Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series : Medical Science

Scoping Review: Efek Debu terhadap Fungsi Paru pada Penambang Batubara Wiwin Winarti; Samsudin Surialaga; Yuniarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.626

Abstract

Abstract. Dust is a solid particle measuring 1-100 μm in the air due to the process of crushing, breaking, and dismantling organic and inorganic materials such as coal. The coal mining process produces fine dust measuring 2.5 μm which can cause lung function disorders and cause respiratory diseases. The purpose of this scoping review is to determine the effect of dust on lung function in coal miners based on the research of the last ten years. This research method was carried out by scoping reviews of articles published by the database Pubmed, SpringerLink, Science direct, and Pro-Quest, published from 2011 to 2021. From 3,687 articles were filtered based on the inclusion criteria into 161 articles, then continued with filtration using the exclusion criteria were obtained 150 articles, and there were six articles duplications so that the articles that met the eligibility criteria based on PICOS were five articles. The analysis results of all articles showed that coal miners experienced a decrease in lung function characterized by decreased spirometry results. The conclusion of this study stated that dust affected lung function in coal miners characterized by impaired lung function either obstructive, restrictive, or mixed with the risk factors are age, smoking, years of service, personal dust exposure, and mine size. Abstrak. Debu merupakan partikel padat berukuran 1-100 μm yang berada di udara karena proses penghancuran, pemecahan dan pembongkaran bahan organik maupun nonorganik contohnya batubara. Proses penambangan batubara menghasilkan debu halus berukuran 2,5 μm yang dapat menyebabkan gangguan fungsi paru dan menimbulkan penyakit pernapasan. Scoping review ini bertujuan untuk mengetahui efek debu terhadap fungsi paru pada penambang batubara berdasarkan penelitian 10 tahun terakhir. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara scoping review artikel yang dipublikasikan oleh database Pubmed, Springerlink, Science direct dan Pro-Quest, diterbitkan pada tahun 2011 sampai 2021. Dari 3.687 artikel dilakukan filtrasi berdasarkan kriteria inklusi terdapat 161 artikel, kemudian dilanjutkan dengan filtrasi menggunakan kriteria ekslusi didapat sebanyak 150 artikel dan terdapat duplikasi sebanyak 6 artikel sehingga artikel yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PICOS yaitu 5 artikel. Hasil analisis semua artikel menunjukan penambang batubara mengalami penurunan fungsi paru ditandai dengan hasil spirometri yang menurun. Kesimpulan penelitian ini menunjukan debu memiliki efek terhadap fungsi paru pada penambang batubara ditandai dengan adanya gangguan fungsi paru baik obstruktif, restriktif ataupun campuran dengan faktor resikonya adalah usia, merokok, masa kerja, paparan debu personal, dan ukuran tambang.
Gambaran Karakteristik Pasien dan Kejadian Impaksi Serumen di RSUD Al Ihsan Bandung EARLY ARISTHA WULANDARI; Yuniarti; Endang Suherlan
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5760

Abstract

Abstract. Indonesia is the fourth country with the highest prevalence of cerumen impaction, which is 4.5%. The highest effect caused by cerumen impaction is hearing loss. This study aims to describe the patient's age and to find out the comparison of the number of male and female patients who have impacted cerumen at the ENT polyclinic at Al Ihsan Hospital Bandung in 2022. The research method is purposive sampling with a minimum sample size of 144 medical record data of cerumen impacted patients at the ENT Polyclinic RSUD Al Ihsan Bandung. The results of this study, from 849 samples, there were 143 patients with impacted cerumen, most aged ≤50 years by 84.6% and female by 51%. The results of the analysis of the age picture with impacted cerumen obtained a value of p=0.121 (p>0.05), while the description of sex with impacted cerumen obtained a value of p=0.803 (p>0.05). Therefore, it can be concluded that there is no relationship between age and gender with impacted cerumen at the ENT Polyclinic at Al Ihsan Hospital, Bandung. Keywords: Cerumen impaction, age relationship, sex relationship Abstrak. Indonesia merupakan negara ke empat dengan prevalensi impaksi serumen tertinggi, yaitu 4,5%. Efek paling tinggi yang disebabkan impaksi serumen adalah gangguan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran usia pasien dan mengetahui perbandingan jumlah pasien pria dan wanita yang mengalami impaksi serumen di poliklinik THT RSUD Al Ihsan Bandung Tahun 2022. Metode penelitian yakni purposive sampling dengan jumlah sampel minimal sebanyak 144 data rekam medis pasien impaksi serumen di Poliklinik THT RSUD Al Ihsan Bandung. Hasil penelitian ini dari 849 sampel terdapat 143 pasien dengan impaksi serumen, paling banyak berusia ≤50 Tahun sebesar 84,6% dan berjenis kelamin perempuan sebesar 51%. Hasil analisis gambaran usia dengan impaksi serumen didapatkan nilai p=0,121 (p>0,05), sedangan gambaran jenis kelamin dengan impaksi serumen didapatkan nilai p=0,803 (p>0,05). Maka dari itu dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan impaksi serumen di Poliklinik THT RSUD Al Ihsan Bandung. Kata Kunci: Impaksi serumen, hubungan usia, hubungan jenis kelamin
Gambaran Tingkat Stres dan Gejala Sindrom Pramenstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Aisha Nadhira; Yuniarti; Winni Maharani Mauliani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10852

Abstract

Abstract. Premenstrual syndrome is a condition that includes several physical and psychological symptoms and occurs before the menstrual phase. This condition occurs in women, especially during the reproductive age. The prevalence of premenstrual syndrome is in the age range of 16-45 years, and in Indonesia, around 85% of adolescents in the total reproductive age population experience premenstrual syndrome. One of the factors influencing premenstrual syndrome symptoms is the level of stress. The aim of this study is to determine the level of stress and premenstrual syndrome symptoms in female students at the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung. This research uses a descriptive method. The data subjects are female students of the Faculty of Medicine, Islamic University of Bandung, in the 1st-3rd year of the 2022-2023 academic year, with a total of 102 respondents. Data were obtained from the completion of questionnaires for stress levels and premenstrual syndrome symptoms. Data analysis used univariate tests. The results of this study show that 59 students (58%) experience moderate stress levels, and 50 students (85%) have premenstrual syndrome symptoms. The high level of activity and academic burden on medical students results in an increasingly severe level of stress experienced. Abstrak. Sindrom pramenstruasi merupakan suatu kondisi yang meliputi beberapa gejala fisik dan psikologis dan terjadi sebelum fase menstruasi. Kondisi ini terjadi pada perempuan terutama pada usia produktif. Prevalensi kejadian sindrom pramenstruasi ini berada pada usia 16-45 tahun dan di Indonesia sekitar 85% remaja dari total populasi usia reproduksi mengalami sindrom pramenstruasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi gejala sindrom pramenstruasi adalah tingkat stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat stres dan gejala sindrom pramenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek data adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tingkat 1-3 tahun ajaran 2022-2023 dengan jumlah responden 102 orang. Data diperoleh dari pengisian kuesioner untuk tingkat stres dan gejala sindrom pramenstruasi. Analisis data menggunakan uji univariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 59 mahasiswi (58%) mengalami tingkat stres sedang dan 50 mahasiswi (85%) memiliki gejala sindrom pramenstruasi yang berat. Tingginya aktivitas dan beban akademik pada mahasiswi kedokteran mengakibatkan tingkat stres yang dialami semakin berat.
Gambaran Karakteristik Pasien Diare Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsoang Tahun 2023 Novia Fitri Ramdayanti; Yuniarti; Annisa Rahmah Furqaani
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10926

Abstract

Abstract. Diarrhea is an increase in the frequency of bowel movements with the consistency of soft or liquid stools within 24 hours which is usually caused by gastrointestinal infections. Diarrhea is common in toddlers. The occurrence of diarrhea can be caused by various factors, both age, nutritional status, and habits carried out. This study aims to determine the characteristics of toddler diarrhea patients in the working area of Bojongsoang Health Center in 2023. This study used quantitative descriptive method. The data collection technique used in this study was a purposive sampling technique with inclusion and exclusion criterias then obtained 45 respondents. The results obtained from this study were mostly male respondents (54.3%), aged 12-23 months (35.6%), had good nutritional status (44.4%), and had completed basic immunization (60%). Abstrak. Diare merupakan peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi feses yang lunak ataupun cair dalam 24 jam yang biasanya disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan. Diare sering terjadi pada balita. Terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik usia, status gizi, maupun kebiasaan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien diare balita di wilayah kerja Puskesmas Bojongsoang pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian didapatkan 45 responden. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (54,3%), usia 12 – 23 bulan (35,6%), memiliki status gizi baik (44,4%), dan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap (60%).
Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula dan Prevalensi Karies Gigi di SDN 042 Gambir Bandung Ghaitsa Aulia Maghfira; Yuniarti; Meta Maulida Damayanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11062

Abstract

Abstract. Children are a group that has a high risk of dental caries. This is because children have habits and preferences for consuming sweet foods and drinks. These sweet foods and drinks contain sugar which can be a factor in the emergence of dental caries. This study aims to determine the description of consumption habits of foods and drinks high in sugar and the prevalence of dental caries in grade 5 and 6 children at SDN 042 Gambir Bandung. This research used an analytical observational method, with a cross sectional approach, which was conducted at SDN 042 Gambir Bandung, with a total of 78 respondents who met the inclusion criteria. Data was obtained from filling out questionnaires regarding consumption habits of foods and drinks high in sugar and dental examinations were carried out to determine dental caries status. The results of this study showed that the majority of students consumed foods and drinks high in sugar in the high category, namely 50 people (64.1%), with almost all students suffering from dental caries, namely 69 students (88.5%). Abstrak. Anak-anak merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi dalam kejadian karies gigi. Hal ini disebabkan karena anak-anak memiliki kebiasaan dan kegemaran dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis. Makanan dan minuman manis tersebut mengandung gula yang dapat menjadi faktor timbulnya karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan prevalensi karies gigi pada siswa SDN 042 Gambir Bandung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di SDN 042 Gambir Bandung, dengan jumlah responden 78 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Data diperoleh dari pengisian kuesioner untuk kebiasaan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan dilakukan pemeriksaan gigi untuk melihat status karies gigi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dengan kategori tinggi, yaitu sebanyak 50 orang (64,1%), dengan hampir seluruh siswa menderita karies gigi, yaitu sebanyak 69 siswa (88,5%).
Gambaran Frekuensi Menyikat Gigi dan Jenis Bulu Sikat Gigi dengan Karies Gigi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 042 Gambir Bandung Muhammad Faisal Akhdaan Dzaki; Yuniarti; Meta Maulida Damayanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11655

Abstract

Abstract. As much as 45.3% of Indonesia's population suffers from dental caries, and in Bandung City as much as 47.88% of the population of Bandung City suffers from dental caries. Dental caries is a process of demineralization of hard tooth tissue with multi-factorial etiology. This study aims to determine the description of toothbrush frequency and type of toothbrush bristles with the incidence of dental caries in students at SDN Gambir 042 Bandung. The subject sampling technique used consecutive sampling with 82 research subjects. This research uses an analytical observational method with a cross-sectional approach. Data collection was carried out by examining the teeth of the research subjects. The results of this study showed that the frequency of toothbrushing for students at SDN Gambir 042 two or more times a day was 69 students (84.1%) and once a day 13 students (15.9%). Then for the types of brush bristles used by students, there were 52 students (63.4%) with soft bristle brushes, 27 students (32.9%) with medium bristle brushes, and 3 students (3.7%) with coarse bristle brushes. And the incidence of dental caries among students was 71 students with caries (86.6%) and 11 students without caries (13.4%). Likewise, the relationship between the type of toothbrush bristle and the incidence of caries was not significant. The frequency of brushing your teeth and choosing the correct type of toothbrush bristles are not absolute factors in preventing dental caries because there are other factors in brushing your teeth such as duration, time and technique. Apart from that, there are also other factors outside of brushing teeth, such as the person's age, diet and saliva levels. Abstrak. Sebanyak 45,3% populasi Indonesia menderita karies gigi, dan di Kota Bandung sebanyak 47,88% dari populasi Kota Bandung menderita karies gigi. Karies gigi adalah proses demineralisasi jaringan keras gigi dari etiologi yang multi faktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi sikat gigi dan jenis bulu sikat gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa SDN Gambir 042 Bandung. Teknik pengambilan subjek menggunakan consecutive sampling dengan subjek penelitian sebanyak 82 orang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan memeriksa gigi dari subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi sikat gigi siswa SDN Gambir 042 dengan dua atau lebih dari dua kali sehari adalah 69 siswa (84,1%) dan satu kali sehari 13 siswa (15,9%). Lalu untuk jenis bulu sikat yang digunakan oleh siswa dengan bulu sikat halus berjumlah 52 siswa (63,4%), bulu sikat sedang 27 siswa (32,9%), dan bulu sikat kasar 3 siswa (3,7%). Dan kejadian karies gigi pada siswa terdapat 71 siswa karies (86,6%) dan 11 siswa tidak terdapat karies (13,4%). demikian pula hubungan jenis bulu sikat gigi dengan kejadian karies didapatkan hasil yang tidak signifikan. Frekuensi menyikat gigi dan pemilihan jenis bulu sikat gigi yang benar tidak menjadi faktor mutlak untuk mencegah karies gigi karena terdapat faktor lain dari menyikat gigi seperti durasi, waktu, dan teknik. Selain itu, terdapat juga faktor lain di luar menyikat gigi, seperti usia, diet, dan kadar saliva orang tersebut.