cover
Contact Name
Selinaswati, S.Sos. M.A., Ph.D
Contact Email
selinaswati@fis.unp.ac.id
Phone
+6285265209272
Journal Mail Official
socius@ppj.unp.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education
ISSN : -     EISSN : 24428663     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education (E-ISSN: 2442-8663) is a Scientific Journal published by Universitas Negeri Padang in in collaboration with Perkumpulan Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI), discussing educational, social and cultural phenomena that are in the midst of society. In addition, the journal Socius also provides new thoughts related to concepts and theories that exist in education, sociology, and anthropology.
Articles 76 Documents
Penguatan Kapasitas Pedagang dalam Resolusi Konflik Asimetris di Pasar Raya Padang Pasca Gempa Rinel Fitlayeni; Ikhsan Muharma Putra; Marleni Marleni; Elvawati Elvawati; Winda Sri Yulia Putri
SOCIUS Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i1.216

Abstract

Gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 di Sumatera Barat, berdampak besar pada aktivitas ekonomi di Pasar Raya Padang, salah satunya pada aktivitas jual beli antara pedagang dan pembeli. Gempa bumi menyebabkan kerugian materil dan immateril bagi pedagang, yang menyebabkan mereka kehilangan sumber mata pencaharian utama. Kondisi ini membutuhkan penanganan khusus dari berbagai kelompok, salah satunya oleh Pemerintahan Kota Padang. Untuk mengatasi berbagai dampak yang merugikan pedagang, maka tindakan utama yang dilakukan Pemerintah Kota Padang adalah melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap pasar raya. Namun tindakan ini memicu protes dari pihak pedagang, karena mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses tersebut. Aksi protes ini berujung pada terjadinya konflik yang tidak seimbang (konflik asimetris), antara kelompok yang memiliki kekuasaan (power) dan pihak yang tidak berkuasa (powerless). Sebagai upaya untuk penyelesaian konflik tersebut, maka dilakukan pendekatan kepada pihak yang berkonflik untuk memperkuat kapasitas mereka sebagai bagian resolusi konflik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penguatan kapasitas pedagang dalam resolusi konflik asimetris Pasar Raya Padang Pasca Gempa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumen dan FGD. Temuan penelitian menunjukkan bahwa resolusi konflik ditempuh melalui PBHI selaku kelompok pendamping dalam konflik asimetris tersebut, dengan melakukan penguatan pada kapasitas pedagang dengan cara; 1) penguatan pada sumber daya manusia, 2) penguatan organisasi.
Faktor Sosial Penentu Kesejahteraan Subjektif: Bukti dari Indonesia Deri Indrahadi; Muhammad Habibi; Muhammad Ilham
SOCIUS Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v7i2.220

Abstract

Kesejahteraan subjektif merupakan permasalahan penting berbagai negara di seluruh dunia. Peneliti telah mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan subjektif dalam disiplin ilmu sosial, ekonomi, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa faktor-faktor dalam konteks sosial, ekonomi dan kesehatan yang memprediksi kesejahteraan subjektif di Indonesia. Dengan menerapkan desain penelitian potong lintang, penelitian ini menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey dengan mengambil responden sebanyak 21,875 individu. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi yang didalamnya mencakup; pendidikan, kepuasan kerja, kondisi kesehatan, kepercayaan sosial, dan religiusitas berkontribusi pada kesejahteraan subjektif, sedangkan status pekerjaan tidak berpengaruh signifikan. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif individu juga dipengaruhi oleh karakteristik demografi yang juga mencakup; jenis kelamin, status pernikahan, dan usia. Dengan demikian, temuan penelitian ini dapat digunakan untuk memahami faktor kunci penentu kesejahteraan subjektif, sekaligus dapat menjadi acuan dalam mengembangkan kebijakan oleh berbagai pihak sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif di Indonesia
The ex-PKI Political Prisoners Motive to Produce the Memories of 1965/66 Mass Violence in West Sumatra Haldi Patra; Anatona Anatona; Yenny Narny
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.365

Abstract

This article analyses ex-PKI political prisoners' motive to produce their memory about mass violence and detention in 1965/66. They joined the YPKP (Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan/Institute for Research on the victims 1965/65). In this organization, they expect justice for what they experienced in 1965. This article uses qualitative research. We acquire the data by interview and literature study. There are six interviewers –five of them are ex-PKI political prisoners, and one is the chairman of the YPKP branch in West Sumatra. Besides the interview, we also use relevant books, articles, newspapers, archives, and web pages. We employ the social memory approach to analyse this subject. The ex-PKI political prisoners' memory of violence had shaped the same vision between them to produce the memories of what they have experienced during 1965/66. Therefore, the old ex-political prisoners expected to straighten history to reconcile the government and the victims. They attempt to counter the state narration that mentions they had a part in the 30 September 1965 Movement to hold the coup and prove that the state victimized them for decades. Along with the straightened history, there are two primary purposes in this reconciliation they are fighting for; 1) Confession of the state that human rights violations had taken place; 2) Recovery and rehabilitation for those who had become the victim of human rights violations.
Fungsi Pasar Sapi/ Blante Bagi Masyarakat Minahasa Romi Mesra; Maryam Lamadirisi; Siti Fathimah
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.227

Abstract

Penelitian ini menjelaskan fenomena jual beli sapi yang sudah dilakukan secara turun-temurun di Pasar Sapi/ Blante. Aktivitas jual beli sapi cenderung ramai pada waktu siang hari meskipun di pagi hari para pemilik sapi, penjual dan pembeli sudah mulai berdatangan ke lokasi tersebut. Pengunjung berasal dari berbagai suku bangsa dan agama yang beragam. Akan tetapi masyarakat pasar mampu mempertahan harmonisasi melalui nilai-nilai dan norma yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Minahasa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi Pasar Sapi/ Blante sebagai salah satu pasar tradisional bagi masyarakat Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Informan adalalah masyarakat yang beraktivitas di Pasar Sapi/ Blante. Teori yang dipakai yakni teori Struktural Fungsional Parsons. Teknik analisa data menggunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fungsi Pasar Sapi/ Blante bagi masyarakat Minahasa adalah melestarikan sejarah pekerjaan jual beli sapi, sarana memupuk sikap toleransi, tempat berinteraksi antar masyarakat Minahasa dan masyarakat luar, implementasi falsafah hidup masyarakat Minahasa “sitou timou tumou tou", ladang mata pencaharian masyarakat, dan sebagai wadah pelestarian bahasa daerah Minahasa.
Praktik Pendisiplinan Tubuh dan Resistensi Masyarakat Pelaku Usaha Wisata Bahari Pada Masa Pandemi Covid-19 di Pulau Derawan, Kabupaten Berau Kalimantan Timur Ahmad Hidayah
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik pendisiplinan tubuh (biopolitik) terhadap masyarakat pelaku usaha wisata bahari, serta resistensi yang dilakukan oleh masyarakat pelaku usaha wisata bahari di Pulau Derawan ketika pandemi Covid-19. Pegumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teori biopolitik dari Michael Foucault dan teori resistensi dari James C. Scott untuk menganalisis temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pandemi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Berau dan Pemerintah Kampung Pulau Derawan mendisiplinkan tubuh para pekerja dan pelaku usaha wisata bahari di Pulau Derawan dengan cara membuat regulasi penutupan sementara objek wisata Pulau Derawan. Selanjutnya tindakan perlawanan (resistensi) dilakukan oleh pelaku usaha wisata bahari di Pulau Derawan karena keterlambatan respon pihak Pemerintah Kampung Pulau Derawan mengenai pembukaan kembali destinasi wisata pada era normal baru. Bentuk resistensi pelaku usaha wisata bahari di Pulau Derawan adalah menyampaikan aspirasi/ teguran terhadap Pemerintah Kampung Pulau Derawan sebagai pengambil kebijakan serta mensiasati regulasi protokol kesehatan bagi wisatawan untuk memasuki Pulau Derawan. Resistensi yang dilakukan ini adalah bentuk perlawanan pelaku usaha wisata terhadap regulasi pemerintah, sekaligus cara mereka bertahan dalam menanggapi kesulitan yang mereka hadapi pada masa pandemi Covid 19.
Masyarakat Konsumsi dan Simulasi Pengunjung Coffee Shop Janji Jiwa di Kota Padang M. Abdi Azzara; Azwar Azwar; Elfitra Elfitra
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.366

Abstract

Janji Jiwa merupakan coffee shop paling popular, dan Sumatera Barat sebagai salah satu Provinsi dengan jumlah peminum serta kunjungan coffee shop tertinggi secara nasional. Sesuai dengan tujuan penelitian maka tulisan ini akan membahas mengenai motif-motif konsumsi serta konstruksi gaya hidup konsumerisme di kalangan pengunjung coffee shop Janji Jiwa di Kota Padang. Untuk menganalisis data yang terkumpul peneliti menggunakan perspektif Jean P Baudrillard terkait masyarakat konsumsi. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus (single case study). Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 9 orang yang terdiri dari informan pelaku dan informan pengamat. Untuk analisis data, peneliti menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman, untuk menjamin validitas dan reliabilitas data maka peneliti melakukan uji triangulasi data. Hasil dari penelitian menunjukan adanya pergeseran motif konsumsi dimana konsumsi yang terjadi bukan didasari pada motif-motif pemenuhan kebutuhan biologis, melainkan sebagai bentuk aktualisasi diri dalam rangka signifikansi dan klasifikasi sosial. Terbentuknya pandangan imajiner dan konstruksi gaya hidup konsumerisme tidak terlepas dari hukum kausalitas yang kompleks dan beragam, ditinjau dari aspek nilai tanda, logika sosial konsumsi, ruang sosial, dan media tontonan. Keseluruhan aspek tersebut sarat akan simulasi dan simulasi tersebut diproduksi ulang baik dalam bentuk abstrak maupun konkrit. Fakta ini merupakan bukti irasionalitas masyarakat kontemporer kedalam bentuk perilaku konsumtif.
Human Governance: Aksesibilitas Fasilitas Publik Terhadap Penyandang Disabilitas Dandi Darmadi; Gita Rania; Aulia Regita Dewa Fitriana; Ardian Bagus Setiawan
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.329

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan aksesibilitas para penyandang disabilitas di Kabupaten Sidoarjo dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya meyangkut persoalan sarana dan prasaran fisik tetapi juga akses terhadap kegiatan sosial yang sesuai dengan prinsip human governance. Penelitian ini penting untuk dilakukan, sebagai upaya untuk mengevaluasi berjalannya prinsip keadilan sosial bagi seluruh warga dalam penggunaan fasilitas publik, terutama bagi penyandang disabilitas yang seringkali menjadi pihak yang termarginalkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Sidoarjo dan anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI). Hasil wawancara didukung oleh hasil observasi, studi literatur serta data dokumentasi yang berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan identifikasi menurut kelompok tujuan penelitian, mengelola dan menginterpretasikan data, kemudian dilakukan abstraksi, reduksi, dan memeriksa keabsahan data. Hasil penelitian dengan menggunakan konsep human governance ditemukan dari ketujuh prinsip human governance, masih belum sepenuhnya di implementasikan oleh pemerintah kabupaten Sidoarjo. Aspek yang sudah terpenuhi adalah partisipasi dan kehandalan. Sementara aspek yang masih belum terpenuhi meliputi; (a) akuntabilitas sosial; (b) pendidikan warga negara; (c) kesamaan dan kebebasan; (d) sustainabilitas; dan (f) kinerja pemerintah yang adaptif.
Pemberdayaan Masyarakat Pengrajin Songket Silungkang di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Sonya Melinda; Rinel Fitlayeni; Ariesta Ariesta
SOCIUS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v8i2.319

Abstract

Songket silungkang merupakan salah satu warisan budaya daerah Kota Sawahlunto yang sudah terkenal di Indonesia hingga mancanegara. Songket Silungkang memiliki ciri khas pada ragam hias songket yang menjadi salah satu faktor terpenting dalam pembuatannya. Selain itu songket juga merupakan sentra produksi unggulan lokal di Kota Sawahlunto, sehingga butuh dilestarikan kerajinan ini melalui pemberdayaan ekonomi. Salah satu bentuk pemberdayaan dengan dilakukan pelatihan tenun songket yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Koperindag) & UPTD Tekstil Kota Sawahlunto. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat pengrajin songket desa Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang serta strategi pemasaran tenun silungkang tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parson. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan tipe studi kasus. Informan penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperindag Kota Sawahlunto, Kepala Pelatihan UPTD Kota Sawahlunto, peserta pelatihan tenun songket kecamatan Silungkang, peserta yang produktif bertenun sampai sekarang. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh Koperindag dan UPTD melalui pelatihan tenun songket bertujuan untuk; 1) meningkatkan ekonomi pengrajin tenun songket, 2) meningkatkan produksi songket silungkat, 3) melestarikan karya seni. Sedangkan strategi pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat dengan 1) membangun relasi dengan toko-toko grosir, 2) pemasaran secara online.
Mekanisme Penyelesaian Konflik Jalur dan Alat Penangkapan Ikan di Perairan Pulau Rukau Desa Semembang Yozi Rahmadeni; Doni Septian
SOCIUS Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v9i1.364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor dan mekanisme penyelesaian konflik jalur penangkapan dan alat penangkapan ikan di perairan Pulau Rukau Desa Semembang. Perairan ini merupakan satu-satunya zona produktif terakhir tempat bergantungnya mata pencaharian nelayan rawai tradisional Desa Semembang sejak turun temurun. Perairan ini mengalami beberapa kali konflik antar nelayan rawai tradisional dengan nelayan modern. Konflik memuncak terjadi pada tahun 2017 dan pada tahun 2021 yang berujung pada penyanderaan kapal serta pembakaran alat penangkapan ikan milik nelayan modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Desa, Badan Perwakilan Daerah, Perwakilan Nelayan, Kepala Dusun, serta Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab konflik terjadi karena: 1) adanya perbedaan kepentingan antar nelayan, 2) pelanggaran jalur, dan 3) penggunaan alat penangkapan ikan modern oleh nelayan dari Kecamatan Meral Karimun dan Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman. 4) tidak adanya sosialisasi kebijakan dan pengawasan atas pelanggaran dari Pos SDKP Provinsi Kepulauan Riau. Mekanisme penyelesaian konflik yang dilakukan melalui: pendekatan negosiasi, konsiliasi dan mediasi yang berakhir dengan surat kesepakatan perjanjian dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN-KP/2020 Tentang Jalur dan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.
Kebijakan Petani Urban di Tengah Keterbatasan Lahan di Kota Cilacap Alif Luthfiasari; Nurhadi Nurhadi; Danang Purwanto
SOCIUS Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v9i1.411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang strategi yang ditempuh petani urban di tengah keterbatasan lahan di Kota Cilacap. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Jumlah informan sebanyak 9 orang yang berprofesi sebagai petani urban. Peneliti memilih petani urban karena memiliki perkembangan dalam produktivitas pertanian lebih modern. Analisis yang digunakan model taksonomi milik Spradley. Data domain penelitian diidentifikasi, telusuri, dianalisis, kemudian membangun taksonomi tentative. Pertanyaan struktural digunakan untuk memverifikasi hubungan taksonomi dengan melakukan wawancara tambahan. Peneliti menemukan bahwa petani urban mengalami hambatan baik dari lahan, iklim, modal, dan pengetahuan tetapi masih melakukan produktivitas dengan mengandalkan strategi untuk menghasilkan keuntungan serta kemajuan pertanian. Aktor memiliki peranan penting dalam mempertimbangan pilihan untuk mencapai tujuan tertentu serta memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa petani urban tidak hanya bertindak untuk bertahan, tetapi melakukan tindakan pembaharuan untuk keberlanjutan pertanian di wilayah perkotaan.