cover
Contact Name
Iyan Hardiana
Contact Email
jurnalfarmasikryonaut@gmail.com
Phone
+6282226669313
Journal Mail Official
jurnalfarmasikryonaut@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Air Sanih, Km.11 Buleleng, Bali 81171
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Jurnal Farmasi Kryonaut
ISSN : -     EISSN : 28281624     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Focus And Scope Pharmacology And Toxicology Clinical Pharmacy Community Pharmacy Social Pharmacy Pharmaceutical Chemistry Pharmaceutical Biology Pharmacognosy Phytochemistry Microbiology Pharmacoepidemiology Pharmacoeconomics Biopharmaceutics Management And Pharmacy Practice Pharmaceutical Marketing Pharmacy Ocean Alternative Medicines
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut" : 20 Documents clear
EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN UPTD PUSKESMAS CIASEM KABUPATEN SUBANG Embriana Dinar Pramestyani; Dewi Ratnasari; Ivans Panduwiguna
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.24

Abstract

Abstrak Pemberian informasi obat merupakan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persentase informasi yang diberikan Apoteker pada pasien di instalasi farmasi UPTD Puseksmas Ciasem dengan standar pelayanan pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dimana peneliti hanya melakukan pengamatan dan mencatat secara sistematis mengunakan lembar cheklist yang berisi tentang komponen pemberian informasi obat. Untuk mengetahui perbandingan realisasi dengan target yang diinginkan digunakan analisis kesenjangan. Hasil penelitian persentase pada pelayanan informasi obat dengan kategori sangat baik antara lain: nama obat 100%, sediaan obat 93,61%, dosis obat 100%, cara pakai obat 100%, dan efek samping obat 91,48%. Sedangkan pelayanan informasi obat dengan kategori cukup baik adalah penyimpanan obat 46,80%. Pelayanan informasi obat yang masih terjadi kesenjangan negatif yaitu pada parameter sediaan obat sebesar 6%, penyimpanan obat sebesar 53%, dan efek samping obat sebesar 8%. Kesimpulan penelitian ini adalah pelayanan informasi obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan sudah terlaksana dengan cukup baik namun masih ada beberapa parameter pemberian informasi obat yang belum diinformasikan kepada pasien salah satunya indikasi obat.
EVALUASI PENGETAHUAN SWAMEDIKASI ANALGETIK PADA MASYARAKAT DI DESA KARANGSATRIA TAHUN 2022 Delviza Syari; Maratun Shoaliha; Destiara Dwi Elsafitri
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.25

Abstract

Edukasi tentang swamedikasi serat penggolongan obat sangat diperlukan masyarakat, terutama di kondisi pandemi yang mengharuskan kita untuk berkegiatan di rumah saja. Terutama peran ibu dalam mengurus keluarga ketika salah satu anggota keluarga mengalami sakit, namun masih bisa dilakukan swamedikasi. Perlunya masyarakat juga memahami bagaimana penggunaan obat yang benar, efek samping obat, kontra indikasi, penyimpanan obat dan tanda-tanda kerusakan sediaan obat secara fisik agar dalam pengobatan secara swamedikasi tidak menimbulkan penyakit lain yang dapat membahayakan jiwa. Menurut Torres et al (2018), salah satu faktor yang menyebabkan kesalahan dalam melakukan swamedikasi adalah tingkat pengetahuan yang rendah menyebabkan kesalahan swamedikasi dapat terjadi. Sehingga perlu dilakukannya uji tingkat pengetahuan dalam melakukan swamedikasi. Selain uji pengetahuan, perlu dilakukannya uji perilaku untuk mengetahui tingkat kesalahan swamedikasi yang dilakukan.
EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DAN BA EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI DI UPTD PUSKESMAS CIASEM SUBANG : EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI DI UPTD PUSKESMAS CIASEM SUBANG Tiara Mustika; Ike Maya Permanasari; Salma Hilmy Rusydi Hashim
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.26

Abstract

Menurut Permenkes RI No. 74 Tahun 2016, Terdapat dua standar dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian puskesmas, yaitu: pengelolaan sediaan farmasi BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) dan standar pelayanan farmasi Puskesmas. Pengelolaan sediaan farmasi BMHP merupakan hal yang sangat penting. Karena, penyimpanan yang baik dan benar dapat memastikan mutu dan kestabilan obat, mencegah kerusakan fisik dan kimiawi, serta memastikan obat tersedia dengan aman dan terjamin mutunya. Dalam studi sebelumnya yang dilakukan di gudang dan di apotek UPTD Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu dan Puskesmas Kecamatan Wara Utara Kota menunjukan belum semua unit fasilitas kesehatan menerapkan standar penyimpanan obat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem penyimpanan obat dan BMHP di UPTD Puskesmas Ciasem Subang. Dengan mengacu kepada Permenkes yang sudah ditetapkan peneliti melakukan observasi dengan teknik Purposive sampling. Beberapa hal yang diperhatikan dalam indikator penilaian meliputi kondisi ruangan, penyimpanan, dan temperatur. Adapun hasil presentase yang diperoleh dari observasi tersebut dengan indikator penilaian kondisi ruangan adalah 72,72%, Pada indikator penilaian penyimpanan memiliki presentase 88,23%, dan pada indikator penilaian temperatur memiliki presentase sebesar 60%. Ketiga indikator tersebut menunjukan bahwa penyimpanan obat dan BMHP yang ada di gudang penyimpanan UPTD Puskesmas Ciasem Subang sudah cukup baik. Kata Kunci: UPTD Puskesmas Ciasem Subang, BMHP, Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Analisis Kualitatif Parasetamol Pada Jamu Pegel Linu Dan Asam Urat Di Kecamatan Kubutambahan Ari Permana Putra; Rizka Aisyah; Ketut Putra Sedana; Gede Ivan Kresnayana
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.27

Abstract

Jamu merupakan obat tradisional yang banyak digunakan masyarakat untuk mencegah atau membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Peningkatan minat masyarakat untuk mengkonsumsi jamu disalahgunakan oleh produsen dengan menambahkan BKO (Bahan Kimia Obat) parasetamol untuk mendapatkan omzet yang lebih..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tedapat BKO parasetamol yang berada pada jamu pegel linu dan asam urat yang tersebar di Daerah Kotamadya Yogyakarta serta mengetahui banyaknya parasetamol yang ditambahkan dalam jamu pegel linu dan asam urat. Penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari berbagai toko jamu yang tersebar di kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng dan dianalisis di Laboratorium Farmasi STIKes Buleleng. Pada penelitian metode analisis pada penelitian ini menggunakan KLT. Analisis kualitatif menggunakan KLT dan dibaca bercaknya dibawah sinar UV 254 nm lalu di hitung nilai Rf-nya. Hasil analisis kualitatif penelitian ini menunjukkan terdapat tiga sampel jamu yang mengandung BKO parasetamol dari 14 sampel yang dikumpulkan. Sampel jamu yang mengandung parasetamol adalah sampel nomor 3, sampel nomor 7, dan sampel nomor 10.
HUBUNGAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN WARUNG JAMU XYZ DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN Reza Ismail Abdul Rahman; Eric Kurnia Abdillah; Lestari Nugrahini
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.28

Abstract

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang tinggi. Pada tahun 2010 terdapat 237,6 juta orang yang tinggal di Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, dan United Nations Population Fund (2013) menjelaskan bahwa hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 238,5 juta pada tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. Melihat jumlah penduduk Indonesia dan banyaknya masalah kesehatan, secara turun temurun masyarakat Indonesia khususnya Bali mengkonsumsi jamu sebagai pencegahan dari pandemic ataupun penyakit musiman lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk, harga, dan promosi jamu atau loloh di Kecamatan Kubutambahan kabupaten Buleleng. Teknik Sampling dalam penelitian ini yaitu menggunakan Cluster Random Samplingdengan konsumen yang tinggal di kecamatan kubutambahan sebagai responden. Responden dalam penelitian ini berjumlah 70 responden. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Dengan hasil persepsi konsumen terhadap produk, harga, dan promosi Jamu atau Loloh adalah baik
GAMBARAN SWAMEDIKASI PENDERITA SAKIT GIGI PADA MASYARAKAT KECAMATAN BOJONG GEDE Ivans Panduwiguna; Ahmad Sahlan Baniu; Fransiskus Samuel Renaldi; Andri Anggara Sutisna
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.30

Abstract

Penyakit karies gigi dan penyakit gigi lainnya hampir dialami seluruh penduduk didunia. Karies gigi dan penyakit gigi lainnya umumnya disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadi akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran swamedikasi penderita sakit gigi pada masyarakat kecamatan bojong gede berdasarkan penanganan saat sakit gigi; bahan kimia obat yang banyak digunakan; obat tradisional yang banyak digunakan; alasan melakukan swamedikasi; sumber informasi tentang obat sakit gigi. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif kuantitatif yang tujuan utamanya untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Hasil dari penelitian ini lebih dari setengah masyarakat menangani sakit gigi menggunakan bahan kimia obat sebanyak 31 orang (51,7%); bahan kimia obat yang paling banyak digunakan masyarakat dalam swamedikasi sakit gigi adalah ponstan sebanyak 32 orang (62,7%); obat tradisional yang paling banyak digunakan masyarakat dalam swamedikasi sakit gigi adalah larutan garam sebanyak 15 orang (51,7%); alasan masyarakat dalam melakukan swamedikasi sakit gigi terbanyak adalah praktis sebanyak 41 orang (68,3%); sumber informasi tentang obat sakit gigi yang didapat masyarakat dalam melakukan swamedikasi adalah kerabat/tetangga sebanyak 36 orang (60%)
Perbandingan Kadar Disolusi Tablet Allopurinol Generik Berlogo Dan Generik Bermerek Yang Beredar Dikota Kupang Provinsi Ntt: Perbandingan Kadar Disolusi Tablet Allopurinol Generik Berlogo Dan Generik Bermerek Yang Beredar Dikota Kupang Provinsi Ntt Tamran Ismail; Ari Pernama Putra; Luh Putu Desy Puspaningrat; Muhammad Buchari Sulaiman Qoudry
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.38

Abstract

Allopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Tersedia sebagai generic berlogo dn bermerek. Tujuan penelitian (a.) mengetahui tablet allopurinol generik berlogo dan bermerek yang beredar di Kota Kupang memenuhi persyaratan uji disolusi sesuai Farmakope Indonesia edisi VI tahun 2020, (b) mengetahui adanya perbedaan rata-rata kadar disolusi dari tablet allopurinol generik berlogo dan bermerek yang beredar di Kota Kupang dan (c) mengetahui adanya perbedaan rata-rata kadar disolusi dari tablet allopurnol generik berlogo dan bermerek dengan produk inovator yang beredar di Kota Kupang. Uji disolusi terhadap 6 buah tablet allopurinol 100 mg dilakukan dengan metode dayung pada media 900 ml HCl 0,01 N, suhu 37 ± 0,5ºC dengan laju kecepatan 75 rpm dan waktu selama 45 menit. Zat terlarut ditetapkan kadarnya dengan metode spektrofotometri ultraviolet. Hasil penelitian menunjukkan kadar zat terlarut tablet allopurinol yaitu sampel A (102,7817), sampel B (103,7748), sampel C (100,4646), sampel D (102,2852) dan sampel E (100,2991). Hasil ini memenuhi kriteria penerimaan hasil uji disolusi, yaitu tidak satupun kadar yang diperoleh kurang dari ketentuan yakni (Q+5%) yaitu (75%+5%=80%), sehingga memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi VI 2020. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara allopurinol generik berlogo (Sampel E) dengan generik bermerek (sampel B), sedangkan uji t menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara allopurinol obat copy (generik berlogo dan bermerek) dengan allopurinol innovator.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Bajakah Kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb) Sebagai Anti Hipertensi Pada Mencit (Mus musculus) Jantan Ni Putu Leony Ratna Devi; Iyan Hardiana; Ari Permana Putra
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.39

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal yang terjadi secara bertahap dan bisa memburuk seiring waktu, hipertensi adalah satah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia. Akar kayu bajakah kalalawit (Uncaria gambir (W.Hunter) Roxb) banyak digunakan secara empiris sebagai salah obat antihipertensi, mengandung antioksidan seperti flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas variasi dosis ektrak akar kayu bajakah kalalawit terhadap tekanan darah pada mencit jantan yang diinduksi hipertensi dengan Monosodium Glutamat (MSG) 8 mg selama 14 hari. penelitian ini menggunakan hewan coba mencit putih jantan galur swiss yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontol negatif, kontrol positif (captopril 25 mg), dosis 1 (56 mg/grBB dan dosis 2 (112 mg/grBB). Tekanan darah hewan diukur menggunakan sphygmomanometer sebelum induksi H-0, setelah induksi H-14 dan setelah pemberian ekstrak H-17. Analisis data dilakukan secara oneway ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different). Hasil menunjukkan ekstrak bajakah kalalawit dengan dosis 56 mg dan 112 mg mampu menurunkan tekanan darah mencit, dimana hasil pengukuran tekanan darah tidak berbeda jauh antara dosis 2 dengan kontrol positif yang diberi captopril 25 mg. Flavonoid pada bajakah kalalawit yang berfungsi sebagai agen antihipertensi adalah katekin dan quarcetin yang bekerja dengan cara menghambat proses terbentuknya angiotensi I menjadi angiotensi II. Kesimpulannya pemberian ekstrak bajakah kalalawit pada dosis 56 mg dan 112 mg yang diberikan pada mencit hipertensi menunjukkan potensi sebagai antihipertensi. Kata kunci : bajakah kalalawit, ekstrak, hipertensi, MSG, Flavonoid
REKONSILIASI OBAT SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT “X” JAKARTA PERIODE JULI-DESEMBER 2017 Nha Raisya Maharani Dewi; Jerry Jerry; Taufani Tasmin; Iyan Hardiana; Boy Yunaidy; Silvia Anggraeni
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.40

Abstract

Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang secara integral tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang berfokus pada patient safetyyang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berapa banyak jumlah kejadian kesalahan pemberian obat di rumah sakit, serta mengetahui golongan obat apa saja yang sering menyebabkan kesalahan pemberian obat dan seberapa efektif rekonsiliasi yang dilakukan oleh apoteker dalam mencegah terjadinya medication error. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif yang dianalisa secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari rekam medis pasien.Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, mulai dari bulan Juni- Agustus 2018 di salah satu rumah sakit di Jakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit x daerah Jakarta periode Juli-Desember 2017, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : Jumlah kejadian medication error yang paling tinggi sebanyak 68 kasus dengan persentase (37,78%). Golongan obat yang sering menyebabkan kesalahan pemberian obat yang paling tinggi yaitu golongan antibiotika sebanyak 90 (42,45%). Efektivitas rekonsiliasi dalam mencegah terjadinya medication error dilihat dari kategori status rekomendasi yang paling tinggi yaitu status sudah mengalami DRP’s sebelumnya sebanyak 98 kasus (54,44%).
GAMBARAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RS SENTRA MEDIKA CIBINONG PERIODE JUNI-NOVEMBER 2022 La Ode Anwar; Bachtiar Yusuf Habibi; Rosiana; Ferry Ferdian Nugraha
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v2i2.41

Abstract

Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta tahun, 1, di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi. Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi di RS Sentra Medika Cibinong periode Juni-November 2022. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medik pasien yang mendapat pengobatan hipertensi yang didapat dari pasien BPJS rawat jalan RS Sentra Medika Cibinong dengan Periode Juni-November 2022. Hasil penelitian ini yaitu hipertensi sering dialami oleh kelompok usia 45 - 65 tahun sebanyak 56 orang (56%) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52 orang (52%). Pada pasien prehipertensi penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin (CCB) sebanyak 12 pasien (12%). Pada pasien hipertensi stage 1 penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin (CCB) sebanyak 12 pasien (12%). Pada pasien hipertensi stage 2 penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin (CCB) + candesartan (ARB) sebanyak 8 pasien (8%).

Page 1 of 2 | Total Record : 20