Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Wahana Karya Ilmiah Pendidikan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA RELIGIUS (STUDI DESKRIPTIF DI SDIT TAHFIZH QUR’AN AL-JABAR) Abdul Jalil; Amirudin; Acep Nurlaeli
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 4 No. 01 (2020): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pendidikan karakter di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar. 2) Untuk mengetahui budaya religius di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar. 3) Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter berbasis budaya religius di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menitik beratkan pada pengumpulan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data (display data), penarikan sebuah kesimpulan. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Pendidikan karakter yang ada di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar menekankan kepada 4 aspek nilai yaitu: (1) Religius; (2) Disiplin; (3) Bertanggung Jawab; (4) Gotong royong. Religius yang dimaksud ialah religius Islami. Budaya religius yang ada di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar merupakan budaya yang Islami dan Qur’ani, budaya karakter Islami dalam aktivitasnya yaitu budaya Shalat Dhuha, Murojaah, Shalat Dzuhur, Tadarus, Shalat Ashar, dan budaya kebersihan dan lain sebagainya. Implementasi pendidikan karakter berbasis budaya religius di SDIT Tahfizh Qur’an Al-Jabar, diwujudkan melalui 3 tahapan, yang pertama melalui nilai-nilai religius Islami, meliputi: keteladanan, pembiasaan, penanaman kedisiplinan dan kejujuran. Melalui aktivitas-aktivitas Islami, meliputi: aktivitas harian, aktivitas mingguan, aktivtas bulanan dan aktivitas tahunan. Kemudian yang terakhir melalui simbol-simbol Islami meliputi: Mushalla, logo sekolah dan dekorasi Islami yang terpasang di lingkungan sekolah sesuai ajaran Islam juga kata-kata mutiara.
INOVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MADRASAH DALAM MENGHADAPI ERA MILENIAL Acep Nurlaeli
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 4 No. 01 (2020): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di madrasah (MI,MTS,MA) saat ini masih memberi kesan terpisah diantara masing-masing mata pelajaran baik Quran Hadist, Fiqih, Aqidah, dan Sejarah Kebudayaan Islam, belum ada keterpaduan yang utuh terintegrasi pada tema substantif. Keterpaduan inilah yang dapat mengoptimalkan pengamalan dan pengalaman kehidupan beragama peserta didik sebagai tujuan pembelakaran, karena mereka merasa mendapat dukungan yang utuh dari berbagai sisi peraturan agama dalam melaksanakan suatu kegiatan ibadah. Pengembangan kurikulum PAI di madrasah masih menghadapi berbagai masalah disebabkan oleh kompleksitas lembaga madrasah mulai dari perbedaan status kepemilikan madrasah,lingkungan madrasah dan guru di madrasah. Guru madrasah wajib menginovasi kurikulum menghadapi perubahan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ditambah isu-isu yang berkembang di era milenial. Masalahnya adalah bagaimana inovasi tersebut dilaksanakan guru PAI di madrasah ?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi dan pengembangan kurikulum PAI di madrasah menghadapi era milenial. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Data-data yang di peroleh berasal dari beberapa regulasi, buku dan jurnal. Pendekatan kualitatif dipilih untuk mengetahui inovasi pengembangan kurikulum untuk meningkatkan mutu madrasah di era milenial sebagai sekolah berciri khas agama Islam. Hasil penelitian pustaka menunjukkan bahwa konstruksi kurikulum PAI di madrasah masih menitikberatkan pada Subject Centered Design, yang berfokus pada mata pelajaran terpisah. Faktor penentu yang paling dominan adalah guru dan sarana prasarana. Model konstruksi kurikulum terletak pada esensi dan kedalaman materi, maka Collaborrative Curriculum Madrasah’s menjadi pilihan inovasi kurikulum PAI Madrasah yang dinilai ideal dapat diterapkan di era milenial dengan pola pembelajaran terpadu dari mata pelajaran PAI di madrasah.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEBIASAAN IBADAH SHALAT PESERTA DIDIK DI SDIT AL ISTIQOMAH DAN MIS AL-‘IANAH KABUPATEN KARAWANG Sofyan Iskandar; Amirudin; Acep Nurlaeli
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 6 No. 01 (2022): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter bisa diartikan bagaimana mengaplikasikan atau mengukir nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan berperilaku jelek dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut orang berkarakter mulia. Dalam menumbuhkan pendidikan karakter, perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak untuk memulai dan menjadi pembiasaan. Pendidikan berperan kuat dalam pembentukan karakter peserta didik. Penelitian mengenai penerapan pendidikan karakter dalam meningkatkan ibadah shalat. Ini difokuskan pada nilai-nilai pendidikan karakter dalam meningkatkan ibadah shalat. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter dalam meningkatkan ibadah shalat peserta didik di SDIT Al–Istiqomah dan MI Al–I‟anah Kabupaten Karawang. Berkaitan dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan pada nilai – nilai pendidikan karakter dalam meningkatkan ibadah shalat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini adalah penerapan pendidikan karakter dalam meningkatkan ibadah shalat. Sumber data dalam penelitian ini adalah SDIT Al-Istiqomah dan MI Al-I‟anah. Proses pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data