cover
Contact Name
Yusa Djuyandi
Contact Email
yusa.djuyandi@unpad.ac.id
Phone
+628179242566
Journal Mail Official
editor.aliansi@gmail.com
Editorial Address
Pusat Studi Keamanan dan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Kampus FISIP Universitas Padjadjaran, Gedung D, Lt.2 Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21, Jatinangor, Sumedang, Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
ISSN : -     EISSN : 28291794     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Sejak pertama kali diterbitkan oleh Universitas Padjadjaran yang secara teknis dikelola Pusat Studi Keamanan dan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran pada April 2022, Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional berkomitmen untuk mempublikasikan hasil penelitian baik empirik maupun kajian teoritik yang mengangkat isu-isu politik, terutama di Indonesia. Publikasi yang ditampilkan pada Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan ilmu politik dan memberikan impak bagi pemahaman tentang pembangunan politik dan demokrasi khususnya di Indonesia.
Articles 94 Documents
Policy Implementation Of Online Population Administration Services During The Covid-19 Pandemic In Lebak Regency, Banten, Indonesia Nurhayati Nufus; Entang Adhy Muhtar; Budiman Rusli; Ramadhan Pancasilawan
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41819

Abstract

Population Administration Services continue to develop along with changes in people's lifestyles and technological developments. During the Covid-19 pandemic, the government began to focus on moving to the digital realm. The Banten Provincial Government, especially the Regency and City Population and Civil Registration Offices, has adapted to the development of Population Administration Services. Population Administration services are carried out in both cities and districts. Like one of them in Lebak Regency, services that were previously manual were pushed to be online during the pandemic. This article will discuss in more detail the implementation of Population Administration Services in Lebak Banten Regency, Indonesia, during the Covid-19 Pandemic and the differences before and after the pandemic. This study uses a descriptive qualitative approach. In collecting data, this research uses observation, interviews, literature study, and internet searching. Data collection in this study was carried out by studying the existing laws, regulations, and literature. We use Mazmanian and Sabatier (1983) implementation policy theory, namely the characteristics of the problem, the characteristics of the policy, and the policy environment. The findings of this article are that population administration services in Lebak Regency, Banten Province before Covid were still manual, even though there were already rules governing changes to digital. However, due to the pandemic, the system has changed to online and can be applied in many areas except with special conditions, such as in Kanekes Village, Lebak Regency, Banten Indonesia, where the community has special regulations.
Empat Niti Kurikulum Jabar Masagi: Ruang Belajar Berinovasi Dan Berkreasi
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43341

Abstract

Pada abad 21, berbagai lini kehidupan menunjukkan aneka gejala perubahan. Perubahan-perubahan tersebut mengarah pada kemajuan yang cenderung menguntungkan, membuat praktis, dan tentu membantu masyarakat lebih mudah melakukan beragam aktivitas. Namun, selaku masyarakat yang berbudaya, maju tidak berarti harus meninggalkan nilai yang telah ada sejak dahulu. Maka seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman, kolaborasi yang inovatif patut digencarkan. Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, hal demikian salah satunya terwujud pada Kurikulum Jabar Masagi yang merupakan perpaduan antara kurikulum nasional dan kurikulum daerah dengan mengadopsi nilai budaya lokal sebagai pondasi untuk menciptakan pembelajaran bermakna melalui model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) bagi siswa setingkat SMA, MA, dan SLB. Nilai-nilai tersebut tercermin melalui implementasi empat niti, yakni niti surti (merasakan), niti harti (memahami), niti bukti (melakukan), dan niti bakti (mengabdi) sehingga akhirnya tercapai niti sajati. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode yang digunakan untuk memperoleh data yaitu studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian mengilustrasikan bahwa implementasi empat niti kurikulum Jabar Masagi mampu mewujudkan kolaborasi yang inovatif melalui keterhubungan Kompetensi Dasar (KD) antar mata pelajaran, di antaranya Sosiologi (KD Rancangan Penelitian Sosial), Biologi (KD Tanaman Umbi), PKWU (KD Pengolahan Makanan dan Minuman), Bahasa Indonesia (KD Membuat Iklan), Seni Budaya (KD Membuat Desain Poster Promosi dan Kemasan Unik serta Menarik), dan Ekonomi (KD Ekonomi Mikro tentang Pemasaran). In the 21st century, various lines of life show various symptoms of change. These changes lead to progress that tends to be profitable, practical, and certainly helps people to carry out various activities more easily. However, as a cultured society, advancing does not mean having to abandon values that have existed for a long time. So along with the changes and developments of the times, innovative collaborations should be intensified. In the field of education and culture, this is manifested in the Kurikulum Jabar Masagi which is a combination of the national curriculum and the regional curriculum by adopting local cultural values as the foundation for creating meaningful learning through the model Problem Based Learning (PBL) and Project Based Learning (PjBL) for SMA, MA, and SLB level students. These values are reflected through the implementation of four niti, namely: niti surti (feel), niti harti (understand), niti bukti (do), and niti bakti (serve) so that it is finally achieved niti sajati. The approach in this study is qualitative with the methods used to obtain data, namely literature study, observation, and interviews. The results of the study illustrate that the implementation of the fourniti The West Java Masagi curriculum is able to realize innovative collaborations through the connection of Basic Competencies (KD) between subjects, including Sociology (KD Social Research Design), Biology (KD Bulb Plants), PKWU (KD Food and Beverage Processing), Indonesian Language (KD Making Advertising), Cultural Arts (KD Making Promotional Poster Designs and Unique and Attractive Packaging), and Economics (KD Microeconomics on Marketing). 
Klausa Pelapor Dalam Novel Sejarah Islam: Dari Sudut Pandang Stilistik Hasnoor Shima Ahmad Hassan
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43095

Abstract

Novel sejarah Islam adalah sejarah Islam yang telah diolah dan dipersembahkan kepada para pembaca  dalam bentuk novel. Novel genre ini mula muncul di Malaysia sejak tahun 2007 dan pengarangnya  merupakan anak tempatan. Kehadiran novel sejarah Islam memberikan impak yang besar kepada trend  pasaran karya kreatif tempatan kerana ia mempunyai daya tarikan tersendiri yang mampu mempengaruhi  pemikiran pembaca dalam menginterpretasikan sejarah sejarah Islam. Konteks penceritaan yang  berlandaskan kepada sejarah Islam di zaman Rasulullah tentu sekali mengandungi petikan- kata-kata  Rasulullah. Sebagai ikon suci kepada umat Islam, sudah tentu kata-kata Rasulullah tidak boleh diolah  secara semberono oleh pengarang. Oleh itu, kajian ini tertumpu kepada gaya pengarang merepresentasi  ujaran-ujaran Rasulullah di dalam novel Perang Uhud Sejarah Duka Umat Islam karya Abdul Latip  Talib, terbitan PTS Sdn. Bhd. Kajian ini tertumpu kepada bentuk dan leksikal klausa pelapor yang  mengiringi ujaran-ujaran langsung yang digunakan oleh pengarang untuk merepresentasi ujaran  Rasulullah. Kajian ini memanfaatkan kerangka gaya ujaran langsung yang dicadangkan oleh  Mohammad Fadzeli Jaafar (2006). Hasil kajian ini mendapati bahawa pengarang mengambil  pendekatan berhati-hati dengan menggunakan leksikal yang neutral dalam klausa pelapor untuk  meminimumkan campur tangannya dalam merepresentasi kata-kata Rasulullah.
INTEROPERABILITAS DALAM PELAKSANAAN OPERASI MILITER SELAIN PERANG (OMSP) OLEH TNI AU DALAM MENANGANI PEMBAJAKAN DAN PEROMPAKAN BERSENJATA (Kajian Keamanan di Selat Malaka) Fierman Prihadi; Yusa Djuyandi; Ari Ganjar Herdiansah
Aliansi Vol 1, No 2 (2022): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v1i2.39589

Abstract

Selat Malaka merupakan perairan dunia yang strategis dan hampir seluruh perdagangan serta kapal-kapal dari seluruh negara melewati perairan ini. Banyaknya kepentingan dari berbagai negara atas keberadaan Selat Malaka menjadikannya sebagai selat tersibuk dan memiliki peluang untuk menjadi target dari kejahatan transnasional terorganisir. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya angka pembajakan dan perompakan bersenjata di perairan tersebut. Dengan begitu, keamanan maritim Selat Malaka menarik perhatian dunia, terutama litorial states. Sebagai litorial states, Indonesia memiliki hak atas perairan tersebut sehingga Indonesia perlu mengadakan segala upaya untuk menjaga keamanan Selat Malaka. Indonesia dan litorial states lainnya, yaitu Singapura dan Malaysia melakukan kerjasama bernama Malacca Strait Patrol (MSP). MSP terdiri dari tiga kegiatan patroli utama, salah satunya Eye in the Sky (EiS). Dalam menjalankan EiS, Indonesia melakukan interoperabilitas yang dilakukan TNI AU guna mendukung keberhasilan kegiatan patroli lainnya, seperti Malacca Sea Strait Patrol. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Bahan kepustakaan sebagai sumber data melalui penelusuran literatur, jurnal buku, dokumen atau sumber data yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interoperabilitas yang dilakukan Indonesia telah berjalan baik dan menguntungkan namun belum sepenuhnya maksimal dalam memberantas kejahatan armed robbery di Selat Malaka. Ditambah lagi, bila muncul ancaman baru maka Indonesia perlu beradaptasi dengan cepat sesuai perubahan dalam persyaratan operasional dalam suatu operasi tunggal matra darat dan operasi gabungan tri matra terpadu. Adaptasi yang cepat ini akan memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan interoperabilitas
Critical Care Nurse Perception Of Psycho-Social Family: A Qualitative Study Titin Sutini; Etika Emaliyawati; Suryani Suryani; Yanny Trisyani
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41910

Abstract

A critical care room is a room that is at high risk of experiencing health problems even to life-threatening, where this room requires fast-paced and appropriate service. Nurses as health care providers must have a holistic ability to provide nursing care to both patients and families. Nursing care not only to overcome physical but includes psychosocial in the family as a caregiver of patients. The aims was to find out the perception of nurses about family psycho-social problems found in critical care rooms. Qualitative descriptive research approach is used to find out the description and problems in detail. Focus group discussions (fgd) were conducted with ten respondents who work in critical care unit. Data is descriptive into some psychosocial problems found. We found seven family psycho-social problem, anxiety, grieving of the family, stress, helplessness, family conflict, despair, and impaired function role. Family psycho-social have some difference between the intensive room of pediatric and the adult, that caused by several factors faced by the family. The conclusion was family psycho-social problems found differences between the intensive space of infants and adults. Differences in family psycho-social problems require nurses to provide nursing care services in accordance with the problems faced. Ruang kritical care merupakan ruangan yang beresiko tinggi mengalami masalah Kesehatan bahkan sampai mengancam jiwa, dimana ruangan ini menuntut pelayanan yang serba cepat dan tepat. Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan harus memiliki kemampuan yang holistic dalam memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien maupun keluarga. Asuhan keperawatan yang diberikan tidak hanya untuk mengatasi masalah fisik saja tetapi termasuk masalah psikososial pada keluarga sebagai caregiver pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi perawat kritical care tentang masalah psikososial keluarga yang ditemukan di ruang kritikal care. Metodologi : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan masalah psikososial keluarga dari persepsi perawat critical care. Proses pengumpulan data menggunakan Focus group discussions (FGD), responden terdiri dari 10 perawat yang bertugas di critical care Rumah Sakit. Analisa data menggunakan deskriptif qualitative, data di deskriptifkan kedalam beberapa masalah psikososial yang ditemukan. Ditemukan beberapa masalah psikososial diantaranya cemas, berduka pada keluarga, stress, ketidakberdayaan, konflik keluarga, keputusasaan, dan gangguan fungsi peran. Masalah psikososial keluarga ini ternyata ada sedikit perbedaan antara ruang intensive bayi dengan ruang intensive dewasa, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang dihadapi oleh keluarga. Masalah psikososial keluarga sangat banyak dan terdapat beberapa perbedaan antara ruang intensive bayi dan dewasa, permasalahan yang dihadapi keluarga sebagai caregiverpun mengalami beberapa perbedaan dan ini akan mempengaruhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan.
SINERGITAS INSTITUSI SIPIL DAN MILITER DALAM MENGHADAPI ANCAMAN KEAMANAN KESEHATAN DI BANDARA INTERNASIONAL HALIM PERDANAKUSUMA Ono Rahayu Hadi; Taufik Hidayat; Windy Dermawan
Aliansi Vol 1, No 1 (2022): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v1i1.38860

Abstract

Fenomena ancaman nir militer yang saat ini tengah menjadi perhatian seluruh pihak di dunia termasuk di Indonesia salah satunya adalah penyebaran penyakit menular sebagai bagian dari ancaman keamanan kesehatan. Hal ini dapat disebabkan oleh pesatnya perkembangan transportasi sehingga setiap negara di dunia termasuk Indonesia dihadapkan pada upaya peningkatan keamanan kesehatan di salah satu pintu masuk negara yaitu Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Terdapat dua instansi di Bandara Halim Perdanakusuma yang dapat mencegah penyakit menular, yaitu RSAU dr. Esnawan Antariksa dan KKP wilayah kerja Halim Perdanakusuma. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sinergitas RSAU dr. Esnawan Antariksa dan KKP wilayah kerja Halim Perdanakusuma dalam menghadapi ancaman keamanan kesehatan dari adanya potensi penyakit menular. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap sejumlah informan, studi dokumentasi dan observasi. Riset ini menunjukkan bahwa sinergitas RSAU dr. Esnawan Antariksa dan KKP wilayah kerja Halim Perdanakusuma dalam menghadapi ancaman kesehatan dari penyebaran penyakit menular sudah terjalin namun belum berjalan optimal. Sinergitas ini dilihat dari adanya pembagian tugas pada saat terdapat pengiriman anggota TNI untuk melaksanakan misi PBB ke luar negeri, sementara terkait pemeriksaan bagi sipil, baik penerbangan komersial atau charter masih belum terlaksana dengan baik.
Strategi Keunggulan Bersaing Bagi UMKM Pasca Pandemi COVID-19 Pratami Wulan Tresna; Rivani Rivani; Healthy Nirmalasari
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43294

Abstract

The COVID-19 pandemic that has hit almost all countries globally has forced many changes in various sectors, including Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). This study aims to formulate a competitive advantage strategy for SMEs after the COVID-19 pandemic. Qualitative approach through interviews with business actors and the government involved in regulating MSMEs to obtain data relevant to the research variables. The results show many adjustments to the orientation and entrepreneurial mindset to create a competitive advantage strategy after the COVID-19 pandemic. A recommendation for a competitive advantage strategy for MSMEs was proposed by researchers who focused on optimizing digital promotional media and utilizing new market opportunities both offline and online after opening wider market access due to the increase in online transactions COVID-19 pandemic. Pandemi covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia memaksa banyak perubahan pada berbagai sektor, tak terkecuali pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan untuk menformulasikan strategi keunggulan bersaing UMKM pasca pandemi covid-19. Pendekatan kualitatif melalui wawancara pelaku usaha dan Pemerintah yang terlibat dalam regulasi UMKM untuk mendapatkan data yang relevan dengan variabel penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat banyak penyesuaian orientasi dan pola pikir kewirausahaan untuk menciptakan strategi keunggulan bersaing pasca pandemi covid-19. Rekomendasi strategi keunggulan bersaing bagi UMKM diusulkan oleh peneliti yang berfokus pada optimalisasi media promosi digital serta pemanfaatan peluang pasar baru baik offline maupun online setelah terbukanya akses pasar yang lebih luas sebagai dampak dari peningkatan transaksi online karena pandemi covid-19.
STRATEGI PEMASARAN POLITIK PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA TANGERANG SELATAN DALAM PEMILIHAN UMUM 2019 Andi Rohani Amalia Imam Natsir; Yusa Djuyandi
Aliansi Vol 2, No 2 (2023): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v2i2.49748

Abstract

 PSI resmi menjadi peserta pemilihan umum pada tahun 2019. Sebagai peserta baru dalam pemilihan umum 2019, pemasaran politik dilakukan oleh PSI Tangerang Selatan untuk menjaring dukungan serta suara. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta teori pemasaran politik milik Nursal untuk menjabarkan pemasaran politik yang dilakukan oleh PSI Tangerang Selatan dan keempat anggota terpilih. Proses pengumpulan data melalui wawancara dan dokumen terkait, kemudian data divalidasi dengan teknik triangulasi sumber. Pemasaran politik yang dilakukan PSI Tangerang Selatan banyak berfokus ke warga di kompleks perumahan, terutama yang swing voter dan golongan putih. Selain turun langsung ke masyarakat, PSI Tangerang Selatan aktif untuk memuat rilis di media berita lokal untuk membahas atau mengkaji masalah-masalah yang sedang terjadi di Tangerang Selatan. Tandem bersama calon legislatif PSI lainnya juga dilakukan dalam rangka efisiensi biaya. Walaupun PSI Tangerang Selatan tidak memiliki tokoh yang dikenal masyarakat, mereka banyak memanfaatkan Grace Natalie sebagai tokoh pasif agar lebih mudah untuk masuk ke masyarakat. PSI officially became a participant in the general election in 2019. As a new contender in the 2019 general election, PSI South Tangerang engaged in political marketing to garner support and votes. Political marketing is a strategy that aids the success of a party or candidate in a general election. Utilizing qualitative research methods to analyze the political marketing of PSI South Tangerang through Nursal's political marketing theory, data was collected through interviews and relevant documents then validated with triangulasi to find correlations between the theory and the political marketing conducted by PSI South Tangerang, resulting in them securing 4 seats in the South Tangerang City Regional Council. The political marketing efforts of PSI Kota Tangerang Selatan were largely focused on residents in housing complexes, especially those who were a swing voter and non-voter. Apart from direct community engagement, PSI Tangerang Selatan was active in issuing press releases in local news media to discuss or assess ongoing issues in the region. Collaborative efforts with other PSI legislative candidates were also employed to ensure cost efficiency. Despite not having well-known public figures, PSI South Tangerang made use of Grace Natalie as a passive figurehead to facilitate their integration into the community.
The Process Of Capacity Building In The Bureau of The Procurement of Goods and Service In Banten Province During The COVID-19 Pandemic Soerjo Soebiandono; Sinta Ningrum; Heru Nurasa; Ramadhan Pancasilawan
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43202

Abstract

The era of bureaucratic reform is marked by the government's efforts to improve public services that are efficient, effective, transparent, and accountable. Quality public services as a process of governance can have implications for achieving government goals (Hayat, 2020). As a newly formed organization, the Bureau of Procurement of Goods and Services of Banten Province experienced various obstacles in public services. This is also found in various studies of barriers to public services caused by weak human resources and limited supporting infrastructure, especially during the COVID-19 pandemic. Good governance will be achieved if efforts to increase the capacity and capability of local governments are carried out in a structured and planned manner through capacity building. Therefore, an effort is needed to improve innovation through capacity building. This study aims to analyze how the capacity building process in the procurement bureau of goods and services in Banten Province is expected to be the basis for policy making in development in Banten Province, especially the development of public services with the characteristics of Banten Province. This study uses qualitative research methods to analyze comprehensively and in-depth the process of capacity building in the implementation of the Procurement of Goods and Services. 
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam Melalui Program Pendidikan Eka Nurwahyuliningsih; Soni Akhmad Nulhaqim; Hadiyanto Abdul Rachim
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41870

Abstract

Indigenous community with residential locations that are quite far from reach make it difficult to access educational services that have been provided by the government. The need for education for remote community is something that needs to be pursued, considering the right to education for all citizens. Education plays a very important role in helping remote indigenous community understand life's problems, are able to think independently, create business opportunities and are sensitive to the times. It can be seen clearly that in remote indigenous community the critical ability of indigenous community is still weak, even the number of educated indigenous community is still lacking. Based on the 2013 BAPPENAS, it is stated that some of the indigenous peoples hope that education can be used to defend themselves and deal with outsiders without loss. This article discusses an approach used in empowering community to achieve a good standard of living. This study is based on a literature study by examining several credible reference sources consisting of news articles, the latest scientific articles and books that are relevant to the topic of discussion. This article focuses on the importance of education for indigenous community, empowerment through an educational approach is one of the provisions obtained by indigenous community in adapting to current changes and facing the challenges of this modern era. Komunitas adat dengan lokasi tempat tinggal yang cukup jauh dari jangkauan menyebabkan sulit mengakses layanan pendidikan yang telah disediakan oleh pemerintah. Kebutuhan pendidikan bagi komunitas adat terpencil menjadi hal yang perlu diupayakan, hal ini mengingat adanya hak atas pendidikan bagi semua warga negara. Pendidikan sangat berperan untuk membantu komunitas adat terpencil dalam memahami persoalan hidup, mampu berpikir mandiri, kreatif menciptakan peluang usaha dan peka terhadap tuntutan zaman. Dengan kasatmata dapat dilihat bahwa di lingkungan permukiman komunitas adat terpencil kemampuan kritis komunitas adat masih lemah bahkan jumlah kaum terdidik dikalangan komunitas adat masih kurang. Berdasarkan publikasi Bappenas tahun 2013, disebutkan bahwa beberapa dari masyarakat adat mengharapkan pendidikan dapat digunakan untuk mempertahankan diri dan berhadapan dengan orang luar tanpa dirugikan. Artikel ini membahas pendidikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan dalam memberdayakan komunitas adat agar dapat mencapai taraf hidup yang baik. Kajian ini didasarkan pada studi literatur dengan menelaah beberapa sumber referensi yang kredibel terdiri dari artikel berita, artikel ilmiah terbaru dan buku yang sesuai dengan topik pembahasan. Artikel ini menitikberatkan pada pentingnya pendidikan bagi komunitas adat, pemberdayaan melalui pendekatan pendidikan menjadi salah satu bekal yang diperoleh komunitas adat dalam menyesuaikan diri dengan perubahan saat ini serta menghadapi tantangan zaman modern ini.

Page 7 of 10 | Total Record : 94