cover
Contact Name
Ifall
Contact Email
ifall@unisapalu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
redaksijurnalabditani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Published by Universitas Alkhairaat
ISSN : 26224682     EISSN : 26224690     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Abditani merupakan salah satu jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu. Jurnal ini berisi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang merupakah hilirisasi dari hasil-hasil penelitian dalam rumpun ilmu pertanian umum yang meliputi pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan. Jurnal abditani diterbitkan setahun sekali yaitu pada bulan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober" : 11 Documents clear
PENGUATAN PRODUK “EII BANDENG PRESTO” MELALUI STRATEGI BRANDING Berlianingsih Kusumawati; Yanti Budiasih; Siti Maryama
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.68

Abstract

Tangerang City is one of the cities that has high concern in creating new entrepreneurs. As a city of MSMEs, South Tangerang City needs to increase its superior products which are characteristic of regional products. Among the entrepreneurs who have great potential to be developed and become an icon for the city of South Tangerang are Presto Milkfish processed products. However, this small industry still has obstacles, making it difficult to develop. With regard to the problems faced, the objectives of this activity are (1) To provide assistance and training in branding the EII Bandeng Presto products; (2) Provide assistance in an effort to make the EII Bandeng Presto product a superior product and a characteristic product of South Tangerang City; (3) Providing marketing assistance in order to reach a wider market. The method of activities to be carried out is a participatory approach through three stages, namely, preliminary surveys, mentoring, and evaluation. Activities to produce good and attractive partner product packaging. The results of the packaging evaluation show that the packaging used is quite good and attractive according to the packaging function.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM UPAYA PEMENUHAN BENIH TANAMAN PANGAN SECARA MANDIRI Astryani Rosyad; Andi Masnang; Asmanur Jannah; Dyah Budibruri Wibaningwati
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.70

Abstract

Benih tanaman pangan yang baik dan sehat dapat menentukan kualitas dan produktivitas tanaman. Tujuan kegiatan penyuluhan dan pelatihan adalah untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan benih tanaman pangan yang baik agar dapat memproduksi benih secara mandiri. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu kelompok PKK sebanyak 29 orang yang merupakan wakil dari RT01, RT02, RT03, RT04, RT05,RT05 di RW06, kelurahan Pasir Mulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pada sesi pertama diawali dengan penyuluhan tentang pengenalan karakteristik benih yang sehat dan produktif. Pada sesi ke dua, pelatihan teknis dan keterampilan dalam mengelola benih meliputi pemilihan benih, pembersihan, pengeringan, pengemasan benih hingga cara pembibitan benih. Beberapa komoditi tanaman pangan yang dicobakan yaitu benih cabai rawit, benih cabai merah dan benih pepaya. Hasil evaluasi menunjukkan ibu-ibu PKK sangat antusias dengan melanjutkan penanaman benih di rumah masing-masing. Kata Kunci: Benih, Tanaman Pangan, Pelatihan Good and healthy food plant seeds can determine the quality and productivity of plants. The purpose of extension and training activities is to provide understanding and skills in good management of food plant seeds so that they can produce seeds independently. This activity was attended by 29 members of the PKK group who were representatives of RT01, RT02, RT03, RT04, RT05,RT06 in RW06, Pasir Mulya Village, West Bogor District, Bogor City. The first session was started with counseling about the introduction of the characteristics of healthy and productive seeds. In the second session, technical training and skills in managing seeds include seed selection, cleaning, drying, packaging seeds, and how to plant seeds. Some of the food crop commodities that were tested were cayenne pepper seeds, red chilli seeds and papaya seeds. The results of the evaluation showed that PKK mothers were enthusiast to plant seeds in their respective homes. Keywords: Seeds, Food Plants, Training Kata Kunci: Benih, Tanaman Pangan, Pelatihan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN BUDIDAYA DAN PENINGKATAN POTENSI AGRIBISNIS CABE JAWA Fahrauk Faramayuda; Jovie Mien Dumanauw; Siti Muslichah; Suwidjiyo Pramono; Sugiyanto
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.71

Abstract

Tanaman cabe jawa memiliki beberapa aktivitas farmakologis salah satunya meningkatkan libido dan mengatasi gangguan kesuburan pada pria (infertilitas). Cabe jawa di Indonesia banyak diproduksi dari Jawa Timur terutama daerah Madura, namun masih banyak daerah lain yang secara ekologis cocok untuk pengembangan budidaya tanaman obat cabe jawa, termasuk di daerah Gunung Kidul. Permintaan pengiriman cabe jawa baik skala nasional maupun internasional dari tahun ke tahun semakin meningkat sedangkan sentra produksi cabe jawa di Indonesia masih sedikit, oleh karena itu perlu dibuat sentra produksi baru di berbagai wilayah salah satunya di daerah Yogyakarta. Program budidaya cabe jawa di Desa Kemadang, Tanjung Sari, Kabupaten Gunung Kidul. Yogyakarta melalui penyuluhan budidaya dan pemanfaatan tanaman cabe jawa, sosialisasi dan praktek langsung teknik pembibitan tanaman cabe jawa serta monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.
PEMANFAATAN PGPR SEBAGAI SOLUSI KELANGKAAN PUPUK SUBSIDI DI KELOMPOK TANI JARI LAING, DESA BANGKA JONG Onesimus Ke Lele; Fany Juliarti Panjaitan; Maria Imelda Humoen; Christian Agustinus Darloni; Dermianus Magong; Florensius Heriko Jehamur
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.73

Abstract

Ketersediaan pupuk organik bersubsidi menjadi salah satu kunci keberhasilan pertanian organik. Perkembangan pertanian dewasa ini lebih mengutamakan kesehatan dan keamanan serta keberlanjutan usaha tani yang ramah lingkungan. Dampak kelangkaan pupuk bersubsidi tidak hanya kepada produksi hasil tanaman yang menurun atau secara kualitas tidak terjamin tetapi juga berdampak pada ekonomi masayarakat miskin yang membutuhkan pupuk bersubsidi dalam usaha budidaya tanaman miliknya. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kertampilan petani dalam memproduksi pupuk hayati sebagai jawaban atas masalah kelangkaan pupuk organik bersubsidi yang setiap tahun dialami kelompok tani Jari Laing. Melalui pemanfaatan agen hayati Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang diproduksi sendiri dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk bersubsidi dari pemerintah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu berupa penyuluhan tentang manfaat PGPR, pelatihan dan pendampingan pembuatan PGPR kepada semua anggota kelompok tani Jari Laing. Hasil dari kegiatan ini adalah mitra dapat memperoleh pengetahuan tambahan tentang manfaat PGPR bagi tanaman. Secara praktis, mitra mampu memproduksi PGPR dalam jumlah yang banyak secara mandiri dengan biaya yang murah tanpa dibatasi ruang dan waktu dalam memproduksinya. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, dosen dan mitra berpartisipasi aktif sehingga berdampak langsung kepada peningkatan kemampuan petani dalam memproduksi PGPR.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERKOTAAN MELALUI BUDIDAYA TANAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR DI PEKARANGAN RUMAH Gerson Hans Maure; B Djou Padafani; Zoimath NR Achmad; Inang M Djaha; Piter Abel
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.74

Abstract

Abstrak Pertumbuhan penduduk dan alih fungsi lahan untuk kegiatan non pertanian menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian. Optimalisasi lahan pekarangan di perkotaan untuk budidaya tanaman dapat menjadi solusi menunjang pangan keluarga melalui sisitim vertikultur. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Welai Timur pada tanggal 21 Oktober 2020 dengan tujuan membekali masayarakat agar dapat memanfatkan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman melalui sistem vertikultur. Tahapan pelaksanan kegiatan adalah koordinasi dengan Pemerintah Keluarahan dan Masyarakat, pelaksanaan penyuluhan, pembuatan kompos dan vertikultur, pemberian media tanam, penanaman, dan pendampingan. Metode yang digunakan adalah metode diskusi dan pelatihan. Peserta yang terlibat sebanyak 20 orang pemuda terpilih. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyuluhan, pembuatan pupuk kompos dan pembuatan media vertikultur. Respon peserta menunjukan bahwa kegiatan pelatihan sangat bermanfaat dan menyenangkan.
USAHA PENJUALAN KUE KERING DARI UMBI TALAS UNTUK PENGEMBANGAN NILAI JUAL UMBI TALAS YANG BAIK UNTUK PENCERNAAN Altri Wahida Altri; Harmita Sari; samsinar
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.77

Abstract

Talas adalah jenis umbi-umbian yang banyak tumbuh didaratan Afrika, Amerika, dan Asia. Di Indonesia, tumbuhan yang bernama latin colocasia esculenta ini merupakan tumbuhan yang dapat disulap menjadi beraneka ragam makanan bercita rasa lezat, misalnya bolu, keripik, kolak, bubble tea, es campur, hingga kue kering. Indonesia memiliki banyak tanaman umbi-umbian. Golongan umbi-umbian ada dua yaitu umbi-umbian golongan mayor seperti ubi kayu dan ubi jalar dan umbi-umbian golongan minor diantaranya adalah Talas, Gadung, Sueg, uwi, dan Gembili. Golongan umbi-umbi mayor secara umum telah banyak diaplikasikan untuk kebutuhan industri seperti ubi kayu untuk produksi Tapioka, sedangkan pemanfaatan umbi minor belum banyak digunakan dikalangan industri seperti talas hanya untuk keripik Talas.Talas dengan kadar pati tinggi bisa di Manfaatkan sebagai Bahan baku gula cair. Talas terdiri dari banyak jenis dan warna daging umbinya bervariasi, yaitu putih, kuning muda, kuning atau oranye, merah, coklat, ungu, dan lainnya.
PENINGKATAN NILAI EKONOMI ANGGUR HITAM DESA BANJAR, KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG MELALUI MINUMAN OLAHAN Nyoman Tresha Ifany Putri Pucangan; Ni Ketut Elly Sutrisni
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.79

Abstract

Desa Banjar yang terletak di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng-Bali merupakan desa penghasil anggur hitam yang sudah terkenal di seluruh daerah Bali bahkan luar Bali. Namun, para petani anggur kerap mengalami kerugian dikarenakan dalam bertani anggur harus berjuang melawan musim, modal, pemasaran, serta tengkulak. Petani juga masih menerapkan pemasaran secara konvensional, sehingga buah anggur hitam harus terjual secara cepat agar terhindar dari kebusukan. Untuk menghindari kerugian yang mungkin terjadi, terdapat solusi yang dapat dilakukan oleh petani seperti halnya mengubah strategi pemasaran anggur hitam. Selain dinikmati secara langsung, nyatanya anggur hitam yang memiliki berbagai manfaat bisa diolah kembali menjadi beragam jenis produk dan salah satu contohnya adalah minuman. Dengan dilakukan pengolahan serta pengemasan menarik, maka dapat meningkatkan nilai ekonomi dari buah anggur hitam itu sendiri dan dapat memberikan keuntungan bagi petani. Agar menjadi solusi untuk terhindar dari kerugian dan alternatif menambah keuntungan yang efektif, diperlukan peran pemerintah atau pejabat desa seperti halnya dengan memberikan fasilitas pelatihan kepada seluruh petani anggur di Desa Banjar.
FERMENTASI DAN PENGOLAHAN BIJI KAKAO DI TONUSU KECAMATAN PAMONA PUSELEMBA KABUPATEN POSO Syahraeni Kadir; Sakka Samudin; Ponirin; Abdul Rahim; Diky Gunawan Suwiryono; Irmayanti
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.121

Abstract

Kakao merupakan komuditas unggulan di Provinsi Sulawesi Tengah. Program Pengembangan Desa Mitra( PPDM) dengan tema PPDM Sentra Pengembangan Kakao Secara Terpadu Di Tonusu Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso yang bertujuan untuk peningkatkan pengembangan kelompok tani dan Usaha Mikro Kecil Menengah untuk peningkatan pemberdayaan warga masyarakat barbasis perkebunan kakao. Ada 2 kelompok tani selaku mitra PPDM ialah Harapan Baru dan Koromboyo Lestari yang keduanya terletak di Desa Tonusu Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah. Permasalahan mitra pada tahun 2021 antara lain kualitas biji kakao yang dihasilkan rendah dan teknologi pengolahan biji kakao menjadi bubuk cokelat, pasta cokelat, lemak kakao dan proses pembuatan aneka produk turunan dari cokelat dan pengemasannya masih terbatas. Pelaksanaan program dilaksanakan oleh 3(tiga) dosen yang mempunyai kepakaran multidisiplin meliputi ilmu benih, dan teknologi pengolahan hasil pertanian serta ilmu manajemen dan pemasaran. Pada tahun 2021, kegiatan dilaksanakan 10 bulan dengan rincian 1 bulan persiapan, 8 bulan pelaksanaan kegiatan dan 1 bulan pelaporan. Hasil PPDM pada tahun 2021 sudah dilakukan penyuluhan, pelatihan, praktek dan pendampingan kegiatan antara lain teknologi fermentasi biji kakao dan teknologi pengolahan biji kakao menjadi bubuk coklat, pasta cokelat dan lemak cokelat serta diversifikasi produk olahan sperti susu cokelat, minuman, silverquin, cokelat isi dengan bermacam varian rasa dan es krim. Warga masyarakat dan mitra mempunyai partisipasi yang besar dalam penerapan program sebab mereka memerlukan pengetahuan serta keahlian yang relevan dengan pengelolaan perkebunan kakao secara terintegrasi. Program aktivitas berefek langsung kepada penambahan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya kelompok mitra yang terlibat.
PENGEMASAN DAN APLIKASINYA PADA PRODUK OLAHAN KAKAO SERTA PEMBUKUAN MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN DESA MITRA DI KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Abdul Rahim; Gatot Siswo Hutomo; Shahabuddin; Rizki Anandar
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.122

Abstract

Tanaman kakao merupakan komoditas unggulan Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga komoditas utama dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) dengan judul Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Kakao Secara Terpadu Menuju Sentra Kampung Kakao melalui PPDM di Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. PPDM bertujuan meningkatkan keberdayaan kedua mitra Mekar Jaya Kakao Tanampedagi dan Mekar Indah Tanampedagi yang berdomisili di Desa Tanampedagi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra pada tahun ketiga 2021 adalah desain kemasan, aplikasinya pada produk olahan kakao dan sistem pembukuan usaha tani pada kedua mitra. Pelaksanaan program dilakukan oleh 3 (tiga) dosen yang memiliki kepakaran multidisiplin meliputi ilmu perbenihan, ilmu hama dan penyakit tanaman, teknologi pengolahan hasil pertanian dan ilmu manajemen agribisnis. Pelaksanaan program berlangsung 10 bulan dengan rincian 1 bulan persiapan, 8 bulan pelaksanaan kegiatan utama dan 1 bulan untuk pelaporan. Hasil PPDM pada tahun 2021 telah dilakukan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan pada kegiatan teknologi desain kemasan, aplikasi kemasan pada aneka produk olahan kakao dan implementasi pembukuan pada kedua UMKM. Hasil kegiatan tersebut meingkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra diantaranya desain kemasan mencapai 85%, aplikasi kemasan pada aneka produk olahan cokelat mencapai 98% dan pembukuan usaha tani kakao mencapai 87%. Masyarakat dan mitra memiliki partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan sehingga program ini dapat berkelanjutan dan berkembang menjadi usaha pertanian berbasis kakao serta dapat terintegrasi menjadi desa wisata kakao.
DESA SURUMANA SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN KAKAO RAKYAT DI SULAWESI TENGAH Flora Pasaru; Moh. Hibban Toana; Yosep Patadungan
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.123

Abstract

Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk mengembangkan desa Sarumana sebagai desa sentra kakao rakyat di Kecamatan Palolo Kabupten Sigi. Kegiatan PPDM program tahun kedua adalah peningkatan saprodi berupa pupuk organik dan biopestisida, peningkatan produktivitas hasil kakao, peningkatan mutu biji kakao, jejaring pemasaran produk saprodi dan biji kakao serta penataan infastruktur pemasaran (website akser pasar). Dalam pelaksanaan program PPDM tahun kedua mengalami hambatan yakni adanya badai Covid-19 membawa kesusahan dan membatasi ruang gerak. Metode yang diterapkan dalam pencapai tujuan adalah: pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kakao berdaya hasil tinggi. Hasil capaian program PPDM, telah dilaksanakan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisai program PPDM kepada pemerintah setempat dan kelompok tani sasaran. Dalam pelaksanaan kegiatan PPDM dilakukan pendampingan dan pembinaan serta pengawalan dalam pengembangan saprodi (pupuk organik dari limbah kulit buah kakao) terdapat 6 kelompok masing-masing kelompok tani terdapat 3 kelompok dengan jumlah anggota 5 orang, biopestisida cendawan Beauveria bassiana,cendawan antagonis Trichoderma sp. cair), penataan area produksi budidaya kakao secara organik terdapat 6 demplot dengan ukuran 30 m x 30 m (6 kelompok) dan peningkatan produksi kakao (sarang buatan semut peredator Dolichoderus thoracicus, sambung pucuk, pemangkasan (sanitasi) dan peningkatan mutu biji kakao.

Page 1 of 2 | Total Record : 11