cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Inovasi
ISSN : 14115549     EISSN : 25276220     DOI : -
The Journal contains the original article of the research related to the problem areas of Agricultural Production, Animal Production, Agribusiness Management, and Agricultural Technology.
Arjuna Subject : -
Articles 340 Documents
Analisis Strategi Pemasaran Bibit Tanaman Hutan Menggunakan Metode SWOT dan QSPM di Kabupaten Banyuwangi Dian Fatwanita; Sumadi Sumadi; Nantil Bambang Eko Sulistyono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3268

Abstract

Kebutuhan kayu menjadi pokok untuk industri manufaktur, pembangunan khususnya sektor properti selain itu juga untuk masyarakat. Kebutuhan kayu yang semakin hari naik maka harus di selaraskan dengan menambah jumlah produksi kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor dalam perusahaan (internal) dan luar perusahaan (eksternal) untuk memasarkan bibit tanaman kehutanan di Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan adalah Stenght, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) untuk menentukan faktor dalam perusahaan (internal) dan luar perusahaan (eksternal). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa benih tanaman kehutanan yang berada di Kabupaten Banyuwangi yang di analisis menggunakan SWOT didapatkan 10 strategi dari faktor dalam perusahaan (internal) dan luar perusahaan (eksternal). Tahap yang harus dilakukan yaitu promosi harus lebih ditingkatkan, cara yang sebaiknya dilakukan yaitu promosi melalui media sosial atau media cetak, supaya masyarakat dapat mengetahui mengenai benih tanaman kehutanan yang berada di Kabupaten Banyuwangi sehingga menarik masyarakat untuk membeli. Kesimpulan dari pembahasan adalah perusahaan sebaiknya menerapkan strategi yang sesuai dengan analisis SWOT sehingga dapat mencapai tujuan yang di inginkan, dengan melakukan strategi pemasaran yang telah direkomendasikan maka masyarakat juga akan mengetahui mengenai pembibitan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi ini sehingga meningkatkan konsumen bahkan pelanggan yang ada
Pengaruh Pasteurisasi Non-Thermal Metode UV dan Ozon Terhadap Sifat Mikrobiologi dan Organoleptik Susu Segar Wahyu Suryaningsih; Supriono Supriono; Budi Hariono; Titik Budiati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3295

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sifat mikrobiologis, laju inaktivasi bakteri E Coli dan Bacillus, sp. dan sifat organoleptik susu segar pasteurisasi non termal metode Ultraviolet (UV) dan ozon. Metodologi penelitian menggunakan rancangan acak lengkap factorial, yaitu waktu penyinaran UV 3, 6, dan 9 menit dan waktu pemaparan ozon 1,3 dan 5 menit, Penentuan laju inaktivasi bakteri menggunakan analisis regresi linier. Hasilnya menunjukkan bahwa pasteurisasi non-termal metode UV dan ozon mampu menonaktifkan bakteri E. coli dan bacillus, sp. Nilai laju inaktivasi bakteri E. coli lebih tinggi dibandingkan bakteri Bacillus, sp. Pasteurisasi metode UV dan UV-ozon menghasilkan model laju inaktivasi bakteri E. coli (µ) = 0,006 ln CFU/menit, model kinetika Y = - 0,006x + 0,1383 dengan R2 = 0,0577. Sedangkan laju inaktivasi bakteri Bacillus sp (µ) = 0,0002 ln CFU/menit, model kinetika Y = - 0,002x + 0,0566 dengan R2 = 0,0006. Nilai D bakteri E Coli dan Bacillus sp terendah pada pasteurisasi non-termal kombinasi penyinaran UV 6 menit dengan paparan ozon 5 menit. Pasteurisasi non-termal UV-ozon tidak mempengaruhi sifat organoleptik susu sapi, memiliki warna putih cerah, bau khas susu, bau ozon lemah, konsistensi cair yang homogen. Sifat organoleptik susu pasteurisasi non-termal menggunakan metode UV dan ozon sama dengan susu segar
EFIKASI MIKROORGANISME LOKAL LIMBAH ORGANIK SEBAGAI BIOFERTILIZER ALTERNATIF DALAM MEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN Selviana Anggraini; Maria Paulina; Erna Siaga; Santa Maria Lumbantoruan; Risma Chantrika Az-Azahra; Aella Septiani
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3333

Abstract

Salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman adalah pemupukan. Pemupukan yang baik dan berimbang akan berdampak positif bagi kelangsungan tanaman. Penggunaan mikroorganisme lokal ekstrak daging keong mas pada media air kelapa, sebagai pupuk alternatif adalah bentuk teknologi tepat guna dalam mendukung konsep pertanian terpadu dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk formula mikroorganisme lokal ekstrak daging keong mas pada media air kelapa, yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan, yang terdiri atas kontrol positif (NPK Mutiara), Kontrol negatif (akuades) dan 3 perlakuan penyiraman dengan formula MOL. Indikator pertumbuhan tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, diameter batang, berat basah dan kering tanaman. Data hasil penelitian dianalisis secara sidik ragam menggunakan aplikasi statistik 8, jika berbeda nyata maka akan diuji lanjut menggunakan LSD pada taraf 5%. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan introduksi MOL ekstrak keong mas pada media air kelapa berbagai konsentrasi, mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Masing-masing perlakuan memberikan efek yang berbeda dalam meningkatkan pertumbuhan. Analisis sidik ragam terhadap efektivitas Mol ekstrak keong mas pada media air kelapa berbagai konsentrasi sebagai pemacu pertumbuhan, didapatkan perlakuan B (konsentrasi 5%) sebagai perlakuan terbaik. Hal ini terbukti dari kemampuan konsentrasi tersebut dalam meningkatkan tinggi tanaman, panjang akar, berat kering dan basah tanaman tanaman mentimun. Oleh karena itu, perlakuan tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai biofertilizer, pengganti pupuk kimia sintetis dalam memacu pertumbuhan tanaman dan pemenuhan kebutuhan pemupukan.
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terung Putih Pada Lahan Marginal Toraja Dengan Penambahan Bokashi Jerami Vonnisye Vonnisye; Sri Oktavia Allorante; Yusuf L Limbongan; Afra Andre Pasanda
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3336

Abstract

Toraja memiliki tipe lahan marginal. Lahan ini merupakan lahan yang miskin unsur hara dengan kandungan besi dan aluminium yang tinggi. Hal ini dikarenakan curah hujan di Toraja cukup tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, bahan organik ditambahkan ke dalam tanah. Salah satu bahan organik yang cocok digunakan adalah jerami karena merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup tinggi di Toraja. Jerami diolah menjadi bokashi untuk menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi terong putih di lahan marginal Toraja dengan penambahan bokashi jerami. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, diameter buah, panjang buah, bobot per buah, dan bobot buah per petak yang menunjukkan respon yang signifikan terhadap pemberian bokashi jerami. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberian jerami bokashi dengan dosis 1,2 kg/10 kg tanah menunjukkan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan produksi terong putih di lahan marginal Toraja.
Strategy for Business Development of Tentrem Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Tegaldlimo Banyuwangi Nuryo Sekarnoto; Bagus Putu Yudhia Kurniawan; Ridwan Iskandar
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3340

Abstract

Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) adalah wilayah yang memberikan pelayanan terkait dengan optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk mencapai keuntungan usaha. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) Tentrem Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Metodologi yang digunakan adalah Evaluasi faktor internal dan eksternal selanjutnya dipetakan dalam matriks IFE EFE, dan kemudian dilanjutkan dengan analisis SWOT untuk menghasilkan strategi kompetitif alternatif  dan menerapkan strategi pengembangan. Analisis SWOT digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis pada usaha pelayanan jasa alsintan ini. Hasil penelitian menunjukkan nilai IFE dengan total score keseluruhan idikator internal yaitu sebesar 3,49 yang artinya bisnis UPJA ini dalam kategori kuat atau tinggi. Total score keseluruhan indikator eksternal pada matrik EFE yaitu 3,18 yang artinya bisnis UPJA dalam kategori kuat atau tinggi. Pemetaan matriks IFE-EFE yang dilanjutkan dengan analisis SWOT memberikan sembilan alternatif strategi dan dipilih 1 strategi yang memiliki nilai terbesar yaitu mempertahankan kelengkapan alsintan dengan nilai 1,15. Kesimpulannya strategi ini dapat diterapkan untuk membangun keunggulan kompetitif dan kemajuan bisnis UPJA Tentrem.
Business Development Strategy of Biological Agent Service Post (PPAH) “Petani Banyuwangi” in Banyuwangi Regency Feby Cahyaningrum; Bagus P. Yudhia Kurniawan; Muksin Muksin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3341

Abstract

Berbagai dampak negatif penggunaan pestisida terhadap agroekosistem dan adanya kesadaran akan perlunya kualitas lingkungan hidup yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat, melatarbelakangi diterapkannya prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Salah satu prinsip PHT ialah dengan penggunaan agens hayati dalam pengendalian hama penyakit. PPAH Petani Banyuwangi termasuk PPAH yang terus melaksanakan perbanyakan agensia hayati dan juga menyediakan saprodi ramah lingkungan bagi anggota PPAH. Namun petani lebih memilih untuk menggunakan pestisida kimia yang dinilai lebih efektif dan praktis karena efeknya terhadap organisme pengganggu tanaman bisa langsung tampak setelah diaplikasikan di pertanaman. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dengan tujuan untuk menganalisis dan mengkaji faktor pendukung dan penghambat pengembangan Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) dengan menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor pendukung dan penghambat Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di Kabupaten Banyuwangi meliputi faktor internal yaitu sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman dan faktor eksternal yaitu kebijakan pemerintah dalam Pertanian berkelanjutan dengan skor nilai pengaruh sebesar. Sedangkan faktor penghambat Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di Kabupaten Banyuwangi meliputi faktor internal yaitu faktor administrasi yang masih sederhana dan faktor kurangnya partisipasi anggota dengan nilai pengaruh sebesar serta faktor eksternal yaitu rendahnya minat petani dalam memanfaatkan agens hayati. Sehingga Strategi yang dapat diterapkan antara lain a) Meningkatkan aneka produk agens hayati dengan terus berinovasi dan b) Memanfaatkan perkembangan teknologi dan SDM berpengalaman untuk mengembangkan produksi pertanian yang efisien.
Strategi apa yang dikembangkan? Studi tentang bisnis bibit porang Jember Yeni Ida Kurniawati; Bagus Putu Yudhia Kurniawan; Muksin Muksin; Andarula Galushasti
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3342

Abstract

Tanaman porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan merupakan komoditas ekspor unggulan, ketersediaan benih yang terbatas menjadi kendala. Hingga saat ini, masih ada satu varietas yang dilepas oleh pemerintah, sehingga tidak semua permintaan bibit porang dapat dipenuhi. Penelitian ini menggabungkan penelitian eksplorasi, deskriptif, dan penjelasan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mendalam tentang pembobotan dan pemeringkatan serta menyiapkan beberapa alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diimplementasikan melalui kajian teori dan penelitian sebelumnya sebelum melanjutkan penelitian deskriptif. Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui alternatif strategi pengembangan bisnis adalah matriks SWOT. Lima alternatif strategi dapat direkomendasikan untuk mengembangkan bisnis benih porang di Indobreed Agro Nusantara. Kekuatan utama industri adalah formula teknis, sedangkan kelemahan sektor ini adalah pengadaan  benih porang. Peluang utama adalah peningkatan permintaan, sedangkan ancaman dari industri adalah peraturan pemerintah tentang distribusi produk porang. Penelitian ini memperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat direkomendasikan untuk diimplementasikan untuk mengembangkan usaha benih porang di Indobreed Agro Nusantara. Yakni, modal usaha dapat ditambah dengan menerapkan pinjaman usaha masyarakat kepada bank. Kapasitas produksi tambahan. Memodifikasi bentuk luar produk menjadi tepung porang mengikuti tingkat monopoli industri produk porang yang ada.
Production of 3 Varieties of Rice (Oryza sativa L.) on Soilless Farming System Based on Intermittent Irrigation as Urban Farming Method Tirto Wahyu Widodo; Damanhuri Damanhuri; Ilham Muhklisin; Indra Alief Titale
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3352

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu sebab kebutuhan beras meningkat sekaligus menjadi alasan utama berkurangnya lahan sawah akibat alih fungsi lahan. Masalah tersebut memicu petani untuk melakukan budidaya padi tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, khususnya di daerah perkotaan (urban farming). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi 3 varietas padi pada sistem budidaya soilless dengan irigasi intermittent sebagai metode urban farming. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu varietas padi yang terdiri atas Ciherang, IR 64, dan Mapan 05, sedangkan faktor kedua yaitu jenis media tanam soilless yang terdiri atas tanah topsoil+sekam+non intermittent, air+sekam+non intermittent, air+ non intermittent, dan air+intermittent 1 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Mapan 05 memiliki respon terbaik pada panjang malai (22,57 cm), jumlah gabah per malai (113,97 bulir), jumlah gabah bernas per malai (100,35 cm), dan berat gabah per rumpun (47,48 g). Sedangkan media tanah topsoil+sekam+non intermittent berpengaruh terbaik pada panjang malai (23,14 cm), panjang akar (37,28 cm), jumlah gabah per malai (111,48 bulir), jumlah gabah bernas per malai (97,31 bulir), dan berat 1000 bulir (32,63 g). Terdapat interaksi yang nyata antara varietas padi dan media tanam soilless terhadap variabel pengamatan rasio pucuk dan akar. Penambahan sekam pada media tanam diduga mampu membuat media tanam berada kondisi yang dikehendaki tanaman sehingga unsur hara, oksigen, dan kebutuhan lainnya dapat diperoleh tanaman dengan mudah yang berakibat pada tingginya produksi.
Teknologi Edible Coating dari Pati Kulit Pisang terhadap Mutu Buah Apel Malang (Malis sylvestris) Noor Khamidah; Antar Sofyan; Nazwa Elena
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3362

Abstract

Apel merupakan tanaman buah tahunan yang dapat ditanam di Indonesia. Apel memiliki beberapa macam varietas yang memiliki karakteristiknya tersendiri. Umur simpan apel pada suhu ruangan relatif singkat. Satu metode yang dapat memperpanjang umur apel adalah dengan cara edible coating. Edible coating adalah proses pelapisan permukaan buah kulit dengan bahan ramah lingkungan dengan tujuan menjadi penghambat proses penguapan air agar kualitas buah tetap terjaga. Kulit pisang digunakan sebagai bahan edible coating karena mengandung sari pati yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh edible coating dari kulit pisang pati terhadap kualitas buah apel dan untuk menentukan jenis kulit pisang yang terbaik sebagai edible coating. Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible coating pati kulit pisang memiliki pengaruh dan jenis kulit pisang yang paling baik digunakan sebagai edible coating adalah kulit pisang ambon.
Analysis of Sustainability Status and Strategies for Improving Mango Agribusiness Performance in Kapongan District, Situbondo Regency Anwar Firmansyah; Rizal; Muksin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3365

Abstract

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikenal sebagai kota mangga serta merupakan salah satu sentra produksi buah mangga di Indonesia. Dalam era perdagangan bebas, mangga Indonesia mempunyai kesempatan yang besar untuk mengisi pasar internasional, namun di tengah ketatnya persaingan di pasar internasional mangga Indonesia dirasa belum mampu bersaing. Diantara penyebabnya adalah masih rendahnya mutu produk, belum adanya jaminan kuantitas dan kontinuitas produk bermutu, lemahnya market akses dan harga produk relatif lebih tinggi. Masih terdapat beberapa kendala dalam pengembangan agribisnis mangga diantaranya yaitu belum terwujudnya ragam, kualitas, kesinambungan pasokan dan kuantitas sesuai dinamika permintan pasar, ketimpangan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi, aset utama lahan, modal, dan akses pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberlanjutan agribisnis dan strategi peningkatan kinerja agribisnis buah mangga di Kabupaten Situbondo sehingga diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang memengaruhi dan alternatif kebijakan yang tepat untuk keberlanjutan dan strategi peningkatan agribisnis buah mangga dengan menggunakan metode Analisis MDS (Multidimensional Scalling) dan AHP (Analytic Hierarchy Process). Hasil penelitian ini adalah untuk dimensi ekologi dengan nilai 66.60 (cukup berkelanjutan), dimensi ekonomi 68,35 (cukup berkelanjutan), dimensi sosial 63,30 (cukup berkelanjutan), dimensi teknologi 48,79 (kurang berkelanjutan) dan dimensi kelembagaan 52,06 (cukup berkelanjutan) dengan hasil analisa menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process) mempunyai lima atribut yang paling dominan dengan nilai inkonsistensi sebesar 0,03 telah memenuhi persyaratan dari 0,10.