cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 57 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 3 (2021)" : 57 Documents clear
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SPLDV (MASTERING MATH) BERBASIS MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA sri susantini; lilis chotimah; ani nuraini; poppy yaniawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.698 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3584

Abstract

Mathematics is the lesson that not to interest of student. It is also a reflection for teachers to make the learning process more interesting and meaningful, so that students can develop mathematical literacy skills. The learning process can be carried out using a context that is designed on a mobile learning-based teaching material by utilizing technological devices such as smartphones that are already used by students, but the benefits are not maximized. This development research aims to produce mobile learning based teaching materials on SPLDV material to see the increase in students' mathematical literacy skills. Guided by the steps of the Rowntree development model. This development model is grouped into three stages of development, the stage stage, stage stage, stage stage, and evaluation stage. At the evaluation stage, the researcher used Tessmer's formative evaluation model, namely: (1) self evaluation; (2) expert review; (3) one-to-one evaluation; (4) small group evaluation; and (5) field testing. With data collection techniques in the form of: new interviews, questionnaires for material experts, questionnaires for media experts, questionnaires for student responses, and test instruments. The subjects of this study were students of class VIII at SMPN 23 Bandung. The results showed that the mobile learning-based SPLDV teaching materials developed were valid and feasible as a source of mathematics learning and were effective in improving students' mathematical literacy skills.  
KESALAHAN KONSTRUKSI KONSEP MATEMATIS DALAM PROSES REPRESENTASI VISUAL MAHASISWA Siti Inganah; Arini Isma Nabila; Octavina Rizky Utami Putri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.906 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3993

Abstract

Belajar matematika merupakan proses konstruksi pengetahuan dengan cara mengaitkan suatu konsep matematika dengan konsep matematika yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kesalahan konstruksi konsep matematis dalam proses representasi visual terkait menggambar grafik fungsi sebagai dasar menentukan luas  daerah di bawah kurva. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptiif. Subjek penelitian adalah tiga mahasiswa S1 program studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal tes dan melakukan wawancara. Hasil pekerjaan mahasiswa tersebut diambil tiga data berdasarkan kesalahan tertinggi untuk di identifikasi kesalahannya kemudian dianalisis lebih lanjut dengan mengaitkan hasil wawancara berdasarkan konsep matematis dalam merepresentasikan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan konstruksi konsep matematis dalam proses representasi visual mahasiswa adalah pseudo construction ”salah”, lubang konstruksi, mis-analogical construction dan mis-logical construction. Kesalahan tersebut terjadi karena mahasiswa hanya terpaku pada rumus, tidak memeriksa ulang setelah menggambar grafik dan kurang memahami konsep, baik konsep materi prasyarat atau materi pokok 
PENELITIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI INDONESIA Ragil Fitriani; Rully Charitas Indra Prahmana
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.246 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3968

Abstract

Sejumlah penelitian terkait implementasi pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus (ABK) telah banyak dilakukan di Indonesia dan terpublikasi dalam jurnal-jurnal nasional terakreditasi. Namun, belum ada survei artikel mengenai penelitian-penelitian implementasi pembelajaran matematika pada ABK di Indonesia. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan seluruh penelitian tersebut ke dalam beberapa kategori yang berhubungan dengan penelitian implementasi pembelajaran matematika pada ABK di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) yang digunakan untuk mengindentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan menafsirkan penelitian-penelitian pada topik implementasi pembelajaran matematika pada ABK di Indonesia. Data yang digunakan berasal dari 17 artikel yang terdapat dalam 13 jurnal pendidikan matematika yang telah terakreditasi oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada kategori Sinta 1 dan 2. Hasil penelitian ini mengelompokkan seluruh artikel yang di analisis ke dalam lima kategori, yaitu subjek, jenjang pendidikan, materi, kemampuan siswa, dan metode yang digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut. Hasil ini berkontribusi dalam memberikan informasi yang komprehensif terkait tren penelitian implementasi pembelajaran matematika pada ABK di Indonesia, sehingga nantinya dapat menjadi rekomendasi dan ide awal dalam penelitian implementasi pembelajaran matematika bagi ABK selanjutnya. AbstractSeveral studies related to implementing mathematics learning in Children with Special Needs have been widely carried out in Indonesia and published in accredited national journals. However, there has been no article survey on research on mathematics learning for children with special needs in Indonesia. Thus, the purpose of this study is to classify all of these studies into several categories related to research on the implementation of mathematics learning in children with special needs in Indonesia. This study uses the Systematic Literature Review (SLR) method, which is used to identify, review, evaluate, and interpret research on implementing mathematics learning for children with special needs in Indonesia. The data used comes from seventeen articles contained in thirteen mathematics education journals that have been accredited by the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia in the Sinta 1 and 2 categories. The results of this study grouped all analyzed articles into five categories, such as subject, level of education, topic, student abilities, and research methods used in these studies. It also contributes comprehensive information about research trends in implementing mathematics learning for children with special needs in Indonesia. Later, they can become recommendations and initial ideas in research on implementing mathematics teaching and learning for children with special needs.
STUDENTS’ PROPORTIONAL REASONING IN MATHEMATICS THROUGH COVID-19 PANDEMIC CONTEXT Rohati, Rohati; Turmudi, Turmudi; Kusnandi, Kusnandi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4255.89 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3873

Abstract

Abstract The aim of this study was to ascertain high school students' proportional reasoning in the sense of the COVID-19 pandemic. How do students' thoughts flow when confronted with problems requiring proportional reasoning? This research is a mixed study by collecting data through problem-solving questions to 253 junior high school students in Muaro Jambi, Jambi Province, Indonesia. The problem-solving activities are based on real-world scenarios and require reasoning that is proportional and pertinent to the COVID-19 pandemic context. Due to the ongoing COVID-19 pandemic, the test is administered through the Whatsapp framework. Students' responses are examined in detail to ascertain their proportional reasoning skills. The results indicate that almost all students correctly answered the first question. However, only a small percentage of students were able to answer to and make the correct argument for the second question. The findings indicated that students demonstrated a reasonable level of proportional reasoning when confronted with the COVID-19 pandemic situation. According to the findings of this report, it is important for teachers of mathematics to establish learning activities and problem-solving tasks that help students improve their proportional reasoning skills. Keywords: COVID-19; Problem Solving; Proportional Reasoning; Real-World Situations AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali penalaran proporsional siswa SMA  dengan konteks pandemi COVID-19. Bagaimana alur pemikiran siswa ketika dihadapkan pada masalah yang membutuhkan penalaran proporsional? Penelitian ini merupakan penelitian campuran dengan pengumpulan data melalui pertanyaan pemecahan masalah kepada 253 siswa SMP di Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Indonesia. Kegiatan pemecahan masalah didasarkan pada skenario dunia nyata dan membutuhkan penalaran yang proporsional dan relevan dengan konteks pandemi COVID-19. Karena pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, tes dikirim melalui aplikasi Whatsapp. Tanggapan siswa diperiksa secara rinci untuk memastikan kemampuan penalaran proporsional mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir semua siswa menjawab pertanyaan pertama dengan benar. Namun, hanya sebagian kecil siswa yang mampu menjawab dan membuat argumen yang benar untuk pertanyaan kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki alur penalaran proporsional yang cukup baik dengan menggunakan konteks kondisi pandemi COVID-19. Menurut temuan  ini, penting bagi guru matematika untuk menetapkan kegiatan pembelajaran dan tugas pemecahan masalah yang membantu siswa meningkatkan keterampilan penalaran proporsional mereka. Kata kunci: COVID-19; Pemecahan Masalah; Penalaran Proporsional; Situasi Dunia
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN Didik Sugeng Pambudi; Ananda Dwi Iskarina; Ervin Oktavianingtyas; Susanto Susanto; Hobri Hobri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.489 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.4063

Abstract

AbstrakBerpikir reflektif yang terdiri dari tahapan reacting, elaborating/comparing, dan contemplating merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam  aktivitas siswa memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aritmetika sosial berdasarkan jenis kelamin. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini melibatkan siswa kelas IXF di satu SMP Negeri di Banyuwangi. Pengumpulan data menggunakan metode tes  dan  wawancara. Tes tertulis berisi materi aritmetika sosial diberikan kepada 31 siswa kelas IXF. Kemudian berdasarkan hasil tahapan contemplating, maka dipilih 4 siswa terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan untuk dilakukan wawancara. Triangulasi metode digunakan untuk memperoleh data yang valid, yaitu membandingkan antara hasil tes tertulis dengan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa persamaan dan perbedaan antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan dalam berfikir reflektif saat memecahkan masalah aritmetika sosial. Pada fase reacting, siswa laki-laki dan siswa perempuan sama baiknya dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal menggunakan kata-kata dari soal atau menggunakan bahasa sendiri. Pada tahap elaborating/comparing, siswa perempuan menunjukkan kemampuan lebih baik dari siswa laki-laki dalam menghubungkan apa yang diketahui dengan apa yang ditanya, menyebutkan kecukupan informasi untuk menjawab soal,  menghubungkan masalah yang ditanyakan dengan masalah yang pernah diterima sebelumnya, menyusun rencana penyelesaian masalah berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki serta menyelesaikan permasalahan menggunakan strategi yang telah disusun. Pada tahap contemplating, siswa laki-laki lebih baik pencapaiannya daripada siswa perempuan dalam menemukan kesalahan pada penetapan jawaban, menjelaskan letak kesalahan, memperbaiki kesalahan, dan membuat kesimpulan dengan benar. Secara keseluruhan, siswa perempuan memiliki kemampuan berfikir reflektif lebih baik daripada siswa laki-laki. Berdasarkan hasil ini, maka disarankan kepada guru matematika hendaknya selalu melatih siswa mengembangkan kemampuan berfikir reflektif dalam aktivitas memecahkan masalah matematika di sekolah. Selanjutnya siswa dilatih untuk mempresentasikan bagaimana melakukan semua tahapan berfikir reflektif tersebut, sehingga semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kemampuan berfikir reflektif  sangat baik untuk memecahkan masalah matematika. Kata kunci:    Aritmetika Sosial; Berpikir Reflektif; Jenis Kelamin; Memecahkan Masalah Matematika. Abstract Reflective thinking which consists of the stages of reacting, elaborating/comparing, and contemplating is one of the factors that play an important role in students' activities in solving mathematical problems. This study aims to describe the reflective thinking ability of junior high school students in solving social arithmetic problems based on gender. This study uses a qualitative descriptive study on students of class IXF at a SMP Negeri at Banyuwangi. Data collection using test and interview methods. A written test containing material on social arithmetic was given to 31 students of class IXF. Then based on the results of the contemplating stage, 4 students were selected consisting of 2 male students and 2 female students to participate in the interview. Triangulation method is used to obtain valid data, namely comparing the results of written tests with interviews. The data were analyzed descriptively. The results showed that there were some similarities and differences between male students and female students in reflective thinking when solving social arithmetic problems. In the reacting phase, male students and female students were equally good at writing down what was known and what was asked in the question using words from the questions or using their own language. At the elaborating/comparing stage, female students showed better abilities than male students in connecting what was known to what was asked, mentioning the adequacy of information to answer questions, connecting the problems asked to problems that had been received before, compiling a problem-solving plan based on experience and solve problems using the strategies that have been prepared. At the contemplating stage, male students had better achievements than female students in finding errors in determining answers, explaining where errors were, correcting errors, and making correct conclusions. Overall, female students have better reflective thinking skills than male students. Based on these results, it is suggested that mathematics teachers should always train students to develop reflective thinking skills in mathematical problem solving activities at school. Furthermore, students are trained to present how to do all the stages of reflective thinking, so that all students, both male and female, have excellent reflective thinking skills to solve mathematical problems.Keywords: Gender; Reflective Thinking; Social Arithmetic; Solving Math Problems.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BERMUATAN HIGHER-ORDER THINKING SKILLS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA Amalia, Rifda Zahra; Hadi, Windia
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.578 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3743

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematika memiliki peran penting pada  pembelajaran matematika pada kurikulum 2013 yang membuat pendidikan harus mempersiapkan generasi baru yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan suatu masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis bermuatan higher-order thinking skills ditinjau dari gaya belajar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif  dengan instrumen angket gaya belajar, tes tertulis dan wawancara dengan indikator kemampuan pemecahan masalah. Subyek penelitian ini adalah 36 siswa kelas 8 di kota Tangerang. Siswa diberikan angket terlebih dahulu untuk nantinya diperoleh 3 siswa secara acak melakukan tes tertulis dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan kemampuan pemecahan masalah matematis bermuatan higher oerder thinking skills pada siswa yang memiliki gaya belajar visual mampu memenuhi dengan baik semua indikator pemecahan masalah baik dalam soal menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah pada soal mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6), kurang mampu dalam memenuhi indikator membuat rencana pemecahan masalah dalam soal menganalisis (C4). Dan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah pada soal menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5), kurang mampu dalam memenuhi indikator menyelesaikan masalah dalam soal mencipta (C6).
EKSPLORASI KONSEP ETNOMATEMATIKA PADA GERAK TARI TRADISIONAL SUKU LIO Finsensius Yesekiel Naja; Agustina Mei; Sofia Sa'o
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.534 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3885

Abstract

Culture is something that cannot be avoided in everyday life because culture is a complete and comprehensive unit that applies in a community. This allows mathematical concepts to be embedded in cultural practices. The purpose of this study is to describe the ethnomathematical concepts that exist in each traditional dance movement of the Toja and Wanda of the Lio tribe, Mbuli Village, North Waralau. This study uses a descriptive qualitative research type. The subjects in this study were informants, namely, native speakers who were asked by researchers to talk about mathematical concepts in the art of Toja Wanda dance movements, the instrument of this research was the human instrument, data were analyzed descriptively qualitatively. The results show that one of the Toja dance movements remains in place and one foot moves forward, this motion can form vertical and horizontal lines, in the Wanda dance the men's arms stretch to the side with an upright body, and both hands swing forward and backward. intersecting lines and parallel lines, while in every Toja and Wanda dance movement the hands holding the sash while moving each movement, and the legs moving forward, sideways, and backward, these movements always form angles and triangles. It was concluded that every style of the Toja and Wanda dance movements of the Lio tribe, Wolowuwu Village, Mbuli Village, North Warala has ethnomathematical concepts. including vertical lines, horizontal lines, intersecting lines, acute angles, right angles, obtuse angles, arbitrary triangles, isosceles triangles, equilateral triangles, and right triangles.
INVESTIGASI STRUKTUR ARGUMEN MAHASISWA DALAM PEMBUKTIAN ALJABAR BERDASARKAN SKEMA TOULMIN Siti Faizah; Novia Dwi Rahmawati; Tatik Retno Murniasih
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.757 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3781

Abstract

Penelitian tentang argumen dalam pembuktian matematika penting untuk dikaji karena argumen merupakan pembuktian yang memuat justifikasi secara rasional untuk mendapatkan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki struktur argumen mahasiswa ketika menyelesaikan pembuktian aljabar. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Hasyim Asy’ari. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes tertulis dan wawancara. Instrumen tes diberikan kepada tiga mahasiswa sebagai subjek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan wawancara kepada masing-masing subjek. Subjek penelitian ditentukan dengan cara memilih mahasiswa yang mempunyai kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan hasil belajar selama mengikuti perkuliahan Aljabar Linier Elementer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa melakukan identifikasi masalah untuk menentukan konsep matematika yang berupa definisi atau teorema. Konsep tersebut merupakan warrant dan backing yang dijadikan penjamin untuk melakukan pembuktian dalam bentuk simbol aljabar. Warrant dan backing adalah penjamin yang dapat menghubungkan antara data dengan klaim. Temuan lain dalam penelitian ini juga muncul saat mahasiswa menyadari kesalahan yang dilakukan karena menggunakan konsep invers pada bilangan real, sehingga mahasiswa memunculkan rebuttal yang berfungsi untuk menyangkal argumennya sendiri. Keraguan mahasiswa muncul saat mereview hasil pembuktiannya. Akan tetapi, jika mahasiswa sudah merasa yakin dengan kesimpulan yang diperoleh, maka keyakinan tersebut adalah qualifier yang berupa justifikasi.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN KESIAPAN GURU MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DARING DALAM PERSPEKTIF TPACK Heru Heru; Refi Elfira Yuliani; Rieno Septra Nery; Nila Kesumawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.478 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3980

Abstract

Implementasi pembelajaran daring menghadirkan konsekuensi logis bagi para guru untuk dapat  mengintegrasikan kemampuan pedagogik (pedagogical knowledge), penguasaan konten/materi (content knowledge) dan penggunaan teknologi (technological knowledge) pada pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Instrumen kesiapan guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran daring dalam perspektif Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). Peneliatian ini, merupakan penelitian pengembangan (development research). Pengembangan instrumen TPACK pembelajaran daring menggunakan prosedur pengembangan yang terdiri dari beberapa langkah antara lain: 1) perumusan latar belakang (background); 2) konseptualisasi (questionnaire conceptualization); 3) format dan analisis data (Format and Data Analysis); 4) penentuan validitas (Establishing Validity), dan; 5) penentuan reliabilitas (Establishing Reliability). Subjek penelitian adalah guru yang mengajar muatan pelajaran Matematika SD kelas atas (kelas 4,5, dan 6), guru mata pelajaran Matematika SMP sederajat dan SMA sederajat sebanyak 40 orang guru. Berdasarkan hasil validasi konstruk dan Bahasa yang dilakukan oleh expert review menunjukkan bahwa instrumen telah valid dan siap untuk di uji validasi lapangan. Hasil uji validasi lapangan yang dianalisis menggunakan Rasch model diperoleh satu pernyataan pada komponen Technology Knowledge(TK) yang tidak valid, sementara 44 pernyataan laiinya dinyatakan valid.  Hasil  uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen kuiseoner reliabel. Berdasarkan hasil analisis validitas dan reliabilitas menggunakan Rasch model, hanya 44 pernyataan yang dapat digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 44 pernyataan instrumen yang telah dikembangkan layak digunakan untuk mengukur kesiapan guru matematika pada pembelajaran daring dalam perspektif TPACK.
LITERASI DIGITAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN MEDIA SPACE GEOMETRY FLIPBOOK (SGF) Yus Mochamad Cholily; Siti Nur Hasanah; Moh. Mahfud Effendi; Octavina Rizky Utami Putri
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.997 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3898

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis literasi digital siswa dalam pembelajaran matematika dengan berbantuan media Space Geometri Flipbook (SGF). Untuk memperoleh data tentang literasi digital siswa menggunakan angket, lembar observasi serta wawancara secara mendalam. Angket di berikan kepada 3 siswa kelas IX SMP yang telah mengoperasikan media SGF. Untuk keabsahan data dilakukan wawancara secara mendalam terhadap siswa. Data dianalisis dengan mereduksi data pada tabel angket, lembar observasi serta wawancara. Kemudian menyajikannya dalam bentuk naratif, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi digital siswa dalam pembelajaran matematika dengan  berbantuan media SGF masuk kategori tinggi. Oleh karena itu pembelajaran matematika berbantuan media SGF perlu dikembangkan dan diterapkan agar literasi digital siswa meningkat.