cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 237 Documents
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Sehati, Hari Mukti; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien infark miokard sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan rancangan One group pre - post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah 16 responden yang dipilih dengan teknik quota sampling. Pada karakteristik responden infark miokard dengan cemas umur yang paling banyak < 40 tahun sebanyak 9 responden (56,2%). Responden paling banyak laki-laki 14 (87,5%) dan berpendidikan SMP 6 (37,5%) serta tidak bekerja 7 (43,8%). Responden sebelum diberikan intervensi didapatkan kecemasan berat sebanyak 9 responden (56,3%) dan kecemasan ringan 7 responden (43,8%) setelah diberikan intervensi yang mengalami kecemasan berat sebanyak 3 responden (18,8%) dan kecemasan ringan 13 responden (81,3%). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai p 0,002 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien infark miokard sebelum dan sesudah pemberian teknik relaksasi otot progresif. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat memberikan intervensi non farmakologi terhadap pasien yang mengalami kecemasan, terutama pasien yang menderita infark miokard.Kata Kunci: Infark Miokard, Kecemasan, Relaksasi Otot Progresif.
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETIK SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Prasetya, Guntur; Suryani, Maria; Supriyono, Mamat
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1: Juni 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ulkus diabetik merupakan suatu komplikasi yang umum bagi pasien dengan diabetes melitus. Penderita diabetes melitus mencapai 8 juta orang pada tahun 2000 di negara Indonesia, 50% pasti terkena komplikasi ulkus diabetik. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarakan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan tingkatan nyeri, tehnik relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi relaksasi nafas dalam pada perawatan luka pasien ulkus diabetik di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi. Terlihat dari hasil uji signifikansi Wilcoxon untuk intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi menunjukan nilai p=0,005 (<0,05). Hasil ini menunjukan adanya perbedaan intensitas nyeri pada pasien perawatan luka ulkus diabetik sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien perawatan luka ulkus diabetik.   Kata Kunci: Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Intensitas Nyeri, Ulkus Diabetik
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RELAKSASI BENSON PADA PASIEN HIPERTENSI (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayu Semarang) Purwati, Dewi; Suryani, Maria; Supriyono, Mamat
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dari 7 juta penduduk setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 17-21%. Hipertensi bisa diatasi secara farmakologis maupun non farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi relaksasi Benson pada pasien hipertensi studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Karangayu Semarang. Desain penelitian ini menggunakan eksperimen semu one group pre test post test, jumlah sampel 71 responden dengan tehnik stratified random sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan spygnomanometer digital omron. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi relaksasi Benson pada pasien hipertensi. Dilihat dari hasil analisis uji paired sample T-test didapatkan p-value sebesar 0,0001 < 0,05. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah mengatasi hipertensi tidak hanya dengan menggunakan obat-obatan medis tetapi bisa juga menggunakan terapi relaksasi Benson secara teratur sebagai pengobatan pendamping.   Kata kunci: Relaksasi Benson, Hipertensi
HUBUNGAN ANTARA CYBERSEX DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA REMAJA DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG Erawati, Gusana Prinda; Kristiyawati, Sri Puguh; Solechan, Achmad
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Banyak yang menyebut masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Karena remaja mudah terpengaruh oleh teman, lingkungan, dan beberapa diantaranya menjerumus pada hal-hal yang negatif. Contohnya adalah menggunakan media internet untuk mengakses situs-situs porno atau yang biasa disebut dengan cybersex. Jika cybersex dilakukan dengan cara chatting, fantasi seks akan menjadi semakin parah. Karena merasa seolah-olah benar-benar berhubungan seks dengan partner online-nya. Karena kedua pasangan sama-sama saling merangsang. Kalau sudah begini, dorongan seksual pun bertambah susah dibendung. Untuk menyalurkan dorongan itu, kegiatan seksual mandiri seperti masturbasi mau tidak mau dilakukan. Semakin sering terangsang, semakin bermasturbasi. Masturbasi disebut sebagai upaya memuaskan diri sendiri dengan rangsangan seksual yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cybersex dengan perilaku masturbasi pada remaja di SMA Kesatrian 1 Semarang. Desain penelitian ini adalah analisis deskriptif, jumlah sampel 92 responden yang menggunakan tekhnik purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah cybersex dan variabel terikat adalah perilaku masturbasi pada remaja. Hasil korelasi adalah nilai p= 0,000 (<0,05) dan r= 0,437 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara cybersex dengan perilaku masturbasi dimana semakin lama sesorang mengakses situs cybersex maka orang tersebut berkemungkinan melakukan masturbasi. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak buruk dari masturbasi. Sedangkan masturbasi sendiri memiliki efek yang negatif pada psikologi maupun fisik, antara lain nyeri punggung dan selakangan, rasa letih sepanjang hari, kebotakan, impotensi dan kebocoran katup air mani.   Kata Kunci: Cybersex dan perilaku masturbasi
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KONTRAKSI UTERUS KALA I DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG Setyaningrum, Florentina Merdiana; -, Wagiyo; -, Purnomo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Berbagai macam stressor yang terjadi pada masyarakat terkhusus pada ibu melahirkan seperti ketakutan akan keselamatan bayi yang akan dilahirkan atau stimulus rasa nyeri yang hebat, menimbulkan fenomena dalam menghadapi persalinan. Keadaan psikis (cemas) pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kelemahan pada kontraksi uterus. Desain penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling total sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Analisa data menggunakan uji korelasi spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63,3% responden memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan 63,3% responden memiliki kontaksi uterus yang tidak baik (lemah). Hasil korelasi dari kedua variabel yaitu tingkat kecemasan ibu primigravida dan kontraksi uterus kala I memiliki hubungan yang signifikan dan berkorelasi negatif (p value 0,000). Kata kunci        : kontraksi uterus, tingkat kecemasan ibu primigravida
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT EMOSI KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Zelianti, Nanny Dyah; -, Sujarwo; Hartono, Mugi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1: Juni 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Pada tahun 2007, diketahui bahwa 11,6% penduduk Indonesia usia di atas 15 tahun mengalami masalah gangguan kesehatan jiwa. Pada tahun 2010 prevalensi gangguan jiwa perilaku kekerasan sebanyak 32,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat emosi klien perilaku kekerasan di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian ini adalah eksperimental design dengan jumlah sampel 30 responden diperoleh dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden perilaku kekerasan sebagian besar 22 (73,3%) adalah laki-laki, tingkat pendidikan SMP 16 (53,3%), responden yang tidak bekerja 23 (76,7%), tingkat emosi pre intervensi terbanyak emosi tinggi 24 (80%) dan tingkat emosi post intervensi tingkat emosi rendah 23 (76,3%). Adanya pengaruh yang signifikan antara teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat emosi klien perilaku kekerasan dengan nilai p = 0,000.   Kata Kunci          : Relaksasi nafas dalam, tingkat emosi, dan perilaku kekerasan.
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Rusmiati, Iis Tri; Nugroho, Arief; Hartoyo, Mugi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jumlah gangguan jiwa tahun 2010 di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang mencapai 3.914 orang dengan angka kekambuhan 11,5%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekambuhan setelah pasca perawatan di rumah sakit adalah pola komunikasi keluarga, maka perlu diketahui hubungan pola komunikasi keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien perilaku kekerasan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien perilaku kekerasan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian ini adalah koefisien korelasi dengan jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga dengan frekuensi kekambuhan klien perilaku kekerasan  adalah p = 0,013 > 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan keluarga yang menerapkan pola komunikasi fungsional dapat meningkatkan komunikasi secara efektif sehingga isi pesan dapat dimengerti klien, sedangkan keluarga yang menerapkan pola komunikasi disfungsional diharapkan mampu mengajak klien berkomunikasi secara terbuka dan jelas sehingga dapat meminimalkan kekambuhan. Kata kunci : Pola komunikasi, Keluarga, Frekuensi kekambuhan
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGELOLA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG Susanti, Mega Tri; Suryani, Maria; -, Shobirun
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diatoliknya diatas 90 mmHg. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001, hipertensi merupakan faktor utama penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia yaitu sebanyak 26,3%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi terhadap pengetahuan dan sikap dalam mengelola hipertensi di Puskesmas Pandanaran Semarang. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kuantitatif dengan Quasi-experimental design yang menggunakan pretest-postest. Total sampelnya adalah 70 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Consecutive Sampling. Pada penelitian ini, data dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test (p<0,05). Hasil dari variable pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan 0,000 (p<0,05), kemudian untuk variable sikap adalah 0,000 (p<0,05). Ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan dan sikap baik sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang hipertensi mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam mengelola hipertensi.   Kata Kunci: pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, hipertensi
PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Murti, Tri; -, Ismonah; Meikawati, Wulandari
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada kesempatan yang berbeda. Hipertensi yang tidak tertangani akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh yaitu mata, jantung, ginjal dan otak sehingga untuk mencegah komplikasi tersebut dilakukan salah satunya dengan relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial sebelum dan sesudah pemberian relaksasi otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental menggunakan rancangan one group pre-post test design dengan jumlah sampel yang digunakan 18 responden dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menggunakan uji Paired Sample T-test menunjukkan p-value 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial sebelum dan sesudah pemberian relaksasi otot progresif di RSUD Tugurejo Semarang. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial.   Kata kunci:  relaksasi otot progresif, tekanan darah, dan hipertensi
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN STUDI KASUS DI DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU GROBOGAN Kusumawati, Oktania; Nugroho, Heryanto Adi; Hartono, Rodhi
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Diare di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, hal ini dikarenakan masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Angka kejadian diare pada balita di Indonesia berkisar 40 juta per tahun dengan angka kematian 200.000-400.000 balita. Kejadian diare di Jawa Tengah semakin tahun juga mengalami peningkatan dengan prevalensi 25% pada tahun 2005, 42,9% pada tahun 2010. Di desa Tegowanu Wetan pada tahun 2010 balita yang mengalami diare sebanyak 505 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan PHBS dengan kejadian diare pada balita usia 1-3 tahun di desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Grobogan. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional, jumlah sempel 47 responden dengan tekhnik proposional random sampling. Pada karakteristik responden, tingkat pendidikan responden yang paling tinggi adalah SMA 26 (55,3%), dan terrendah adalah SD 4 (8,5%). Pada usia ibu yang resiko tinggi ( usai < 20 tahun dan >30 tahun) sebanyak 11 (23,4%) sedangkan resiko rendah (usia 20-30 tahun) sebanyak 36 (76,6%). Pada kategori pekerjaan, ibu yang tidak bekerja sebesar 37 (78,7%), sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 10 (21,3%). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kejadian diare dengan p value 0,025. Rekomendasi penelitian ini adalah agar masyarakat melakukan PHBS.   Kata Kunci       : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS), Diare.

Page 3 of 24 | Total Record : 237