cover
Contact Name
Ahmad Kholiqul Amin
Contact Email
choliqamin@gmail.com
Phone
+6285648732677
Journal Mail Official
lppm@ikippgribojonegoro.ac.id
Editorial Address
Jalan Panglima Polim No.46 Bojonegoro
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Published by IKIP PGRI BOJONEGORO
ISSN : 25811320     EISSN : 25812572     DOI : http://dx.doi.org/10.30734
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas that have been achieved in the area of community services. J-ABDIPAMAS, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Community Services Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Education for Sustainable Development.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021" : 20 Documents clear
Indahnya Wisata Negeri di Atas Awan: Pemberdayaan Masyarakat untuk Mewujudkan Wisata Sehat di dusun Kediwung Septian Emma Dwi Jatmika; Annisa Anna
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.364 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.916

Abstract

One of the tourist destinations in Kediwung hamlet is Panguk Hill. The beauty of the Panguk hills is amazing and very good, both for sunrise and sunset tours. Panguk hill is known as "the land above the clouds". However, there are still several problems related to tourism potential that have not been optimized. The purpose of this service is to empower the community around Kediwung Hamlet in realizing healthy tourism. The methods used in this activity are socialization methods, training methods, and practical methods. As a result of this service, the community around Panguk hamlet understands proper and interesting communication and the development of flower gardens in the tourist area to promote the tourist area. Besides, the community is increasingly responsive to disasters to realize healthy tourism. Overall, residents have enough enthusiasm to take part in several programs implemented as capital to promote healthy tourism and many visitors come to the Kediwung Hamlet area tour. Salah satu destinasi wisata yang ada di dusun Kediwung adalah bukit panguk. Keindahan yang ada dibukit panguk sangat menakjubkan dan sangat bagus, baik untuk wisata sunrise ataupun sunset. Bukit panguk terkenal dengan sebutan “Negeri diatas Awan”. Namun masih terdapat beberapa permasalahan terkait potensi wisata yang belum dioptimalkan. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan masyarakat sekitar Dusun Kediwung dalam mewujudkan wisata sehat. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu metode sosialisasi, metode pelatihan, dan metode praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini masyarakat sekitar dusun panguk memahami komunikasi yang tepat dan menarik serta berkembangnya taman bunga di area wisata guna mempromosikan daerah wisata tersebut. Selain itu masyarakat semakin  tanggap terhadap bencana guna mewujudkan wisata yang sehat. Secara keseluruhan warga mempunyai antusias yang cukup untuk mengikuti beberapa program yang dilaksanakan sebagai modal untuk memajukan wisata yang sehat dan banyak pengunjung yang datang di wisata area Dusun kediwung.
Penyuluhan Covid-19 dan Workshop Pembuatan Hand Sanitizer di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Ruswanto Ruswanto; Saeful Amin; Anna Yuliana; Tita Nofianti; Nur Rahayuningsih; Ira Rahmiyani; Tresna Lestari; Diana Sri Zustika; Ilham Alifiar; Hendy Suhendy; Mochamad Fathurahman; Anindita Tri Kusuma Pratita; Vera Nurviana; Annisa Pebiansyah; Muharam Priatna
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.092 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1115

Abstract

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Salah satu peran yang dapat disumbangkan oleh Perguruan Tinggi dalam pencegahan dan penanganan covid-19 adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang seluk beluk yang ada hubungan covid-19 dan penangannya melalui pengabdian masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah ceramah/ diskusi, perencanaan partisipatif dan praktek. Dari hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan menjukkan bahwa masyarakat sangat bersemangat dan aktif diskusi dalam mengikuti penyuluhan tentang covid-19 dan cara pembuatan hand sanitizer.
Pengabdian Masyarakat Bagi Relawan Sampah di Desa Kemantren Windi Setiawan; Sulis Janu Hartati; Endang Legowati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.963 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1323

Abstract

This time, this community service aims to develop the creativity of waste bank volunteers to utilize existing waste into valuable materials. Indeed, the volunteer team had previously been able to make trash into items that had selling value such as bags, table cloths and so on. However, based on the desire of the volunteer team to be able to contribute to education, the service team presented a solution so that they could use what was available as a learning medium. Some of these learning media are number chess and counting funnels. Number chess has benefits for teaching number ordering material, the concept of larger or smaller numbers, and training students to have a tenacious and persistent attitude. While the counting funnel can be used to teach multiplication and division material. The state of learning media is very important in mathematics because everyone knows that abstract learning can be conveyed contextually by the presence of a learning media. Community service has been carried out with lesson study, namely the planning stage, implementation stage, and reflection stage. At the planning stage the servant determines the day and steps for making the media. At the implementation stage, the service team accompanies volunteers in making learning media. Meanwhile, in the reflection stage, the waste bank service team and volunteers discussed the advantages, disadvantages, and economic value possessed by each media Pengabdian masyarakat kali ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kreatifitas relawan bank sampah untuk memanfaatkan sampah yang ada menjadi bahan yang bernilai. Memang tim relawan sebelumnya telah mampu membuat sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual seperti tas, tapalak meja dan sebagainya. Namun, berdasarkan keinginan tim relawan agar dapat berkontribusi dalam pendidikan, maka tim pengabdi mengahadirkan suatu solusi agar dapat memanfaatkan apa yang ada menjadi media pembelajaran. Beberapa media pembelajaran tersebut yaitu catur angka dan corong hitung. Catur angka memiliki manfaaat untuk mengajarkan materi pengurutan bilangan, konsep bilangan lebih besar atau lebih kecil, serta melatih siswa untuk memiliki sikap ulet dan tekun. Sedangkan corong hitung dapat digunakan untuk mengajarkan materi perkalian dan pembagian. Keadaan media pembelajaran sungguh sangat penting dalam matematika karena semua telah mengetahui bahwa pembelajaran yang bersifat abstrak dapat tersampaikan secara kontekstual dengan adanya suatu media pembelajaran. Pengabdian masyarakat telah dilaksanakan dengan lesson study yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Pada tahap perencanaan pengabdi menentukan hari dan langkah-langkah pembuatan media. Pada tahap pelaksanaan, tim pengabdi mendampingi relawan dalam pembuatan media pembelajaran. Sedangkan pada tahap refleksi tim pengabdi dan relawan bank sampah mendiskusikan akan kelebihan, kekurangan, serta nilai ekonomis yang dimiliki oleh setiap media.
Antisipasi Kelangkaan APD dan Masker dengan Memberdayakan Masyarakat Terdampak Pandemi COVID-19 Fitrotun Niswah; Eva Hany Fanida; Suci Megawati; Meirinawati Meirinawati; Indah Prabawati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.207 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1282

Abstract

The pandemic (Covid-19) has had a major impact in all aspects of people's lives. The front guard in dealing with Covid-19 is health workers, health workers have a strategic role to help the number of cases of the spread of the Covid-19 virus and of course medical workers are the most at high risk, but in fact many medical personnel have been confirmed positive for Covid-19 because they are infected by patients and many health workers also complained about the lack of personal protective equipment (APD) as more patients continued. Through community empowerment victims of layoffs due to the Covid-19 pandemic, they have contributed to the manufacture of several types of APD, namely cloth masks and gowns (hazmat suits). 1200 cloth mask products will be given to the public through Unesa Media Partners (SS Radio, Jawa Pos, Surya, radar, Kompas) and Unesa strategic partners (BPN, Polda, Kodam, Kejati), for 200 allcover gowns (hazmat suits). Packages will be given to Covid 19 referral hospitals. This empowerment is also useful to encourage these partners to have entrepreneurship skills and household financial management. Pandemi (Covid-19) memberikan dampak besar dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Garda terdepan menangani Covid-19 adalah tenaga kesehatan, tenaga kesehatan mempunyai peran strategis untuk membantu banyaknya kasus penyebaran virus covid 19 dan tentu saja petugas medis adalah yang paling beresiko tinggi, namun kenyataannya banyak tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena tertular dari pasien dan banyak pula petugas kesehatan mengeluhkan kurangnya alat perllindungan diri (APD) seiring terus bertambahnya pasien. Melalui pemberdayaan masyarakat korban PHK akibat pandemi Covid-19 memberikan sumbangsih pembuatan beberapa dari jenis APD yaitu masker kain dan gown allcover (baju hazmat). Produk masker kain sebanyak 1200 lembar akan diberikan kepada masyarakat melalui Media Partner Unesa (Radio SS, Jawa Pos, Surya, radar, Kompas) dan Mitra strategis Unesa (BPN, Polda, Kodam, Kejati), untuk gown allcover (baju hazmat) sebanyak 200 paket akan diberikan kepada rumah sakit rujukan Covid 19. Pemberdayaan ini juga bermanfaat untuk mendorong mitra tersebut memiliki keahlian enterpreneurship dan manajemen keuangan rumah tangga.
Pelatihan UMKM Menjahit Masker bagi Masyarakat terdampak Pandemi COVID-19 Yusyida Munsa Idah; Wanda Fitrianingsih
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1236.643 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1384

Abstract

Covid-19 is a virus that first appeared in the city of Wuhan in China. Efforts to break the chain of the spread of Covid-19 were carried out by the government and religious institutions by issuing regulations on social distancing. Social activities are banned and temporarily suspended, the economy is weakening, shopping centers are empty and the informal sector is closed. Many fields have experienced a decline, including the fashion sector, namely clothing sewing services and other forms of fashion business. So that some tailors and other fashion entrepreneurs have decreased their income. Currently, fashion products that are still relevant to the conditions of the Covid-19 pandemic are masks. Cloth masks are alternative masks that can be used that are recommended by WHO for use by people other than medical personnel. So the tailors can take advantage of this opportunity to become an alternative product that can be produced. The problem that occurs with partners is the decline in income due to the Covid-19 pandemic and many tailors do not know information about what types of materials should be used to make masks as recommended by WHO, and the right mask model. The solution to the above problems is an effort to increase income by diversifying products, namely making masks. For this reason, training in making masks is necessary. From this service activity, several things were produced, namely knowledge of the ingredients for making masks, and skills on how to make masks. Covid 19 merupakan virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan di Cina. Upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dilakukan pemerintah dan lembaga keagamaan dengan menerbitkan peraturan tentang social distancing. Aktivitas sosial dilarang dan ditunda sementara waktu, melemahnya ekonomi, pusat perbelanjaan sepi pengunjung dan sektor informal ditutup. Banyak bidang mengalami penurunan, termasuk bidang fashion, yaitu jasa menjahit pakaian dan bentuk usaha fashion lainnya. Sehingga beberapa penjahit dan pengusaha fashion lainnya mengalami penurunan pendapatan. Saat ini produk fashion yang masih relevan dengan kondisi pandemi Covid-19 adalah masker. Masker kain adalah masker alternatif yang dapat digunakan yang disarankan oleh WHO untuk digunakan oleh masyarakat selain tenaga medis. Maka para penjahit bisa memanfaatkan peluang ini untuk menjadi produk alternatif yang bisa diproduksi. Permasalahan yang terjadi pada mitra adalah terjadinya penurunan pendapatan akibat terjadinya pandemi covid-19 dan banyak penjahit yang belum tahu informasi tentang jenis bahan apa yang sebaiknya digunakan untuk membuat masker seperti yang disarankan oleh WHO, dan model masker yang tepat. Solusi dari permasalahan di atas adalah upaya menaikkan pendapatan dengan mendiversifikasikan produk yaitu membuat masker. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan membuat masker.  Dari kegiatan pengabdian ini dihasilkan beberapa hal yaitu pengetahuan tentang bahan membuat masker, dan ketrampilan cara membuat masker.
Penggunaan Aplikasi Plickers untuk Data Penilaian Formatif di SMA Islam Assa’adah Devi Yunita; Irpan Kusyadi; Nurhasanah Nurhasanah; Shelvi Eka Tassia
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.671 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1220

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja serta bertanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa untuk mendewasakan seseorang dan dilakukan secara terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Seseorang dituntut memiliki kemampuan untuk dapat menguasai, memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan segala bentuk informasi dan ilmu pengetahuan yang ada dengan cara berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Plickers merupakan sebuah alat bantu yang digunakan oleh guru untuk memberikan penilaian dan mengumpulkan data dari hasil penilaian secara real- time dengan menciptakan suasana yang menyenangkan. pemanfaatan plickers oleh guru di lingkungan sekolah masih jarang digunakan. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dengan mengadakan pelatihan dan praktik mengenai Penggunaan Aplikasi Plickers yang dapat digunakan sebagai alat bantu penilaian data formatif sehingga dapat membantu guru agar dapat menilai jawaban dari siswa/siswi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SMA Islam Assa’adah yang berlokasi di Tangerang Selatan. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 09.00 sampai pukul 16.00. Dengan menggunakan Aplikasi Plickers siswa-siswi kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sehingga dapat motivasi siswa-siswi dalam mengikuti test atau ujian menjadi meningkat dan hasil ujian menjadi lebih baik.
Peningkatan Produktivitas Usaha Kerajinan Keset Penyandang Disabilitas Kabupaten Gunung Kidul di Masa Pandemi Covid-19 Edy Purnomo; Ishartiwi Ishartiwi; Bayu Rahmat Setiadi; Eka Ary Wibawa; Angga Damayanto
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1266.385 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1215

Abstract

ABSTRACTPusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera (PPDMS) is a disability community in Nglipar District, Gunungkidul Regency which has a doormat craft business. A business that is being pioneered and known to the continent of Europe is the craft from rags. The obstacles that become problems for PPDMS are limited capital and raw materials; production process; product quality; limited human resource conditions; amenities; and marketing. To overcome these problems, the Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) has made an increase in the supply of raw materials with a dropping model; provide accessible mat ATBM machine assistance; increase the variants of the model which has better quality; strengthening entrepreneurship through a strategic business plan; business administration and management; rearrangement of workspace and displays; and marketing products offline and online as well as expanding market networks through domestic and foreign marketplaces. The PPPUD implementation method is multiyear for 3 years with main stages. These stages include: infrastructureization (year-1), business development (year-2), and independent & existing (year-3). The achievements that have been made are an increase in high entrepreneurial interest, an increase in production capacity, an increase in marketing reach, and an increase in turnover.Keywords: doormat crafts, people with disabilities, PPDMS, PPPUDABSTRAKPusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera (PPDMS) merupakan komunitas disabilitas di Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul yang memiliki usaha kerajinan keset. Usaha yang sedang dirintis dan dikenal hingga benua Eropa adalah kerajinan keset dari kain perca. Kendala yang menjadi permasalahan PPDMS adalah keterbatasan modal dan bahan baku; proses produksi; kualitas produk; kondisi SDM yang terbatas; fasilitas; serta pemasaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD)  ini mengadakan peningkatan pada penyediaan bahan baku dengan model dropping; memberikan bantuan mesin ATBM keset yang aksesibel; memperbanyak varian model yang mimiliki kualitas yang lebih baik; penguatan kewirausahaan melalui business plan yang strategis; pengadministrasian dan pengelolaan usaha; penataan ulang ruang kerja dan display; dan memasarkan produk secara offline dan online serta memperluas jaringan pasar melalui marketplace dalam dan luar negeri. Metode pelaksanaan PPPUD adalah multiyear selama 3 tahun dengan tahap-tahap utama. Tahap tersebut meliputi: infrastrukturisasi (tahun ke-1), pengembangan usaha (tahun-2), dan mandiri & eksis (tahun ke-3). Capaian yang telah dilakukan adalah peningkatan minat wirausaha yang tinggi, peningkatan kapasitas produksi, peningkatan jangkauan pemasaran, dan peningkatan omset.Kata Kunci: kerajinan keset, penyandang disabilitas, PPDMS, PPPUD
Penanggulangan Covid-19 melalui Pencegahan dan Penguatan Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Terdampak di Surabaya Widyastuti Widyastuti; Nadia Asandimitra; Agus Frianto; Monika Tiarawati; Yessy Artanti
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.209 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1324

Abstract

ABSTRACTThis community service program's goal is to assist communities affected by COVID-19 in overcoming food insecurity. Food security is critical at this time because, without it, the immune system required to prevent COVID-19 will not form. As a result, the chances of becoming infected with the coronavirus increase. The situation during the Covid-19 pandemic may result in limited access to food. Gayungan Subdistrict is one of the subdistricts in South Surabaya that has a high concentration of COVID-19 patients. The program's primary focus is on the children of orphanages in the South Surabaya area. The orphanage's donations will suffer as a result of the epidemic. This program is carried out by teaching people how to properly wash their hands to prevent the spread of the coronavirus and by providing essential food items such as rice, sugar, cooking oil, sardines, and milk. Aside from staple foods, this program also provides bath soap, hand soap, and detergent to keep the children at the orphanage clean. It is hoped that this activity will assist the community in maintaining their health, both in terms of food and the environment. Keywords: COVID-19, food security, Gayungan ABSTRAKTujuan program pengabdian kepada masyarakat ini  untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19 untuk mengatasi ketahanan pangan. Masalah ketahanan pangan merupakan hal penting saat ini, karena tanpa ada ketahanan pangan maka imun tubuh yang dibutuhkan dalam pencegahan COVID-19 tidak akan terbentuk. Akibatnya dapat memperbesar kemungkinan terinfeksi virus corona tersebut. Situasi pada masa pademi Covid-19 dapat menyebabnya terbatasnya akses terhadap ketersediaan pangan. Kecamatan Gayungan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Surabaya Selatan di mana wilayah ini memiliki jumlah penderita COVID-19 cukup banyak. Target utama program adalah anak-anak panti asuhan yang berada di wilayah Surabaya Selatan. Dengan adanya wabah ini akan mempengaruhi donasi yang diberikan pada panti. Program dilaksanakan dengan memberikan edukasi cara mencuci tangan yang benar untuk mencegah penyebaran virus corona dan memberikan bantuan bahan makanan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, sarden dan susu. Selain bahan makanan pokok, program ini juga memberikan bantuan sabun mandi, sabun cuci tangan maupun detergen agar kebersihan lingkungan anak-anak panti tetap terjaga. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatannya baik dari segi makanan maupun dari segi lingkungan. Kata Kunci: COVID-19, Ketahanan Pangan, Gayungan
Pengembangan Wisata Budaya Wayang Wong di Desa Wisata JSPB Songgo Langit Mangunan Tanto Lailam; Awang Daru Murti; Ani Yunita
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.831 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1273

Abstract

The community empowerment program is a “Program Pemberdayaan Desa Mitra” with the theme of Mangunan Village tourism for good tourism, competitive and cultured. The program focused on the development of traditional performance (puppet) / wayang wong as cultural tourism which is integrated with the natural exploration of Bowongan Agricultural rice fields, bowongan peaks, watu pipisan and traditional culinary "Sego Wiwit". The wayang wong cultural tourism development program is carried out by establishing the Ngesti Budoyo art studio (sanggar seni), conducting various development training (tourism institutions training, tourism packaging training, and cultural tourism marketing training). To support these activities, development facilitation the large billboards containing the potential of wayang wong as cultural tourism, and promotion of cultural tourism in various media, especially social media (Facebook, Instagram, youtube, and others). Program pemberdayaan masyarakat skema Program Pemberdayaan Desa Mitra yang mengangkat tema wisata Desa Mangunan yang unggul, kompetetif dan berbudaya. Program ini memfokuskan pada pengembangan wisata budaya wayang wong (wayang orang) yang diintegrasikan dengan wisata alam jelajah sawah pertanian bowongan, puncak bowongan, watu pipisan dan kuliner tradisonal sego wiwit. Program pengembangan wisata budaya wayang wong ini dilakukan dengan pembentukan sanggar kesenian Ngesti Budoyo dengan akta notaris, melakukan berbagai pelatihan pengembangan (kelembagaan desa wisata, pelatihan pemaketan, dan pelatihan pemasaran wisata budaya). Untuk mendukung kegiatan tersebut, fasilitasi pengembangan berupa pemasangan reklame besar berisi potensi wayang wong sebagai wisata budaya, dan promosi wisata budaya di berbagai media, terutama media sosial (facebook, instragram, youtube, dan lainnya)
Pelatihan Kinemaster bagi Guru TK Sekarwangi Cirebon untuk Meningkatkan Literasi dalam Pembuatan Video Pembelajaran Daring Latipah Latipah; Syifaul Fuada
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.852 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1696

Abstract

ABSTRACTBased on observations, the Kindergarten school of Sekarwangi-Cirebon carried out online learning ineffectively; teachers only gave assignments or text-based worksheets to students than the students collected their answers through WhatsApp messenger. This method was simultaneously carried out because most of teachers had low competence in ICT, they did not have enough understanding about creating online learning media independently. Therefore, it was necessary to provide a workshop in creating video-based learning media for the primary material during the Covid-19 pandemic. The Kinemaster application was chosen as a medium for creating videos because it could be accessed on a Smartphone and was also relatively easy to operate. The workshop was carried out online using a WhatsApp group. Two senior teachers were the target of program. The workshop was held for one day, i.e., 3 December 2020, for 2 hours duration. The workshop results showed that despite the training materials delivered on the WhatsApp group, the teacher was able to follow instructions very well because of their enthusiasm in accepting new things, in this case, creating videos with the Android-based Kinemaster application. Teachers were able to use the Kinemaster application to produce simple learning videos. It was hoped that teachers could create online learning media to provide optimum learning process to students during the Covid-19 Pandemic.Keywords: Android, Kinemaster Application, Learning Videos ABSTRAKBerdasarkan observasi, TK Sekarwangi Cirebon melaksanakan pembelajaran daring dengan tidak efektif, guru hanya memberikan tugas/lembar kerja kepada siswa yang kemudian dikumpulkan melalui WhatsApp. Metode ini secara simultan dilakukan karena sebagian besar guru memiliki kemampuan IT yang rendah, mereka tidak memiliki cukup pemahamam tentang pembuatan media pembelajaran daring secara mandiri. Oleh karena itu, perlu diberikan pelatihan pembuatan video pembelajaran untuk materi utama selama pandemi Covid-19 berlangsung. Aplikasi Kinemaster dipilih sebagai media pembuatan video karena dapat diakses di Smartphone dan juga cukup mudah dalam pengoperasiannya. Pelatihan dilakukan secara daring, yaitu pada grup WhatsApp dengan 2 orang guru senior yang menjadi sasaran program. Kegiatan diselenggarakan satu hari saja, yaitu 3 Desember 2020 dengan durasi kegiatan selama 2 jam. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa meskipun penyampaian materi pelatihan di WhatsApp group, guru mampu mengikuti instruksi dengna sangat baik karena adanya antusiasme dalam menerima hal-hal baru, dalam hal ini adalah membuat video dengan aplikasi Android Kinemaster. Guru mampu menggunakan aplikasi Kinemaster untuk menghasilkan video pembelajaran daring. Materi yang disampaikan adalah Diharapkan, guru memiliki kemampuan dalam membuat media pembelajaran daring guna memberikan pembelajaran yang lebih maksimal kepada anak didik selama Pandemi Covid-19.Kata Kunci: Android, Aplikasi Kinemaster, Video Pembelajaran

Page 1 of 2 | Total Record : 20