cover
Contact Name
Yulianna Puspitasari
Contact Email
yulianna-puspitasari@fkh.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
medvetj@journal.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Media Kedokteran Hewan
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 02158930     EISSN : 2775975X     DOI : 10.20473/mkh.v32i1.2021.1-11
Core Subject : Health,
Media Kedokteran Hewan (p-ISSN: 0215-8930) (e-ISSN: 2775-975X) (established 1985) publishes all aspects of veterinary science and its related subjects. Media Kedokteran Hewan publishes periodically three times a year (January, May, and September). Media Kedokteran Hewan publishes original articles, review articles, and case studies in Indonesian or English, with an emphasis on novel information of excellent scientific and/or clinical quality, relevant to domestic animal species and biotechnology of veterinary medicine from researchers, lecturers, students, and other practitioners around Indonesia and worldwide.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
A Comparative Histological Study of Skin in Clarias gariepinus and Oreochromis niloticus Shafia Khairani; Faisal Fikri; Agus Purnomo; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 2 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i2.2021.90-96

Abstract

This study aimed to evaluate the comparative of histological figures in Clarias gariepinus and Oreochromis niloticus skin. A total of 18 samples were observed and collected the skin preservation. The hematoxylin-eosin staining performed to determine the histological structure. Results showed that there were different structures in the epidermis and dermis layer between C. gariepinus and O. niloticus skin. Club cells showed dominated in the epidermis layer of C. gariepinus. The pigmented cell showed clearly in the basement layer of C. gariepinus compared to O. niloticus. Stratum compactum in O. niloticus also showed adequate compared to C. gariepinus.
Prevalensi Bakteri Coliform pada Susu Kedelai yang Dibeli dari Penjual Lokal di Surabaya, Indonesia Dea Zulfia Bidari Firdaus
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 3 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i3.2020.146-155

Abstract

Susu kedelai diolah dari ekstrak kedelai. Susu kedelai terkenal di kalangan orang yang intoleransi terhadap produk susu. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi higienis dan keamanan susu kedelai yang disiapkan oleh penjual lokal. Penentuan keberadaan mikroba dalam 30 produk susu kedelai menggunakan teknik streak plate dengan media agar MacConkey. Identifikasi bakteri dikonfirmasi dengan uji biokimia menggunakan uji triple sugar iron, uji indol, uji sitrat, uji metil merah, uji voges proskauer, uji motilitas. Dari 30 sampel, 40% sampel terkontaminasi bakteri coliform. Di antara mereka yang terkontaminasi coliform, 3% terkontaminasi Escherichia coli dan 40% terkontaminasi Enterobacter. Implikasi dari penelitian kami adalah kualitas produk susu kedelai dari penjual lokal perlu dipantau untuk menghindari penularan infeksi ke pembeli. Oleh karena itu, penyuluhan tentang higienis dan keamanan produksi pangan akan diperlukan untuk memastikan produk susu kedelai bebas dari mikroorganisme patogen di masa mendatang.
Pengaruh Pemberian Salep Kolagen Hidrolisat Ikan Sebagai Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIB Berdasarkan Ekspresi Fibroblast Growth Factor 2 (FGF-2) dan Fibroblas pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Lutfiana Pratiwi
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i2.2020.52-63

Abstract

Luka bakar derajat IIB merupakan kondisi hilangnya jaringan akibat paparan panas meliputi seluruh epidermis dan sebagian dermis. Obat gold standart yang yang sering digunakan adalah Silver sulfadiazine yang relatif mahal dan bersifat toksik dalam jangka waktu lama sehingga diperlukan alternatif pengobatan dari bahan alami seperti kolagen hidrolisat bersumber dari ikan. Kolagen hidrolisat ikan bekerja dengan menarik sel imunitas yaitu makrofag yang akan memproduksi growth factor sehingga mampu mempercepat kesembuhan luka. Penelitian ini menggunakan rancangan RAL dengan sampel 24 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150-200g umur 8-12 minggu yang dibagi 4 kelompok yaitu kontrol positif, dan kelompok terapi kolagen hidrolisat ikan konsentrasi 5%, 7,5%, 10% yang diterapi dua kali sehari selama 10 hari. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi salep kolagen hidrolisat ikan 10% adalah konsentrasi terbaik dari semua kelompok terapi yaitu mampu meningkatkan ekspresi FGF-2 (36.65±1.24) % serta mampu meningkatkan jumlah fibroblas (40.06±1.24) sel dalam fase kesembuhan luka. Namun kedua hasil yang diperoleh dari konsentrasi salep kolagen hidrolisat 10% masih kurang efektif dibandingkan dengan obat Silver Sulvadiazine dalam meningkatkan ekspresi FGF-2 (41.69±0.95) % dan meningkatkan jumlah fibroblas (46.50±1.66) sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep kolagen hidrolisat ikan dapat digunakan namun masih kurang efektif dikarenakan kedua obat terapi memiliki mekanisme kerja yang berbeda.
Prolaps Iris dan Konjungtivitis pada Kucing Damar Alam Purwastoko
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 1 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i1.2021.40-51

Abstract

Prolapsus iris adalah kondisi pada kornea yang mengalami perlukaan sehingga iris yang berada di bilik anterior mata keluar ke daerah ekstraokuler. Konjungtivitis dapat terjadi akibat kondisi yang ditimbulkan oleh prolaps iris. Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien mencakup pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan uji halang rintang. Pemeriksaan menunjukkan hasil yaitu gangguan pada mata dextra unilateral yang tidak responsif terhadap uji neurologis. Pemeriksaan penunjang berupa uji hematologi digunakan untuk mengkaji kondisi pasien selama dua minggu perawatan. Terapi menggunakan Cendo Genta 1% (gentamicin) s.4.d.d 1 gtt selama 10 hari, Otsu-NS (NaCl 0,9%) s.8.d.d 1-2 gtt selama perawatan, dan suplementasi multivitamin. Perawatan minggu pertama menunjukkan hasil yang cukup baik tetapi perawatan berikutnya tidak menunjukkan hasil signifikan. Prolaps iris berkurang sebesar 0,2 cm dari kondisi awal yakni 1,7 cm terhitung dari canthus lateral mata kanan. Terapi secara topikal tidak menunjukkan hasil signifikan dalam menangani kasus prolaps iris.
Protozoa Gastrointestinal: Helmintiasis dan Koksidiosis pada Kucing Domestik Muhammad Habibie Robbie
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 3 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i3.2020.106-119

Abstract

Coccidiosis merupakan penyakit protozoa yang menyerang pada gastrointestinal. Protozoa (coccidia) tersebut dalam protozoa luminal yang menginvasi kedalam epitel dan enterosit intestinal. Gejala klinis yang tampak berupa diare cair hingga berdarah, muntah, dehidrasi, anoreksia, berat badan menurun hingga dalam kasus parah menyebabkan kematian. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik yang tampak dan teguhkan  dengan pemeriksaan feses dan pemeriksaan darah. Berdasarkan hasil pemeriksaan feses, ditemukan adanya ookista un-sporulasi dan bersporulasi (2 sporozoit), sedangkan pemeriksaan menunjukkan adanya limfositopenia dan anemia tingkat rendah. Pengobatan yang diberikan berupa obat antibiotik dan antiparasit (metronidazole), antidiare, dan obat cacing.
Identifikasi Ancylostoma spp., dan Trichuris spp. pada Anjing Pemburu di Kenagarian Sungai Kamuyang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Sumatra Barat Ilviga Anggraini Putri; Prima Silvia Noor; Engki Zelpina; Sujatmiko Sujatmiko
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 3 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i3.2021.131-136

Abstract

Anjing (Canis familiaris) adalah hewan yang sangat dekat berinteraksi dengan manusia.  Selain sebagai hewan kesayangan anjing juga sering dimanfaatkan sebagai hewan pemburu. Salah satu penyakit parasitik yang sering menjadi permasalahan pada anjing pemburu adalah penyakit cacingan yang disebabkan oleh nematoda saluran pencernaan (gastrointestinal nematodes) yaitu Ancylostoma spp. dan Trichuris spp. yang dapat menyebabkan ancylostomiasis dan trichuriasis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infeksi Ancylostoma spp. dan Trichuris spp. serta prevalensi pada anjing pemburu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 50 feses anjing pemburu dan diperiksa menggunakan metode uji apung. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa 31 sampel feses anjing pemburu  positif terinfeksi oleh nematoda dengan prevalensi 62% yang terdiri dari Ancylostoma spp. 52%,  Trichuris spp. 6% dan infeksi ganda (Ancylostoma spp. dan Trichuris spp) sebesar 2%. 
Prevalensi Fascioliasis pada Kerbau di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia Muhammad Ridwan; Lucia Tri Suwanti; Tri Wahyu Suprayogi; Mufasirin Mufasirin; Kusnoto Kusnoto; Poedji Hastutiek
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 3 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i3.2021.105-113

Abstract

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi para peternak kerbau adalah penyakit Fascioliasis yang disebabkan oleh cacing hati atau Fasciola spp., dimana penyakit tersebut adalah salah satu penyakit yang bersifat zoonosis. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Fasciola spp. pada kerbau di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Sampel berupa feses 105 ekor kerbau dari tiga kecamatan lalu diperiksa dengan menggunakan metode natif (sederhana) dan sedimentasi sederhana. Hasil penelitian diperoleh 25 ekor dari 105 ekor kerbau dinyatakan positif terinfeksi Fasciola spp. Prevalensi yang diperoleh secara keseluruhan adalah 23,81% (25/105), dan hasil ini dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut.
Invitro Antimicrobial Activities of Mitracarpus scaber Against Some Common Bacteria of Aquatic Origin Abdullateef Abiodun Ajadi; Benjamin Emikpe; Ahmed Akeem
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 3 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i3.2021.119-130

Abstract

Some plants have been reported to be of medicinal values and reserve some antimicrobial properties. One of such plants is Mitracarpus scaber and its effect on bacterial growth is evaluated. The study aimed at evaluating the phytochemical analyses and antimicrobial potentials of Mitracarpus scaber against aquatic bacteria including Aeromonas, Bacillus, Vibrio and Staphylococcus Spp. Leaves of Mitracarpus scaber were collected, washed and air dried and phytochemical analysis and antimicrobial investigation of ethanolic and aqueous extracts of the leaves were carried out against a panel of bacteria isolated from diseased catfish from various farms. The phytoconstituents detected include saponins, tannins, flavonoids, tarpenoids, steroids, anthraquinones and alkaloids in both aqueous and ethanolic extracts. Both aqueous and ethanolic extracts of M. scaber showed varying degree of antibacterial activities but ethanolic extract showed a higher activity against the pathogens tested. The ethanolic extract had zones of inhibition similar to that of standard antibiotics (enrofloxacin) across all tested microbes.  The lowest minimum inhibitory concentration of ethanolic extract of M. scaber was against Bacillus sp with 10mg/ml while the highest was 85mg/ml against Staphylococcus species. The results of the assays showed promising evidences that M. scaber is a potential antibacterial agent against aquatic microbes.  However, further studies are recommended to fractionate its constituents and determine the in vitro and in vivo anti-microbial activities and the exact mechanism of action of the constituents.
Laporan Kasus Avian Influenza di Dusun Cabean, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga Tahun 2019 Meta Iqomah
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 3 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i3.2021.137-143

Abstract

Virus Avian Influenza (AI) dibedakan menjadi Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) dan High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) dimana pada HPAI ditunjukkan dengan tingkat kematian unggas yang mencapai 100% dalam waktu yang singkat. Tujuan dari penelitian terhadap kematian unggas di Cabean, kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga adalah untuk mengidentifikasi penyebab kematian dan menentukan tindakan pengendalian. Observasi dilakukan pada tanggal 29 Juli 2019 hingga 3 Agustus 2019 dan analisis data dilakukan secara deskriptif. Informasi kematian mendadak pada unggas dilaporkan pemilik pada 29 Juli 2019. Dalam satu minggu kematian ayam kampung mencapai 38,75%, itik manila (entok) mencapai 90% dan angsa mencapai 100%. Dari hasil pemeriksaan berdasarkan informasi, nekropsi, rapid test dan laboratorium, dapat disimpulkan bahwa kematian mendadak pada unggas yang terjadi di Cabean disebabkan oleh virus Avian Influenza. Hasil investigasi diharapkan mampu memberikan kejelasan penyebab kematian unggas dan pemahaman kepada masyarakat terutama peternak unggas mengenai virus Avian Influenza, tindak pencegahan dan penanggulangannya.
Identifikasi Salmonella sp. pada Susu Segar di Peternakan Sapi Perah Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Rafif Galih Satria; Iwan Sahrial Hamid; Prima Ayu Wibawati; Agnes Theresia Soelih Estoepangestie; Amung Logam Saputro; Ratih Novita Praja
Media Kedokteran Hewan Vol. 32 No. 3 (2021): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v32i3.2021.114-118

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri Salmonella sp. pada susu segar dari peternakan sapi perah di kecamatan licin kabupaten banyuwangi. Sampel susu segar di ambil pada april 2021 sebanyak 16 sampel dari KPSP Ijen makmur di kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi. Sampel diambil sebanyak 25 ml dari masing-masing peternak. Hasil yang di dapat setelah melakukan isolasi dan identifikasi menggunakan media Salmonella Shigella Agar (SSA), dan dilanjutkan uji identifikasi menggunakan TSIA dan Urea didapatkan  dari ke 16 sampel semua dinyatakn negatif bakteri Salmonella sp.. Hal ini dapat terjadi karena para peternak sapi perah di Kecamatan licin sudah mulai menyadari pentingnya kebersihan kandang dan sanitasi kandang yang baik sehingga tingkat cemaran bakteri Salmonella sp. dapat dicegah.