cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 237 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP USIA 20 TAHUN KE ATAS DENGAN KATETER MENETAP DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Putri, Rizki Artika; Armiyati, Yunie; Supriyono, Mamat
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan 40 % dari seluruh infeksi nosokomial dan dilaporkan 80 % ISK terjadi sesudah instrumentasi, terutama oleh kateterisasi. Infeksi ini terjadi akibat adanya ketidakmampuan dalam mengendalikan maupun menghindari faktor risiko. Secara umum faktor risiko ini dibagi menjadi 2 faktor, faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin, penyakit, virulensi kuman dan faktor risiko yang dapat diubah antara lain prosedur pemasangan kateter, perawatan kateter, lama penggunaan kateter, ukuran dan tipe kateter, personal hygiene dan asupan cairan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional, jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan Fisher Exact Test menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kejadian ISK dengan lama penggunaan kateter (p=0,0001) dan perawatan kateter (p=0,009). Hasil analisis multivariat, diketahui bahwa lama penggunaan kateter merupakan faktor risiko paling dominan yang berpengaruh terhadap kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap. Pasien dengan lama penggunaan kateter > 3 hari mempunyai risiko 56,07 kali dapat terkena ISK dibandingkan dengan pasien yang menggunakan kateter ≤ 3 hari. Uji probabilitas membuktikan bahwa 25 % kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap disebabkan oleh penggunaan kateter >3 hari. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar lebih memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap, terutama faktor risiko yang dapat diubah seperti lama penggunaan kateter dan perawatan kateter. Kata kunci: infeksi saluran kemih, kateter menetap
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN VULVA HIGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU RUMAH TANGGA (STUDI DI DESA SAWAHJOHO WARUNGASEM BATANG) Melati, Rika; Santoso, Eko Jemi; -, Sayono
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Keputihan merupakan keluarnya cairan dari mulut vagina. Keputihan dapat bersifat fisiologis maupun patologis. Sebanyak 75% wanita mengalami keputihan minimal 1 kali seumur hidup dan 45% mengalami 2 kali atau lebih. Vulva hygiene terkait dengan kejadian keputihan, namun pengetahuan dan keterampilan vulva hygiene belum diketahui hubungannya dengan kejadian keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan keterampilan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu rumah tangga di Desa Sawahjoho Warungasem Batang. Desain penelitian ini adalah Crossectional dengan umlah sampel 90 responden dengan tehnik Systematic Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis secara analitik dan deskriptif dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebayak 43,3%, keterampilan cukup sebanyak 51,1% dan kejadian keputihan mencapai 38,8%. Hasil uji statistic membuktikan ada hubungan antara pengetahuan (p= 0,000) dan keterampilan vulva hygiene (p=0,000) dengan kejadian keputihan. Wanita usia dewasa disarankan untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilannya untuk mengurangi resiko kejadian keputihan.   Kata kunci: Pengetahuan, Keterampilan, Keputihan
HUBUNGAN ANTARA LOKASI PENUSUKAN INFUS DAN TINGKAT USIA DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RSUD TUGUREJO SEMARANG Nurjanah, Dewi; Kristiyawati, Sri Puguh; Solechan, Achmad
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1: Juni 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi intravena digunakan untuk memperbaiki kondisi pasien dalam mempertahankan cairan tubuh. Salah satu komplikasi adalah flebitis. Flebitis merupakan peradangan dinding vena yang disebabkan karena iritasi kimia, bakteri maupun mekanik yang ditandai dengan nyeri, kemerahan dan kadang sampai timbul bengkak lokal sekitar area penusukan. Pemilihan lokasi penusukan sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP) di vena yang ideal dapat mengurangi kejadian flebitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lokasi penusukan infus dan tingkat usia dengan kejadian flebitis di ruang rawat inap dewasa RSUD Tugurejo Semarang. Metode yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dilaksanakan tanggal 5-30 November 2011 menggunakan purposive sampling dengan sampel 70 responden. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan lokasi penusukan infus dengan kejadian flebitis terlihat dari p value 0,014. Tidak ada hubungan usia dengan kejadian flebitis terlihat dari hasil p value 0,237. Pada analisa multivariat p value 0,00 dan Kendall W 0,421 yang berarti memiliki hubungan keeratan asosiasi yang cukup kuat antar keseluruhan pasangan variabel. Direkomendasikan dalam pelaksanaan pemberian terapi intravena harus sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP), meskipun dalam pemilihan lokasi vena sudah ideal apabila tidak memperhatikan faktor lain maka flebitis dapat terjadi.   Kata Kunci: Lokasi Penusukan Infus, Usia, Kejadian Flebitis
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK Sari, Deasy Pamungkas; Pohan, Vivi Yosafianti; -, Shobirun
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan suatu idividu yang unik, mempunyai ciri khas tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai akhir remaja. Anak berkembang dalam keluarga sehingga dalam keluarga banyak didominasi hubungan antara orang tua dan anak. Komunikasi dalam keluarga menjadi faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak, salah saatu perkembangan anak yang diukur adalah perkembangan bahasa.komunikasi keluarga yang adekuat memungkinkan keluarga mensosialisasi anak dengan baik, dengan kata lain stimulasi keluarga yang baik dan lingkungan mendukung akan mempercepat perkembangan bahasa anak. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa anak usia prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Metode penelitian ini adalah observasi dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 72 orang dengan sampel sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa anak usia prasekolah. Hal ini terlihat dari hasil penelitian dengan menggunakan uji hubungan chi square (X2) antara variabel komunikasi dalam keluarga dengan variabel perkembangan bahasa p-value 0,000 (p<0,05), kesimpulan ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan perkembangan bahasa anak prasekolah di TK Tunas Rimba Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Saran: diharapkan keluarga mampu meningkatkan kualitas komunikasi yang baik terhadap anak sehingga nilai pendidikan dan pengajaran yang positif akan terbentuk dalam diri anak. Kata kunci: komunikasi dalam keluarga, perkembangan bahasa.
PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Siskayanti, Astia; Nugroho, Arief; Hartoyo, Mugi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu mengalami kesulitan membina hubungan dengan orang lain. Salah satu upaya untuk menangani individu dengan isolasi sosial dalam keperawatan adalah dengan komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial di RSJD DR. Amino Gondohutono Semarang. Desain penelitian ini adalah pre-post test one group, dengan metode pengambilan sampel yaitu dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan checklist dan dianalisis dengan uji Wilcoxon (Wilcoxon Sign Rank Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi teraputik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial, dengan p-value 0,000. Bagi pelayanan keperawatan disarankan dapat memberikan komunikasi terapeutik dengan baik dan benar dan secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial. Serta diharapkan keluarga dapat membantu kelangsungan proses peningkatan kemampuan berinteraksi klien, dengan memberikan komunikasi yang baik dan benar terhadap klien apabila klien berada di lingkungan rumah.  Kata kunci: komunikasi terapeutik, interaksi, isolasi sosial
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI IMAJINASI TERBIMBING PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS KROBOKAN SEMARANG Fuad, Aprilina Nurhayati; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit mematikan atau sering disebut dengan ‘‘silent killer“.Pada hipertensi dapat menggunakan penatalaksanaan non farmakologi, salah satunya dengan teknik relaksasi. Teknik relaksasi merupakan teknik yang bertujuan untuk menahan terbentuknya respon stres, terutama dalam sistem saraf dan hormon.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi imajinasi terbimbing pada pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Krobokan Semarang. Desain penelitian ini adalah pre–experiment design dengan jenis one group pretest – posttest design. Jumlah sampel 18 responden dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro – Wilk yang menunjukkan p value < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan uji beda menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan nilai p < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi imajinasi terbimbing pada pasien hipertensi di wilayah Puskesmas Krobokan Semarang. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk dapat diaplikasikan secara langsung bagi pasien hipertensi yang datang untuk berobat atau saat kunjungan perawat puskesmas ke rumah pasien.   Kata kunci : tekanan darah, teknik relaksasi imajinasi terbimbing, hipertensi
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENATALAKSANAAN ISPA TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU MERAWAT BALITA ISPA DI RUMAH Mardi Asih, Sri Hartini; Dewi Sunarno, Rita; Marettina, Nita
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan masalah kesehatan masyarakat. Di Kabupaten Batang ditemukan sebanyak 2.594 kasus pada tahun 2010. Ibu menganggap ISPA pada balita merupakan penyakit biasa yang sering timbul dan tidak berbahaya serta bisa menghilang dengan sendirinya, apabila ISPA tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Untuk mengetahui kejadian ISPA pada balita maka perlu diidentifikasi faktor penyebabnya seperti tingkat pengetahuan orang tua, umur, status gizi, imunisasi, lingkungan, ASI dan BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan ISPA dengan pengetahuan dan keterampilan ibu merawat balita ISPA di rumah Desa Sawahjoho Warungasem Batang. Menggunakan Eksperimental Design dengan jumlah sampel 32 ibu terdiri kelompok kontrol dan perlakuan. Sampel dipilih dengan teknik Systematic Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan keterampilan dengan nilai p = 0,000. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diharapkan ibu-ibu lebih memperhatikan kesehatan balitanya dan mengetahui tanda-tanda awal dari penyakit yang sering menyerang balita. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Keterampilan
PENGARUH TERAPI MUSIK POPULER TERHADAP TINGKAT DEPRESI PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Rusanto, Ayu Fitriya; Nugroho, Arief; Nurullita, Ulfa
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan yang semakin sulit dan tekanan kehidupan yang memicu terjadinya depresi. Provinsi Jawa Tengah prevalensi gangguan jiwa mengalami peningkatan sejak tahun 2007 dengan prevalensi 0.49% meningkat secara signifikan menjadi 17.18% pada tahun 2009. Salah satu metode untuk mengatasi depresi yaitu dengan terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik populer terhadap tingkat depresi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian ini yaitu pre-eksperimen dengan one group pre-post test design, jumlah sampel 30 responden dengan tekhnik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai pre test 19.16 dan rata-rata post test 10.36. Hasil uji beda paired sampel t-test diperoleh nilai p=0.00 dan t-hitung 10.19. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terapi terapi musik populer pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan manfaat terapi musik bagi pelayanan kesehatan, institusi pendidikan, dan penelitian yang lain.   Kata Kunci       :  Terapi musik, tingkat depresi, isolasi social
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN KANKER SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG Endarto, Andreas; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker merupakan penyakit pada tubuh sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal di luar batas kewajaran dan sangat liar, serta dapat menimbulkan berbagai macam keluhan diantaranya nyeri. Nyeri adalah keluhan utama yang paling sering diutarakan oleh penderita dan merupakan alasan paling umum untuk mencari dan mendapatkan bantuan medis. Terapi musik bermanfaat untuk symptom management yang dapat mengurangi sakit dan mual karena kanker serta meningkatkan kualitas hidup secara psikologis walaupun tidak dapat menyembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan  intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Jenis penelitian ini adalah “eksperimental klinik” dengan menggunakan rancangan penelitian Pretest-Postest One Design. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 responden. Berdasarkan analisis dari 16 responden, intensitas nyeri responden sebelum diberikan terapi musik klasik berada pada skala mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 9 responden (56,3%), agak mengganggu (skala 4) sebanyak 6 responden (37,5%) dan sangat mengganggu (skala 8) sebanyak 1 responden (6,3%). Sesudah diberikan terapi musik klasik, intensitas nyeri responden pada skala berat menurun menjadi tidak ada (0%), mengganggu aktivitas (skala 6) sebanyak 3 responden (18,8%), sedikit sakit (skala 2) sebanyak 4 responden (25,0%), tidak sakit (skala 0) sebanyak 9 responden (56,3%). Hasil uji wilxocon signed test menunjukan nilai p=0,001 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan intensitas nyeri pada pasien kanker sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Kata kunci: Kanker, Intensitas Nyeri, Terapi Musik Klasik
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Qulsum, Afitaria; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan pasien yang akan menjalani operasi dikarenakan mereka tidak tahu konsekuensi dan prosedur pembedahan. Pada pasien pre operasi untuk membantu mengontrol kecemasan dapat diberikan terapi musik klasik. Musik merupakan getaran udara yang harmonis, syaraf di telinga yaitu koklearis menangkapnya kemudian diteruskan ke syaraf otak dan akan mempengaruhi hipofisis serta mengaktifasi sistem limbik yang berhubungan dengan perilaku emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre-post test design, dengan jumlah sampel 18 responden dengan teknik quota sampling. Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberiaan terapi musik klasik. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk mengontrol kecemasan pasien pre operasi maka dapat diberikan terapi musik klasik.   Kata kunci: kecemasan, pre operasi, dan terapi musik klasik

Page 4 of 24 | Total Record : 237