cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal CARE
ISSN : 23552034     EISSN : 25279513     DOI : -
Core Subject : Education,
JURNAL CARE is a scientific journal on Early Childhood Education that aims to communicate research results of professors, teachers, practitioners, and scientists in the field of early childhood education covering the fields of basic teaching in preschool, applied science and analytical-critical studies in the field of care-giving, child protection and child nutrition and health.
Arjuna Subject : -
Articles 167 Documents
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOKBERMAIN CENDEKIA KIDS SCHOOL MADIUN DAN IMPLIKASINYA PADA LAYANAN KONSELING Wahyu Nanda Eka Saputra; Indah Setianingrum
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.207 KB)

Abstract

Setiap individu berpotensi mengalami masalah. Anak usia dini adalah salah satuindividu yang memiliki potensi memiliki masalah. Salah satu masalah pada anakusia dini adalah perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik halusberkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggunakan jari-jaritangan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti gerakan dalam menjimpit,menggenggam, menulis, memotong, menggunting, dan lain-lain. Permasalahanperkembangan motorik halus ditemukan pada anak usia 3-4 tahun di KelompokBermain Cendekia Kids School Madiun. Anak mengalami masalah dalammengerjakan kolase dan menyusun balok. Salah satu usaha yang bisadilaksanakan adalah melakukan layanan bimbingan dan konseling. Layananbimbingan dan konseling yang dapat diterapkan adalah layanan konsultasi danbimbingan dengan metode bermain.
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKSUAL ANAK USIA DINI Evania Yafie
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.733 KB)

Abstract

Maraknya kasus kekerasan seksual pada (pelecehan anak) anak yang dilakukan oleh orang-orang terdekat termasuk keluarga. Salah satu penyebabnya karena anak tidak memiliki bekal pengetahuan yang bisa membuat anak-anak mengantisipasi kemungkinan perlakuan buruk dari masalah seks. Untuk alasan ini, sangat diperlukan pendidikan seks yang tepat untuk anak-anak mereka untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Fungsi dan peran pendidikan seks untuk anak-anak dalam keluarga, 2. masalah pengembangan anak terhadap pendidikan seks dan 3. Peran orang tua dalam panduan pendidikan seks.Penelitian ini berangkat dari gagasan bahwa anak-anak adalah orang yang masih dalam pengembangan dan belum dewasa, yang meliputi bayi, TK, usia SD dan remaja kemudian setelah individu yang tidak lagi disebut sebagai anak tapi seorang individu yang memiliki dewasa, di sini pendidikan seks perlu ditanamkan oleh orang tua, tetapi harus didasarkan pada nilai-nilai agama dan moral serta membahas masalah secara komprehensif. Tapi ironisnya, banyak orang tua yang acuh tak acuh dan membahas tabu atau memberikan bimbingan pada perubahan pendidikan seks yang terjadi pada anak-anak mereka.Hal ini akan menunjukkan pentingnya memahami pendidikan seks pada anak usia dini. Pendidikan seks memiliki kurang masalah perhatian orang tua hari ini sehingga mereka menyerahkan semua pendidikan, termasuk pendidikan seks di sekolah. Meskipun bertanggung jawab untuk mengajar pendidikan seks pada anak usia dini adalah orang tua, sedangkan sekolah hanya sebagai pelengkap dalam memberikan informasi kepada anak. Hal ini menunjukkan bahwa peran orang tua, terutama ibu-ibu yang sangat strategis dalam memperkenalkan pendidikan seks dini untuk anak-anak mereka.
PENDIDIKAN KEDAMAIAN: PELUANG PENERAPAN PADA PENDIDIKAN TINGKAT DASAR DI INDONESIA Wahyu Nanda Eka Saputra
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.419 KB)

Abstract

Indonesia adalah salah satu bangsa yang memiliki latar belakang budaya yang beragam, sehingga berpotensi dihadapkan konflik yang bersifat multidimensional. Kondisi tersebut membutuhkan suatu usaha yang intensif, salah satunya pendidikan kedamaian. Pada praktik pendidikan kedamaian, tugas pendidik tidak hanya sekedar mengajar, tetapi juga harus berusaha menumbuhkan nilai-nilai kedamaian pada peserta didik. Pendidikan kedamaian tidak hanya dapat diimplementasikan di pendidikan tingkat menengah dan tinggi, tetapi juga sangat mungkin untuk diimplementasikan pada pendidikan tingkat dasar. 
PEMAHAMAN GURU DALAM LAYANAN BIMBINGAN PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi Lapangan pada sekolah penyelenggara Inklusi) Suharni Suharni
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.805 KB)

Abstract

Siapapun tidak ingin dilahirkan untuk mengalami hambatan dalam perkembangannya. Akan tetapi tidak semua anak dilahirkan dan tumbuh dengan normal. Kenyataannya, banyak anak-anak yang mengalami kekurangan dalam dirinya. Sudah sewajarnya mereka juga mendapatkankesempatan untuk pendidikan seperti anak pada umumnya. Memberikan layanan anak untuk memperbolehkan belajar bersama teman seusianya merupakan program layanan pendidikan yang humanistik. Penyelenggaraan pendidikan inklusi menuntut lembaga melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik. Yang tidak kalah penting adalah pemahaman pendidik/guru yangterlibat langsung dengan peserta didik.  Hasil studi lapangan diperoleh data bahwa ketersediaan pendidik khusus yang menangani masalah inklusi sangat sedikit. Sarana dan prasarana belum cukup memadai. Sistem pembelajaranyang dilaksanakan masih sebatas pada pelaksanaan inklusi saja belum mengarah pada pendidikan inklusi yang sebenarnya. Adanya faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan PAUD Inklusi akan menjadi referensi untuk menentukan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untukpenyelenggaraan pendidikan inklusi tahun berikutnya. Langkah yang ditempuh untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada pendidikan inklusi sangat bervariasi. Dukungan dari lembaga yang terbuka untuk menerima sumbangsih ide atau gagasan untuk memberikan peningkatan pelayanan pendidikan inklusi serta koordinasi dengan lintas sektor lembagayang terkait dengan pendidikan inklusi anak usia dini.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA POSTER PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS BHAKTI Erna Sulismiyati
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.461 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun (kelompok B) dengan media poster di TK Tunas Bhakti Kota Madiun. Kemampuan berbicara tersebut meliputi struktur kalimat,kosakata dan artikulasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan kolaboratif dengan guru dan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah 15 anak. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan berbicara melalui media poster. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan instrument lembar observasi. Teknik analisis data dilakukan secara diskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan pada kemampuan berbicara adalah 75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mediaposter dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak setelah dilakukan tindakan. Hasil penelitian ini yaitu pada pratindakan 23,7%. Setelah dilakukan tindakan siklus I terjadi peningkatan yaitu 46,7%. Karena siklus I belum tercapai indikator yang diharapkan Selanjutnya diadakan siklus II dengan hasil yang dicapai yaitu 75,56% yang telah sesuai dengan indikator yang telah ditentukan yaitu 75%. Langkah-langkah dalam pembelajaran media poster yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak adalah poster ditempelkan di papan tulis kemudian guru mengenalkan media poster dan memberikan penjelasan apa yang ada di dalam gambar poster tersebut sehingga anak memahami isi di dalam poster. Kemudianguru mengajak anak bertanya jawab satu persatu mengenai maksud dari poster tersebut. Dengan demikian menggunakan media gambar poster dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak.
PROFIL KEMATANGAN SOSIAL ANAK SD AWAL SE-KOTA MADIUN DI TINJAU DARI VINELAND SOCIAL MATURITY SCALE (Studi Deskriptif Kesiapan Sekolah Anak) Dian Ratnaningtyas Afifah; Hermawati Dwisusari
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.039 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kematangan sosial usia SD Awal yaitu kelas 1 yang baru memulai pendidikannya di tingkat sekolah dasar. Berangkat dari pengcamatan terhadap bagaimana para orang tua melihat kesiapan sekolah anak yang acap kali hanya didasarkan pada anak sudah bisa baca-tulis-hitung yang bagian dari raaspek kognitif saja. Jika menilik bagaiman proses pembelajaran di sekolah dasar seyogyanya kesiapan anak untuk berproses didalamnya tidak hanya didasarkan pada aspek kognitif tetapi juga pada aspek sosial dan emosional serta aspekpsikologis yang lain. 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK ANAK USIA DINI DI KOTA KEDIRI (STUDI PADA PAUD INKLUSIF YBPK SEMAMPIR, KECAMATAN KOTA, KEDIRI) Anik Lestariningrum
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2616.858 KB)

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, begitu pula pendidikan anak usia dini yang mengembangakan seluruh potensi anak secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang implementasi pendidikan inklusif sebagai upaya memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dilakukan di salah satu lembaga PAUD Inklusif di Kota Kediri untuk memperoleh data kesesuaian pelaksanaan pendidikan inklusif dengan pedoman pelaksanaan pendidikan inklusif dan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. Desain penelitian dalam penelitian ini kualitatif , data dikumpulkan melalui metode wawancara dengan guru dan observasi langsung saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan pendidikan inklusif di PAUD YBPK Semampir menerapkan kurikulum pembelajaran reguler kepada anak meskipun ada pelayanan secara terpisah untuk anak yang berkebutuhan khusus secara spesifik dengan tenaga yang sesuai dengan jenis kebutuhan khusus anak.
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 – 5 TAHUN DI PAUD TUNAS HARAPAN TULUNGAGUNG Kartika Rinakit Adhe
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine and describe the results of the application of contextual learning approach to the cognitive development of children aged 4-5 years in PAUD Tunas Harapan Tulungagung. This research uses a pre-experimental research design with pre-test and post-test group design, with the design of a group of subjects. Data collection methods used were observation. The subjects of this study grader A total of 12 student. The data analysis technique used is the technique of non-parametric statistical analysis using the Wilcoxon test. From the above results, it is known that T_hitung <T_tabel (0 <14). This means that the research hypothesis states that "the application of contextual learning approach to deliver results to the cognitive development of children in early childhood vBulletin Tunas Harapan" is acceptable.
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TK DHARMA WANITA DESA DUWET KECAMATAN PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG DALAM BERKOMUNIKASI SECARA LISAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MODEL PAKEM SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Minarsih Minarsih; Bertina Septialvita
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.178 KB)

Abstract

Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi mengutamakan pada pencapaian target kurikulum, tetapi mengutamakan pengembangan kemampuan dan pengembangan keterampilan berpikir. Dari hasil analisis data diperoleh nilai keberhasilan belajar siswa pada tes awal 39,38%, tes siklus I 61,89%, dan tes Siklus II 91,25%. Terjadinya peningkatan nilai dari tes awal, Siklus I dan Siklus II karena penggunaan metode Cooperative Learning Model PAKEM.Aktivitas guru dalam pembelajaran dari awal 70,83%, siklus I 70,83%, dan siklus II 87,50% menunjukkan peningkatan aktivitas guru. aktivitas siswa dalam pembelajaran dari awal 55,00%, siklus I 72,50%, dan siklus II 96,25% menunjukkan peningkatan.
PLAY THERAPY: SEBUAH INOVASI LAYANAN KONSELING BAGI ANAK USIA DINI Said Alhadi
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.723 KB)

Abstract

Anak usia dini adalah individu yang memiliki kemampuan untuk berkembang dengan pesat.  Berbagai potensi dapat dikembangkan ketika anak usia dini, sehingga sering disebut dengan golden age. Akan tetapi, anak usia dini tidak bisa terlepas dari permasalahan. Salah satu pihak yang kompeten dalam membantu anak usia dini terlepas dari masalahnya adalah konselor denganmenerapkan layanan konseling. Salah satu layanan konseling yang bisa diterapkan konselor untuk membantu anak usia dini terlepas dari masalahnya adalah dengan melaksanakan play therapy. 

Page 7 of 17 | Total Record : 167