cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Mamangan
ISSN : 23018496     EISSN : 25031570     DOI : -
Core Subject : Economy, Science,
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan with registered number ISSN 2301-8496 (Print) and ISSN 2503-1570 (Online) is peer review journal published by Labratory of Sociology Education Department of STKIP PGRI Sumatera Barat. The journal is to disseminating research and conceptual article in the field of social and humanity.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
KEHIDUPAN WARIA DI JORONG MANDIANGIN, KECAMATAN KINALI, KABUPATEN PASAMAN BARAT Susanki Susanki; Dian Anggraini Oktavia
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.904 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i2.1374

Abstract

Transgender is social deviation in the community. Deviations made transvestites difficulty in placing itself as part of society in general. Doesn’t easy to all people can accept the transvestites are allowed to live and settle in their communities. This article contains the pattern of life of transvestites amongst in the Jorong Mandiangin, to fully accept their existence, and to describe the factors that cause a person to become a transvestite in Jorong Mandiangin District Kinali in West Pasaman. The research approach used a qualitative, descriptive type. Collect data by observation and interviews. The results showed a good relationship between transvestites and society. Although people know that transvestites are an aberration, but the public does not necessarily treat transsexuals with victimization. People are realizing that transvestites are also human beings of divine creation which also has the right to run their lives by working according to his ability. No different to life among fellow transvestites, the visible existence of some form of interaction processes that can unite the transvestites in maintaining the gender status.Waria merupakan penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat. Penyimpangan yang dilakukan membuat waria kesulitan dalam menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat pada umumnya. Tidak semua masyarakat bisa menerima keberadaanya meskipun para waria tersebut dibiarkan hidup dan menetap dalam lingkungan masyarakatnya. Artikel ini memuat pola kehidupan waria ditengah-tengan masyarakat Jorong Mandiangin, yang sepenuhnya menerima keberadaan mereka, serta mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi waria di Jorong Mandiangin Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam kualitatif, tipe deskriptif. Cara mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang baik antara waria dan masyarakat. Meskipun masyarakat tau bahwa waria adalah suatu penyimpangan, namun masyarakat tidak lantas memperlakukan waria dengan perlakuan tidak baik. Masyarakat menyadari bahwa waria juga manusia ciptaan tuhan yang juga mempunyai hak untuk menjalankan kehidupannya dengan bekerja sesuai dengan kemampuannya. Tidak berbeda dengan kehidupan antar sesama waria, terlihat adanya suatu bentuk proses interaksi yang bisa menyatukan para waria dalam mempertahankan status gendernya.
JULO-JULO TANI BURUH PEREMPUAN JORONG PATAMUAN, NAGARI TALU KECAMATAN TALAMU KAB. PASAMAN BARAT Sri Wahyuni; Zusmelia Zusmelia; Delmira Syafrini
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.292 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i1.1363

Abstract

This resereach explain about of julo- julo tani of women peasant life in Jorong Patamuan, they works to help her families economic. This research aims to see Julo Julo cause of the peasantry in public life and   social economic impact of  Julo Julo tani women  peasent  worker in Jorong Patomuan Nagari Talu Talamau of Pasaman Barat. This study used a qualitative approach with methods such as observation and interviews. Informants in this study more or less 16 peoples. Results were analyzed using the theory of George Homans, who showing human behavior as individual behavior, where people are exchanging rewards or punishment. Based on the results of this study concluded causative factor the rise of  julo-julo in women peasent  life in Jorong Patamuan such as 1), Economic conditions 2), less of the capital 3), Solidarity relations people who are less well 4), to Supporting the community's economy. So with Julo Julo tani due to their desire to make a group, to help difficulties of life, and to improve solidarity of them.Julo-julo tani dalam kehidupan buruh tani perempuan Jorong Patomuan, yang bekerja untuk meringankan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Peneitian ini bertujuan untuk melihat fakotor penyebab munculnya julo-julo tani dalam kehidupan masyarakat buruh tani perempuan dan dampak julo-julo tani terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat buruh tani perempuan Jorong Patomuan Nagari Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan  metode yaitu observasi dan wawancara. Jumlah informan 16 orang. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori George Homans yang memperlihatkan perilaku manusia sebagai perilaku individu, tempat orang-orang yang saling bertukar ganjaran atau hadiah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab munculnya julo-julo dalam kehidupan buruh tani perempuan di Jorong Patomuan adalah 1). Keadan Ekonomi, 2). Kurangnya Modal, 3). Hubungan Solidaritas masyarakat yang kurang baik, 4). Penunjang perekonomian masyarakat. Sehingga dengan julo-julo tani disebabkan dengan adanya keinginan untuk membentuk kelompok atau (group) yang dpat mengatasi kesulitan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Sekaligus meningkatkan kembali solidaritas mereka.
BURUH TANI JEMPUTAN DI DESA SAKO DUA, KEC. KAYU ARO BARAT, KAB. KERINCI, JAMBI Wibi Wijaya; Zusmelia Zusmelia; Elvawati Elvawati
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.586 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v3i1.1350

Abstract

Peasant pick up are peasant who do not work everyday but they are such kind of workers which is need to be called or picked up first for working. The purpose of this research is to see the factors causing the increase number of peasant pickup in community Sako Dua village Kayu Aro Barat  district Kerinci Jambi. This research used qualitative approach with descriptive type. The informant is call peasant lanor and the owner of the field. Informan choosing with purposive sampling. Data Collected through observation (non-participant) and deep interview. Based on the result of the research it can be conclude that the factors causing the increase number of peasant pickup in community Sako Dua village is caused by internal factors and external factor from the  peasant pickup themselves. Internal factors from peasant pickup such as 1).  Economic Condition, 2). PTPN 6 Kayu Aro Retire influence, 3). Do not have agricultural land, 4). Do not have capital for cultivation, 5). Limited Job opportunity in the village. External factors from peasant pickup such as 1). The occurance of Patron-klien relationship in society of Sako Dua village with the owner of fields, 2). Less of power in managing the land.Buruh tani jemputan merupakan buruh tani yang tidak bekerja setiap hari melainkan buruh yang harus dipanggil atau dijemput terlebih dahulu untuk bekerja. Penelitian ini  bertujuan untuk melihat faktor penyebab meningkatnya jumlah buruh tani jemputan dalam kehidupan masyarakat Desa Sako Dua Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci Jambi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian ini adalah buruh tani jemputan dan pemilik ladang. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling pengumpulan data dilakukan melalui observasi (non-participant), wawancara mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab meningkatnya jumlah buruh tani jemputan di Desa Sako Dua karena faktor internal dan eksternal dari buruh tani jemputan. Faktor internal dari buruh tani jemputan yaitu 1). Keadaan Ekonomi, 2). Pengaruh pensiunan PTPN 6 Kayu Aro, 3). Tidak memiliki lahan pertanian, 4). Tidak memiliki modal untuk mengolah lahan, 5). Terbatasnya lapangan pekerjaan di desa. Faktor eksternal dari buruh tani jemputan adalah 1). Munculnya hubungan patron-klien dalam masyarakat Desa Sako Dua dengan pemilik ladang, 2). Kurangnya tenaga dalam mengolah lahan.
Peran LSM Dalam Resolusi Konflik Tapal Batas Antara Nagari Sumpur Dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar Sri Rahmadani
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.548 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v4i2.1307

Abstract

The Third parties in the resolution of conflictwas expected to change the behavior of the parties in conflict, even pushed the parties toward an agreement to end the conflict. NGO as the third party is seen independent and can be fair in the resolution of conflict, can do some attempts to encourage the parties in conflict toward an agreement.One example of conflict involving NGO in an effort to resolve the boundary conflicts between Nagari Sumpur and Nagari Bungo Tanjuang, regency of Tanah Datar. Assignment NGO as mediator in resolution of conflict after several attempts taken by the government. This article explained the various efforts and achievement has done by NGO as mediator resolution of conflict both nagari until the formation of representative group become key success in mediation. In addition in this article is also explained the reason NGO that has not been able to achieve an aggrement in resolution of conflict both nagari.Pihak ketiga dalam resolusi konflik diharapkan dapat merubah perilaku para pihak yang berkonflik, bahkan mendorong para pihak menuju kesepakatan untuk mengakhiri konflik. LSM sebagai pihak ketiga dipandang independen dan dapat bersikap adil dalam resolusi konflik, dapat melakukan beberapa upaya untuk mendorong pihak yang berkonflik menuju kesepakatan. Salah satu contoh konflik yang melibatkan LSM dalam penyelesaiannya adalah konflik tapal batas antara Nagari Sumpur dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar. Penunjukan LSM sebagai mediator dalam penyelesaian konflik setelah beberapa upaya yang ditempuh oleh beberapa pihak dari pemerintahan. Tulisan ini memaparkan berbagai upaya dan pencapaian yang telah dilakukan LSM sebagai mediator penyelesaian konflik kedua nagari hingga terbentuknya perwakilan kelompok yang menjadi kunci keberhasilan dalam mediasi. Selain itu dalam tulisan ini juga memaparkan alasan LSM yang belum mampu mencapai kesepakatan dalam penyelesaian konflik kedua nagari.
DIAMIKA PEREMPUAN PEDAGANG MAKANAN DI SICINCIN Elsa Melia Roza; Yulkardi Yulkardi; Rinel Fitlayeni
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.496 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i2.1370

Abstract

This article discusses the activities of women food vendors in Nagari Sicincin, women's involvement has keterbartasan informal sector to resources and access. As a result, business options that can be entered also ranges in some specific fields such as trade food hawkers. Women asongan food traders in carrying out its activities he had to leave the family in a period of 9-10 hours a day. Before going home or going to work, he must do homework at the same time, This article aims to describe the activities of women food vendors hawkers around Station Sicincin. and analyze the constraints experienced by women hawkers hawkers in work. The method used qualitative descriptive type, The data collection is done by observation, interview and documentation study, The findings of this article, namely the allocation of time, that work outside the home as a trader of food hawkers, conducted from 08.00 am until 17:00 pm, Competition and conflict. Tip mastery of the market situation, that take advantage of the holiday, shoppers want visited by giving discounts to buyers, already terbntuknya image salted egg and boiled bananas. and the constraints faced by women food vendors hawkers are obstacles in the work, namely the driver and passenger Bus unfriendly, and the absence of gas stations.Artikel ini membahas aktifitas perempuan pedagang makanan di Nagari Sicincin, keterlibatan perempuan disektor informal memiliki keterbartasan terhadap sumber daya dan akses. Akibatnya pilihan usaha yang dapat dimasuki juga berkisar pada beberapa bidang tertentu seperti berdagang makanan asongan. Perempuan pedagang makanan asongan dalam menjalankan aktivitasnya ia harus meninggalkan keluarga dalam jangka waktu 9-10 jam dalam sehari. Sebelum pulang ataupun berangkat kerja, ia harus mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsiakn aktivitas perempuan pedagang mkanan asongan di sekitar Terminal Sicincin, dan menganalisis kendala-kendala yang dialami oleh prempuan pejaja makanan asongan dalam pekerjaan. Metode yang digunakan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara,  dan studi dokumentasi. Temuan dari artikel ini yaitu alokasi waktu, yaitu pekerjaan diluar rumah sebagai pedagang makanan asongan, dilakukan dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Persaingan, dan konflik. Kiat penguasaan situasi pasar, yaitu memanfaatkan hari libur, pembeli ingin didatangi  memberikan potongan harga bagi pembeli, sudah terbntuknya image telur asin dan pisang jantan rebus. dan kendala-kendala yang dialami perempuan pedagang makanan asongan adalah kendala dalam pekerjaan, yaitu supir dan penumpang Bus tidak bersahabat, dan ketiadaan SPBU..
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI KEPULAUAN SIKAKAP, KABUPATEN MENTAWAI Ismi Andriyani; Etmi hardi; Liza Husnita
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.936 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v1i2.1355

Abstract

 The potential area to be a tourist destination is should attention to the elements of tourism development. Sikakap is one of the villages in the Mentawai islands which beautiful beach and sea. Since 2003, the development of marine tourism in the islands Sikakap has been run and driven by government. The marine tourism development in Sikakap village has impacted to coastal communities in Sikakap village. The development of marine tourism can boost the economy of coastal communities. Research conducted through qualitative and historical approach. The results is showed the marine tourism in the islands impacted to the socio-economic society in positive. The indicators is development of transportation facilities, hotels, markets and other public facilities and reduced unemployment.Daerah yang potensial menjadi daerah tujuan wisata dalam pengembangannya harus memperhatikan unsur-unsur pengembangan pariwisata. Sikakap merupakan salah satu desa di kepulauan Mentawai yang memilki pantai dan laut yang sangat indah. Sejak tahun 2003, pembangunan wisata bahari di kepulauan Sikakap telah dijalankan dan digerakkan oleh pemerintah. Pembangunan wisata bahari di desa Sikakap ini memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir pantai desa Sikakap. Pengembangan wisata bahari mampu menaikkan perekonomian masyakat pesisir pantai desa Sikakap. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pembanguan wisata bahari terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan historis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa wisata bahari yang dikembangkan di kepulauan Sikakap memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial-ekonomi masyarakat Sikakap. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan sarana transportasi, perhotelan, pasar dan fasilitas umum yang lainnya dan berkurangnya angka pengangguran.
EFEKTIFITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI NAGARI LAGAN HILIR, KAB. PESISIR SELATAN Apando Ekardo; Firdaus Firdaus; Nilda Elfemi
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.136 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v3i1.1345

Abstract

Poverty is a multidimensional problem. Characteristic poverty is low average quality of life of the population, education, health, child nutrition, and sources of drinking water. Various attempts have been made by the Indonesian government to alleviate poverty. Once of the program is Program Keluarga Harapan (PKH). This research is to describe effectiveness of the PKH in poverty reduction efforts in Nagari Lagan Hilir Punggasan. The objectives of this study is to describe the effectiveness of the PKH for poor households. The study conducted with qualitative by descriptive type. Informants selected with purposive. Data collected through observation, interview and study document. Result is PKH in Nagari Lagan Hilir Punggasan has been effective base on program objectives. On the other hand, the targeting of PKH beneficiaries for households in Nagari Lagan Hilir Punggasan is not effective. This is due to the targeting of PKH in Nagari Lagan Hilir Punggasan still not on target.Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang ditandai oleh rendahnya rata-rata kualitas hidup penduduk, pendidikan, kesehatan, gizi anak-anak, dan sumber air minum. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujaun untuk mendeskripsikan  efektivitas  Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya pengentasan kemiskinan di Nagari Lagan Hilir Punggasan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan efektivitas PKH bagi rumah tangga miskin. Penelitian dilakukan dengan kualitatif tipe deskriptif. Informan dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program PKH di Nagari Lagan Hilir Punggasan sudah efektif jika dilihat dari tujuan program. Namun di sisi lain penetapan sasaran penerima bantuan PKH bagi RTSM di Nagari Lagan Hilir Punggasan belum bisa dikatakan efektif penentuan sasaran belum tepat sasaran
FUNGSI KOPERASI SERBA USAHA EKONOMI DESA (KSU-ED) TERHADAP MASYARAKAT NAGARI TABEK TALANG BABUNGO, KABUPATEN SOLOK Yenti Welia; Witrianto Witrianto; Refni Yulia
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.074 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i2.1375

Abstract

Many efforts to improve the economy of the community, either by building it Rural Economy Business Multipurpose Cooperative (KSU-ED). Nagari Talang Babungo to improve the economy of the community and establish cooperative KSU-ED. After the founding of KSU-ED economy and the welfare of society is increasing, because the cooperative has helped to lend capital to improve the business community, and various efforts have been developed to improve the business community. KSU-ED Tabek have increasing from year to year, as evidenced by SHU (Business Profits) increasing so does the number of its members, and co-operatives are very active role in improving the local economy. The establishment of good cooperative impact people's lives, especially the members and its own management, its impacts, among others in the social and economic spheres of society.Berbagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya dengan mendirikannya Koperasi Serba Usaha Ekonomi Desa (KSU-ED). Nagari Talang Babungo untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan koperasi mendirikan KSU-ED. Setelah berdirinya KSU-ED perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat semakin meningkat, karena koperasi telah membantu meminjamkan modal untuk meningkatkan usaha masyarakat, dan berbagai macam usaha telah dikembangkan untuk meningkatkan usaha masyarakat. Perkembangan KSU-ED Tabek dari tahun ketahun semakin meningkat, terbukti dengan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang semakin meningkat begitu juga dengan jumlah anggotanya, serta koperasi sangat berperan aktif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Berdirinya koperasi membawa dampak baik bagi kehidupan masyarakat khususnya para anggota dan pengurusnya sendiri, dampak yang ditimbulkannya antara lain dalam bidang sosial dan ekonomi masyarakat.
PARADOKSIAL GAYA SOSIAL GLOBAL; Kajian Budaya Dalam Memahami Kesadaran Kolektif Di Tengah Booming Batu Akik Silfia Hanani
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3267.534 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v4i1.1191

Abstract

Batu akik is a stone that is honed and polished, then show the beauty with a stunning artistic image. The beauty of it is basically what makes it become the preferred batu akik, the reputedly by the market so that it becomes a famous batu akik. The famous look of the ways to use it and ways to express it, so that the batu akik changing the collective consciousness of not stylish batu akik into entering that it style. The market has the potential to change the style of gemstone collectivity that, until the batu akik collectivity was defeated attention to other issues. However, behind it there is a need to be interpreted when the collectivity there, which each make interpretation batu akik with context locality and mystical, such as those used to interpret it. So, a collective consciousness with temporary style with locality and mystical, as a sign of Indonesian people are still familiar with mysticism in culture. This paper will describe the culture that emerged as a result of the rise of batu akik in the global era.
DARI PETANI KE PENAMBANG; PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DI JORONG KOTO PANJANG, NAGARI LIMO KOTO, KABUPATEN SIJUNJUNG Melta Ardila Sari; Ardi Abbas; Darmairal Rahmad
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.952 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v2i1.1368

Abstract

This paper discusses the socio-economic changes are turning farmers livelihoods to miners in Jorong Koto Panjang. This reasearch background of the rice made in gold mines so that a shift of livelihoods, and cousing consumer behavior. The mining activities are at risk of exhaustion of the gold content, on the one hand the life of the community is still running. This condition has implications for the socioeconomic status of the family owners of the fields after the gold miner. Therefore, in this paper seeks to unravel the activities of miners, and to describe the socio-economic conditions of the post-mining of gold miners. This study uses qualitative research and descriptive. Informal election in this study using purposive sampling technique. This type of data is primary data and secondary data. Data collection is observation, interviews. The results of the post-mining research of gold in no tackling, which has exhausted tilled rice fields be left just like that becomes a swamp and sand. Post-mining social status housewife, taxi of motorcydrivers, farm workers and laborers gold miner. Also a decline in revenue.Tulisan ini membahas perubahan sosial ekonomi para petani yang beralih mata pencarian menjadi penambang di Jorong Koto Panjang Kecamatan. Penelitian ini di latarbelakangi oleh sawah yang di jadikan tambang emas sehinga terjadi peralihan mata pencarian masyarakat, serta menimbulkan perilaku konsumtif. Aktifitas penambangan ini beresiko, seperti habisnya kandungan emas, disatu sisi kehidupan masyarakat tetap berjalan. Kondisi ini berimplikasi kepada status sosial ekonomi keluarga pemilik sawah pasca penambang emas. Oleh karena itu, dalam tulisan ini berupaya mengurai aktifitas penambang emas, serta mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi penambang pasca penambangan emas. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informal dalam penelitian ini mengunakan tehnik purposive sampling. Jenis data adalah data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data dilakukan dalam dua cara: observasi, wawancara. Hasil penelitian pasca penambangan emas  tidak ada penanggulangannya, sawah yang telah habis digarap dibiarakan begitu saja menjadi rawa dan pasir. Status sosial pascapenambangan jadi ibu rumah tangga tukang ojek, buruh tani dan buruh penambang emas. Juga terjadi penurunan pendapatan.

Page 5 of 18 | Total Record : 177


Filter by Year

2012 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2023) Vol 12, No 1 (2023) Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/ Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/ Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/ Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/ Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 30E/KPT/201 Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 30E/KPT/201 Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 30E/KPT/201 Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 30E/KPT/201 Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 30E/KPT/201 Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 30E/KPT/201 Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited) Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan More Issue