cover
Contact Name
Yusa Djuyandi
Contact Email
yusa.djuyandi@unpad.ac.id
Phone
+628179242566
Journal Mail Official
editor.aliansi@gmail.com
Editorial Address
Pusat Studi Keamanan dan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Kampus FISIP Universitas Padjadjaran, Gedung D, Lt.2 Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21, Jatinangor, Sumedang, Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
ISSN : -     EISSN : 28291794     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Sejak pertama kali diterbitkan oleh Universitas Padjadjaran yang secara teknis dikelola Pusat Studi Keamanan dan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran pada April 2022, Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional berkomitmen untuk mempublikasikan hasil penelitian baik empirik maupun kajian teoritik yang mengangkat isu-isu politik, terutama di Indonesia. Publikasi yang ditampilkan pada Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan ilmu politik dan memberikan impak bagi pemahaman tentang pembangunan politik dan demokrasi khususnya di Indonesia.
Articles 94 Documents
Analysis Of Development Policy On The Serang-Panimbang Toll Road In Banten Province During The COVID-19 Pandemic Agus Mufariq; Sinta Ningrum; Ira Irawati; Ida Widianingsih
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43197

Abstract

The construction of the Serang-Panimbang Toll Road is intended to increase the accessibility of South Banten and support the economy in the Tanjung Lesung Special Economic Zone (SEZ) in accordance with Government Regulation No. 26 of 2012 concerning the Tanjung Lesung Special Economic Zone (SEZ), as well as to support the acceleration of the expansion of national economic development. During the Covid-19 pandemic, there was a massive change in the way people live, and the government needed to adjust it in all fields, including the construction of the Serang Panimbang toll road. Problems began to emerge in adjusting development policies to the conditions of the COVID-19 pandemic. This article will discuss in more depth the policy analysis of the Serang-Panimbang toll road construction in Banten Province during the Covid-19 Pandemic and the differences between before and after the pandemic. This study uses a descriptive qualitative approach. In collecting data, this research uses observation, interviews, literature study, and internet searching. Data collection in this study was carried out by studying the existing literature. This article analyzes the benefits that will be obtained by the community with CBA analysis using Pareto efficiency.
Analisis Komparatif Aplikasi Contact Tracing Covid-19 Di Korea Selatan Dan Indonesia Ulfah Oktarida Sihaloho; Heru Nurasa; Sinta Ningrum
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41865

Abstract

Pandemi covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat, paling utamanya adalah perubahan dalam mobilitas masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Sebagai upaya pencegahan lanjutan, Negara-negara di dunia membuat aplikas-aplikasi yang dapat melacak pergerakan masyarakat. Di Korea selatan, aplikasi ini bernama corona 100m (Co100) sedangkan di Indonesia bernama PeduliLindungi. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dan membandingkan kedua aplikasi ini dan penggunaannya di kedua Negara. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari kedua aplikasi, pelajaran apa yang kemudian dapat diterapkan di Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian komparatif. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka, dan internet searching. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari perundang-perundangan, peraturan dan literatur yang ada. Temuan dari artikel ini adalah adopsi internet di Indonesia menghambat percepatan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi jika dibandingkan dengan Korea Selatan. Kemudian, Perlindungan terkait data pribadi masih belum maksimal dilakukan di kedua negara. Khusus di Indonesia, belum ada regulasi yang mengatur tentang keamanan data pribadi. Selanjutnya penggunaan PeduliLindungi belum menyeluruh dikarenakan besarnya wilayah dan perbedaan pesebaran internet di tiap daerah, berbeda dengan Korea Selatan yang hampir seluruh wilayahnya sudah dapat mengakses internet. The COVID-19 pandemic has changed many things in people's lives, the most important of which are changes in community mobility, especially in urban communities. As a further prevention effort, countries worldwide create applications that can track people's movements. In South Korea, this application name is Corona 100m (Co100), while in Indonesia, it is called PeduliLindung. This article will explain and compare these two applications and their use in both countries. What are the advantages and disadvantages of the two applications? What lessons can then apply in Indonesia? This study uses a descriptive qualitative approach with a comparative research type. This research uses observation, interviews, literature study, and internet searching in collecting data. Data collection in this study was carried out by studying existing laws, regulations and literature. The findings is that internet adoption in Indonesia has hampered the acceleration of the use of the Cares for Protection Application compared to South Korea. Then, protection related to personal data is still not maximally carried out in both countries. Especially in Indonesia, no regulations govern the security of personal data. Furthermore, the use of PeduliLindungi is not comprehensive due to the size of the area and the difference in the distribution of internet in each region, in contrast to South Korea, where almost all of its regions can access the internet.
UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGATASI RESIKO KERUSAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI DAMPAK PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA Rahmah Ramadhani; Yusa Djuyandi
Aliansi Vol 1, No 3 (2022): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v1i3.44008

Abstract

Pemindahan ibu kota negara Indonesia telah ditetapkan untuk dipindahkan ke Kalimantan Timur, tepatnya di kabupaten Penajam Paser dan Kutai Kartanegara. Latar belakang pemindahan tersebut adalah untuk meminimalisir risiko bencana dan beban kepadatan wilayah DKI Jakarta, serta pemindahan dilakukan ke lokasi tengah wilayah Indonesia dengan lahan yang masih banyak untuk dikembangkan. Namun begitu, kebijakan tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Untuk itu, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis isu pemindahan IKN mengenai dampak serta peran pemerintah dalam mengatasi kerusakan yang diakibatkan.  Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi literatur yang memandang peran pemerintah berdasarkan perspektif Keynesian dan penelitian yang memanfaatkan berita di media. Pemindahan IKN mempengaruhi aspek ekonomi, politik, dan yang terutama adalah lingkungan. Beban kerusakan yang ditanggung lingkungan Kalimantan Timur disebabkan oleh pembukaan lahan besar-besaran untuk pembangunan IKN yang meliputi deforestasi. Berdasarkan perspektif Keynesian, kontribusi pemerintah atau keberadaan negara bertujuan untuk maksimalisasi pemanfaatan sumber daya dan optimalisasi perekonomian. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi resiko pemindahan IKN, namun secara bersamaan memanfaatkan sumber daya dan sebagai upaya pemerataan adalah membangun dengan konsep Forest City. The relocation of the capital city of Indonesia has been determined to be moved to East Kalimantan, precisely in the districts of Penajam Paser and Kutai Kartanegara. The background of the relocation is to minimize disaster risk and the burden of the density of the DKI Jakarta area, and the relocation is carried out to a central location in the Indonesian territory with a lot of land to be developed. However, this policy reaps the pros and cons of various groups. For this reason, this paper aims to analyze the issue of transferring IKN (the capital city of Indonesia) regarding the impact and role of the government in overcoming the damage caused. The method used in this analysis is descriptive qualitative with literature study and research that utilizes news in the media. The migration of IKN affects economic, political, and above all environmental aspects. The burden of damage to the environment in East Kalimantan is caused by massive land clearing for IKN development which includes deforestation. Based on the Keynesian perspective, the contribution of the government or the existence of the state aims to maximize the use of resources and optimize the economy. Therefore, one of the government's efforts in overcoming the risk of moving the IKN, but at the same time utilizing resources and as an equalization effort is to build with the Forest City concept.
The Response Of Program Keluarga Harapan Toward Elderly Welfare During Pandemic COVID-19 In Indonesia Pristhalia Vernanda Gunawan; Binahayati Rusyidi; Sri Sulastri
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43097

Abstract

Studi literatur ini menilai respon Program Keluarga Harapan (PKH) selama pandemi Covid-19 untuk mengamankan kehidupan lansia miskin di Indonesia. PKH adalah program inti nasional yang diluncurkan pada tahun 2007 untuk mengentaskan kemiskinan di antara rumah tangga sangat miskin dengan ibu hamil atau menyusui atau anak di bawah 18 tahun melalui transfer bersyarat. Kemudian, program ini diperluas untuk menargetkan lansia miskin yang mengalami beberapa tingkat kecacatan. Penelusuran dan analisis literatur dipandu menggunakan software VOSviewer. Termasuk dalam penelitian ini adalah literatur yang relevan di jurnal bereputasi nasional dan internasional. Studi ini menemukan bahwa dibandingkan dengan situasi pandemi sebelumnya, PKH telah meningkatkan jenis layanan dan metode penyampaiannya untuk merespons pandemi. Program ini beragam layanannya dari transfer tunai hanya untuk memasukkan uang tunai gabungan dan layanan dalam bentuk pasokan makanan. Program ini juga menambahkan bentuk lain dari bantuan tunai untuk membantu rumah tangga lanjut usia mengatasi tekanan keuangan yang meningkat. Penyaluran bantuan tunai lebih tepat waktu dibandingkan sebelum pandemi. Perubahan ini telah diapresiasi oleh penerima manfaat sehingga mereka dapat bertahan dalam waktu yang mendesak.
PELIBATAN TNI DALAM OPERASI MILITER SELAIN PERANG GUNA MENGATASI ANCAMAN TERORISME Dicky Lesmana; Arfin Sudirman; Akim Akim; Yusa Djuyandi
Aliansi Vol 1, No 2 (2022): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v1i2.39583

Abstract

Perjalanan negara dalam merespon masalah terorisme di Indonesia mengalami banyak dinamika, terutama dinamika politik dalam merumuskan kebijakan dan strategi penanggulangan terorisme. Ada banyak aktor dan kepentingan politik yang terlibat pada perumusan kebijakan dan strategi penanggulangan terorisme. Termasuk dinamika pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas Pelibatan TNI dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia Ditinjau Dari Aspek Pertahanan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif, data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder, data-data yang diperoleh kemudian divalidasi dengan teknik triangulasi data. Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan penelitian ini adalah teori Criminal Justice Model dan War Model. Hasil penelitian ini menyimpukan bahwa Pertama, penanggulangan terorisme di Indonesa menggunakan pendekatan criminal justice model hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik pola penanggulangan terorisme di Indonesia yang mengedepankan penegakan hukum. Kedua, jika dihadapkan pada Klasifikasi misi OMSP, maka keterlibatan TNI dalam penanggulangan terorisme di Indonesia termasuk dalam Kategori I (Resiko Tinggi). Kategori I melibatkan penggunaan kekuatan militer seperti Penggerebekan, Serangan Langsung Operasi Anti Narkoba, Operasi Evakuasi Masyarakat Sipil, Operasi Pemulihan, Operasi Lawan Pemberontakan dan Operasi Lawan Terorisme. Misi kategori I adalah misi tempur dengan menggunakan kekuatan militer. Ketiga, terdapat kekhawatiran implikasi pelibatan TNI dalam OMSP guna mengatasi terorisme, hal tersebut merupakan kekhawatiran yang wajar dan menjadi bahan pemikiran dalam rangka mencari bentuk/format yang tepat dalam konsep pelibatan TNI guna mengatasi terorisme. The country's journey in responding to the problem of terrorism in Indonesia has experienced many dynamics, especially the dynamics of national politics in formulating policies and strategies for countering terrorism. There are many actors and political interests involved in the formulation of policies and strategies to counter terrorism. Including the dynamics of TNI involvement in counter-terrorism. This phenomenon is still an interesting issue for political science scholars. This paper aims to review TNI's Involvement in Countering Terrorism in Indonesia from the Defense Aspect. The method used in this paper is a qualitative method, data consist of primary and secondary data, where the data validation is done through triangulation techniques. The theory used in analyzing the problem of this research is the theory of Criminal Justice Model and War Model. The results of this study conclude that First, counterterrorism in Indonesia uses the criminal justice model, it can be seen from the characteristics of the pattern of counter-terrorism in Indonesia which prioritizes law enforcement. Second, when faced with the classification of OMSP missions, the involvement of the TNI in countering terrorism in Indonesia is included in Category I (High Risk). Category I involves the use of military force such as Raids, Direct Offensive Anti-Drug Operations, Civil Society Evacuation Operations, Recovery Operations, Counter Insurgency Operations and Counter Terrorism Operations. Category I missions are combat missions using military force. Third, there are concerns about the implications of TNI involvement in OMSP in order to overcome terrorism, this is a reasonable concern and becomes a material for thought in order to find the right form / format in the concept of TNI involvement in overcoming terrorism.
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan Mutiara Jasmisari; Ari Ganjar Herdiansah
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41940

Abstract

Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kalangan remaja. Berdasarkan berbagai penelitian yang ada, kenakalan remaja sering dikaitkan dengan status sosial ekonomi keluarga. Tulisan ini mendeskripsikan fenomena kenakalan remaja pada siswa SMA di Kota Bandung. Dengan mengadopsi konsep perilaku menyimpang dari Robert Merton yang mengaitkan perilaku menyimpang dan status sosial ekonomi keluarga, studi ini mencoba mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi keluarga mempengaruhi kehidupan keluarga dalam aspek lingkungan fisik dan mental siswa. Status sosial ekonomi keluarga dapat diukur melalui tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, serta pekerjaan orang tua. Berdasarkan pengamatan langsung, tulisan ini mendapati bahwa keluarga dengan pendapatan di atas upah minimum regional menyediakan kenyamanan bagi siswa. Sebaliknya, keluarga dengan pendapatan rendah menempatkan mereka berisiko mengalami masalah perkembangan anak. Sebagai akibatnya, siswa dari keluarga sosial ekonomi rendah lebih kesulitan mencapai tujuan dan menempatkan mereka pada keadaan frustrasi yang mendorong kenakalan remaja. Juvenile delinquency is a form of deviant behavior carried out by teenagers. Based on various existing studies, juvenile delinquency is often associated with the family's socioeconomic status. This paper describes the phenomenon of juvenile delinquency among high school students in Bandung. By adopting the concept from Robert Merton, which links deviant behavior to the family's socioeconomic status, this study tries to reveal that socioeconomic status affects family life in terms of students' mental and physical environment. The students' family socioeconomic status can be measured through education, household income, and parental occupation. This paper finds that families with incomes above the regional minimum wage provide comfort for students. Conversely, low-income families have a risk of child development problems. As a result, students from lower socioeconomic families have more difficulty achieving their goals, bringing them into a state of frustration that drives juvenile delinquency.
STRATEGI KORPS PASUKAN KHAS TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA DALAM OPERASI PENANGGULANGAN BENCANA ALAM (Studi Kasus Penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami di Kepulauan Mentawai Tahun 2010) Frian Alfa Risdar; Yusa Djuyandi; Taufik Hidayat
Aliansi Vol 1, No 1 (2022): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v1i1.38861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis strategi Korpaskhas TNI AU dalam operasi dukungan penanggulangan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai tahun 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Korpaskhas TNI AU dalam operasi dukungan penanggulangan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai tahun 2010 yaitu melakukan persiapan personel dan perlengkapan secara cepat dan cermat, membagi pasukan kerja ke dalam unit-unit kecil yang memiliki tugas-tugas tersendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, melaksanakan tugas penanggulangan berdasarkan permintaan atau perintah dari institusi yang lebih tinggi, menggerakkan pasukannya dengan menggunakan perlengkapan khusus, menggunakan taktik tertentu dalam memasuki wilayah terjadinya bencana, dan selalu melaksanakan koordinasi dengan satuan lain pada saat di lapangan.
Indonesia’s Fiscal Decentralization Agility to the COVID-19 Pandemic Nunung Runiawati; Heru Nurasa; ida Widianingsih
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43295

Abstract

As one of the countries with the highest total cases in Asia, the Indonesian Government has imposed restrictions on the mobility of people to reduce the spread of the covid-19 virus. The policy has an impact on social and economic aspects. In economic activities, there is a decrease in purchasing power and production power that thus far has not yet been stable has caused an increase in the poverty rate in Indonesia in the last two years. The central and local governments have made some policies to recover the national economy. The demand for the elasticity of those policies is very high, considering that there has been a change in the spreading behavior of the covid-19 virus over the last year. This research discusses the policy on fiscal decentralization to recover the national economy during the Covid-19 pandemic in Indonesia. The research method is based on the analysis of literature studies relevant to this research. The result of the research shows that there are some agile policies on fiscal decentralization during the Covid-19 pandemic, among other things, support for regions in handling the covid-19 pandemic, support for regions in fulfilling service facilities and infrastructure, support for regions in improving regional performance, support for regions in the implementation of asymmetric decentralization and new autonomous regions and support for the village.  Thus far, the imposed policies on fiscal decentralization have been able to decrease the active cases of covid-19, but the policies require a continuous evaluation to be able to produce integrated policies on fiscal decentralization in the future.
KERJASAMA JEPANG-ASEAN DALAM MENGURANGI MARINE PLASTIC DEBRIS ASEAN DI KAWASAN INDO PASIFIK Rifky Alif Puspita; Megahnanda Alidyan Kresnawati
Aliansi Vol 2, No 2 (2023): Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v2i2.49753

Abstract

Kawasan Indo Pasifik menjadi penyumbang sampah plastik laut terbesar dunia. Sampah plastik ini terbawa aliran sungai besar negara Asia Tenggara yang kemudian membendung di Samudera Hindia dan Pasifik. Permasalahan sampah plastik laut cukup kompleks karena menyebabkan kerusakan lingkungan, dampak ekonomi, penurunan kesehatan biota laut, dan mengancam kesehatan manusia yang mengonsumsi. Jepang dan ASEAN bekerjasama untuk mengatasi masalah ini dalam salah satu proyek Joint Statement Japan Cooperation on ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP). Penelitian ini berfokus pada kerjasama Jepang dan ASEAN dalam mengatasi sampah plastik laut (Plastic Marine Debris) dalam teori kerjasama keamanan maritim dan Regional Security Complex. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif yang menghasilkan kerjasama Jepang-ASEAN berupa pelatihan, pengelolaan limbah, promosi penanggulangan sampah laut, koordinasi berbagai pihak, dan aksi kolaborasi UNEP. Kerjasama ini melahirkan penguatan kesadaran, edukasi, dan (amity) Jepang-ASEAN yang mendukung keamanan maritim dan ekonomi kawasan Indo Pasifik. The Indo Pacific region is the world's larger contributor to marine plastic debris. This plastic waste is carried by the flow of large rivers of Southeast Asian countries which then stem in the Indian and Pacific Oceans. The problem of marine plastic debris is quite complex because it causes environmental damage, economic impact, decreases the health of maritime biota, and threatens the health of humans who consume. Japan and ASEAN are working together to address this issue in one of the Joint Statement Japan Cooperation on ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP) projects. This research focuses on Japan and ASEAN cooperation in overcoming plastic marine debris in the theory of maritime security cooperation and Regional Security Complex. This research uses qualitative methods with descriptive research types that result in Japan-ASEAN cooperation in athe form of training, waste management, promotion of marine debris prevention, coordination of various parties, and UNEP collaborative actions. This cooperation resulted in the strengthening of Japan-ASEAN awareness, education, and (amity) that supports the maritime and economic security of the Indo Pacific region.
Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Penanganan Pandemi COVID-19 Rachmat Priambudi
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43208

Abstract

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia pada awal tahun 2020 dan terjadi secara masif menimbulkan permasalahan terbatasnya ketersediaan peralatan dan peralatan diagnostik seperti  test PCR maupun Non-PCR, Alat Pelindung Diri (APD), ventilator maupun alat kesehatan lainnya. Sebagai bentuk tanggungjawab dan kontribusi dari komunitas ilmu pengetahuan dan teknologi, Kepala BPPT berinisiatif  membentuk sebuah tim Task Force yang dinamai Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk COVID-19 (TFRIC-19) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan model pentahelix dan melibatkan para peneliti dan perekayasa dari berbagai institusi, perguruan tinggi, industri dan komunitas serta melibatkan media . Misi utama dibentuknya TFRIC-19 ini adalah mengembangkan sebuah model solutif untuk mengatasi pandemi covid-19 dengan mengedepankan konsep Ekosistem Inovasi berbasis Teknologi yang  dapat menghasilkan inovasi teknologi sampai pada proses produksi dan pemanfaatannya untuk mengatasi Covid-19. Task Force beranggotakan 11 institusi litbang pemerintah, 18 perguruan tinggi, 4 kalangan industri, 6 startup, 3 rumah sakit, dan 15 komunitas serta melibatkan media.Tujuan dari  Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan   Faktor-faktor apa  yang mempengaruhi keberhasilan Task Force Riset dan Inovasi untuk Penanganan Covid-19 (TRFIC-19) dalam mengimpementasikan konsep  Kolaborasi dalam Model Pentahelix tersebut. Dengan pendekatan metodologi kualitatif deskriptif, manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran factor factor yang mendukung  keberhasilan kolaborasi model Pentahelix dalam penanganan Pandemi Covid-19 tersebut. 

Page 9 of 10 | Total Record : 94