cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 344 Documents
Studi Kelayakan Finansial dan Kebutuhan Utilitas Proses Produksi “Stiff Oorid Mango” Ugali Instant Kaya Nutrisi dalam Upaya Penanggulangan Malnutrisi pada Anak – Anak di Kenya - Afrika Halimatus Sa'diyah; Aji Sutrisno; Agustin Krisna Wardani; Bambang Susilo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.858 KB)

Abstract

Malnutrisi merupakan masalah yang banyak terjadi di negara berkembang termasuk Kenya. Kasus malnutrisi yang banyak terjadi di Kenya adalah protein-energi malnutrisi dan defisiensi vitamin A. Pengembangan ugali (Stiff Oorid Mango) melalui fortifikasi mangga dan kacang tunggak dapat mengatasi masalah protein-energi malnutrisi dan defisiensi vitamin A di Kenya. Selain itu, pemilihan mangga sebagai Fortifikasi β-karoten yang pro-vitamin A pada produksi  Stiff Oorid Mango bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan mangga yang selama ini terbuang di Kenya.  Kelimpahan bahan baku tersebut dapat menjadi peluang besar bahwa produk baru Stiff oorid mango dapat diaplikasikan di Industri. Untuk mengetahui kelayakan produksi Stiff oorid mango, maka dilakukan analisis kelayak finansial dan kebutuhan utilitas. Aspek kelayakan finansial yang dianalisis yaitu Harga Pokok Produksi (HPP), Break Even Point (BEP), R/C Ratio dan Net Present Value (NPV). Sedangkan, aspek kebutuhan utilias yang dianalisis kebutuhan water system dan Sewage System. Penelitian ini bertujuaan mengetahui analisis finansial dan kebutuhan utilitas proses produksi Stiff oorid mango bila diterapkan di Industri. Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan finansial, harga pokok produksi setiap kemasan Stiff Oorid Mango adalah Rp 2.020, atau setara K Sh. 17,91,  dengan  nilai Break Even Point (BEP) yaitu 12.739 kemasan,  dan R/C ratio 1.41 sehingga produk tersebut efisien untuk dijalankan karena >1. Analisis utilitas stiff oorid mango ini menganalisisis kebutuhan water system (distribusi pengolahan air bersih) bersumber dari dept well yang diolah dengan aerasi dan sand filter, dan Sewage System (pengolahan limbah)  menggunakan metode fisik meliputi penyaringan, equalisasi, penyeragaman, pendinginan dan filter pasir  dan metode biologis meliputi kolam aerasi dan lagoon.   Kata Kunci : Stiff oorid mango, Malnutrisi, Analisis Kelayakan Finansial, dan Kebutuhan Utilitas
Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0 Nur, Lutfian Nizar; Susilo, Bambang; Komar, Nur
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.447 KB)

Abstract

Pada industri modern, untuk pengolahan data suatu produk dibutuhkan ketelitian dan keakuratan. Sebelumnya telah ada pengolahan data menggunakan sistem barcode yang berfungsi untuk mengidentifikasi suatu produk dengan menggunakan kode. Akan tetapi, sistem barcode mempunyai kelemahan yaitu hanya terbatas dalam jumlah produk tersebut. Dari sistem barcode telah berkembang menjadi RFID (Radio Frequency Identification). RFID ini lebih berkembang dibanding menggunakan sistem barcode karena pada RFID bukan hanya terbatas pada jumlah produk melainkan dapat memberikan identitas dan atribut pada suatu produk. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah DELPHI 7.0.   Kata kunci: RFID, Tag, Reader, DELPHI 7.0
Rancang Bangun Alat “Digital Formaldehyde Meter” Pendeteksi Kandungan Formalin pada Makanan dengan Teknologi Berbasis Instrumen Electronic Nose Alifian Juantono Sahwal; Ary Musthofa Ahmad; Yusron Sugiarto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.669 KB)

Abstract

Maraknya kasus penyalahgunaan formalin pada bahan makanan merupakan salah satu masalah yang mengancam keamanan pangan nasional. Hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan dari 761 sampel produk makanan yang diambil dari Jawa, Sulawesi Selatan dan Lampung, 56% mengandung formalin. Bahaya penyalahgunaan formalin dapat menyebabkan penyakit, baik efek kronik atau akut. Pemerintah, khususnya BPOM dan masyarakat luas membutuhkan alat pendeteksi formalin untuk mengetahui kandungan formalin secara tepat, namun saat ini belum tersedia pendeteksi yang cepat dengan harga terjangkau. Rancang bangun piranti pengukur formalin dengan “Digital Formaldehyde Meter” yang pengimplementasian teknologi Electronic Nose merupakan alternatif untuk menghasilkan alat pendeteksi yang cepat dan akurat. “Digital Formaldehyde Meter” dirancang dengan sistem digital, sinyal input dideteksi dari deret sensor TGS (TGS 2600, dan 2611), kemudian diproses dengan bantuan mikrokontroler yang diperkuat oleh preamplifier dan digitalkan oleh sebuah digital LCD (Liquid Crystal Display) ke digital convertor.   Kata kunci: Sensor TGS 2600, Sensor TGS 2611, mikrokontroller
Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin dari Buah Pandan Laut (Pandanus tectorius) Widyaningrum widyaningrum; Musthofa Lutfi; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.237 KB)

Abstract

Pektin merupakan senyawa aditif yang berfungsi sebagai gelling agent. Sejauh ini kebutuhan terhadap pektin terpenuhi dari hasil impor, padahal sumber pektin sangat mudah didapat. Salah satu sumber pektin yang mungkin adalah pektin yang berasal dari buah  Pandanus tectorius dikarenakan masih sangat sedikit pemanfaatan dan penelitian tentang tanaman tersebut sehingga dirasa perlu untuk dilakukan penelitian ekstraksi pektin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap kualitas pektin yang dihasilkan dari buah Pandanus tectorius serta mencari kombinasi yang tepat untuk memperoleh hasil yang baik. Pengambilan pektin dari buah Pandanus tectorius dilakukan dengan metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut air yang diasamkan dengan menambahkan asam klorida. Analisa yang dilakukan meliputi rendemen, kadar air, berat ekuivalen, kadar metoksil, kadar abu, kadar asam galakturonat dan kekuatan gel. Variasi suhu dan lama pemanasan berpengaruh terhadap banyaknya pektin yang dihasilkan dimana pektin tertinggi didapatkan pada ekstraksi suhu 80°C dan 80 menit yaitu sebesar 14.26%. Berdasarkan metode Bayes pektin terbaik yang dihasilkan adalah pektin hasil ekstraksi suhu 80°C selama 80 menit. Pektin dengan kondisi ekstraksi terbaik kemudian dibandingkan dengan pektin komersial. Parameter yang dibandingkan adalah parameter yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Food Chemical Codex. Pektin hasil penelitian memiliki mutu yang lebih baik daripada pektin komersial.   Kata kunci : ekstraksi, karakterisasi, Pandanus tectorius, Pandan laut, pektin.
Analisis Pengaruh Waktu Pretreatment dan Konsentrasi NaOH terhadap Kandungan Selulosa, Lignin dan Hemiselulosa Eceng Gondok Pada Proses Pretreatment Pembuatan Bioetanol Elwin elwin; Musthofa Lutfi; Yusuf Hendrawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.314 KB)

Abstract

Penelitian pretreatment pada proses pembuatan bioetanol dari bahan eceng gondok telah dilakukan. Eceng gondok sebagai bahan perlakuan dipisahkan dari akarnya, dipotong-potong menjadi ukuran ± 3cm dan diblender sehingga menjadi bubur eceng gondok. Bubur eceng gondok ditimbang sebanyak 20 gram dan dicampur dengan 200 ml NaOH konsentarasi 1 molar dan 2 molar. Selanjuntnya eceng gondok dipretreatment menggunakan microwave orolux daya 700 watt selama 10,15,20,25 dan 30 menit. Eceng gondok sebelum dan setelah dilakukan proses pretreatment di uji kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin menggunakan metode Chesson. Perlakuan terbaik selanjutnya dilakukan analisa struktur permukaan menggunajan uji SEM (Scanning Electron Microscopy).Data hasil penelitian selanjutnya di analisa dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik dengan peningkatan selulosa tertinggi dan penurunan hemiselilosa dan lignin terendah yaitu pada perlakuan pretreatment menggunakan konsentrasi NaOH 2 molar selama 30 menit. Selulosa meningkat dari 56% menjadi 68.27%, hemiselulosa turun dari 24.77% menjadi 6.58% dan lignin turun dari 12.01% menjadi 11.50%.  Kandungan lignin pada bahan eceng gondok masih tergolong tinggi. Hal ini diduga karena waktu pretreatment 30 menit menggunakan microwave masih belum cukup untuk memecah kandungan lignin bahan eceng gondok.   Kata Kunci : Bioetanol, Hemiselulosa, Lignin, Pretreatment,  Selulosa. 
Rancang Bangun Pulsed Electric Field Sistem Batch dengan Konfigurasi Elektroda Berjenis Co-Axial Setiawan, Dwi; Argo, Bambang Dwi; Sumarlan, Sumardi Hadi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.599 KB)

Abstract

Pengolahan pangan bertujuan untuk menjadikan bahan pangan siap dikonsumsi, meningkatkan kualitas dan umur simpan? dengan cara membunuh bakteri pantogen. Namun dalam pengolahan pangan perlu memperhatikan aspek gizinya. Zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan akan rusak pada sebagaian besar proses pengolahan karena sensitif terhadap pH, oksigen, sinar dan panas atau kombinasi diantaranya. PEF merupakan salah satu teknologi pengolahan pangan tanpa melibatkan proses thermal. Rancang bangun PEF telah berhasil dibuat dan dapat berfungsi dengan baik. Hasil pengujian tegangan keluaran pada PEF mencapai 20.25 kV. Sedangkan bentuk gelombang dari PEF ini ialah gelombang kotak, dengan frekuensi kerja 3 kHz, dan mempunyai lebar pulsa 160 ?s.
Rancang Bangun Mesin Pemarut Dan Pemeras Santan Kelapa Portable Model Kontinyu Dwi Lestari; Bambang Susilo; Rini Yulianingsih
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.616 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun pemarut dan pemeras santan kelapa portable model continue bertenaga gerak motor listrik, mengetahui sistem kerja dengan uji coba dan identifikasi tingkat kegagalan perancangan serta menghitung tingkat efisiensi dengan perbandingan metode manual. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian rancang bangun mesin pemarut dan pemeras santan kelapa portable model continue ini adalah metode empirik, yaitu pengambilan data dari sumber studi pustaka lalu mengaplikasikanya dalam satu permodelan dimensi dengan perencanaan dan perhitungan yang diwujudkan dalam satu bentuk nyata berupa mesin pemarut dan pemeras santan kelapa portable model continue tersebut. Untuk mengetahui besar kapasitas mesin dibutuhkan pengulangan beberapa kali dengan pengambilan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit sampai 60 menit. Hasil penelitian dibedakan menjadi dua sesuai parameter penelitian, yaitu santan dan ampas. Rancangan mengalami beberapa kali perubahan design dan ukuran komponenya, hal ini untuk mendapatkan hasil yang mendekati sempurna. Hasil pengujian tertinggi terjadi pada waktu 10 menit yaitu, santan 110 gr, dan ampas 220 gr. sedangkan pada pengujian mulai 25 menit hingga 60 menit tidak menghasilkan santan. Hal ini dikarenakan mesin mengalami eror.
Optimasi Plastik Biodegradable Berbahan Jelarut (Marantha arundinacea L) dengan Variasi LLDPE untuk Meningkatkan Karakteristik Mekanik Hendri Setiawan; Musthofa Lutfi; Masruroh Masruroh
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.119 KB)

Abstract

Pengemasan saat ini didominasi dengan bahan yang terbuat dari minyak bumi, di mana sulit untuk didegradasi secara alami dan membutuhkan waktu lama, maka dibuatlah terobosan plastik biodegradable.  Indonesia memiliki potensi yang besar dengan keanekaragam hayati berupa umbi-umbian yang memiliki kandungan yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat plastik biodegradable. Ubi jelarut merupakan salah satu jenis umbi yang memiliki kadar amilosa tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable dengan ditambahkan LLDPE sebagai penguat untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh penambahan LLDPE terhadap sifat mekanik yang meliputi kuat tarik, elongasi dan modulus pada plastik yang dihasilkan, morfologi dan gugus fungsi plastik berbahan dasar ubi jelarut dengan penambahan LLDPE. Pengujian dilakukan pada hasil sampel dengan perbandingan pati jelarut dan LLDPE dengan perbandingan komposisi 10 : 90, 20 : 80, 30 : 70, 60 : 40 dan 50 : 50. Hasil sampel diuji karakteristik mekanik dilakukan dengan menggunakan universal testing machine (UTM). Hasil uji kuat tarik didapatkan bahwa semakin tinggi komposisi  LLDPE maka kuat tarik semakin tinggi, untuk uji perpanjangan semakin tinggi komposisi LLDPE sampel yang dihasilkan semakin elastis, sedangkan uji modulus semakin tinggi komposisi LLDPE tingkat kekakuan semakin menurun. Dari hasil uji mekanik yang dilakukan diperoleh bahwa plastik berbahan dasar ubi jelarut hampir mnyerupai PBAT eastman (easter bio 14766) pada komposisi pati jelarut dan LLDPE 20 : 80 Uji morfologi diperoleh bahwa dengan LLDPE lebih tinggi hasil campuran semakin bertumpuk dan tidak merata sedangkan uji gugus fungsi diperoleh beberapa gugus fungsi yaitu OH, CO serta ester.   Kata kunci : Biodegradable, gugus fungsi, LLDPE,  jelarut (Marantha arundinacea L) 
Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) dengan Menggunakan Destilasi Vakum Dony Fahmi; Bambang Susilo; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.875 KB)

Abstract

Kenaikan harga bahan bakar minyak dan perkiraan tentang penurunan produksi minyak bumi pada masa yang akan datang serta ketergantungan yang besar terhadap sumber energi minyak bumi. Salah satu bahan pembuatan bioetanol adalah kulit nanas karena penggunaan bahan pangan sebagai bahan baku bioetanol dapat mengancam ketersediaan bahan-bahan pangan jika tidak dilakukan dengan arif dan bijaksana dalam pengelolaannya. Kulit nanas mengandung 81,72 % air, 20,87 % serat kasar, 17,53 % karbohidrat, 4,41 % protein dan 13,65 % gula reduksi, oleh karena itu kulit nanas potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan perlakuan monofaktor yaitu suhu destilasi vakum dengan lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan respon yang diamati adalah rendemen dan kadar etanol destilat. Dilakukan penentuan kondisi optimum proses sehingga dihasilkan produk etanol yang optimal. Perlakuan yang diberikan dibagi dalam 3 taraf dengan ulangan sebanyak 3 kali. Adapun taraf perlakuan yang digunakan adalah suhu destilasi vakum 40˚ C, 50˚ C dan 60˚ C pada tekanan mutlak 31 Kpa. Pada penelitian pemurnian etanol hasil fermentasi kulit nanas menggunakan destilasi vakum, nilai kadar etanol destilat tertinggi yang diperoleh pada penelitian ini yaitu sebesar 21,250%, suhu yang paling optimal dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan suhu 500C. Nilai rendemen tertinggi yang diperoleh dalam penelitian pemurnian etanol hasil fermentasi kulit nanas dengan menggunakan destilasi vakum ini adalah 1,166%.
Rancang Bangun Reaktor Biogas Portable dengan Sistem Pemurnian Menggunakan Mikroalga Chlorella sp. Fauzia, Nur Aulya; Widiatmono, Bambang Rahadi; Sugiarto, Yusron
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.47 KB)

Abstract

Biogas dihasilkan dari fermentasi anaerob limbah organik dengan komposisi dua gas dominan, yakni metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Untuk meningkatkan nilai kalor biogas, metode pemurnian yang diterapkan yakni menggunakan mikroalga Chlorella sp. melalui proses fotosintesis. Dalam upaya realisasi, diciptakan reaktor biogas portable yang dilengkapi dengan sistem pemurnian menggunakan mikroalga Chlorella sp. Reaktor biogas ini didesain secara fungsional dan struktural untuk melakukan proses pembuatan dan pemurnian biogas dalam satu tempat. Tahap pengujian kemampuan reaktor memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku serta penambahan air (perbandingan 1:1) yang diisikan sebanyak 2/3 dari volume total reaktor. Selama 7 hari masa pengamatan (setelah 5 hari waktu tinggal), didapatkan hasil bahwa volume produksi biogas meningkat dari hari pertama sebesar 0.01 m3 hingga mencapai 0.15 m3 pada hari ketujuh, serta kandungan karbondioksida mengalami penurunan dari hari pertama sebesar 17.853% menjadi 0.18% pada hari ketujuh. Hal ini membuktikan bahwa metode pemurnian biogas menggunakan mikroalga Chlorella sp. efektif untuk diaplikasikan dalam mengurangi kandungan karbondioksida pada biogas.   Kata kunci: biogas, karbondioksida, fotosintesis  

Page 5 of 35 | Total Record : 344