cover
Contact Name
Munirah Tuli
Contact Email
munirahtuli@ung.ac.id
Phone
+6281294614208
Journal Mail Official
jppt@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Marine Research
ISSN : -     EISSN : 24077690     DOI : 10.14710/jmr.v9i4.28340
Core Subject : Agriculture, Social,
The Journal of Tropical Fisheries Management is managed by the Department of Water Resource Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Bogor Agricultural University aims to publish the results of basic, applied research in the scope of fisheries resources, fish stock studies, and population dynamics, fish biodiversity, fisheries technology, industrialization and fish trade, fisheries management, and fisheries development policies in the tropics, especially Indonesia. The scope of the area includes: Marine Fisheries Coastal Fisheries Inland Fisheries The focus and scope of this publication are expected to contribute thoughts for the government to strengthen the science of fisheries management
Articles 608 Documents
SEBARAN SEDIMEN DAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA SEDIMEN DASAR PERAIRAN PANTAI SLAMARAN PEKALONGAN Raden Roro Putri Arisa; Edi Wibowo Kushartono; Warsito Atmodjo
Journal of Marine Research Vol 3, No 3 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.175 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6006

Abstract

Penelitian ini bertujuanuntuk mengkaji sebaran sedimen, total kandungan bahan organik sedimen dan hubungan nilai sortasi sedimen dengan total kandungan bahan organik pada sedimen dasar perairan pantai Slamaran Pekalongan. Pengambilan sampel dilakukan  pada bulan Mei 2012 dengan menggunakan grab sampler pada 20 stasiun. Sampel sedimen yang diperoleh kemudian dianalisis untuk penentuan besar ukuran butir sedimen dan dilakukan perhitungan statistik sedimen untuk mengetahui sebaran sedimen. Selain itu juga dilakukan analisis total kandungan bahan organik sedimen serta analisis hubungan nilai sortasi sedimen dengan total kandungan bahan organik sedimen. Jenis sedimen dasar yang dominan di perairan pantai Slamaran adalah jenis sedimen pasir lanauan. Dari perhitungan statistik sedimen didapatkan nilai mean sedimen antara 0,093 sampai dengan 0,625, nilai sortasi sedimen antara -0,0951 sampai dengan -0,6243, nilai skewness antara -0,8379 sampai dengan 0,0777 dan nilai kurtosis antara 0,6723 sampai dengan 2,5371. Sedimen dasar pantai Slamaran didominasi oleh kandungan bahan organik berkriteria sedang, yaitu antara 7% - 17%. Dengan kandungan bahan organik terendah sebesar 5,60% dan kandungan bahan organik tertinggi sebesar 20,84%. Dan adanya hubungan antara nilai sortasi sedimen dengan total kandungan bahan organik pada sedimen dasar perairan pantai Slamaran Pekalongan
Kajian Bioekologi dan Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove : Studi Kasus di Teluk Awur Jepara Oky Yuripa Pradana; Nirwani Soenardjo; Suryono Suryono
Journal of Marine Research Vol 2, No 1 (2013): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.939 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2056

Abstract

Mangrove ecosystem have an important role in the environment. The ecological values of mangrove Teluk Awur is a place for feeding, nursery and spawning ground mangrove organism. This environment also produce detritus that support the existence of organic matter in the waters around. The purpose of this research was to study the condition of mangroves bioecology and socio-economic conditions for integrated stakeholders strategy and management of mangrove Teluk Awur Jepara. Method used is case study, explorative and descriptive. Data were analyzed using SWOT analysis by weighting or scoring. The result showed Teluk Awur mangrove ecosystem in the categorized into good criteria because of it’s density > 1500 ind/ha. There are 27 mangrove species and various fauna depend their lives on to of Teluk Awur mangrove ecosystems. Management strategies are recommended as the first priority is providing mangrove rehabilitation activities involving the public directly (score 4.125). Second, environmental education and sustainable use of mangrove resources to local communities (score 2.887). Third, rulemaking and standard operating procedure (SOP) specifically management of Teluk Awur mangrove ecosystems by Diponegoro University: Marine Station (score 2.601).
Hemispherical Photography Vegetasi Pantai di Perairan Pulau Sintok, Taman Nasional Karimunjawa Kiki Ade Kumala; Rudi Pribadi; Raden Ario
Journal of Marine Research Vol 10, No 2 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.62 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v10i2.30573

Abstract

Negara kepulauan merupakan negara yang terdiri atas satu atau lebih gugusan pulau, diantara nya adalah pulau - pulau kecil. Pulau kecil terdiri dari komponen lautan dan daratan, komponen daratan terdiri dari pasir, batuan, vegetasi pantai dan lain sebagainya. Keberadaan vegetasi pantai memiliki manfaat dalam merendam gelombang tsunami, mencegah abrasi, erosi serta habitat bagi flora dan fauna untuk berkembangbiak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pesisir vegetasi pantai berdasarkan struktur komposisi vegetasi pantai dan persentase tutupan kanopi vegetasi pantai di Perairan Pulau Sintok, Taman Nasional Karimunjawa dengan metode Hemispherical Photography. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, data yang dikumpulkan dilakukan dengan mengambil sebagian data dari wilayah penelitian, sehingga diharapkan data mewakili kondisi lingkungan dari objek yang diteliti. Setiap stasiun penelitian dilakukan tiga kali pengulangan. Pengambilan data tutupan kanopi pohon menggunakan kamera HP yang telah diolah menggunakan Software ImageJ. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan 6 spesies vegetasi pantai di Perairan Pulau Sintok, Taman Nasional Karimunjawa, yaitu Terminalia catappa, Ficus septica, Premna odorata, Scaevola taccada, Wrightia pubescens, dan Casuarina equisetifolia. Spesies Ficus septica mendominasi di lokasi penelitian. Nilai Kerapatan vegetasi pantai berkisar 532–1165 ind/ha. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) dan Keseragaman (J’) vegetasi pantai di lokasi penelitian termasuk dalam kategori rendah. Hasil persentase tutupan kanopi Vegetasi Pantai berkisar 63,01±1,42% – 80,80±1,41%, sehingga termasuk kategori sedang.An archipelago state is a country consisting of one or more island groups, including them which are small islands. Small islands consist of ocean and land components, land components consist of sand, rocks, coastal vegetation, etc. The existence of coastal vegetation has benefits in reducing tsunami waves, preventing abrasion, erosion and habitat for flora and fauna to reproduce. This study aims to knowing the quality of coastal vegetation based on the structure of coastal vegetation composition and the percentage of coastal vegetation canopy cover in Sintok Island Waters, Karimunjawa National Park using the Hemispherical Photography method. This research was conducted using descriptive methods, the data collected was done by taking some of the data from the research area, so that it is expected that the data will represent the environmental conditions of the object under study. Each research station had three repetitions. Taking the data of tree canopy cover using an HP camera that has been processed using ImageJ Software. The results showed that 6 species of coastal vegetation were found in Sintok Island waters, Karimunjawa National Park, namely Terminalia catappa, Ficus septica, Premna odorata, Scaevola taccada, Wrightia pubescens, and Casuarina equisetifolia. Species of Ficus septica dominate the study site. The value of coastal vegetation density ranges from 532-1165 ind/ha. The value of the Diversity Index (H ') and Uniformity (J') of the coastal vegetation at the research location is in the low category. The results of the percentage of coastal vegetation canopy cover range from 63.01±1.42% - 80.80±1.41%, we can conclude that it is in the medium category.
Studi Densitas Dan Komposisi Jenis Juvenil Karang Pada Substrat Pecahan Karang Di Perairan Pulau Sambangan, Karimunjawa Yudhawira Bhaskara Sembiring; Munasik Munasik; Agus Trianto
Journal of Marine Research Vol 7, No 4 (2018): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.36 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i4.25923

Abstract

ABSTRAK : Juvenil karang adalah bentuk hasil metamorfosis dan pertumbuhan planula karang yang berukuran ≤ 5 cm dan menempel pada substrat tertentu. Substrat pecahan karang merupakan substrat yang tidak stabil dan tidak cocok bagi juvenil karang untuk bertumbuh dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui densitas dan komposisi jenis koloni juvenil karang pada substrat pecahan karang (rubble) di perairan Pulau Sambangan, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian dilakukan pada tanggal 29 November sampai 1 Desember 2013 di sebelah barat dan utara Pulau Sambangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Metode yang digunakan untuk pemilihan lokasi adalah metode purposive sampling dan pengumpulan data mengunakan metode sampling dengan transek kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas juvenil tertinggi sebesar 0,24 koloni/m2 yang ditemukan di sisi barat pulau dan densitas terendah ditemukan pada sisi barat dan sisi utara pulau sebesar 0,02 koloni/m2. Densitas rata-rata pada sisi barat pulau yaitu sebesar 0,0073 koloni/m2 sedangkan pada sisi utara pulau sebesar 0,0053 koloni/m2. Komposisi genus juvenil karang yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah karang genus Acropora, Montipora, Galaxea, Fungia dan Cycloseris pada sisi barat dan karang genus Acropora, Montipora, Cycloseris, Leptoseris, Euphylia, dan Goniopora pada sisi utara Pulau Sambangan. Sisi utara didominasi oleh juvenil genus Acropora dan Montipora sebanyak 8 koloni tiap genus dan pada sisi barat didominasi oleh juvenil genus Montipora sebanyak 11 koloni. ABSTRACT : Coral Juvenile is a focus of planulae metamorphosis and growth that has size ≤ 5 cm and settle at a certain substrate. Rubble substrate is an unstable substrate and not suitable for coral juvenil to growth and evolve. The purpose of this research is to determine the density and composition of coral juvenile on rubble in the waters of Sambangan Island, Karimunjawa Archipelago. The research was conducted on November 29 to December 1, 2013 in the west and north Sambangan Island. This research was done  using descriptive method. The method that used for sampling site was purposive sampling method and data collection by using for sampling is quadrant transect. The result of research showed that the highest density of coral juvenile found on west site as many as 0,24 colony/m2 whereas the lowest density found on west and north site as many as 0,02 colony/m2. And the average density was 0,0073 colony/m2 on west site and 0,0053 colony/m2 on north site.  Composition of coral genus which found on research location were Acropora, Montipora, Galaxea, Fungia and Cycloseris on west site. Coral genus Acropora, Montipora, Cycloseris, Leptoseris, Euphylia, and Goniopora on north site Sambangan Island. On the north site dominated by juvenile Acropora and Montipora as many as 8 colonies of each genus and on the west side dominated by juvenile Montipora as many as 11 colonies.
Pengaruh Pemberian Udang Ebi Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tukik Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Di Pantai Sukamade Kawasan Taman Nasional Meru Betiri Kabupaten Banyuwangi – Jawa Timur Tri Saputra; Suryono Suryono; Edi Wibowo Kushartono
Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.571 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.8653

Abstract

Keberadaan penyu telah lama terancam, baik dari alam maupun kegiatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan tukik Penyu Hijau (Chelonia mydas) usia 4 hari selama masa perawatan 5 minggu. Penelitian ini menggunakan metoda eksperimental laboratoris. Materi yang digunakan adalah tukik penyu hijau (Chelonia mydas) usia 4 hari. Penelitian dilakukan di Pantai Sukamade Banyuwangi. Pakan yang diberikan berupa udang ebi sebesar 3% dan 8% dari berat biomassa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tukik yang diberi pakan udang ebi dengan konsentrasi 3% memiliki Laju Perumbuhan Spesifik rata-rata 1,429 ± 0,074  lebih kecil daripada tukik yang diberi pakan dengan konsentrasi 8% yang rata-rata 1,630 ± 0,192. Hasil analisis data homogenitas terlihat bahwa nilai signifikansi pada F = 2,952 (p=0,161) atau p > 0,05 maka data bersifat homogen, serta laju pertumbuhan spesifik tukik dengan perlakuan pemberian pakan dengan konsentrasi yang  berbeda menunjukan bahwa nilai F hitung 22,611 > F tabel 0,05 dan atau 0,01. Itu menyatakan bahwa kedua perlakuan berbeda sangat nyata pada signifikan 0,05 dan 0,01.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertumbuhan penyu hijau dipengaruhi oleh pakan yang diberikan pada p<0,01
KAJIAN HUBUNGAN FOSFAT AIR DAN FOSFAT SEDIMEN TERHADAP PERTUMBUHAN LAMUN Thalassia hemprichii DI PERAIRAN TELUK AWUR DAN PULAU PANJANG JEPARA Dedi Setiawan; Ita Riniatsih; Ervia Yudiati
Journal of Marine Research Vol 2, No 2 (2013) : Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.386 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i2.2349

Abstract

Seagrass growth is limited by the supply of nutrients such as nitrogen and phosphate particulates that serve as energy for photosynthesis. The magnitude of the role of phosphate in the metabolism and growth of seagrass Thalassia hemprichii important to serve as a study to determine the relationship of nutrients to the growing rate of seagrass in Teluk Awur and Pulau Panjang Jepara. The purpose of this study was to determine the concentration of phosphate in the water and sediment in the waters of the Teluk Awur and Pulau Panjang and its relation to seagrass leaf growth rate of T. hemprichii. The study was conducted in April - July 2012 includes literature studies, site surveys, field data collection and analysis of samples. Analysis of the relationship phosphate concentration on the rate of growth of seagrass T. hemprichii using bivariate correlation analysis. The results showed that the average growth rate - the average seagrass highest type T. hemprichii found in Teluk Awur on 8 week (0.81 cm/day). Meanwhile, the lowest growth rate found in Teluk Awur at week 2 (0.14 cm/day). The content of phosphate concentration of water in the Teluk Awur ranged from 0.009 to 0.028 mg/L and in Pulau Panjang ranged from 0.012 to 0.025 mg/L. The concentration of phosphate sediments in the Teluk Awur ranged from 20.870 to 23.250 mg/kg and Pulau Panjang 25.650 to 27.190 mg/kg. Relations water phosphate concentration and phosphate sediments to seagrass leaf growth in Teluk Awur are not considered closely related ,instead phosphate water to the growing rate of seagrass in Pulau Panjang is low and phosphate sediments to seagrass growth as very closely.
Pencemaran Logam Berat Kadmium (Cd) dalam Kerang Darah (Anadara granosa) yang Didaratkan di Tambak Lorok Semarang Erian Febri Satriawan; Ita Widowati; Jusup Suprijanto
Journal of Marine Research Vol 10, No 3 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.109 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v10i3.30155

Abstract

Perairan Tambak Lorok Semarang merupakan daerah yang terdapat banyak aktivitas industri. Banyaknya aktivitas industri di perairan Tambak Lorok Semarang dapat menyebabkan tingginya angka pencemaran lingkungan, terutama logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Cd (kadmium) pada kerang darah (Anadara granosa) yang terdapat di perairan Tambak Lorok Semarang dan kemudian dilakukan analisis terhadap penilaian resiko kesehatan manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret, Juni, Juli dan Agustus tahun 2020 di perairan Tambak Lorok Semarang. Logam berat dari kerang tersebut berdasarkan pembacaan Inductively Coupled Plasma (ICP) menunjukkan nilai berturut – turut 0,280 mg/kg; 0,514 mg/kg; 0,430 mg/kg; dan 1,649 mg/kg. Berdasarkan konsentrasi rata-rata Cd lebih rendah dari BSN (2009) yaitu 1 mg/kg kecuali pada bulan Agustus 2020. Perkiraan asupan harian (EDI) oleh masyarakat berkisar antara (0,000168-0,000987) mg/kg/hari. Lalu, nilai bahaya target (THQ) untuk Cd berkisar (0,161-0,946). Nilai ECR yang didapatkan untuk Cd berkisar antara (2,6x10-5 - 1,5x10-4) Pada umumnya semua nilai THQ pada kerang A. granosa kurang dari 1. Sementara semua nilai ECR pada kerang A. granosa kurang dari 10-4 pada bulan Agustus 2020. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kerang A. granosa yang terdapat di perairan Tambak Lorok Semarang masih bisa untuk dikonsumsi. Dan tidak ada efek buruk kesehatan non-karsinogenik. Namun pada bulan Agustus 2020 memiliki efek karsinogenik. apabila masyarakat mengkonsumsi daging kerang A. granosa yang terpapar logam berat kadmium (Cd). Tambak Lorok Waters in Semarang is an area that has many industrial activities. A large number of industrial activities in Tambak Lorok Semarang waters can cause a high number of environmental pollution, especially heavy metals. This study aims to determine the content of heavy metal Cd (cadmium) in blood clams (Anadara granosa) found in Tambak Lorok waters Semarang. Based on the metal content, an analysis of human health risk assessments was carried out. This research was conducted in March, June, July, and August 2020 in Tambak Lorok waters, Semarang. The heavy metals from these shells based on Inductively Coupled Plasma (ICP) readings showed a value of 0.280 mg/kg respectively; 0.514 mg/kg; 0.430 mg / kg; and 1.649 mg/kg. Based on the average concentration of Cd is lower than BSN (2009) that is 1 mg/kg except in August 2020. Estimated daily intake (EDI) by the community ranges from (0.000168-0.000987) mg/kg/day. Then, the target hazard value (THQ) for Cd ranges (0.161-0.946). The value of ECR for Cd range between (2,6x10-5 - 1,5x10-4). In general, all THQ values in A. granosa shells are less than 1. And then for all ECR value in A. granosa was less than 10-4. Based on this research, it can be concluded that A. granosa shells found in Tambak Lorok Semarang waters are still able for consumption. And there are no adverse non-carcinogenic health effects. But in August 2020 it has a carcinogenic effect. if people consumed A. granosa exposed by heavy metal cadmium (Cd).
Simpanan Karbon Enhalus acoroides LF. Royle 1839 (Angiosperms: Hydrocharitaceae) di Pantai Gelaman dan Pantai Alang-Alang, Karimunjawa Jepara Viny Ratnasari; Ali Djunaedi; Adi Santoso
Journal of Marine Research Vol 9, No 1 (2020): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.555 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i1.25303

Abstract

ABSTRAK: Perubahan iklim disebabkan oleh berbagai aktifitas kegiatan manusia yang menghasilkan gas karbon diokasida ke atmosfer bumi yang akan berdampak pada pemanasan global. Ekosistem padang lamun memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar dari atmosfer yang dapat mengurangi emisi karbon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerapatan, tutupan lamun, biomassa dan simpanan karbon pada lamun Enhalus acoroides di Pantai Gelaman dan Pantai Alang-Alang. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan lokasi dipilih dengan menggunakan metode line transect quadrant yang mengacu pada metode LIPI. Sampling dilakukan pada titik 50 m setiap substasiun dengan metode pencuplikan. Pengukuran karbon pada sampel lamun menggunakan metode LOI.Kerapatan lamun di Stasiun 1 sebesar 1235 ind/m2 dan nilai tutupan lamun sebesar 68,76%. Kerapatan Stasiun 2 sebesar 1135 ind/m2 dan tutupan lamun sebesar 51,78%. Nilai rata-rata estimasi simpanan karbon lamun Enhalus acoroides di Stasiun 1sebesar 119.27 gC/m2 dan di Stasiun 2 sebesar 91.57 gC/m2. ABSTRACT: Climate change is caused by various human activities that produce carbon dioxide gas into the earth atmosphere which will have an impact on global warming. Seagrass ecosystem is able to absorb and store large number of carbon from the atmosphere that can reduce carbon emissions. This research were to determine the density, seagrass cover, biomass and carbon storage in seagrasses at Gelaman Beach (Station 1) and Alang-Alang Beach (Station 2). Survey and sampling. Were conducted using quadrant transect referring to LIPI method. Observation of the density value, the percentage of seagrass coverage was conducted in all points, while the sampling was conducted at the point 50 m on each substation by sampling method. Carbon measurement in seagrass sample used LOI method. Total seagrass density in Station 1 was 1235 ind/m2 and the total value of seagrass percentage cover was 68,76%. Total seagrass density in Station 2 was 1135 ind/m2 and total value of seagrass percentage cover was 51,78%. Average value for carbon savings estimated seagrass Enhalus acoroides in Station 1 was 119.27 gC/m2 and Station 2 was 91.57 gC/m2.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Turbinaria Decurrens Bory De Saint-Vincent Dari Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta Faishal Islami; Ali Ridlo; Rini Pramesti
Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.046 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11422

Abstract

Turbinaria decurrens merupakan salah satu rumput laut cokelat yang belum banyak dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi antioksidan T. decurrens dari ekstrak n-heksan (non-polar) dan metanol (polar), menentukan kadar total fenol dan biopigmen (klorofil a, klorofil b, dan karotenoid).Materi yang digunakan adalah T. decurrens yang diambil dari Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. T. decurrensdimaserasi dengan pelarut metanol, diuapkan dengan rotary evaporator dan dipartisi dengan pelarut n-heksan menggunakan corong pemisah. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan nilai IC50.Penentuan nilai IC50 ekstrak kasar metanol dan n-heksan T. decurrens dilakukan dengan metode penangkapan radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) pada λ=517 nm. Kadar total fenol diuji dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai standar pada λ=725 nm, kadar klorofil diukur pada λ=663 nm dan λ=646 nm dan karotenoid pada λ=470 nm.Data dianalisis menggunakan analisa ragam Independent Samples Test.Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak metanol dengan nilai IC50 sebesar 670,603 ppm lebih tinggi dibandingkan ekstrak n-heksan (1201,853 ppm). Kadar total fenolik (61,127 mgGAE/g ekstrak), klorofil a (1,518 mg/g), dan klorofil b (1,558 mg/g) ekstrak n-heksan lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak metanol. Kadar total karotenoid ekstrak T. decurrens hanya ditemukan dalam ekstrak metanol (0,459µmol/g). Hasil ini menunjukkan total karotenoid pada ekstrak metanolT. decurrens berkaitan erat dengan aktivitas antioksidan yang tergolong ke dalam antioksidan lemah
Pengaruh Perbedaan Periode Aerasi Karbondioksida terhadap Laju Pertumbuhan dan Kadar Total Lipid pada Kultur Nannochloropsis oculata Puji Norbawa; Ervia Yudiati; Widianingsih Widianingsih
Journal of Marine Research Vol 2, No 3 (2013) : Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.699 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3126

Abstract

N. oculata is commonly used as a natural food in larviculture. Due to the fact on its highly lipid content, N. oculata is recently becoming one of a good candidate for a source of alternative energy. Microalgae utilizes CO2 during photosynthesis. This fact will lead and used this microalgaeas a carbondioxide degradator. Providing of carbon dioxide aeration is expected to increase the rate of growth of N. oculata as well as total lipid production.This research aimed to determine the effect of different periods on carbondioxide aerationon the growth rate and total lipid production in N. oculata culture.The results showed that different time on carbondioxide aeration was significantly different (P < 0.05) on the average growth rate as well as total lipid production. Carbondioxide aeration treatment for 3 minutes have the highest average growth rate which is0,574 doubling/ day. While the average growth rate at treatment aeration for 4 minutes almost equal to the control i.e. 0,484 doubling/ day and 0,462 doubling/ day. The highest percentage of total lipid production has reached in 4 minutes carbondioxide aeration treatment (80.58%-dw). Furthermore, the lipid production on 1 minute, 2 minutes aeration time and control were 65.98%-dw, 65.77%-dw and 64.98%-dw, respectively. The treatment with carbondioxide aeration for 3 min was the lowest (39.72%-dw). Based on these results it can be concluded that carbondioxide aeration for 3 minutes increased the growth rate of N. oculata. However, the incrementon growth ratewere not accompanied withthe incrementon total lipid production.

Filter by Year

2012 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2023): Journal of Marine Research Vol 12, No 3 (2023): Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research Vol 11, No 4 (2022): Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research Vol 11, No 2 (2022): Journal of Marine Research Vol 11, No 1 (2022): Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research Vol 10, No 3 (2021): Journal of Marine Research Vol 10, No 2 (2021): Journal of Marine Research Vol 10, No 1 (2021): Journal of Marine Research Vol 9, No 4 (2020): Journal of Marine Research Vol 9, No 3 (2020): Journal of Marine Research Vol 9, No 2 (2020): Journal of Marine Research Vol 9, No 1 (2020): Journal of Marine Research Vol 8, No 4 (2019): Journal of Marine Research Vol 8, No 3 (2019): Journal of Marine Research Vol 8, No 2 (2019): Journal of Marine Research Vol 8, No 1 (2019): Journal of Marine Research Vol 7, No 4 (2018): Journal of Marine Research Vol 7, No 3 (2018): Journal of Marine Research Vol 7, No 2 (2018): Journal of Marine Research Vol 7, No 1 (2018): Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research Vol 3, No 3 (2014): Journal of Marine Research Vol 3, No 2 (2014): Journal of Marine Research Vol 3, No 1 (2014) : Journal of Marine Research Vol 2, No 4 (2013) : Journal of Marine Research Vol 2, No 3 (2013) : Journal of Marine Research Vol 2, No 2 (2013) : Journal of Marine Research Vol 2, No 1 (2013): Journal of Marine Research Vol 1, No 2 (2012): Journal of Marine Research Vol 1, No 1 (2012): Journal of Marine Research More Issue