedaan yang nyata pada kandungan asam laktat minuman probiotik hampalam yang diinokulasi dengan inokulum yang berbeda (p=0,000, α=0,01). Terdapat perbedaan yang nyata (α=0,05) pada mutu organoleptik warna, aroma dan kekentalan minuman probiotik hampalam yang diinokulasi dengan inokulum berbeda, namun tidak ada perbedaan yang nyata (α=0,05) pada mutu organoleptik rasa minuman probiotik hampalam yang diinokulasi dengan inokulum yang berbeda. Biaya produksi minuman probiotik hampalam adalah sebesar Rp 2.811,50/kemasan dengan harga jual Rp 5.000,00. Nilai B/C Ratio 1,78 Kata Kunci : Hampalam, Minuman Probiotik, Kultur Murni L. Bulgaricus, Kultur Adaptasi
Tingkat Asupan Natrium Dan Kafein Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin Magdalena magdalena
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.439 KB)

Abstract

Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah, yaitu apabila tekanan darah pada saat jantung brkontraksi (sistol) sebesar 140 mmHg dan tekanan darah pada saat ototj antung rileks (diastol) sebesar 90 mm Hg. Penyebab hipertensi adalah keturunan, umur, jenis kelamin, kegemukan (makan berlebih), kurang olahraga, stress, konsumsi garam berlebih, pengaruh lain : kafein, merokok, konsumsi alkohol, minum obat-obatan. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu 120/80mmHg. Batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingka tasupan natrium dan kafein pada penderita hipertensi di Puskesmas Teluk Dalam Banjarmasin. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian diskriftif kualitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Accidental sampling, jumlah sampel adalah 51 0rang. Hasil penelitian ini adalah :Responden paling banyak adalah jenis kelamin perempuan, yaitu 40 orang (78,43%), umur responden paling banyak berkisar antara 41 – 50 tahun yaitu, 18 orang (3530%), Tingkat pendidikan responden paling banyak adalah SMU yaitu, 22 orang (43,14%). Sebagian besar responden hipertensi mengkonsumsi garam ≤ 2400 mg/ hari adalah 40 orang (78,43%). Sebagian besar responden hipertensi mengkonsumsi kopi ≤ 2 cangir/hariyaitu 40 Orang (94,12%). Saran : untuk mengetahui faktor lain penyebab hipertensi dengan menambah variabel lain diantaranya, keturunan,,stress, merokok, minum alkohol, tingkat aktifitas. Kata kunci :penggunaangaram, konsumsikafein, hipertensi
Risiko Autisme Pada Kehamilan Dengan Diabetus Mellitus dan Obesitas Di RSUD Ulin Banjarmasin rafidah rafidah; erni yuliastuti; suhrawardi suhrawardi
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.629 KB)

Abstract

Tujuan : menganalisis risiko autisme pada kehamilan dengan diabetus mellitus dan hipertensi di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode Penelitian :Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan case control study. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berisi daftar pertanyaan dan rekam medis. Populasi penelitian adalah ibu yang membawa anaknya berkunjung ke Poliklinik Tumbuh Kembang RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2015. Sampel sebagai kasus adalah ibu yang memiliki anak autisme yang terdaftar dan berkunjung ke Poliklinik Autisme RSUD Ulin Banjarmasin berjumlah 21 orang. Sampel sebagai kontrol adalah ibu yang memiliki anak tetapi tidak menderita autisme yang berkunjung ke Poliklinik Tumbuh Kembang RSUD Ulin Banjarmasin berjumlah 84 orang. Analisis data untuk mengaruhi risiko autisme pada kehamilan dengan obesitas dan diabetes mellitus menggunakan Uji Chi Square dengan Confidence Interval 95%. Hasil penelitian : didapatkan responden pada kelompok kasus terdapat 1 orang (4,8%) yang mengalami diabetus mellitus dalam kehamilan dan dari 21 responden pada kelompok kasus terdapat 9 orang (42,9%) mengalami obesitas dalam kehamilan dan dari 84 orang pada kelompok kontrol terdapat 51 orang (60,7%) mengalami obesitas dalam kehamilan. Hasil uji Chi Square didapatkan p = 0,4, artinya diabetus mellitus dalam kehamilan bukan merupakan faktor risiko terjadinya autisme. Sedangkan dari 21 responden yang mengalami autisme terdapat 9 orang (42,9%) mengalami obesitas dalam kehamilan. Hasil uji Chi Square didapatkan p = 0,2 , artinya obesitas dalam kehamilan bukan merupakan faktor risiko terjadinya autisme. Kata Kunci : Autisme, Diabetes Mellitus, Obesitas
Hubungan Perilaku Menyikat Gigi Dengan Indeks DMF-T Pada Murid Kelas III DAB IV Sekolah Dasar Negeri Gambut 5 Pematang Panjang Kabupaten Banjar Siti Salamah; ida rahmawati; danan danan
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.216 KB)

Abstract

Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan. Keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode menyikat gigi, serta frekuensi dan waktu menyikat gigi yang tepat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan perilaku menyikat gigi dengan Indeks DMF-T pada murid kelas III dan IV SDN Gambut 5. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan secara cross sectional Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 62 orang. Data diambil dengan observasi langsung dan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner yang telah di uji validitas dan reabilitasnya. Data dianalisa menggunakan uji chie square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56 (90,3%) memiliki perilaku menyikat gigi kategori baik dengan indeks DMF-T yang rendah (62.9%). Hasil uji chie square nilai p- value < dari 0.005 yaitu 0.002 hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara perilaku menyikat gigi dengan indeks DMF-T pada murid kelas III dan IV SDN Gambut 5.Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan agar murid lebih meningkatkan perilaku menyikat giginya terutama waktu dan cara menyikat gigi, dan petugas kesehatan gigi dapat melakukan penambalan sehingga dapat mengurangi angka kejadian karies (DMF-T) menjadi lebih rendah.Kata Kunci : Perilaku menyikatgigi , indeks DMF-T

Page 1 of 1 | Total Record : 10