Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JITEK (Jurnal Ilmiah Teknosains)

PENGARUH JENIS INOKULUM TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA FERMENTASI TEMPE KEDELAI HITAM VARIETAS MALLIKA Wely Asmoro, Novian
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): Jitek
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknosains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam folat merupakan salah satu vitamin yang sangat penting bagi tubuh. Asam folat dapat diperoleh dari biji-bijian,  telur,  hati,  sayuran hijau dan produk makanan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulum tempe terhadap kandungan asam folat pada fermentasi tempe kedelai hitam var. Mallika.  Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1). Pembuatan inokulum tempe yang berasal dari biakan murni Rhizopusoligosphorus NRRL 2710, Rhizopusoryzae TKAA dan Rhizopusstolonifer L-153; 2). Analisis viabilitas spora pada inokulum yang telah dibuat; 3). Pembuatan tempe dari kedelai hitam varietas Mallika masing-masing menggunakan inokulum murni kemudian dilakukan analisis kandungan asam folatnya menggunakan metode Trienzyme-Microbiological Assay (AOAC 2004.05).  Hasil penelitian menunjukkan kedelai hitam varietas Mallika memiliki kandungan asam folat: 3,1 mg/kg kedelai. Perlakukan perendaman, perebusan dan pengukusan pada proses pembuatan tempe menurunkan kandungan asam folat menjadi 0,1 mg/kg kedelai, kemudian fermentasi tempe kedelai hitam selama 48 jam dengan menggunakan inokulum R. oryzae TKAA, R. stolonifer L-153 dan R. oligosporus NRRL 2710 masing-masing meningkatkan kandungan asam folat sebesar 0,9 mg/kg tempe; 1,7 mg/kg tempe dan 2,0 mg/kg tempe. Kandungan asam folat pada tempe kedelai hitam tertinggi diperoleh dari fermentasi menggunakan inokulum R. oligosporus NRRL 2710 yaitu sebesar 2,0 mg/kg tempe.
PENGARUH BLANCHING NATRIUM METABISULFIT (Na2 S2 O5 ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK MANISAN KERING BUAH SEMU JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L) Novian Wely Asmoro
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.399 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1386

Abstract

Buah semu jambu mete merupakan salah satu hasil samping dari pengolahan  kacang  mete. Tujuan penelitian ini adalah untukmempelajari pengaruh konsentrasi Na-Metabisulfit (Na2S2O5) dan lama waktu blanching pada proses pembuatan manisan kering buah jambu mete terhadap sifat fisik dan organoleptik. Metode penelitian diawali dengan proses blanching Na2S2O5, perendaman dengan larutan gula, dan pengeringan. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan dua faktor perlakuan dan dua ulangan. Lama waktu (T) dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: T1= 5 menit, T2= 10 menit, T3= 15 menit dan Konsentrasi Na2S2O5 (K) dengan 4 taraf perlakuan yaitu K1= 0% (kontrol), K2= 0,05%, K3=0,1% dan K4= 0,15%. Masing-masing perlakuan diulang dua kali. Sehingga diperoleh unit percobaan  3x4x2 = 24 unit percobaan. Analisis produk meliputi pengukuran kadar air, tekstur dan uji organoleptik terhadap (aroma, rasa, warna, tekstur, dan keseluruhan). Hasil analisis Kadar air pada produk manisan rata-rata sebesar 11%. Semakin lama waktu blanching menyebabkan nilai tekstur manisan kering jambu mete semakin keras. Semakin tinggi konsentrasi Na-Metabisulfit yang ditambahkan pada blanching menyebabkan nilai tekstur semakin lunak. Perlakuan blanching selama 10 dan 15 menit menggunakan larutan Na-Metabisulfit 0,05% memiliki penerimaan organoleptik secara keseluruhan (overall) dengan skor tertinggi sebesar 3,6 artinya produk tersebut lebih disukai panelis.
EKSTRAKSI SELULOSA BATANG TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS) METODE BASA Novian Wely Asmoro; Afriyanti Afriyanti; Ismawati Ismawati
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 4, No 1 (2018): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.103 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v4i1.1710

Abstract

Batang tanaman jagung merupakan salah satu limbah hasil pertanian yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi  NaOH pada proses ekstraksi selulosa dari batang tanaman jagung terhadap rendemen dan sifat fisik selulosa. Tahap dan metode penelitian meliputi: ekstraksi selulosa batang tanaman jagung melalui proses delignifikasi, pencucian, blanching, pengeringan dan pembuatan serbuk selulosa. Percobaan menggunakan waktu ekstraksi selama 60 menit dengan konsentrasi NaOH (K) dengan 5 taraf perlakuan yaitu K1= 10%, K2= 15%, K3= 20%, K4= 25% dan K5= 30%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali dan masing-masing dianalisis dengan dua ulangan. Sehingga diperoleh unit percobaan  3x5x2 = 30 unit percobaan. Analisis produk selulosa secara fisik meliputi pengukuran rendemen, pH, Water Holding Capacity (WHC) dan Oil Holding Capacity (OHC). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan NaOH konsentrasi 25% pada proses ekstraksi selulosa batang jagung menghasilkan rendemen tertinggi sebesar 35,61%; nilai pH rata-rata sebesar 8,66. Kemampuan mengikat air (WHC) tertinggi sebesar 8,21 g/g dan kemampuan mengikat minyak (OHC) sebesar 9,76 g/g. Kata kunci:  Selulosa, batang tanaman jagung, Ekstraksi, Natrium Hidroksida
PENGARUH BLANCHING NATRIUM METABISULFIT (NA2S2O5) TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK MANISAN KERING BUAH SEMU JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE, L) Novian Wely Asmoro
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1274

Abstract

The Aim of this research was to study the effect of the Na2S2O5 (Na-Metabisulphite) concentration and the time of blanching in the process of making candied dried fruit cashew to physical and organoleptic properties. The experimental design used is completely randomized design with two treatments and two replications factors. The length of time (T) with 3 levels of treatment, namely: T1 = 5 minutes T2 = 10 minutes, T3 = 15 minutes and the concentration of Na-Metabisulphite (K) with 4 levels of treatment; K1 = 0% (control), K2 = 0.05 %, K3 = 0.1% and K4= 0.15%. Analysis of the products include the measurement of water content, texture and organoleptic test (aroma, flavor, color, texture, and overall). The results of the analysis of water content in products an average of 11%. The longer time of blanching caused the texture of dried candied cashew increased. The higher concentration of Na-Metabisulphite in the blanching caused the value of texture decrease. Blanching treatment for 10 and 15 minutes using 0.05% Na-Metabisulphite has the overall organoleptic acceptance with the highest score of 3.6 means that the product is preferred by panelist.Keywords: candied dried fruit, cashew, Na-Metabisulphite, blanching
PENGARUH JENIS INOKULUM TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA FERMENTASI TEMPE KEDELAI HITAM VARIETAS MALLIKA Novian Wely Asmoro
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 2, No 1/Mei (2016): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.102 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v2i1/Mei.1017

Abstract

Asam folat merupakan salah satu vitamin yang sangat penting bagi tubuh. Asam folat dapat diperoleh dari biji-bijian, ?é?átelur, ?é?áhati, ?é?ásayuran hijau dan produk makanan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulum tempe terhadap kandungan asam folat pada fermentasi tempe kedelai hitam var. Mallika. ?é?áPelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: 1). Pembuatan inokulum tempe yang berasal dari biakan murni Rhizopusoligosphorus NRRL 2710, Rhizopusoryzae TKAA dan Rhizopusstolonifer L-153; 2). Analisis viabilitas spora pada inokulum yang telah dibuat; 3). Pembuatan tempe dari kedelai hitam varietas Mallika masing-masing menggunakan inokulum murni kemudian dilakukan analisis kandungan asam folatnya menggunakan metode Trienzyme-Microbiological Assay (AOAC 2004.05). ?é?áHasil penelitian menunjukkan kedelai hitam varietas Mallika memiliki kandungan asam folat: 3,1 mg/kg kedelai. Perlakukan perendaman, perebusan dan pengukusan pada proses pembuatan tempe menurunkan kandungan asam folat menjadi 0,1 mg/kg kedelai, kemudian fermentasi tempe kedelai hitam selama 48 jam dengan menggunakan inokulum R. oryzae TKAA, R. stolonifer L-153 dan R. oligosporus NRRL 2710 masing-masing meningkatkan kandungan asam folat sebesar 0,9 mg/kg tempe; 1,7 mg/kg tempe dan 2,0 mg/kg tempe. Kandungan asam folat pada tempe kedelai hitam tertinggi diperoleh dari fermentasi menggunakan inokulum R. oligosporus NRRL 2710 yaitu sebesar 2,0 mg/kg tempe.