cover
Contact Name
Eko Walujodjati
Contact Email
eko.walujodjati@itg.ac.id
Phone
+6282124588750
Journal Mail Official
konstruksi@itg.ac.id
Editorial Address
Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Konstruksi
ISSN : 14123614     EISSN : 23027320     DOI : https://doi.org/10.33364/konstruksi
Core Subject : Engineering,
Jurnal Kosntruksi yang dapat menampung dan mempublikasikan hasil karya penelitian, karya tulis dan pengabdian masyarakat baik mahasiswa dan dosen-dosen intern maupun dari pihak luar. Jurnal Konstruksi memberikan informasi yang diperoleh dari laboratorium dan workshop penelitian maupun dari lapangan/ studi kasus di dunia nyata dengan cakupan (Scope of Journals) bidang meliputi struktur transportasi/ infrastruktur, air, geoteknik, manajemen konstruksi, dan lingkungan. Melalui jurnal konstruksi diharapkan dapat menampung semua inspirasi bidang teknik sipil sehingga didapatkan pemecahan masalah yang dihadapi dan mampu melahirkan inovasi baru dibidangnya.
Articles 142 Documents
Evaluasi Tebal Perkerasan Jalan untuk Menahan Beban Rencana Lalu Lintas Ilyas Nannmar; Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1274

Abstract

Tuntutan sarana infrastruktur selalu bertambah, suatu wilayah yang berdampak pada pertumbuhan lalu lintas menjadi meningkat. Metodologi penelitian menggunakan analisis dengan mempergunakan metode Analisis Komponen serta Austroads dengan program Pavement Analysis and Design, berdasarkan studi dan data lapangan dari Gambar Kerja pada Pekerjaan Peningkatan. Jalan Situ Cangkuang-Leles untuk dasar evaluasi perencanaan tebal perkerasan. Tujuan penelitan adalah mengevaluasi ketebalan lapis perkerasan metode analisa komponen dan Austroads. Hasil tebal perkerasan mempergunakan metode analisa komponen didapatkan 5 centimeter (laston. AC), 10 centimeter (laston. atasnya), serta 15 centimeter (sirtunya class A), disamping itu dengan mempergunakan cara Austroads setebal 18 cm (lapisan aspalnya 3.000 MPa), 10 centimeter (lapisan granular), serta 40 centimeter (lapisan semennya 5.000 MPa). Setelah menghitungkan tebal lapis perkerasannya mempergunakan program Pavement Analysis and Design didapat nilai repetisi beban retak lelah pada tebal perkerasan metode Analisa Komponen sebesar 735081.13 dengan nilai repetisi beban retak alur sebesar 105016,9141 dan tebal perkerasan pada metode Austroads sebesar 1284589,075 dengan nilai repetisi beban retak alur sebesar 179792712,5. Analisis rusaknya perkerasan. jalan di tebal perkerasannya analisis komponen serta Austroads didapatkan bahwasannya tebal perkerasannya analisis komponen sedianya tidak dapat menahan beban rencananya. sebanyak 640000, disamping itu tebal perkerasannya mempergunakan Austroads dapat sedianya menahan beban rencana sebanyak 640000.
Penilaian Track Quality Index Jalan Rel Rancaekek – Haurpugur Yusup Fikria Erdiana; Athaya Zhafirah
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1278

Abstract

Railway traffic will continue to increase by industrial developments, which can affect the geometric conditions of the track, causing a decrease in the quality of the track. The geometric parameters affecting the decline in railroad quality include lift, listing, elevation, and gauge width. The track quality assessment indicator is the Track Quality Index (TQI). This research was conducted to analyze the quality of the railroad based on the TQI value by the Indonesian Railway Standards on the Rancaekek – Haurpugur railroad. The analysis consisted of parameter analysis of the TQI value and multiple linear regression analysis to determine the relationship between lift, listing, spur width, and height measurement parameters with the TQI value. Based on an analysis by the Indonesian Railways Standards, an assessment of the Rancaekek – Haurpugur KM rail road resulted. 175+000 – KM 177+100 falls into category II, which is good. Lift, spur width, listing, and height strongly influence the TQI rating of 92.7%. The parameter that has the most significant influence is the height of 94.1%.
Uji Karakteristik Pasir Padas Giling dan Pengaruhnya Terhadap Kuat Tekan Beton Tisnawati Tisnawati; Annas Firman; Dwi Kumalasari; Nauval Rabbani
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1279

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang terbentuk dari campuran semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Agregat halus dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintregasi alami batuan ataupun pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 5 mm atau lolos saringan no.4. Penggantian agregat halus dengan padas giling merupakan salah satu alternatif sebagai pengganti agregat halus tanpa mengubah mutu beton yang direncanakan. Pada penelitian ini, mutu beton yang direncanakan yaitu K.250 dengan metode eksperimen dengan mengambil 5 variasi penggantian agregat halus. Variasi tersebut antara lain, 100 % padas giling, 25 % padas giling 75% muntilan, 50% padas giling dan muntilan, 75 % padas giling 25 % muntilan, dan 100% muntilan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penggantian 100% pasir padas giling kuat tekan masih sesuai dengan mutu beton rencana, yaitu dengan hasil 18,22 MPa diumur beton 14 hari dan 20,42 Mpa diumur beton 28 hari. Semakin banyak pasir padas giling yang digunakan semakin rendah kuat tekan yang diperoleh, meskipun masih sesuai dengan kuat tekan beton yang sudah direncanakan. Kuat tekan maksimum yang diperoleh pada variasi beton 100% pasir muntilan umur 28 hari yaitu 26,24 MPa.
Pengaruh Ukuran Dimensi Column Capital Pada Flat Slab Terhadap Kegagalan Geser Pons Eko Walujodjati; Dina Auliani
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1280

Abstract

Flat slab merupakan pelat beton bertulang dua arah yang dimana tidak menggunakan balok sebagai penyalur beban sehingga beban langsung disalurkan ke kolom, dikarenakan tidak terdapat balok pada struktur maka area di sekitar kolom terjadi tegangan geser yang cukup besar yang dapat mengakibatkan kegagalan geser pons (punching shear). Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kegagalan geser pons adalah dengan menambahkan column capital (kepala kolom). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari berbagai macam besar sudut / ukuran column capital dan mengetahui besar sudut yang efektif dalam menahan tegangan geser pada struktur. Analisis dilakukan dengan pemodelan bangunan satu lantai dengan variasi besar sudut column capital adalah 70°, 80°, 90°, 100°, 110°. Salah satu metode yang digunakan pada analisis ini adalah metode kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis didapatkan penggunaan column capital dapat mengurangi terjadinya kegagalan geser pons, semakin besar variasi besar sudut maka nilai perbandingan tegangan geser pons dan kuat geser menjadi lebih kecil. Variasi besar sudut yang efektif dalam menahan geser pons adalah besar sudut 70°.
Kualitas Paving Block dengan Limbah Lumpur Penyamakan Kulit sebagai Pengganti Semen Athaya Zhafirah; Aldi Yuliandi
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1282

Abstract

Industri pengolahan kulit disebut juga penyamakan kulit yang menggunakan kulit binatang (sapi, kerbau, atau kambing) disamak dengan menggunakan krom (Cr). Saat proses penyamakan kulit hanya sebagian kecil kromium saja yang digunakan, sisanya akan dibuang dan menjadi limbah. Kandungan kromium dalam limbah dapat menyebabkan toksisitas akut dan kronis terhadap lingkungan bahkan sangat berbahaya terhadap makhluk hidup. Salah satu limbah penyamakan kulit adalah limbah lumpur yang dihasilkan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kandungan kromium oksida yang ada di dalam limbah lumpur akan bereaksi dengan ion kalsium dan menghambat pembentukan portlandite dan C3S saat ditambahkan ke dalam semen. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah lumpur penyamakan kulit pada kualitas paving block menurut SNI 03-0691-1996 dengan mengganti sebagian semen. Persentase limbah lumpur yang digunakan 0%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dari berat semen. Kualitas paving block didasari dari hasil pengujian kuat tekan, daya serap, abrasi, dan ketahanan natrium sulfat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah paving block dengan 10%; 15%; 20%; dan 25% limbah lumpur memiliki mutu B yang dapat digunakan sebagai pelataran parkir. Sedangkan paving block dengan 30% limbah lumpur memiliki mutu D yang dapat digunakan sebagai taman.
Analisis Perbandingan Curah Hujan dan Debit Banjir di Das Citanduy Hulu Bendungan Leuwikeris Sulwan Permana; Bambang Haidar Dwiyanto
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1283

Abstract

The Citanduy River, which is located in the East Priangan Region in West Java Province, recently during the rainy season, very high rainfall, long duration of rain, and uneven distribution of rain have caused flooding problems in several places, especially in the Tasikmalaya Regency, Ciamis, Banjar City, and Pangandaran Regency. Floods and landslides often occur in the upper reaches of the river, such as in the Tanjungsari area, Sukaresik District. Meanwhile, downstream, residents experienced flooding caused by the overflow of the Citanduy River, such as in the Sindangreja, Wanareja, Lakbok and surrounding areas. This study aims to obtain a comparative value of rainfall intensity in the upstream Citanduy watershed area to the Leuwikeris Dam using the Talbot, Sherman, and Ishiguro method, while the flood discharge uses the Nakayasu method. Based on the results of the comparative analysis of rainfall intensity calculations, the Ishiguro method is the most effective method used in calculating rainfall intensity with a value of 938.82 mm/hour in 2008-2014 and in 2015-2021 of 1126.74 mm/hour . Comparison of flood discharge for a return period of 2 years obtained results of 193.94 m3/second in 2008-2014 and in 2015-2021 obtained results of 232.77 m3/second, so from the results of calculating the comparison of flood discharges it can be concluded that the flood discharge in 2015-2021 is greater than the flood discharge in 2008-2014.
Prediksi Ketersediaan Air Akibat Perubahan Tataguna Lahan dan Iklim pada DAS Majalaya Dicky Muhamad Fadli
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1291

Abstract

Perubahan tataguna lahan dan perubahan iklim mengakibatkan perubahan terhadap limpasan yang berujung pada perubahan ketersediaan air. Limpasan ini tergantung pada 2 hal, yaitu iklim dan tataguna lahan. Perubahan iklim mengakibatkan meningkatnya temperatur, merubah pola hujan, meningkatkan debit puncak dan meningkatkan permukaan air laut. Perubahan iklim menjadi isu yang sedang menjadi perhatian dunia saat ini. Selain perubahan iklim, yang mempengaruhi limpasan permukaan ialah karakteristik dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Perubahan fungsi lahan dari daerah terbuka menjadi daerah terbangun mengakibatkan berubahnya pola limpasan. Sehingga simulasi prediksi mengenai perubahan iklim dan perubahan tataguna lahan perlu dilakukan untuk melihat debit ketersedian. Pada penelitian ini skenario perubahan iklim menggunakan CMIP 5 (Coupled Model Intercomparison Project 5) sedangkan perubahan lahan digunakan RTRW Jawa Barat 2029 yang diasumsikan sebagai tataguna lahan yang akan terjadi dimasa yang akan dating dengan outlet berada di Majalaya. Metode statistical downscaling (SD) digunakan untuk mengestimasi nilai suatu variabel iklim dari model CMIP 5. Pada studi ini, CMIP dikoreksi dengan menggunakan data observasi. Sedangkan distribusi hujan menggunakan distribusi gamma dengan nilai acak. Data tersebut menjadi input dalam model SWAT (Soil and Water Assessment Tool) yang digunakan untuk prediksi limpasan. Hasil dari model SWAT digunakan untuk analisis debit ketersediaan dengan skenario bulan kering, normal, basah terhadap perubahan iklim dan perubahan tataguna lahan yang akan terjadi. Penggunaan data CMIP 5 sebagai input SWAT untuk prediksi debit di DAS Majalaya menunjukan hasil yang baik dengan nilai NSE 0,64. Skenario perubahan iklim berpengaruh terhadap ketersediaan air, ini ditunjukan dengan peningkatan nilai seperti curah hujan dan temperatur yang mengakibatkan turunnya Q95 berkisar antara 3-46% terhadap debit baseline. Sementara perubahan tataguna lahan yang terjadi menyebabkan turunnya curve number sebesar 2,43%. Ini berdampak pada kenaikan Q95 sebesar 4-7% dari skenario perubahan iklim. Adapun skenario berdasarkan bulan kering, normal dan basah menghasilkan hasil yang beragam. Pada bulan kering terjadi penurunan ketersediaan air disemua skenario iklim sebesar 0.06-0,08 m3/dtk. Pada bulan normal terjadi penurunan ketersediaan air disemua skenario iklim sebesar 0.13-0,16 m3/dtk dan pada bulan basah terjadi penurunan ketersediaan air disemua skenario iklim sebesar 1.3-1.7 m3/.
Pengendalian Limpasan Air Hujan di Rusun Mahasiswa Kampus 2 Politeknik PU Semarang Wildan Herwindo; Ingerawi Sekaring Bumi; Suhardi Suhardi; Syamsul Bahri; Andi Patiroi
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1302

Abstract

Flood events around the world tend to increase. Based on data from BNPB, floods in Indonesia are one of the disasters with the highest incidence. Flood disasters often occur in big cities in Indonesia such as Jakarta, Bandung, Samarinda and Semarang. Polytechnic of Public Works is a campus located in Semarang City and is a flood-prone area because it is situated on a lowland. Efforts are made to control rain runoff to reduce the potential for flooding on the PU Polytechnic campus. This study aims to determine the effectiveness of controlling rainwater runoff through the construction of infiltration wells in the student flats (flats) on campus 2 of the Public Works Polytechnic. The research was carried out by analyzing runoff discharge in the flat area and testing the soil permeability in that area. The research was conducted using quantitative methods using primary and secondary data. Primary data was obtained from soil permeability measurements while secondary data used included rainfall data, drainage master plans and Digital Elevation Model (DEMNAS) maps. Based on the research, the results obtained from measuring the permeability value of the soil in the PU Polytechnic flats area have a value of 0.029-1.680 cm/hour, which is included in low permeability. The results of soil permeability and geoelectrical tests showed that the soil conditions at the study site were water-saturated soils, making it difficult to absorb water into the soil. Analysis of the capacity of infiltration wells using a minimum permeability value of 0.029 cm/hour required 38,217 infiltration wells, while calculations with a maximum permeability value of 1.680 cm/hour required 660 infiltration wells. The number of needs for infiltration wells can be reduced by taking into account the volume of storage and the pattern of operation of the reservoirs in the student flat area of Campus 2 of the Public Works Polytechnic. The condition of the research location which is relatively saturated with water and has low permeability makes it difficult for water to absorb, so it is necessary to carry out further research to find other alternatives that are more suitable to be applied to that area.
Kompressibilitas Lempung Ekspansif Yang Distabilisasi dengan Fly Ash Akibat Siklus Pembasahan Pengeringan Berulang Tri Sulistyowati
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1303

Abstract

Potensi Lahan Parkir dengan Metoda Ranking Berdasarkan Preferensi Pengguna di Kawasan Pertokoan Andri Krisdian; Imam Aschuri
Jurnal Konstruksi Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.21-1.1305

Abstract

Kemacetan dan terganggunya kelancaran arus lalu lintas di Jalan Cimanuk Kabupaten Garut diakibatkan padatna pengunjung dan kegiatan parkir kendaraan pada badan jalan, dengan kondisi kawasan pertokoan sepanjang jalan. Kajian lokasi parkir perlu ditinjau dari segi kelancaran lalu lintas maupun penetapan potensi off-street parking. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi kondisi eksisting berdasarkan kapasitas jalan pada kawasan pertokoan di sepanjang Jalan Cimanuk, mengidentifikasi potensi dan kriteria-kriteria ruang parkir dengan off-street parking berdasarkan tata guna lahan di sepanjang Jalan Cimanuk, serta menentukan lokasi parkir off-street berdasarkan preferensi masyarakat dan stakeholder dengan data primer dari kuesioner dan observasi. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, dilakukan teknik analisis skoring untuk penentuan alternatif lokasi parkir dan teknik pembobotan kriteria lokasi parkir berdasarkan preferensi pengunjung. Hasil penelitian berdasarkan preferensi pengunjung kawasan pertokoan di Jalan Cimanuk dengan urutan kriteria kepentingan bobot tertinggi hingga paling rendah adalah keamanan dan kelancaran lalu lintas, jarak berjalan, aksesibilitas, ketersediaan lahan, serta lingkungan. Berdasarkan hasil analisis teknik skoring yang tergolong dalam kategori kesesuaian lokasi off-street parking dari 7 lokasi didapatkan 5 alternatif potensi lokasi parkir, yaitu: Segmen I di titik lokasi STA 0+000 - 0+150, Segmen I di titik lokasi STA 0+450 - 0+600, Segmen II di titik lokasi STA 1+050 - 1+200, Segmen III di titik lokasi STA 1+950 - 2+100, Segmen III di titik lokasi STA 2+250 - 2+400. Pada 5 alternatif lokasi memiliki kekurangan dan kelebihan berdasarkan kriteria lokasi parkir pada kategori sesuai dan sangat sesuai. Preferensi stakeholder menekankan peranan lokasi parkir perlu didukung oleh kebijakan parkir yang direpresentasikan dalam peraturan daerah dengan sasaran utama mengendalikan jumlah kendaraan yang masuk kawasan, meningkatkan pendapatan asli daerah melalui retribusi parkir, meningkatkan kesesuaian fungsi dan peranan jalan, dan meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas.