Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Prevalensi dan hubungan faktor terkait tajam penglihatan pada masyarakat Desa Ngis, Karangasem, Bali tahun 2017 Haikal Hamas Putra Iqra; Kadek Tresna Yuwana; Agung Bagus Sista Satyarsa; Ni Made Ari Suryathi
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.082 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.604

Abstract

Background: Visual impairment is affected by multiple factors which consists of internal factor and environmental factor especially near work activity and outdoor activity. The role of its factor depends on geographical situation, economical condition and local culture.Aim: This study aims to determine the prevalence of visual acuity reduction and associated factors towards visual acuity of local civilians in Ngis village, Manggis sub-district, Karangasem district, Bali province in 2017.Method: This study was a cross-sectional descriptive study with a sample of 63 people aged 12-70 years old (27 male; 38 female) in Ngis village. The data was obtained through a 6 meter Snellen chart examination and an interview with a questionnaire guide.Results: The results showed a sharp reduction in vision of the local civilians was 37 people (58.7%) which varying from mild impairment untill NLP. A significant relationship (p<0,05) between outdoor activity toward reduction of visual acuity (PR=3.008 [95% CI: 1,039-8,714]). And another factor such as watching television, usage of smartphone and reading in the room (PR=0,659 [IK 95%: 0,221-1,962]; PR=0,579 [IK 95%:0,464-0,722]; PR=0,5 [IK 95%:0,092-2,706]) showed inconsistent relationship.Conclusion: There are some local civilians in Ngis Village that experienced undiagnosed sharp reduction in visual acuity which affected by multiple factorial. Latar Belakang: Banyak faktor yang mempengaruhi dari gangguan penglihatan yang berhubungan dengan tajam penglihatan salah satunya aktivitas jarak dekat dan aktivitas di luar ruangan. Hubungan dari faktor-faktor tersebut bervariasi bergantung pada kondisi geografis, ekonomi dan budaya dari masyarakat setempat.Tujuan: untuk mengetahui prevalensi penurunan tajam penglihatan dan hubungan faktor terkait terhadap tajam penglihatan pada masyarakat di desa Ngis, kecamatan Manggis, kabupaten Karangasem, provinsi Bali tahun 2017.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross-sectional dengan sampel masyarakat umur 12-70 tahun desa Ngis yang berjumlah 63 orang (27 laki-laki; 38 perempuan). Data didapatkan melalui pemeriksaan Snellen chart 6 meter serta wawancara dengan panduan kuisioner.Hasil: prevalensi penurunan tajam penglihatan penduduk desa Ngis adalah 37 orang (58,7%) dengan penurunan tajam penglihatan yang bervarisi dari penurunan ringan hingga NLP. Dari beberapa faktor terkait yang diteliti diperoleh hasil yang signifikan (p<0,05) pada faktor bekerja di luar ruangan (PR=3.008 [IK 95%: 1,039-8,714]). Beberapa faktor lainnya seperti kebiasaan menonton televisi (PR=0,659 [IK 95%: 0,221-1,962); penggunaan smartphone (PR=0,579 [IK 95%:0,464-0,722); membaca dalam ruangan (PR=0,5 [IK 95%:0,092-2,706) dan aktivitas di luar ruangan tidak menunjukkan korelasi yang signifikan.Kesimpulan: Terjadi penurunan tajam penglihatan pada penduduk Desa Ngis yang tidak diketahui sebelumnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor dalam hal ini faktor lingkungan.
APENDISITIS AKUT PADA MASA PANDEMI COVID-19: SEBUAH LAPORAN KASUS Agung Bagus Sista Satyarsa; Krenni Sepa; I Gede Rama Pradnyana Anugrahanta; I Komang Weka
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4862

Abstract

Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada appendix vermicularis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering pada anak-anak maupun dewasa. Khususnya pada masa pandemi COVID-19 yang memiliki prosedur khusus dalam melaksanakan tindakan operatif. Penulis bertujuan melaporkan kasus apendisitis akut pada dewasa muda selama masa Pandemi COVID-19. Laporan kasus kami adalah laki-laki berumur 28 tahun, datang ke Instalasi Gawat Darurat RS Kasih Ibu Kedonganan dengan keluhan utama nyeri pada perut kanan bawah selama 4 hari disertai demam dan dengan kesulitan BAB. Temuan pemeriksaan fisik diperoleh tanda vital dalam batas normal, namun suhu tubuh 38,1oC, diperoleh nyeri tekan pada regio inguinal dextra serta McBurney sign (+), Rovsing sign (-), Abdurator sign (-), Psoas Sign (+). Pemeriksan penunjang darah lengkap diperleh leukositosis dan anemia ringan, serta dari pemeriksaan usg abdomen diperoleh kesan apendisitis akut. Berdasarkan pada Skor Alvarado diperoleh 7 dan skor Ripasa yaitu 9,5 yang berarti probable appendicitis acute. Tatalaksana yang awal antinyeri dan antibiotik dilanjutkan dengan tatatlaksana definitif yaitu apendektomi. Setelah tatalaksana tersebut dilakukan kontrol dengan kondisi akhir pasien baik dan tanpa keluhan
The EFEK ANTI-BAKTERI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS ATCC 25923 SECARA IN VITRO Agung Bagus Sista Satyarsa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Staphylococcus aureus ATCC 25923 is a bacteria that has been resistant to some antibiotics and cause a serious problem in infectious disease. Therefore, an antibacterial agent is necessary to solve this problem. Papaya seeds (Carica papaya L.) contains Flavonoid-Saponin which is very potent as an antibacterial that can be used in world health. The aim of this study is to determine the antibacterial effect of ethanol extract of papaya seed against Staphylococcus aureus ATCC 25923. Papaya fruit is collected from one plantation in the Tabanan area, Bali. Papaya seeds were extracted by maceration method. Antibacterial test using Kirby-Bauer diffusion method. Kirby-Bauer method is created using a blank disk or disk disc. Six treatments were carried out, namely papaya seed ethanol extract with a concentration of 25%, 50%, 75% and 100%, and also with the positive control of vancomycin 30µg and the negative control of dimethyl sulfoxide (DMSO). Each treatment is repeated fourth times. Evaluation of antimicrobial activity using the agar disk diffusion method is by measuring inhibition zone diameter (mm) and this data was analyzed by SPSS. The result showed that ethanol extract of papaya seeds has an inhibition zone in agar disk. The mean score of the inhibition zone such as 25% is 6.67±0.577 mm, 50% is 9.00±1.000 mm, 75% is 10.00±1.000 mm, and 100% is 11.67±0.577 mm. Compare mean statistical test has results showed that the significant differences in all treatments (p<0.05). Based on the result, the conclusion is the extract of papaya seeds has antibacterial activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923 bacteria.
Prolonged Use of Protective Masks Induced Facial Skin Injury in Primary Healthcare Workers during COVID-19 Pandemic: A Systematic Review Alvian Mohamad Yapanto; Aulia Rahma Isnaeni; Khairani Ayu Lestari; Agung Bagus Sista Satyarsa
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 10 No. 3 (2022)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v10i3.34898

Abstract

COVID-19 transmission necessitates health workers to use personal protective equipment (PPE), especially protective masks when delivering medical services. Long-term use of protective masks might cause facial skin injuries. Our study aims to provide a systematic review to explore the phenomenon and incidence of protective masks induced facial skin injuries in primary healthcare workers. This systematic review was created by obtaining articles from the PubMed database and the Cochrane library from 2020 to 2021, using the keywords "Face skin injury," "Wearing protective masks for a long time," and "Wearing protective masks and facial skin disorders." Inclusion criteria were studies that fully report the phenomenon of wearing protective masks and the incidence of facial skin injuries. One hundred and sixty-eight studies were obtained, but only 14 articles matched the inclusion criteria with more than 10,430 participants from different countries that covered various characteristics of facial skin injuries in primary healthcare workers. The findings obtained dominant characteristics of health workers who experienced facial skin injuries: women, N95 masks, and daily N95 coverage for more than 6 hours (p<0.05). Facial skin injuries are often seen after using protective face masks, as it is used for an extended period as part of a defensive effort during work. Therefore, measures that protect health workers from COVID-19 and prevent health workers from potential injuries of protective masks must be taken into account.
PEMANFAATAN ANTIDEPRESAN PADA DEPRESI LANJUT USIA Sang Ayu Arta Suryantari; Agung Bagus Sista Satyarsa
GEMA KESEHATAN Vol. 11 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v11i2.108

Abstract

Depresi pada lanjut usia (lansia) adalah penyakit yang berhubungan dengan disabilitas dengan penurunan fungsional dan kognitif yang sangat mempengaruhi kualitas hidup. Studi yang mempelajari pengobatan antidepresan pada lansia masih minimal dan menunjukan efek yang sering berlawanan. Tujuan dari literatur ini adalah untuk mendiskripsikan pemanfaatan antidepresan pada depresi lanjut usia. Metode yang digunakan adalah dengan mencari artikel valid dibasis data PubMed dan Medline dari dalam sepuluh tahun terakhir. Pencarian menggunakan kata kunci yakni “Antidepressants” and “Old people” and “Depression” and “Quality of Life”. Berdasarkan hasil pencarian didapatkan total 27 artikel yang sesuai dengan kriteria tersebut. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan antidepresan generasi kedua lainnya direkomendasikan untuk pengobatan lini pertama depresi pada lansia. Perbedaan efikasi dan tolerabilitas dalam berbagai substansi dan golongan obat minimal atau tidak ada. Pada depresi yang resisten terhadap pengobatan, terapi augmentasi dipilih seperti litium dan antipsikotik atipikal. Diperlukan adanya bukti yang meyakinkan bahwa antidepresan bermanfaat dalam pengobatan depresi pada lanjut usia yang rasional. Namun, data berbasis bukti pada tingkat pemulihan dan remisi pada depresi lanjut usia terhadap obat antidepresan tertentu masih dalam uji coba dan data ini sangat penting untuk pengobatan farmakologis depresi lanjut usia dalam praktik klinis sehari-hari.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MENGWI I, BADUNG, BALI Dian Reginalda Kusuma; Putu Dhanu Aryawangsa; Agung Bagus Sista Satyarsa; Putu Aryani
GEMA KESEHATAN Vol. 12 No. 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v12i1.127

Abstract

Kehamilan dapat menentukan derajat kesehatan ibu dan janin selanjutnya. Kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku tentang nutrisi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi pada ibu dan janin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap nutrisi selama kehamilan di UPT Puskesmas Mengwi I. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara ibu hamil yang dilakukan di UPT Puskesmas Mengwi I. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan cara consecutive sampling, dengan jumlah subyek sebanyak 71 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan program statistik dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil dalam penelitian ini memperoleh sebagian besar ibu hamil (78,9%) tersebar antara kelompok umur 20-35 tahun. Mayoritas Ibu hamil mengenyam pendidikan tinggi (70,4%) dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (53,5%). Sebagian besar pekerjaan suami adalah karyawan swasta (43,7%). Pendapatan keluarga didominasi dengan pendapatan tinggi (60,6%). Sebagian besar Ibu hamil memiliki status multigravida dan sebagian besar memiliki usia kehamilan Trimester III (47,9%). Terdapat sebagian (18,3%) ibu hamil mengalami kejadian Kekurangan Energi Kronis. Hampir seluruh Ibu hamil telah mendapatkan informasi tentang gizi selama kehamilan (90,1%) dan bersumber dari tenaga kesehatan (81,7%). Hasil pengetahuan ibu hamil diperoleh dengan kriteria baik (70,4%), sikap ibu hamil diperoleh kriteria baik (80,3%) dan perilaku ibu hamil diperoleh kriteria baik (88,7%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dengan kriteria baik. Disarankan agar tetap dilakukan pemberian edukasi dan pengamatan gizi ibu hamil khususnya kepada ibu hamil dengan sosiodemografi dan sosioekonomi yang rendah.
UJI AKTIVITAS ANTI-BAKTERI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI METICHILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS Sang Ayu Arta Suryantari; Agung Bagus Sista Satyarsa; Ni Nyoman Shinta Prasista Sari; I Putu Gede Putra Darmawan; I Made Jawi
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i2.196

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) merupakan sebuah permasalahan utama dalam penyakit infeksi dikarenakan telah resisten beberapa antibiotika. Agen anti-bakteri yang dapat melawan MRSA sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Biji Pepaya (Carica papaya L.) mengandung Flavonoid-Saponin yang sangat berpotensi sebagai anti-bakterial yang kuat sehingga dapat dimanfaatkan dalam dunia kesehatan. Adapun tujuan penelitian yakni untuk membuktikan aktivitas anti-bakteri ekstrak Biji Pepaya terhadap perkembangan bakteri MRSA. Buah pepaya dikumpulkan dari satu perkebunan di daerah Tabanan, Bali. Biji pepaya dibuat dalam bentuk ekstrak kental menggunakan metode maserasi. Uji anti-bakteri menggunakan metode difusi Kirby-Bauer. Metode Kirby-Bauer dibuat dibuat menggunakan blank disk atau cakram disk. Dilakukan 6 perlakuan, yaitu ekstrak etanol biiji pepaya dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, kontrol positif vancomycin 30µg dan kontrol negatif dimethylsulfoxide (DMSO). Setiap perlakuan dilakukan empat kali pengulangan. Diameter zona hambat pada kultur MRSA dicatat dan data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Hasil uji ekstrak biji papaya menunjukan terjadi penghambatan pertumbuhan dari aktivitas bakteri MRSA yakni dengan rerata diameter zona hambat pada konsentrasi 25% sebesar 6,67±0,577 mm; 50% sebesar 9,00±1,000 mm; 75% sebesar 10,00±1,000 mm; dan 100% sebesar 11,67±0,577 mm. Berdasarkan hasil uji beda rerata, diperoleh terdapat perbedaan signifikan antara diameter zona hambat pada setiap kelompok (p
Co-Authors Alvian Mohamad Yapanto Anak Agung Gede Fandhiananta Widyanjaya Aulia Rahma Isnaeni Bagus Komang Satriyasa Cindy Liora Driansha Dewa Ngurah Suprapta Dian Reginalda Kusuma Dwi Kristian Adi Putra Elvina Veronica Elvina Veronica Feliani Sanjaya Gde Adit Putra Deva Gde Arisetyawan Dharmaputra Gede Made Cahya Trisna Pratama Gitari, Ni Made Haikal Hamas Putra Iqra Haikal Hamas Putra Iqra I G. P. Supadmanaba I Gede Rama Pradnyana Anugrahanta I Gusti Ayu Tika Indriani I Gusti Ngurah Sanjaya Putra I Ketut R Ardiana I Komang Weka I Made Jawi I Made Susila Utama I Made Swastika I Nyoman Gede Budiana I Putu Eka Widyadharma I Putu Gede Putra Darmawan I Wayan Gustawan I Wayan Niryana Jefry Gilberth Koibur K.W.M. Kenwa Kadek Tresna Yuwana Khairani Ayu Lestari Krenni Sepa Krenni Sepa L.H. Wirahartato L.P.D. Virayanti Luh Made Mas Rusyati Made Gede Dwi Lingga Utama Made Swastika Adiguna Made VW Yani Maura Marda Mayang Sari Ni Ketut Sri Diniari Ni Luh Gede Ayu Candranita Dharmadi Ni Made Ari Purwaningrum Ni Made Ari Suryathi Ni Made Gitari Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Shinta Prasista Sari Ni Wayan Sucindra Dewi P.A.T. Adiputra PAT Adiputra Prima S. Sudarsa Prima Saraswati Sanjiwani Sudarsa Prima Sudarsa Putu Anda Tusta Adiputra Putu Aryani Putu AT Adiputra Putu Bagus Onicha Baskaranata Putu Dhanu Aryawangsa Putu Gupta Arya Gumilang Putu Gupta Arya Gumilang Raka-Sudewi A. A. Sang Ayu Arta Suryantari Sang Ayu Arta Suryantari Sang Ayu Arta Suryantari Sang Ayu Arta Suryantari Sang Ayu Arta Suryantari Sang Ayu Arta Suryantari Sang Ayu Arta Suyantari Sanjaya, Feliani Sinta Wiranata Thomas Eko Purwata Widia Danis Swari Xena Laveda