cover
Contact Name
Ade Cahya
Contact Email
ade@htp.ac.id
Phone
+6276133815
Journal Mail Official
jpkk@htp.ac.id
Editorial Address
Jl.Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal Of Community Health Service)
ISSN : -     EISSN : 27971309     DOI : https://doi.org/10.25311/jpkk.Vol1.Iss2.968
Core Subject : Health, Social,
This journal focuses on epidemiology, environmental health, promoting health, reproductive health, occupational health and safety, health policy and administration, community nursing, community midwifery
Articles 68 Documents
A optimizing the role of community leaders in the prevention and control of diabetes during the COVID-19 pandemic Emy Leonita; Nopriadi Nopriadi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol1.Iss3.1065

Abstract

Indonesia is ranked 6th in the world for the number of people with diabetes. The current condition of the Covid-19 pandemic is barriers to the management of diabetes in all cities in Indonesia, as well as in Pekanbaru City, so that people are limited in getting health services. One of the efforts needed for diabetes management is health education. Health education targeting community leaders aims to increase the knowledge of community leaders about the management and prevention of diabetes complications so that they become role models in positive behavior change. Health education was carried out in Pekanbaru City to 30 community leaders. The methods used in education are online and offline lectures, discussions and health checks for participants. The result of the activity was an increase in the knowledge of community leaders in implementing diabetes prevention and control efforts during the Covid-19 pandemic. Therefore, community leaders were able to mobilize community members in preventing the incidence and complications of diabetes. The development and trainning for role of the community leaders in diabetes management in a planned manner needs to be carried out continuously to support the success of the program. ABSTRAK Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia untuk jumlah penderita diabetes. Kondisi pandemic Covid-19 saat ini menghambat penatalaksanaan penyakit diabetes di seluruh kota di Indonesia, demikian pula di Kota Pekanbaru, sehingga masyarakat terbatas mendapatkan pelayanan kesehatan. Salah satu upaya yang diperlukan untuk penatalaksanaan diabetes adalah edukasi kesehatan. Edukasi kesehatan dengan sasaran tokoh masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tokoh masyarakat tentang penatalaksanaan dan pencegahan komplikasi diabetes sehingga menjadi role model dalam perubahan perilaku positif. Edukasi kesehatan dilaksanakan di Kota Pekanbaru kepada 30 orang tokoh masyarakat. Metode yang digunakan dalam edukasi adalah metode ceramah secara online dan offline, diskusi dan pemeriksaan kesehatan bagi peserta. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan tokoh masyarakat dalam menerapkan upaya pencegahan dan pengendalian diabetes pada masa pandemi Covid-19, sehingga tokoh masyarakat mampu menggerakkan anggota masyarakat dalam mencegah kejadian maupun komplikasi diabetes. Pengembangan dan pembinaan peran tokoh masyarakat dalam pengelolaan diabetes secara terencana, terus menerus perlu dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan program. 
EDUCATION THE DEVELOPMENT OF NON-COMMUNICABLE DISEASES TO AISYIYAH NORTH BANGUNTAPAN CADRE: Education The Development Of Non-Communicable Diseases To Aisyiyah North Banguntapan Cadre Fatma Nuraisyah; Apik Rusdiarna Indra Praja
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1054

Abstract

Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah yang serius, sehingga perlu adanya edukasi terkait perkembangan prevalensi PTM di Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader Aisyiyah Banguntapan Utara Yogyakarta setelah dilakukan penyuluhan pencegahan dan penanganan penanggulangan PTM. Metode yang digunakan adalah studi cross- sectional dengan desain eksperimen rancangan pretest-posttest. Subjek pengabdian adalah 31 orang ibu kader Aisyiyah Banguntapan Utara Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dan dilanjut dengan uji alternatif Wilcoxon untuk melihat kemaknaan. Diperoleh hasil bahwa adanya perbedaan rerata antara pengetahuan sebelum dengan setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit PTM. Namun, secara statistik tidak signifikan (p-value=0,007). Metode seperti ini dapat dikembangkan di wilayah yang berbeda dengan jumlah responden yang lebih banyak. Disarankan adanya pemeriksaan dini secara rutin guna pencegahan komplikasi akibat PTM di wilayah Banguntapan Bantul Yogyakarta khususnya di Desa Wonocatur. Abstract Non-communicable diseases (NCD) have been increasing, there is a need for education regarding the development of the prevalence of PTM in Indonesia. Aim to was to increase the knowledge of cadres of Aisyiyah North Banguntapan Yogyakarta subsequent to counseling on prevention and treatment complication of NCD. The method used was a cross-sectional study with a pretest-posttest experimental design. The research subjects were 31 female cadres Aisyiyah North Banguntapan Yogyakarta. Data analysis used the Shapiro-Wilk normality test and continued with the Wilcoxon alternative test. The results showed that there was a mean difference between the knowledge before and after being given counseling about PTM. However, it was statistically insignificant (p-value = 0.007). This method could be developed in a different area with a larger number of respondents. It is recommended that early routine detection be carried out in order to prevent complications due to NCD in the Banguntapan Bantul area of Yogyakarta, especially in Wonocatur Village.
Penyuluhan Kesehatan Pada Lanjut Usia dengan Pendekatan Transkultural Nursing di Wilayah Kerja Puskesmas Samata : Penyuluhan Kesehatan pada Lansia Hasnah Hasnah; Eny Sutria; Aidha Aidha; Wahdania Wahdania; Rasmawati Rasmawati; Eka Hadriani; Nurul Khusnul Khotimah; Karmila Sari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1071

Abstract

Menua menyebabkan terjadinya degenerasi fungsi tubuh sehingga dapat menyebabkan penurunan derajat kesehatan. Derajat kesehatan pada usia lanjut dipengaruhi oleh umur, pendidikan, jenis kelamin dan sebagainya. Salah satu cara untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia (lansia) dengan senantiasa mengingatkan kembali pencegahan masalah yang sering terjadi pada usia lanjut. Lansia akan mudah menerima informasi yang diberikan jika pendekatan yang digunakan sesuai dengan kebiasaan sehari-hari. Salah satu pendekatan yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan transkultural nursing dengan menggunakan bahasa ibu (Bahasa Makassar). Lansia sangat antusias mendengarkan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan serta pemeriksaan kesehatan pada lansia Abstract Aging causes degeneration of body functions so that it can cause a decrease in health status. The degree of health in the elderly is influenced by age, education, gender and so on. One way to improve the health status of the elderly is to constantly remind the prevention of problems that often occur in the elderly. The elderly will easily accept the information provided if the approach used is in accordance with their daily habits. One of the approaches used in this community service is the Transcultural nursing approach using the mother tongue (Makassar language). The elderly was very enthusiastic about listening to the health education and health checks.
Pendidikan Gizi Melalui Pemberian Tambahan Makanan Lokal Bagi Ibu Hamil Dan Balita Di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember: Nutrition Education Through Provision of Additional Local Food for Pregnant Women and Toddlers in Pakusari District, Jember Regency Riezky Faisal Nugroho; Erika Martining Wardani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1136

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan masalah gizi balita di Indonesia adalah konsumsi makanan ibu pada masa kehamilan atau bahkan saat remaja yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita hamil usia 15-49 tahun sebesar 24,2% dan meningkat sebesar 17,3% tahun 2018. Survei Diet Total (SDT) tahun 2014 sebesar 55,7% balita mempunyai asupan energi yang kurang dari Angka Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan. Salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang mengalami peningkatan stunting adalah Jember. Jumlah penderita stunting di Kabupaten Jember meningkat dari 17.344 pada tahun 2018 menjadi 19.870 pada tahun 2019. Masalah stunting yang paling banyak terjadi di wilayah Puskesmas Jember bagian utara, salah satunya Puskesmas Pakusari. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perubahan perilaku sikap dan keterampilan ibu dalam memberikan makanan pada anaknya. Metode kegiatan melalui edukasi Gizi dan intervensi makanan tambahan (PMT). Lokasi kegiatan adalah wilayah kerja Puskesmas Pakusari. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat, yaitu: menambah pengetahuan, sikap, perilaku dan asupan dalam mempersiapkan dan menyediakan menu gizi seimbang makanan lokal untuk ibu hamil dan balita.  Abstract One of the factors that cause nutritional problems for children under five in Indonesia is the consumption of maternal food during pregnancy or even during adolescence which is not in accordance with the principle of balanced nutrition. The results of Riskesdas 2013 showed the prevalence of Chronic Energy Deficiency (KEK) in pregnant women aged 15-49 years was 24.2% and increased by 17.3% in 2018. The Total Diet Survey (SDT) in 2014 was 55.7% of children under five who had energy that is less than the recommended Energy Adequacy Ratio (AKE). One of the districts in East Java that experienced an increase in stunting is Jember. The number of stunting sufferers in Jember Regency increased from 17,344 in 2018 to 19,870 in 2019. The most stunting problems occurred in the northern part of the Jember Community Health Center, one of which was the Pakusari Health Center. The Surabaya Ministry of Health Poltekkes Service Team has service activities to the community by providing solutions in dealing with nutritional intake for toddlers and pregnant women and nutritional status through additional food interventions (PMT) and nutrition education. The location of the activity is the work area of ​​the Pakusari Health Center. The results of community service, namely: increasing knowledge, attitudes, behavior and intake in preparing and providing a balanced nutritional menu of local food for pregnant women and toddlers
IMPLEMENTASI PENINGKATAN PENGETAHUAN DOKTER KECIL TENTANG PENCATATAN KESEHATAN PERSONAL PADA MASA COVID-19 DI SD 19 AIR TAWAR UTARA: IMPLEMENTASI PENINGKATAN PENGETAHUAN DOKTER KECIL TENTANG PENCATATAN KESEHATAN PERSONAL PADA MASA COVID-19 DI SD 19 AIR TAWAR UTARA Chamy Rahmatiqa; Nurul Abdillah; Alfita Dewi; Dika Kosasih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1164

Abstract

Pencatatan perkembangan kesehatan diri sangat penting untuk melihat kesinambungan data riyawat medis individu dan sangat dibutuhkan oleh individu itu sendiri demi untuk mengendalikan derajat kesakitan. Pencatatan kesehatan pada usia sekolah belum berjalan dengan baik, masalahnya adalah proses rekapitulasi secara manual membutuhkan waktu analisis yang lebih lama. Kegiatan ini dilaksanakan di SD N 19 Air Tawar Utara dengan melakukan penyuluhan ke dokter kecil. Sasaran pada kegiatan ini adalah dokter kecil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan yaitu pengukuran peningkatan pengetahuan dokter kecil tentang pencatatan riwayat kesehatan anak usia sekolah termasuk riwayat Kesehatan diri sendiri. Sebelum diadakan penyuluhan tentang pencatatan riwayat kesehatan terlebih dahulu diberikan pretest dan setelah penyuluhan diadakan posttest. Didapatkan hasil dari 15 dokter kecil sebanyak 6% (1 orang) memiliki pengetahuan yang baik tentang pencatatan riwayat kesehatan. Hasil dari pelaksanaan penyuluhan terlihat ada peningkatan pengetahuan, dimana sebanyak 74% (11 orang) berpengetahuan baik. Kesimpulan pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan dokter kecil setelah pemberian sosialisasi tentang pencatatan riwayat kesehatan dari 6% menjadi 74%. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dibina dokter kecil dari waktu ke waktu dibawah arahan petugas Puskesmas Air Tawar. Abstract Recording Personal Health Development is very important to see the continuity of individual medical history data in order to control the degree of pain. Recording of Health at school age has not been going well, the problem is that the process of recapitulation manually requires longer analysis time. This activity was carried out in SDN 19 Air Tawar Timur by counseling to a Small Doctor. The target in this activity is a Small Doctor. This community service activity was carried out by measuring the increase in the knowledge of small doctors about recording the medical history of school-age children including their own medical history. Before the counseling activity on recording of medical history, a pretest was given first and after counseling a posttest was held. The results were obtained from 15 small doctors, 6% (1 person) had good knowledge about recording of medical history. The results of the implementation of counseling showed that there was an increase in knowledge, which was 74% (11 people) had well knowledge. In conclusion, there was an increase in the knowledge of small doctors after providing socialization about the recording of medical history from 6% to 74%. It is expected that the school should develop small doctors from time to time under the direction of the Air Tawar health center officers.
Implementasi Progressive Muscle Relaxation Efektif Menurunkan Kecemasan Anak SDN Tangkilsari 1 Banten Sebagai Penguat Program Reopen School: Implementation of Progressive Muscle Relaxation Effectively Reduces Anxiety in SDN Tangkilsari 1 Banten Children as Reinforcement for Reopen School Program casman; Veronica Rahmawati; Ernawati; Puspita Lestari; Malianti Silalahi; Rio Nardo
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1166

Abstract

Pandemi COVID-19 membawa dampak buruk pada anak, terutama anak sekolah yang mengalami kecemasan karena rencana sekolah kembali setelah sekian lama menjalani penutupan sekolah. Rencana pemerintah untuk kembali membuka sekolah secara tatap muka pun dirasa belum sepenuhnya siap. Hal ini terlihat dari rendahnya angka anak memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi siswa terkait protokol kesehatan dan implementasi relaksasi otot progresif untuk menurunkan kecemasan sebagai pendukung kesiapan program kembali sekolah. Metode yang digunakan yaitu edukasi penggunaan masker dan prosedur cuci tangan serta implementasi relaksasi sebanyak tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit tiap sesi relaksasi pada 21 siswa SDN Tangkilsari 1 Pandeglang Banten. Pengukuran kecemasan menggunakan instrumen HARS. Hasilnya menunjukkan bahwa 100% siswa mampu memperagakan penggunaan masker dan cuci tangan 6 langkah dengan benar. Hasil juga menunjukkan terjadi penurunan nadi dan skala kecemasan secara signifikan setelah penerapan relaksasi otot progresif (p=0,001). Penurunan nadi setelah relaksasi penurunan nadi 8,81±8,171. Kecemasan anak yang sebelumnya ada pada tingkat kecemasan sedang menjadi kecemasan ringan pada post test pertama dan kedua, serta pengukuran post test ketiga rerata tidak ada kecemasan pada siswa. Pengabdian masyarakat berupa edukasi protokol kesehatan dan implementasi PMR ternyata terbukti meningkatkan kesiapan siswa untuk kembali sekolah.  Abstrack Children have been negatively affected by the COVID-19 pandemic, particularly student who are anxious as a result of school closures. The government's plan to restart face-to-face classrooms is still in the works. The low number of student who follow health routines exemplifies this point. As a supporter of the preparedness for the return to school program, this community service activity aims to educate student about health protocols and the use of progressive muscle relaxation to decrease anxiety. The approach employed included teaching on the usage of masks and hand washing procedures, as well as the application of relaxation three times a week for 21 students from SDN Tangkilsari 1 Pandeglang Banten, with each relaxation session 30 minutes. Anxiety is measured with the HARS instrument. The results showed that all students were able to demonstrate proper mask wearing and hand washing procedures. After using progressive muscle relaxation, the pulse and anxiety scales both decreased significantly (p = 0.001). Pulse 8.81±8.171 was reduced after relaxation. Children's anxiety that was previously at a moderate level of anxiety became mild anxiety in the first and second post-tests, as well as in the third post-test measurement of the average level of anxiety in students. Community service in the form of education on health protocols and the implementation of PMR was proven to increase students' readiness to return to school.
rekam medis RANCANGAN PEMBATAS BAGIAN (DIVIDER/ TAB) PADA REKAM MEDIS DI RSIA ZAINAB PEKANBARU: PEMBATAS BAGIAN (DIVIDER/ TAB) PADA REKAM MEDIS Nur Maimun; Desri Novita Yanti; Finkha Fahira; Putri Yahya; Trisna Amalia
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1173

Abstract

Kegunaan dari pembatas (divider/tab) adalah menandai antara satu riwayat layanan rawat inap dengan riwayat selanjutnya atau satu bagian tertentu dengan bagian lainnya sehingga dapat menghemat waktu dalam pencarian dokumen. Berdasarkan hasil survey tidak ada pemisahan antara rawat jalan dan rawat inap. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mempermudah petugas dalam mengakses data tiap layanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan merancang pembatas divider/tab dan memberikan penyuluhan dengan tatap muka kepada petugas rekam medis di RSIA Zainab Pekanbaru. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan (Februari – Maret), dengan peserta kegiatan 10 orang petugas rekam medis. Dari hasil rancangan, petugas dapat mengaplikasikan pembatas divider/tab dalam mempermudah pelaksanaan dokumen rekam medis. Abstract Medical record documents consist of several components, namely medical record forms, clamps and fasteners to unite paper, paper dividers between one form and another and medical record file folders, all medical record forms must be stored in a medical record folder. If in one folder the records of inpatient and outpatient are combined, then the boundaries are marked with outpatient or inpatient notes and placed before the sheets. Dividers or tabs are used to limit one episode of inpatient care to the next or one particular section to another. By using the divider it will be clearer the boundary between one episode of hospitalization with the next episode. The purpose of this service is expected to shorten the time for health workers to open the patient's recent history in the medical record file. The method used in this community service activity is in several stages, namely the first stage of preparation is a preliminary study, the second stage of implementation provides understanding, counseling, and discussion. The third stage is Diffusion of science and technology (adoption and application of science and technology). From the results of community service according to the plan, carried out with opening activities by providing an understanding from the TIM about the implementation of community service, the next activity is providing material/counseling to officers, the next stage is to design a section divider (Divider/Tab) which is used to limit one episode inpatient services with the next episode or one particular section with another, the next stage is the submission of the results of the TIM design to the hospital, namely to the medical record officer. It is hoped that the results of the design can always be applied because medical records are valid documentation and evidence and maintain and maintain the contents of patient documents.
PELATIHAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN PADA LANSIA DI KAMPUNG KB BERKAH BERSAMA KELURAHAN AIR DINGIN PEKANBARU: PELATIHAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN PADA LANSIA DI KAMPUNG KB BERKAH BERSAMA KELURAHAN AIR DINGIN PEKANBARU jihan natassa jihan natassa; Sri Wardani; Fiona Syafitri Syafitri; Sherly Silvia
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1174

Abstract

Dengan bertambahnya usia, resiko kekurangan gigi akan sangat besar, sehingga kebutuhan untuk gigi palsu (gigi tiruan) juga meningkat. Penggunaan gigi tiruan mempunyai tujuan buat menghindari terganggunya fungsi akibat kehilangan gigi, namun warga sering kurang menyadari perawatan gigi tiruan begitu penting terutama pada lanjut usia. Gigi tiruan yang kurang terpelihara bisa memberikan dampak pada kesehatan rongga mulut dari pengguna gigi tiruan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan pada lansia di Kampung KB Berkah Bersama Kelurahan Air Dingin Pekanbaru. Metode pelaksanaan pengabdian adalah memberikan pelatihan tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan pada lansia di Kampung KB Berkah Bersama Kelurahan Air Dingin Pekanbaru. Pelatihan dilakukan terhadap 27 orang lansia yang hadir dengan memberikan kuesioner sebelum dan sesudah pemberian materi. Pemberian materi dalam bentuk ceramah, dan tanya jawab interaktif yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan lansia terhadap materi yang diberikan dengan memberikan kusioner pretest dan posttest. Hasil pretest sebelum pelatihan sebanyak 65 % lansia menjawab benar dan hasil posttest meningkat menjadi 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan sebesar 25 %. Kesimpulan kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman lansia tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan. Abstrack As people age, the risk of tooth loss increases, so the need for dentures increases. The use of dentures has the aim of preventing functional impairment due to tooth loss, but often people are less aware of the importance of maintaining the cleanliness of dentures that are used, especially in the elderly. Poor denture hygiene can have an impact on the oral health of denture users. The purpose of community service is to increase knowledge about maintaining the cleanliness of removable dentures in the elderly in the Berkah Bersama KB Village, Air Cold Village, Pekanbaru. The method of implementing the service is to provide training on maintaining the cleanliness of removable dentures for the elderly in the KB Berkah Bersama Village, Air Cold Village, Pekanbaru. The training was conducted on 30 elderly people who attended by giving questionnaires before and after giving the material. Giving material in the form of lectures, and interactive question and answer conducted to evaluate the level of understanding of the elderly on the material provided by giving pretest and posttest questionnaires. Pretest results before training as many as 65% of the elderly answered correctly and posttest results increased to 90%. This shows that training activities can increase the knowledge of the elderly about maintaining the cleanliness of removable dentures by 25%. The conclusion of the activity shows that there is an increase in the knowledge and understanding of the elderly about the maintenance of removable dentures.
EDUKASI IBU HAMIL DAN BIDAN DESA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI ERA COVID-19 TAHUN 2020: Education of Pregnant Women and Village Midwives About Danger Signs of Pregnancy in the 2020 Covid-19 Era dwi mutia wenny; Rahmah Hida Nurrizka; Nayla Kamilia Fitri; Ermeida neli
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1192

Abstract

Pandemik Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia dari akhir tahun 2019 menyebabkan perubahan tatanan Kesehatan baik umum maupun pada ibu hamil. Dimana pembatasan pelayanan Kesehatan terutama pada kegiatan posyandu yang biasanya dilakukan setiap bulan untuk memeriksa Kesehatan ibu hamil, bayi dan balita. Sehingga ibu hamil sedikit kesulitan dalam melakukan pelayanan kesehatan keamilannya. Begitu juga di daerah Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat. Untuk itu pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ibu hamil dan bidan desa terkait tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi selama kehamilan berlangsung dimasa covid-19. Sehingga ibu dapat mengetahui gejala apa saja yang mungkin terjadi dan mencari pelayanan kesehatan terdekat. Sehingga kegawatdaruratan ibu hamil di masa covid-19 ini dapat di tanggulangi dengan cepat. Kegiatan ini diikuti oleh 7 bidan desa dan 30 ibu hamil. Kegiatan dilakukan dengan cara door to door baik ke rumah ibu hamil maupun bidan desa setempat dan memberikan leaflet lebih kurang 250 lembar. Bidan desa dan ibu hamil menerima kegiatan ini dengan sangat terbuka termasuk pihak puskesmas Sitiung, hal ini terlihat dari penerimaan ibu hamil dan respon lewat SMS maupun aplikasi whatsapp. Diharapkan kedepannya pelayanan kesehatan dapat dilakukan seperti sedia kala sebelum virus Covid 19 melanda. Abstrack The Covid-19 pandemic that hit the world including Indonesia from the end of 2019 caused changes in the health order both in general and pregnant women. Restrictions on health services in Posyandu activities are usually carried out every month to check health of pregnant women, infants and toddlers. So that pregnant women have a little difficulty in checking their pregnant health, especially in the Sitiung area, Dharmasraya Regency, West Sumatra. This community service aimed to increase understanding and knowledge of pregnant women and village midwives regarding the danger signs of pregnancy that may occur during pregnancy during the Covid-19 period. Mothers can find out what symptoms may occur and seek the nearest health service. Therefore, the emergency of pregnant women during this Covid-19 period can be handled quickly. This activity was attended by 7 village midwives and 30 pregnant women. The activity was carried out by door to door, both at homes of pregnant women and local village midwives and providing leaflets of approximately 250 sheets. Village midwives and pregnant women received this activity, including the Sitiung Health Center. This can be seen from the acceptance of pregnant women and responses via SMS or WhatsApp applications. It is hoped that the health services can be carried out as before the Covid-19 virus hit.
EVALUASI PROGRAM EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU REMAJA: Evaluation of Reproductive Health Education Program on Adolescent Behavior Gaffar Rukmady; Nurhidayah Purnamasari Purnamasari; Fatmawaty Mallapiang; Rimawati Aulia Insani Sadarang
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1204

Abstract

Edukasi kesehatan reproduksi remaja merupakan upaya pemberian pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi sehingga terbentuk kesadaran menjaga kesehatan reproduksi serta melindungi dari perilaku berisiko baik secara fisik maupun mental. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2022 selama 2 hari bertujuan menilai keberhasilan program edukasi kesehatan reproduksi remaja dan dampak serta manfaat yang dirasakan para remaja. Kegiatan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan wawancara dengan jumlah 6 informan. Berdasarkan hasil wawancara, para remaja telah menjawab setidaknya mendekati indikator yang telah ditetapkan, di mana indikator yang ditetapkan adalah mengetahui cara menjaga kebersihan alat reproduksi dan cara menjaga pergaulan agar terhindar dari perilaku berisiko yang dapat mengancam kesehatan reproduksi mereka. Abstract Adolescent reproductive health education is an effort to provide knowledge and understanding of reproductive health to form awareness of maintaining reproductive health and protecting against risky behavior both physically and mentally. This activity aims to assess the success of adolescent reproductive health education programs and the impact and benefits felt by adolescents. This activity uses qualitative research methods with an interview approach. Based on the results of the interviews, the teenagers already know the importance of maintaining reproductive health from promiscuity and cleanliness of reproductive organs. Teenagers have been able to describe how to take care of their reproductive organs and how to maintain good and healthy relationships.