cover
Contact Name
Saat Egra
Contact Email
jpen@borneo.ac.id
Phone
+6285250361340
Journal Mail Official
jpen@borneo.ac.id
Editorial Address
Gedung F Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan Jalan Amal Lama No.1 Tarakan Kalimantan Utara
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian
ISSN : 25498150     EISSN : 25992872     DOI : https://doi.org/10.35334/jpen.v3i1
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian is a scientific journal in the field of agricultural science, published by Faculty of Agriculture, Borneo Tarakan University, North Kalimantan. This journal is published twice a year, namely in April and October period, as a medium of scientific information and communication to present a compilation of original research results, thoughts and views from researchers, experts and observers in agriculture including agricultural technology, pests and plant diseases, plant physiology and agricultural economics especially in the border region. J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian accepts manuscripts that are the results of research, research notes, review articles and review or study of literature (feature books), in Indonesian and English that has never been or is being considered for publication / publication in publishing scientific journals / bulletins / other magazines.
Articles 86 Documents
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN HORMON GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) Meiliana Friska Friska; Rizky Amnah; Siti Hardianti Wahyuni
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v5i1.2283

Abstract

ABSTRACTWatermelon (Citrullus vulgaris Schard.) is a fruit plant that grows vines. One of the horticultural crops that have a relatively high selling value is watermelon, so it is widely cultivated by the community. One of the obstacles in watermelon cultivation is the decreasing level of soil fertility and the supply of organic matter in the soil (N, P and K). Nutrients N, P, and K are essential nutrients for plants and at the same time become limiting factors for plant growth. Gibberellins as a growth hormone in plants are very influential on genetic traits (genetic dwarfism), flowering, irradiation, parthenocarpy, mobilization of carbohydrates during germination and other physiological aspects. The method in this study was a factorial randomized block design with two factors and three replications. The first factor is the dose of NPK fertilizer: 20 g (N1), 30 g (N2) and 40 g (N3). The second factor is the concentration of gibberellins, namely: 0 ppm (G0), 100 ppm (G1), 200 ppm (G2), and 300 ppm (G3). The results showed that the NPK single treatment had a significant effect on the observed parameters of tendril length, fruit weight and fruit color. The single result of gibberellin hormone treatment did not show any significant difference to all observational parameters. The best treatment was found in N3 (40 g/plant) on the parameters of tendril length, fruit number and fruit weight, while the best treatment combination was N3G2 (40 g/plant and 200 ppm gibberellins) on fruit weight parameters.Key words: Gibberellin, NPK, Watermelon (Citrullus vulgaris Schard.)ABSTRAK Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) merupakan tanaman buah yang tumbuh merambat. Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai jual relatif tinggi adalah tanaman semangka, sehingga dibudidayakan secara luas oleh masyarakat. Salah satu kendala dalam usaha budidaya semangka adalah menurunnya tingkat kesuburan tanah dan persediaan bahan organik yang ada dalam tanah.  Hara N, P, dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Giberelin sebagai hormon tumbuh pada tanaman sangat berpengaruh pada sifat genetik (genetic dwarfism), pembungaan, penyinaran, partenokarpi, mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan (germination) dan aspek fisiologi lainnya. Metode dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK, yaitu: 20 g (N1), 30 g (N2) dan 40 g (N3) per tanaman. Faktor kedua adalah konsentrasi hormon giberelin, yaitu: 0 ppm (G0), 100 ppm (G1), 200 ppm (G2), dan 300 ppm (G3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal NPK terdapat adanya pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan panjang sulur, bobot buah dan warna buah. Hasil tunggal perlakuan hormon giberelin tidak menunjukkan adanya beda nyata terhadap seluruh paramater pengamatan. Perlakuan terbaik terdapat pada N3 (40 g/ tanaman)  pada parameter panjang sulur, jumlah buah dan bobot buah sedangkan kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan N3G2 (40 g/ tanaman dan 200 ppm giberelin) pada parameter bobot buahKata kunci: Hormon Giberelin, Pupuk NPK, Semangka (Citrullus vulgaris Schard.).
ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN DAN RISIKO AGRIBISNIS RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BUDIDAYA DAN ALAT PUKAT DI KELURAHAN PANTAI AMAL KOTA TARAKAN Anang Sulistyo; Titin Wahyuni
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1623

Abstract

ABSTRACT The seaweed business in the Pantai Amal Village was carried out using two techniques, namely cultivation and trawler techniques. Each technique had different risks and contributions to the profits of farmers because the production inputs used were also different. This study aimed to: (I) analyze and compare the costs, revenues, and profits of seaweed farming by cultivation and trawler techniques; (2) analyze and compare the risks of the two seaweed farming techniques. Number of respondents was determined using the Slovin method and selection of respondents was done using a purposive sampling method. The amount of costs, revenues, and profits were analyzed using profit analysis and level of business risk was measured using a coefiicient of variation (CV) analysis tool. The results showed that the costs, receipts, and profits of seaweed farming using trawl techniques were greater than that of seaweed farming with cultivation techniques, with the costs Rp 20,834,936, and Rp l1,445,627 respectively, the receipts Rp41,996,212 and Rp15,018,181 respectively, and the profits Rp21,152,276  and Rp3,572,555 respectively. Trawl seaweed business had lower cost and profit risks than cultivation seaweed business, with a variation coefficient value (CV) respectively 0.02 and 0.03. The risk of seaweed farming using trawl and cultivation techniques was the same, namely 0.05. The profit risk of using cultivation techniques was higher than using trawling techniques, namely 0.15 and 0.09, respectively.  Keywords: Profit, Business Risk, Seaweed BusinessABSTRAKUsaha rumput laut di Kelurahan Pantai Amal terdiri dari dua teknik yaitu teknik budidaya dan alat pukat. Masing-masing teknik memiliki  risiko dan kontribusi yang berbeda dalam keuntungan petani dikarenakan input produksi yang digunakan juga berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)Menganalisis dan membandingan biaya, penerimaan, dan keuntungan usaha rumput laut teknik budidaya dan alat pukat 2) Menganalisis dan membandingan risiko usaha rumput laut teknik budidaya dan alat pukat. Penentuan jumlah responden menggunakan metode Slovin dan pemilihan responden dengan metode purposive sampling. Besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan di analisis dengan analisis keuntungan sedangkan untuk mengukur tingkat risiko usaha menggunakan alat analisis koefisien variasi (CV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya, penerimaan, dan keuntungan usahatani rumput laut teknik alat pukat lebih besar dibandingkan dengan usahatani rumput laut teknik budidaya dengan biaya masing-masing sebesar Rp 20.834.936 dan Rp 11.445.627 penerimaan masing-masing sebesar Rp 41.996.212 dan Rp 15.018.181, sedangkan keuntungan masing-masing sebesar Rp 21.152.276 dan Rp 3.572.555. Usaha rumput laut teknik pukat memiliki risiko biaya dan risiko keuntungan lebih rendah dibandingkan dengan usaha rumput laut teknik budidaya  dengan besar nilai koefisien variasi (CV) masing-masing sebesar 0,02 dan 0,03, risiko penerimaan usahatani rumput laut teknik pukat dan teknik budidaya sama yaitu 0,05, untuk  risiko keuntungan usaha rumput laut teknik budidaya  lebih tinggi dari pada teknik pukat yaitu masing-masing 0,15 dan 0,09. Kata Kunci : Keuntungan, Risiko Usaha, Usaha Rumput Laut
PENGARUH APLIKASI POC ( PUPUK ORGANIK CAIR ) URIN KAMBING DAN PESTISIDA ALAMI TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG PANJANG ( Vigna sinensis L. ) BEDA VARIETAS DI DESA GUNUNG SELAMAT BILAH HULU LABUHAN BATU Sarah Kristi Pertiwi; Khairul Rizal; Yudi Triyanto
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i1.1958

Abstract

AbstractThe Effect Of POC (Liquid Organic Fertilizer) Application Of Goat Urine And Natural Pesticides On The Growth Response Of Long Bean (Vigna Sinensis L.) Plant In Mountain Village Bilah Hulu Labuhan Batu, Sarah Kristi Pertiwi1, Khairul Rizal S.TP, M.Si2, Yudi Triyanto SP, M.Si3 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu. Long beans (Vigna sinensis L.)  are a vegetable plant as a source of vitamins and minerals. Long beans (Vigna sinensis L.)  are also a type of legume that is widely cultivated in Indonesia. Gunung Selamat Village is one of the villages with a variety of agricultural crops, one of which is long beans (Vigna sinensis L.). However, this community service was carried out because of the many problems faced by farmers, which caused the growth of long beans (Vigna sinensis L.)  to decline. The decline in production was caused, among others, by climate, soil, fertilizers, pests and diseases. Therefore, this community service is carried out to increase plant growth and reduce the use of synthetic fertilizers that can damage the soil ecosystem, therefore it is given the treatment of sprinkling liquid organic fertilizers on the soil and spraying vegetable pesticides from papaya leaves to prevent pests and diseases that attack long bean plants (Vigna sinensis L.). This treatment was designed to see the results of the growth rate response in long bean plants (Vigna sinensis L.). Keywords: Long Beans (Vigna sinensis L.), Liquid Organic Fertilizer, Natural Pesticides, Long Bean (Vigna sinensis L.) Plant Growth Response. AbstrakKacang Panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Kacang panjang (Vigna sinensis L.)  juga merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak diusahakan di Indonesia. Desa Gunung Selamat merupakan salah satu desa dengan penghasilan tanaman palawija yang beragam salah satunya kacang panjang (Vigna sinensis L.). Namun, pengabdian masyarakat ini dilakukan karena banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani sehingga menyebabkan pertumbuhan kacang panjang (Vigna sinensis L.)  menurun. Turunnya produksi ini antara lain disebabkan oleh iklim, tanah, pupuk, hama dan penyakit. Maka dari itu pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk sintetik yang dapat merusak ekosistem tanah, maka dari itu diberi perlakuan penyiraman pupuk organik cair pada tanah serta penyemprotan pestisida nabati dari daun pepaya untuk mencegah hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.). Perlakuan ini dibuat untuk melihat hasil respon tingkat pertumbuhan pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.).
PROSPEK RIZOBAKTERI PENGHASIL IAA DAN PENYEDIA NITRAT SEBAGAI PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA) Eko Hary Pudjiwati; Rinrin Rindiani
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v5i1.2262

Abstract

ABSTRACTPGPR is a beneficial soil bacteria that live freely in the rhizosphere area, which has the ability to increase plant growth and is environmentally friendly. PGPR has the ability to support plant growth by producing and changing the concentration of several phytohormones, as nitrogen fixers, solubilizing phosphates and as antagonistic agents. One of the hormones produced by PGPR is indole acetic acid (IAA). Nitrogen fixation by PGPR will produce nitrate, which is a form of nitrogen that is widely absorbed by plants. In the previous study, 14 isolates of nitrogen-fixing rhizobacteria and 2 isolates of phosphate solvent were obtained. This study focused on testing the ability of rhizobacteria isolates to produce nitrate and IAA. This study uses a quantitative descriptive method. In the analysis of nitrate and pH there were 15 treatments, namely control and 14 isolates of nitrogen-fixing rhizobacteria. IAA analysis was performed on 2 isolates of phosphate-solubilizing bacteria and 2 isolates of nitrogen-fixing bacteria. The isolates tested in this study were phosphate solubilizing rhizobacteria with isolate codes B5(6) and B1(17) nitrogen-fixing rhizobacteria with isolate codes B1(17), B1(19), B3(10), B4(15), B3(12), B3(16), B3(19), B3(9), B4(12), B4(5), B5(13), B5(15), B5(19) and B5(9). The results showed that the amount of nitrate produced from 14 nitrogen-fixing rhizobacteria ranged from 35.07 to 45.42 ppm which was high and the highest concentration of nitrate was produced by isolate B5(19). In addition to producing nitrate, 2 isolates of nitrogen-fixing rhizobacteria and 2 isolates of phosphate-solubilizing rhizobacteria also produced IAA with concentrations between 31.99 – 62.23 ppm. These four rhizobacteria isolates have the potential as PGPR.Keywords : nitrogen fixing bacteria, phosphate solubilizing bacteria, rhizobacteria, IAA, PGPR ABSTRAKPGPR adalah bakteri tanah menguntungkan yang hidup bebas di daerah rhizosfer, yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan bersifat ramah lingkungan. PGPR memiliki kemampuan mendukung pertumbuhan tanaman dengan memproduksi dan mengubah konsentrasi beberapa fitohormon, sebagai penambat nitrogen, melarutkan fosfat dan sebagai agen antagonis. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh PGPR adalah indole acetic acid (IAA). Penambatan nitrogen oleh PGPR akan menghasilkan nitrat yaitu salah satu bentuk nitrogen yang banyak diserap oleh tanaman. Pada penelitian sebelumnya diperoleh 14 isolatrizobakteri penambat nitrogen dan 2 isolat pelarut fosfat. Penelitian ini fokus pada pengujian kemampuan isolat rizobakteri dalam menghasilkan nitrat dan IAA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pada Analisis nitrat dan pH ada 15 perlakuan yaitu kontrol dan 14 isolat rhizobakteri penambat nitrogen.  Analisis IAA dilakukan pada 2 isolat bakteri pelarut fosfat dan 2 isolat bakteri penambat nitrogen. Isolat yang diuji dalam penelitian ini adalah rizobakteri pelarut fosfat dengan kode isolat B5(6) dan B1(17), rizobakteri penambat nitrogen dengan kode isolat  B1(17), B1(19), B3(10), B4(15), B3(12), B3(16), B3(19), B3(9), B4(12), B4(5), B5(13), B5(15), B5(19) dan B5(9). Hasil penelitian menunjukkan jumlah nitrat yang dihasilkan dari 14 rizobakteri penambat nitrogen berkisar antara 35,07 – 45,42 ppm yang tergolong tinggi dan konsentrasi nitrat tertinggi dihasilkan oleh isolat B5(19).  Selain menghasilkan nitrat, 2 isolat rizobakteri penambat nitrogen dan 2 isolat rizobakteri pelarut fosfat juga menghasilkan IAA dengan konsentrasi antara 31,99 – 62,23 ppm. Keempat isolate rizobakteri ini berpotensi sebagai PGPR.Kata kunci : bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, rizobakteri, IAA, PGPR
AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI EKSTRAK PAREPAT (Sonneratia alba) TERHADAP PERTUMBUHAN Ralstonia solanacearum DAN Streptococcus sobrinus Saat Egra; Mardhiana Mardhiana; Ningrum Indah Rahayu; Nurjannah Nurjannah; Sudirman Sirait; Dwi Santoso; Ankardiansyah Pandu Pradana; Harlinda Kuspradini; Tohru Mitsunaga
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1624

Abstract

AbstractParepat/pidada putih (Sonneratia alba) is a type of mangrove plant that is used by the traditional tribe for natural medicine. This study uses leaves and stem bark extracted with ethanol. Antibacterial assay uses Ralstonia Solanaceaerum and Streptococcus sobrinus by diffusion agar method. The concentrations used were 5000ppm, 10000ppm, 20000ppm with positive control (Chloramphenicol), and negative control (Ethanol 40%). The results of this study obtain the moisture factor of S. alba leaves has a humidity of 0.31 and stem bark of 0.49. The yield showed that the amount of S. alba leaf extract was 23.86% and the bark was 7.31%. S. alba leaf extract was able to inhibit the bacteria R. solanacearum at concentrations of 5000ppm, 10000ppm and 20000ppm with inhibitory values of 27.46%, 34.34% and 37.78%, respectively. While bark extract can inhibit R. solanacearum at concentrations of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 35.38%, 38.47% and 41.92%, respectively. S. alba leaf extract is able to inhibit S. sobrinus bacteria only at concentrations of 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 28.07% and 48.51%. Whereas S. alba bark extract was able to inhibit S. sobrinus at a concentration of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 16.18%, 49.02% and 61.27%. Keywords: Antibacterial, Leave, Stem bark, Mangrove, S. alba AbstrakParepat/pidada putih (Sonneratia alba) merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini menggunakan daun dan kulit batang yang diekstraksi dengan etanol. Pengujian antibakteri menggunakan Ralstonia Solanaceaerum dan Streptococcus sobrinus dengan metode difusi agar sumuran. Kosentrasi yang digunakan yaitu 5000 ppm, 10000 ppm, 20000 ppm dengan kontrol positif (Chloramphenicol), dan kontrol negatif (Etanol 40%). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kelembaban daun S. alba memiliki kelembaban yaitu 0,31 dan kulit batang yaitu 0,49. Rendemen menunjukkan bahwa jumlah ekstrak daun S. alba yaitu 23,86% dan kulit batang 7,31%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri R. solanacearum pada konsentrasi 5000ppm, 10000ppm dan 20000ppm dengan nilai persentase hambat yaitu masing-masing 27,46%, 34,34% dan 37,78%. Sedangkan ekstrak kulit batang mampu menghambat R. solanacearum pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat secara berturut 35,38%, 38,47% dan 41,92%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri S. sobrinus hanya pada konsentrasi 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 28,07% dan 48,51%. Sedangkan ekstrak kulit batang S. alba mampu menghambat S. sobrinus pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 16,18%, 49,02% dan 61,27%. Kata kunci: Antibakteri, Daun, Kulit bantang, Mangrove, S. alba.
ANALISIS KEUNTUNGAN DAN RENTABILITAS USAHA SELADA HIDROPONIK DI AZZAHRA HIDROPONIK KOTA TARAKAN Anang Sulistyo; Ana Marsela
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i1.1963

Abstract

ABSTRAKSetiap usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan, namun seringkali pemilik usaha tidak mengetahui seberapa besar keuntungan dan rentabilitas dari modal yang dikeluarkan. Tujuan   penelitian   ini   adalah   untuk   menganalisis   keuntungan   dan rentabilitas usaha selada hidroponik di Azzahra Hidroponik Kelurahan Juata Laut Kota Tarakan. Penelitian ini dilaksanakan di Azzahra Hidroponik. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dalam hal ini adalah pemilik usaha. Analisis yang digunakan yaitu analisis keuntungan dan analisis rentabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha dilakukan pada lahan screenhouse seluas 2x5 meter dengan siklus produksi selada hidroponik dilakukan selama 45 hari dan memperoleh keuntungan sebesar Rp 360.152 dalam satu kali produksi. Rentabilitas keuntungan yang didapatkan oleh Azzahra Hidroponik dalam satu kali produksi yaitu sebesar 69,95% yang artinya setiap modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 514.848 akan menghasilkan keuntungan sebesar 69,95%. Hal ini dapat dikatakan bahwa Azzahra Hidroponik telah mampu memanfaatkan modal sendiri secara efisien. Kata Kunci: Hidroponik, Keuntungan, Rentabilitas ABSTRACTEvery business aims to make a profit, but often the business owner does not know how much profit and profitability from the issued capital. The purpose of this study was to analyze the profit and profitability of hydroponic lettuce business in Azzahra Hidroponik Juata Laut Village, Tarakan City. This research was conducted at Azzahra Hidroponik. Sampling was done by purposive sampling method, in this case the business owner. The analysis used is profit analysis and profitability analysis. The results showed that the business was carried out on a screenhouse area of 2x5 meters with a hydroponic lettuce production cycle carried out for 45 days and earned a profit of Rp. 360.152 in one production. Profitability obtained by Azzahra Hidroponik in one time production amounted to 69.95%, which means that each capital issued is Rp. 514.848 will result in a 69.95% profit. It can be said that Azzahra Hydroponics has been able to utilize its own capital efficiently. Keyword: Hydroponic, Benefits, Profitability
ANALISIS PETANI JAGUNG DALAM MEMANFAATKAN SARANA PRODUKSI DI DESA PILOMONU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO Yusriyah Atikah Gobel; Moch. Muchlis Djibran; Abdul Kadir G. Djamil
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v5i1.2366

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the production facilities used by corn farmer groups and the behaviour of farmer group members in utilising production facilities in Pilomonu village, Mootilango district, Gorontalo district. The results showed that the production facilities used by farmer groups in Pilomonu Village, Mootilango Subdistrict, were considered very good, namely the use of superior seeds could increase productivity. Seeds were the decisive stage in the entire cycle of agricultural activities. The dose, time, and method of using fertilisers affected the productivity of corn plants. OPTs and pests can reduce the productivity of agricultural crops. The need for pesticides must be in accordance with the area of land planted. The dose, time, and method of using pesticides affect the productivity of corn plants. Recognizing signs of plants that are lacking sufficient excess pesticides is knowledge that must be owned by farmers. Agricultural mechanisation can increase farm productivity. Seeds, fertilizers, pests and pesticides, as well as agricultural mechanization, are good for increasing corn production facilities in Pilomonu VillageKey words: Behavior, Corn , Farmers, Means Of Production.ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sarana produksi yang dimanfaatkan kelompok tani jagung dan perilaku anggota kelompok tani dalam memanfaatkan sarana produksi di desa Pilomonu Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana produksi yang dimanfaatkan kelompok tani di Desa Pilomonu Kecamatan Mootilango yang dianggap sangat baik yaitu penggunaan benih unggul dapat meningkatkan produktivitas, benih merupakan tahap menentukan dalam seluruh siklus kegiatan pertanian, dosis, waktu dan cara penggunaan pupuk berpengaruh terhadap produktivitas tanaman jagung, OPT/hama dapat menurunkan produktivitas tanaman pertanian, kebutuhan pestisida harus sesuai dengan luas lahan yang ditanami, dosis, waktu dan cara penggunaan pestisida berpengaruh terhadap produktivitas tanaman jagung, mengenali tanda-tanda tanaman yang kurang, cukup, kelebihan pestisida merupakan pengetahuan yang harus dimiliki petani dan mekanisasi pertanian dapat meningkatkan produktivitas usahatani.Benih, pupuk, OPT dan pestisida serta mekanisasi pertanian tergolong baik untuk meningkatkan sarana produksi tanaman jagung di Desa Pilomonu.Kata kunci:  Jagung, Perilaku, Petani, Sarana Produksi.
IDENTIFIKASI GULMA DI LAHAN PERTANIAN HORTIKULTURA KECAMATAN TARAKAN UTARA KALIMANTAN UTARA Aditya Murtilaksono; Muhammad Adiwena; Nurjanah Nurjanah; Abdul Rahim; Muhammad Syahil
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i1.1919

Abstract

AbstractTarakan is a city located in North Kalimantan Province. Tarakan City Has four Districts, namely East Tarakan District, West Tarakan District, East Tarakan District, and North Tarakan. District Residents of North Tarakan District with various kinds of occupations. One of the fields of work in North Tarakan District is Farmers. Every sub-district in North Tarakan District has a farmer group leader. One of the problems of farmers in North Tarakan District is their lack of knowledge about pests, disease and weeds. Pests, disease and weeds, assuming we do not control, will reduce agricultural yields of farmers. Weeds are plants that live on agricultural land and are detrimental to farmers because they have the ability to compete in agricultural land that does not have nutrients, sunlight and air on agricultural land. Therefore it is necessary to carry out weed investigations on farmers' land in Tarakan City so that it can support food security in North Tarakan District. Based on the results of weed investigations in North Tarakan District, it can be concluded that the highest weed found in North Tarakan District with an SDR value of 18.92% was Elusine indica and the lowest was found in North Tarakan District with an SDR value of 0.16% was Mikania micrantha weed, the total number Weeds identified were 29 weed species.Key words: identification,  vegetables, vegetation, weed Abstrak Tarakan merupakan Kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara. Kota Tarakan Memiliki empat Kecamatan yaitu Kecamatan Tarakan Timur, Kecamatan Tarakan Barat, Kecamatan Tarakan Timur, dan Kecamatan Tarakan Utara Penduduk Kecamatan Tarakan Utara dengan berbagai macam bidang pekerjaan. Salah satu bidang pekerjaan yang terdapat di Kecamatan Tarakan Utara adalah Petani. Setiap kelurahan  di Kecamatan Tarakan Utara Memiliki Ketua Kelompok Tani. Salah satu permasalan petani yang terdapat di Kecamatan Tarakan Utara adalah kurangnya ilmu pengetahuan tentang hama, penyakit dan gulma. Hama, penyakit dan gulma apabila kita tidak dikendalikan akan menurunkan hasil pertanian petani. Gulma adalah tumbuhan yang hidup di lahan pertanian dan bersifat merugikan bagi petani karena memiliki kemampuan untuk bersaing dalam perebutan unsur hara, cahaya matahari dan air di lahan pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian identifikasi gulma pada lahan petani di Kota Tarakan sehingga dapat mendukung ketahanan pangan di Kecamatan Tarakan Utara. Berdasarkan hasil penelitian identifikasi gulma di Kecamatan Tarakan Utara dapat disimpulkan gulma yang paling tinggi didapatkan di Kecamatan Tarakan Utara dengan Nilai SDR 18.92% adalah gulma Elusine indica dan gulma yang paling  rendah didapatkan di Kecamatan Tarakan Utara dengan Nilai SDR 0.16% adalah gulma Mikania micrantha, jumlah total gulma yang teridentifikasi adalah 29 spesies gulma.
PEWARISAN GEN KETAHANAN JAGUNG TERHADAP PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis) Eko Hary Pudjiwati
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1625

Abstract

ABSTRACTResistance to downy mildew is influenced by the source of the inherited resistance genes or parents used in the breeding program. In assembling maize varieties resistant to downy mildew, it is important to know the number and action of genes related to downy mildew resistance. This study aims to determine the number and action of genes from three hybrid varieties, namely varieties P21, P3 and NK 33 which will be used as parents. Populations of F1 and F2 from three commercial varieties of corn hybrids were used as genetic material in this study. The results showed that resistance to P. maydis was controlled by two pairs of genes with double dominant epistasis gene action for P21 variety and recessive dominant epistasis gene action for P3 and NK33 varieties. The heritability prediction value of resistance character for the three varieties was low. The genetic progress of resistance characters in P21 and NK33 varieties was low, while P3 varieties had high genetic progress values. The P3 variety can be used as a source of resistance genes for the assembly of maize varieties that are resistant to downy mildew, and selection should be carried out in the next generation.Keywords: Corn, Downy Mildew, Inheritance, Heritability, ABSTRAKKetahanan terhadap penyakit bulai dipengaruhi oleh sumber gen yang mewariskan ketahanan atau tetua yang digunakan dalam program pemuliaan. Dalam perakitan varietas jagung tahan penyakit bulai informasi jumlah dan aksi gen terkait  ketahanan penyakit bulai penting untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan aksi gen dari tiga varietas hibrida yaitu varietas P21, P3 dan NK 33 yang akan digunakan sebagai tetua. Populasi F1 dan F2 dari tiga varietas hibrida jagung komersial digunakan sebagai materi genetik dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan ketahanan terhadap P. maydis dikendalikan oleh dua pasang gen  dengan aksi gen epistasis dominan ganda untuk varietas P21 dan aksi gen epistasis dominan resesif untuk varietas P3 dan NK33. Nilai duga heritabilitas karakter ketahanan untuk ketiga varietas tergolong rendah.  Kemajuan genetik karakter ketahanan pada varietas P21 dan NK33 adalah rendah sedangkan varietas P3 mempunyai nilai kemajuan genetik tinggi. Varietas P3 dapat digunakan sebagai sumber gen ketahanan untuk perakitan varietas jagung yang tahan penyakit bulai, dan seleksi sebaiknya dilakukan pada generasi lanjut.Kata kunci: downy mildew, heritabilitas, jagung, pewarisan
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI KELURAHAN JUATA LAUT KECAMATAN TARAKAN UTARA KOTA TARAKAN Anang Sulistyo; Silvia Sri Wahyuningsih
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v5i1.2561

Abstract

ABSTRACT A farmer who has entrepreneurial behavior will be able to manage his business, look ahead, think calculatingly, look for options from various alternative problems and solutions. The purpose of the study was to determine the characteristics of farmers, farmer entrepreneurial behavior, farmer income and the influence of entrepreneurial behavior on corn farmers' income in Juata Laut Village, North Tarakan District, Tarakan City. The method of determining the sample used is the accidental sampling method with 40 respondents. The data analysis used in this research is descriptive, farming analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that 87.5% of corn farmers were of productive age, most of them had elementary school education (SD), had more than five years of farming experience and had 3-4 family members. Farmers strongly agree with risk-taking behavior, responsive to opportunities, confident, diligent, hard-working, and disciplined. Meanwhile, farmers tend to disagree with innovative behavior and being independent. The average income of farmers is Rp. 4,642,300. The regression results show that the R-square of 0.862, the variables of risk-taking, being independent, confident, diligent and disciplined have a significant effect on the income variable, while being innovative, responsive to opportunities and working hard has no significant effect on the income variable. Key words: corn farmers, entrepreneurial behavior. ABSTRAKSeorang petani yang mempunyai perilaku kewirausahaan akan mampu mengelola usahanya, mampu untuk melihat ke depan, berfikir dengan  penuh perhitungan,  mencari  pilihan  dari  berbagai  alternatif  masalah  dan pemecahannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik petani, perilaku kewirausahaan petani, pendapatan petani dan pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan petani Jagung di Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara Kota Tarakan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode accidental sampling dengan jumlah 40 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis usahatani dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87,5% petani jagung berada pada usia produktif, sebagian besar berpendidikan sekolah dasar (SD), pengalaman berusahatani lebih dari 5 tahun dan memiliki anggota keluarga 3-4 orang. Petani cenderung sangat setuju dengan perilaku pengambilan risiko, tanggap terhadap peluang, percaya diri, tekun berusaha, bekerja keras, dan disiplin. Sedangkan terhadap perilaku inovatif dan bersikap mandiri petani cenderung kurang setuju. Rata-rata pendapatan petani sebesar Rp. 4.642.300. Hasil regresi menunjukkan bahwa R-square sebesar 0,862, variabel pengambilan resiko, bersikap mandiri, percaya diri, tekun berusaha dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan, sedangkan inovatif, tanggap terhadap peluang dan bekerja keras tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan. Kata kunci: perilaku kewirausahaan, petani jagung.