cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Habitat
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 08535167     EISSN : 23382007     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 228 Documents
PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI TEBU DI DESA BAKALAN KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG Khoirunnisa, Ninin; Hidayat, Kliwon; Dwiastuti, Rini
HABITAT Vol 24, No 3 (2013)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan peningkatan kinerja industri gula nasional melalui Program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula Nasional yaitu dengan program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E).Oleh karena Desa Bakalan Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang merupakan wilayah historis sentra produksi tebu yang mengikuti program KKP-E,maka tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh program KKP-E terhadap pendapatan usahatani tebu. Penggunaan KKP-E akan meningkatkan kuantitas pupuk dan biaya garap yang terkait langsung pada aspek penggunaan input, produksi dan pendapatan usahatani, keterkaitan tersebut dianalisis secara simultan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa adanya program KKP-E memiliki pengaruh yang nyata secara simultan terhadap penggunaan input produksi pupuk dan tenaga kerja, produktivitas usahatani tebu, dan pendapatan usahatanitebu. Selain itu dalam penelitian ini juga dilakukan simulasi terhadap kuantitas dan share bunga KKP-E terhadap total biaya usahatani tebu. Peningkatankuantitas KKP-E sebesar dua kali lipat dan penurunan share bunga KKP-E sebesar 30 persen berdampak pada peningkatan pendapatan usahatani tebu.Kata kunci : KKP-E, Input produksi,Produktivitas, Pendapatan, Analisis Simultan
ANALISIS DAYA SAING KOPI ARABIKA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (KEBUN KALISAT - JAMPIT) Amaliyah, Dinar Rizqi; Dwiastuti, Rini; Setiawan, Budi
HABITAT Vol 24, No 3 (2013)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki kontribusi cukup besar dalam perekonomian Indonesia, antara lain sebagai penghasil devisa, sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan wilayah. Mengingat bahwa kopi merupakan bahan perdagangan yang sangat penting dan menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia dalam perdagangan dunia, maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis daya saing. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya saing kopi arabika ekspor dan lokal di PTPN XII Kebun Kalisat - Jampit. Policy Analysis Matrix (PAM) digunakan untuk menganalisis daya saing. Melalui matriks tersebut, kriteria Rasio Biaya Privat (PCR) dan Rasio Sumberdaya Domestik (DRC) yang mengacu pada keunggulan kompetitif dan komparatif dapat dihitung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha pengolahan kopi arabika PTPN XII Kebun Kalisat - Jampit untuk pasar ekspor dan pasar lokal sama - sama memiliki daya saing. Tingkat keunggulan komparatif kopi arabika untuk pasar lokal lebih baik daripada kopi arabika untuk pasar ekspor. Hal ini ditunjukkan dengan nilai DRC kopi arabika lokal (0,400) yang lebih rendah daripada kopi arabika ekspor (0,492). Akan tetapi, apabila dilihat dari nilai PCR kopi arabika untuk pasar ekspor memiliki tingkat keunggulan kompetitif yang lebih baik daripada kopi arabika untuk pasar lokal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai PCR kopi arabika ekspor (0.492) yang lebih rendah daripada kopi arabika lokal (0.493). Kata Kunci: Daya Saing, Keunggulan Komparatif, Keunggulan Kompetitif, Policy Analysis Matrix, Kopi Arabika
Kajian Faktor Penentu Sosio-Kultural dan Kinerja Sistem Irigasi (Studi Kasus Audit Irigasi Daerah Irigasi (DI) Molek Kepanjen Kab.Malang) Asri, Azan; Kusuma, Zaenal; Suprayogo, Didik
Habitat Vol 25, No 1 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan perubahan iklim global merupakan isu kebijakan strategis yang menimbulkan dampak negatif pada lingkungan seperti terjadinya kelangkaan air irigasi yang implikasinya berupa terjadinya penurunan produktivitas pasokan pangan dan penurunan tingkat efisiensi air irigasi.  Hal ini menjadi lebih komplek karena terjadi perubahan  pola  dinamika  sosio-kultural  yang secara langsung maupun tidak langsung menentukan karakteristik  dan  arah  layanan  irigasi yang  diharapkan. Penilaian (audit) kinerja fisik dan distribusi belum dirasa cukup untuk menilai kinerja irigasi secara keseluruhan sehingga perlu diketahui  hubungan dinamika sosio-kultural dengan kinerja irigasi.  Tujuan penelitian  : (1) Mengidentifikasi faktor yang menentukan efektifitas dan efisiensi sistem irigasi; (2) Mengevaluasi kinerja irigasi metode LPR/FPR dan metode  FAO/Sosio-kultural  sesuai SNI bidang pengairan. Pendekatan riset non eksperimen dan ekplanatif dengan metode survey,  analisis dilakukan pada aspek fisik dan distribusi serta sosio-kultural irigasi seperti kondisi fisik, keseragaman air, kecukupan air, dan efisensi air irigasi serta persepsi HIPPA/GHIPPA terhadap faktor kinerja  melalui skala likert. Lokasi dilaksanakan pada DI Molek-Kepanjen Malang dengan luasan 3.971 ha. Standar analisis data, standar kepmenPU. Sedangkan persepsi terhadap faktor kinerja irigasi menggunakan skala linkert, Hasil dari penelitian terdapat hubungan antara faktor-faktor penentu efektivitas dan efisiensi serta sosio-kultural irigasi dengan Kinerja Irigasi. Faktor penentu internal (sosio-kultural)  yang paling signifikan menentukan kinerja pengelolaan irigasi adalah indikator Partisipasi menyangkut peningkatan peran dan partisipasi GHIPPA/HIPPA terhadap pengelolaan irigasi. Pendekatan analisis kebutuhan air irigasi metode  RAP-FAO memiliki nilai indek kinerja irigasi yang lebih efektif dan efisien dibanding pendekatan LPR/FPR (eksisting). Kata kunci:  Audit sosio-kultural  irigasi,   HIPPA/GHIPPA, skala likert.
PENGARUH PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri) Annisahaq, Amelia; Hanani, Nuhfil; Syafrial, Syafrial
Habitat Vol 25, No 1 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian bertujuan untuk : (1) menganalisis sejauh mana program KRPL mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga di Kelurahan Rejomulyo, (2) menganalisis seberapa besar perubahan pola konsumsi pangan rumah tangga kawasan KRPL berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH), (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan (skor PPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji beda pendapatan usahatani pekarangan peserta KRPL berbeda nyata dengan pendapatan usahatani di pekarangan non peserta KRPL. Untuk skor PPH rata-rata peserta KRPL baru mencapai 80,53 dan non anggota KRPL sebesar 62,32. Skor ini masih berada di bawah skor PPH ideal, yaitu 100. Dari ke 8 kelompok bahan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat peserta KRPL, umbi-umbian berhasil memenuhi skor ideal PPH, dan kelompok padi-padian dan buah dan sayuran hampir mendekati skor ideal PPH. Sedangkan pada kelompok non Peserta KRPL, hanya kelompok padi-padian yang berhasil memenuhi skor ideal PPH. Terdapat tiga parameter yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu variabel Dummy Peserta/Non Peserta KRPL (D1), Jumlah Anggota Keluarga (X2), dan Luas Pekarangan (X3), Sedangkan variabel Usia Kepala Keluarga (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Skor PPH. Kata Kunci : Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Kemandirian pangan,   Kesejahteraan rumah tangga, diversifikasi pangan
PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PROGRAM COMMUNITY DEVELOPMENT (Kasus Produk Beras Organik “Lumpang Berlian” Agroindustri Sumber Makmur Desa Sumberngepoh, Lawang, Malang) Utami, Vita Kurnia; Setiawan, Budi; Anindita, Ratya
HABITAT Vol 25, No 1 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agroindustri Sumber Makmur merupakan sebuah industri yang menciptakan produk hijau yakni beras organik dan sereal beras organik “Lumpang Berlian”. Agroindustri tersebut merupakan salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya potensial daerah khususnya di desa Sumberngepoh. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis 1) Pengaruh Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian baik secara parsial maupun secara simultan, 2) Pengaruh Green Product, Green Promotion dan Keputusan Pembelian terhadap program Community Development, 3) Pengaruh Green Marketing secara tidak langsung melalui Keputusan Pembelian terhadap program Community Development. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Variabel Green Marketing berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian yaitu sebesar 81.9% dan sub variabel yang tertinggi adalah Green Product, 2) Variabel Product, Promotion dan Keputusan Pembelian berpengaruh secara signifikan terhadap Community Developmentyaitu sebesar 37.0%. 3) Semua hubungan yang terjadi antara variabel Green Marketing secara tidak langsung melalui Keputusan Pembelian terhadap variabel Community Development memiliki hubungan yang signifikan.   Kata Kunci: Agroindustri Beras Organik, Green Marketing, Keputusan Pembelian, Program Community Development
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA KRISTAL DI INDONESIA Sa'diyah, Chalimatus; Muhaimin, Abdul Wahib; Suhartini, Suhartini
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan penting di sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian Indonesia. Produksi gula pasir dalam negeri semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kekurangan tersebut harus ditutupi dengan melakukan impor gula dan kegiatan impor gula terus meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula di Indonesia, (2) mengetahui elastisitas impornya, (3) mengetahui peramalan tentang impor gula di Indonesia kedepannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor yang mempengaruhi impor gula kristal di Indonesia yang berpengaruh secara positif adalah harga gula domestik, produksi tebu, harga gula dunia, nilai tukar, nominal rate of protection dan jumlah impor gula kristal tahun sebelumnya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula Kristal di Indonesia yang berpengaruh secara negatif adalah harga pupuk, upah, tingkat suku bunga dan jumlah permintaan gula Kristal tahun sebelumnya. (2) Permintaan gula domestik dan nominal rate of protection berada pada tingkat yang elastis dengan tingkat elastisitas sebesar 2.279440 dan 1.273201. (3) Proyeksi jumlah impor gula di Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang akan terus mengalami peningkatan impor gula kristal pada waktu 7 tahun mendatang yang dilakukan Indonesia mencapai 425 ribu ton. Kata Kunci: Gula, impor, peramalan, permintaan, penawaran
INSTITUSIONALISASI LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM) (Kasus di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima) Rahmatullaila, Rahmatullaila; Hidayat, Kliwon; Ismulhadi, Ismulhadi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan adalah isu yang sedang hangat dan merupakan permasalahan global yang menarik untuk terus diperbincangkan. Permasalahan ketahanan pangan tidak terlepas dari 3 (tiga) aspek pokok yaitu aspek produksi, distribusi dan konsumsi. Salah satu program pemberdayaan ketahanan pangan yang sedang dilakukan adalah program penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat atau biasa disingkat LDPM. Program ini memberikan bantuan modal berupa dana bantuan sosial (bansos) kepada gapoktan penerima program untuk dijadikan modal usaha untuk unit usaha yang dimiliki. Gapoktan Pemancar adalah gapoktan yang ada di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Kota Bima yang sebagian besar anggotanya merupakan petani tanaman pangan dan telah mendapat program pengutan LDPM hingga mencapai tahap kemandirian.  Guna mensukseskan program tersebut perlu dilakukan pelembagaan norma-norma atau aturan yang ada pada program LDPM pada anggota gapoktan sasaran, agar norma atau aturan tersebut menjadi bagian dari pola hidup masyarakat Kelurahan Lampe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelembagaan LDPM pada anggota gapoktan pemancar dan bagaimana petani memaknainya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada informan sebanyak 30 orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa LDPM pada anggota Gapoktan Pemancar belum sepenuhnya melembaga karena norma yang ditekankan tidak sepenuhnya dapat diterima oleh anggota masyarakat karena tidak sejalan dengan kerifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Kata Kunci : LDPM, ketahanan pangan, lembaga distribusi pangan, institusionalisasi
PERMINTAAN BAWANG PUTIH DI INDONESIA Hariwibowo, Putra Aditama; Anindita, Ratya; Suhartini, Suhartini
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini akan bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bawang putih di Indonesia. Jenis model yang digunakan dalam proses estimasi adalah model penyesuaian permintaan parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh persamaan dalam model signifikan dan memenuhi syarat uji statistik.  Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan bawang putih meliputi harga riil bawang putih impor Indonesia dan permintaan bawang putih Indonesia tahun sebelumnya. Tarif impor berpengaruh nyata terhadap harga bawang putih impor Indonesia. Sementara itu, harga bawang putih eceran dipengaruhi secara nyata oleh permintaan bawang putih Indonesia, penawaran bawang putih Indonesia, dan harga bawang putih impor Indonesia. Dalam jangka pendek, seluruh variabel eksogen dalam model inelastis terhadap variabel endogennya. Namun dalam jangka panjang hanya tarif impor yang elastis terhadap harga bawang putih impor. Kata kunci :  bawang putih, model penyesuaian permintaan parsial, elastisitas, jangka pendek, jangka panjang
MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS PEDAGANG SAYURAN DIDESA TAWANG ARGO KECAMATAN KARANG PLOSO KAB. MALANG Riyanto, Sugeng; Hidayat, Kliwon; Sukesi, Keppi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui aktor dalam pemasaran sayuran, 2. Menganalisi unsur-unsur dan proses terbentuknya modal sosial. 3.  Menganalisi peran modal sosial dalam pemasaran sayuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah model interaktif. Hasil penelitian ini adalah : 1. Aktor-aktor yang terlibat dalam aktivitas pemasaran sayuran adalah Pedagang Pengepul tingkat desa, Pedagang pengepul besar, Pedagang pengepul besar untuk pasar pedagang supplier Supermarket, Pedagang supplier  Supermaket, Pedagang pengecer, dan Pekerja. 2. Unsur-unsur  modal sosail: kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial.  Proses terbentuknya modal sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Modal sosial pedagang dengan pekerja dan petani merupakan modal sosial yang tumbuh dari hubungan tetangga dan saudara. 2. Modal sosial pedagang dengan pedagang lain adalah sebuah proses interaksi yang terus menerus.3. Peran dari modal sosial dalam usaha pemasaran sayuran yaitu:1. Memudahkan pedagang dalam mendapatkan sayura melalui ikatan dengan petani dan pedagang pengepul tingkat desa. 2. Dalam pengelolan tenaga kerja akan lebih efisian tanpa diperlukan pengawasa. 3. Memperkecil biaya pemasaran dan juga memberikan jaminan padagang untuk produk yang pedagang jual. Kata Kunci: Modal Sosial, Pemasaran Sayuran,  jaringa sosial, kepercayaan dan norma.
DAMPAK KEBIJAKAN PERKEDELAIAN TERHADAP KINERJA EKONOMI KEDELAI DI INDONESIA Fitrianto, Zakki Faizin; Hanani, Nuhfil; Syafrial, Syafrial
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pangan yang utama di Indonesia setelah padi dan jagung. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, produksi kedelai di dalam negeri memiliki tren yang menurun setiap tahun. Kesenjangan antara jumlah permintaan dan penawaran kedelai di dalam negeri, selama ini dipenuhi dengan cara impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum perekonomian kedelai di Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekonomi kedelai dan mensimulasi alternatif kebijakan yang dapat memperbaiki kinerja ekonomi kedelai di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun 1990-2013. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, model persamaan simultan (2SLS) dan simulasi alternatif kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan produksi kedelai dan luas areal tanam kedelai memiliki tren menurun, sedangkan produktivitas kedelai, permintaan kedelai, impor kedelai dan harga kedelai domestik memiliki tren positif/meningkat setiap tahunnya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian kedelai di Indonesia yaitu luas areal tanam kedelai, produktivitas kedelai, permintaan kedelai, impor kedelai dan harga kedelai domestik serta terdapat variabel-variabel yang berpengaruh pada masing-masing faktor. Terdapat beberapa skenario alternatif kebijakan guna memperbaiki kinerja perekonomian kedelai di Indonesia, diantaranya adalah perluasan areal tanam kedelai, pemberian subsidi pupuk, peningkatan produktivitas, pemberlakuan tarif impor kedelai, dan kuota impor kedelai. Kata kunci : kedelai, permintaan, penawaran, kebijakan produksi dan impor

Page 3 of 23 | Total Record : 228