Claim Missing Document
Check
Articles

MUSEUM BIOLOGI DI KOTA MALANG, TEMA ARSITEKTUR LANDMARK Ruth Dyan Novitasari Darius; Bambang Joko Wiji Utomo; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malang merupakan kota pendidikan dan juga kota wisata sehingga diperlukan sarana pendukung berupa fasilitas umum yang juga berfungsi sebagai fasilitas pendidikan. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan manusia). Tidak adanya museum biologi di Indonesia yang layak juga menjadi salah satu latar belakang perancangan. Museum Biologi merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan fungsi untuk menyimpan koleksi dan melestarikan benda-benda terkait ilmu hayati dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan mengenai benda-benda yang penting bagi kebudayaan dan llmu Pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu sains (biologi). Oleh karena itu, koleksi dalam museum biologi berupa koleksi zoologi, botani, anatomi tubuh manusia, ekosistem, dan tokoh biologi. Museum biologi, selain berfungsi menyimpan koleksi bersejarah juga berfungsi sebagai museum yang mewadahi pengetahuan dan juga dapat menjadi daya tarik kota Malang. Dan untuk menjadi daya tarik kota Malang sebagai kota pendidikan dan wisata, maka museum dirancang dengan mempertimbangkan kawasan dan di desain secara menarik tetapi tetap tidak mengilangkan fungsi utamanya sebagai wadah ilmu pengetahuan dan pelestarian sejarah.
TOYOTA CENTER DI KOTA MALANG, TEMA ARSITEKTUR POST MODERN Ulfa Arjuna Yunianto; Bambang Joko Wiji Utomo; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang. Di Era Globalisasi ini kebutuhan masyarakat semakin meningkat salah satunya merupakan kebutuhan akan sarana trasportasi. Di Indonesia terdapat Merk-merk mobil yang berbeda, Merek Toyota merupakan salah satu pesaing Bisnis Otomotif yang sangat di minati masyarakat, mobil Toyota termasuk dalam kategori terjangkau oleh masyarakat luas. Toyota merupakan perusahaan terbesar di dunia khususnya pada kategori Passanger Car ( Mobil Penumpang ). Kota Malang adalah salah satu kota terbesar ke-9 dalam skala menengah di Indonesia. Toyota di Kota Malang mempertahankan posisi sebagai penguasa pasar mobil .Tujuan dari perancangan fasilitas Toyota Center di Kota Malang ini untuk mewadahi fasilitas yang menjadi sarana penjualan, promosi, informasi, service dan memodifikasi dimana hal itu belum ditemukan pada Delaer Toyota yang lain di kota malang . Menghadirkan sebuah rancangan Toyota Center di malang dengan tema POST MODERN Teori Michael Graves sehingga dapat menghasilkan suatu rancangan bangunan komersial yang komunikatif. Kesimpulan dari Toyota Center dengan penerapan POST MODERN Teori Michael Graves menyediakan tempat atau wadah bagi para calon konsumen yang dimana didalamnya menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan yang mana tidak terdapat di dealer Toyota lainnya serta menerapkan arsitektur post modern sebagai identititas bangunan. sehingga dapat menghasilkan suatu rancangan bangunan komersial yang komunikatif.
GALERI SENI RUPA DI KOTA MALANG Ahdari Muharrar; Gatot Adi Susilo; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas seniman di Malang sudah lama dikenal terutama dibidang seni rupa, dan terdapat banyak seniman dengan ciri khas yang beragam. Namun, saat ini masih ada seniman-seniman yang memamerkan dan menjual karya seninya di emperan toko, dan para seniman sedikit yang beruntung bisa memamerkan karya seninya di galeri. Ketersediaan galeri sangat diperlukan apabila ada seniman-seniman besar yang ingin menggelar karyanya di Kota Malang, sangat membutuhkan suatu tempat (galeri) yang benar-benar mewadahi dari segi kenyamanan dan keamanannya. Desain bangunan dengan tema metafora menjadi pilihan untuk mewujudkan suatu bangunan galeri yang komunikatif dan atraktif. Metafora yang diambil adalah bentuk dari guci sebagai bangunan utama dan tumpukan kanvas sebagai bangunan penunjang. Ide bentuk tersebut merupakan perwakilan berdasarkan fungsi galeri sebagai tempat memerkan karya seni rupa yang berupa seni lukis, seni grafis, dan seni patung, seni kayu dan seni keramik.
MUSEUM SEJARAH KABUPATEN MALANG DI KOTA MALANG TEMA ARSITEKTUR METAFORA Fachrudin Saputra; Lalu Mulyadi; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 01 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum adalah institusi yang permanenmelayani kebutuhan public, dengan sifat terbukaserta sebagai tempat dan sarana pembelajaran, terutama sejarah dan budaya. Museum menyimpan berbagai macam koleksi benda - benda bersejarah yang berjumlah ratusan sampai dengan ribuan koleksi. Benda - benda bersejarah yang disimpan di museum merupakan representasi dari perjalanan sejarah selama ribuan tahun hingga kini. Museum juga dapat dijadikan sebagai tempat parameter atau tolak ukur dari pembangunan sebuah bangsa dan negara. Semakin tinggi kualitas dan kuantitas museum dengan ciri khas dari masing-masing suku yang sebelumnya belum pernah ada wadah untuk kegiatan tersebut di atas. Museum sejarah di Kota Malang sebagai museum sejarah yang memiliki koleksi yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan peristiwa sejarah Indonesia khususnya sejarah kota malang tersebut. Benda – benda yang di lestarikan pada museum sejarah ini adalah benda yang mempunyai sejarah kota malang dalam priode dari masa lampau hingga kini, baik dalam bentuk patung, bekas, benda – benda yang memiliki nilai sejarah dalam berbagai ukuran, baik dalam ukuran kecil, sedang dan kecil. Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan perbandingan. Diartikan sebagai pemakaian kata - kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan. Pengertian Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
PUSAT PERIKANAN KOTA BATU TEMA: GREEN ARCHITECTURE Rischika Berliana Dewi Andriyanto; Bambang Joko Wiji Utomo; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Batu merupakan daerah dataran tinggi diwilayah Jawa Timur dengan potensi industri perikanan air tawar yang besar. Komoditas perikanan memiliki nilai perekonomian yang cukup tinggi setelah komoditas pariwisata. Potensi perikanan dari kota Batu ialah budidaya ikan nila, gurame dan ikan mas dengan tingkat resiko gagal panen yang rendah. Selain itu Pemkot Batu mendukung sepenuhnya kegiatan perikanan dan bersedia memberikan fasilitas seperti bimbingan dasar kepada pembuka usaha baru dan memberikan alat pendukung perikanan secara gratis contohnya seperti terpal untuk kolam, hiblow, jaring serta 1000 bibit ikan nila. Kini kota Batu memiliki sekitar 220 petani ikan yang terdata pada tahun 2019 dan diproyeksikan jumlahnya akan meningkat secara pesat sesuai dengan kebutuhan dan penyesuaian pasokan benih ikan. Untuk mendukung kegiatan perikanan perlu disediakan wadah untuk kegiatan industri perikanan dan ruang- ruang penunjang yang dibutuhkan untuk kelangsungan kegiatan perikanan dengan.
PENGEMBANGAN FASILITAS EKOWISATA BAHARI PANTAI SENDANG BIRU MALANG SELATAN TEMA: ARSITEKTUR EKOLOGI Linda Setyowati; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pengembangan fasilitas ekowisata bahari Sendang Biru ini adalah suatu cara agar wisata pantai Sendang Biru Malang Selatan tidak mati. Selain daripada itu, dilihat dari bagaimana kehidupan perkembangan wisata pantai selatan, hari berganti hari semakin membuat Sendang Biru tidak diminati oleh wisatawan. Para wisatawan malah lebih tertarik akan keindahan dan kealamian Pulau Sempu, yang secara hukum sudah ditetapkan sebagai cagar alam Indonesia dan tidak boleh dijadikan tempat wisata. Dengan pendekatan tema arsitektur ekologi, maka setiap perencanaan bentuk maupun material yang akan diterapkan, selalu memiliki hubungan timbal balik baik dengan alam. Dalam perencanaan ini, diterapkan pula beberapa teknologi untuk menghemat daya, air dan limbah. Yaitu dengan menerapkan proses destilasi air laut menjadi air bersih, penerapan energi listrik hemat energi dengan kincir angin.
PUSAT OLEH-OLEH DAN KULINER DI KOTA BATU TEMA: GREEN ARCHITECTURE Joy Debby Purwaningtyas; Adhi Widyarthara; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demi menunjang pariwisata yang berada di Kota Batu, dapat ditemukan dengan mudah tempat akomodasi seperti hotel, guest house, dan villa selain itu terdapat Retail seperti pusat perbelanjaan modern hingga tradisional. Dengan semakin banyaknya wisatatawan yang berkunjung ke Kota Batu untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik namun kurangnya tempat penyedia oleh-oleh yang berbeda. masih jarang di jumpai di Kota Batu tempat penyedia oleh-oleh sekaligus menjadi tempat kuliner dan sebagai wisata edukasi sekaligus ditambah dengan tempat pelatihan pembuatan produk khas Kota Batu, tempat bazar produk unggulan setiap desa, tempat pembuat produk yang akan di jadikan oleh-oleh sehingga wisatawan dapat tertarik berkunjung. Dengan banyaknya pengujung dan masih minimnya tempat oleh-oleh segaligus dengan wisata kuliner maka dengan perencanaan pembangunan tempat tersebutakan menambah fasilitas yang menyediakan tempat belanja dan makan dengan nuansa baru seperti tema green architecture atau arsitektur hijau agar menjadi ciri khas tersendiri. Pusat oleh-oleh dan Kuliner ini memadukan berbagai macam kuliner dan oleh-oleh dan sebagai wisata edukasi sekaligus ditambah dengan tempat pelatihan pembuatan produk khas Kota Batu, tempat bazar produk unggulan setiap desa, tempat pembuat produk yang akan di jadikan oleh-oleh sehingga wisatawan dapat tertarik berkunjung.
PASAR BUAH DAN SAYUR DI KOTA BATU TEMA: GREEN ARCHITECTURE Eraluisa Delladebora Isabelita; Debby Budi Susanti; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan kemajuan zaman telah terjadi perubahan tuntutan yang cukup drastis khususnya kebutuhan konsumen terhadap pasar tradional terutama pasar buah dan sayur, sehingga posisi pasar tradisional mulai tergeser dengan keberadaan pasar modern. Perancangan ini merupakan sebuah usaha untuk bersaing dengan pasar tradisional pada umumnya karena pada perancangan kali ini difokuskan pada teknologi pembangunan dengan tujuan merubah image pasar yang semula gelap, lembab, kumuh dan bau menjadi pasar yang nyaman dan terhindar dari masalah pasar tradisional khususnya di Kota Batu.
SURABAYA CINEMA CENTER TEMA: ARSITEKTUR HIJAU Hadi Siswondo; Breeze A. S. Maringka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surabaya Cinema Center merupakan fasilitas hiburan dan rekreasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat dalam hal pertunjukan film serta mendorong perkembangan industri perfilman di tanah air dalam menyambut era industri kreatif. Selain itu, tujuan lain adanya fasilitas ini adalah untuk mewadahi aktivitas masyarakat sekitar dan menjadi area berkumpul bagi penikmat seni pertunjukan. Fasilitas hiburan lain disediakan dalam Surabaya Cinema Center untuk menambah kegiatan bersifat rekreatif dan menarik minat masyarakat umum untuk berkunjung. Pendekatan desain arsitektur yang digunakan dalam perancangan Surabaya Cinema Center melalui sistem tata massa dalam satu bangunan dengan mengatur pola sirkulasi yang memudahkan penonton apabila terjadi keadaan darurat. Konsep dasar yang digunakan pada Surabaya Cinema Center adalah “Cultureplex - Sustainable Development”. Cultureplex merupakan sebuah konsep dimana bangunan sinepleks tidak hanya sebagai tempat menonton, namun juga menjadi wadah bagi komunitas di sekitar area bioskop untuk mengekspresikan diri dengan menampilkan sebuah pertunjukan. Sementara sustainable development merupakan perkembangan dari arsitektur hijau, sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan sumber daya alam yang harus diwariskan kepada generasi mendatang. Dengan demikian fasilitas yang ada di Surabaya Cinema Center diharapkan mampu mendorong pengembangan industri perfilman di tanah air serta menjadi ikon bangunan industri komersial dalam menyambut industri kreatif di masa yang akan datang.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TEMA: ARSITEKTUR MODERN Muhammad Ilham Safi`ii; Bambang Joko Wiji Utomo; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan derajat kesehatan yang sedang ramai terjadi disebabkan kurangnya fasilitas yang memadai untuk menunjang kesehatan masyarakat, khususnya di kabupaten Tulungagung. Angka kematian ibu dan bayi yang terjadi karena kurangnya tenaga ahli serta fasilitas yang memadai untuk mencakup penanganan kesehatan yang dialami ibu dalam proses kehamilan sampai dengan pasca melahirkan, serta masalah kesehatan yang dialami oleh anak khususnya balita. Oleh karena itu dirancangnya fasilitas berupa Rumah Sakit Ibu Dan Anak ini agar dapat memberikan pelayanan medis yang prima di bidang kebidanan dan kandungan, masalah kesehatan yang sering dialami oleh seorang ibu atau wanita dan pelayanan kesehatan untuk anak yang sesuai. Penerapan tema arsitektur modern pada bangunan rumah sakit ibu dan anak ini karena sesuai dengan tema tersebut, fungsi lebih diutamakan dibandingkan dengan bentuk atau yang biasa disebut dengan form follow function sehingga bentuk dari rumah sakit ini dihasilkan karena dampak penataan fasilitas dan ruang yang ada di dalam bangunan. Penggunaan metode healing by environment atau penyembuhan dari lingkungan di rumah sakit ini dirasa sangat cocok karena dapat membantu memulihkan mental pasien dan juga memberikan kesan estetika tersendiri untuk bangunan ini.