Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Tungau Hama pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Hamidah .; Helda Orbani Rosa; M. Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 1 (2020): Edisi Februari 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i1.333

Abstract

Tungau merupakan salah satu hama penting pada tanaman pepaya. Berbagai jenis tungau telah diketahui menyebabkan kerusakan baik di lahan hingga penyimpanan. Data spesies dan keanekaragaman spesies hama tungau pada tanaman pepaya di Kalimantan Selatan belum tersedia sehingga perlu dilakukan penelitian dan identifikasi spesies. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan spesies tungau hama pada tanaman pepaya di Kalimantan Selatan terutama pada daerah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survei pada 3 varietas pertanaman pepaya yaitu papaya California, Hawai dan Merah Delima yang terserang tungau kemudian dilakukan pengambilan sampel secara purposive sampling. Pada pertanaman pepaya di Kota Banjarbaru ditemukan 4 spesies tungau hama yaitu Tetranychus piercei (196 ekor), Aculops pelekassi (13 ekor), Brevipalpus phoenicis (8 ekor) dan Eutetranychus africanus (8 ekor) sedangkan pada Kabupaten Tanah Laut hanya ditemukan 2 spesies tungau hama yaitu, T. piercei (2361 ekor) dan E. africanus (1 ekor). Populasi yang paling banyak ditemukan yaitu T. piercei (2557 ekor) dan populasi yang paling sedikit terdapat pada B. phoenicis (8 ekor).
Pengaruh Aplikasi Larutan Bawang Putih Terhadap Intensitas Serangan Hama Kutu Daun Cabai Siti Nur Azizah; M Indar Pramudi; Yusriadi .
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 1 (2020): Edisi Februari 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i1.334

Abstract

Produksi cabai di Kalimantan Selatan dari tahun 2014-2016 mengalami penurunan yang disebabkan oleh serangan hama. Salah satu hama utama cabai adalah kutu daun (aphid) yang tidak hanya merusak tanaman, namun juga sebagai vektor virus penyakit sehingga tanaman cabai mengalami gagal panen atau produktivitasnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi larutan bawang putih terhadap intensitas serangan hama kutu daun pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan (Februari-Juni 2019). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan larutan bawang putih berpengaruh terhadap intensitas serangan, namun tidak berpengaruh terhadap jumlah populasi kutu daun (aphid). Hal tersebut dikarenakan larutan bawang putih bersifat antivirus sehingga mampu menginaktifkan virus yang terbawa kutu daun.
Efektivitas Rendaman Kulit Bawang Merah Terhadap Hama Daun Tomat Pada Masa Vegetatif Yulike Alivianiangsih; M Indar Pramudi; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.411

Abstract

Produksi tomat dari tahun 2013-2015 mengalami penurunan yang salah satunya disebabkan oleh serangan hama. Hama utama tomat yaitu ulat grayak (Spodoptera litura) seringkali menyebabkan tanaman tomat mengalami gagal panen atau produktivitasnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi rendaman kulit bawang merah terhadap hama daun tomat pada masa vegetatif. Penelitian berlangsung selama 5 bulan (Februari-Juli 2019). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan masing-masing diulang 4 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan rendaman kulit bawang merah tidak berpengaruh terhadap intensitas kerusakan daun tomat.
Potensi Ekstrak Umbi Gadung (Discorea hispida Dennst) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Mortalitas Wereng Batang Coklat (Nilavarpata lugens Stal) Yunita Ambar Wati; Samharinto Soedijo; M Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 3 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i3.520

Abstract

Potensi ekstrak umbi gadung (Discorea hispida Dennst) sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas wereng batang coklat (Nilavarpata lugens Stal) telah diteliti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak umbi gadung sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan WBC dan menentukan nilai LD50. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan tingkat konsentrasi K (kontrol), P1 (5%), P2 (7,5%), P3 (10%) dan P4 (12,5%) dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 24 jam selama 192 jam. Hasil penelitian menunjukkan LD50 untuk ekstrak umbi gadung yaitu sebesar 6,05 ml dan ekstrak umbi gadung mampu mematikan WBC dengan mortalitas sebesar 96,67% untuk perlakuan P1, P2, dan P4 setelah 192 jam pengamatan
Uji Efektivitas Pemberian Serbuk Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Mortalitas Kutu Beras (Sitophilus oryzae L.) Muhammad Yunidra Rahman; Dewi Fitriyanti; Lyswiana Aphrodyanti; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.667

Abstract

Salah satu masalah utama dalam penyimpanan beras adalah serangan hama Sitophilus oryzae. Sejauhini upaya pengendalian yang aman bagi manusia dan efektif untuk menghambat reproduksi kutu berasmasih terus diupayakan. Salah satunya adalah dengan menggunakan pestisida nabati, oleh karena ituperlu dilakukan pengendalian yang aman bagi manusia salah satunya adalah penggunaan pestisidanabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk daun sirih merah (Piper crocatum)terhadap mortalitas kutu beras (S. oryzae). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) satu faktor 5 perlakuan dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati yaitu mortalitas kutu beras,efikasi serbuk daun sirih merah dan persentase kerusakan beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemberian perlakuan serbuk daun sirih merah dengan berbagai dosis mampu menekan populasi S.oryzae namun serbuk daun sirih merah belum dapat dikatakan efektif, karena berdasarkanperhitunganrumus abbot (1925) rata-rata kematian tertinggi hanya mencapai 47,50%, sedangkankematian kutu beras harus mencapai 70% agar bisa dikatakan efektif. Persentase kerusakan berasterendah terdapat pada perlakuan dengan dosis 2,5 gram yaitu sebesar 0,18%. Beras yang dirusak olehS. oryzae sebagian menjadi bubuk dan ada sebagian yang masih utuh berbentuk beras namun memilikibanyak lubang akibat serangan S. oryzae.
Identifikasi Lalat Buah Pada Buah Naga Super merah (Hylocereus costaricensis) Ahmad Syarifudin; Dewi Fitriyanti; M. Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.668

Abstract

Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan buah yang tergolong ke dalam kelompok kaktus atau famili Cactoceae.Kabupaten Tanah Laut (Provinsi Kalimantan Selatan) adalah Salah satu wilayah penghasil buah naga terbesar diIndonesia. Keadaan tekstur tanah yang halus (lempung berliat hingga berliat) dan kondisi iklim daerah TanahLaut sangat mendukung untuk pengembangan bisnis kedepannya. Salah satu faktor yang dapat menurunkanproduksi buah naga yaitu lalat buah. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi Jenis (spesies) lalat buahyang menyerang pertanaman buah naga yang berada di Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang danDesa Tampang Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa spesies lalat buah yang teridentifikasi di Desa Tampang Kecamatan Pelaihari antara lain:Bactrocera carambolae, Bactrocera umbrosa, Bactrocera ocipitalis, dan Bactrocera dorsalis, sedangkan diDesa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang teridentifikasi lima jenis antara lain: Bactrocera carambolae,Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, Bactrocera ocipitalis, dan Drosophilla melanogaster.
Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Biji Pinang Muda Terhadap Moluska Non Target Noorjannah Noorjannah; Muhammad Indar Pramudi; Samharinto Soedijo
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.761

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pestisida nabati biji pinang muda sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas moluska non target.. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan 4 perlakuan tingkat konsentrasi E0 (kontrol), E1 (20%), E2 (30%) dan E3 (40%) dengan 3 ulangan. Larutan pestisida nabati biji pinang muda pada konsentrasi 40% mampu mematikan moluska non target dengan mortalitas sebesar 55% untuk siput cangkang, persentase mortalitas sebesar 56,67% untuk siput tutut dan persentase mortalitas 95% untuk keong mas.
Uji Efektifitas Konsentrasi Larutan Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Dalam Menghambat Perkembangan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) Pada Tanaman Cabai Rawit Muhammad Randy; Noor Aidawati; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.762

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi larutan daun ketepeng cina dan konsentrasinya yang mampu dalam menghambat perkembangan penyakit antraknosa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret - Mei 2020. Penelitian menggunakan (RAL) 1 faktor dan 6 perlakuan serta diulang sebanyak 4 kali. Dengan menggunakan konsentrasi yaitu 5, 10, 15, 20, 25 ml.l-1 larutan daun ketepeng cina + Colletotrichum sp. berdasarkan hasil pengamatan masa inkubasi diketahui bahwa rata-rata serangan antraknosa muncul pada hari ketiga dan keempat setelah pengaplikasian. Pada kejadian penyakit konsentrasi (5 ml.l-1) menimbulkan kejadian penyakit terendah yaitu 84.00% dan pada konsentrasi (15 ml.l-1) menimbulkan kejadian penyakit tertinggi sebesar 95.00%.
Pemanfaatan Serbuk Kulit Durian Sebagai Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Moler Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Ria Putri Rahmayani; Salamiah .; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.768

Abstract

Fusarium oxysporum merupakan penyakit penting pada bawang merah. Gejala khas yang ditimbulkan berupa daun yang memelintir sehingga penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit moler. Pengendalian yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan pestisida kimia. Memperhatikan dampak negatif dari pestisida kimia berupa kerusakan lingkungan dan terancamnya kesehatan makhluk hidup non target maka salah satu solusinya adalah dengan menggunakan pestisida nabati yang ramah lingkungan dan lebih aman seperti memanfaakan kulit buah durian. Kulit buah durian telah dikonfirmasi mengandung senyawa yang bersifat sebagai antifungi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi kulit durian dalam bentuk serbuk sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit F. oxysporum pada tanaman bawang merah. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu in vitro dan in vivo. Metode penelitian yang dilakukan pada in vivo adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan (kontrol negatif (Inokulasi F. oxysporum), kontrol positif (F. oxysporum+Fungisida (Benomil), Serbuk kulit durian 0,125 kg/ha + F. oxysporum, Serbuk kulit durian 0,25 kg/ha + F. oxysporum, Serbuk kulit durian 0,375 kg/ha+ F. oxysporum) dan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan serbuk kulit durian berpotensi dijadikan sebagai pestisida karena mampu menghambat pertumbuuhan F. oxysporum baik secara in vitro ataupun in vivo.
Inventarisasi Lalat Buah pada Cabai Rawit (Capsicum frustescens l.) di Desa Karya Maju Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Syahri Rajab Al Rahmat; Elly Liestiany; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 3 (2021): Edisi 4(3): Oktober 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i3.906

Abstract

One of the obstacles in the cultivation of cayenne pepper plants is the invasion of fruit flies. Yield reduction caused by fruit flies ranges from 50-75% moreover can reach 100% The aim of this research is to identify the species of fruit flies that attack cayenne pepper plantations. In this research, the total number of fruit flies caught was 2,786. Land 1 (1,352 individuals) and land 2 (1, 434 individuals). There were 4 species identified in the cayenne pepper field, namely Bactrocera dorsalis, B. papaya, B. carambolae, and B. umbrosa. B. dorsalis predominates in all these species. The highest number of species was B. dorsalis (858 individuals in field 1 and 866 individuals in land 2), B. papayae (368 individuals in field 1 and 393 individuals in land 2). B. carambolae (117 individuals in land 1 and 171 individuals in land 2). land 2), B. umbrosa (9 individuals in field 1 and 4 individuals in field 2).