cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
Identifikasi Protozoa Pada Air Kolam Renang Di Kabupaten Pinrang Sri Wahyuni; Herlina Muin; Rahmat Zarkasyi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2935

Abstract

Protozoa  merupakan protista yang menyerupai hewan yang bersifat seluler dalam ukuran mikroskopis. Pengguna air pada sarana rekreasi seperti kolam renang beresiko tinggi terkena penyakit akibat mikroorganisme bersifat patogen, salah satunya patogen jenis Cryptospiridium sp dan Giardia sp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat Protozoa air pada kolam renang, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain observasional yaitu melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel air pada kolam renang. Populasi dalam penelitian ini adalah Air Kolam Renang yang ada di Kabupaten Pinrang.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pipet tetes, mikroskop, objek glass, deck glass. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air pada kolam renang. Analisis data dalam penelitian ini Hasil uji laboratorium akan disajikan dalam bentuk tabel lalu dinarasikan secara deskriptif. Dengan hasil penelitian yang telah di lakukan pada 3 sampel air kolam  diperoleh hasil 2 negatif yang berarti sampel tersebut tidak terdapat Protozoa dan 1 positif yang berarti terdapat Protozoa  air jenis Cryptosporidum sp dan Giardia sp. Yang dapat menyebabkan gangguan Kesehatan seperti gastrointestinal akut berupa diare berair, nyeri atau keram perut, dehidrasi, mual, muntah, serta penurunan berat badan.Kata Kunci : Air Kolam, Cryptosporidium Sp, Giardia Sp.  
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA WILAYAH PERAIRAN PELELANGAN IKAN PAOTERE KOTA MAKASSAR Nur Amaliah; Rostina Rostina; Abdur Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2896

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan dan Pelabuhan Paotere merupakan Tempat dengan aktivitas cukup padat yang letaknya di pesisir memungkinkan adanya limbah buangan dengan kandungan timbal (Pb) yang dapat berasal dari kegiatan industri, pelabuhan, perhotelan, dan rumah tangga. Masuknya timbal dalam perairan dapat mempengaruhi kualitas air laut dan teradsorbsi pada biota laut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat timbal (Pb) pada air laut dan kerang di Wilayah Perairan Pelelangan Ikan Paotere Kota Makassar. Metode sampling untuk penentuan titik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel air laut sebanyak 10 dari 5 titik pengambilan pada kedalaman 2,5 meter dan 4 meter. Sampel kerang sebanyak 2 buah diambil pada titik 3 yang menjadi lokasi biasanya masyarakat mencari kerang untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dilaboratorium dengan metode analisis SSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel yang diambil dari 5 titik mendapatkan hasil kandungan logam berat Timbal (Pb) yang sama, yaitu <0,002 mg/l. Sedangkan hasil untuk 2 sampel kerang hijau (Perna Vridis) yaitu 4,3998 mg/kg dan 8,7579 mg/kg. Kesimpulan penelitian ini dari kandungan logam berat timbal (Pb) pada air di wilayah Pelelangan Ikan Kota Makassar masih memenuhi nilai ambang batas yaitu 0,05 mg/l dan kandungan logam berat timbal (Pb) pada biota laut kerang hijau (Perna Vridis) berada diatas nilai ambang batas yaitu 0,008 mg/l menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004.
KEMAMPUAN VARIASI UMPAN DALAM MENGENDALIKAN VEKTOR TIKUS DI PELABUHAN NUSANTARA PARE-PARE Hamsir Hamsir; Rini Anggriani; Wahyuni Sahani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2907

Abstract

Di bidang kesehatan, tikus dapat menjadi agent beberapa patogen penyebab penyakit pada manusia karena hubungan tikus dan manusia seringkali bersifat parasitisme, salah satunya penyakit PES. Penyakit tersebut secara langsung oleh ludah, urin, dan fasesnya atau melalui gigitan ektoparasit yang ada ditubuh tikus ( kutu,pinjal, dan tungau), salah satu tempat yang biasanya banyak dikunjungi manusia adalah pelabuhan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan variasi umpan yang dipakai agar dapat mengendalikan populasi tikus di Pelabuhan Nusantara Pare-pare. Adapun jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu dengan melihat kemampuan perangkap tikus dengan variasi umpan dalam pengendalian tikus. Data dianalisis menggunakan uji statistik anova satu arah dengan menggunakan program komputer SPSS dan data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga jenis umpan yang digunakan dalam penelitian ini hanya 2 yang mampu untuk dipakai sebagai umpan trapping dan umpan yang satunya tidak mampu untuk dipakai sebagai umpan trapping dimana jumlah total tikus yang tertangkap sebanyak 9 ekor dari 30 perangkap yang terpasang. Adapun rincian umpan sebagai berikut umpan ceker ayam goreng dengan presentasi 66,67 % dari 6 ekor tikus, umpan tempe goreng dengan presentasi 33,33% dari 3 ekor tikus, dan umpan ubi jalar ungu dengan presentasi 0%. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu ada dua jenis umpan yang dikatakan mampu dan ada 1 jenis umpan yang dikatakan tidak mampu . Sebaiknya pegawai KKP Kelas I Makassar Wilayah Kerja Pelabuhan Nusantara Pare-pare menggunakan variasi umpan secara bergantian agar lebih efektif. Kata Kunci : Tikus, Pelabuhan Nusantara Pare-pare, dan Variasi Umpan
PERBANDINGAN BELIMBING WULUH(Averrhoa Bilimbi) DAN ASAM JAWA (Tamarindus Indica) UNTUK MENGAWETKAN AYAM KAMPUNG Syamsuddin Syamsuddin S; Inayah Inayah; Sarniati Sarniati
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2906

Abstract

Daging ayam masuk kedalam kategori makanan yang mudah rusak karena memiliki kadar air yang tinggi oleh karena itu diperlukan perlakuan pengawetan menggunakan bahan alami karena aman untuk digunakan dalam jangka waktu lama dan direkomendasikan oleh BPOM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh perendaman larutan belimbing wuluh dan asam jawa konsentrasi 25%  dengan lama perendaman 6 jam dan 12 jam terhadap penurunan jumlah kuman  pada ayam boiler dan kampung. Dengan desain penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan pre-post test. kemudian hasil pengolahan data jumlah kuman dianalisis menggunakan One Way Anova. Hasil penelitian ini menunjukan ayam boiler yang di rendam belimbing wuluh diperoleh nilai 0,000 < 0,05 yang berarti adanya pengaruh terhadap penurunan jumlah kuman, ayam boiler yang di rendam asam jawa memperoleh nilai 0,000 < 0,05 yang berarti adanya pengaruh terhadap penurunan jumlah kuman, ayam kampung yang di rendam belimbing wuluh diperoleh nilai 0,000 < 0,05 yang berarti adanya pengaruh terhadap penurunan jumlah kuman, ayam kampung yang di rendam asam jawa memperoleh nilai 0,000 < 0,05 yang berarti adanya pengaruh terhadap penurunan jumlah kuman.  Kesimpulan penelitian ini yaitu adanya pengaruh perendaman  larutan belimbing wuluh dan asam jawa terhadap penurunan jumlah kuman pada ayam boiler dan kampung. Diharapkan masyarakat lebih menggunakan bahan alami karena sudah terbukti mampu mengawetkan bahan makanan dan aman untuk kesehatan. Kata kunci : Ayam , Asam Jawa, Belimbing Wuluh
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKAI DISTRIK DEKAI KABUPATEN YAHUKIMO PROVINSI PAPUA Nambie Kobak; Andi Yusuf; Muhammad Syafar; Asrijun Juhanto
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2899

Abstract

Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk. Penyebaran kasus filariasis karena masih adanya area dimana rumah tangga tidak memiliki akses air bersih, sanitasi tidak memadai, penghasilan yang masih kurang, dan perumahan yang tidak layak huni sehingga kondisi ini menguntungkan untuk perkembangbiakan vektor nyamuk filariasis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat terhadap kepatuhan minum obat filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Dekai Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua.Metode penelitian adalah kuantitaf dengan rancangan Observasional analitik dan pendekatan Cross Sectional  Penelitian dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Dekai Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua dengan jumlah responden 115 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable pengetahuan berpengaruh nyata (ρ=0,006 < α=0,05), variable sikap (ρ=0,094 > α=0,05, variabel kebiasaan ρ=0,000 < α=0,05 dan variable tindakan ρ=0,009 < α=0,05. Variabel yang telah diteliti yaitu ada tiga variabel yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat yaitu pengetahuan, kebiasaan dan tindakan sedangkan ada satu variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat yaitu variabel sikap. Uji regresi logistic menujukkan bahwa variabel kebiasaan merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat filariasis dengan nilai = 3,404.Kepatuhan minum obat filariasis dengan dilakukan penyuluhan melalui berbagai media elektronik agar masyarakat mengetahui bahaya filariasis dengan harapan agar  patuh minum obat pencegah massal filariasis dan juga perlu adanya kader pengawas minum obat dan diutamakan di pos-pos pelaksanaan POPM atau kunjungan dari rumah ke rumah untuk memastikan obat benar-benar diminum. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kebiasaan, Tindakan, Kepatuhan
GAMBARAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV KABUPATEN LUWU TIMUR Syamsuddin S Syamsuddin S; A.Meriam Nurlatifah Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.3165

Abstract

Industri minyak sawit merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Proses pengolahan kelapa sawit dapat menghasilkan limbah cair. Tingginya bahan organik yang dikandung oleh limbah cair dapat mengakibatkan beban pencemaran yang semakin besar, karena diperlukan degradasi bahan organis yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengolahan yang digunakan dan kualitas limbah cair di PT Perkebunan Nusantara XIV Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pemeriksaan limbah cair parameter Biologycal Oxygen Demand dan Total Suspended Solid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengolahan limbah yang digunakan adalah Biologycal Ponding System dengan menggunakan 6 kolam. Adapun kualitas limbah cair pemeriksaan outlet parameter BOD dan TSS menunjukkan nilai yang memenuhi syarat sesuai dengan PermenLH No. 5 Tahun 2014 dengan nilai rata-rata BOD sebesar 81,3 mg/L dan penurunan sebesar 32% serta nilai rata-rata TSS sebesar 119,3 mg/L dengan penurunan sebesar 98%. Kesimpulan penelitian ini yaitu metode pengolahan limbah cair yang digunakan di PT Perkebunan Nusantara XIV Kabupaten Luwu Timur sudah memenuhi syarat karena dapat menurunkan kadar limbah cair parameter BOD dan TSS sebelum di buang ke badan penerima airKata kunci : BOD, Limbah Cair, TSS
KANDUNGAN KLORIN PADA BERAS DI PASAR TRADISIONAL SIDRAP Rafidah Rafidah; Chalina Diza Azzahrah; Haderiah Haderiah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.2995

Abstract

Beras merupakan suatu bahan pokok makanan yang berguna sebagai sumber energy tubuh manusia. Dari khasiat yang terkandung pada beras, tidak produsen menggunakan bahan tambahan pangan dengan tujuan memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur, cita rasa, dan warna. Salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang ditambahkan pada beras adalah klorin. Penambahan klorin ini bertujuan agar beras yang standar medium terlihat seperti beras yang berkualitas super. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya Zat Klorin pada beras Medium dan Premium yang Dijual Di Pasar Tradisional Sidrap.Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan uji pemeriksaan laboratorium. Sampel yang akan diteliti sebanyak 25 sampel. Hasil penelitian yang menunjukkan dari 25 sampel beras yang diperiksa negative mengandung klorin. Dan hasil observasi pedagang beras yaitu sumber beras berasal dari pabrik, lama penjualan yaitu 2 – 3 minggu, 4 pedagang melakukan pengolahan beras seperti mencuci kembali sisa beras. Kesimpulan bahwa dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada 25 sampel beras yang beredar di pasar tradisional di Kabupaten Sidrap membuktikan bahwa beras tersebut negatif mengandung klorin.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI WILAYAH PUSKEMAS BAJENG KABUPATEN GOWA Relationship between Handwashing with Soap (Ctps) Behavior with Diarrhea in Children aged 6-12 Years in the Bajeng Public Health Center Gowa Regency Nur Haidah; Nurwahidah Nurwahidah; Hidayat Hidayat
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.2960

Abstract

Diare merupakanisalah satu penyakit berbasis lingkungan, Oleh karena itu pentinnya menjaga kondisi lingkungan dari penyakit menular seperti penyakit diare yang dapat dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun (CTPS). Tujuan penelitian ini untuk hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian penyakit diare pada Usia 6-12 Tahun di Wilayah Puskesmas Bajeng  Kab. Gowa. Jenis penelitian adalah observasional Analitik dengan pendekatan case control  jumlah keseluruhan sampel 132 sampel, 66 sampel kasus dan 66 sampel kontrol. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Simple random sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun dengan p=0.000 (<0.05), tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun dengan p=0.239 (>0.05) dan ada hubungan antara tindakan dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun dengan p=0.000 (<0.05). Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun, tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun, dan ada hubungan antara tindakan) dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun. Diharapkan kepada Puskemas Bajeng dapat memberikan penyuluhan di setiap sekolah tentang pentingya berperilaku hidup bersih dan sehat agar dapat mencegah penyakit seperti diare serta diharapkan kepada anak-anak agar selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.Kata Kunci: DiareiPerilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Anak Usia 6-12 tahun.
KOMBINASI FITOREMEDIASI MELATI AIR (ECHINODORUS PALAEFOLIUS) DAN FILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN TSS AIR LIMBAH DOMESTIK Muh. Fadlil Sumarta; Ronny Muntu
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.3186

Abstract

Mayoritas masyarakat Indonesia membuang sampah domestiknya baik langsung ke lingkungan maupun ke sungai melalui sistem drainase tanpa melakukan pengelolaan air limbah domestik secara komunal. Sehingga ekosistem perairan terganggu akibat tingginya kadar pencemar BOD dan TSS air limbah domestik. Selain itu, air limbah domestik juga mencemari sumber  air bersih sehingga menimbulkan penyakit yang disebabkan penggunaan air yang tercemar sehingga tidak layak untuk digunakan. Jenis  penelitian adalah  eksperimen semu dengan  tujuan  penelitian untuk  mengetahui  kemampuan kombinasi  fitoremediasi  melati air (Echinodorus  palaefolius) dan  filtrasi  dalam  menurunkan  kadar  BOD  dan  TSS  Air  Limbah Domestik. Hasil penelitian menunjukkan penurunan rata-rata kadar awal BOD setelah pengolahan dengan kombinasi fitoremediasi melati air (Echinodorus palaefolius) dan filtrasi, rata- rata kadar BOD turun hingga 14,89 mg/l (96,92%). Sedangkan rata-rata kadar TSS turun hingga 6,33 mg/l (96,97%). Disimpulkan bahwa penelitian kombinasi fitoremediasi melati air (Echinodorus  palaefolius) dan  filtrasi  mampu  menurunkan  kadar  BOD  dan  TSS  air  limbah domestik berdasarkan  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 68 Tahun 2016 sehingga disarankan kepada masyarakat untuk menggunakan pengolahan tersebut dalam mengolah air limbah domestik dan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tanaman melati air diaklimatisasi sebelum digunakan. Kata Kunci : BOD, Filtrasi, Fitoremediasi, TSS
ANALISIS RISIKO GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN PADA KEGIATAN PEMBUATAN BATAKO DI UD. FATIMAH, KOTA PADANG Suksmerri Suksmerri; Erdi Nur; Mukhlis Mukhlis; Sari Arlinda; Lili Oktia Pratiwi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.3082

Abstract

Background: The activity of the brick industry has the potential to cause air pollution. One of the air pollutants that can be produced from the brick industry is dust with a size of 10 m or also known as Particulate Matter 10 (PM10). Particulate Matter (PM₁₀) is a hazardous substance that can cause various health problems. The purpose of this research is to conduct an Environmental Health Risk Analysis on Bricks Workers. Methods: The design used in this study is the Environmental Health Risk Analysis (EHRA) method. The sample in this study was an air sample measuring 10 micrometers and a worker sample of 6 workers. Result: The result of this research is that the concentration of PM10 at the milling point is 19.4 g/m3. At the point of imprinting is 20.5 g/m3. And at the point of combustion is 231 g/m3. Conclusion: Thus, the concentration of PM10 in the brick industry at the point of grinding and molding is still below the Quality Standard Value, while at the firing point it exceeds the Quality Standard Value of 75 g/m3 according to Government Regulation no. 22 the year 2021. As many as 83.3% experience symptoms of respiratory disorders and are at risk of lifetime exposure. Suggestions from this research are to use Personal Protective Equipment (PPE) in the form of a respirator (anti-dust mask) and to carry out administrative control by reducing the time and frequency of dust exposure. And also flush the dusty workplace so that flying dust can be reduced.