cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
ISSN : 19784538     EISSN : 2527421X     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2: December 2022" : 10 Documents clear
Seleksi Nilai Fuzziness Exponent Optimal pada Algoritma Fuzzy c-Means untuk Mengelompokkan Provinsi di Indonesia Berdasarkan Indikator Pembangunan Ekonomi Umu Sa'adah; Endang Wahyu Handamari; Kwardiniya Andawaningtyas
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.54897

Abstract

Pada tahun 2015, PBB merancang 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mencapai kesejahteraan manusia pada tahun 2030 dengan mengintegrasikan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu faktor yang digunakan untuk menilai keberhasilan sebuah wilayah atau pemerintahan dalam mengelola kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat adalah tingkat perekonomian. Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan strategi dalam pembangunan pada sektor ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan Provinsi di Indonesia menjadi 3 klaster berdasarkan Indikator Pembangunan Ekonomi menggunakan algoritma Fuzzy c-Means. Penentuan 3 klaster dimaksudkan untuk klaster provinsi dengan tingkat pembangunan ekonomi rendah, sedang dan tinggi. Dengan mengetahui karakteristik provinsi berdasarkan Indikator Pembangunan Ekonomi, maka pengambil keputusan dapat menyusun strategi perencanaan program pembangunan ekonomi berdasarkan skala prioritas pada masing-masing provinsi. Hasil pengelompokan menunjukkan bahwa Provinsi Papua sangat membutuhkan prioritas pembangunan khususnya pembangunan ekonomi dalam rangka peningkatan Indek pembangunan manusia, Angka partisipasi sekolah berusia 7 sampai 12 tahun, Angka partisipasi sekolah berusia 13 sampai 15 tahun, Angka partisipasi sekolah berusia 16 sampai 18 tahun, Sumber Air Minum Layak, Sumber penerangan listrik, dan Sanitasi Layak, karena indikator-indikatir tersebut bernilai rendah.
Teori Titik Tetap untuk Pemetaan (ψ,φ)_Ω-Kontraksi pada Ruang p-Metrik Modular Berorder Afifah Hayati; Lusi Harini; Ambar Winarni; Nur'aini Muhassanah
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.52985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan definisi pemetaan (psi,varphi)_omega-kontraksi dalam ruang p-metrik modular, memberikan teorema titik tetap untuk pemetaan (psi,varphi)_omega-kontraksi pada ruang p-metrik modular, dan memberikan aplikasi dari teorema titik tetap tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan (psi,varphi)_omega-kontraksi didefinisikan dalam ruang -metrik modular dengan memperumum pemetaan (psi,varphi)_omega-kontraksi dalam ruang p-metrik dan teorema titik tetap untuk pemetaan tersebut pada ruang p-metrik modular yang juga merupakan perumuman dari teorema titik tetap tersebut pada ruang p-metrik dengan penambahan beberapa sifat yang diasumsikan. Selain itu, hasil penilitian lainnya adalah aplikasi teorema titik tetap tersebut yang menjamin eksistensi solusi suatu persamaan integral yang juga merupakan perumuman dari aplikasi teorema titik tetap tersebut dalam ruang p-metrik. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemetaan (psi,varphi)_omega-kontraksi dapat didefinisikan dalam ruang p-metrik modular dan dapat dibuktikan teorema titik tetap untuk pemetaan (psi,varphi)_omega-kontraksi pada ruang p-metrik modular beserta aplikasi dari teorema titik tetap tersebut yang menjamin eksistensi solusi suatu persamaan integral.
Generalisasi Pertidaksamaan Euler untuk Membuktikan Planaritas Graf K_5 dan K_(3,3) Emut Emut
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.51400

Abstract

Kajian literatur tentang teori graf, khususnya planaritas suatu graf, yaitu menentukan apakah suatu graf itu termasuk graf planar atau bukan sudah banyak dibahas. Pada artikel ini pembahasan sedikit berbeda yaitu melakukan generalisasi atau perumuman teorema planaritas untuk  dan teorema planaritas untuk Eksistensi perumuman ini penting karena dapat membuktikan planaritas  dan sekaligus  serta planaritas beberapa graf yang terkait. Pembuktian ketidakplanaran graf lengkap  dan  memberikan manfaat besar terhadap pengembangan teori planaritas graf dan memantapkan jaminan kebenaran pada terapannya. Urgensi pembuktiannya memiliki peran yang besar dalam menentukan planaritas graf-graf yang terkait, baik isomorfik atau subdivisi. Salah satu produk yang dihasilkan adalah teorema Kuratovski yang memberikan syarat perlu dan cukup suatu graf merupakan graf planar. Proses generalisasi dilakukan melalui kajian terhadap sifat-sifat khusus pada  dan juga sifat-sifat khusus yang dimiliki . Sifat-sifat khusus tersebut diperumum sehingga diperoleh suatu sifat yang berlaku baik untuk  maupun . Berdasarkan hasil generalisasi dari sifat tersebut, kemudian dikombinasikan dengan teorema pertidaksamaan Euler menghasilkan suatu teorema yaitu jika  suatu graf planar terhubung,  dan panjang sikel terpendeknya adalah , dengan maka berlaku  £  Manfaat dari generalisasi ini dapat juga digunakan pada pembuktian  dan  secara langsung dan beberapa graf terkait secara mudah. Generalization of Euler's Inequality to Prove Planarity of Graphs K_5 and K_(3,3) AbstractThe study of literature on graph theory, especially the planarity of a graph, which is to determine whether a graph is a planar graph or a non-planar graph, has been widely discussed. This article's discussion is slightly different, namely generalizing the planarity theorem for  and the planarity theorem for  This generalization is important because it can prove the planarity of  and  and the planarity of several related graphs. Proving the unplanarity of complete graphs  and  provide significant benefits to developing graph planarity theory and strengthens the guarantee of truth in its application. The urgency of the proof has a significant role in determining the planarity of the related graphs, either isomorphic or subdivision. One of the products of its role is the birth of Kuratovski's theorem, which provides the necessary and sufficient conditions for a planar graph. The generalization process is carried out by studying the special properties of  and . These unique properties are generalized to obtain a valid property for  and . Based on the results of the generalization of these properties, then combined with the Euler inequality theorem and the resulting theorem is if  is a planar graph, connected,  and the length of the shortest cycle is k, with  then applies  £  (n-2). The benefits of this generalization can be used to prove  and  directly and some related graphs quickly. Penulisan artikel ini bertujuan untuk melakukan generalisasi atau perumuman teorema planaritas untuk K_5 dan teorema planaritas untuk K_3,3. Eksistensi perumuman teorema ini penting karena dapat membuktikan planaritas K_5 dan sekaligus K_3,3 serta planaritas beberapa graf yang terkait. Artikel ini merupakan hasil kajian literatur tentang teori graf, khususnya planaritas suatu graf, yaitu menentukan apakah suatu graf itu termasuk graf planar atau graf tidak planar. Pembuktian ketidakplanaran graf lengkap K_5 dan K_3,3 memberikan manfaat besar terhadap pengembangan teori planaritas graf dan memantapkan jaminan kebenaran pada terapannya. Urgensi pembuktiannya memiliki peran yang besar dalam menentukan planaritas graf-graf yang terkait, baik isomorfik atau subdivisi. Salahsatu produk perannya adalah lahirnya teorema Kuratovski yang memberikan syarat perlu dan cukup suatu graf planar. Teorema Kurotavski menjelaskan bahwa suatu graf G adalah planar jika dan hanya jika G tidak memuat subgraph yang isomorfik dengan K5 atau K3,3 atau sebarang graf subdivisi dari K5 atau K3,3. Proses generalisasi teorema dilakukan melalui kajian terhadap sifat-sifat khusus pada K_5 dan sifat-sifat khusus yang dimiliki K_3,3. Sifat-sifat khusus tersebut diperumum sehingga diperoleh suatu sifat yang berlaku baik untuk K_5 dan K_3,3. Berdasarkan hasil generalisasi sifat tersebut, kemudian dikombinasikan pada teorema pertidaksamaan Euler dan dihasilkan teorema yaitu jika G suatu graf planar, terhubung, |V(G)|=n, |E(G)|=m dan panjang sikel terpendeknya adalah k, dengan k3 maka berlaku . Teorema generalisasi ini mampu membuktikan K_5 dan K_3,3 secara langsung dan beberapa graf terkait secara mudah. 
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Kontekstual Ali Mahmudi; Sugiman Sugiman; Kuswari Hernawati; Himmawati Puji Lestari
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.26986

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar matematika berbasis kontekstual yang valid, praktis, dan efektif dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas lima langkah pengembangan, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pengembangan bahan ajar ini penting untuk memfasilitas siswa dalam membangun pemahaman dan kebermaknaan dalam belajar matematika yang terjadi ketika siswa memahami keterkaitan antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan lain atau dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual dilaksanakan dengan strategi REACT yang terdiri atas lima aktivitas produktif, yaitu relating (mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks), experiencing (melakukan eksplorasi untuk menemukan konsep atau pengetahuan), applying (menerapkan pengetahuan yang telah dikonstruksi), cooperating (bekerjasama untuk menyelesaikan masalah), dan transferring (menerapkan pengetahuan pada situasi atau masalah baru). Struktur penyajian bahan ajar ini diawali dengan penyajian konteks atau masalah yang sesuai dengan suatu konsep. Pemahaman dan penyelesaian terhadap masalah tersebut dijadikan dasar untuk membahas konsep-konsep matematis. Bahan ajar juga dilengkapi dengan berbagai soal-soal latihan yang berupa masalah kontekstual untuk memfasilitasi siswa untuk mengaplikasikan konsep. Insrumen penelitian ini adalah lembar kevalidan bahan ajar, angket kepraktisan bahan ajar, angket respon siswa terhadap bahan ajar, dan tes hasil belajar matematika. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar matematika berbasis kontekstual yang valid, efektif, dan praktis.Development of contextual mathematics teaching material AbstractThis development research aims to develop mathematics contextual teaching materials that are valid, practical, and effective with the ADDIE development model consisting of five development steps, namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The development of the teaching materials is important to facilitate students in building meaningfulness in learning mathematics. Meaningfulness can be obtained when students understand the relationship between concepts with other concepts and with the context in everyday life. Contextual learning is implemented with a REACT strategy consisting of five productive activities: relating, experiencing, applying, cooperating and transferring. The structure of contextual-based mathematical teaching materials begins with an exploration of the context or problem as a basis for constructing a mathematical concept. Teaching materials are also equipped with various problems of contextual problem solving as a concept application that has been constructed. The instrument of this research is the validation sheet, the instrument of the practicality of the teaching materials, the questionnaire of the students’ response to the teaching materials and the test of achievement. The results of this study are mathematics contextual materials that are valid, effective and practical.
Klasifikasi Kematangan Manggis Berdasarkan Fitur Warna dan Tekstur Menggunakan Algoritma Naive Bayes Raihan Abimanyu Suharman; Hartono Hartono
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.53625

Abstract

Manggis merupakan salah satu komoditas buah asli Indonesia yang memiliki prospek pasar yang menjanjikan, terlebih dalam pasar ekspor. Namun masih ada permasalahan dalam hal penyortiran buah hasil panen. Buah manggis hasil panen disortir berdasarkan kematangan buahnya untuk tujuan pasar yaitu pasar ekspor dan pasar domestik. Faktor penentu kematangan buah manggis adalah warna dan tekstur dari kulit buahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi kematangan buah manggis berdasarkan warna dan tekstur menggunakan algoritma Naive Bayes. Fitur warna dan tekstur yang diekstraksi adalah kontras, korelasi, energi, homogenitas, entropi, standar deviasi, mean, varians, skewness, dan kurtosis. Fitur diekstraksi dari citra RGB, citra grayscale, citra HSV, dan citra CIELAB. Hasil ekstraksi fitur melewati tahap seleksi fitur menggunakan algoritma Minimum Redundancy Maximum Relevance (MRMR). Metode klasifikasi yang digunakan adalah metode Naive Bayes. Model klasifikasi Naive Bayes menggunakan parameter sebanyak 13 fitur dalam pembangunan modelnya yaitu mean R, mean G, standar deviasi G, mean Saturation, mean Hue, standar deviasi Hue, standar deviasi Value, mean a*, mean b*, standar deviasi a*, standar deviasi b*, varians a*, dan kontras. Hasil klasifikasi kematangan buah manggis menggunakan algoritma Naive Bayes memperoleh tingkat akurasi sebesar 95,7% dengan sensitivitas, spesifisitas, dan presisi untuk kelas matang sebesar 93,3%, 96,8%, dan 93,3%. Sensitivitas, spesifisitas, dan presisi untuk kelas mentah masing-masing sebesar 100%. Sensitivitas, spesifisitas, dan presisi untuk kelas setengah matang sebesar 93,3%, 96,9%, dan 93,3%.
Mathematics Model of Inheritance Three Different Traits in Genetics with Matrix Approach Jufra Jufra; Asrul Sani; Sardin Sardin
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.54174

Abstract

Mathematical models can solve problems to find out which individuals are superior from crosses in the field of genetics. The matrix form of the mathematical model using the concept of matrix diagonalization can solve these problems. The general definition of matrix diagonalization is  with the diagonalized matrix elements obtained from the probability of crossing the average parent and the recessive parent. The mathematical model of a cross between the average parent and recessive parent can be formulated as . The behavior of the solution from the cross is in the form of an explicit equation which can be formulated as . From the calculation results, it is found that in the nth generation, where the limit for n goes to infinity, all offspring from crossing normal parents with offspring with genotypes are normal genotypes. In contrast, all offspring from crossing recessive parents with offspring with genotypes are heterozygous.
Perbandingan Metode Fuzzy Times Series Cheng dan Fuzzy Times Series Markov Chain dalam Memprediksi Tingkat Pengangguran Terbuka di Bali Kadek Tresna Dwipayana; I Gusti Nyoman Yudi Hartawan; I Made Candiasa
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.52335

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan model untuk tingkat pengangguran terbuka di Bali dengan Fuzzy Times series Cheng (FTS Cheng) dan Fuzzy Times series Markov Chain (FTS Markov Chain) serta membandingkan tingkat akurasi kedua model tersebut. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Data tingkat pengangguran terbuka di Bali yang digunakan sebanyak 34 dari periode Februari 2006 sampai dengan Agustus 2021. Dari 34 data kemudian dibagi menjadi dua dengan proporsi 30% data latih dan 70% data uji. Tahapan penelitian yang dilakukan dengan menghitung FTS Cheng dan FTS Markov Chain pada data latih kemudian dilanjutkan pada data uji. Selanjutnya model FTS Cheng dan FTS Markov Chain dihitung akurasinya dengan MAPE (Mean Absolute Percentage Error),RMSE (Root Mean Square Error) dan Confusion Matrix (akurasi,presisi,recall). Hasil MAPE yang didapatkan adalah  FTS Cheng sebesar 18.43% dan FTS Markov Chain sebesar 31.19%. Kemudian hasil RMSE yang didapatkan dari FTS Cheng dan FTS Markov Chain secara berturut-turut adalah 0.88 dan 0.63. Pada pengujian menggunakan Confusion Matrix pada FTS Ceng didapatkan hasil akurasi, presisi, recall secara berturut-turut adalah 61.90%,41.22% dan 44.35%. Sedangkan untuk FTS Markov Chain mendapatkan hasil pengujian sebesar 61.90%,49.17% dan 48.75% untuk akurasi, presisi dan recall. Jadi Fuzzy Time Series Markov Chain lebih baik dibandingkan dengan model Fuzzy Time Series Cheng di dua metode pengujian keakuratan yaitu pada RMSE dan Confusion Matrix (presisi dan recall). Hal ini disebabkan karena perbedaan pembagian kelas serta perhitungan yang berbeda.
Kendali Model Prediktif Kokoh pada Model Suhu Rumah Kaca Ratna Widayati; Sholikhatun Sholikhatun; Noorma Yulia Megawati
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.51414

Abstract

Dalam paper ini dibahas mengenai masalah sistem kendali suhu rumah kaca dengan mempertimbangkan variabel gangguan. Masalah kendali suhu rumah kaca ini dimodelkan dengan RMPC (Robust Model Predictive Control). Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) dan  Genetic Algortihm (GA) digunakan untuk  mencari penyelesaian masalah RMPC pada sistem suhu rumah kaca yang berupa masalah optimisasi berkendala. Berdasarkan hasil simulasi, teknik kendali RMPC mampu mengatur suhu rumah kaca sesuai suhu yang diinginkan dengan gangguan relatif kecil yaitu sebesar 0.09oC. Selain itu, waktu iterasi Algoritma PSO lebih cepat dalam menyelesaikan masalah RMPC pada sistem suhu rumah kaca dibandingkan dengan Algoritma Genetika.
Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan PISA Konten Space and Shape ditinjau dari Adversity Quotient Titik Sugiarti; Abi Suwito; Fina Rohmatul Ummah
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.47686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi matematis siswa berdasarkan Adversity Quotient (AQ) dalam menyelesaikan soal PISA khususnya pada konten space and shape. Subjek pada penelitian ini sebanyak 6 siswa kelas IX yang terdiri dari 2 siswa Climber (AQ tinggi), 2 siswa Camper (AQ sedang), dan 2 siswa Quitter (AQ rendah). Pengambilan subjek dilakukan dengan cara menggolongkan siswa berdasarkan hasil angket ARP. Data pada penelitian ini diambil dari jawaban siswa pada soal PISA konten space and shape dan hasil wawancara. Keabsahan data pada penelitian ini diukur menggunakan triangulasi metode. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa Climber memenuhi ketiga indikator representasi matematis. Siswa Camper juga memenuhi ketiga indikator, namun pada aspek representasi verbal, siswa Camper tidak dapat menjelaskan kembali langkah-langkah penyelesaian secara lisan. Siswa Quitter memenuhi indikator representasi visual (gambar) namun tidak memenuhi representasi simbolik (persamaan atau ekspresi matematis) dan representasi verbal (kata-kata atau teks tertulis). Hal ini mengungkapkan bahwa AQ berpengaruh terhadap representasi matematis siswa. Hasil dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk meningkatkan representasi matematis dan daya juang siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
Model Pembelajaran DMR Berorientasi Masalah Kontekstual dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Eka Sulistya Utami; I Made Suarsana; I Made Ardana; I Made Sugiarta
PYTHAGORAS : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.49511

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan post-test only group design yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Diskursus Multi Representasi (DMR) berorientasi masalah kontekstual terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Manggis semester genap tahun ajaran 2021/2022. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling dan melalui pengundian, terpilih kelas VIII A sebanyak 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebanyak 31 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes uraian dengan koefisien validitas dan reliabilitas, yaitu 1,00 dan 0,772. Data skor kemampuan komunikasi matematis siswa dianalisis dengan statistik uji-t (one-tailed independent samples t-test) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran DMR berorientasi masalah kontekstual lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional (t hitung t tabel, (2,2821,671)). Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran DMR berorientasi masalah kontekstual memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.Kata kunci: model diskursus multi representasi, masalah kontekstual, kemampuan komunikasi matematis

Page 1 of 1 | Total Record : 10