cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Buletin PSP
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin PSP merupakan jurnal ilmiah dengan jadwal penerbitan 3 kali dalam satu tahun. Jurnal ini menyebarkan informasi ilmiah kepada para peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati mengenai pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti teknologi eksploitasi dan eksplorasi, perkapalan dan navigasi, pelabuhan perikanan, tingkah laku ikan, peraturan dan perundangan serta kebijakan dan pengelolaan sumberdaya perikanan secara umum. Naskah yang dimuat dalam buletin ini berasal dari penelitian atau ulasan staf pengajar/akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, lembaga pemerintahan dan pemerhati permasalahan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP" : 9 Documents clear
PRODUKTIVITAS PERIKANAN PURSE SEINE MINI SELAMA MUSIM TIMUR DI DESA SATHEAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA Erwin Tanjaya; M. Fedi A. Sondita; Roza Yusfiandayani
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis perikanan yang menonjol di Kabupaten Maluku Tenggara adalah perikanan purse seine mini yang diusahakan oleh perorangan. Perikanan ini berbasis di Desa Sathean. Jenis teknologi yang diterapkan tergolong modern namun jangkauan operasi terkonsentrasi di perairan pantai karena nelayan beroperasi dengan sistem one-day trip daribasis perikanan terdekat. Sistem operasi penangkapan ikan seperti ini dapat menyebabkan produktivitas yang rendah. Faktor yang dianggap sebagai penyebab rendahnya produktivitas ini di antaranya adalah keterampilan dan pengetahuan nelayan yang terbatas serta penggunaanteknologi alat dan kapal penangkapan ikan yang sederhana.  Hingga kini, produktivitas untuk armada purse seine mini di kabupaten ini belum diketahui.  Selain itu, belum diketahui dengan pasti dimana kapal-kapal tersebut dioperasikan. Perbandingan hasil penelitian menggunakantiga ukuran purse seine mini yang berbeda selama 14 trip operasi adalah; KM Virus dengan panjang jaring 400  meter menangkap 157.382 ekor ikan (37%) dengan berat 18.766 kg.  KM Mujur dengan panjang jaring 350 meter menangkap 139.985 ekor ikan (33%) dengan berat 15.502 kg.  KM Dewo dengan panjang jaring 300 meter menangkap 139.941 ekor ikan (30%) dengan berat 13.871 kg. Jenis hasil tangkapan dominan adalah layang (Decapterus russelli), tongkol (Auxis thazard) dan selar (Selaroides leptolepsis). Analisis ANOVA hasil tangkapan terhadap panjang jaring masing-masing kapal per trip menghasilkan nilai Fhit = 3,255 dan Ftab = 3,238 pada (α = 0,05) maka disimpulkan ada  perbedaan hasil tangkapan di antara ketiga kapal sedangkan lama  pelingkaran jaring menghasilkan nilai Fhit = 31,055 dan Ftab = 3,238 pada (α = 0,05).  Disimpulkan ada perbedaan nyata kecepatan pelingkaran jaring di antara ketiga kapal purse seine mini.Kata kunci: Kabupaten Maluku Tenggara, produktivitas, purse seine mini
UJI COBA PEMANFAATAN ENERGI SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF SISTEM KELISTRIKAN LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL IKAN Reza Akhmad Syahbana; Fis Purwangka; Mohammad Imron
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi merupakan isu yang sangat krusial bagi masyarakat dunia. Apalagi semenjak terjadinya krisis minyak dunia pada awal dan akhir dekade 1970-an dan pada akhirnya ditutup dengan adanya krisis minyak yang terjadi baru-baru ini, dimana harga minyak mentah saat ini yaitu $110 /barel. Dengan kondisi tersebut, negara-negara di dunia berlomba untuk mencari dan memanfaatkan sumber energi alternatif untuk menjaga keamanan ketersediaan sumber energinya. Salah satu energi alternatif yang perlu dikembangkan di Indonesia adalah energi surya. Energi listrik yang dihasilkan oleh energi surya akan diuji coba pada beberapa LED yang dirangkai menjadi sebuah lampu navigasi. Penelitian bertujuan untuk menghitung besarnya daya yang dihasilkan oleh sel surya dan menghitung besar daya yang dibutuhkan dalam pemakaian lampu LED untuk navigasi. Panel sel surya yang digunakan mempunyai dayasebesar 30 Wp. Daya total yang dihasilkan sel surya pada saat proses pengisian adalah sebesar 420 Wh. Rangkaian lampu LED yang dibuat membutuhkan daya sebesar 0,14256 W untuk bisa berfungsi sebagai lampu navigasi.  Kata kunci: lampu navigasi, kapal ikan, lampu LED, sel surya, lampu navigasi
MANAJEMEN PRODUKSI IKAN TERI NASI DI CV. SUMBER REJEKI INDRAMAYU Sefitiana Wulan Sari; Tri Wiji Nurani; Retno Muninggar
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indramayu merupakan daerah penghasil ikan teri nasi yang cukup besar di Jawa Barat. Ikan teri nasi memiliki nilai jual yang tinggi karena merupakan ikan ekspor. Oleh karena itu, banyak bermunculan perusahaan pengolahan ikan teri di Kabupaten Indramayu, salah satunyaadalah CV. Sumber Rejeki. Tujuan dari penelitian ini untuk  membandingkan praktis dan teoritis manajemen usaha ikan teri nasi di CV. Sumber Rejeki yang meliputi: 1) manajemen bahan baku; 2) manajemen produksi ikan teri nasi mulai dari tahap pengolahan sampai dengan tahap pemasaran; dan 3) manajemen mutu produk ikan teri nasi kering. Metode yang digunakan adalah analisis teknis dan deskriptif, analisis klasifikasi pola produksi, serta analisis mutu menggunkaan peta kendali p. Teknik pengumpulan data menggunakan snowball sampling dengan cara pengamatan dan wawancara terhadap sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen bahan baku di CV. Sumber Rejeki belum baik karena kurangnya pengawasan terhadap bahan baku. Perbedaan harga ikan teri nasi antara nelayan dan bakul Rp 1.000 hingga Rp 2.000.  Proses pengolahan ikan teri nasi pada umumnya terdiri dari dua proses yang akan terbagi menjadi proses-proses yang lebih rinci, sedangkan dalam pemasaran produk ekspor, CV. Sumber Rejeki bekerja sama dengan perusahaan pengekspor.  Produk chirimen adalah produk ikan teri nasi ekspor yang memiliki standar mutu  tersendiri, berdasarkan analisis mutu, maka mutu produk ikan teri nasi CV. Sumber Rejeki berada pada batas luar kendali (tidak terkontrol). Penjualan produk CV. Sumber Rejeki pada tahun 2011 adalah 80% (222.525 kg) merupakan produk domestik dan 20% (55.072 kg) produk ekspor. Kata kunci: bahan baku, Indramayu, produksi, teri nasi
POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN UNGGULAN DI PERAIRAN SELAT ALAS NUSA TENGGARA BARAT Karnan Karnan; Mulyono S. Baskoro; Budhi H. Iskandar; Ernani Lubis; Mustaruddin Mustaruddin
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perikanan tangkap di Selat Alas, Nusa Tegggara Barat menyumbang peranan penting tidak hanya untuk nelayan, tetapi juga untuk masyarakat setempat. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sumber daya ikan di daerah ini membutuhkan pengelolaan yang tepatdengan segera. Namun, informasi ilmiah sebagai pilihan pengelolaan komoditas di daerah ini sangat miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas yang dipilih dari sumber daya ikan, menilai saham dan mendefinisikan status eksploitasi prioritas yang dipilihdari sumber daya ikan yang ditangkap di Selat Alas. Metode scoring diterapkan untuk memilih sumber daya ikan, sementara surplus model produksi yang digunakan untuk menilai ukuran saham. Ada lima spesies ikan yang diidentifikasi sebagai prioritas pilihan yaitu cumi, sarden,ikan kakap merah, ikan teri, dan ikan haring. Dari lima ikan yang dipilih, hasil tertinggi maksimum lestari (MSY) masing-masing adalah ikan teri (7,915.76 ton/tahun) diikuti oleh kakap merah (2,00.01 ton/tahun), sarden (1,282.21 ton/tahun), herring (867,49 ton/tahun), dancumi-cumi (638,40 ton/tahun). Status eksploitasi komoditas terpilih tersebut diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu lebih MSY (cumi), lebih dari total tangkapan yang diperbolehkan (TAC), tetapi lebih rendah dari MSY (sarden dan herring) dan lebih rendah dari TAC (ikan teridan ikan kakap merah).  Berdasarkan status eksploitasi mereka, cumi, sarden, dan ikan haring adalah tiga dari lima prioritas ikan yang dipilih di Selat Alas yang benar-benar segera membutuhkan manajemen yang serius dan tepat. Kata kunci: kelautan, MSY, perikanan tangkap, Selat Alas, TAC
PERANGKAP “JUVELOB” SEBAGAI ALTERNATIF ALAT PENANGKAP JUVENIL LOBSTER Sulaeman Martasuganda; Iwan Dirwana; Zulkarnain Zulkarnain
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan di perairan Desa Sanggra Wayang Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat dengan target tangkapan juvenil lobster. Alat tangkap yang diujicobakan dalam penelitian ini berbentuk perangkap yang terbuat dari jaring waring (Polyamide) yang disebut dengan perangkap “juvelob” (juvenil lobster) dengan 7 rangkaian perangkap yang dipasang secara vertikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan alat tangkap dalam memperoleh juvenil lobster dan untuk menganalisis hasil tangkapan juvenil lobster berdasarkan perbedaan kedalaman alat tangkap dari permukaan air. Kegiatan operasi penangkapan telah dilakukan 22 trip sebagai ulangan dan diperoleh hasil tangkapan sebanyak 52 ekor juvenil lobster yang terdiri dari jenis lobster bambu hijau (Panulirus versicolor, Latreille 1804) berjumlah 6 ekor, lobster hijau pasir (Panulirus homarus, Linnaeus 1758) berjumlah 21 ekor, lobster mutiara (Panulirus ornatus, Fabricius 1798) (Holthuis, 1991) berjumlah 2 ekor dan juvenil lobster (transparan) 23 ekor.  Hasil tangkapan sampingan terdiri dari 263 ekor udang rebon , 27 ekor anak kepiting, 4 ekor ikan kepe-kepe, 9 ekor ikan beloso, 13 ekor  ikan blodok, 27 ekor benih udang ronggeng, 3 ekor benih belut laut, 5 ekor juvenil buntal, 2 ekor ikan blue angle fish, 34  ekor  udang putih merah, 62 ekor ikan monster dan 16 ekor udang hijau. Semua hasil tangkapan juvenil lobster ditampung dalam kotak penampungan fiber glass dalam keadaan hidup. Berdasarkan hasilpenelitian menunjukkan bahwa juvenil lobster dapat ditangkap dengan alat tangkap perangkap juvelob yang terbuat dari waring dan perbedaan pelakuan dari kedalaman perangkap terhadap hasil tangkapan berbeda nyata. Hasil penelitian ini menjanjikan untuk dapat mendukung pengembangan budidaya pembesaran lobster melalui perolehan benih lobster dari alam. Kata kunci: perangkap juvelob, juvenil lobster
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN PERAN STAKEHOLDERS UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN BERBASIS PENANGKAPAN DI PENGAMBENGAN, JEMBRANA-BALI Mustaruddin Mustaruddin
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambengan dipilih sebagai sasaran pengembangan kawasan minapolitan sekitar 75,3% kegiatan perikanan Kabupaten Jembrana terjadi di Pengambengan. Selain itu, sekitar 6.935 dari 10.149 RTN beraktivitas di sana. Metode yang digunakan dalam penelitian inimencakup analisis fisiko-kimia, analisis bivariat correlation, dan analisis QSPM. Dari aspek lingkungan, pengembangan kawasan minapolitan berbasis penangkapan masih terkendala oleh kondisi perairan yang sedikit tercemar oleh deterjen (1,02 ppm) dan logam berat Pb (0,0011ppm). PEMDA dan nelayan mempunyai tingkat peran “kuat’ bagi pengembangan kawasan minapolitan berbasis penangkapan, yang ditunjukkan oleh NK masing-masing 0,713 dan 0,645. Industri perikanan mempunyai tingkat peran “sedang” (NK 0,379), sedangkan usahapendukung/jasa perikanan seta masyarakat mempunyai tingkat peran “sangat kuat” bagi pengembangan kawasan minapolitan berbasis penangkapan, dengan NK masing-masing 0,785 dan 0,814.  Praktek produksi bersih dalam penangkapan dan penanganan industri perikananmerupakan strategi terpilih (TNKO= 5,65) untuk mendukung  pengembangan kawasan minapolitan berbasis penangkapan di Pengambengan, Kabupaten Jembrana.Kata kunci: lingkungan, minapolitan, perikanan tangkap, tingkat peran
STRATEGI NELAYAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK REKLAMASI DI TELUK JAKARTA Nono Sampono; Ari Purbayanto; John Haluan; Budy Wiryawan; Ahmad Fauzi
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reklamasi merupakan salah satu jalan untuk mengatasi kebutuhan lahan di DKI Jakarta yang terus meningkat. Program reklamasi yang akan dilaksanakan di Teluk Jakarta tentunya membawa dampak terhadap aktivitas perikanan yang  saat ini telah berlangsung. Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasi dampak reklamasi terhadap aktivitas perikanan dan strategi adaptasi nelayan untuk menghadapi dampak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dogol, bagan, payang, gillnet dan budidaya kerang hijau merupakan jenis aktivitas perikananyang akan menerima dampak reklamasi dimana gangguan terhadap jalur kapal, rusaknya sumber daya ikan dan gangguan terhadap budidaya kerang hijau merupakan jenis dampak yang paling dominan.  Nelayan akan tetap menjalankan profesinya sebagai nelayan meskipun terjadi penurunan hasil tangkapan atau harus berpindah ke lokasi lain sebagai dampak dari kegiatan reklamasi. Kata kunci: dampak, perikanan, reklamasi, Teluk Jakarta
ANALISIS HUKUM INTERNASIONAL DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN DI LAUT LEPAS UNTUK MEWUJUDKAN PERIKANAN BERKELANJUTAN Ady Candra; Budy Wiryawan; Mulyono S. Baskoro; Arif Satria
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi perikanan dunia semakin menurun, sehingga beberapa hukum internasional dikeluarkan untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis landasan hukum pengelolaan perikanan di laut lepas; dan (2) memaparkan organisasiorganisasi sub-regional dan regional perikanan yang terbentuk di wilayah laut lepas yang berbatasan dengan perairan Indonesia. Metode dalam penelitian ini adalah analisis yuridis normatif melalui pendekatan yuridis historis dan yuridis  komparatif. Analisis hukum mengungkapkan terdapat lima hukum internasional yang mengatur pemberantasan IUU  Fishing, yaitu UNCLOS 1982, FAO Compliance Agreement 1993, UNIA 1995,CCRF 1995, danIPOA on IUU Fishing 2001. Sementara RFMO yang berbatasan dengan perairan Indonesia, adalah IOTC, WCPFC, dan CCSBT. Beberapa hal yang diperhatikan dalam kerjasama  RFMO, yaitu wilayah kewenangan, spesies ikan yang ditangkap, keanggotaan, dan kewajiban para pihak. Kata kunci: hukum internasional, laut lepas, perikanan,  RFMO
PENDEKATAN TERPADU PENGAYAAN STOK DAN SEA RANCHING UNTUK MENJAMIN KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA PERIKANAN TANGKAP Am Azbas Taurusman
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stok ikan tangkapan global mengalami penurunan sejak era 1990-an. Fenomena yang sama juga telah terjadi di beberapa kawasan penangkapan di Indonesia. Integrasi upaya pengayaan stok (stock enhancement) dan sea ranching dalam kerangka pengelolaan perikananyang bertanggung jawab merupakan alternatif solusi yang perlu segera diimplementasikan.  Analisis dilakukan terhadap berbagai hasil studi yang tersedia untuk memahami konsep dan permasalahan pengayaan stok ikan. Hasilnya, suatu pendekatan yang terintegrasi dan sistematis dalam melakukan program pengayaan stok disintesis dan diusulkan dalam kontribusi ini. Selanjutnya, karakteristik bioekologi yang dimiliki sumberdaya ikan kelompok invertebrata laut, potensial digunakan sebagai biota target dalam menginisiasi dan mengembangkan program stock enhancement dan sea ranching. Namun serangkaian penelitian perlu dilakukan untuk efektifitas program ini.  Kata kunci: pengayaan stok, sea ranching, avertebrata laut, overfishing

Page 1 of 1 | Total Record : 9