Claim Missing Document
Check
Articles

Gambaran Tingkat Stres pada Lansia Hipertensi di Prolanis Desa Karangcegak Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Pajar Yodi Setiawan; Ita Apriliyani; Ririn Isma Sundari; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.855 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1030

Abstract

Stres adalah faktor risiko terjadinya hipertensi pada lansia. Keadaan stres yang lama menyebabkan hipertensi, karena pada saat stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin, kortisol dan norepineprin yang dapat menyebabkan deyut jantung dan kontraksi otot jantung meningkat. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran tingkat stress pada lanjut usia penderita hipertensi di prolanis Desa Karangcegak Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang berada di desa Karangcegak berjumlah 58 responden dengan umur 45 tahun sampai ≥ 70 tahun. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia lebih dari 45 tahun dan berada di desa Karangcegak yang berjumlah 136 lansia. Alat pengambilan data pada penelitian ini menggunak kuesioner DASS 42 stres scale. Penelitian ini menggunakan Desain analitik korelatif dan pendekatan cross sectional dengan jumlah 58 reponden lansia menggunakan teknik sampel consecutive sampling. Analisa pada penelitian menggunakan uji univariat dan didapatkan hasil sebagian besar tingkat stress responden berapa pada katogori sedang 27 responden (56,6%) dan sebagian besar berada pada hipertensi derajat II 31 orang (53,4%).
Gambaran Tingkat Stres Akademik Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pasca Pandemi Covid-19 pada Siswa SMP X Purwokerto Ria Mardiono Prayogi; Arni Nur Rahmawati; Ita Apriliyani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.293 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1031

Abstract

Penurunan kasus Covid-19 per Maret 2022 telah menyebabkan perubahan dalam sistem pendidikan. Kesediaan untuk menerapkan pendidikan tatap muka di sekolah harus mempertimbangkan dimensi internal dan eksternal. Menggunakan sistem pembelajaran yang berbeda dapat menciptakan tingkat stres yang berbeda bagi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban akademik pembelajaran tatap muka (PTM) pasca pandemi Covid-19 di SMP X Purwokerto. Desain studi deskriptif dengan pendekatan temporal. Sampel untuk penelitian ini adalah mahasiswa SMP X Purwokerto, dengan total 86 responden dengan teknik purposive sampling. Alat penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik siswa SMP X Purwokerto menemukan bahwa usia rata-rata responden adalah usianya yang 14,16 tahun dan kebanyakan dari mereka adalah perempuan (77,9%). Tekanan akademik untuk pembelajaran tatap muka (PTM) pasca pandemi Covid-19 di SMP X Purwokerto sebagian besar berada pada kategori sedang (79,1%). Kesimpulannya, mahasiswa SMP X Purwokerto mengalami tekanan akademik yang moderat di kelas tatap muka.
Perbedaan Kejadian Postoperative Nausea & Vomiting (Ponv) pada Pasien Sectio Caesarrea dengan Metode Ehanced Recovery After Cesarean Surgery (Eracs) dan Sectio Caesarea Elektif di RSIA Adina Wonosobo Anisa Damayanti; Danang Tri Yudono; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.336 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1040

Abstract

Proses persalinan diharapkan menggunakan metode yang terbaik sesuai dengan kondisi dari ibu dan janinnya. Persalinan dengan metode Caesar juga memiliki beberapa metode, diantaranya metode konvensional dan metode (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) . Penelitian bertujuan untuk Mengetahui perbedaan kejadian Postoperative Nausea & Vomiting (PONV) Pada Pasien Sectio Caesarea dengan Metode Ehanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) dan Sectio Caesarea Elektif. Metode adalah Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode analitik dengan pendekatan case-control study. Tehnik sempel dengan total sampling dengan sebanyak 35 pasien section Caesaria. Data diambil dengan melakukan pengukuran PONV sesudah operasi dan dianalisis denga Chai Square. Hasil penelitian 73,3% pasien SC dengan metode ERACS tidak mengalami PONV dan 93,3% pasien SC elektif mengalami PONV. Ada perbedaan kejadian PONV antara responden Post SC yang mendapatkan metode ERACS dengan metode Elektif di Bangsal rawat inap RSIA Adina kabupaten Wonosobo dengan signifikansi atau P value 0,001 dan Skor Chai Square (X2 ) hasil analisis=13,889 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Perbandingan Kejadian Hipotensi dengan Spinal Anestesi Menggunakan Protokol ERAS dan Konvensional pada Operasi Sectio Caesaria di Rumah Sakit Santa Maria Cilacap Christ Yanuar Wicaksono; Dwi Novitasari; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.284 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1072

Abstract

Hipotensi adalah komplikasi umum setelah dilakukan anestesi spinal pada pasien yang menjalani operasi caesar. ERAS adalah manajemen perioperatif multimodal yang dirancang untuk mengurangi respons stres selama operasi, mengurangi komplikasi hipotensi, mengurangi hari rawat di rumah sakit, dan mempercepat waktu pemulihan. Penelitian bertujuan Untuk mengetahui perbandingan kejadian hipotensi dengan spinal anestesi menggunakan protokol ERAS dan konvensional pada operasi sectio caesaria di Rumah Sakit Santa Maria Cilacap. Metode penelitian ini dalah pre eksperimen one shot case study design.Teknik sampling dengan consecutive sampling sebanyak 30 pasien Sectio caesaria. Data diambil dengan melaukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah tindakan spinal anestesi ERAS dan konvensional. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan kejadian hipotensi dengan spinal anestesi menggunakan protokol ERAS dan konvensional pada operasi sectio caesaria dengan nilai p value 0,000, oleh karena itu teknik ERAS lebih efektif dibandingkan teknik konvensional.
Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia Ade Visi Prihatin; Arni Nur Rahmawati; Ita Apriliyani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.353 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1099

Abstract

Pasien dengan masalah skizofrenia akan mengalami gangguan persepsi sensorik, dimana persepsi adalah proses menerima rangsangan sampai rangsangan tersebut disadari dan dipahami oleh indera atau sensasi. Dapat dikatakan bahwa ada dua jenis utama masalah persepsi, yaitu halusinasi. Perawat memiliki peran penting dalam pengobatan dan penyembuhan pasien halusinasi karena banyaknya komplikasi yang muncul. Pasien yang mengalami halusinasi pendengaran yang tidak terkontrol akan beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat memberikan asuhan keperawatan gangguan persepsi sensorik: pendengaran pada Ny. T penderita skizofrenia di ruang Arjuna RSUD Banyumas. Metode penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif. Pada studi kasus ini subjeknya adalah Ny. T dengan masalah gangguan persepsi sensorik, halusinasi pendengaran di ruang Arjuna RSUD Banyumas. Pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan metode anamnesa, dokumentasi, observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis membuat rencana asuhan keperawatan pada Ny T yang meliputi dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari asuhan keperawatan jiwa gangguan persepsi diri : halusinasi pendengaran pada Ny T belum teratasi.
Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran pada Tn.R dengan Skizofrenia di Ruang Bima RSUD Banyumas Ary Restuningtiyas; Ririn Isma Sundari; Arni Nur Rahmawati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.12 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1101

Abstract

Gangguan jiwa terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya skizofrenia, skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa kronik yang ditandai dengan gangguan pikiran, emosi, dan berbagai pemikiran yang tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan individu dalam membedakan rangsangan internal dan rangsangan eksternal. Halusinasi pendengaran dapat berupa bunyi mendenging atau sura yang tidak mempunyai arti tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah kata atau kalimat yang bermakna. Tindakan keperawatan yang digunakan untuk mengatasi halusinasi pendengaran meliputi mengenal halusinasi melatih pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat memberikan asuhan keperawatan gangguan persepsi sensorik: pendengaran pada Tn. R penderita skizofrenia di ruang Bima RSUD Banyumas. Metode penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif. Pada studi kasus ini subjeknya adalah Tn. R dengan masalah gangguan persepsi sensorik, halusinasi pendengaran di ruang Bima RSUD Banyumas. Pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan metode anamnesa, dokumentasi, observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis membuat rencana asuhan keperawatan pada Tn. R yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari asuhan keperawatan jiwa gangguan persepsi diri : halusinasi pendengaran pada Tn. R teratasi.
GAMBARAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG PASCA sectio caesarea DENGAN TINDAKAN SPINAL ANASTESI Abdul gani kurniawan; Amin Susanto; Arni Nur Rahmawati
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 7: Maret 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sectio caesarea is a method of giving birth to a fetus by making an incision in the uterine wall through the front of the abdomen or vagina. mothers after sectio caesaria will experience low back pain due to spinal anesthesia procedures. To describe the incidence of back pain after sectio caesarea with spinal anesthesia at Sejiran Setason Hospital, West Bangka The method used in this study is a descriptive analytical. Through a survey using an observation sheet with a cross sectional approach. The population in this study were all patients who underwent sectio caesarea with spinal anesthesia at Sejiran Setason Hospital, West Bangka, with a total of 30 respondents The results of this study obtained an overview of the number of age characteristics of the respondents mostly in the 18-24 year age group reaching 50%. The description of the level of pain experienced by the respondents, most of the respondents felt the level of moderate pain reached (43.3%) the age group experiencing the incidence of pain was mostly in the 18-24 year age group with moderate pain reaching 23.3%.: It can be concluded that the respondent's age, back pain level, age group and number of births affect the incidence of back pain after cesarean section with spinal anesthesia
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kembaran II Dewi Antika Larasati; Ita Apriliyani; Arni Nur Rahmawati
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 4 No 2 (2023): June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2.379

Abstract

Compliance with taking medication in schizophrenic patients is not only the responsibility of health workers, but requires cooperation and support from the family. The family has an important role as a health service in the smallest business unit for the implementation of treatment for people with mental disorders. This research was conducted with the aim of knowing the relationship between family support and the level of adherence to taking medication in schizophrenic patients in the working area of the Twins Health Center II. This type of quantitative research with correlational and cross sectional descriptive methods as the approach. The research sample was family members of schizophrenic patients in the working area of the Kembaran II Public Health Center as many as 43 respondents using the consecutive sampling technique. The tool used to obtain data is a questionnaire sheet. Data analysis using spearman rank. This study shows that family support in schizophrenic patients is more dominant in less family support (54.5%). The level of adherence to taking medication in schizophrenic patients mostly had a low level of adherence to taking medication (61.4%). There is a relationship between family support and the level of adherence to taking medication in schizophrenic patients in the working area of the Kembaran II Public Health Center with a p value of 0.003. Families are expected to be able to provide other information and knowledge regarding the level of adherence to taking medication. Abstrak Kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan saja, namun perlu kerja sama dan dukungan dari keluarga. Keluarga mempunyai peran yang penting sebagai pelayanan kesehatan di dalam unit terkecil usaha untuk pelaksanaan pengobatan pada orang dengan gangguan jiwa.. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan cross sectional sebagai pendekatannya. Sampel penelitian adalah anggota keluarga pasien skizofrenia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II sebanyak 43 responden menggunakan teknik consecutive sampling. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu lembar kuesioner. Analisis data menggunakan spearman rank. Penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga pada pasien skizofrenia lebih dominan pada dukungan keluarga kurang (54,5%). Tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia sebagian besar dengan tingkat kepatuhan minum obat rendah (61,4%). Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II dengan p value 0,003.. keluarga diharapkan mampu memberikan informasi dan pengetahuan lainnya mengenai tingkat kepatuhan minum obat.
Studi Kasus Implementasi Bercakap-cakap pada Pasien Halusinasi Pendengaran Dita Cahayatiningsih; Arni Nur Rahmawati
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i2.1571

Abstract

Halusinasi pendengaran merupakan gangguan persepsi sensori yang dialami pasien gangguan jiwa dimana pasien mendengarkan bisikan-bisikan yang tidak nyata. Halusinasi pendengaran dapat dikontrol salah satunya dengan bercakap-cakap. Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah untuk mengetahui hasil dari implementasi bercakap-cakap pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Partisipan yang digunakan dalam implementasi ini adalah An. I dengan gangguan halusinasi pendengaran di Ruang Amarta RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Analisis data yang digunakan dengan evaluasi setelah dan sesudah pemberian implementasi bercakap-cakap. Hasil studi kasus menjelaskan bahwa pasien mampu mengidentifikasi, kapan terjadinya, berapa lama terjadinya halusinasi serta pasien mampu mengontrol halusinasi.
Studi Kasus Implementasi Terapi Orientasi Realita (TOR) pada Pasien Waham Anggi Nurin; Arni Nur Rahmawati
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i2.1579

Abstract

Waham merupakan keyakinan yang kuat terhadap sesuatu yang salah yang didasarkan oleh kesimpulan yang salah tentang realita eksternal dan ketidakmampuan untuk membedakan yang nyata dan tidak nyata. Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah untuk mengetahui hasil dari implementasi terapi orientasi realita (TOR) pada pasien dengan gangguan proes pikir: waham. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Responden yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu 1 pasien yang mengalami gangguan proses pikir waham. Hasil studi kasus setelah dilakukan Terapi Orientasi Realita (TOR) menunjukkan bahwa klien mampu berorientasi secara realita. Kegiatan terapi ini sangat efektif dalam mencegah kekambuhan waham pasien, maka disarankan untuk kegiatan terapi orietasi realita (TOR) harus selalu diberikan untuk pasien saat diruangan.