cover
Contact Name
Marselius Sampe Tondok
Contact Email
marcelius@staff.ubaya.ac.id
Phone
+622178881112
Journal Mail Official
psikologi@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jl. Margonda Raya, No.100, Depok, Jawa Barat. 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi
Published by Universitas Gunadarma
Jurnal Psikologi (JPUG) accepts manuscripts based on empirical research, both quantitative and qualitative. Priority is given to quantitative research of the multivariate type. Meanwhile, the Jurnal Psikologi also accepts meta-analysis or systematic review manuscripts that have advantages in terms of novelty or unique variables.
Articles 391 Documents
PENGEMBANGAN PROGRAM PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN PERUNDUNGAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Rilma Puspita; Ihsana Sabriani Borualogo; Hari Setyowibowo
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.6595

Abstract

Perundungan merupakan permasalahan serius yang dapat berdampak pada performa akademik siswa dan juga dapat mengganggu kesehatan mental siswa. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pencegahan perundungan di sekolah, dan psikoedukasi kelompok adalah salah satu intervensi yang mengintegrasikan antara psikoterapi dan edukasi untuk mencegah perundungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan materi rancangan psikoedukasi pencegahan perundungan untuk guru sekolah dasar dan menghasilkan rancangan psikoedukasi pencegahan perundungan yang sesuai untuk guru sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan desain sequential explanatory strategy. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan guru membutuhkan materi pengetahuan dan keterampilan terkait perundungan, pengetahuan terkait iklim sekolah yang mendukung pencegahan perundungan, dan peraturan sekolah terkait perundungan, untuk dirancang menjadi rancangan psikoedukasi pencegahan perundungan untuk guru sekolah dasar. Selain itu, dari hasil evaluasi rancangan diperoleh bahwa rancangan psikoedukasi pencegahan perundungan untuk guru sekolah dasar ini dapat diterima dan dapat direkomendasikan untuk diujicoba.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KEPRIBADIAN EXTRAVERSION DAN KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI BOGOR Murbekti Murbekti; Amarilys Andaritidya
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.6257

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena permasalahan yang dihadapi guru yaitu kepuasan kerja. Permasalahan pada kepuasan kerja yaitu komunikasi interpersonal, beban kerja, fasilitas sekolah, dan kenaikan jenjang karir. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal dan kepribadian extraversion terhadap kepuasan kerja pada guru SMA negeri di Kota Bogor. Penelitian menggunakan korelasi desain expost facto, sampel berjumlah 145 orang responden (45 responden laki-laki dan 100 perempuan) dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala Job Satisfaction Scale untuk mengukur kepuasan kerja, komunikasi interpersonal diukur dengan skala komunikasi dan kepribadian extraversion diukur dengan Big Five Inventory (BFI) extraversion scale. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan kerja, kepribadian extraversion dan kepuasan kerja, dan terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara komunikasi interpersonal dan kepribadian extraversion dengan kepuasan kerja. Oleh karena itu, peningkatan dalam komunikasi interpersonal dan kepribadian extraversion akan meningkatkan kepuasan kerja pada guru SMA di kota Bogor. Komunikasi interpersonal dan penerapan kepribadian extraversion yang semakin baik dalam lingkungan kerja, maka akan semakin meningkat kepuasan kerja.
TRAIT AGREEABLENESS, HARGA DIRI DAN FORGIVENESS PADA MAHASISWA ATAS PERCERAIAN ORANG TUA Veronica Dian Astuti
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.6750

Abstract

Perceraian meninggalkan peristiwa yang menyakitkan bagi anak-anak yang orang tuanya bercerai. Peristiwa menyakitkan akibat perceraian dapat menimbulkan luka dan rasa tidak memaafkan (unforgiveness) dalam diri seorang anak yang juga bisa mempengaruhi diri anak di masa yang akan datang. Agreeableness dan harga diri diprediksi dapat meningkatkan peluang forgiveness. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang mengalami perceraian orang tua, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh trait agreeableness dan harga diri terhadap forgiveness. Penelitian ini melibatkan 93 orang mahasiswa. Analisis regresi ganda digunakan sebagai teknik analisis data dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait agreeableness dan harga diri bersama-sama secara signifikan memprediksi forgiveness of self, forgiveness of another person, dan forgiveness of situation. Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki trait agreeableness yang tinggi dan harga diri yang tinggi pula dapat memengaruhi keputusan mahasiswa dalam memberikan pemaafan.
DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF-COMPASSION PADA IBU PRIMIPARA Alia Rizki Fauziah; Hera L. Mikarsa; Wahyu Rahardjo; Tety Elida
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.7124

Abstract

Menjadi seorang ibu merupakan salah satu fase terpenting dalam sepanjang kehidupan wanita yang menuntut banyak perubahan. Perubahan-perubahan yang kompleks memberikan konsekuensi psikologis pada ibu primipara seperti stres dan depresi. Oleh karena itu diperlukan self-compassion dalam diri ibu sebagai penyangga untuk menyesuaikan diri menjalani peran barunya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan sosial dan self-compassion pada ibu primipara. Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu self-compassion scale (SCS) dan postpartum social support questionare (PSSQ). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 243 ibu primipara dengan kriteria sampel yaitu ibu yang berusia 20-40 tahun, tinggal bersama suami, tidak ada kelahiran kembar, tidak pernah mengalami keguguran, kondisi anak dalam keadaan normal dengan rentang usia anak 1-24 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan self-compassion pada ibu primipara.
USING RASCH MODEL TO UNDERSTAND PSYCHOMETRIC PROPERTIES OF JUNIOR STUDENTS AGGRESSIVE BEHAVIOR INVENTORY (J-SABI) Yuda Syahputra; Stefanus Soejanto Sandjaja; Alizamar Alizamar; Afdal Afdal; Lira Erwinda
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.6064

Abstract

The emergence of aggressiveness among students requires attention from various parties, especially schools. The direction of this research is to develop and examine the validity of the Junior Students Aggressive Behavior Inventory (J-SABI), to know the level of suitability and item’s difficulty level, also to know the variable maps of the person’s ability to answer an item’s ability to describe aggressive behavior. The sample of this study consist of 360 with the number of items was 47. The analytical technique that used was Rasch model to examine the reliability, instrument validity, item’s validity, the function of differential items, and the validity of the ranking scale. The result shows that overall inventory which developed was valid and reliable (person reliability consist of 0.89 and item reliability 0.98). The validity of the instrument respondents using variable maps show the Item P15 is a matter of the highest difficulty level (+0.69 logit), which means the probability of all the students to work on this matter right is small. As for the P52 is a matter that almost all students can work properly, logit value is low (-0.80 logit). The value of Andrich Threshold moving from option 1 (none), then to the second choice (logit -0.50), option 3 (-0.30 logit), selection 4 (-0.19), and the option 5 (+1.00 logit), indicates the five choices answer given are valid for respondents
GAMBARAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PASIEN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) YANG MENJALANI TREATMEN HEMODIALISIS Zaujatul Amna; Maya Zahara; Kartika Sari; Arum Sulistyani
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.6358

Abstract

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu jenis penyakit yang memiliki gangguan fungsi dalam tubuh sehingga gagal dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan dirinya. Jenis penyakit dan berbagai efek yang dihadapinya tersebut secara langsung berpengaruh terhadap kondisi psikologis pasien, salah satunya berkaitan dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being pasien Gagal Ginjal Kronik di Banda Aceh, Indonesia. Sebanyak 64 pasien Gagal Ginjal Kronik (32 pasien laki-laki dan 32 pasien perempuan) telah terlibat sebagai sampel penelitian ini dan menjawab Ryff’spsychological well-being scale. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa pasien Gagal Ginjal Kronik di Banda Aceh memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi dalam dirinya, ini ditunjukkan dari tingkat penerimaan diri pasien yang tinggi, dan autonomi yang rendah. Di sisi lain, hasil analisis data juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis pada pasien GGK yang ditinjau berdasarkan usia (p = 0.039), dan status pernikahannya (p = 0.021), artinya secara usia diketahui bahwa pasien yang semakin memiliki usia yang tinggi (lansia) memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang muda. Selain itu, tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi juga dimiliki oleh pasien-pasien yang masih memiliki pasangan, dibandingkan pasien yang sudah bercerai atau berpisah dengan pasangannya. Serta hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan laki-laki maupum perempuan, artinya pasien laki-laki maupun pasien perempuan memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang sama (p = 0.240).
STRES DAN SELF-DISCLOSURE DI TWITTER PADA MAHASISWA Adzra Fathiya Hasna; Yuliana Hanami
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2022.v15i2.5880

Abstract

Self-disclosure di media sosial dapat dijadikan salah satu cara mencari dukungan sosial sebagai usaha mengatasi stres yang banyak dialami mahasiswa. Twitter merupakan salah satu media sosial microblogging dengan fitur utama berbentuk broadcast teks singkat yang memudahkan penggunanya berbagi secara cepat dan ringkas, sehingga seharusnya dapat memudahkan self-disclosure. Akan tetapi, penelitian terdahulu belum banyak yang meneliti self-disclosure dalam konteks Twitter. Oleh karena itu, penelitian ini mencari tahu apakah terdapat hubungan antara stres dengan self-disclosure di Twitter pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada 128 mahasiswa aktif Universitas Padjadjaran yang merupakan pengguna aktif Twitter. Alat ukur yang digunakan adalah Perceived Stress Scale-10 (PSS-10) dan hasil adaptasi skala self-dicslosure oleh Wheeless (1978) dalam penelitian S. Zhang, Kwok, Lowry, Liu, & Wu (2019). Analisis korelasi yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat stres dengan perilaku mengungkapkan informasi diri di Twitter pada responden yang mengalami stres. Karakteristik self-disclosure yang dilakukan mayoritas responden yang mengalami stres mendukung asumsi awal bahwa self-disclosure yang dilakukan pada saat stres adalah untuk mendapatkan dukungan sosial. Stres juga ditemukan berhubungan paling kuat dengan dimensi amount dan valence self-disclosure.
STRES KERJA DAN KESIAPAN UNTUK BERUBAH: PERANAN STRATEGI KOPING SEBAGAI MODERATOR Fridayanti Fridayanti; Qanita Zahra; Farid Soleh Nurdin
Jurnal Psikologi Vol 16, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i1.7782

Abstract

This study aims to determine the effect of work stress on readiness to change with coping strategies as a moderating variable. We used a cross-sectional survey design for 124 archivists, 58 men, and 66 women. For data analysis, we conducted regression and moderation analysis. We collected data using a questionnaire consisting of three measuring tools: Job Stress Scale (JSS), Readiness for Change Scale, and Brief-Cope. The results showed that work stress significantly affected readiness to change, with a coefficient of determination of 86.4%. Adaptive coping strategies act as moderators and strengthen the effect of work stress on readiness to change with an increase in the coefficient of determination to 87.9% and a beta coefficient of .020. However, maladaptive coping strategies cannot act as a moderator in the effect of job stress on readiness to change.
KUALITAS PERTEMANAN DAN KOHESIVITAS PADA MAHASISWA ANGGOTA KOMUNITAS VIRTUAL DI BIDANG KESEHATAN MENTAL Mualimah A. Sovia; Farah Farida Tantiani
Jurnal Psikologi Vol 16, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2023.v16i1.6910

Abstract

Technological development have created a virtual-based community that allows community members to not always interact directly. This can affect the quality of friendship and group cohesiveness because there is no physical closeness between members. Group cohesiveness is needed so that members remain in the community they follow and achieve community goals. One of the things related to being able to affect group cohesiveness is the friendship between its members. Therefore, this study aims to determine whether there is a relationship between the quality of friendship and cohesiveness in students in virtual communities in the field of mental health. This research uses quantitative methods with correlational research types. Respondents in this study were students who were active in the virtual community X with a total of 106 members. The instrument in this study consisted of a Friendship Quality (FQUA) and Group Environment Questionnaire (GEQ) scale. The data analysis technique in this study used the Pearson product moment correlation test. The results showed that there was a significant relationship between the quality of friendship and cohesiveness among students in virtual community X.
Front Matter Jurnal Psikologi Vol. 16 No.1, Juni 2023 Editorial Jurnal Psikologi
Jurnal Psikologi Vol 16, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract