cover
Contact Name
Muh Nadzirin Anshari Nur
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281342713802
Journal Mail Official
ujmpps@uho.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjend. S. Parman, Kemaraya - Kendari 93121 Sulawesi Tenggara - Indonesia
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023268     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jpeb.v6i2.16156
Jurnal Penelitian Budaya (JPeB) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah-masalah kebudayaan dan Masyarakat
Articles 76 Documents
TRADISI KAMPANAA DALAM PERNIKAHAN ETNIS OMBONOWULU DI DESA SANGI-SANGI KECAMATAN LAONTI KABUPATEN KONAWE SELATAN Ata, La; Niampe, La; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.726 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6611

Abstract

Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mendeskripsikan prosesi tradisi kampanaa dalam pernikahan etnis Ombonowulu di Desa Sangi-Sangi Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan; (2) untuk menganalisis makna tradisi kampanaa dalam pernikahan etnis Ombonowulu di Desa Sangi-Sangi Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan. Tekhnik pengumpulan data digunakan dengan cara: (1) observasi partisipan; (2) wawancara mendalam dan (3) studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: (1) pengumpulan data; (2) reduksi  data; (3) penyajian data dan (4) menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa prosesi tradisil kampanaa dilaksanakan dua tahap : (1) Tahap pertama dilaksanakan pada saat pelamaran atau biasa disebut adat kecil, dengan uang adat 2 boka atau senilai Rp.48.000-. Uang adat tahap pertama dibagi dua, yaitu satu bagian diberikan kepada pihak perempuan dan satu bagian lagi diberikan kepada tokoh-tokoh adat.Pembagian uang adat tahap pertama merupakan kesaksian pihak keluarga perempuan dan tokoh-tokoh adat bahwa perempuan telah sah dilamar. (2) Tahap kedua dilaksanakan pada saat pernikahan atau biasa disebut adat besar, dengan uang adat 7 boka 2 suku atau senilai Rp.384.000.-. Pada tahap kedua, uang adat dibagi tiga, yaitu satu bagian diberikan kepada tokoh-tokoh adat, sedangkan dua bagian diberikan kepada pihak perempuan.Pembagian uang adat tahap kedua bertujuan sebagai kesaksian keluarga pihak perempuan dan tokoh-tokoh adat bahwa yang menikah telah selesai melaksanakan adat dan telah sah dinikahkan dimata adat. Makna simbolik yang terkandung dalam tradisi kampanaa yaitu : (1) Kain putih dimaknai sebagai awal manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan bersih, dalam hal ini bersih dari dosa sebagimana halnya kain putih dalam keadaan putih dan bersih; (2) wadah yang persegi empat dimaknai sebagai bentuk tubuh manusia,di mana tubuh manusia terdapat empat bagian yaitu muka, belakang, samping kanan dan samping kiri; (3) Buah pinang dimaknai sebagai jantung manusia; (4) Gambir yang berwarna mera dimaknai sebagai darah; (5) Daun siri dimaknai sebagai bentuk tulang rusuk manusia.Kata kunci: Tradisi Kampanaa, Makna Simbolik, Etnis Ombonowulu 
STRATEGI PROMOSI WISATA MAI TE WUNA SEBAGAI DAYA TARIK WISATAWAN DI KABUPATEN MUNA Zulzaman, Zulzaman; Bahtiar, Bahtiar; Marhadi, Akhmad
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.816 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i1.9095

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan strategi promosi Mai Te Wuna sebagai daya tarik wisatawan di Kabupaten Muna.  Teori yang digunakan untuk membaca data adalah pemikiran Stephen K. Sanderson (2003) tentang infrastruktur material. Metode yang digunakan, yaitu metode etnografi Sanderson, dimana data diperoleh melalui observasi dan wawancara, serta melakukan pengamatan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan promosi wisata, dan selanjutnnya semua objek penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengenai promosi wisata Mai Te Wuna sebagai daya tarik wisatawan di Kabupaten Muna masih fokus pada pembenahan sarana dan prasarana seperti jalan, air bersih, dan penataan lokasi objek wisata. Adapun, untuk menarik simpati para wisatawan dibuatkan promosi wisata melalui TV, radio, website dan media sosial lainnya dan untuk menopang segala pengembangan pembangunan infrastruktur menuju objek wisata yang ada di Kabupaten Muna masih menyesuaikan dengan kebutuhan anggaran daerah yang tersedia. Pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan akan menyandingkan ekologi masyarakat setempat demi menjaga kultur dan budaya tradisionalnya. Hal ini menjadi sangat penting bagi masyarakat Muna untuk meminimalisir jiwa dan mental masyarakat Muna yang belum sepenuhnya siap menerima kebudayaan asing yang datang secara tiba-tiba. Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya, adat dan istiadatnya yang ada akan menjadi benteng pertahanan dari masuknya budaya-budaya luar.Kata Kunci: Promosi Wisata, Mai Te Wuna, Wisatawan, Kabupaten Muna
IMPLIKASI MODERNISASI TERHADAP PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK-ANAK DAN REMAJA (STUDI DI DESA GUALI KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT) Jaya, Rahmat; Baka, Wa Kuasa; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.882 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v6i2.16156

Abstract

Abstract: The objective of this study is to describe the implications of modernization on traditional games for children and adolescents in Guali Village, Kusambi District, West Muna Regency. This research uses a qualitative descriptive approach. Subjects in this study were determined by purposive snowball that is the samples were obtained through a rolling process from one respondent to another and were usually used to explain the social or communication (sociometric) patterns of a particular community. Data collection techniques in this study were carried out by observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the implications of modernization on traditional games for children and adolescents in Guali Village, Kusambi District, West Muna Regency are as follows: (a) economic implications, (b) health implications, (c), social implications, and (d) implications of the loss of creative ideas.Keywords: Implication, moderenization, traditional games, children and adolescents
Pengobatan Penyakit Menurut Budaya Orang Muna di Kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna Bainudin, Bainudin; Niampe, La; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.598 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i2.8980

Abstract

Orang Muna sebagai sebuah masyarakat memiliki budaya terhadappengobatan penyakit yang dapat diidentifikasi dan disebarluaskan untukdilestarikan Tujuan artikel ini adalah mengidentifikasi dan mendeskripsikanbudaya orang Muna terhadap pengobatan penyakit. Teori untuk membaca dataadalah pemikiran Rivers (1915: 59-65) tentang tiga pandangan dunia yangberbeda (gaib, religi, dan naturalistik) dapat menghubungkan sistem-sistemkepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memiliki model perilaku pengobatanyang sesuai. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan informandalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengumpulandata dalam penelitian ini dilakukan dengan cara obserfasi, dokumentasi, danwawancara mendalam. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa orang Munamasih aktif melakukan pengobatan penyakit menurut budaya yang dilakukanoleh seorang bhisa (dukun) untuk menyembuhkannya. Orang Muna penyakitmempercayai bahwa ada sebahagian penyakit yang tidak dapat disembuhkanmelalui pengobatan medis/dokter dan hanya dapat di sembuhkan melaluipengobatan secara tradisional yang dilakukan seorang bhisa (dukun). Selainterdapat juga penyakit yang dapat disembuhkan melalui pengobatanmenggunakan ramuan. Penyebab orang Muna mempertahaknannya karenakeyakinan, biaya, dan adanya rasa takut untuk melakukan pengobatan secaramedis.Kata kunci; Budaya, orang Muna, kepercayaan, pengobatan, penyakit,tradisi
PERMAINAN TRADISIONAL HEDAROJI PADA MASYARAKAT KELURAHAN WANCI KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Sidik, Wa Ode Islamia; Nurtikawati, Nurtikawati; Suraya, Rahmat Sewa; Basri, La Ode Ali
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.732 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i2.14054

Abstract

This research aims to analyze the functions and values contained in the hedaroji game as one of the traditional games of the Wanci people in the past which are now becoming extinct. Data collection was carried out through in-depth interviews, involved observation, and discussion. Data were analyzed through analysis techniques consisting of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that in the past the traditional game of, hedaroji served as people's entertainment, a gathering place and to strengthen the sense of kinship, and as an effort to pass the culture on to the next generation of traditions. In the traditional game, hedaroji contains sportsmanship, educational values, and religious values. Keywords: traditional games, hedaroji, function, values and marginalization 
PERUBAHAN STRUKTUR UPACARA ADAT PERKAWINAN BUDAYA TOLAKI DI KOTA KENDARI Halra, Agustiani; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.091 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v2i2.7863

Abstract

Tujuan Penelitian adalah untuk: (1) menjelaskan struktur upacara adat perkawinan budaya Tolaki,(2) menjelaskan perubahan struktur upacara adat perkawinan budaya Tolaki,(3) Menjelaskan penyebab perubahan struktur adat perkawinan budaya Tolaki. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode induktif dalam pengertian bahwa analisis bergerak dari data menuju konsep. Teknik analisis data yang diterapkan dalam beberapa tahapan berikut secara berurut; (1) pemerolehan data sebanyak mungkin dengan berbagai variasinya, (2) penataan kembali data tersebut sesuai kategori untuk dikembangkan kearah proposisi dan analisis hubungan kategori yang ada, dan (3) klasifikasi dan pemeriksaan kategori inti melalui perbandingan hubungan  dengan kategori lain guna menghasilkan simpulan berupa rancangan umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Struktur perkawinan adat Tolaki terbagi dalam tiga bagian yaitu sebelum perkawinan, pelaksanaan perkawinan adat, setelah perkawinan adat, (2) Terjadi perubahan struktur pada adat perkawinan budaya Tolaki, (3) Perubahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa aspek yang dibagi dalam dua bagian yaitu dari dalam(intern) dan dari luar (ekstern). Dalam Adat perkawinan Tolaki di Kota Kendari, mulai terjadi pergeseran sedikit demi sedikit yang dikuatirkan dapat mengaburkan budaya aslinya, yang bisa saja akan mengakibatkan hilangnya budaya tersebut.Kata Kunci: Adat perkawinan, struktur perkawinan, perubahan, budaya Tolaki,
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI Laobu, Alyan; Bahtiar, Bahtiar; Sifatu, Wa Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.11 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i2.6634

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap taman nasional rawa aopa watumohai dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Desa Tatangge. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terlibat, wawancara mendalam dengan informan serta melalui dokumen yang berhubungan dengan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Rawa Aopa Watumoahai meliputi persepsi masyarakat terhadap keberadaan Taman Nasional Rawa Aopa watumohai, sumber daya hutan, kelembagaan pengelolaan, kawasan hutan berguna untuk mencegah terjadinya bencana, hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan hutan, kebijakan pengelola, fungsi hutan, peraturan dan perundang-undangan, pelestarian, perilaku kegiatan ekonomi masyarakat terkait keberadaan taman nasional, dan kegiatan kehutanan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yang meliputi tingkat pendidikan, umur, lama menetap, pendapatan dan mata pencaharian.Kata kunci:  Persepsi masyarakat, faktor-faktor, Taman Nasional   Rawa                      Aopa Watumohai
PEREMPUAN PENAMBANG BATU (STUDI PADA WANITA PEKERJA PEMECAH BATU GUNUNG DI DESA PARIDA KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA Syarah, Sitti; Taena, La; Marhadi, Akhmad
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.208 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i2.14905

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mendeskripsikan tahapan prosespekerjaan perempuan dalam bekerja sebagai pemecah batu di Desa ParidaKecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, dan (2) untuk mengetahui faktor yangmendorong perempuan bekerja sebagai pemecah batu di Desa Parida KecamatanLasalepa Kabupaten Muna. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teorifeminisme, dan teori pemenuhan kebutuhan. Untuk mengungkap masalah dalampenelitian ini maka digunakan metode pengumpulan data melalui observasi, danwawancara mendalam, studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)Tahapan proses pekerjaan perempuan pemecah batu gunung di Desa ParidaKecamatan Lasalepa Kabupaten Muna yaitu para penambang tiap harinya bekerjamulai jam 07.00 dan selesai 17.00 WIB terkadang ada juga para penambang yangselesainya jam 18.00 WIB. Kegiatan penambang diawali dengan memecahkanbatu yang besar yang ada dilokasi penambangan dengan pahat dan palu ataupundengan menggunakan bantuan linggis. (2) Faktor yang mendorong perempuan didesa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna bekerja sebagai pemecahgunung adalah sebagai berikut: Membantu pendapatan suami, bekerja sebagaitulang punggung keluarga. Dari beberapa faktor diatas perempuan pemecah batugunung berusaha bekerja diruang publik untuk memajukan ekonomi keluarganya.Kata Kunci: Perempuan, Proses Pekerjaan, Pendapatan
ANALISIS POTENSI DAYA TARIK WISATA BENTENG TIWORO DI KECAMATAN TIWORO KEPULAUAN KABUPATEN MUNA BARAT Hikma Dani Syamsuddin, Wa Ode; Niampe, La; Syahrun, Syahrun
Jurnal Penelitian Budaya Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.512 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v6i2.19852

Abstract

This study aims to determine the potential of Tiworo Fort in Tiworo Islands District, West Muna Regency, analyze its potential in the 4A formulation and analyze the government's efforts in developing the Tiworo Fort site. The theory used to read the data is Tourism Destination Development. The method used is descriptive qualitative method, through observation, interviews and documentation. The results of the research on the analysis of the potential tourist attraction of Tiworo Fort consist of 1) Sangia Barakati Mosque, 2) King's Tombs, and 3) King's Inauguration Stone. While the results of the analysis in the 4A formulation obtained 1) Attraction, namely the Sangia Barakati Mosque, the King's Tombs, and the King's Inauguration Stone. 2) Amenity (facilities), namely lodging business, and supporting infrastructure that can provide services and comfort for tourists covering the fields of Health, Electricity, and Communication Networks. 3) Accessibility (accessibility), including access to land, sea and air routes equipped with road signs, 4) Supporting Services (additional services), namely the presence of the West Muna Regency Tourism Office. Furthermore, related to the government's efforts, it can be seen with the construction of the gate and the plan to restore the mosque to a sleeping formKeywords: Tourist Attraction, Historical Tourism, Fort, Tiworo
TUTURAN DALAM PROSESI ADAT PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ETNIK MUNA DI KABUPATEN MUNA Nurwiati, Nurwiati; Taena, La; Kuasa Baka, Wa
Jurnal Penelitian Budaya Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.258 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v5i1.9093

Abstract

Tujuan Penelitian adalah: (1) untuk mendeskripsikan prosesi pelaksanaan adat perkawinan pada masyarakat Etnik Muna di kabupatenan Muna; dan (2) untuk menganalisis makna tuturan adat perkawinan pada masyarakat Etnik Muna. Jenis jenelitian ini yaitu penelitain deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini dengan menggunkan unsur kesengajaan yaitu tohoh-tokoh adat serta tokoh masyarakat. Metode pengumpulan data yaitu observasi lapangan, wawancara langsung serta rekaman kejadian, dengan foto dan vidio. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model analisis Miles dan Huberman, yaitu Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) prosesi pernikahan dengan bentuk doangka mata (kawin pinang adalah dimulai dari: a. Dekanamu-namu, b. Dempali-mpali, c. De kamata, d. Dorompu, e. Desalo too, f. Defeenagho tungguno karete, g. Kagaa atawa okafokawi, h. Kabhintingiano Kafeena, i. Kataburi, j. Kabhintiangiano Paniwi, k. Kabhintingiano Adhati bhalano, l. Kabhintingiano lolino ghawi, m. Kabhintingiano kaokanuha, n. Kabhintingiano kafoatoha, o. Matano kenta, p. Desalo kafetangkahando agamando anahi, q. Kafelesau, r. Kafosulino katulu. (2) Makna tuturan dalam prosesi perkawinan pada masyarakat etnik Muna yaitu tujuh kabhintingia dalam prosesi perkawinan masyarakat etnik Muna mempunyai satu makna tuturan yaitu dimana tujuh kabhintingia tersebut yaitu sebagai tangga perjalanan Nabi Muhammad SAW menujuh langit ketujuh, sedangkan makna tuturan dalm prosesi yang lainya yaitu sebagai adat menujuh perkawinan. Sehingga perkawinan merupakan perjalanan hidup yang sangat lama didalamnya dipenuhi dengan tanggungjawab yang sangat berat dan bahkan perkawinan merupakan salah satu ibadah yang sangat panjang dan yang sangat lama dan semua itu dimintai pertanggungjawabanya nanti di akhirat. Sehingga didalam pekawinan itu orang tua dan sanak keluarga selalu mendoakan kedua mempelai agar menjadi keluarga yang sakinna, mawadda, warohma, dan  tujuan dari perkawinan itu adalah agar keturunan mereka berguna bagi bangsa dan Negara dan sukses dunia dan akhirat”.Kata Kunci: Pernikahan, Tuturan, Etnik Muna.