cover
Contact Name
Wahyu Dwi Kurniawan
Contact Email
wahyukurniawan@unesa.ac.id
Phone
+6285732007088
Journal Mail Official
jvte@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung E1 Fakultas Teknik Kampus Unesa Ketintang Surabaya Kode Pos 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE)
ISSN : 22262555     EISSN : 26565587     DOI : -
JVTE focuses on topics related to learning, evaluation, curriculum, management and policy on technology and vocational education including electrical engineering education, mechanical engineering education, civil engineering education, automotive engineering education, informatics engineering education, cosmetology education, fashion education, culinary education, cosmetology education, and the development of other vocational education.
Articles 76 Documents
ANALISA INDIKATOR SMK PENYUMBANG PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Akhmad Mukhlason; Titiek Winanti; Eppy Yundra
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.865 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p29-36

Abstract

ABSTRAKKetersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni merupakan modal utama dalam membangun suatu bangsa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan menengah yang didesain untuk mempersiapkan generasi bangsa untuk bias bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan pengembangan kemampuan pesertadidik untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.SMK dibangun untuk tujuan membentuk tenaga kerja yang terampil, siap kerja, dan berdaya saing. Sehingga melalui pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat membantu akan pemenuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten dalam bidangnya. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat berakibat pada meningkatnya jumlah angkatan kerja. Semakin banyak jumlah angkatan kerja yang tidak terserap maka akan meningkatkan jumlah pengangguran. SMK sebagai pranata pendidikan jenjang menengah seharusnya menjadi pilihan utama yang menyiapkan lulusannya siap pakai di DU/DI. Hal ini karena tujuan utama pendidikan SMK adalah menyiapkan SDM unggul yang siap pakai pada dunia kerja, memiliki kepemimpinan tinggi, disiplin, profesional, handal di bidangnya dan produktif. Melihat ketimpangan yang terjadi antara harapan dengan fakta yang ada, maka perlu dilakukan kajian mendalam terhadap faktor-faktor penyebab SMK menjadi penyumbang terbesar dalam pegangguran terbuka sehingga akan dapat dibuat rumusan rekomendasi sebagai solusi atas permasalahan yang ada.                    Kata Kunci: Kompetensi, Pengajar, Pengangguran, SMK. ABSTRACT The availability of qualified human resources (HR) is the main capital in building a nation. Vocational High School (SMK) is a secondary education that is designed to prepare the nation's generation to be able to work in accordance with their respective expertise competencies. Vocational secondary education prioritizes the development of the ability of students to carry out certain types of work. SMK is built for the purpose of creating a skilled, work-ready, and competitive workforce. So that through education at the Vocational High School level (SMK) is expected to help the fulfillment of a skilled and competent workforce in their fields. Rapid population growth results in an increase in the workforce. The more the number of labor force that is not absorbed, the more unemployment will increase. Vocational school as a secondary level education institution should be the main choice that prepares graduates ready to use at DU / DI. This is because the main objective of vocational education is to prepare superior human resources who are ready to use in the world of work, have high leadership, discipline, professional, reliable in their fields and productive. Seeing the imbalance that occurs between expectations and the available facts, it is necessary to conduct an in-depth study of the factors that cause SMKs to be the biggest contributors to open unemployment so that recommendations can be made as a solution to existing problems. Keywords: Competence, Teacher, Unemployment, Vocational School
STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMROGRAMAN DAN BERPIKIR KOMPUTASI: SEBUAH STUDI LITERATUR Yeni Anistyasari; Ekohariadi Ekohariadi; Munoto Munoto
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.116 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p37-44

Abstract

ABSTRAKBerpikir komputasi dianggap sebagai kompetensi penting yang diperlukan untuk beradaptasi dengan teknologi masa depan. Oleh karena itu, berbagai penelitian tentang berpikir komputasi dilakukan oleh para peneliti. Namun, sedikit sekali penelitian yang mengulas tentang bagaimana strategi pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan di mata kuliah pemrograman dasar guna meningkatkan pengetahuan dan berpikir komputasi. Pada artikel ini, dilakukan meta-review dari berbagai penelitian sebelumnya yang telah dipublikasikan di jurnal akademik pada tahun 2006-2019 tentang cara belajar-mengajar, media pembelajaran, dan bahasa pemrograman. Dari hasil studi literatur ditemukan bahwa berpikir komputasi telah diaplikasikan pada ilmu komputer dan bidang ilmu lain. Sebagian besar penelitian menggunakan Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Cooperative Learning, dan Game-based Learning. Sebagian besar penelitan berfokus pada pelatihan keterampilan pemrograman dan komputasi matematis, sementara beberapa mengadopsi mode pengajaran lintas domain untuk memungkinkan siswa mengelola dan menganalisis materi berbagai domain dengan komputasi.                                                                                                                 Kata Kunci: Berpikir komputasi, keterampilan pemrograman, dan strategi pembelajaran ABSTRACTComputational thinking is considered an important competency needed to adapt to future technology. Therefore, various studies on computational thinking are carried out by researchers. However, very few studies have reviewed how appropriate learning strategies are applied in basic programming courses to increase knowledge and computational thinking. In this article, a meta-review of various previous studies that have been published in academic journals in 2006-2019 is conducted on teaching and learning methods, learning media, and programming languages. From the results of the literature study it was found that computational thinking has been applied to computer science and other fields of science. Most of the research uses Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Cooperative Learning, and Game-based Learning. Most of the research focuses on training mathematical programming and computational skills, while some adopt a cross-domain teaching mode to enable students to compute and analyze material across multiple domains.                                                                                                 Keywords: Computational thinking, learning strategy, and programming skills
PENERAPAN MODUL CNC I MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TEKNIK MESIN UNESA Nur Aini Susanti; Wahyu Dwi Kurniawan
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.318 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p45-53

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah CNC I Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi Universitas Negeri Surabaya. Jenis penelitian ini ádalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menggunakan model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin McTaggart yang terdiri dari beberapa siklus. Penelitian ini menggunakan siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan. Setiap siklusnya terdapat empat tahapan, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), observasi (observe) dan refleksi (reflect). Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi yang menempuh mata kuliah CNC I pada semester gasal tahun akademik 2014/2015 yang berjumlah 35 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tes dan Observasi, sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman penilaian Taxonomi Bloom meliputi tes kinerja kognitif, psikomotor dan afektif. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh aktivitas mahasiswa pada Siklus Pertama, Siklus Kedua dan Siklus Ketiga diperoleh  persentase 80.53%, 84.12 % dan 88.44% serta skala penilaian 4.03, 4.21 dan 4.37. Hal ini menunjukkan mahasiswa sangat aktif dalam mengikuti model pembelajaran berbasis proyek, dan diartikan bahwa aktivitas mahasiswa pada kegiatan pembelajaran dalam kategori sangat baik. Berdasarkan analisis penilaian hasil belajar mahasiswa dari lembar penilaian kognitif, psikomotor dan afektif pada Siklus Pertama, Siklus Kedua dan Siklus Ketiga  adalah 66.44 dalam kriteria nilai B-, 76.30 dalam kriteria B+ dan 83.37 dalam kriteria nilai A-. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah CNC I Program Studi D3 Teknik Mesin Produksi Unesa. Kata Kunci: penerapan, pembelajaran. berbasis proyek, CNC, aktivitas, hasil belajar ABSTRACTThis research aims to improve student activity and learning outcomes through project-based learning in the CNC I course of the D3 Production Mechanical Engineering Study Program, State University of Surabaya. This type of research is classroom action research using a model developed by Stephen Kemmis and Robin McTaggart which consists of several cycles. This study uses a cycle where each cycle consists of one meeting. Each cycle has four stages, namely planning (plan), act (act), observe (observe) and reflect (reflect). The subjects of this study were 35 students of the D3 Mechanical Production Engineering Study Program taking the CNC I course in the odd semester of the 2014/2015 academic year. The data collection methods used in this study were tests and observations, while the research instrument used was the Bloom Taxonomy assessment guidelines covering cognitive, psychomotor and affective performance tests. The collected data were analyzed descriptively quantitatively. The results showed that student activity in the first cycle, second cycle and third cycle obtained a percentage of 80.53%, 84.12% and 88.44% as well as a rating scale of 4.03, 4.21 and 4.37. This shows that students are very active in following the project-based learning model, and it means that student activities in learning activities are in the very good category. Based on the analysis of the assessment of student learning outcomes from the cognitive, psychomotor and affective assessment sheets in the first cycle, second cycle and third cycle, it is 66.44 in the criteria for the value of B-, 76.30 in the criteria for B + and 83.37 in the criteria for grade A-. This shows that project-based learning can improve student learning outcomes in the CNC I course of the Unesa Production Mechanical Engineering D3 Study Program. Keywords: application, project based learning, CNC, activity, learning outcomes
UPAYA PENINGKATAN GREEN SKILLS PADA PEMBELAJARAN VOKASI MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT CITIZEN Diplan Diplan; Muhammad Noor Fitriyanto; Agung Pribadi
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.462 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p11-17

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengenai upaya meningkatkan green skills menggunakan model project citizen. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah peserta didik SMK Muhammadiyah Palangka Raya dan SMKN 1 Palangka Raya kelas XI. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu memilah sampah sesuai dengan jenis limbahnya. Pada saat proses pembelajaran menggunakan model project citizen ini mengalami beberapa hambatan seperti menyesuaikan keadaan pembelajaran daring akibat covid 19 yang sedang melanda seluruh komponen pendidikan sekarang, kesulitan dalam menjelaskan kepada peserta didik yang belum mampu menggunakan kelas online. Hal lainnya saat pelaksaan adalah perlu penjelasan lebih dalam kepada peserta didik dalam mengidentifikasi masalah green skills, menerangkan solusi dalam menerapkan green skills, dan upaya menerapkan green skills kepada peserta didik saat melakukan praktikum di laboratorium atau bengkel. Pada penelitian ini terjadi peningkatan green skills dalam aspek kemampuan memilah limbah, kemampuan analisis biaya, dan kemampuan meolah produk yang akan dibuat dengan limbah bekas. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang sudah dipaparkan dimana dari masing-masing siklus dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan dalam aspek pengelolaan limbah dengan skor 82 (baik), kemampuan membuat produk dari bahan bekas dengan skor 3,7 (sangat baik) dan kemampuan mengalisis biaya produksi dari produk yang akan dibuat dengan skor 3,70 (sangat baik) terkait dengan green skills pada praktikum peserta didik.                                                                                                                 Kata Kunci: Keterampilan Peduli Lingkungan, Model Project Citizen, Penelitian Tindakan Kelas ABSTRACTThis research is about efforts to improve green skills using the project citizen model. The method used is Classroom Action Research (CAR). The subjects of the study were students of SMK Muhammadiyah Palangka Raya and SMKN 1 Palangka Raya in class XI. The results of this study indicate that the planning carried out in this study is to sort waste according to the type of waste. At the time of the learning process using the project citizen model experienced several obstacles such as adjusting the state of online learning due to covid 19 which is currently engulfing all components of education, difficulty in explaining to students who have not been able to use online classes. Another thing when implementing is the need for deeper explanation to students in identifying green skills problems, explaining solutions in applying green skills, and efforts to apply green skills to students when practicing in a laboratory or workshop. In this study an increase in green skills in the aspects of the ability to sort waste, the ability to analyze costs, and the ability to process products that will be made with used waste. This can be seen from the results that have been described where from each cycle from cycle I to cycle III increased in aspects of waste management with a score of 82 (good), the ability to make products from used materials with a score of 3.7 (very good) and the ability to analyze the production costs of the product to be made with a score of 3.70 (very good) related to green skills in students practicum.                                                                                                 Keywords: green skills, project model of citizen, classroom action research
EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TEACHING FACTORY DENGAN MODEL EVALUASI CIPP DI SMK NEGERI DKI JAKARTA Iwan Supriyantoko; Akbar Jaya; Vidyatama Kurnia; Putri Ghanim Septia Habiba
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 2 (2020): September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.451 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n2.p1-10

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian  implementasi Teaching Faktory (TEFA) dalam mengatasi masalah tenaga kerja seperti pengangguran menggunakan model evaluasi  Context, Input, Process, Product (CIPP) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) DKI Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode evaluasi CIPP dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data menggunakan sistem deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi implementasi program kebijakan Teaching Factory di SMK Negeri DKI Jakarta dengan model CIPP mendapatkan kriteria sangat sesuai dengan rata-rata persentase 89 % dan perlu dilakukan penyesuain di beberapa sekolah seperti guru memiliki kemampuan yang sesuai pada bidangnya dalam menjalankan Teaching Factory, struktur organisasi Teaching Factory yang diresmikan dengan dokumen pengesahan dan produk yang dapat bersaing dengan dunia industri. Supaya tujuan Teaching Factory dapat berjalan sehingga menumbuhkan jiwa enterperneurship pada siswa  selain mempersiapkan menjadi pekerja dan meneruskan kuliah.                                                                                                                 Kata Kunci: Evaluasi Program, Teaching Factory, CIPP. ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the suitability of the implementation of Factoring Teaching (TEFA) in overcoming labor problems such as unemployment using the evaluation model of Context, Input, Process, Product (CIPP) in DKI Jakarta Vocational High School (SMK). This research was carried out with CIPP evaluation method by collecting data using observation, interviews, and questionnaires. Data analysis uses a percentage descriptive system. The results showed that the evaluation of the implementation of the Teaching Factory policy program at the State Vocational High School of DKI Jakarta with the CIPP model had very suitable criteria with an average percentage of 89% and it was necessary to adjust in several schools such as the teacher has the appropriate ability in the field in running Teaching Factory, structure Teaching Factory organization which was inaugurated with validation documents and products that can compete with the industrial world. In order for the Teaching Factory purpose to run so that it fosters the spirit of enterpreneurship in students in addition to preparing to become workers and continue their studies.                                                                                                 Keywords: Program Evaluation, Teaching Factory, CIPP.
STRATEGI MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN DI MASA PANDEMI COVID 19 Muamar Zainul Arif; Soeryanto Soeryanto; Yunus Yunus
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.023 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n1.p1-8

Abstract

ABSTRAKKemandirian belajar menjadi faktor penting dalam implementasi pembelajaran daring di perguruan tinggi. kemandirian belajar adalah kemampuan seseorang dalam mewujudkan keinginannya secara nyata tanpa bergantung dengan orang lain, memiliki tanggung jawab sendiri, dan dapat menentukan belajar yang efektif. Kemandirian belajar akan mendorong mahasiswa untuk berprestasi dan berkreasi. Mahasiswa yang memiliki sikap mandiri akan lebih berani memutuskan hal-hal yang berkenaan dengan dirinya, mampu berinisiatif, dan mengembangkan kreativitas serta memotivasi untuk mendapatkan yang terbaik dalam belajarnya. Bertanya merupakan teknik pembelajaran yang paling umum digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran, ini dikarenakan pertanyaan merupakan pemandu untuk mengarahkan mahasiswa memahami topik topik pembelajaran, juga membantu menunjukan koherensi antara unit-unit dalam pembelajaran. Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) merupakan pola pembelajaran yang memfokuskan pada pemberdayaan penalaran mahasiswa melalui pertanyaan, tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informatif, seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam lembar-lembar PBMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemandirian belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini tergolong penelitian quasy ekperiment dengan menggunakan rancangan intact group comparasion. Data kemandirian belajar menunjukan Secara keseluruhan terdapat berbedaan pada semua aspek kemandirian belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis uji-t juga menunjukan PBMP berpengaruh lebih baik terhadap kemandirian belajar mahasiswa dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan PBMP. Kata Kunci:Pembelajaran daring, PBMP, kemandirian belajar. ABSTRACTSelf regulated learning  is an important factor in the  implementation of online learning in higher education. Self regulated learning is a person's ability to manifest his desires  in a real way without control with others, has his own responsibility , and can  determine effective learning. Self regulated learning  will encourage students to excel and be creative . Students who have an independent attitude will be more willing to decide things related to themselves , be able to take initiatives , develop creativity and motivate them to get the best in their studies. Asking is the most common learning technique used by lecturers in the learning process, because questions are helpful for understanding students in understanding the topics of learning topics, as well as helping to show coherence between units in learning. Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) is a learning pattern that is focused on empowering student reasoning through questions, there is no learning process that takes place  informatively, it is all done  through a series or thread of questions that have been compiled in writing on TEQ sheets. This study aims to develop students' learning independence. This type of research is classified as a quasy experiment research using a complete group design. Self regulated learning  data shows that overall  there are differences in all aspects of the independent learning in the experimental class and the control class. The results of the t-test analysis also  show that (TEQ) has a better effect on self regulated learning  than learning that does not use TEQ Keywords: Online learning, TEQ, self regulated learning.
VIDEO TUTORIAL SANGGUL CEPOL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING DI ERA COVID-19 Fransiska Vita Wijaya; Suhartiningsih Suhartiningsih
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.928 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n1.p9-17

Abstract

ABSTRAKEra covid-19 menjadikan situasi dan kondisi siswa yang tidak memungkinkan belajar di kelas secara tatap muka. Video tutorial dipilih sebagai media pembelajaran secara daring karena video dapat diaplikasikan pada mata pelajaran praktek. Kemampuan video yang dapat memberikan gambaran dan suara dengan dikombinasikan metode demontrasi sehingga dapat memfasilitasi anak didik dan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat pemahaman terhadap materi membentuk sanggul cepol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan video tutorial sanggul cepol sebagai media pembelajaran daring di era covid-19. Metode penelitian yang digunakan ialah Research and Development. Penelitian ini menghasilkan produk berupa video yang memuat materi sanggul cepol. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi melalui ­google form oleh tim ahli sebanyak 3 orang. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Aspek pembelajaran diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,47,2) Aspek media diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,13, 3) Kelayakan media diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,27. Video tutorial sanggul cepol layak digunakan pada anak didik kelas XI jurusan tata kecantikan kulit dan rambut sebagai media pembelajaran di era pandemic covid-19.                                                                                                                 Kata Kunci: Cepol, Daring, Video Tutorial. ABSTRACTThe Covid-19 era made the situations and conditions for students is impossible to study face-to-face in the class. Video tutorials are chosen as online learning media because videos can be applied to practical subjects. Video capabilities that provide images and sounds combined with a demonstration methods can facilitate students also have a positive influence on the level of understanding of the shaping a sanggul cepol material. This study aims to determine the feasibility of the shape a sanggul cepol tutorial video as an online learning medium in the Covid-19 era. The research method used Research and Development. This research produce a video which contains the material of shaping the sanggul cepol. The data collection technique used the observation method via Google form by a team of 3 experts. Data analys is used quantitative descriptive analysis technique which namely the average. The results showed that 1) the learning aspect obtained an average value of 4.47, 2) the media aspect obtained an average value of 4.13, 3) the feasibility of the media obtained an average value of 4, 27. The shaping a sanggul cepols video tutorial is suitable to use for XI grade students skin and hair beauty majoras a learning medium in the era of the Covid-19 pandemic.                                                                                                 Keywords: Cepol, Online, Video Tutorial.
IMPLEMENTASI PENERAPAN TRACER STUDY PADA JURUSAN TEKNIK MESIN DI MASA PANDEMI COVID-19 Akhmad Hafizh Ainur Rasyid; Ali Hasbi Ramadani; Andita Nataria Fitri Ganda; Ferly Isnomo Abdi; Ika Nurjannah
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.176 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n1.p18-29

Abstract

ABSTRAKTerbitnya Surat Edaran KEMENDIKBUD dan Rektor UNESA tentang Tindakan Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease-19 (Covid-19), maka UNESA menetapkan Work From Home (WFH) untuk para pegawainya dan mengubah konsep belajar di kelas menjadi belajar dalam jaringan (daring). Namun, sayangnya tidak semua mata kuliah bisa dilakukan dengan daring seperti praktek di laboratorium, dan mata kuliah Praktek Industri (PI)/Praktek Kerja Lapangan (PKL) padahal mata kuliah PKL dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori yang diperoleh untuk praktik di lapangan (dunia kerja). Adanya kebijakan WFH akan memunculkan penyesuaian pemberian materi pada mata kuliah praktik. Akankah sistem pembelajaran secara daring masih bisa relevan dengan kondisi di dunia kerja saat pandemi ini?. Untuk memperoleh informasi tentang kekurangan dalam proses pendidikan, maka diperlukam tracer study sehingga proses pendidikan dan proses pembelajaran saat pandemi dapat dievaluasi dan menjadi masukkan program studi di Jurusan Teknik Mesin. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif-analitik. Perolehan data dengan menyebarkan angket berupa google form secara daring kepada alumni. Teknik analisis data yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisisnya berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)tidak semua metode pembelajaran berperan besar pada ketiga prodi Jurusan Teknik Mesin. 2)Jenis perusahaan tempat bekerja yang memiliki hubungan erat terhadap bidangnya adalah instansi pemerintah (termasuk BUMN), perusahaan swasta dan wiraswasta. 3)Daya saing alumni UNESA tinggi ketika memperoleh pekerjaan pertama. 4)Kompetensi saat lulus yang dibutuhkan seperti bahasa inggris, keterampilan internet, pengetahuan bidang disiplin ilmu, ketrampilan riset, dan bekerja dengan budaya yang berbeda.      Kata Kunci: Tracer Study, Pandemi Covid-19, Pembelajaran Daring ABSTRACTThe issuance of a Circular Letter from the Ministry of Education and Culture and the Chancellor of UNESA concerning Prevention Measures for the Spread of the Corona Virus Disease-19 (Covid-19), UNESA established Work From Home (WFH) for its employees and changed the concept of learning in class to learning online (brave). However, unfortunately not all courses can be done online such as practice in laboratories, and Industrial Practice (PI)., even though Industrial Practice (PI) can improve students' skills and abilities in applying the theories obtained to practice in the field (world of work). The existence of the WFH Policy will exempt buyers from materials in practical courses. Will the online learning system still be relevant to the conditions in the world of work today? To obtain information about deficiencies in the educational process, a tracer study is needed so that the education process and learning process during a pandemic can be evaluated and become a member of the study program in the Department of Mechanical Engineering. This research approach is qualitative and descriptive-analytic. Obtaining data by distributing questionnaires in the form of google form online to alumni. Data analysis techniques are data reduction, data analysis and drawing conclusions. The results of the analysis are in the form of a description of the situation under study in a narrative form. The results of this study indicate that: 1) not all learning methods play a major role in the three Department of Mechanical Engineering. 2) The types of companies where they work that have a close relationship with their respective fields are government agencies (including BUMN), private companies and entrepreneurs. 3) The competitiveness of mechanical engineering graduate is high when they get their first job. 4) Required competencies at graduation such as English, internet skills, knowledge of disciplines, research skills, and working with different cultures                                                                                                  Keywords: Tracer Study, Covid-19 Pandemic, Online Learning
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DARING DALAM MASA PANDEMI COVID-19 DI PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Imami Arum Tri Rahayu; Lutfiyah Hidayati; Marniati Marniati; Peppy Mayasari; Marifatun Nashikhah
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.293 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n1.p30-37

Abstract

ABSTRAKManajemen atau pengelolaan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran secara keseluruhan. Manajemen dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alat untuk membantu memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran. Manajemen pembelajaran meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui perencanaan pembelajaran daring di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana, 2) mengetahui pelaksananan pembelajaran daring di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana dan 3) mengetahui evaluasi pembelajaran daring di Prodi S1 Pendidikan Tata Busana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif qualitative dengan subjek penelitian adalah dosen yang mengajar di program studi S1 Pendidikan Tata Busana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) 66,7 % dari seluruh Dosen telah membuat perecanaan pembelajaran (RPS) yang sudah didesain untuk pembelajaran moda daring, 2) 75% dosen melaksanakan pembelajaran moda daring sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, dan 3) 83% Dosen menyatakan menemui kendala dalam melaksanakan pembelajaran secara daring selama masa pandemic Covid 19.  Kata Kunci: menejemen pembelajaran, daring ABSTRACTManagement or management is a component that cannot be separated from the whole learning process. Management in the learning process as a tool to help facilitate the achievement of learning objectives. Learning management includes planning, implementation and evaluation activities. The objectives of this study were 1) knowing online learning planning in the Fashion Design Education Undergraduate Study Program, 2) knowing the online learning implementation in the Fashion Design Education Undergraduate Study Program and 3) knowing the online learning evaluation in the Fashion Design Education Undergraduate Study Program. The research method used is descriptive qualitative with the research subject is a lecturer who teaches in the S1 Fashion Design Education study program. The results show that 1) 66.7% of all lecturers have made a learning plan (RPS) that has been designed for online mode learning, 2) 75% of the lecturers carry out online mode learning according to the plan that has been made, and 3) 83% of the lecturers stated that he encountered obstacles in implementing online learning during the Covid 19 pandemic. Keywords: learning management, online learning
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN VINESA PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Ali Hasbi Ramadani; Heru Arizal; Ferly Isnomo Abdi
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 3 No. 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.743 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v3n1.p38-43

Abstract

ABSTRAKTatanan pendidikan pasca mewabahnya covid-19 mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dunia Pendidikan juga dituntut untuk bisa bersahabat dengan jarak. Dalam pendidikan yang serba terbatas ini pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan demi terus berlangsungnya usaha mencerdaskan anak bangsa. Pembelajaran daring yang dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan pembelajaran daring berbasis vinesa yang dikembangkan oleh Universitas Negeri Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini mengumpulkan dan menganalisa data langsung yang berasal dari responden sebagai user vinesa kemudian dianalisis dan divalidasi menggunakan metode trianggulasi untuk mendapatkan data yang valid. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring berbasis vinesa sangat mudah dan memiliki tampilan yang cukup baik, memiliki tools yang mudah dipahami user, Serta memiliki berbagai macam media materi yang menarik. Namun demikian vinesa juga memiliki kekurangan yaitu penggunaanya cukup memerlukan kuantitas kuota yang cukup banyak                                                                                                                 Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Vinesa, Pendidikan Teknik Mesin. ABSTRACTThe educational structure after the Covid-19 outbreak underwent significant changes. The world of education is also required to be friendly with distance. In this limited education, online learning is the only option for continuing efforts to educate the nation's children. One of the ways to do online learning is by using vinesa-based online learning developed by the State University of Surabaya. The method used in this research is quantitative research with a descriptive approach. This study collected and analyzed direct data from respondents as vinesa users then analyzed and validated using the triangulation method to obtain valid data. This research shows that vinesa-based online learning is very easy and has a pretty good appearance, has tools that are easy for users to understand, and has a variety of interesting media materials. However, Vinesa also has a disadvantage, namely that its use requires quite a large quantity of quota..                                                                                                 Keywords: Online Learning, Vinesa, Mechanical Engineering Education