Claim Missing Document
Check
Articles

Berobat Aja Kok Repot: Telaah Opini Publik Kontroversi Pernyataan Menteri Kesehatan Pada Unggahan Akun Instagram @Lambe_Turah Shinta Riski Amanda; Asmaul Husna; Yuhdi Fahrimal
INSANI Vol 9 No 2 (2022): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaminan kesehatan merupakan hak setiap warga yang harus dipenuhi oleh negara tanpa ada diskriminasi. Pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang orang kaya tidak dianjurkan untuk menggunakan layanan Badan Penyedia Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengundang kontroversi. Di media sosial berita pernyataan Menteri Kesehatan diunggah dan mendapatkan respon yang beragam salah satunya di akun Instagram @Lambe_Turah. Akun yang berfokus pada informasi selebriti dan peristiwa viral ini memiliki 11 juta pengikut sehingga setiap informasi yang dibagikan akan mendapat tanggapan yang sangat banyak. Riset ini bertujuan untuk menganalisis komentar warganet terkait pernyataan Menteri Kesehatan dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan perspektif teori opini publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kualitatif terhadap komentar masyarakat di akun Instagram @Lambe_Turah. Analisis difokuskan pada nada komentar yang dikategorikan dalam tiga tipe, yaitu, kontra, pro, dan netral dimana setiap tipe tersebut akan dihitung frekuensinya. Hasil penelitian menemukan bahwa tipe nada komentar warganet didominasi oleh kontra dengan jumlah 1995 komentar, sedangkan untuk nada komentar dukungan terhadap narasi Menteri Kesehatan hanya ada dua komentar saja. Peneliti berkesimpulan bahwa dalam era digital pemerintah harus hati-hati dalam membuat pernyataan publik. Media sosial merupakan ruang publik dimana narasi kebijakan pemerintah dengan cepat mendapat umpan balik dari publik dan berpengaruh terhadap pembentukan kebijakan. Riset ini memberikan saran dalam pengembangan kajian opini publik di era media sosial.
Berobat Aja Kok Repot: Telaah Opini Publik Kontroversi Pernyataan Menteri Kesehatan Pada Unggahan Akun Instagram @Lambe_Turah Shinta Riski Amanda; Asmaul Husna; Yuhdi Fahrimal
INSANI Vol 9 No 2 (2022): INSANI
Publisher : STISIP Widuri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaminan kesehatan merupakan hak setiap warga yang harus dipenuhi oleh negara tanpa ada diskriminasi. Pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang orang kaya tidak dianjurkan untuk menggunakan layanan Badan Penyedia Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengundang kontroversi. Di media sosial berita pernyataan Menteri Kesehatan diunggah dan mendapatkan respon yang beragam salah satunya di akun Instagram @Lambe_Turah. Akun yang berfokus pada informasi selebriti dan peristiwa viral ini memiliki 11 juta pengikut sehingga setiap informasi yang dibagikan akan mendapat tanggapan yang sangat banyak. Riset ini bertujuan untuk menganalisis komentar warganet terkait pernyataan Menteri Kesehatan dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan perspektif teori opini publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kualitatif terhadap komentar masyarakat di akun Instagram @Lambe_Turah. Analisis difokuskan pada nada komentar yang dikategorikan dalam tiga tipe, yaitu, kontra, pro, dan netral dimana setiap tipe tersebut akan dihitung frekuensinya. Hasil penelitian menemukan bahwa tipe nada komentar warganet didominasi oleh kontra dengan jumlah 1995 komentar, sedangkan untuk nada komentar dukungan terhadap narasi Menteri Kesehatan hanya ada dua komentar saja. Peneliti berkesimpulan bahwa dalam era digital pemerintah harus hati-hati dalam membuat pernyataan publik. Media sosial merupakan ruang publik dimana narasi kebijakan pemerintah dengan cepat mendapat umpan balik dari publik dan berpengaruh terhadap pembentukan kebijakan. Riset ini memberikan saran dalam pengembangan kajian opini publik di era media sosial.
Hubungan Pendapatan Keluarga dan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Asmaul Husna; Ratna Willis; Nuzulul Rahmi; Dira Fahkrina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2874

Abstract

World Health Organizations  (WHO) memperkirakan 165 juta anak di bawah usia 5 tahun di dunia terkena dampak kekurangan gizi. Salah satunya yaitu kegagalan pertumbuhan linier atau  stunting. Secara global sekitar 1 atau 4 balita mengalami  stunting (Nutrition, 2013). Di Indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)  balita sangat pendek  tahun 2018 terdapat 11,5%, sedangkan balita pendek sebesar 19,3%. Data  stunting balita tahun 2018 yaitu sebesar 30,8% (Kemenkes, 2018).Secara nasional prevalensi sangat pendek dan pendek tertinggi (urutan pertama) diduduki oleh Nusa Tengga Timur (NTT) sebesar 42,6%, Sulawasi Barat 39,8% dan Provinsi Aceh sebesar 37,3%  (Al Rahmad et al., 2020).  Stunting  telah diidentifikasi sebagai prioritas kesehatan masyarakat utama, dan ada target khusus untuk mengurangi prevalensi stunting  sebesar 40% antara tahun 2010 dan 2025 (Arbie & Labatjo, 2019). Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Walaupun prevalensi balita stunting menunjukkan penurunan, namun prevalensi ini masih tergolong tinggi. Pada tahun 2019, prevalensi balita stunting Indonesia sebesar 27,7 persen atau dengan kata lain 28 dari 100 balita menderita stunting (Profil Statistik Kesehatan, 2019). Stunting merupakan permasalahan yang disebabkan karena multifaktor. Faktor individu maupun faktor keluarga dapat menyebakan terjadinya stunting. Dampak buruk yang akan timbul dari kejadian stunting dalam jangka pendek adalah terganggunya kecerdasan intelektual, perkembangan otak, fisik maupun gangguan metabolisme tubuh pada anak. Anak yang mengalami stunting sebelum usia 6 bulan, akan mengalami pertumbuhan yang terganggu sehingga terjadi kekerdilan lebih berat menjelang usia dua tahun. Sedangkan dampak jangka panjang akibat stunting yaitu besarnya resiko terkena penyakit tidak menular, kesehatan yang memburuk, intelektual atau kecerdasan dan prestasi pendidikan di masa anak – anak menjadi buruk (Tsaralatifah, 2020). Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejdian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang. Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas sukajaya sabang pada 3-11 Juni tahun 2022. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh balita 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja puskesmas sukajaya sabang pada bulan Januari sampai April tahun 2022 berjumlah 337 orang. Sampel pada penelitian ini adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang berusia 24-36 bulan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Probability Sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling yang digunakan Proporsional Sampling, yaitu menentukan sampel dari kelompok- kelompok individu tertentu. Jadi jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 77 balita yang berusia 24-36 bulan. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penelitian dapat menyimpulkan hasil dari penenelitian sebagai berikut terdapat tidak Ada hubungan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang p- value = 0,204  dan Tidak ada hubungan antara Pemberian Asi Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang p- value = 0,346.Kata kunci : pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif dan kejdian stuntingThe World Health Organization (WHO) estimates that 165 million children under the age of 5 in the world are affected by malnutrition. One of them is the failure of linear growth or stunting. Globally around 1 or 4 toddlers experience stunting (Nutrition, 2013). In Indonesia, based on the results of basic health research (Riskesdas), very short toddlers in 2018 were 11.5%, while short toddlers were 19.3%. The 2018 toddler stunting data was 30.8% (Ministry of Health, 2018). Nationally the highest prevalence of very short and short stunting (first place) was occupied by East Nusa Tenggara (NTT) at 42.6%, West Sulawesi 39.8% and Aceh Province is 37.3% (Al Rahmad et al., 2020). Stunting has been identified as a key public health priority, and there is a specific target to reduce the prevalence of stunting by 40% between 2010 and 2025 (Arbie & Labatjo, 2019). Indonesia is a country with a high prevalence of stunting compared to other middle-income countries. Although the prevalence of stunting under five has decreased, this prevalence is still relatively high. In 2019, the prevalence of stunting under five in Indonesia was 27.7 percent or in other words, 28 out of 100 under five suffer from stunting (Health Statistics Profile, 2019). Stunting is a problem caused by multifactors. Individual factors and family factors can cause stunting. The negative impact that will arise from stunting in the short term is the disruption of intellectual intelligence, brain development, physical and metabolic disorders in children. Children who are stunted before the age of 6 months will experience stunted growth resulting in more severe stunting before the age of two. Meanwhile, the long-term impact of stunting is the high risk of contracting non-communicable diseases, deteriorating health, intellectual or intelligence and educational achievement in childhood becomes worse (Tsaratifah, 2020). To determine the relationship between family income and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City. This research was carried out in the working area of the Sukajaya Sabang Health Center on June 3-11 in 2022. The population in this study were all toddlers 24-36 months who were in the working area of the Sukajaya Sabang Health Center from January to April 2022 totaling 337 people. The sample in this study were toddlers who visited the Puskesmas in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, aged 24-36 months. The sampling technique in this study was Probability Sampling, namely a sampling technique that provides equal opportunities for each element (member) of the population to be selected as a member of the sample. The probability sampling technique used is proportional sampling, namely determining samples from certain groups of individuals. So the total number of samples in this study were 77 toddlers aged 24-36 months. The results of bivariate analysis show that based on the results of the research that has been done, the research can conclude that the results of the research are as follows: there is no relationship between family income and the incidence of stunting in toddlers aged 24-36 months in the working area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, p-value = 0.204 and There is no relationship between Exclusive Breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged 24-36 months in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, p-value = 0.346.Keywords: family income, exclusive breastfeeding and stunting
Studi Crossectional Status Gizi Remaja Putri di SMAN 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Nuzulul Rahmi; Asmaul Husna; Periskila Dina Kali Kulla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.3011

Abstract

Masalah yang sering terjadi pada remaja yang mengalami pubertas salah satunya terkait dengan status gizi. Remaja putri termasuk kelompok yang rentan mengalami masalahan gizi yang dapat diakibatkan oleh diet yang ketat, kebiasaan makan yang buruk, gaya hidup (life style), penyakit infeksi, penilaian pada diri sendiri (citra tubuh), aktivitas fisik yang dilakukan, kualitas tidur serta pengetahuan tentang gizi yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan durasi tidur dengan status gizi remaja putri di SMAN 1 Baitussalam. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain crosssectional study, populasi adalah remaja putri berjumlah 232 orang kemudian sampel dikecilkan dengan menggunakan rumus Slovin dengan margin of error 10%  sehingga sampel menjadi 70 orang. Penelitian dilakukan dari tanggal 02 s/d 16 Desember 2022. Analisa data ini menggunakan uji statistik Chi Square dengan bantuan komputerisasi nilai kemaknaan (a) 0,05 dengan nilai keyakinan 0,95. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara durasi tidur (p value 0,009) dan pola makan (p value 0,01) dengan status gizi remaja putri di SMAN 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.Kata Kunci : Status gizi, durasi tidur, pola makanOne of the problems that often occur in adolescents who are experiencing puberty is related to nutritional status. Adolescent girls are a group that is vulnerable to nutritional problems which can be caused by strict diets, poor eating habits, lifestyle, infectious diseases, self-assessment (body image), physical activity carried out, sleep quality and knowledge. about balanced nutrition. This study aims to determine the relationship between sleep duration and nutritional status of young women at SMAN 1 Baitussalam. This research is descriptive analytic with a cross-sectional study design, the population is 232 young women, then the sample is reduced using the Slovin formula with a margin of error of 10% so that the sample becomes 70 people. The research was conducted from 02 to 16 December 2022. This data analysis used the Chi Square statistical test with the help of a computerized significance value (a) of 0.05 with a confidence value of 0.95. The results showed that there was a relationship between sleep duration (p value 0.009) and diet (p value 0.01) with the nutritional status of young women at SMAN 1 Baitussalam, Aceh Besar District.Keywords: Nutritional status, sleep duration, dietary habit
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP LIMBAH PETERNAKAN SAPI POTONG BADAN USAHA MILIK DESA PUSAKA INDATU Ahmad Syakir; Mustafa Kamal; Asmaul Husna
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 6 No 5 (2022): Lentera, Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas persepsi masyarakat terhadap limbah ternak sapi (studi kasus di BUMD Pusaka Indatu Desa Blang Weu Baroh Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2022. Survei bersifat deskriptif. Besar sampel kualitatif adalah 35 orang yang tinggal di sekitar peternakan sapi. Data BUMD Pusaka Indatsu dikumpulkan melalui survei dan wawancara kuesioner. Data diolah secara deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan garis kontinum berdasarkan skor yang diperoleh dari setiap pertanyaan Variabel limpah terdiri dari dua metrik yaitu bau dan kebersihan Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap limpah dari peternakan BUMD di Pusaka Indatu berada pada kategori tidak terganggu.
RE-ORGANISASI BADAN USAHA MILIK DAERAH: UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAERAH ADJI SURADJI MUHAMMAD; Irman Irman; Asmaul Husna; Eka Suswaini
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol. 17 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v17i1.547

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana re-organisasi yang harus dilakukan oleh PT. Tanjungpinang Makmur Bersama sebagai Badan Usaha Milik Daerah. Sejak berdiri tahun 2010, PT. Tanjungpinang Makmur Bersama belum mampu memberikan kontribusi maksimal kepada Kota Tanjungpinang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada PT. Tanjungpinang Makmur Bersama sebagai Badan Usaha Milik Daerah Kota Tanjungpinang. Melalui wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan observasi serta diskusi kelompok terpumpun maka data yang didapat selanjutnya diolah untuk dianalisis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa PT. Tanjungpinang Makmur Bersama sejak berdiri hingga 2019 belum mampu menjalankan misi yang diembannya secara optimal. Diperlukan re-organisasi dalam menjalankan misi yang demban oleh PT. Tanjungpinang Makmur Bersama agar mampu memberikan hasil yang maksimal sebagaimana yang diamanatkan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang. Kata Kunci: re-organisasi, BUMD, kemandirian daerah
BIOPESTICIDES FROM PAPAYA LEAVES AND TEMBELEKAN LEAVES TO CONTROL ARMYWORM PESTS (Spodoptera Litura F) F Fachraniah; Asmaul Husna; E Elwina
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 21, No 01 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v21i01.4237

Abstract

Biopesticides made from papaya leaves and tembelekan leaves to control armyworm pests (Spodoptera litura F) have been carried out, these two plants are relatively easy to find around us and contain active compounds that have the potential as insecticides. Plant extracts are obtained by maceration using ethanol solvent p.a, then evaporated to separate the extract and solvent so that an extract is obtained. The variables of the study conducted were the composition of P100: T10, P90: T10, P80: T20, P70: T30, and P0: T100. Soaking time 1-4 days and applied to armyworm (Spodoptera litura F) for 2 hours. The results of the study reached the quality of P100:T0 and P90 biopesticides; T10 with a soaking time of 1-3 days obtained an average armyworm mortality of 88.6%. The characteristics of biopesticides produced from tannin levels and flavonoid levels have a positive correlative relationship with the mortality power of gryak caterpillars (Spodoptera litura F), P100: T0 there are 0.0366% tannin levels and 1.58% flavonoid levels with 76% mortality power and P90:T10 there are 0.03725 tannin levels and 1.6394% falvonoid levels with 100% mortality power. Keywords: Biopesticides, Mortality, and Spodoptera litura F
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Mp-Asi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh Asmaul Husna; Fauziah Andika; Meila Sahrina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3369

Abstract

MP-ASI merupakan makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 6 bulan guna memenuhi kebutuhan zat gizi selain ASI. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemberian MP-ASI yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu serta dukungan keluarga. Pengetahuan yang dimiliki ibu sangat berkaitan dengan sikap ibu dalam memberikan MP-ASI pada anak. Kemudian dukungan keluarga sangat diperlukan ibu dalam upaya memberikan MP-ASI yang benar pada anak. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya pada tanggal 17 Juli - 5 Agustus tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan sebanyak 423 orang. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah secara proporsional sampling sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dengan pengolahan data statistik uji chi square. Berdasarkan hasil uji statistik hubungan pengetahuan dengan pemberian MP-ASI didapatkan p value 0,000 dan hubungan sikap dengan pemberian MP-ASI didapatkan p value 0,000. Kemudian hubungan dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI didapatkan p value 0,000. Ada hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Banda Raya Kota Banda Aceh. Diharapkan kepada ibu agar lebih meningkatkan informasi khususnya tentang pemberian MP-ASI sehingga dapat memberikan MP-ASI yang benar pada anak.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga & Pemberian MP-ASIFood are food for the mother milk or brew containing nutrients given to children aged over 6 months to meet need the nutrients other than water mother milk. Many factors can affect feeding mother's milk companion, mother's knowledge, Mother's attitude as well as family support. Mother's knowledge has a lot to do with the mother's attitude in feeding mother's milk companion to the child. Then the family support is desperately needed by the mother in an effort to feed the mother's milk companion properly to the child. To know the factors associated with the administration of breast milk supplementary food in children aged 6-24 months in the working area of community health center the Banda Raya in City Banda Aceh. The kind of research is analytic by approach cross sectional. This research was carried out in the working area of community health center the Banda Raya on 17 July - 5 August year 2023. The population in this study is the entire mother who has a 6-24 month child as many as 423 people. The technique used in sampling is proportional sampling so that the sample in this study was 81 people. Research instruments in this research using sheets of the questionnaire by processing statistics namely the chi square. Statistically knowledge with the provision of food for the mother milk p value 0,000 and relations with the provision of food for the mother milk p value 0,000. Family support and the provision of food for the mother milk p value 0,000. There is a knowledge, attitude and support to families with the administration of breast milk supplementary food in children aged 6- 24 months in the working area of community health center the Banda Raya in City Banda Aceh. Is expected for the mother to increase her information especially on feeding the mother's milk companion so that she can provide the child with the proper mother's milk companion food.Keywords: Knowledge, Attitude, Family Support & A Feeding The Mother Milk
Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh Herlinawati Herlinawati; Asmaul Husna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3341

Abstract

Menurut Word Health Organization (WHO), dilaporkan sebanyak 390 juta demam dengue dengan 96 juta setiap tahunnya dilaporkan mengalami manifestasi klinis DBD. Kasus DBD naik setiap tahun dimana terjadi kenaikan 8 kali lebih banyak dalam 20 tahun terakhir dengan 505.430 kasus di tahun 2000 jadi 4,2 juta kasus di tahun 2019. Kematian akibat penyakit ini juga meningkat 4 kali lipat dari tahun 2015 dengan 960 kematian menjadi 4.032 kematian pada tahun 2019. Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh pada tanggal 14 Agutus - 18 Agustus tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di poli penyakit dalam sebanyak 503 orang. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah secara accidental sampling sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 orang. Analisa data dalam penelitian ini yaitu analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square. hasil penelitian peneliti terhadap 35 responden, didapatkan p-value = 0,010 artinya nilai α = < 0,05 sehingga ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian demam berdarah deungue pada pasien di poli Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Diharapakn kepada seluruh masyarakat dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD akan menjadi masukan bagi masyarakat, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan Derajat kesehatan dan terbebas dari penyakit DBD.Kata kunci: Sanitasi lingkungan, Demam Berdarah DengueAccording to the World Health Organization (WHO), as many as 390 million dengue fevers are reported, with 96 million each year reported to experience clinical manifestations of dengue fever. DHF cases increase every year, with an increase of 8 times more in the last 20 years with 505,430 cases in 2000 to 4.2 million cases in 2019. Deaths from this disease also increased 4 times from 2015 with 960 deaths to 4,032 deaths. in 2019. This research is an analytical survey research type with a crosssectional approach. This research was conducted at the Iskandar Muda Level II Hospital in Banda Aceh on 14 August - 18 August 2023. The population in this study was all 503 patients in the internal medicine clinic. The technique used in sampling was accidental sampling so that the sample in this study was 35 people. Data analysis in this research is univariate and bivariate analysis using the chi square statistical test. The results of the researcher's research on 35 respondents, obtained p-value = 0.010, meaning the α value = <0.05, so there is a relationship between environmental sanitation and the incidence of deungue hemorrhagic fever in patients at the Iskandar Muda Level II Hospital Polyclinic in Banda Aceh. It is hoped that the entire community by knowing the factors that influence the incidence of dengue fever will provide input for the community, so that appropriate steps can be taken to improve the level of health and be free from dengue fever.Keywords: Environmental sanitation, Dengue Hemorrhagic Fever