cover
Contact Name
Sinung Rahardjo
Contact Email
sinungrahardjo25@gmail.com
Phone
+6281385033025
Journal Mail Official
b.jalanidith@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jln. AUP No.1 Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12520
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam
ISSN : 1978032X     EISSN : 27162524     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/bjsj
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam adalah publikasi ilmiah di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan. Artikel ilmiah yang disajikan merupakan hasil penelitian terapan (applied research) di bidang kelautan dan perikanan yang belum pernah dipublikasikan. Ruang lingkup materi meliputi inovasi teknologi, present status kondisi perikanan dan lingkungan perairan, dan review artikel bidang Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Substansi artikel terdiri dari bidang Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, Pasca Panen, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Permesinan Perikanan, dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Articles 66 Documents
PENGOPERASIAN MESIN PENDINGIN UNTUK COLDSTORAGE PENYIMPANAN IKAN BEKU DI PT. DWI BINA UTAMA SORONG Djoko Prasetyo; Muhammad Zaki Latif Abrori; Andreas Pujianto
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i1.10539

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi manusia, hanya saja daging ikan tersebut mudah menurun kualitasnya, untuk mempertahankan kualitas daging ikan perlu di dinginkan. Salah satu alat yang di gunakan untuk mendinginkan ikan adalah menggunakan mesin pendingin. Mesin pendingin merupakan mesin yang kompleks, terdiri dari beberapa komponen dan dalam pengoperasinya harus tepat, kekeliruan dalam pengoperasian akan mengakibatkan kegagalan operasional mesin yang berdampak pada kerugian. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem mesin pendingin pada cold storage, mengetahui komponen mesin pendingin pada cold storage dan mengetahui pengoperasian mesin pendingin pada cold storage. Metode yang digunakan adalah studi kasus mengenai pengoperasian mesin pendingin, Hasil penelitian kemudian di paparkan secara deskriptif. Mesin pendingin yang digunakan menggunakan sistem kompresi uap, komponen yang digunakan adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Untuk mengoperasikan mesin sebelumnya memastikan mesin dalam kondisi baik dan aman untuk dioperasikan, selanjutnya memastikan tegangan sebesar 380V dan katup dalam kondisi terbuka agar refrigeran dapat bersirkulasi. Mesin akan bekerja secara otomatis dengan di pandu komponen kontrol untuk mendapatkan tekanan hisap 19 Psig, tekanan dorong sebesar 230 Psig. Mesin ini menggunakan alat pengaman HPC, LPC, OPC, dan thermal overload untuk mencegah dari kerusakan
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN AUTOMATIC FEEDER PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PT. WINDU MARINA ABADI KECAMATAN SAMBELIA, LOMBOK TIMUR Giban Samawi; Amyda Suryati Panjaitan; Erni Marlina; Luchiandini Ika Pamaharyani; Ofan Bosman; Dewi Nurmalita Suseno
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i2.10719

Abstract

Budidaya udang vaname menjadi primadona di Indonesia karena memiliki nilai komersil  dan memberikan pendapatan bagi negara. Teknologi pemberian pakan salah satu faktor untuk keberhasilan budidaya. Saat ini teknologi berbasis IoT yaitu automatic feeder yang sedang tren pada budidaya udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan automatic feeder pada budidaya udang vaname. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2021 di PT. Windu Marina Abadi, Lombok Timur dengan pengukuran pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan FCR serta menganalisis kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat terendah terdapat pada petak A5 (7,79 g) dan tertinggi B5 (18,14 g) dengan rata-rata laju pertumbuhan perhari terendah yaitu A5 (0,09) dan B5 (0,21 g), kelangsungan hidup pada tambak menggunakan automatic feeder mencapai 97%, FCR tertinggi yaitu pada tambak (manual) A5 (2,45) dan terendah pada tambak B6 (automatic feeder) (1,08). Nilai kualitas air masih kisaran normal untuk budidaya. Tambak dengan penggunaan automatic feeder relatif lebih baik dibandingkan dengan tambak dengan pemberian pakan secara manual.
KAJIAN POTENSI WILAYAH PERIKANAN DENGAN PENDEKATAN PRA DI KECAMATAN JUNJUANG SIRIH KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT Sarifah Aini; Abdul Hanan; Tatty Yuniarti; Angkasa Putra; Eli Nurlaela; Hamdani Hamdani; Dinno Sudino
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i1.10717

Abstract

Kabupaten Solok memiliki potensi perikanan yang mumpuni dalam bidang penangkapan, budidaya dan pengolahan. Potensi perikanan dapat dikembangkan dengan cara meningkatkan peranan sumber daya manusia yang menjadi motor penggerak bagi aspek perikanan. Tujuan praktik keahlian adalah untuk mengidentifikasi potensi perikanan dan permasalahannya di Kecamatan Junjuang Sirih. Hasil identifikasi wilayah perikanan diharapkan dapat bermanfaat dijadikan acuan dalam menentukan kegiatan penyuluhan melalui aksi penyuluhan yang tepat. Praktik keahlian dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 30 Oktober 2019. Metode penelitian menggunakan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan masyarakat dalam merumuskan permasalahan. Penentuan jumlah responden diperoleh dengan metode Snowball yaitu menemui tokoh masyarakat/ pamong desa, setelah itu diarahkan menemui pelaku utama dan anggota kelompok perikanan yang ada di desa sampel yang aktif sebagai responden. Didapatkan 15 responden. Data primer melaui melalui observasi dan wawancara langsung dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisa permasalahan perikanan menggunakan metoda tree analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Junjuang Sirih memiliki potensi perikanan meliputi SDA berupa danau, kolam dan sawah minapadi. Sumber daya manausia perikanan meliputi pelaku usaha atau RTP sebanyak 194 orang yang tergabung dalam 14 kelompok perikanan. Bidang usaha kelompok perikanan meliputi penangkapan (80 orang), budidaya (63) dan pengolahan (51). Komoditas unggulan bidang penangkapan adalah ikan billih endemik. Poklahsar mengolah hasil penangkapan menjadi olahan ikan bilih goreng. Komoditas budiya adalah ikan nila dan ikan lele. Nilai R/C usaha bidang periakan tersebut rata-rata di atas 1. Sumber Daya Manusia yang memiliki usaha penangkapan sebanyak 70 orang. Bidang Budidaya Perikanan dengan potensi pembesaran ikan nila dan lele, Hasil analisa permasalah penangkapan yaitu belum menggunakan alat tangkap ramah lingkungan rantai selama penangkapan ikan. Permasalahan budidaya yaitu belum melakukan budidaya CBIB dan harga pakan komersial yang mahal. Bidang pengolahan belum menerpakan sanitasi dan higenitas. Produk olahan juga belum banyak dikonsimsi oleh anak-anak. Rekomendasi praktik akhir adalah perlunya penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, perlunya membuat pakan alternative pengganti pakan komersial dan peningkatan sanitasi higienis serta status gizi anak-anak masih perlu untuk dirujuk kembali.
PENENTUAN UMUR SIMPAN ABON IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI UMKM MAHA KARYA, KABUPATEN PANGANDARAN Sujuliyani Sujuliyani; Niken Dharmayanti; Nofi Sulistiyo Rini; Alfina Salma Lathifa
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v3i2.10724

Abstract

Pesisir pantai Pangandaran Jawa Barat merupakan salah satu penghasil produk abon ikan cakalang dikarenakan tingginya potensi hasil tangkap ikan cakalang. Salah satu penghasil produk abon ikan cakalang di Pangandaran adalah di UMKM Maha Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu, nilai gizi, dan daya awet produk dengan metode ASLT. Penentuan umur simpan abon menggunakan dua perlakuan kemasan alumunium foil dan paper kraft dengan tiga parameter suhu (30oC 40oC, dan 50oC). Mutu abon cakalang pada kemasan alumunium mempunyai karakteristik dengan  memiliki kadar air 5.42%, kadar abu 5.93%, kadar protein 28.42%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 2.1x102 koloni/g, dan organoleptik 9.95. Mutu abon cakalang pada kemasan paper kraft adalah kadar air 5.83%, kadar abu 8.39%, kadar protein 27.84%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 3.7x102koloni/g, dan organoleptik 9. Hasil parameter mutu didapatkan produk terpilih dari kedua jenis kemasan adalah abon cakalang dengan kemasan alumunium karena memiliki mutu yang lebih tinggi, sehingga penentuan umur simpan dilanjutkan pada produk kemasan alumunium. Dari ketiga parameter yang diteliti diketahui bahwa kadar air menghasilkan energi aktivasi terendah (2275,95 kal/mol). Reaksi penurunan mutu produk abon ikan cakalang mengikuti ordo reaksi 1 dengan persamaan regresi linier y = -1146x + 0,6187. Pada suhu 30°C produk mampu bertahan lebih lama 222 hari/7,4 bulan, sedangkan pada suhu 40°C 196 hari/6,5 bulan dan suhu 50°C selama 175 hari/5,8 bulan. Penggunaan Kemasan alumunium foil direkomendasikan untuk produk abon ikan cakalang dan disimpan disuhu 30°C atau suhu ruang dalam rangka memperpanjang umur simpan produk.;;
PROSES PENGOLAHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) KUPAS MENTAH BEKU PD (PEELED DEVEINED) DI PT. INDOKOM SAMUDRA PERSADA – LAMPUNG SELATAN Andini Wina Lestari; Yudi Prasetyo Handoko; Arpan Nasri Siregar
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.10740

Abstract

Udang merupakan produk hasil perairan yang mudah rusak dan menjadi komoditas ekspor utama Indonesia, sehingga diperlukan pengawasan dan sistem pengendalian terhadap jaminan mutu dan kemanan pangan. Tujuan penelitian ini yaitu  untuk mengetahui alur proses pengolahan udang vannamei kupas mentah beku, penerapan rantai dingin selama proses pengolahan, mutu bahan baku dan produk akhir, rendemen, produktivitas tenaga kerja, penerapan persyaratan kelayakan dasar dan penanganan limbah. Penelitian menggunakan metode observasi dan survei, dengan mengikuti secara langsung seluruh alur proses mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan. Analisa data dilakukan dengan deskriptif, komparatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan udang vannamei kupas mentah beku di PT. Indokom Samudra Persada berbeda dengan alur proses pada SNI 3457:2014 dan rantai dingin telah diterapkan dengan baik sehingga suhu udang dan air < 5°C. Hasil pengujian mutu organoleptik dan sensori adalah 9, hasil pengujian mikrobiologi dan kimia sesuai dengan standar serta not detected untuk hasil pengujian antibiotik dan turunan nitrofuran. Hasil perhitungan rendemen pada setiap size telah sesuai dengan standar perusahaan yaitu tahap pemotongan kepala 67-68% dan rendemen pengupasan kulit 82-83%. Hasil perhitungan produktivitas pemotongan kepala, pengupasan kulit dan pencukitan usus telah memenuhi standar yang ditetapkan. PT. ISP telah menerapkan persyaratan kelayakan dasar dengan sangat baik (A) dan memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang baik.
STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKTOR CUMI -CUMI UNTUK PENGAYAAN STOK Danu Sudrajat; Henry Iskandar Madyantoro
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.11348

Abstract

Atraktor cumi-cumi memiliki potensi untuk meningkatkan daya dukung sumberdaya karena lokasi penempatannya menjadi habitat baru bagi cumi-cumi, yang mana atraktor cumi-cumi memiliki indek keanekaragaman tinggi. Selain itu, atraktor cumi-cumi berfungsi juga sebagai artificial reef yang menjadi daerah baru bagi tempat ikan, karang lunak dan makroalga sehingga menjadi suatu ekosistem baru di suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: Mencari faktor internal dan eksternal yang merupakan kekuatan utama dalam strategi pengembangan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok, dan merumuskan strategi penerapan atraktor cumi-cumi  untuk pengayaan stok. Data dianalissi dengan analisis SWOT yaitu suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor internal memiliki 5 kekuatan utama dan 4  kelemahan utama bagi strategi pengembangan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok, sedangkan faktor eksternal utama memiliki 5 yang menjadi peluang utama dan 3 ancaman utama   bagi strategi pengembangan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok. Berdasarkan analis SWOT diperoleh 5 (lima)  strategi dan arah kebijakan pengembangan atraktor cumi-cumi sebagai pengayaan stok
Analisa Faktor-Faktor Permasalahan Untuk Meningkatkan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Pada UPR Golden Fish Farm Kecamatan Kauditan - Minahasa Utara Muhammad Fiqi Zulendra; Sinar Pagi Sektiana
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.10993

Abstract

ABSTRAKMeningkatnya produksi ikan nila memberikan peluang yang sangat besar bagi usaha pembenihan ikan nila dikarenakan input dalam melakukan pembesaran ikan nila adalah benih. berkurangnya benih ikan merupakan kendala bagi peningkatan produksi, sehingga benih tersebut harus tersedia sepanjang tahun. Ketersediaan benih merupakan faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha ikan nila. Keberlanjutan dalam penyediaan benih harus diimbangi dengan tersedianya benih ikan nila unggul yang memiliki sertifikat kualitas benih. Salah satu faktor keberhasilan dalam usaha pembenihan ikan adalah kelangsungan hidup yang tinggi pada benih. Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup antara lain kualitas induk dan benih, kualitas air, pakan dan padat tebar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan upaya intervensi dalam meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan nila. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dengan variable indicator yang diukur adalah tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila. Hasil observasi dianalisis menggunakan analisa fishbone diagram dan analisa root cause untuk mengetahui akar penyebab masalahnya. Pemijahan dilakukan secara alami dan massal dengan perbandingan 1 : 3 (100 jantan dan 300 betina) pada masing-masing kolam selama 14 hari. Larva ikan nila hasil pemijahan ditebar pada kolam pendederan A, B, C, D, E yang selanjutnya dipelihara selama 30 hari hingga mencapai ukuran 3-5 cm. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila tertinggi diperoleh pada kolam pendederan B yaitu 65% dan terendah diperoleh pada kolam pendederan D yaitu 54%. Rendahnya tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila yang diperoleh berdasarkan key performance indicator disebabkan oleh persiapan kolam tidak maksimal, pakan terlambat diberikan, benih dimakan oleh hama dan kualitas air tidak diukur. Intervensi utama yang segera harus dilakukan agar meningkatkan tingkat kelangsungan benih ikan nila yaitu membenahi sumber daya manusia.
STATUS PERIKANAN LENCAM (Lethrinus lentjan) DI PERAIRAN TELUK BONE Mira Maulita; Nur Amaliah; Ratna Suharti; Sarifah Aini; Angkasa Putra; Nunung Sabariah
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.11078

Abstract

Sumberdaya ikan karang merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang sangat penting yang hidup pada ekosistem terumbu karang. Potensi ikan karang cukup besar khususnya pada perairan Indonesia. Wilayah pesisir teluk bone terbagi atas 15 kabupaten/kota yang meliputi: Kab. Bulukumba, Selayar, Sinjai, Bone, Wajo, Luwu, Luwu Utara, LuwuTimur, Kota Palopo, Kolaka Utara, Kolaka, Bombana, Muna, Kota Bau-Bau dan Buton, Aspek biologi Ikan Lencam (Lethrinus lentjan) di kedua tempat bersifat allometrik negatif yaitu pertambahan panjang ikan lencam lebih cepat di bandingkan pertambahan bobot,  Ukuran Lm ikan lencam masing- masing ke dua tempat yaitu 24 cm dan 24,6 cm untuk (Lc) yaitu 22,6 cm di Sinjai dan 21,9 cm di Bone. CPUE tertinggi di sinjai di hasilkan pada tahun 2016 yaitu 0,257 ton/trip, dan CPUE Terendah pada tahun 2018 yaitu 0,117 ton/trip, sedangkan di bone CPUE tertinggi di hasilkan pada tahun 2016 yaitu 0,263 ton/trip, dan tahun 2019 CPUE Terendah yaitu 0,196 ton/trip.
KAJIAN MUTU IKAN PINDANG LEMURU (Sardinella lemuru) DALAM KEMASAN POLYPROPYLENE NON VAKUM SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG DAN DINGIN Aef Permadi; Rufnia Ayu Afifah; Nova Herliza; Asriani Asriani; Siti Zachro Nurbani
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.11065

Abstract

Ikan pindang merupakan produk hasil perikanan yang mudah rusak, upaya untuk memperpanjang daya awet nya yaitu dengan pengemasan mengggunakan kemasan polypropylene selama penyimpanan pada suhu yang tepat (Wulandari dan Waluyo, 2013). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui alur proses pengolahan ikan pindang dan mengetahui mutu ikan pindang dalam kemasan polypropylene non vakum selama penyimpanan suhu ruang dan suhu dingin. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan dua metode yaitu primer dan sekunder dengan analisa data yang digunakan adalah metode statistik deskriptif. Penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengolahan ikan pindang lemuru di UKM Poklahsar Maju Jaya belum sesuai standar SNI 2717:2017. Hasil uji mutu sensori ikan pindang memiliki nilai rata-rata yaitu 8 dan masih memenuhi standar SNI ikan  pindang 2717:2017 yaitu maksimal 7. Hasil uji ALT ikan pindang memenuhi standar SNI ikan pindang 2707:2017 yaitu 1,0 × 10⁵ kol/gr. Pada pengujian ikan pindang selama penyimpanan suhu ruang dengan hasil uji ALT pada hari ke-1 ikan pindang sudah tidak memenuhi standar SNI yang telah ditentukan. Pada penyimpanan suhu dingin pada hari ke 12 ikan pindang sudah tidak memenuhi standar SNI 2707:2017. Uji sensori pada hari ke 1 ikan pindang sudah tidak disukai oleh panelis sedangkan pada suhu dingin hari ke 14 nilai ikan pindang sudah melewati batas maksimal. Pada uji kadar air tidak terjadi peningkatan kadar air secara signifikan dan dengan nilai rata-rata sudah diatas standar SNI 2717:2017 yaitu 60%. Berdasarkan hasil pengujian pada suhu ruang ikan pindang lebih cepat terjadinya pembusukan dibandingkan dengan suhu dingin.. 
PROSES PENGOLAHAN UDANG VANNAME (Litopenaeus Vannamei) HEAD LESS EASY PEEL BEKU DI PT INDOKOM SAMUDERA PERSADA, TANJUNG BINTANG, LAMPUNG SELATAN Safitri Safitri; Randi Bokhy Syuliana Salampessy; Deden Yusman Maulid
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v4i1.10739

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia karena kandungan gizi yang tinggi serta permintaan pasar yang meningkat setiap tahunnya, salah satu jenis udang yang menjadi komiditi ekspor Indonesia adalah jenis vannamei (Litopenaeus vannamei).  Untuk menghasilkan produk ekspor yang baik maka harus diperhatikan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi mutu produk tersebut. Penenlitian ini bertujuan untuk mengetahui alur proses pengolahan udang vannamei head less easy peel, penerapan rantai dingin, mutu bahan baku dan produk, rendemen, produktivitas tenanga kerja, penerapan persyaratan kelayakan dasar (GMP, SSOP dan GMP) dan penanganan limbah. Penelitian menggunakan metode observasi lansung ke unit pengolahan PT Indokom Samudera Persada. Metode analisa data yang digunakan yakni deskriptif dan komparatif. Kata kunci: mutu, pengolahan, produktivitas, persyaratan kelayakan dasar, rendemen, suhu  Shrimp is one of Indonesia's main export commodities because of its high nutritional content and increasing market demand every year. One of the types of shrimp that is Indonesia's export commodity is the vannamei (Litopenaeus vannamei). To produce a good export product, it is necessary to pay attention to the factors that can affect the quality of the product. This study aims to determine the flow of the vannamei shrimp processing head less easy peel, application of the cold chain, quality of raw materials and products, the yield, the labor productivity, the application of pre-requisite (GMP, SSOP and GMP) and the handling of waste. This research uses direct observation method to the processing unit of PT Indokom Samudera Persada. The data analysis method used is descriptive and comparative. Keywords: quality, processing, productivity, pre – requisite, yield, temperature