cover
Contact Name
Eko Sujarwanto
Contact Email
diffraction.fisika@unsil.ac.id
Phone
+6283846204456
Journal Mail Official
diffraction.fisika@unsil.ac.id
Editorial Address
Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics
ISSN : -     EISSN : 26857723     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal DIFFRACTION mempublikasikan temuan baru yang signifikan terkait dengan fisika pendidikan dan fisika terapan, meliputi: pembelajaran fisika, penilaian pendidikan fisika, kebijakan pendidikan fisika, pengembangan media pembelajaran fisika, bahan ajar fisika, serta fisika terapan.
Articles 54 Documents
Peran Guru Fisika Di Era Revolusi Industri 4.0 Susanti, Ernita; Maulidah, Rifa'atul; Makiyah, Yanti Sofi
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.286 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.810

Abstract

Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat, serba digital dan di-automatisasi membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan tentunya akan berdampak pula pada peran guru sebagai tenaga pendidik. Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 itu sendiri. Tulisan ini mengkaji peran guru Fisika di era Revolusi Industri 4.0. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analisis. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memiliki kontribusi dalam menunjang kemajuan teknologi. Oleh karena itu pada era Revolusi Industri 4.0 mau tidak mau guru harus memiliki  kompetensi yang kuat, memiliki softskill antara lain : critical thinking, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Peran guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupan, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak serta sebagai inspirator bagi peserta didik. Walaupun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-­sumber belajar begitu mudah diperoleh, namun tetap kehadiran guru sebagai pendidik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Hal tersebut dapat diwujudkan jika guru tidak berhenti belajar dan mengembangkan diri.
Analisis Perbandingan Penentuan Hiposentrum Menggunakan Metode Grid Search, Geiger, dan Random Search: Studi Kasus pada Letusan Gunung Sinabung 2017 Arimuko, Abraham; Wibawa, Adi Surya Widya; Firmansyah, Akmal
DIFFRACTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.905 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i2.1290

Abstract

Penentuan lokasi hiposentrum gempa Bumi penting untuk dilakukan dengan cepat dan tepat. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya gempa Bumi tersebut. Penelitian ini menggunakan input parameter hiposentrum awal, serta waktu penjalaran gelombang P. Data ini diperoleh dari BMKG Earthquakes Repository. Kejadian gempa Bumi yang digunakan adalah kejadian gempa Bumi pada 9 Februari 2017 dengan magnitudo gempa Bumi (MLv) 4,6 dan 4,2 pada kedalaman 10 km. Posisi stasiun pencatat gempa juga digunakan dalam proses perhitungan. Data tersebut diinversi untuk mendapatkan posisi hiposentrum baru sebagai hasil dari perhitungannya. Selain itu, hasil dari perhitungan ini adalah lama pemrosesan yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu metode grid search membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pemrosesan data dibandingkan metode Geiger karena iterasi Geiger cepat mendapatkan hasil optimum.
Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penyelesaian Masalah dalam Pembelajaran Fisika Sujarwanto, Eko
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.531 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.806

Abstract

Hakikat Fisika mempunyai tiga lingkup yaitu sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai sikap. Tujuan pembelajaran fisika yang berakar dari hakikat fisika memiliki implikasi bagi pelaksanaan pembelajaran fisika yaitu membantu siswa membangun pengetahuan fisika, membantu siswa membangun kemampuan penyelesaian masalah, dan mengenalkan siswa pada budaya ilmiah. Artikel ini mengkaji tentang pemahaman konsep dan penyelesaian masalah dalam konteks pembelajaran fisika. Model dan strategi pembelajaran terkait pemahaman konsep serta penyelesaian masalah juga dikaji. Artikel ini menyarankan indikator untuk mengukur kemampuan penyelesaian masalah dan strategi pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penyelesaian masalah.
Pengembangan Instrumen MW4T (Mechanic Wave Four Tier) Diagnostic Test Untuk Mengukur Pemahaman Konsep Gelombang Mekanik Roistiya, Hidayati; Putra, Ino Angga; Pertiwi, Novia Ayu Sekar
DIFFRACTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.485 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i2.1168

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketertarikan penulis terhada padanya indikasi peserta didik yang memiliki kelemahan dalam menentukan jenis-jenis gelombang, makna fisis dari representasi fungsi gelombang, serta pengaruh perubahan medium pada perambatan gelombang mekanik. Pemahaman konsep dasar tentang gelombang penting karena terkait dengan penerapannya pada teknologi modern. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan instrumen MW4T diagnostic test untuk mengukur pemahaman konsep gelombang mekanik yang valid dan reliabel. Penelitian adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model 4-D. Submateri yang diukur pada instrumen ini adalah jenis-jenis gelombang, perambatan gelombang, gelombang tegak, dan superposisi gelombang. Hasil uji coba menunjukkan indeks validitas rata-rata instrumen adalah 0,30, indeks reliabilitas adalah 0,617, dan hasil indeks kesukaran item dalam rentang 0,16 sampai 0,65. Produk ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidik untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik dan selanjutnya sebagai bahan pertimbangan melakukan pembelajaran materi gelombang mekanik untuk menyongsong era revolusi industri 4.0.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Ridwan, Irwan Muhammad
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.644 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.805

Abstract

Telah dilakukan penelitian eksperimen semu tentang penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains materi pokok kalor siswa SMP. Sampel penelitian ini siswa kelas tujuh di salah satu SMP di Tasikmalaya tahun pelajaran 2012/2013 dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan meliputi tes pemahaman konsep  yang mencakup aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi, tes keterampilan proses sains, angket tanggapan siswa. Kelompok eksperimen menerima model pembelajaran berbasis pengalaman sedangkan kelas kontrol menerima pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa meningkat dengan kategori sedang dengan rata-rata gain yang dinormalisasi 0,52 untuk kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan kategori sedang dengan rata-rata gain yang dinormalisasi 0,41. Peningkatan keterampilan proses sains pada kelas ekspermen ditunjukan dengan gain yang dinormalisasi 0,65 pada kategori sedang dan kelas kontrol 0,41 pada kategori sedang. Hasil uji statistik (Uji-t) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman dengan nilai sebesar 93%.
Penentuan Koefisien Viskositas Air dengan Aliran Kapiler Sulistyaningsih, Dwi; Ishafit, Ishafit; Mahmudah, Ifa Rifatul; Sujarwanto, Eko
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.041 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.809

Abstract

Percobaan untuk menentukan koefisien viskositas air dengan aliran kapiler dilakukan dengan cara mengatur ketinggian air dalam beaker glass (h) terhadap pipa kapiler. Panjang pipa kapiler 9 cm dan diameter dalamnya 0,1 cm. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali untuk ketinggian air dalam beaker glass (h) sebesar 3 cm; 3,5 cm; 4 cm; 4,5 cm dan 5 cm. Ketinggian air dalam beaker glass (h) dijaga konstan. Setelah ketinggian airnya diatur, jumlah volume air yang menetes melalui pipa kapiler selama 40 s dibaca menggunakan gelas ukur. Volume dan waktu diketahui, maka debit air (Q) dapat dihitung yaitu volume dibagi waktu. Analisis data dengan fitting data menurut garis lurus grafik hubungan antara ketinggian air dalam beaker glass (h) dengan debit air (Q). Dari hasil percobaan diperoleh koefisien viskositas (η) air pada suhu 20o adalah (1,070 ± 0,006) x 10-3 Ns/m2, dengan akurasi sebesar 6,9%.
Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar Berbasis Pictorial Riddle untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi Junaidi, Nurhikmah Sasna; Asra, Azmi
DIFFRACTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.716 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i2.1215

Abstract

Pendidikan Biologi mempelajari Fisika dasar untuk mempermudah dalam mempelajari dasar-dasar bidang ilmu Biologi yang berkaitan erat dengan Fisika. Learning outcomes yang diharapkan dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) untuk perkuliahan Fisika dasar yaitu mahasiswa mampu memahami dan menerapkannya dalam mempelajari bidang keilmuannya yaitu Biologi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tahapan pengembangan buku ajar Fisika dasar berbasis pictorial riddle, validitas dan kepraktisan buku ajar. Penelitian menggunakan Model Plomp dengan tiga tahap: Preliminary research, prototyping or development, dan assessment. Populasi penelitian mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Pasir Pengaraian. Data penelitian berupa kuesioner, angket validasi, kepraktisan, dan efektivitas. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Informasi yang diperoleh pada tahap preliminary research dalam pengembangan buku ajar Fisika dasar berbasis pictorial riddle untuk mahasiswa pendidikan Biologi. Validasi buku ajar dilakukan oleh evaluasi diri dan validasi ahli dengan empat validator dengan nilai 0,92 dikategorikan valid. Kepraktisan pada buku ajar melalui tahap one-to-one, kelompok kecil, dan kelompok besar dengan rata-rata nilai 87,1% untuk respon mahasiswa dan 88,5% untuk respon dosen. Hasil analisis field test pada tahap assessment dikategorikan sangat praktis dengan nilai 92,3%. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan buku ajar Fisika Dasar berbasis pictorial riddle untuk mahasiswa pendidikan Biologi dikategorikan valid dengan nilai 0,92 dan praktis digunakan oleh mahasiswa dan dosen dengan nilai 87,1% dan 88,5% serta hasil field test dengan nilai 92,3%.
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Elektrostatis melalui Pembelajaran Berbasis Quipperschool pada Peserta Didik IX-A SMPN 1 Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2018/2019 Nurhadi, Siska
DIFFRACTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.169 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i2.1407

Abstract

Berdasarkan kondisi di SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya, khususnya di kelas IX-A perlu dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran IPA. Data yang ada menunjukkan rata-rata ulangan belum mencapai KKM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX-A SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2018/2019 melalui penerapan pembelajaran berbasis quipperschool pada materi elektrostatis dan mengetahui peningkatan aktivitas peserta didik kelas IX-A SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2018/2019 selama mengikuti pembelajaran melalui penerapan pembelajaran berbasis quipperschool pada materi elektrostatis. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan melaksanakan ulangan harian setiap akhir siklus, memberi tugas kelompok, tugas individu secara online, melaksanakan observasi, dan menyebarkan angket. Subjek penelitian berjumlah 32 orang peserta didik di kelas IX-A SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh simpulan bahwa penerapan pembelajaran berbasis quipperschool pada materi elektrostatis dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, terdapat peningkatan aktivitas peserta didik selama mengikuti penerapan pembelajaran berbasis quipperschool pada materi elektrostatis.
Perbedaan Gender dalam Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Pendidikan Fisika Barnas, Syarif; Ridwan, Irwan Muhammad
DIFFRACTION Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.471 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i2.1328

Abstract

Dalam proses pendidikan, lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan tingkah laku mahasiswa. Perguruan Tinggi sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, situasi dan kondisinya akan turut menentukan dalam mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku mahasiswa. Cara dan kebiasaan hidup antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya tentu berbeda. Mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki perbedaan tertentu dengan mahasiswa yang berjenis kelamin wanita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang sifatnya kausal komparatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Siliwangi angkatan 2018/2019. Metode pengumpulan data dengan tes, kuesioner dan wawancara. Sebelum diberi perlakuan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji kesamaan dua varian, dan uji keseimbangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa perempuan lebih baik dalam hal pengetahuan dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh tingkat pengetahuan mahasiswa laki-laki yaitu 19,11 dan mahasiswa perempuan sebesar 20,30. sikap terhadap pemeliharaan kebersihan lingkungan menunjukan bahwa mahasiswa perempuan lebih baik dari laki-laki dengan rata-rata skor untuk laki-laki 107,10 dan perempuan 108,20. Untuk perilaku dalam memelihara kebersihan lingkungan di kampus, mahasiswa perempuan lebih baik dibanding dengan mahasiswa laki-laki dengan nilai rata-rata skor mahasiswa laki-laki adalah sebesar 79,72 dan skor rata-rata mahasiswa perempuan adalah 82,70.
Profil Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMA di Kota Bandung Mahmudah, Ifa Rifatul; Makiyah, Yanti Sofi; Sulistyaningsih, Dwi
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.583 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.808

Abstract

Tantangan abad 21 menuntut manusia untuk memiliki berbagai keterampilan. Perkembangan sains dan teknologi hingga abad 21 tidak terlepas dari keterampilan yang diawali dengan keterampilan dasar mengobservasi suatu fenomena yang kemudian dilanjutkan keterampilan selanjutnya yang lebih kompleks. Keterampilan inilah yang disebut dengan keterampilan proses sains. Pentingnya melatihkan keterampilan proses sains ini menjadi alasan penulis melakukan survey untuk memperoleh gambaran mengenai profil keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Bandung. Dengan menggunakan isntrumen tes uraian berjumlah lima soal yang diberikan pada salah satu kelas XI IPA di SMA Kota Bandung, diperoleh hasil bahwa 24% siswa memiliki keterampilan proses sains dengan kategori sedang, dan 76% berada pada kategori rendah. Ditinjau dari aspek setiap keterampilan proses sains, diperoleh hasil bahwa siswa masih kurang terampil dalam aspek membuat hipotesis, menentukan variabel, dan membuat prosedur percobaan. Sedangkan untuk aspek menentukan alat dan bahan, siswa berada pada kategori cukup. Keterampilan proses sains yang rendah ini disebabkan karena siswa belum dilatihkan keterampilan proses sains secara optimal pada pembelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru hendaknya lebih memperhatikan lingkungan belajar siswa, salah satunya dengan menciptakan lingkungan belajar yang berbasis inkuiri.