cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
SHIFT KERJA KAITANNYA DENGAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT Iwan Suryadi; Gesit Wijayanti; Seviana Rinawati
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2668

Abstract

Shift work has an important role in human problems that can spread to sleep disorders, physical disorders, psychology, and social problems in the family. Shift work can also affect human physical and psychological changes such as fatigue. This study was conducted to determine the relationship between work shifts and the level of work fatigue in the inpatient service unit of PKU Muhammadiyah Hospital Surakarta. This research method uses an analytical observational design with a cross sectional approach. The research subjects were nurses in the inpatient service unit of PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital with a population of 106 people. The sample is 57 people using purposive sampling. The research instrument used a reaction timer for fatigue to measure fatigue and a questionnaire for work shifts, the data were analyzed by statistical tests using one-way ANOVA to show the level of nurse fatigue based on work shifts. Results: The results showed that there were differences in the level of work fatigue of nurses on work shifts in the inpatient service unit at PKU Muhammadiyah Hospital Surakarta where p (value) oneway ANOVA showed p = 0.031. To analyze different groups of shift workers, the data will be analyzed post hoc using the Games Howell test. The results of the Games Howell test show a p value = 0.102 between the morning shift and the afternoon shift, which means that there is no difference in the level of fatigue in the morning shift and afternoon shift. The morning shift and night shift showed a p value = 0.036 and the afternoon shift and night shift showed a p value = 0.036, which means that there are differences in the level of fatigue. Conclusion: There is a difference in the level of work fatigue of nurses based on work shifts in the inpatient service unit of PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital and the level of work fatigue due to hard work on the morning shift.  
Hubungan Perilaku Penjamah dengan Keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner Kabupaten Maros Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Stientje Stientje
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2625

Abstract

Tubuh kita terdiri dari 60% cairan, sehingga harus pandai memilih minuman yang sehat untuk tubuh. Konsumsi minuman sehat bagi tubuh sangat dibutuhkan karena tidak semua jenis minuman itu tepat untuk tubuh. Tujuan penelitian yaitu Menganalisis hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner  Kota Maros. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan  crosssectional. Pengambilan Sampel minuman di Pusat Kuliner Jl.Gladiol, Pettuadae Kecamatan Turikale  Kabupaten Maros. Populasi adalah semua penjual minuman sebanyak 40 penjual.  Jumlah sampel  sebanyak 36 sampel dari 36 penjual yang menjadi responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan coliform pada minuman dengan  analisis uji fisher untuk variabel pengetahuan penjamah diperoleh p value 0,020 < 0,05. Variabel sikap penjamah dengan nilai p value 0,024 < 0,05 dan variabel tindakan penjamah dengan nilai  p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan  bahwa ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman jus buah yang di jual di Pusat Kuliner Kota Maros. Perlu  upaya  peningkatkan pengetahuan tentang hygiene personal penjamah dan pengawasan serta pembinaan penjamah untuk meningkatkan kualitas jajanan di Pusat Kuliner Kabupaten Maros.Kata Kunci : Perilaku penjamah, coliform, minuman
HUBUNGAN KONDISI SARANA SANITASI DENGAN TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG BIRA KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA Taufik Hidayat; Erlani Erlani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2646

Abstract

Tempat wisata merupakan tempat umum, karena menjadi tempat berkumpul orang banyak untuk melakukan kegiatan, sehingga akan meningkatkan terjadinya kontak, baik antar manusia itu sendiri maupun antara manusia dan lingkungan. Hal tersebut memungkinkan bagi terjadinya penularan penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga diperlukan upaya penerapan sanitasi tempat umum, termasuk dalam melengkapi sarana sanitasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi sarana sanitasi dengan tingkat kepuasan wisatawan di kawasan wisata Pantai Tanjung Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Metode  penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan analisis data melakukan uji statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat variabel yang diteliti menunjukkan adanya hubungan dengan kepuasan wisatawan yaitu sarana air bersih p= 0,002<0.05 ,toilet umum p= 0,019<0,05, pembuangan air limbah p= 0,004< 0,05 dan sarana tempat sampah p= 0,017< 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa dari 4 variabel yang diteliti yaitu sarana air bersih,toilet umum,pembuangan air limbah dan sarana tempat sampah menunjukkan adanya hubungan dengan kepuasan wisatawan. Diharapkan kepada pengelola pantai Tanjung Bira dapat meningkatkan kualitas kondisi sarana sanitasi yang ada, serta selalu melakukan pengawasan dan dilakukan penyuluhan kepada pengelola tempat wisata, tentang hal-hal yang terkait dengan aspek penyediaan sarana sanitasi.
ANALISA KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU DI PASAR KARUWISI MAKASSAR Nadya Salzabilah; Inayah Inayah; Ain Khaer
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2898

Abstract

Boraks merupakan salah satu bahan kima yang sering disalahgunakan pada makanan. Ubi jalar ungu Boraks merupakan salah satu bahan kimia yang sering disalahgunakan pada makanan. Ubi jalar ungu merupakan bahan alami yang mengandung zat antosianin. Ekstrak antosianin merupakan ekstraksi dari ubi jalar unguyang dapat digunakan sebagai bahan alami pendeteksi kandungan boraks pada makanan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Untuk mengetahui kemampuan ekstrak ubi jalar ungu dalam mendeteksi kandungan boraks pada makanan dan apakah ditemukan boraks pada makanan (tahu putih, mie basah, bakso, dan kerupuk) yang dijual di Pasar Karuwisi Makassar. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan sampel sebanyak 15 sampel makanan dengan metode pemeriksaan kualitatif. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dari 15 sampel makanan meliputi 4 sampel tahu putih, 3 sampel mie basah, 3 sampel bakso, dan 5 sampel kerupuk. terdapat 7 sampel makanan yang positif boraks yaitu 2 sampel bakso dan 5 sampel kerupuk. Yang dimana ke 7 sampel telah melanggar Permenkes RI  No. 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan  Pangan dimana boraks dilarang penggunannya sebagai bahan tambahan pangan. Ekstrak ubi jalar ungu mampu mendeteksi kandungan boraks pada makanan dan berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bahwa dari 15 sampel makanan, sebanyak 7 sampel makanan yang positif boraks atau 47 % makanan mengandung boraks (meliputi bakso dan kerupuk) yang dijajakan di pasar karuwisi makassar. Saran bagi masyarakat dapat menggunakan ekstrak ubi jalar ungu sebagai pendeteksi boraks secara sederhana.Kata kunci: Boraks, Ubi Jalar Ungu, Zat Antosianin, Makanan
ANALISI RISIKO PAJANAN TIMBAL (Pb) DALAM KERANG PADA MASYARAKAT DI WILAYAH PESISIR PANTAI GALESONG DESA PALALAKKANG KEC. GALESONG KAB. TAKALAR Hidayat Hidayat; La Taha La Taha; Sri Bunga Dewi B
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2902

Abstract

Pantai galesong Desa Palalakkang merupakan wilayah pesisir yang tingginya lalu lintas kapal yang menjadikan kotor dan bau belum lagi limbah rumah tangga masyarakat setempat yang langsung ke pesisir pantai. Hal ini, termasuk pencemaran lingkungan dalam perairan yaitu logam berat timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis risiko pajanan timbal (Pb) dalam kerang pada masyarakat di wilayah pesisir Pantai Galesong Desa Palalakkang Kec. Galesong Kab. Takalar. Metode sampling seperti yang digunakan untuk pengambilan sampel manusia dan sampel lingkungan adalah purposive sampling dan accidental sampling. Jumlah titik pengambilan sampel lingkungan sebanyak II titik. Hasil dari penelitian analisis risiko pajanan timbal (Pb) dalam kerang di Wilayah Pesisir Pantai Galesong yaitu sebanyak 45 responden (67,2%) yang memiliki RQ > 1 yang berisiko dan perlu pengendalian, sedangkan 22 responden (32,8%) memiliki RQ ≤ 1 risiko belum terjadi dan perlu di pertahankanyang artinya apabila RQ > 1 berarti pajanan berada diatas normal dan masyarakat yang mengonsumsi kerang tersebut memiliki risiko kesehatan oleh pajanan Pb sepajang hidupnya dan Apabila RQ ≤ 1 berarti pajanan masih berada di bawah batas normal dan batas aman. Sebaiknya untuk instansi agar dapat meningkat pemantuan secara rutin terhadap kandungan logam berat dan masyarakat mengurangi frekuensi konsumsi kerang darah (Anadara granosa) paparan untuk menguragi asupan risk agent Pb ke dalam tubuh.
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN JUMANTIK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR INPRES WATUJARA KABUPATEN ENDE Pius Kopong Tokan; Syaputra Artama
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2921

Abstract

Salah satu bencana yang pernah terjadi di Indonesia adalah bencana non-alam berupa wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kejadian DBD meningkat dari tahun ke tahun termasuk di Kabupaten Ende. Pada tahun 2019 penderita anak usia sekolah menjadi kasus terbanyak. Anak sekolah merupakan sasaran yang berperan strategis dengan jumlah sebanyak 20 % dari jumlah penduduk Indonesia. Guna menekan angka kejadian DBD, perlu diupayakan peran serta anak sekolah. Upaya tersebut dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada para siswa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya sebagai Jumantik khususnya dalam kegiatan Pemantauan Jentik secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan DBD terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan jumantik. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental one group pretest-posttest untuk membuktikan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 30 orang. Pendidikan kesehatan diberikan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan tugas mandiri di masing-masing rumah responden. Setiap  responden diberikan modul sebagai bahan bacaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada pengetahuan (p value 0,004), sikap (p value   0,005) dan keterampilan (p value 0,019) siswa sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian yang melihat hubungan antara karakteristik  siswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sesudah intervensi pendidikan kesehatan, menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna pada usia dengan pengetahuan (p value 0,004), usia dengan sikap (p value 0,004), usia dengan ketrampilan (p value 0,005). Pada variable jenis kelamin menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna pada jenis dengan pengetahuan (p value 0,005), jenis kelamin dengan sikap (p value 0,005), jenis kelamin dengan ketrampilan (p value 0,007). Dari hasil ditemukan pendidikan kesehatan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan,sikap, keterampilan dalam meningkatkan kesiapsiagaan kejadian DBD di Sekolah Dasar Inpres Watujara. Semakin tinggi usia, maka semakin baik tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan terkait DBD. Perempuan memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik tentang DBD, sedangkan laki-laki memiliki ketrampilan yang lebih baik tentang pemberantasan sarang nyamuk.Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, Demam berdarah, Jumantik
KUALITAS LIMBAH PABRIK PENYULINGAN DAUN CENGKEH DI DESA BALIBO KECAMATAN KINDANG KABUPATEN BULUKUMBA Ronny Ronny; Herwin Herwin
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.3008

Abstract

Pabrik penyulingan daun cengkeh di Desa Balibo Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba merupakan industri swasta yang dikelolah masyarakat setempat dimana air limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai tampa melalui proses pengelolaan air limbah. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas air limbah pada pabrik penyulingan daun cengkeh di Desa Balibo Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh air limbah yang dihasilkan pabrik penyulingan daun cengkeh. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian air limbah pabrik penyulingan daun cengkeh yang diambil dengan metode Grab samples untuk pemeriksaan BOD, COD dan TSS. Pengukuran sampel dilaksanakan di Labolatorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar.Hasil pemeriksaan kualitas air limbah pabrik penyulingan daun cengkeh terlihat bahwa dari 3 parameter yang diamati diperoleh 1 parameter tidak memenuhi syarat dan 2 parameter  memenuhi nyarat. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah, Parameter BOD tidak memenuhi syarat dengan jumlah 62 mg/L sedangkan COD dan TSS memenuhi syarat dengan jumlah masing masing 80 mg/L dan 41,3 mg/L.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kualitas air limbah pabrik penyulingan daun cengkeh di Desa Balibo Kecamatan Kindang Kabupaten parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD) tidak memenuhi syarat, parameter Chemical Oxygen Demand (COD) memenuhi syarat dan parameter Total Suspended Solid (TSS) memenuhi syarat. Disarankan untuk melakukan pengelolaan air limbah sebelum air limbah di buang ke badan air untuk mengurangi resiko lingkungan yang ditimbulkan. Kata Kunci       : Kualitas Air Limbah, BOD, COD, TSS
FAKTOR TERJADINYA KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI KUBIS DI DESA SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG Rasdiyanah AR; Abdur Rivai; Rafidah Rafidah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2894

Abstract

Kegiatan penyemprotan pestisida yang tidak sesuai aturan dapat memicu munculnya berbagai dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia salah satunya timbul keracunan pada petani. Keracunan tersebut dapat terjadi Karena kontaminasi melalui mulut, kulit, dan pernapasan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya keracunan pestisida pada petani kubis di desa Sumillan kecamatan Alla kabupaten Enrekang. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional,dan sampel123 petani Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dan Microsoft Excel.Hasil penelitian ini menujukkan distribusi responden berdasarkan sikap diperoleh nilai p value 0,051 (p value > 0,05) yang berarti tidak ada pengaruh terhadap terjadinya keracunan, distribusi responden berdasarkan lama penyemprotan diperoleh nilai p value 0,00 (p value < 0,05) yang berarti ada pengaruh terhadap terjadinya keracunan, distribusi responden berdasarkan peracikan pestisida diperoleh nilai p value 0,00 (p value < 0,05) yang berarti ada pengaruh terhadap terjadinya keracunan. Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak ada pengaruh antara sikap dengan kejadian keracunan pestisida pada petani kubis dan ada pengaruh antara lama penyemprotan dan peracikan pestisida dengan kejadian keracunan pada petani kubis di desa Sumillan kecamatan Alla kabupaten Enrekang. Petani diharapakan lebih memperhatikan dosis pencampuran pestisida, menggunakan pestsida organik dalam memberantas hama dan penggunaan alat pelindung diri saat mengaplikasikan pestisida agar mengurangi kejadian keracunan pestisida.Kata kunci : Pestisida, Petani Kubis,  Kejadian Keracunan
HUBUNGAN PENYAKIT KULIT TERHADAP PAPARAN PESTISIDA PETANI BAWANG MERAH DESA TAMPO KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Sulasmi Sulasmi; Nur Fitra; Budirman Budirman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2920

Abstract

Petani dalam mengolah lahan membutuhkan pestisida untuk memberantas hama dan gulma. Namun disisi lain pestisida dapat membahayakan kesehatan diri petani, konsumen serta lingkungan. Petani umumnya selalu terpapar dengan bahan kimia berupa pestisida yang dapat menyebabkan penyakit kulit akibat dari paparan pestisida tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kesehatan pada petani akibat paparan pestisida di desa Tampo, kecamatan Anggeraja, kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 126 orang. Pengukuran data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara lama kerja (p=0,371) dan masa kerja (p=0,0942) dengan penyakit kulit pada petani bawang merah di desa Tampo. Serta pada variabel lain yang memiliki hubungan signifikan antara penggunaan APD (p=0,037), dan kebersihan perorangan (p=0,030) dengan penyakit kulit pada petani bawang merah desa Tampo, kecamatan Anggeraja, kabupaten Enrekang.Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara lama kerja dan masa kerja dengan penyakit kulit akibat paparan pestisida. Ada hubungan antara penggunaan APD dan kebersihan perorangan dengan penyakit kulit. Diharapkan para petani untuk menggunakan APD yang lengkap dan menjaga kebersihan perorangan saat/setelah kontak dengan pestisida. Kata kunci : Petani, Penyakit Kulit, Pestisida
Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas Pada Balita Rojali Jaya; Sri Ani; Kusrini Wulandari; Dheanita Syahri
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2908

Abstract

Kota Depok merupakan salah satu dari 27 kota di Jawa Barat dengan prevalensi kejadian ISPA tertinggi yaitu 12,25%. UPTD Puskesmas Harjamukti dipilih karena berada pada peringkat pertama dengan jumlah kejadian penyakit ISPA tertinggi di Kecamatan Cimanggis dan berada pada peringkat keempat sekota Depok pada tahun 2020. Penyakit ISPA merupakan penyakit tertinggi ke-2 setelah hipertensi, sebanyak 1.383 kasus pada tahun 2021. RW 07 merupakan RW dengan kejadian penyakit ISPA pada balita tertinggi selama tiga bulan terakhir di tahun 2021, dengan total sebanyak 102 kasus. Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh balita pada kelompok usia balita 0-59 bulan yang diwakilkan oleh ibu dari balita tersebut dan merupakan warga yang bertempat tinggal tetap maupun tidak tetap di RW 07 Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Harjamukti, dengan besar sampel 72 responden. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu balita yang mengalami ISPA sebanyak 58 responden (80,6%), dengan kualitas lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 65 rumah (90,3%). Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya luas ventilasi, kepadatan hunian dan pencahayaan rumah yang tidak memenuhi syarat. Balita dengan imunisasi tidak lengkap sebanyak 38 balita (52,8%). Adanya hubungan antara kulitas lingkungan fisik rumah (P = 0,023) dan status imunisasi (P = 0,000) dengan kejadian ISPA pada balita. Saran yang dapat dilakukan yaitu agar marsyarakat lebih memperhatikan kualitas lingkungan fisik rumah, dapat menambah ventilasi mekanik pada ruang, memindahkan barang - barang yang menghalangi sirkulasi udara, dan memberikan imunisasi dasar lengkap kepada balita.