cover
Contact Name
Wayan Suana
Contact Email
wsuane@gmail.com
Phone
+6281379770750
Journal Mail Official
jurnal@fkip.unila.ac.id
Editorial Address
Postgraduate School of Science Education, University of Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Progresif
Published by Universitas Lampung
ISSN : 20870949     EISSN : 25501313     DOI : http://dx.doi.org/10.23960/jpp
Disaster literacy and Risk Management Education Ethnopedagogy-based STEM Education Multicultural Education Integrating technology into the curriculum: Challenges & Strategies Collaborative & Interactive Learning Educational Literacy Learning Analysis Education Management System Tools for 21st Century learning Education Policy and Leadership Higher Order Thinking Pedagogy Enhancement with E-Learning Teacher Evaluation Curriculum, Research, and Development
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif" : 10 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASIONAL YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU KNOWLEDGE SHARING AUDITOR Maryoni S Kainama
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to identify and analyze the factors at the individual level that may affect the auditor attitudes towards knowledge sharing behavior and the factor surround lying the increasing or reducing of knowledge sharing behaviors performed by auditors. The data needed is obtained by using a questionnaire containing points of measuring constructs of the variables used in the model study. Primary data were obtained at 153 answers from questionnaires filled out by auditors who work in public accounting firms registered with the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM). Five hypothesis proposed in this study are: first, it states that extrinsic motivation negatively affect the auditor's knowledge sharing attitudes; second, the absorptive capacity has positive influence on the attitude of the auditor regarding knowledge sharing; third, organizational commitment has a positive effect the auditor's knowledge sharing attitudes, fourth, subjective norm has positive influence on the attitude of the auditor regarding knowledge sharing, and the fifth, the sense of self-worth positive effect on the auditor's knowledge sharing attitude.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pada tingkat individu yang dapat mempengaruhi sikap auditor terhadap perilaku pembagian pengetahuan dan faktor yang sekitar yang menyebabkan tinggi atau rendahnya perilaku pembagian pengetahuan yang dilakukan oleh auditor. Data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang berisi butir mengukur konstruk variabel yang digunakan dalam model pembelajaran. Data primer diperoleh dari 153 jawaban dari kuesioner yang diisi oleh auditor yang bekerja di kantor akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Lima hipotesis yang diajukan diajukan dalam penelitian ini adalah: hipotesis pertama menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik berpengaruh negatif terhadap pembagian pengetahuan auditor, hipotesis kedua menyatakan bahwa daya serap berpengaruh positif terhadap sikap auditor mengenai pembagian pengetahuan, hipotesis ketiga menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki efek positif sikap pembagian pengetahuan auditor, hipotesis keempat menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh positif terhadap sikap auditor mengenai pembagian pengetahuan, dan hipotesis kelima menyatakan bahwa rasa menghargai diri sendiri sebagai efek positif dari sikap pembagian pengetahuan auditor.Kata kunci: komitmen organisasi, motivasi ekstrinsik, pembagian pengetahuan, reasoned action, self-worth.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR Sudarmi Sudarmi Sudarmi
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This was classroom action research (CAR) which was conducted in three cycles. The data collecting techniques used were observation and test. The subject was the students of General Geology course in odd semester academic year of 2011/2012. The results of the research showed an improvement in the students learning activities and learning achievement in General Geography course. This could be proved by the improvement of students learning activities that there were 33 students (75%) who were active in learning, there were 31 students (70%) who achieved learning completeness with the average score of 71. Thus the use of the cooperative learning model of STAD type could improve students learning activities and learning achievement in General Geography course of the students in geography education department social study program at Lampung University in academic year of 2011/2012.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Geologi Umum di semester ganjil tahun akademik 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar di mata kuliah Geografi. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan kegiatan belajar siswa bahwa ada 33 siswa (75%) yang aktif dalam pembelajaran, ada 31 siswa (70%) yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 71. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dan prestasi belajar di mata kuliah Geografi pada program studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Lampung tahun akademik 2011/2012.Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, model tipe STAD.
EVALUASI PEMANFAATAN FASILITAS PEMBELAJARAN BERBASIS ICT OLEH DOSEN FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG Ngadimun Ngadimun; Loliyana Loliyana
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to: (1) identify the total number of FKIP lecturers who have used ICT based learning facility, (2) describe the condition of using ICT based learning facility, (3) describe the development of using ICT based learning facility by FKIP lecturers. This evaluation research is done at FKIP Unila for 3 months. Subjects of the research as the sample are 97 lecturers (42% of population) and 127 students (10 students as the representative of each study program). The instrument to collect the data is using questionnarre for the lecturers and the students. The results of this research are: (1) socialization of ICT based learning to the lecturers and students is still lack, (2) LCD user and Video learning have been good enough, but there are still 12% of the lecturers that have not used it, (3) Blog learning user, e-learning, and e-mail are in the level of quite good, the students claimed that there are still 20% of lecturers who have not used the facility, (4) the lecturers who frequently use the online learning facility are only 5%, still 68% who rarely use the facility, and those who have not used are still 27%.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jumlah dosen FKIP Unila yang telah memanfaatkan fasilitas pembelajaran berbasis ICT, (2) mendeskripsikan kondisi pemanfaatan fasilitas pembelajaran berbasis ICT, (3) mendeskripsikan tingkat perkembangan pemanfaatan fasilitas pembelajaran berbasis ICT oleh dosen FKIP Unila. Penelitian evaluasi ini dilaksanakan di FKIP Unila selama 3 bulan, subjek penelitiannya sampel dosen sebanyak 97 orang (42% populasi) dan mahasiswa sebanyak 127 orang (10 orang mewakili per program studi). Instrumen pengumpul data digunakan angket untuk dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian ini adalah: (1) sosialisasi pembelajaran berbasis ICT baik kepada dosen dan mahasiswa masih kurang, (2) pengguna LCD dan Video pembelajaran sudah cukup baik, hanya masih 12% dosen belum selalu menggunakannya, (3) pengguna blog pembelajaran, e-learning, dan e-mail sampai taraf cukup, mahasiswa menyatakan masih ada 20% dosen belum memanfaatkan fasilitas itu, (4) dosen yang sudah sering memanfaatkan fasilitas pembelajaran online baru 5%, masih 68% jarang menggunakan, dan yang belum menggunakan masih 27%.Kata kunci: blog pembelajaran, e-learning, pembelajaran berbasis ICT.
KUALITAS BUTIR PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA Sugeng Sugeng
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data is a key element in a research, so the quality of the data will determine the quality of the research results. The quality of the data is mostly determined by the quality of the instrument items, either in the form of tests and non-test, which is used in the data collection. Therefore, the use of instruments of perception (in the form of questionnaire) in a research is necessary to be assesed for each items. The qualityof instruments are investigated through quantitative and qualitative analysis. Quantitative analysis is in the form of study on the characteristics of the instruments items of perception, namely validity (content and construct validity), level of difficulty, reliability along with one raw measurement. In the instruments item analysis and assisted by the ITEMAN and SPSS program. The study involved 232 students of Mathematics Education, State University of Jakarta in 2010/2011. From the 30 items of perception, it is obtained that a whole items had fulfilled the criteria as a qualified category (good). This instrument has a Cronbach a reliability coefficient of 0.876. The standard measurement instrument for 0,174 perception; so the actual perception scores are on a relatively small range, ie 1,96 (0,174) of the raw scores.Data sebagai unsur utama dalam suatu penelitian, sehingga kualitas data sangat menentukan kualitas hasil penelitian tersebut. Kualitas data sangat ditentukan oleh kualitas butir instrumen, baik berbentuk tes maupun non-tes, yang digunakan dalam pengumpulan data. Oleh karenanya, penggunaan instrumen persepsi (berupa angket) dalam penelitian perlu dikaji kualitas setiap butirnya. Kualitas butir instrumen diselidiki melalui analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif berbentuk kajian terhadap karakteristik butir instrumen persepsi, yaitu validitas (validitas isi dan konstruk), daya pembeda, reliabilitas beserta salah baku pengukuran. Dalam analisis butir instrumen dibantu dengan program ITEMAN dan SPSS. Penelitian ini melibatkan 232 mahasiswa Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2010/2011. Dari 30 butir persepsi, diperoleh keseluruhan butir memenuhi kriteria sebagai butir berkualitas (baik). Instrumen ini memiliki koefisien reliabilitas Cronbach a sebesar 0,876. Salah baku pengukuran instrumen persepsi sebesar 0,174; sehingga skor persepsi sesungguhnya berada pada rentangan yang relative kecil, yakni 1,96 (0,174) dari skor mentah.Kata kunci: daya pembeda, persepsi, reliabilitas, salah baku pengukuran, validitas
POTRET PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Eka Sofia Agustina
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Portrait of Indonesian Language and Literature Learning Plan Based on 2013 Curriculum in SMP. The problem in this research is the learning plan of Indonesian language subject based on 2013 curriculum in junior high school Bandarlampung. Planning which is defined in this research is Lesson Plan. Method used in this research is description-analysis. Based on the number of Junior High School in Bandar Lampung which is 143 schools, there are 6 schools which has implemented 2013 curriculum, 3 schools are public schools (SMPN 1, SMPN 2, and SMPN 13) while the private schools are SMP Dharma Bangsa, SMP Global Surya, and SMP Tunas Mekar. On the other hand, the rest have not implemented the 2013 curriculum yet. Based on the analysis result, it shows that 8,33% public Junior High School have implemented 2013 curriculum lesson plan, while 91,67% have not implemented yet. Next, private schools which have implemented 2013 curriculum lesson plan are 2,80% and 97,2% have not implemented yet. Generally, junior high schools in Bandarlampung which have implemented 2013 lesson plan are totally 11,13% and 88,87% which have not implemented yet. Regarding to this result, the ideal achievement of formulating Indonesian Language subject Lesson Plan based 2013 curriculum in junior high school has been on the level of 88,87%, not ideally with the concept is 11,13%.Permasalahan dalam penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Pertama Kota Bandarlampung. Perencanaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Metode yang digunakan adalah deskripsi-analisis. Berdasarkan jumlah SMP di Bandarlampung 143 sekolah, Sekolah Menengah Pertama yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 berjumlah 6, tiga SMP Negeri (SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 13) sedangkan SMP Swasta (SMP Dharma Bangsa, SMP Global Surya, dan SMP Tunas Mekar, sedangkan selebihnya belum melaksanakan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa 8,33% SMP Negeri telah menggunakan RPP Kurikulum 2013, sedangkan 91,67% belum menggunakan. Selanjutnya, SMP Swasta yang telah menggunakan Kurikulum 2013 baru 2,80% dan yang belum menggunakan 97,2%. Secara keseluruhan, SMP di Bandarlampung yang melaksanakan RPP 2013 adalah 11,13% dan 88,87% yang belum menggunakan RPP berkurikulum 2013. Berkaitan dengan hal itu, pencapaian ideal rumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis 2013 di SMP sudah pada taraf 88,87%, dengan ketidakidealan dengan konsep yang ada 11,13%.Kata kunci: kurikulum 2013, perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia, potret
DAMPAK KINERJA GURU DALAM FORUM GROUP DISCCUSION TERHADAP HASIL UJIAN AKHIR NASIONAL Rochmiyati Rochmiyati
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims at developing and created of UAN instrument test which indicators based on BSNP, and the effect of performance teachers at Primary School which were work together on FGD Team to achievement scoring of UAN. This study is research and development was carried out in two phases: development, and implementation. Phase of development is development test as a product of FGD Team that were teachers on sixth grade Primary School and Supervisor as validation reviewer of product. Testing the validation of instrument test as a product on development phase is using content validity. Implementation phase is implementation of product test as instruments UAN to try out the students. The effectiveness validation for teachers performance was carried out by Value-Added Modeling (VAM). The results of research and development show that the product of instruments test which arranged by FGD Team were feasible to use for tryout of UAN. The result of analysis by Value-Added Modeling (VAM) show that performance of teachers at Primary School on FGD Team to achievement scoring of UAN are effective, indicate of the mean of achievement tests UAN and the ranking for all Primary School at every UPT Pendidikan Kecamatan are increased.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan menyusun soal UAN berdasarkan indikator-indikator yang disusun oleh BSNP dan mengetahui dampak kinerja guru Sekolah Dasar yang bekerjasama dalam Tim FGD terhadap skor hasil Ujian Akhir Nasional (UAN). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan melalui fase pengembangan dan fase penerapan. Fase pengembangan adalah pengembangan soal melalui Forum Group Discussion (FGD) guru kelas VI Sekolah Dasar dan satu orang Pengawas Sekolah sebagai reviewer validasi produk.Uji validasi soal produk pengembangan menggunakan validasi isi. Fase penerapan adalah penerapan produk soal sebagai instrumen latihan UAN siswa. Uji validasi efektifitas kinerja guru menggunakan Value-Added Modeling (VAM). Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa produk instrumen test UAN layak dapat digunakan untuk ujicoba UAN. Hasil analisis menggunakan Value-Added Modeling (VAM) menunjukkan bahwa kinerja guru melalui Forum Group Disccusion (FGD) mempunyai dampak sangat efektif hal ini ditunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil UAN dan ranking semua SD pada setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan meningkat.Kata kunci: dampak kinerja guru, FGD, hasil UAN.
KEMAMPUAN MENTERJEMAHKAN TEKS NARATIF PENDEK PADA PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS DI SMA Endang Ikhtiarti
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to investigate the ability of students of SMAN 9 Bandar Lampung of Grade Eleven in Short Narrative Text Translation. By using descriptive method, data were collected from the students test results which were sufficient to describe the students abilities in translation of short narrative text. The result show that the average score of the test is in very good category. And the total score is 86. In linguistics aspect gets 87,5 score, semantics aspect gets 96,41 score, and pragmatics aspect gets 94,12 score. All of these three aspects are in very good category. In correct spelling and standard aspect gets 84,31 score. And in terminology aspects gets 80,88 score. They have good category. But in naturalness of expression, it gets 33,33 score or it has insufficient score.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan siswa kelas XI SMAN 16 dalam menerjemahkan teks naratif pendek. Dengan menggunkan metode deskripsi, data dikumpulkan dari hasil tes para siswa yang cukup dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan para siswa tersebut dalam menerjemahkan teks naratif pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata skor tes siswa berada pada kategori baik sekali, dengan total skor 86. Untuk hasil tes dalam aspek Linguistik mendapat skor 87,5, untuk aspek Semantik mendapat skor 96,41, untuk aspek Pragmatik mendapat skor 94,12. Ketiga aspek ini berada pada kategori sangat baik. Untuk aspek ejaan baku, benar mendapat skor 84,31. Dan untuk aspek peristilahan mendapat skor 80,88. Kedua aspek ini berada pada kategori baik. Tetapi untuk aspek kewajaran dalam ungkapan mendapat skor 33,33 atau mendapat skor kurang.Kata kunci: bahasa Perancis, menerjemahkan, teks naratif
EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN CPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR INTERPOLASI Sri Adi Widodo
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of the research were to know (1) the learning model that had better study achievement, (2) the stage of the initial capacity that had the better achievement, (3) the difference of the studying achievement in each initial capacity of the consistent students for each learning model, (4) the stage of the students with initial capacity which had the better study achievement in CPS learning model, and (5) the stage of the students with initial capacity which had better achievement in MPL learning model. This research was the quasi experiment with four classes as the sample of the research. Variable of the research was the study achievement of the students, the initial capacity and the learning model. The method used was the test method. Data analysis used was the analysis variance test. It could be concluded that (1) the achievement of the student with the CPS learning model was better if compared with MPL, (2) the students with the high ability in the initial had better achievement compared with intermediate and low ability, (3) To the students who have intermediate ability, CPS learning model is better if compared with MPL, (4) to CPS learning model, the students with high ability in the initial had the better achievement if compared with the students who have intermediate and low ability, and (5) to MPL, the students with high ability in the initial had the better achievement if compared with the students who have intermediate and low ability.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) model pembelajaran yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, (2) tingkatan kemampuan awal yang memiliki prestasi yang lebih baik, (3) perbedaan prestasi belajar pada tiap kemampuan awal mahasiswa untuk tiap model pembelajaran, (4) tingkatan kemampuan awal mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik pada model pembelajaran CPS dan (5) tingkatan kemampuan awal mahasiswa yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik pada model MPL. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan empat kelas sebagai sampel penelitian. Variabel penelitian adalah prestasi belajar mahasiswa, kemampuan awal dan model pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji analisis variansi. Dapat disimpulkan bahwa (1) Prestasi belajar mahasiswa dengan model pembelajaran CPS lebih baik jika dibandingkan dengan MPL, (2) Mahasiswa berkemampuan awal tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan awal sedang dan rendah, (3) Pada mahasiswa berkemampuan awal sedang, model pembelajaran CPS lebih baik jika dibandingkan dengan MPL, (4) Pada model pembelajaran CPS, kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan mahasiswa berkemampuan awal sedang dan rendah, dan (5) Pada MPL, mahasiswa berkemampuan awal tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan mahasiswa berkemampuan awal sedang dan rendah.Kata kunci: creative problem solving, interpolation, kemampuan awal
PENDIDIKAN TENTANG SISTEM EKONOMI KERAKYATAN DALAM HUKUM ADAT MINAHASA DENGAN METODE VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE Lesza Leonardo Lombok
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minahasa tribe is very famous for its variety of crops which are abundant and qualified. This is supported by the custom prevailing in the Minahasa region of the democratic economic system in building their economy by utilizing existing resources, called Mapalus. The value that exists in the system Mapalus eligible to serve one instruction for education today. Value Clarification Method Technique (VCT) is one of the appropriate methods to assist the implementation of the system Mapalus teaching to students. Therefore, this study aimed to describe what a democratic economic system used in common law of Minahasa, review the VCT as an educational method, and examines the application of VCT in Mapalus system itself. By using normative research methods - empirical, the authors found that Mapalus system is a system of continuous cooperation of the people, and by using the VCT method application in the education system can be done by combining a wide range of expertise, work together in the find and fix a problem, as well as giving confidence in the lower classes of society in the management of natural resources.Suku Minahasa sangat terkenal dengan berbagai hasil bumi yang berlimpah dan berkualitas. Hal ini didukung oleh adat yang berlaku di daerah Minahasa mengenai sistem ekonomi kerakyatan dalam membangun perekonomian mereka dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, dinamakan Mapalus. Nilai nilai yang ada dalam sistem Mapalus ini memenuhi syarat untuk dijadikan salah satu pengajaran bagi dunia pendidikan saat ini. Metode Value Clarification Technique (VCT) merupakan salah satu metode yang tepat untuk membantu penerapan pengajaran dari sistem Mapalus kepada pelajar. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan sistem ekonomi kerakyatan apa yang digunakan dalam hukum adat Minahasa, mengkaji kembali VCT sebagai sebuah metode pendidikan, dan menelaah penerapan VCT dalam sistem Mapalus itu sendiri. Dengan menggunakan metode penelitian normatif empiris, penulis menemukan bahwa sistem Mapalus adalah sebuah sistem kerjasama rakyat yang berkesinambungan, dan dengan menggunakan metode VCT maka penerapannya dalam sistem pendidikan dapat dilakukan dengan menggabungkan berbagai macam keahlian, bekerja sama dalam dalam menemukan dan mengatasi suatu masalah, serta pemberian kepercayaan terhadap masyarakat kelas bawah dalam pengelolaan sumber daya alam.Kata kunci: adat minahasa, sistem ekonomi kerakyatan, value clarification technique
STUDI EVALUASI TENTANG KOMPETENSI GURU PENJASORKES SE- KECAMATAN TANJUNGKARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG Rahmat Hermawan; Ade Jubaedi; Wiyono Wiyono
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the physical educator competence, exercise and health SD, SMP, SMA/SMK in Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung, covering pedagogical competence, personal competence, social competence, and professional competence. The method used in this study is a survey approach using qualitative descriptive analysis. Data were collected through interviews, observation, documentation, and questionnaires. Based on the results of this study concluded that (1) Profile physical educator on duty in Kecamatan Tanjungkarang Barat shows that of factors including the relatively old age, so they charge relatively quite long anyway, (2) In pedagogical competence of physical educator in Kecamatan Tanjungkarang Barat is appropriate, (3) in the competence of the physical educators personality in Kecamatan Tanjungkarang Barat have behaviors that can be exemplified by learners, (4) in the social competence of physical educator in Kecamatan Tanjungkarang Barat have been able to communicate and interact effectively with various stakeholders, such as with students, fellow educators and education personnel, and parents/guardians of students and the surrounding community, (5) both professional competence of physical educators in Kecamatan Tanjungkarang Barat is still low in the understanding of a scientific nature, especially in doing Classroom Action Research (CAR).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi guru Penjasorkes SD, SMP, SMA/SMK se Kecamatan Tanjungkarang Barat Baandar Lampung, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi professional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan analisis menggunakan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan, dokumentasi, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Profil guru penjasorkes yang bertugas di Kecamatan Tanjungkarang Barat menunjukan bahwa dari faktor usia termasuk relative tua, sehingga bertugas mereka relatif cukup lama pula, (2) Secara kompetensi pedagogik para guru penjasorkes di Tanjungkarang Barat sudah sesuai, (3) secara kompetensi kepribadian para guru penjasorkes di Tanjungkarang Barat memiliki perilaku yang bisa diteladani oleh peserta didik, (4) Secara kompetensi sosial para guru penjasorkes di Tanjungkarang Barat telah mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan berbagai pihak, seperti dengan siswa, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik serta masyarakat sekitar, (5) secara kompetensi professional guru penjasorkes di Kecamatan Tanjung-karang Barat masih rendah dalam pemahaman yang bersifat ilmiah, terutama dalam melakukan PTK.Kata kunci: kompetensi, pedagogik, kepribadian, sosial, professional

Page 1 of 1 | Total Record : 10