cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS" : 11 Documents clear
PERAN CASE MANAGER DALAM PERMASALAHAN ORANG DENGAN HIV/AIDS Anisa Safaatul Faijah; Sri Sulatsri
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.529

Abstract

Hidup dengan virus yang mematikan sperti HIV tidak hanya berhenti pada penderitaan fisik para penyitasnya, mereka juga harus menjalani kehidupan dengan terstigmatisasi. case manager bertugas untuk melakukan advokasi dan mempersiapkan lingkungan klien agar dapat bertemu titik “adapted” atau cocok dengan kebutuhan para penyitas HIV. Melalui artikel ini, penulis mencoba menggambarkan mengapa kompleksitas pemberian layanan perlu diberikan kepada orang dengan HIV/AIDS. Tulisan ini akan melihat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang case manager saat bekerja dengan orang dengan HIV/AIDS, serta bagaimana perannya saat melakukan manajemen kasus. Penyusunan artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggambarkan kondisi dari tema yang diangkat sebagai variabel yang diteliti. Artikel ini juga disusun menggunakan studi kepustakaan yang didapatkan secara online melalui pencarian buku dan artikel jurnal dengan melakukan pembatasan pencarian menggunakan kata kunci yang relevan dengan tema artikel ini. Mengacu pada studi kasus yang dilakukan oleh Barney et. al. pada permasalahan orang dengan HIV/AIDS di pedesaan di Alaska, dalam menjalankan perannya bekerja dengan orang dengan HIV/AIDS, case manager harus memiliki pengetahuan dan keterampilan professional, nilai dan kapasitas personal, dan memfasilitasi berbagai hal dalam pelayanan. Kesuksesan yang diraih oleh case manager dalam pelayanan yang diberikan terkait dengan permasalahan orang dengan HIV/AIDS di pedesaan di Alaska dapat menjadi salah satu acuan serta menjadi contoh bagi para case manager dalam organisasi pelayanan manusia di Indonesia.
RESILIENSI WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIA DENPASAR BALI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Putu Mahesa Rani; Susilawati; Dwi Yuliani
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.531

Abstract

Guncangan psikologis yang dialami perempuan warga binaan lembaga pemasyarakatan, terutama pada masa pandemi Covid-19 menuntut mereka memiliki resiliensi yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi warga binaan perempuan yang mencakup aspek kegigihan, kekuatan, dan optimisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif terhadap 52 orang (24,85%) dari 218 warga binaan yang dipilih melalui simple random sampling. Data dikumpulkan melalui angket dengan skala resiliensi yang telah diuji dengan validitas isi dan uji reliabilitas cronbatch alpha. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang menganalisis persentase, rentang, dan modus, serta statistik inverensial penaksiran proporsi untuk menarik generalisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat resiliensi responden merentang dari rendah hingga sedang. Sebagian besar responden memiliki tingkat kegigihan sedang (57.69%), tingkat kekuatan sedang (69,23%), dan tingat optimisme sedang (65,23%). Secara keseluruhan, 64,05% responden memiliki tingkat resiliensi sedang, sisanya (35,95%) memiliki resiliensi rendah. Pada populasi, perempuan yang memiliki resiliensi rendah diperkirakan antara 22,91% hingga 48,99% (α = 0.05). Tingkat resiliensi yang rendah dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental dan menghambat proses rehabilitasi mereka. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, peneliti merekomendasikan program Peningkatan Resiliensi Warga Binaan Perempuan Lembaga Pemasyarakatan.
MODEL OF HANDLING CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDERS (ASD) IN PRANANDA AUTISM EDUCATION INSTITUTIONS, BANDUNG CITY Puspitasari Nurul Darojati Prayoga; Muhammad Akbar
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.532

Abstract

Anak dengan kedisabilitasan secara umum memiliki hak dan diberikan kesempatan yang sama dengan anak lainnya. Seperti memperoleh pendidikan biasa dan luar biasa. Tidak terkecuali dengan anak dengan Autism Spectrum Disorders (ASD) yang diberi perhatian khusus. Perhatian seperti pendidikan, pemberian terapi demi mendukung keberhasilan tumbuh kembangnya. Penelitian ini menggali tentang bagaimana Model Penanganan Anak Penyandang Gangguan Autism Spectrum Disorders (ASD) di Lembaga Pendidikan Autisma (LPA) Prananda Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan melakukan analisis terhadap penanganan pendidikan khusus, pemberian terapi, keberhasilan penanganan anak ASD, hambatan penanganan anak ASD, upaya Lembaga Pendidikan Autisma Prananda kepada orang tua demi efektifnya penanganan anak ASD dan harapan informan tehadap penanganan anak ASD di Lembaga Pendidikan Autisma Prananda Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, teknik observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik yang dikhususkan pada non-probability sampling ini yakni purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa Lembaga Pendidikan Autisma Prananda Kota Bandung memberikan penanganan berupa pendidikan khusus dengan diselenggarkannya SLB Prananda yang menggunakan kurikulum 2013 dan terapi perilaku yang menggunakan Metode Applied Behavioral Analysis (ABA) yang dimodifikasi sedemikian rupa seseuai dengan kemampuan masing-masing anak. Permasalahan yang muncul adalah kurangnya partisipasi orang tua dalam melakukan penanganan anak ASD di rumah sesuai tugas yang telah diberikan lembaga padahal waktu terbanyak anak adalah bersama orang tua di rumah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti merekomendasikan program meningkatan kapasitas LPA Prananda dalam penanganan anak ASD melalui Problem Solving and Decision Making Group (Pembentukan kelompok Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga dalam penanganan anak ASD di LPA Prananda Kota Bandung.
PERAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL KEPADA ANAK PENYANDANG DISABILITAS BERBASIS MASYARAKAT Adityo Muktiwibowo; Arditya Prayogi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.533

Abstract

Pekerja Sosial Masyarakat memiliki peranan yang penting di tengah masyarakat. Peran tersebut jika didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya ada empat yaitu sebagai motivator, inisiator, dinamisator, dan fasilitator. Di Indonesia, pekerja sosial menjalani peran penting sebagai pendamping masyarakat. Namun demikian, masih terdapat anggapan bahwa pekerja sosial hanya melakukan pelayanan karitatif yang dapat dilakukan oleh semua orang. Angapan demikian tidaklah tepat karena pekerja sosial seringkali diwujudkan dalam kapasitas sebagai pendamping, bukan sebagai penyembuh atau pemecah masalah secara langsung. Peran pekerja sosial sebagai pendamping sosial berupaya mengembangkan, memelihara, dan memperkuat sistem kesejahteraan sosial, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia. Atas dasar ini kemudian penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran pekerja sosial masyarakat, terutama dalam pelayanan rehabilitas sosial anak penyandang disabilitas berbasis masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode observasi non-partisipatif dengan mengambil sampel di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada lima orang informan yang mengetahui dan terlibat langsung dalam pelayanan rehabilitasi sosial anak penyandang disabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam menjalankan peranannya, secara umum dapat dikatakan sudah baik. Namun demikian, masih terdapat sedikit kekurangan, terutama dalam menjalankan perannya sebagai inisiator dan motivator. Kekurangan yang pertama, dalam hal inisiasi pemecahan masalah terutama terkait dengan bidang ekonomi. Sedangkan kekurangan yang kedua yaitu perannya sebagai motivator, terkait dengan masih adanya orangtua anak penyandang disabilitas yang tidak konsisten dan/atau tidak mau mengikuti kegiatan terapi. Sebagai rekomendasi, Pekerja Sosial Masyarakat di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung harus dapat menguatkan jejaring kolaborasi, terutama di bidang ekonomi dengan menggandeng pihak swasta dan pelibatan masyarakat. Selain itu juga diperlukan penguatan kolaborasi individual terkait dengan partisipasi orangtua anak penyandang disabilitas.
KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS XI TERHADAP PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) DI SMA NEGERI 113 JAKARTA Alfitria Digita; Pribowo; Rini Hartini Rinda A.
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.534

Abstract

Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui gambaran secara empiris tentang kejenuhan belajar siswa kelas XI terhadap proses pembelajaran daring di SMA Negeri 113 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei deskriptif. Penelitian ini mengambil kelas XI sebagai populasi penelitian dengan jumlah siswa sebanyak 360 siswa. Sebanyak 10% dari jumlah populasi ditentukan sebagai sampel penelitian dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 36 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel proporsional acak untuk mendapatkan sampel berdasarkan banyaknya anggota dari setiap kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, studi dokumentasi, dan wawancara. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah alat ukur skala Academic Burnout yang mengadaptasi dari Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS). Penilaian pada alat ukur skala Academic Burnout telah dikonversikan ke dalam skala Likert. Pengujian validitas alat ukur menggunakan validitas muka (Face Validity) dengan cara mengkonsultasikan kebenarannya kepada Dosen Pembimbing. Uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas ukuran. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kuantitatif dalam bentuk tabel dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa kelas XI mulai mengalami gejala-gejala kejenuhan belajar selama penerapan pembelajaran daring, dengan rincian skor aspek Exhaustion sebesar 895, skor Aspek Cynicism berjumlah 721, serta skor Aspek Reduced Academic Efficacy sebesar 770 dan masing-masing skor kejenuhan belajar berada pada kategori sedang (721 - 1.080). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Peneliti memberikan rekomendasi alternatif program yaitu Program RITME (daRIng iTu MEnyenangkan) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kejenuhan belajar yang dirasakan siswa selama mengikuti pembelajaran daring. Kegiatan yang dilakukan adalah Sharing and Support secara Daring dan Permainan yang dimainkan secara Daring dengan nama “TTS” (Teka- Teki Senang).
UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PADA PENYANDANG DISABILITAS MELALUI PELATIHAN KEMANDIRIAN ADL (Activity of Daily Living) Muhammad Rizki Imansyah; Abdul Muhid
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.536

Abstract

Alasan yang mendorong saya untuk menulis paragraf literature review ini adalah untuk membahas mengenai bagaimana efektivitas pelatihan kemandirian dalam upaya meningkatkan kemandirian pada difabel. Difabel ialah kelainan sehingga mengalami kesulitan dan hambatan dalam menjalani aktivitasnya. Kelainan fisik dan mental yang dialami seringkali membuat mereka putus asa dan hilangnnya harapan menjalani hidup. Namun, juga ada penyandang disabilitas yang berusaha menjadikan keterbatasannya sebagai semangat untuk hidup mandiri. Salah satu yang mempengaruhi penyandang disabilitas sulit dalam menjalani hidupnya yaitu rendahnya tingkat kemandirian. Rendahnya kemandirian ini ditandai dengan kemampuan sulit gerak dan bertindak karena keterbatasan fisik dimiliki. Dalam proses meningkatkan rendahnya kemandirian ini dilakukan melalui bimbingan pelatihan kemandirian kehidupan sehari-hari. Penelitian ini, menggunakan proses perolehan data yang diperoleh melalui metode kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan litarature review, yaitu cara yang digunakan memperoleh sumber dari jurnal, artikel, dan buku dan berbagai data penelitian yang sudah ada. Gagasan atau permasalahan utama yang akan dibahas dalam artikel literature review ini adalah Upaya Meningkatkan Kemandirian Pada Penyandang Disabilitas ini Melalui Pelatihan Kemandirian. Sedangkan kemandirian pada penyandang disabilitas diartikan sebagai mampu menghadapi kondisi yang mana kondisi tersebut bisa menjadikan disabilitas untuk hidup mandiri demi mencapai masa depan yang lebih baik. Hasil penelitian litarature review menunjukkan bahwa adanya pengaruh pelatihan kemandirian dalam meningkatkan kemandirian difabel.
DAMPAK SOSIAL PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE -19 TERHADAP MASYARAKAT MISKIN BARU DI DESA BANDASARI KECAMATAN CANGKUANG KABUPATEN BANDUNG Jastias Tiara Ariestiana; Dede Kuswanda; Endah Dwi Winarni
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.537

Abstract

Dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat yang diakibatkan oleh perubahan suatu kondisi. Dampak sosial meliputi aspek cara hidup, budaya dan komunitas. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui dampak sosial pandemi corona virus disease -19 terdahap masyarakat miskin baru di Desa Bandasari kecamatan cangkuang Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian adalah masyarakat miskin baru Desa Bandasari Kecamatang Cangkuang Kabupaten Bandung. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan face validity. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa perubahan yang terjadi di lingkungan dan keadaan sosial Desa Bandasari akibat adanya pandemi covid-19. Dampak sosial pandemi covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat miskin baru yaitu mengakibatkan aktivitas keseharian menjadi terganggu dan kehilangan pekerjaan serta menurunnya penghasilan yang mengakibatkan masyarakat miskin baru harus mendapatkan bantuan sosial covid-19. Masyarakat miskin Desa Bandasari masih belum bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi pandemi covid-19 saat ini, terutama dalam memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah adanya pandemi covid-19. Keterbatasan pengetahuan, keterampilan ataupun modal menyebabkan masyarakat kesulitan dalam melihat dan membuat peluang usaha lain di masa pandemi covid-19.Program yang diusulkan untuk menangani permasalahan tersebut adalah program "Pemberdayaan Masyarakat Miskin Baru Desa Bandasari melalui E-Sayur”
96 KONTRIBUSI BENTUK DUKUNGAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PENYANDANG DISABILITAS DI PRSPD Agustin Sulistio Rini; Chandra Yudistira Purnama
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.538

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari bentuk-bentuk dukungan sosial pekerja sosial yaitu dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi terhadap kepercayaan diri pada penyandang disabilitas di Panti Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (PRSPD), serta untuk mengetahui bentuk dukungan mana yang paling berkontribusi dalam memprediksi kepercayaan diri. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Alat ukur dukungan sosial yang digunakan disusun berdasarkan bentuk dukungan sosial dari House, dan alat ukur kepercayaan diri berdasarkan aspek kepercayaan diri dari Lauster. Nilai reliabilitas alat ukur dukungan social sebesar 0,940 serta koefisien standarsized loading factor (SLF) 0,621-0,798, sedangkan nilai reliabilitas alat ukur kepercayaan diri sebesar 0,947 serta koefisien standarsized loading factor (SLF) 0,617-0,932. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan bentuk-bentuk dukungan sosial memiliki kontribusi terhadap kepercayaan diri sebesar 84,9%. Bentuk dukungan emosional berkontribusi sebesar 38%, dukungan penghargaan berkontribusi sebesar 41,1%, dukungan instrumental berkontribusi sebesar 51,5%, dan dukungan informasi berkontribusi sebesar 38,6%. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar pekerja sosial hendaknya mengoptimalkan dukungan sosial terutama dukungan secara instrumental kepada klien disabilitas untuk dapat mendorong kepercayaan diri klien.Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual, meliputi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan.Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia, panjang abstrak berkisar antara 150 - 250 kata dalam satu paragraf, huruf Times New Roman 11.
PRAKTIK INTERVENSI KRISIS DALAM PENANGANAN KASUS ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL (Studi pada Pekerja Sosial Di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus –-BRSAMPK Paramita Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat): Studi pada Pekerja Sosial Di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus –-BRSAMPK Paramita Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Baiq Dwicahya Ramdyanti; Ellya Susilowati; Eni Rahayuningsih
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang praktik “Intervensi Krisis’ yang dilakukan oleh Pekerja Sosial Dalam Menangani Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Paramita Mataram”. Konsep Intervensi krisis merujuk pada model Robert (2005) tentang tujuh tahapan dalam pelaksanaan intervensi krisis. Metoda Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi non partisipatif kepada dua informan pekerka sosial yang sedang menangani kasus korban kekerasan seksual, serta studi dokumentasi pada laporan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial melakukan intervensi krisis dengan tahapan berikut : 1) perencanaan dan penilaian krisis (lethality); 2) membangun hubungan psikologis dengan klien; 3) mengidentifikasi kasus utam; a 4) melakukan ekslporasi perasaan ; 5) eksplorasi alternatif masa lalu anak korban kekerasan seksual 6) penyusunan rencana tindakan 7) menyussn rencana tindak lanjut dalam melakukan intervensi krisis. Namun demikian dalam praktik tersebut masih perlu peningkatan berkaitan dengan keterampilan Pekerja Sosial dalam komunikasi interpersonal dengan anak korban kekerasan seksual. Sehubungan tersebut maka direkomendasikan program “Penguatan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Pekerja Sosial Melalui Educational Group di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Paramita Mataram”
PENGGUNAAN PERSPEKTIF TRAUMA-INFORMED CARE PEKERJA SOSIAL DALAM MENDAMPINGI KLIEN REMAJA DENGAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN Erika Putri Wulandari; Nurliana Cipta Apsari
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v21i1.540

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan pada remaja dapat menimbulkan berbagai hal, seperti: penolakan dari lingkungan sekitar, termasuk orang tua; perubahan pada pada tubuh perempuan hamil yang menyebabkan stres hormonal, jika kehamilan tersebut dipertahankan; serta ancaman nyata terhadap masa depan, seperti tidak diperbolehkan untuk bersekolah kembali. Hal ini umumnya lebih berat dialami bagi remaja perempuan. Akibatnya, remaja perempuan dihadapkan dengan peristiwa traumatis kompleks yang mempengaruhinya dalam cara pandangnya tentang dunia dan aktivitas sehari-hari. Artikel ini berfokus pada perspektif trauma-informed care yang bisa digunakan pekerja sosial ketika melakukan pendampingan psikososial kepada klien dengan kehamilan tidak diinginkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif trauma-informed care ini sejalan dengan praktik pekerjaan sosial yang mengutamakan pendekatan holistik dan berbasis pada kekuatan klien, di antaranya dicerminkan oleh prinsip-prinsip trauma-informed care itu sendiri. Penulis merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai hal ini karena publikasi terkait trauma-informed care pekerjaan sosial dalam konteks Indonesia masih dinilai terbatas.

Page 1 of 2 | Total Record : 11