cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Energi Dan Manufaktur
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23025255     EISSN : 25415328     DOI : -
"Jurnal Energi dan Manufaktur" is a journal published by Department of Mechanical Engineering, University of Udayana, Bali since 2006. During 2006-2011 the journal's name was "Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM" (Scientific journal in mechanical engineering, CAKRAM). "Jurnal Energi dan Manufaktur" is released biannually on April and October, respectively. We invite authors to submit papers from experimental research, review work, analytical-theoretical study, applied study, and simulation, in related to mechanical engineering (energy, material, manufacturing, design) to be published through "Jurnal Energi dan Manufaktur".
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2019)" : 10 Documents clear
Karakteristik Biodiesel dari Minyak Biji Randu (Ceiba Pentandra) dengan Proses Transesterifikasi Menggunkan Katalis NaoH Nofal Kharis; Hary Sutjahjono; Hari Arbiantara; Digdo Listyadi Setyawan; Nasrul Ilminnafik
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.499 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p07

Abstract

Indonesia sangat berpotensi untuk produksi bahan bakar biodiesel yang berbahan nabati dengan keunggulan yaitu bisa diperbaharui. Banyak sumber bahan bakar alternatif yang mudah ditemukan di Indonesia untuk dijadikan bahan pembuatan biodiesel salah satunya biji randu. Pembuatan biodiesel dari bahan minyak biji randu yang diperoleh dengan cara biji randu dikeringkan terlebih dahulu kemudian biji dihancurkan dan haluskan menggunakan mesin penggiling, kemudian setelah biji halus hasil dari penggilingan dipress untuk mendapatkan minyaknya. Ektraksi biji kapuk menghasilkan 16-25 % ml minyak biji randu dari berat biji. Proses degumming dengan cara minyak ditimbang kemudian dipanaskan dengan suhu mencapai ±50 °C, Kemudian di tambahkan asam phospat sebanyak 0,1% dari berat minyak randu. Dengan suhu minyak dipertahankan selama 60 menit. Kemudian proses transesterifikasi dilakukan pencampuran larutan pada suhu 50 °C dengan lama pengadukan 90 menit, proses transesterifikasi menggunakan larutan metanol dan NaoH sebebagai katalis untuk menghasilkan metyl ester. Kemudian biodiesel diuji karakteristiknya dari pengujian menghasilkan nilai kalor 8641,473 kal/gram, densitas 8730 g/cm³, viskositas 6.815 cst, flash point 115 °C. Indonesia has the potential for the production of biodiesel fuels made from vegetables with many advantages, which can be renewed. There are many alternative fuel sources that are easily found in Indonesia to make biodiesel as one of the ingredients for seedling. The making of biodiesel from the ingredients of linseed oil obtained by means of litter seeds is dried first then the seeds are crushed and puree using a grinding machine, then after the fine seeds from the mill are pressed to get the oil. Extraction of kapok seeds produces 16-25% ml of seed oil from seed weight. The Degumming process by weighing the oil is then heated with temperatures reaching ± 50 ° C, then phosphate acid is added as much as 0.1% of the weight of the oil. With the oil temperature maintained for 60 minutes. Then the transesterification process was carried out by mixing the solution at 50 ° C with a stirring time of 90 minutes, the transesterification process using methanol and NaoH as a catalyst to produce metyl ester. Then the characteristics of the biodiesel tested from the test produced a heating value of 8641,473 cal / gram, density 8730 g / cm30, viscosity 6,815 cst, flash point 115 ° C.
Pengaruh Panjang Serat Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekuatan Impact Greencomposite Serat Kulit Buah Pinang dengan Matriks Getah Pinus Cok Istri Putri Kusuma kencanawati; NPG Suardana; I Ketut Gede Sugita; I W Budiasa Suyasa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.468 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p06

Abstract

Penelitian pemanfaatan bahan-bahan alam dalam bidang rekayasa komposit sudah menjadi sesuatu yang penting, mengingat semakin terbatasnya sumberdaya yang ada serta permasalahan lingkungan yang dapat terjadi dari penggunaan bahan-bahan non alami. Penelitian greencomposite getah pinus yang diperkuat dengan serat kulit buah pinang ini bertujuan mengetahui karakteristik mekanik berupa kekuatan tarik dan kekuatan Impact dengan memvariasikan panjang serat kulit buah pinang yaitu serbuk (5 mesh), 10 mm, 20 mm, dan 30 mm dengan fraksi volume 85% matrik getah pinus 15% serat kulit buah pinang. Dari hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 30 mm yaitu 13, 677 MPa, dengan elengation 8,998% , kekuatan Impact tertinggi dimiliki oleh greencomposite dengan panjang serat 30 mm yaitu 0,0097 j/mm2 Research on the utilization of natural materials in the field of composite engineering has become something important, given the limited resources available and environmental problems that can occur from the use of non-natural materials. The research of greencomposite pine resin which is reinforced with areca husk fibers purposed to determine the mechanical characteristics of tensile strength and Impact strength by varying the length of areca husk fibers are powder (5 mesh), 10 mm, 20 mm and 30 mm with a volume fraction of 85% pine resin and 15% areca husk fibers. From the test results obtained the highest tensile strength is owned by a composite with the fibers length of 30 mm, 13.677 MPa and elangation of 8.998%, the highest Impact strength is owned by a greencomposite with a fibers length of 30 mm which is 0,0097 j/mm2.
Eksperimental Adsorpsi dan Absorpsi Air Permukaan menggunakan Komposit hibrida Batu Basalt/ Moringa oleifera/ Tepung Lengket Alesandro Tarigan; I.D.G Ary Subagia; A.A.I.A Sri Komaladewi
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.375 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p04

Abstract

Pada penelitian ini, komposit hibrida sebagai adsorbsi dan absorpsi polutan pada air permukaan telah dibuat. Komposisi hibrida terdiri dari batu basalt (BB) dan moringa oleifera (MO) sebagai pengisi dan tepung lengket (TL) sebagai matrik. Komposisi fraksi berat yaitu 40 wt% pengisi dan 60 wt% matrik telah diaplikasikan. Proses pencetakan panas (hot-press) telah digunakan untuk memproduksi komposit hibrida masing-masing variasi dengan melalui suhu 200° Celcius dan tekanan 2000 psi. Tujuan penelitian menginovasi kemampuan bahan dalam fungsi sebagai penyerap dan pengikat polutan pada air permukaan. Perendaman komposit hibrida selama 14 hari pada air permukaan telah dilakukan untuk menguji sifat adsorpsi dan absorpsi. Turbidity dilakukan untuk menentukan nilai kekeruhan dan nilai kandungan micro-organisme pada air permukaan sebelum dan setelah penambahan komposit hibrida. Hasil pengujian ditunjukan pertambahan paling tinggi yaitu pada spesimen dengan komposisi 40% batu basalt dan 60% tepung lengket dengan pertambahan berat sebesar 21,11 gram selama 336 jam dan paling kecil pada spesimen dengan komposisi 40% moringa oleifera dan 60% tepung lengket dengan pertambahan berat sebesar 4,15 gram selama 336 jam. Pada air dilakukan pengujian terhadap kekeruhan, pH dan bakteri pada air setelah dilakukan pengujian, dimana hasil pada spesimen dengan komposisi 40% moringa oleifera dan 60% tepung dapat mengurangi bakteri coliform sebesar 78,6%. hybrid composition is consisted of basalt and moringa oleifera with filler wood flour as a matrix. The composition of heavy fractions is 40 wt% filler and 60 wt% matrix has been applied. The hot-press process has been used to produce hybrid composites of each variation through a temperature of 200° Celsius and a pressure of 2000 psi. The purpose of this research is to inovate the ability of materials to function as absorbent and as binder of pollutants in surface water. Immersion of hybrid composites for 14 days in surface water has been carried out to test the characteristic of adsorption and absorption. Turbidity is done to determine the turbidity value and the value of micro-organism content in surface water before and after the addition of hybrid composites. The test results showed the highest increase in the specimens with a composition of 40% basalt stone and 60% sticky flour with a weight gain of 21.11 grams for 336 hours and the smallest in specimens with a composition of 40% moringa oleifera and 60% wood flour with weight gain amounting to 4.15 grams for 336 hours. In the water testing of turbidity, pH and bacteria on water after testing, the results on specimens with a composition of 40% moringa oleifera and 60% wood flour can reduce coliform bacteria by 78.6%.
Cover & Preface JEM Vol. 12 (1) 2019 Ainul Ghurri
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.496 KB)

Abstract

Puji syukur tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya JURNAL ENERGI DAN MANUFAKTUR, Universitas Udayana volume 12 Nomor 1 April 2019 ini. Jurnal Energi dan Manufaktur memublikasikan 5-10 artikel ilmiah dalam bidang Teknik Mesin dalam setiap penerbitannya. Penerbitan jurnal ini bertujuan menyediakan media publikasi untuk hasil-hasil penelitian maupun kajian aplikasi di bidang Teknik Mesin serta bidang keteknikan lain yang berkaitan. Dewan redaksi mengucapkan terima kasih atas dukungan tiada henti dari rekan-rekan di kampus serta pimpinan jurusan dalam menjaga keberlangsungan penerbitan jurnal ini. Dewan redaksi juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi rekan-rekan peneliti yang mengirimkan naskahnya untuk dipublikasikan via Jurnal Energi dan Manufaktur. Dalam penerbitan JURNAL ENERGI DAN MANUFAKTUR Volume 12 Nomor 1 ini, disajikan 9 artikel, dalam berbagai topik hasil penelitian meliputi lean maintenance, material komposit dan hibrida, pompa hidram dan biodiesel. Kami berharap semoga artikel-artikel dalam jurnal ini bermanfaat bagi pembaca dan memperkuat semangat untuk ikut dalam pengembangan ilmu dan teknologi terutama di bidang Teknik Mesin. Kami tunggu naskah-naskah untuk penerbitan berikutnya.
Pengaruh Diameter Lubang Snifter-Valve Terhadap Peningkatan Tekanan Dalam Tabung Udara Pompa Hydram Made Sucipta; Made Suarda; I Nengah Suweden
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.507 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p08

Abstract

Pompa hydram telah banyak diaplikasikan terutama di daerah pedesaan atau perbukitan dimana ketersediaan suplai energy listrik menjadi kendala. Pompa hydram adalah pompa mekanis yang memanfaatkan peningkatan tekanan (water hammer) yang terjadi akibat mekanisme penutupan katup limbah secara tiba-tiba. Untuk itu pada badan pompa hydram dipasang tabung udara untuk mengurangi denyutan aliran air hasil pemompaan. Dalam kurun waktu tertentu operasi pompa hydram, jumlah udara yang ada dalam tabung udara akan terus berkurang. Untuk menggantikan volume udara dalam tabung udara tersebut maka pompa hydram dilengkapi dengan katup penghirup udara (snifter-valve). Namun dalam implementasinya, katup ini hanya berupa lubang berdiameter 1 ÷ 2 mm pada jarak sekitar 2 cm di bawah katup tekan pada badan pompa hydram. Namun sampai saat ini belum ada acuan diameter lubang snifter-valve tersebut. Oleh sebab itu, pada penelitian ini diinvestigasi besarnya peningkatan tekanan yang terjadi dalam tabung udara pompa hydram. Pada penelitian ini pompa hydram dilengkapi dengan katup hirup dengan variasi diameter lubangnya yaitu 0,5, 1,0, 1,5, 2,0 dan 2,5 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada model pompa hydram dengan pipa penggerak berdiameter 1¼ inchi yang diuji, peningkatan tekanan yang terjadi dalam tabung udara berkisar antara 0,4 sampai dengan 0,5 bar. Snifter-valve dengan lubang berdiameter 1,5 mm menghasilkan peningkatan tekanan water hammer tertinggi dalam tabung udara sehingga memberikan kerja tertinggi yang terjadi dalam pompa hydram. Hydraulic ram pumps have been implemented and installed mainly in hilly or remote area where they are facing public electrical supply problem. Hydraulic ram pumps are mechanical pumps that utilize the increased water hammer due to the sudden shutdown mechanism of the waste valve. Therefore, the hydraulic ram pump is equipped with air vessel to reduce the pulsation of the pumping water flow. Within a certain period of hydraulic ram pump operation, the amount of air present in the air vessel will continue to decrease. In order to replace the air volume in the air vessel, the hydraulic ram pump is equipped with a snifter-valve. However, in its implementation, this valve is only a hole with a diameter of 1 ÷ 2 mm at a distance of about 2 cm below the delivery valve on the body of the hydraulic ram pump. However, there has not been any reference for determining the diameter of the snifter-valve hole yet. Therefore, in this study, works carried out for investigating the magnitude of the increased pressure that occurs in the air vessel of hydram pump. In this study, a hydraulic ram pump equipped with a snifter-valve with various orifice diameters of 0.5, 1.0, 1.5, 2.0 and 2.5 mm. The results show that for the hydraulic ram pump model with 1¼ inch diameter of the drive pipe that tested, the incrising pressure in the air vessel is about 0.4 up to 0.5 bar. The snifter-valve with 1.5 mm orifice diameter generates the highest incrising pressure of water hammer pressure in the air vessel, therefore, it gives the maximum work in the hydraulic ram pump.
Pengaruh Karbon Aktif Komposit Hibrida pada Absorpsi Air Permukaan Daniel Lihoudo Williams; I.D.G Ary Subagia; AAIA Sri Komaladewi
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.545 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p09

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui unjuk kerja komposit hibrida dalam proses adsorpsi air permukaan. Komposit hibrida merupakan bahan yang terdiri dari morninga olifera (MO) dan activated carbon (AC) sebagai fillers, dan tepung lengket sebagai polimer yang diproduksi menggunakan cetakan penekanan panas (hot-press mold) pada temperatur 200°C. Komposisi filler dan polimer didasarkan pada rasio fraksi berat yaitu 40% filler dan 60% polimer. Kualitas absorpsi komposit hibrida dilakukan melalui proses perendaman dan turbidity test. Hasil pengujian perendaman benda kerja selama dua minggu adalah waktu paling optimal dari kenaikan massa komposit hibrida yang direndam pada air permukaan untuk masing-masing variasi hibrida. Peningkatan jumlah prosentase AC pada benda uji meningkatkan kekeruhan air karena adanya pelepasan unsur C pada air sesuai dengan test turbiditasnya. Kemudian, kandungan coliform dan E-coli pada air permukaan menurun disebabkan oleh meningkatnya prosentase MO pada benda uji. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa hibridisasi filler MO dan AC memberikan dampak positif terhadap kualitas air permukaan.
Pengaruh Parameter Pemotongan Pada Proses Bubut Ulir (Threading) Terhadap Kepresisian Geometri Ulir Magnesium Paduan AZ31 Gusri Akhyar Ibrahim; Alan Suseno; Arinal Hamni
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.636 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p01

Abstract

Magnesium telah dikembangkan dalam bidang kedokteran yaitu sebagai material untuk implan dalam tubuh. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa faktor utamanya adalah sifat magnesium sangat mirip dengan sifat tulang manusia. Sekrup AZ31 menunjukkan kekuatan tarik keluar yang serupa dengan sekrup stainless steel saat ditarik dari bahan tulang sintetis, dan tingkat degradasi jenis sekrup Mg-alloy di ruang tulang sumsum dan otot lebih cepat daripada di ruang tulang kortikal. Hal ini menunjukan bahwa pembuatan ulir pada magnesium AZ31 sangat mendukung untuk diaplikasikan pada bidang material biomedic. Kepresisian geometri ulir akan memberikan pengaruh terhadap kwalitas ulir, terutama pada saat ulir bekerja bila sudah digunakan sebagai penyambung tulang. Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan variasi pada parameter proses pemesinan magnesium, yaitu parameter pemotongan pada saat pembubutan ulir untuk mendapatkan hasil yang paling baik akurasinya. Hasil penelitian menunjukan nilai kesalahan tinggi ulir minimum yaitu 0,018188 mm didapatkan pada parameter kecepatan spindel 424 rpm dan kedalaman potong 0,433015. Nilai kesalahan jarak puncak ulir (pitch) minimum yaitu 0,0205 mm didapatkan pada parameter kecepatan spindel 212 rpm dan kedalaman potong 0,649523 mm. Nilai kesalahan sudut minimum yaitu 0,603 didapatkan pada parameter kecepatan spindel 212 rpm dan kedalaman potong 0,324761 mm. Magnesium has been developed in the field of medic as a material for implants. The results of previous studies show that the main factor is the characteristic of magnesium very similar to the characteristic of human bones. AZ31 screws show outward tensile strength similar to stainless steel screws when pulled from synthetic bone material, and the degradation rate of Mg-alloy screw types in the marrow and muscle bone space is faster than in cortical bone space. This shows that the screw making on magnesium AZ31 is very possible to be applied in the biomedical material field.The precision of the screw geometry will have an effect on the quality of the thread, especially when the screw works when it has been used as a bone joint. To overcome this problem, variations in the machining process parameters are carried out, the cutting parameters at the time of screw turning to get the best accuracy results. The results showed that the minimum screw depth error value is 0.018188 mm, obtained at the spindle speed parameter of 424 rpm and depth of cut 0.433015 mm. The minimum pitch error value is 0.0205 mm obtained on the parameters of the spindle speed of 212 rpm and depth of cut 0.649523 mm. The minimum angle error value is 0.603 ° obtained in the parameters of the spindle speed 212 rpm and the depth of cut 0.324761 mm.
Kekuatan Tarik dan Lentur pada Material Komposit Berpenguat Serat Jelatang I Gede Putu Agus Suryawan; NPG Suardana; I Ketut Suarsana; I Putu Lokantara; I Ketut Jaya Lagawa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.669 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p02

Abstract

Material komposit telah dikembangkan sebagai material alternatif pengganti logam dan kayu. Komposit dari matrik epoksi dengan penguat serat alam sedang dikembangkan, karena serat sintetis sulit terurai secara alami. Komposit dengan penguat serat alam lebih ramah lingkungan. Tanaman jelatang (stinging nettle) merupakan tanaman yang memiliki serat pada kulit batang. Tanaman jelatang tumbuh di seluruh wilayah Indonesia yang beriklim sedang. Di Bali banyak tumbuh di daerah Pupuan-Tabanan. Sifat yang khusus dari serat jelatang adalah kuat dan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan lentur komposit epoksi dengan penguat serat jelatang dengan fraksi volume 10%, 15%, dan 20% serat, perlakukan serat dengan NaOH 6% direndam selama 2 jam, panjang serat 5 mm dengan orientasi acak. Komposit dicetak dengan metode hand lay up. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kekuatan tarik komposit mengalami kenaikan dengan bertambahnya fraksi serat. Nilai kekuatan lentur tertinggi didapatkan pada fraksi volume serat 20% sebesar 46,693 MPa. Composite material has been developed as an alternative material, it is substitute for metal and wood. Composites from epoxy with natural fiber reinforcement are being developed, because synthetic fibers are difficult to decompose naturally. Composite with natural fiber reinforcement is more environmentally friendly. Stinging nettles are plants that have fiber on the bark. Nettle plants grow in sub-district of Indonesia with temperate climates. In Bali many grow in the Pupuan-Tabanan area. The special properties of nettle fibers is strong and light. This study aims to determine the tensile and flexural strength of epoxy composites reinforcement nettle fibers with a volume fraction of fibers 10%, 15%, and 20%, treatment fibers with 6% NaOH, soaked for 2 hours, 5 mm fiber length with random orientation. Composites are product using the hand lay up method. The results obtained from this study are that the composite tensile strength increases with rise fiber fraction. The highest flexural strength value was obtained at 20% fiber fraction of 46.693 MPa.
Komposit Epoksi Diperkuat Serat Corypha Utan: Karakterisasi Morpologi, Kekuatan Tarik Dan kekuatan Lentur Nasmi Herlina Sari; Agus Dwi Catur; Ahmad Safii
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.997 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p05

Abstract

Serat Corypha utan lamarck, yang kaya selulosa, murah, berlimpah memiliki potensi untuk penguatan pada komposit termoset. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sifat-sifat dari komposit epoksi berpenguatan serat Corypha utan lamarck. Pembuatan komposit telah dilakukan dengan menggunakan teknik vacuum bagging. Efek penambahan fraksi volume serat Corypha Utan (CU) dengan variasi 20, 25 dan 30 % (fraksi volume) terhadap morpologi, sifat kekuatan tarik dan lentur dari komposit telah diselidiki dan dianalisa. Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan fraksi volume serat Corypha Utan secara siknifikan meningkatkan kekuatan tarik dan lentur dari komposit; dikarenakan penyebaran serat merata dalam resin, dan interface yang cukup kuat terbentuk antara serat dan epoksi. Komposit CU/epoksi dengan variasi fraksi volume serat 30% (spesimen komposit CUh) memiliki nilai kekuatan dan modulus tarik sebesar tur paling tinggi sebesar 28.13 MPa dan 39.40 MPa, berturut-turut. Modulus lentur paling tinggi dimiliki oleh komposit dengan fraksi volume serat CU sebesar 30%. Analisa foto SEM memperlihatkan ikatan interface antara serat-epoksi dan fiber breakage. Hasil ini menunjukkkan bahwa komposit Cu/epoksi dapat menjadi alternatif sebagai papan komposit komersil. Corypha Utan fiber, which is rich cellulose, cheap and abundant has the potential for reinforcement in thermoset composites. This study aim is to investigate the properties of epoxy composites reinforced Corypha Utan fibers. The manufacture of composite has been done using vacuum bagging technique. The effect of increasing of the volume fraction of the Corypha utan fibers with variations of 20, 25 dan 30 % (volume fraction) on morphology, the tensile and flexural strength of composites have been investigated and analyzed. The results show that the increase of the volume fraction of Corypha utan fibers significantly increased tensile and flexural of composites; it is due to the dispersion of the fibers in epoxy, and interface bond between fiber and epoxy formed strong enough. The CU/epoxy composite with the volume fraction of the fiber of 30% (Composite CUh specimens) has the highest tensile and flexural strength value of 28,13 MPa and 39,400 MPa, respectively. The moduli’s flexural gives higher value at 30% volume fraction. SEM images demonstrate that interfacial adhesions between fiber-epoxy, and fiber breakage. The result suggests that Corypha utan fibers/epoxy composites can be a good alternative as commercial composites boards, especially for interior applications.
Simulasi Perbaikan System Maintenance dengan Pendekatan Konsep Lean Maintenance irfan irfan; Muhammad Ikhsan Hamdy
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.252 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p03

Abstract

PT. Perkebunan Nusantara V mengolah kelapa sawit yang menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dengan produksi 60-ton TBS/jam. Proses produksi yang berlangsung di Perusahaan sering mengalami pemberhentian yang diakibatkan oleh tingginya frekuensi kerusakan mesin thresher dikarenakan sistem perawatan yang belum optimal menyebabkan waktu penundaan (Down Time) 2-3 jam untuk proses perbaikan di mesin tersebut. Hal ini dapat dilihat pada data kondisi mesin thresher tahun 2018 yaitu terdapat 18 kali komponen mesin yang harus mengalami perawatan di luar dari perawatan mesin. Permasalahan ini bisa terjadi 4-5 kali dalam 1 bulan berdampak buruk pada perusahaan yaitu menurunkan jumlah rendemen. Maka dari itu pada penelitian ini akan dilakukan penentuan aktifitas perawatan mesin tresher agar kerusakan pada mesin dapat diminimalisir dengan pendekatan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dan Realibility Centered Maintenance (RCM). Dari hasil FMEA terhadap 18 komponen mesin tresher dengan RPN terbesar adalah Gearbox dengan nilai 648 poin. Selanjutnya dari hasil RCM dengan aktifitas perawatan schedule on condition dan schedule on restoration task terdapat 9 komponen. Untuk hasil dari MVSM pada proses penggantian komponen mesin tresher terdapat delay maka dilakukan simulasi arena dan penjadwalan penggantian komponen mesin, maka nilai efisiensi penggantian meningkat untuk komponen Gearbox dari 40% naik menjadi 54,26%. PT. Perkebunan Nusantara V processes oil palm which produces Crude Palm Oil (CPO) with a production of 60 tons of FFB / hour. The production process that takes place at the Company often has a stop caused by the high frequency of damage to the engine thresher because the maintenance system that has not been optimal causes a delay time (Down Time) of 2-3 hours for the repair process on the engine. This can be seen in the data on the condition of the thresher engine in 2018, which is 18 times the engine components that have to be treated outside the engine maintenance. This problem can occur 4-5 times in 1 month which has a negative impact on the company, namely reducing the amount of yield. Therefore, this research will determine the tresher engine maintenance activities so that damage to the engine can be minimized using the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) approach and Reliability Centered Maintenance (RCM). From the results of the FMEA on the 18 components of the tresher engine with the largest RPN is Gearbox with a value of 648 points. Furthermore, from the RCM results with maintenance schedule on condition activities and schedule on restoration tasks there are 9 components. For the results of MVSM in the replacement process of tresher engine components there is delay, then an arena simulation and scheduling of engine components are replaced, then the value of replacement efficiency increases for Gearbox components from 40% to 54.26%.

Page 1 of 1 | Total Record : 10