Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN DALAM PERANCANGAN INTERIOR PUSAT REHABILITASI SERTA PEMBERDAYAAN ANJING DAN KUCING TERLANTAR Maria Yolanda Vincent; Nyoman Dewi Pebryani; I Kadek Dwi Noorwatha
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anjing dan kucing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit di Bali. Hal ini ditunjukkan dengan populasi anjing dan kucing di Bali terus meningkat setiap tahunnya. Meskipun begitu, tidak semua pemilik hewan sadar akan komitmen dan tanggungjawab dalam merawat dan mengontrol atau melatih anjing dan kucing peliharaannya, yang berujung pada peningkatan jumlah anjing dan kucing yang diterlantarkan atau dibuang. Jika dibiarkan begitu saja, hal ini dapat berdampak serius bagi manusia dan bagi terutama anjing dan kucing itu sendiri yaitu trauma fisik dan psikis. Oleh karena itu, diperlukan sebuah fasilitas tempat penampungan yang juga dapat merehabilitasi dan melatih disiplin anjing dan kucing terlantar di Bali agar siap diadopsi dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Perancangan interior pusat rehabilitasi dan pemberdayaan anjing dan kucing terlantar ini dilakukan untuk memfasilitasi anjing dan kucing yang terlantar dan masyarakat yang ingin mengadopsi dan belajar melatih hewan peliharaannya. Berdasarkan permasalahan yang dianalisis hingga solusi yang didapat berupa desain dengan konsep Karma Amlas Asih. Dalam perwujudan visualisasi konsep menggunakan pendekatan desain biofilik. Pendekatan desain biofilik yang digunakan dengan memaksimalkan unsur alam ke dalam tiap elemen interior bangunan berupa tanaman, warna, material, sirkulasi udara, cahaya, suara dan lainnya. Penggunaan desain biofilik dapat menjadi salah satu strategi desain untuk menunjang aktivitas civitas di dalam ruang yaitu manusia dan hewan (anjing dan kucing).
PERANCANGAN KRODHA GRAHA : PUSAT ANGER MANAGEMENT THERAPY DI UBUD DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT I Gusti Agung Ananta Maheswara; Cok Gede Rai Padmanaba; I Kadek Dwi Noorwatha
Jurnal Vastukara Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia belum mengadopsi pentingnya memelihara kesehatan mental layaknya mengobati atau merawat gangguan penyakit yang mengganggu kesehatan fisik. Intermittent Explosive Disorder atau IED merupakan gangguan kepribadian seseorang dalam ketidakmampuannya mengendalikan amarah yang berlebihan. Perancangan Krodha Graha sebagai pusat anger management therapy akan memfasilitasi masyarakat, khususnya penderita Intermittent Explosive Disorder, merupakan bangunan dengan konsep healing environment yang menjadi pusat terapi bagi masyarakat. Konsep healing environment pada interior melalui aplikasi warna, tekstur, material dan elemen ruang untuk menciptakan suasana tenang, santai dan nyaman pada ruangan. Sehingga memberikan proses penyembuhan mulai dari pikiran, tubuh, dan jiwa. Kengetan Ubud, Kabupaten Gianyar menjadi lokasi strategis untuk Krodha Graha, karena pada area sekitar site memiliki potensi alam yang dapat mendukung segala kegiatan anger management therapy. Istilah “Journey Into Peace Of Mind” menjadi inspirasi desain yang merujuk pada konsep Zanta Rasayana, merupakan gabungan bahasa Sanskerta yang berarti pergerakan rasa menuju ketenangan. Metode desain mengacu pada metodologi desain sebagai formulasi “thinking before drawing”, sebagai pemecahan masalah dalam visual desain dan hasil gambar kerja. Implementasi desain berfokus pada gubahan ruang sesuai kebutuhan aktivitas dan civitas baik fisik maupun psikis. Desain interior Krodha Graha diharapkan mampu memfasilitasi serta membantu proses penyembuhan pasien sehingga dapat menuju ketenangan pikiran (peace of mind), pemilihan material serta adanya sistem pengelolaan limbah yang dirancang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif akibat pembangunan pada alam sekitar.
Desain Interior Bali Modern untuk Fasilitas Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19 I Kadek Dwi Noorwatha
Bali Membangun Bali: Jurnal Bappeda Litbang Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bali Membangun Bali, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Penelitian ini untuk memaparkan kaidah desain interior Bali modern untuk fasilitas pariwisata yang akan ideal diterapkan pada masa pascapandemi COVID-19. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan adalah studi pustaka. Temuan: Prinsip desain interior Bali modern yang sesuai adalah: (1) pemanfaatan pencahayaan alami melalui bukaan maksimal dalam interior (2) pemilihan jenis permukaan material yang tidak berpori dan mudah dibersihkan (3) penerapan prinsip desain berkelanjutan pada interior (4) pemanfaatan teknologi informasi untuk mengatur durasi dan pergerakan manusia dalam interior. Implikasi: Keempat prinsip diharapkan dapat menghindari baik pada masa ataupun pasca pandemi COVID-19 sehingga industri pariwisata memberi rasa aman bagi wisatawan dan juga lebih menggali filsafat arsitektur tradisional Bali (ATB).
Rekontekstualisasi Estetika Hindu ‘Rasa’ Dalam Desain Arsitektural I Kadek Dwi Noorwatha
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 33 No 2 (2018): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v33i2.351

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas proses rekontekstualisasi estetika Hindu ‘rasa’ dalam desain arsitektural kekinian. Metodenya adalah kajian perpustakaan (library research) dengan pendekatan hermeneutik dalam menginterpretasikan objek penelitian berupa teks estetika Hindu, maupun komparasinya dengan keilmuan desain arsitektural. Literatur utamanya mengacu ke Kitab Natyashastra oleh Bharata Muni dan proses rekonstekstualisasinya menggunakan analogi dramaturgikal (Attoe, 1979) dan manifestasi ‘rasa’ ke seni visual dan arsitektur (Shetty dan Bhoosan, 2017) dan (Verma dan Gupta, 2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa estetika Hindu khususnya teori ‘rasa’ relevan dikembangkan ke dalam keilmuan desain arsitektural kekinian. Relevansi tersebut bukan semata kesesuaian istilah semata, namun juga kesesuaian dengan materi pokok kelimuan desain arsitektural seperti bentuk, penciptaan spasial, konteks arsitektural sebagai tuntutan desain arsitektural kekinian.This paper aims to discuss the process of recontextualization of Hindu aesthetics 'taste' in contemporary architectural design. The method is library research with hermeneutic approach on interpreting the Hinduism aesthetics text, as well as comparation with the science of architectural design. Its main literature refers to the Book of Natyashastra by Bharata Muni and its recontextualization process using dramaturgical analogies (Attoe, 1979) and  the manifestations of the ‘rasa’ to the visual and architectural arts (Shetty and Bhoosan, 2017) and (Verma and Gupta, 2015). The results show that 'rasa' theory of Hindu aesthetics is relevant to developed into the contemporary architectural design. Relevance is not merely the conformity of the term alone, but also in conformity with the subject matter of architectural design such as science, form, spatial creation, architectural contexts as the present architectural design demands.
TOUCH UP KAMAR PERAWATAN RUMAH SAKIT SILOAM BALI Toddy Hendrawan Yupardhi; I Kadek Dwi Noorwatha; I Nyoman Adi Tiaga; I Made Jayadi Waisnawa; Putu Ari Darmastuti; Ni Luh Kadek Resi Kerdiati; I Putu Udiyana Wasista
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.518 KB)

Abstract

Rumah Sakit Siloam Bali merupakan salah satu rumah sakit modern yang terletak di Kabupaten Badung. Dalam proses pengabdian ini, pihak mitra membutuhkan pertimbangan akademis, perihal adanya isu medical tourism. Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada bidang pengabdian masyarakat, Jurusan Desain Interior melaksanakan permintaan mitra ini sebagai pengabdian berdasarkan bidang keahlian. Tujuannya untuk memberikan sumbangsih keilmuan bagi mitra yang membutuhkan pelayanan dalam desain interior. Metode yang digunakan memiliki beberapa tahapan yaitu survey tempat, mengukur ruang, wawancara dengan klien, membuat draft desain, melakukan rapat dengan klien, dan membuat konsep desain final. Hasilnya desain yang diciptakan mengikuti kaidah-kaidah ruang rumah sakit, serta mampu memberikan kesan modern, ringan, serta menenangkan bagi pasien. Kamar-kamar yang dirancang juga mengikuti prinsip-prinsip wisata medis, memaksimalkan suasana terapeutik, mempengaruhi kondisi psikologis pasien, dan berkontribusi pada pemulihan.Selain itu, Pengabdian berjalan dengan baik dan pihak mitra sangat menyukai konsep desain yang dibuat, karena sesuai dengan kebutuhan dan permintaan mereka.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) SANGGAR KESENIAN SELONDING I Kadek Dwi Noorwatha; I Nyoman Kariasa; I Gde Made Indra Sadguna; I Putu Udiyana Wasista
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.215 KB)

Abstract

Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan memberikan pelatihan ilmu pengetahuan seperti pelatihan pembuatan lagu (gending) dan teknik permainan khususnya teknik pukul gamelan selonding dan tata kelola manajemen seni pertunjukan. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kelompok kesenian tradisional Sekaa Selonding Githa Lestari Banjar Petak Kaja, Blahbatuh-Gianyar; dan Mitra 2 adalah Sekaa Selonding Dharma Prasada Banjar Kutri, Gianyar. Metode yang dilakukan adalah metode pendampingan langsung dan workshop dengan narasumber yang kompeten. Pada penciptaan karya seni yang baru dilakukan dengan metode kolaborasi antara tim pengabdian dengan mitra. Kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dengan kegiatan tahap satu yaitu pelatihan teknik pukul dan gending bagi kelompok kesenian selonding, telah memberikan manfaat yang besar. Dengan adanya pelatihan ini, para anggota sanggar mendapatkan peningkatan kemampuan dan musikalitas dalam memainkan gamelan selonding. Mereka termotivasi mengembangkan sanggar dan melestarikan kesenian selonding sebagai salah satu gamelan kuno di Bali. Dampak kegiatan ini memberikan efek positif dalam pengembangan sekaa ke depannya. Terbukti banyak anggota baru yang mayoritas anak muda yang antusias mengikuti latihan selonding. Apresiasi masyarakat juga semakin tumbuh dengan makin banyaknya koleksi repertoar gending sekaa, terbukti dengan makin seringnya sekaa diundang untuk mengisi acara.  
Rasayatra: Eksplorasi Estetika Hindu ‘Nawarasa’ dalam Desain Interior Museum 3D Interactive Trick Art I Kadek Dwi Noorwatha; I Putu Udiyana Wasista
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 2 (2019): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i2.514

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi estetika Hindu Nawarasa sebagai bagian dari karakter lokal Bali ke dalam desain interior kekinian di Bali. Estetika Hindu Nawarasa sebagai salah satu bagian dari taksu kesenian Bali, berhubungan juga dengan sembilan jenis situasi emosi (bhava) yang menimbulkan pengalaman estetis seseorang ketika berinteraksi dengan objek seni. Nawarasa terdiri dari Shringara (cinta), Hasya (lucu), Karuna (belas kasihan), Raudra (marah), Vira (semangat), Bhayanaka (takut), Bibhatsa (jijik/muak), Adbhuta (takjub) dan Shanta (damai). Kesembilan ‘rasa’ tersebut akan diinterpretasikan ke dalam ruang arsitektural dengan analogi dramaturgikal, direkontekstualisasikan dari teks asli Nawarasa, sebagai kitab seni teater klasik India. Objek kasus yang dipilih adalah Museum 3D Interactive Trick Art yang akan dieksplorasi interior ruang utamanya menjadi 9 yang merupakan penafsiran secara visual dari estetika Hindu Nawarasa.
MENIKMATI PHO DENGAN SUASANA KHAS KOTA LAMA VIETNAM DITEPI PANTAI MATAHARI TERBIT Putu Dipta Astradinata; Kadek Aldi Agustino Salahin; Vallent Monica; Patricia Yuriqe Richella Pedor; I Kadek Dwi Noorwatha; Putu Ari Darmastuti
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini semakin banyak cafe maupun restoran yang menyajikan berbagai macam konsep dan gaya, mulai dari yang mainstream hingga yang anti-mainstream untuk memberikan kesan instagrammable pada café atau restoran tersebut. Salah satu restoran instagramable yang mencirikan pernyataan tersebut adalah Hanoi by Mevui, yang terletak di Sanur, Denpasar, Bali. Restoran ini menyuguhkan kita mulai dari makanan Vietnam yang resepnya berasal langsung dari Chef yang juga berasal dari Vietnam sendiri. Serta, ketika kita makan disini, kita akan disuguhkan kesan sebagian kecil dari Kota Lama Vietnam yang tropis dan hangat, sekaligus ditemani dengan hembusan angin pantai yang berasal dari Pantai Sanur. Hanoi by Mevui, merupakan Authentic Vietnamese Restoran yang terletak di Jl. Cemara No.33, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Visi dan Misi dari MeVui yang pertama, tentunya adalah untuk menghidangkan makanan khas Vietnam yang dapat memuaskan siapa saja yang memakannya dan membuat para pelanggan merasa senang karena rasa makanannya yang nikmat. Nama MeVui sendiri diambil dari bahasa Vietnam, dengan ‘Me’ yang berarti ‘Mom’ atau ‘Ibu’, dan ‘Vui’ yang berarti ‘Happy’ atau ‘Senang’. Atau bisa dibilang nama MeVui memiliki arti Happy Mom. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa restoran ini mengangkat konsep Kota Lama Vietnam. Mulai dari bagian fasad, interior, hingga cutlery dan perlengkapan yang digunakan di restoran ini. Kota lama yang dimaksud adalah Kota Hoi An. Ketika berkeliling kota Hoi An, mata kita akan dimanjakan dengan bangunan – bangunan, baik berupa rumah hingga restoran sekaligus yang didominasi dengan warna kuning dan desain fasad-nya yang khas.
SEJARAH KOTA TUA DENPASAR DALAM KONSEP DESAIN NADHI HERITAGE Olivia Salma Kurnia; Cahyo Satriojati; Anak Agung Ngurah Kicko Indrawan; Ida Bagus Yamara Bawana Sidemen; I Kadek Dwi Noorwatha; Putu Ari Darmastuti
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coffee Shop kini telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Sekarang ini di Bali khususnya kota Denpasar banyak terdapat kafe khusus kopi dan juga memiliki inovasi dalam mendesain ruang juga penyajian kopi sehingga banyak menarik konsumen untuk menikmati kopi di coffee shop yang ada. Nadhi Heritage bermula dari sebuah toko yang menjual kebutuhan alat tulis yang bernama UD. Nadhi yang didirikan pada tahun 1972. Coffee shop ini berada di kawasan Gajah Mada yang merupakan kawasan heritage dimana hampir seluruh bangunannya masih mempertahankan bentuk aslinya. Nadhi Heritage mengusung konsep Nostalgic in 70’s dengan gaya retro. Nostalgic in 70’s merupakan sebuah konsep desain yang mempertahankan sesuatu yang sudah diwariskan hingga saat ini sehingga menumbuhkan pengalaman nostalgia pada ruang. Tata ruang dalam desain interior bergaya retro masih menerapkan banyak bukaan. Tata ruang seperti ini merupakan kelanjutan dari desain interior sebelumnya yang menggunakan konsep perencanaan terbuka (open plan). Sehingga ruang akan terlihat luas karena ruangan tidak terbagi menjadi ruangan-ruangan dengan fungsi yang berbeda. Tempat ini menjadi suatu memento dari 50 tahun yang lalu yang berisi memori dan edukasi mengenai sejarah perintisan dari berbagai desain produk dan bangunan.
SELISIK KONSEP DESAIN INSTAGRAMMABLE PADA RESTORAN FAT MERMAID Rudi Hartono; Hannah Brigitta; Rachimatus Shadya; Ni Kadek Risda Amelia; I Kadek Dwi Noorwatha; Putu Ari Darmastuti
Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Vastukara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berkembang pesatnya media sosial, istilah instagrammable melekat pada kalangan anak muda yang menayangkan apapun yang dianggapnya memiliki nilai estetis. Semenjak media sosial yaitu Instagram – sebuah aplikasi berbagi gambar dan video kepada pengikut atau orang-orang tertentu. Berkembangnya aplikasi ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat yang hidup di abad ke-21. Kebanyakan dari mereka berlomba-lomba untuk tetap bergaya modern dengan menjadi sosok yang estetis, baik untuk tetap mengikuti tren mode, seni, atau selera. Restoran di seluruh dunia pun mengambil tindakan dalam bisnis mereka, dikarenakan media sosial dapat menarik anak muda untuk mengunjungi dan berbagi pengalaman mereka di restoran dengan mempromosikan bisnisnya melalui gambar dan video yang dibagikan secara gratis. Maka, untuk merealisasikan ide tersebut, pemilik restoran menciptakan konsep yang memikat pada bisnis mereka dari bagian terdalam sampai terluar. Konsep adalah aspek yang vital di dalam menjalankan sebuah bisnis, terutama jika Anda ingin menarik anak muda untuk datang dan berkunjung ke tempat Anda. Salah satu hal yang paling umum dilakukan oleh setiap restoran adalah membuat konsep desain interior yang instagrammable untuk menyukseskan bisnisnya. Penulis ingin mengenalkan konsep desain interior unik Fat Mermaid yang memiliki citra untuk bersaing dan bertahan dari kompetitor di sekitarnya. Oleh karena itu, diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada pembaca.