cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Agrikultura
ISSN : 08532885     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrikultura terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember), memuat artikel hasil penelitian dan kupasan (review) orisinal hasil dari penelitian yang sebagian telah dilakukan penulis, dan komunikasi singkat.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021" : 15 Documents clear
Penggunaan Putresin Alami dan Sintetik untuk Induksi Kalus dan Regenerasi Kultur Anter Empat Genotipe Padi Nono Carsono; Desy Lidiasari; Santika Sari; Noladhi Wicaksana
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.36784

Abstract

Teknik kultur antera sering digunakan untuk memperoleh galur-galur murni double haploid (DH) yang homozigot dalam waktu singkat, yang umumnya dicapai melalui proses induksi kalus. Putresin sebagai salah satu zat pengatur tumbuh dari poliamin diketahui sangat penting bagi perkembangan embriogenesis kalus. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh plantlet dari penggunaan putresin sintetik dan alami pada media induksi dan regenerasi kalus kultur antera secara in vitro terhadap empat genotip-genotip F3 padi hasil persilangan (Oryza sativa L.). Eksplan yang digunakan adalah antera padi generasi F3 terseleksi hasil persilangan Caka, SP, Sair dan IRPW. Hasil penelitian menunjukan bahwa induksi kalus berhasil terbentuk hanya dari genotip Caka pada media N6 dengan penambahan putresin sintetik 10-3 M, persentase pembentukan kalus sebesar 16,1%. Kalus yang terbentuk dari genotip Caka memiliki struktur remah, kompak dan berwarna putih krem. Regenerasi menggunakan media dasar MS dengan penambahan putresin sintetik konsentrasi 10-3 M belum berhasil. Penambahan putresin sintetik lebih efektif dalam pembentukan kalus dibandingkan putresin ekstrak alami.
Analisis Mutu Produk Pengolahan Hasil Pertanian: Fruit Strips Frutivez dengan Statistical Process Control Sasvia Ayu Puzianti; Totok Pujianto; Roni Kastaman
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35714

Abstract

Pengendalian mutu merupakan hal dasar yang perlu diterapkan oleh sebuah organisasi, instansi, maupun perusahaan untuk mengahasilkan jasa ataupun produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kecacatan yang mungkin terjadi dalam suatu produksi dapat menyebabkan kerugian secara bertahap bagi perusahaan. Fruit strips Frutivez secara keseluruhan dapat memenuhi standar fruit strips yang diminati oleh konsumen, namun sering produk yang diterima oleh konsumen dalam keadaan yang patah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu produk Frutivez berdasarkan standar fruit strips yang diminati oleh konsumen menggunakan analisis statistical process control. Kecacatan disebabkan oleh karena faktor tenaga kerja (karyawan dan kurir), kejenuhan karyawan, dan peralatan yang sudah usang. Solusi yang diberikan adalah perbaikan metode pengemasan, mengadakan rekreasi bersama, serta penggantian dan pemeliharaan peralatan. Tingkat presentase akhir penerimaan solusi tersebut oleh pihak perusahaan sebesar 78% yang berarti kemungkinan besar solusi yang diberikan dapat diimplementasikan.
Pengaruh Ukuran Partikel Sulfur terhadap Mortalitas, Pertumbuhan dan Perkembangan Ulat Grayak Jagung Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) Fadhilah Rahmah Aprianti; Yusup Hidayat; Danar Dono
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35270

Abstract

Spodoptera frugiperda merupakan hama baru pada pertanaman jagung di Indonesia. Serangga hama ini menyerang pada bagian daun dan juga titik tumbuh tanaman jagung. Petani umumnya menggunakan insektisida sintetik untuk mengendalikan S. frugiperda. Alternatif pengendalian lainnya yang lebih aman yaitu dengan menggunakan insektisida bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran partikel mineral sulfur terhadap S. frugiperda. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan yang diuji yaitu lima ukuran partikel formulasi mineral sulfur (100, 200, 300, 400, dan 500 mesh) masing-masing pada konsentrasi 4%. Air dan wetting agent + dispersant agent masing-masing digunakan sebagai kontrol. Formulasi mineral diaplikasikan ke larva S. frugiperda dengan cara disemprotkan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengaplikasian sulfur dengan ukuran mesh 500 (25 µm) dapat menyebabkan mortalitas larva S. frugiperda pada 1 hari – 24 hari setelah perlakuan (11,25% - 33,75%) yang berbeda nyata dengan kontrol (0,00%). Namun, berbagai ukuran partikel mineral sulfur yang diuji tidak memengaruhi lama perkembangan larva dan berat pupa S. frugiperda. Sementara itu, perlakuan mineral sulfur ukuran 100, 400, dan 500 mesh mampu menurunkan jumlah imago normal S. frugiperda dari 16,25 ekor pada kontrol menjadi 11,25, 10,50, dan 10,75 ekor.
Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Malang Melalui Program Upsus Pajale Selama Pandemi Covid-19 Prasetyo Nugroho; Agnes Quartina Pudjiastuti; Sumarno Sumarno
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35176

Abstract

Padi merupakan salah satu komoditas pangan penting untuk menopang kehidupan masyarakat Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melaksanakan Program Upaya Khusus untuk meningkatkan produksi padi jagung dan kedelai atau Upsus Pajale. Di antara ruang lingkup program tersebut adalah bantuan benih yang ditujukan untuk meningkatkan luas tambah tanam dan luas panen. Upaya peningkatan produksi padi juga dilaksanakan pada tingkat petani penerima bantuan benih dengan memerhatikan sarana penunjang produksinya. Peningkatan produksi padi di Kabupaten Malang melalui bantuan benih Program Upsus Pajale terkena dampak refocusing anggaran sebagai akibat pengendalian Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan produksi padi di Kabupaten Malang selama pandemi Covid -19. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada Maret – Desember 2020. Data dianalisis menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan benih, luas tambah tanam dan luas panen secara simultan berpengaruh pada produksi padi baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19, tetapi hanya luas panen yang berpengaruh signifikan secara parsial. Benih, pupuk ZA, pupuk kandang, dan pestisida berpengaruh pada produksi padi selama pandemi Covid-19. Bantuan pemerintah berupa benih padi melalui program Upsus Pajale tetap diperlukan karena akan menentukan luas panennya.
Mikroenkapsulasi Asap Cair Tempurung Kelapa Menggunakan Variasi Total Padatan Terlarut Nurul Azizah Choiriyah; Nur Arifah Qurota A’yunin; Hesti Ayuningtyas Pangastuti; Yohanna Prasetio
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.36172

Abstract

Asap cair merupakan suatu bahan hasil dari proses karbonisasi kayu pada suhu tinggi tanpa adanya kehadiran oksigen. Kandungan senyawa bioaktif asap cair terdiri dari senyawa fenol dan asam organik yang memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antioksidan. Senyawa bioaktif mudah mengalami oksidasi atau sangat tidak stabil terhadap panas dan logam. Teknologi mikroenkaspulasi mencegah terjadinya proses oksidasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan total padatan terlarut dari penambahan bahan penyalut maltodekstrin terhadap kadar fenol, kadar asam dan kadar karbonil mikrokapsul asap cair dari tempurung kelapa. Percobaan menggunakan satu faktor, yaitu perbedaan persentase Total Padatan Terlarut (TPT) 15%, 20%, dan 25% sebagai perlakuan. Proses mikroenkapsulasi asap cair dengan melakukan pencampuran  maltodekstrin pada larutan asap cair hingga mencapai persentase Total Padatan Terlarut  sesuai perlakuan. Perubahan larutan dispersi menjadi bubuk berukuran mikro dilakukan dengan spray drying menggunakan suhu inlet 130oC. Kadar fenol tertinggi adalah mikrokapsul asap cair dengan enkapsulan maltodekstrin sampai denganTPT 15%. Penambahan maltodekstrin sebagai enkapsulan tidak berpengaruh pada kadar total karbonil mikrokapsul asap cair. Penambahan  maltodekstrin dapat meningkatkan kadar total asam pada mikrokapsul asap cair. Proses enkapsulasi asap cair terbaik dapat dilakukan menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dengan TPT 15% karena memiliki kadar total fenol tertinggi yang berkontribusi terhadap sifat antioksidan dan antimikroba.
Pengaruh Media Inokulum dalam Semi Ko-Enkapsulasi Sel Lactobacillus acidophilus Menggunakan Enkapsulan Matriks Eucheuma cottonii – Maltodekstrin Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Roni Kastaman; Een Sukarminah; Efri Mardawati
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35777

Abstract

Media inokulum berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel Lactobacillus acidophilus sebelum dienkapsulasi. Media inokulum dapat turut berperan dalam mempertahankan jumlah atau viabilitas sel selama proses enkapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh media inokulum dalam proses enkapsulasi sel BAL L. acidophilus dalam matriks semi ko-enkapsulasi Eucheuma cottonii – maltodekstrin menggunakan metode pengeringan beku dan metode pengeringan semprot. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Variasi perlakuan yang digunakan terdiri dari dua taraf. Taraf pertama adalah media inokum susu skim 10% dan susu pasteurisasi, dan taraf kedua adalah metode enkapsulasi yaitu pengeringan beku dan pengeringan semprot. Hasil enkapsulasi sel, dianalisis sifat morfologis, fisik dan mikrobiologisnya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahan media inokulum susu skim 10% dapat meningkatkan jumlah sel pada hasil enkapsulasi sel dalam matriks E. cottonii – maltodekstrin, sedangkan media inokulum susu pasteurisasi dapat mempertahankan keutuhan sel dalam matriks kapsul sel, sehingga memiliki viabilitas yang lebih baik dibandingkan hasil enkapsulasi menggunakan media inokulum susu skim 10%.
Pemanfaatan Pangkasan Biomasa Gamal dan Rumput Gajah sebagai Pupuk Hijau dalam Upaya Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) A Prasetia; Jefri Sembiring; Rangga Kusumah; Yopi Tamelan
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.32562

Abstract

Komoditi jagung telah banyak dikembangkan di Kabupaten Merauke. Kondisi geografis Kabupaten Merauke yang merupakan dataran rendah tidak memiliki gunung berapi yang dapat menambah atau memperbaiki kesuburan tanah sehingga kebutuhan nutrisi tanaman selama ini berasal dari penambahan pupuk anorganik dan pola tanam monokultur yang dilakukan para petani sehingga semakin menurunkan kesuburan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pangkasan biomasa gamal dan rumput gajah sebagai upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Yasa Mulya Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke Provinsi Papua pada bulan Maret sampai September 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Komponen setiap perlakuan yaitu P0 (sistem monokultur jagung), P1 (jagung dan biomasa gamal), P2 (jagung dan biomasa rumput gajah), P3 (jagung, biomasa gamal, dan rumput gajah). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol, berat tongkol tanaman dan produksi tanaman per plot. Data yang diperoleh dianalisis varians (ANOVA) pada level 10% dan dilanjutkan dengan uji beda nyata (BNT). Hasil penelitian menujukkan bahwa pemanfaatan pangkasan biomasa gamal dan rumput gajah memberikan pengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, jumlah baris biji per tongkol, berat tongkol tanaman dan produksi tanaman per plot. Perlakuan jagung, biomasa gamal dan rumput gajah dalam luasan 100 m2 mencapai 4,5 kg/plot apabila dikonversi ke satuan hektar maka produksinya mencapai 4.500 kg/ha (4,50 ton).
Aktivitas Insektisida Campuran Minyak Mimba (Azadirachta indica) dan Minyak Jarak Kepyar (Ricinus communis) terhadap Spodoptera frugiperda Retno Wulansari; Yusup Hidayat; Danar Dono
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35174

Abstract

Spodoptera frugiperda merupakan hama invasif yang menyebabkan kegagalan panen pada tanaman jagung. Salah satu alternatif pengendalian ramah lingkungan yang terus dikembangkan terhadap S. frugiperda yaitu pengendalian dengan insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sinergis campuran insektisida nabati minyak A. indica dan R. communis . Desain percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari minyak A. indica, R. communis , serta campurannya dengan lima taraf konsentrasi dan satu kontrol yang diulang empat kali. Pengujian menggunakan metode residu pakan pada larva instar II selama 48 jam, selanjutnya daun perlakuan diganti dengan pakan tanpa perlakuan hingga larva berkembang menjadi pupa. Hubungan konsentrasi minyak nabati dengan kematian serangga uji dianalisis menggunakan analisis probit, sedangkan peubah lainnya dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan minyak A. indica, R. communis, serta campurannya bersifat toksik terhadap larva S. frugiperda. Aktivitas campuran minyak A. indica dan R. communis pada taraf LC50 waktu pengamatan 2-8 hari setelah perlakuan (HSP) bersifat antagonistic, pada 10 HSP bersifat aditif, dan pada 12-18 HSP bersifat sinergistik lemah, sementara pada taraf LC95 waktu pengamatan 2-8 HSP bersifat antagonistic dan pada 10-18 HSP bersifat sinergistik kuat. Selain itu, minyak nabati tersebut memiliki aktivitas penghambatan perkembangan, penurunan fekunditas dan fertilitas, serta penurunan umur imago jantan dan betina S. frugiperda. Dengan demikian, campuran minyak nabati A. indica dan R. communis berpotensi dikembangkan sebagai insektisida alternatif pengendalian S. frugiperda.
Uji Antagonisme Jamur Endofit Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr.) terhadap Ganoderma boninense Pat. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit Muhammad Ali; Ira Yesica Samosir
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.36611

Abstract

Ganodema boninense merupakan penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit yang dapat menimbulkan kerugian secara ekonomi di Provinsi Riau. Salah satu teknik pengendalian yang dapat dilakukan adalah penggunaan jamur endofit sebagai agens hayati. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan antagonisme jamur endofit dari tanaman aren terhadap G. boninense penyebab penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Riau pada bulan Juli hingga November 2020. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksplorasi, eksperimen dan observasi. Isolasi dari daun, batang dan akar tanaman aren menemukan 25 isolat jamuer endofit. Di antara isolat jamur endofit terdapat tujuh isolat yang menghambat pertumbuhan G. boninense sebesar 50,17% - 67,05% yaitu 67,05% (E2), 66,11% (E16), 61,43% (E18), 52,22% (E15), 51,23% (E3), 50,72% (E17) dan 50,17% (E25). Pada pengamatan mikroskopis , jamur endofit (isolat E2, E17, E18) menyebabkan hifa G. boninense menjadi lisis. Terdapat pula penempelan (isolat E3, E15, E25) dan penjeratan (isolat E16) hifa G. boninense oleh hifa jamur endofit. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa tiga isolat termasuk ke dalam genus Trichoderma (E2, E16, E18), satu isolat genus Papulaspora (E15), satu isolat genus Aspergillus (E3), satu isolat genus Syncephalastrum (E17) dan satu isolat genus Mucor (E25).
Pengaruh Ekstrak Kasar Umbi Udara Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Penghambatan Koloni dan Kejadian Penyakit Akibat Alternaria solani pada Bibit Tomat Endah Yulia; Rumenda Tamariska Bangun; Tohidin Tohidin; Hersanti Hersanti
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.34683

Abstract

Alternaria solani merupakan patogen penyebab penyakit bercak cokelat pada tanaman tomat. A. solani mampu menyerang hampir seluruh bagian tanaman yaitu tangkai, batang, daun, ranting maupun buah tomat. Serangan pada benih dapat menyebabkan benih rebah, bercak atau benih menjadi busuk. Penggunaan pestisida nabati atau ekstrak tanaman untuk mengendalikan penyakit pada beberapa jenis tanaman telah banyak digunakan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati ialah tanaman binahong (Anredera cordifolia) yang merupakan tanaman yang populer digunakan sebagai obat tradisional untuk kesehatan maupun sebagai bahan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak kasar umbi udara binahong dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur A. solani serta menekan kejadian penyakit pada bibit tomat.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas  tujuh perlakuan (konsentrasi ekstrak 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%; kontrol tanpa ekstrak; dan fungisida propineb 0,3%) yang diulang sebanyak empat kali. Pengujian penghambatan pertumbuhan koloni jamur A. solani dilakukan dengan teknik makanan beracun. Pengujian pada benih dilakukan dengan empat perlakuan dan lima ulangan yang masing-masing terdiri atas 25 benih tomat  dengan menggunakan teknik perendaman. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak kasar umbi udara binahong 2% mampu menghambat pertumbuhan koloni A. solani sebesar 37,22% dan menekan kejadian penyakit pada bibit tomat dengan penekanan mencapai 83,33%.

Page 1 of 2 | Total Record : 15