Claim Missing Document
Check
Articles

Sintesis Tetrapeptida PSWY dan PSKY Fase Padat dan Evaluasi Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32205

Abstract

Untuk mempelajari hubungan struktur dan aktivitas dari senyawa antioksidan PAGY, dua analog dari PAGY, PSWY and PSKY, disintesis dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. SIntesis dari kedua analog dilakukan dengan metode sintesis peptida fase padat, mengikuti protocol sintesis PAGY dan analog sebelumnya. Strategi Fmoc diterapkan dalam sintesis dan kombinasi reagen HATU/HOAt digunakan dalam pembentukan ikatan peptida. PSWY dan PSKY diperoleh dengan rendemen berturut-turut 21,8% dan 98,9%. Kedua peptida dimurnikan dengan RP-HPLC preparatif. Peptida hasil pemurnian. dianalisis kemurniannya dengan RP-HPLC dan dikarakterisasi dengan HR-TOFMS, 1H- and 13C-NMR. Selanjutnya, kedua peptida diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH yang menunjukkan bahwa kedua peptida memiliki aktivitas penghambatan yang rendah dibandingkan dengan PAGY dan analog PSGY. Nilai IC50 untuk PSWY dan PSKY berturut-turut 3,079 dan 4,340 mg/mL. Penggantian glisin pada PSGY dengan triftofan (PSWY) dan lisin (PSKY) tidak dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Meskipun terdapat fakta dari penelitian sebelumnya bahwa penggantian glisin pada PAGY dengan lisin (PAKY) dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya, namun hal yang sama yang diterapkan pada PSGY tidak memberikan hasil yang serupa. Sepertinya, komposisi residu pada PSKY yang lebih polar dibandingkan dengan PAKY menjadi penyebab aktivitas antioksidan yang lebih rendah.
Depsidon Dari Buah Tumbuhan Asam Kandis (Garcinia cowa) Darwati Darwati; Nurlelasari Nurlelasari; Tati Herlina; Tri Mayanti
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.661 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n1.16241

Abstract

Suatu senyawa kelompok depsidon (1) telah berhasil diisolasi dan dielusidasi struktur kimia dari  ekstrak etil asetat Garcinia cowa.Roxb. asal Indonesia.  Isolasi dan pemurnian dilakukan dengan teknik kromatografi vakum cair dan kromatografi kolom gravitasi, menggunakan adsorben silika gel, dengan sistem elusi bergradien: n-heksan, CH2Cl2, EtOAc, dan MeOH. Penentuan struktur molekul ditetapkan dengan metode spektroskopi meliputi spektroskopi UV, IR, NMR 1 D dan 2 D. Senyawa  hasil isolasi ditetapkan sebagai  1,3-dihidroksi-7-metoksi 2,8-(3-metilbutenil) depsidon (1). Senyawa ini untuk pertama kalinya  dilaporkan sebagai komponen kimia  dari  buah  G. cowa. 
Upaya Optimasi Sintesis Pentapeptida Leu-Ala-Asn-Ala-Lys dengan Pengurangan Nilai Loading Resin Rani Maharani; Dessy Yulyani Kurnia; Ace Tatang Hidayat; Jamaludin Al-Anshori; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n1.28671

Abstract

SCAP1 (Saccostrea Cucullata Antioxidant Peptide 1) dengan urutan asam amino LANAK (Leu-Ala-Asn-Ala-Lys) merupakan pentapeptida yang diisolasi dari hidrolisat tiram dan diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan scavenging radikal DPPH sebesar 83,79 ± 0,53%. Peptida ini telah berhasil dibuat dengan metode sintesis peptida fase padat dengan persen rendemen 8,28%. Rendahnya persen rendemen yang diperoleh disebabkan karena adanya dua residu Ala serta 1 residu Asn yang dapat menyebabkan agregasi. Nilai loading resin yang terlalu besar juga menjadi salah satu penyebab terbentuknya agregasi karena loading resin dilakukan selama 15 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis senyawa SCAP1 dengan pengurangan nilai loading resin. Untuk meningkatkan persen rendemen dari penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan optimasi sintesis terhadap SCAP1. Sintesis dilakukan dengan pengurangan nilai loading resin dengan cara mempersingkat waktu loading resin menjadi 4 jam. Senyawa SCAP1 hasil sintesis memiliki massa crude sebesar 119,5 mg dan berhasil dimurnikan menggunakan RP-HPLC preparatif dengan massa murni 10,6 mg dan rendemen 16%. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan loading resin meningkatkan rendemen SCAP1 dari 8,28% menjadi 16%.
7-hidroksi-6-metoksi Kumarin (Skopoletin) dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Chisocheton cumingianus (Meliaceae) Nurlelasari Nurlelasari; Tiara Prima Amalya; Euis Julaeha; Desi Harneti P. Huspa; Rani Maharani; Darwati Darwati; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n2.29563

Abstract

Keanekaragaman hayati hutan tropis Indonesia merupakan sumber senyawa organik bahan alam seperti limonoid, triterpenoid, seskuiterpenoid, steroid, serta senyawa-senyawa fenolik yang struktur molekulnya beragam dan menunjukkan bioaktivitas yang menarik. Salah satu senyawa yang menarik diteliti adalah senyawa fenolik karena memiliki keberagaman baik fungsi maupun strukturnya. Senyawa fenolik pada tumbuhan dapat dijumpai pada famili Meliaceae. Genus Chisocheton merupakan salah satu tumbuhan dari famili Meliaceae yang memiliki sekitar 53 spesies, diantaranya adalah Chisocheton cumingianus. Chisocheton yang telah banyak diteliti memiliki aktivitas antikanker, antimalaria, antivirus, anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-insektisida dan antimikroba. Senyawa-senyawa yang telah banyak diisolasi meliputi limonoid, triterpenoid, dan steroid. Pada paper ini akan disampaikan elusidasi struktur senyawa skopoletin dari kulit batang C. cumingianus. Senyawa skopoletin ini diperoleh dari serbuk kulit batang C. cumingianus yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol yang selanjutnya dipekatkan hingga diperoleh ekstrak pekat. Ekstrak metanol dipisahkan serta dimurnikan dengan berbagai teknik kromatografi hingga diperoleh senyawa skopoletin yang berwarna kuning pucat  (9,1mg). Struktur molekul senyawa hasil isolasi ditentukan dengan metode spektroskopi IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan DEPT serta dibandingkan dengan literatur, maka disimpulkan bahwa isolat F4 merupakan senyawa 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin).
Synthesis of α-Hydroxyisovaleric acid (Hiv) and α-Acetyloxyisovaleric Acid (Ac-Hiv), Precursors of Aureobasidin B, with Improved Yield Rani Maharani; Andi Rahim; Herdanu Rizqullah; Nur Muhammad Miftah; Ace Tatang Hidayat; Achmad Zainuddin; Nurlelasari Nurlelasari; Desi Harneti; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.045 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n3.20855

Abstract

α-Hydroxyisovaleric acid (Ac-Hiv) and α-acetyloxyisovaleric acid (Ac-Hiv) have been successfully synthesized through a diazotisation of amino acid using sodium nitrite with the catalyst of sulfuric acid and acetic acid, respectively. In the synthesis of Hiv, Zubia et al. (2005) mentioned that 3 equivalents of sodium nitrite for the reaction gave the hydroxy acid with a good yield. However, Cohen-Arazi et al. (2008) described that 6 equivalents of sodium nitrite resulted the highest yield. In present study, a variation of equivalents of sodium nitrite (3, 4, 5, 6 eq.) were trialed for the same method of synthesis. Through several experiments, we found that 6 equivalents of sodium nitrite were the best portion among all. This finding was applied into the synthesis of protected Hiv (Ac-Hiv) that was previously reported by Maharani et al. (2017) giving 63% yield when 3 equivalent of sodium nitrite was employed. By increasing the equivalent of sodium nitrite into 6 equivalents, the Ac-Hiv can be synthesized with an improved yield (71%).
Sintesis Tetrapeptida PSSY dengan Metode Fasa Padat Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.512 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n2.26156

Abstract

Senyawa tetrapeptida antioksidan PAGY telah berhasil diisolasi dari kulit ikan amur sturgeon dan telah berhasil disintesis berserta analog PSGY, PFFY, PAFY dan PAIY menggunakan metode SPPS. Uji antioksidan menunjukkan senyawa PSGY lebih aktif dari senyawa PAGY dan senyawa analog lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa tetrapeptida PSSY dengan metode SPPS, dan mengetahui aktivitas antioksidan senyawa tetrapeptida hasil sintesis dengan uji DPPH. ibuat dalam dua versi; bahasa Indonesia dan Inggris. Tetrapeptida PSSY telah berhasil disintesis menggunakan strategi SPPS dengan resin 2-klorotritilklorida sebagai padatan penyangga, gugus pelindung Fmoc, dan reagen kopling HATU/HOAt. Padatan PSSY berhasil dimurnikan menghasilkan PSSY 17 mg (13,88%). Setelah dimurnikan, PSSY dikarakterisasi dengan HR-TOF-MS yang memberikan nilai m/z [M+H] 453,2711 yang sesuai untuk PSSY. Uji aktivitas antioksidan dilakukan pada PSSY dengan nilai IC50 sebesar 7,513 mg/mL.
SENYAWA KATEKIN YANG BERSIFAT TOKSIK DARI KULIT BATANG TUMBUHAN SURIAN (Toona sinensis) Harneti, D -; Iryanto, Y. -; Sabarudin, L. -; Nurlelasari -; Mayanti, T. -; Safari, A -; Julaeha, E. -
Bionatura Vol 15, No 2 (2013): Bionatura Juli 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.201 KB)

Abstract

Dua senyawa katekin, katekin termetilasi (1) danbikatekin termetilasi (2) telah diisolasi dari kulit batangtumbuhan Toona sinensis (Meliaceae). Struktur kimiasenyawa 1 dan 2 diidentifikasi berdasarkan data-dataspektroskopi dan perbandingan data spektra yangdiperoleh sebelumnya. Senyawa 1 dan 2 dievaluasiaktivitas toksiknya terhadap benur udang (Artemiasalina). Senyawa 1 dan 2 menunjukkan aktivitas toksikyang kuat terhadap Artemia salina dengan nilai LC50berturut-turut, 30,3 dan 36,4 μg/mL.
SENYAWA7-HIDROKSI-6-METOKSI KUMARIN YANG BERSIFAT SITOTOKSIK DARI KULIT BATANG Chisochetonmacrophyllus (MELIACEAE) Nurlelasari -; Muflihah, L.F -; Wardoyo, M.M -; Harneti, D -; Puspa, H -; Awang, K. -
Bionatura Vol 16, No 1 (2014): Bionatura Maret 2014
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.718 KB)

Abstract

Senyawa fenil propanoid, 7-hidroksi-6-metoksi kumarintelah diisolasi dari kulit batang Chisochetonmacrophyllus (Meliaceae). Struktur kimia senyawa7-hidroksi -6-metoksi kumarin diidentifikasi berdasarkandata-data spektroskopi meliputi UV, IR, NMR-1D, NMR-2D dan massa serta perbandingan dengandata spektra yang diperoleh dari literatur. Senyawa7-hidroksi -6-metoksi kumarin menunjukkan efeksitotoksik terhadap sel murin leukemia P-388 dengannilai IC50 16,5 mg/mL. Senyawa fenil propanoid,7-hidroksi -6-metoksi kumarin dilaporkan untuk pertamakali pada genus Chisocheton.Kata kunci: Meliaceae, Chisocheton macrophyllus,fenilpropanoid, kumarin, skopoletin.
Senyawa Damara-20,24-dien-3-on yang beraktivitas Sitotoksis terhadap Sel Mcf-7 dari Kulit Batang Chisocheton Marcrophyllus (Meliaceae) Nurlelasari Nurlelasari; Nurabi Ferdiana; Subekti Mauluddin; Desi Harneti; Moelyono Moektiwardoyo; Rizky Abdullah; Unang Supratman; Khalijah Awang
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7656.348 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i3.15062

Abstract

AbstrakSenyawa triterpenoid damaran, damara-20,24-dien-3-on telah diisolasi dari kulit batang Chisocheton Marcrophyllus (Meliaceae). Struktur kimia kedua senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan data spektroskopi dan perbandingan data spektra yang diperoleh dari literatur. Senyawa damara-20,24-dien-3-on menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara manusia MCF-7 dengan nilai IC50 28 mM.Kata Kunci : aktivitas sitotoksik, sel MCF-7, triterpenoid damaran, Chisocheton Marcrophyllus,  MeliaceaeAbstractDammarane triterpenoid, damara-20,24-dien-3-on has been isolated from the bark of Chisocheton Marcrophyllus (Meliaceae). Chemical Structure of compound was dtermined on the basic of spektroscopic data and comparison with those spectra data previously reported. Compound damara-20,24-dien-3-on exhibited cytotoxic activity againts MCF-7 human breast cancer cell lines with IC50 value 28 mM respectively.Kata Kunci : cytotoxic activity, MCF-7 cell, dammarane triterpenoid, Chisocheton Marcrophyllus,  Meliaceae
ANTIBACTERIAL TRITERPENOIDS FROM THE BARKS AND LEAVES OF Lansium domesticum Corr cv. Kokossan (MELIACEAE) T. Mayanti; Y. P. Apriantini; S. Soidah; J. Sianturi; D. Darneti; E. Julaeha; D. Sumiarsa; Nurlelasari Nurlelasari; R. Maharani
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 12 No.1 Januari 2018
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.884 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2018.v12.i01.p10

Abstract

Tiga senyawa triterpenoid, 8,14-sekogamasera-7,14-dien-3,21-dion (1), 8,14-sekogamasera-7-en-14-hidroksi-3,21-dion (2) dan 9,19-siklolanost-24-en-3-on, 21,23 epoksi-21,22-dihidroksi (21R, 22S, 23S) (3) telah diisolasi dari kulit batang dan daun L. domesticum cv kokossan (Meliaceae). Struktur kimia senyawa 1-3 telah ditentukan melalui data spektroskopi UV, IR, NMR dan MS serta perbandingan dengan data spektroskopi laporan sebelumnya. Senyawa 1, 2 dievaluasi sifat antibakterinya terhadap Escherichia coli dan Bacillus cereus. Senyawa 3 dievaluasi sifat antibakterinya terhadap Escherichia coli dan Enterococcus feacalis. Senyawa 1 menunjukkan nilai zona hambat sebesar 7,5 dan 8,0 mm pada konsentrasi berturut-turut 500 dan 1000 ppm terhadap Escherichia coli dan tidak aktif terhadap Bacillus cereus. Senyawa 2 menunjukkan nilai zona hambat sebesar 8,0 dan 10,0 mm pada konsentrasi berturut-turut 500 dan 1000 ppm terhadap Escherichia coli dan tidak aktif terhadap Bacillus cereus. Senyawa 3 menunjukkan nilai zona hambat 3,67 mm, 3,17 mm, 2,32 mm pada konsentrasi berturut-turut 10000, 5000 dan 1000 ppm terhadap E. coli, tidak aktif terhadap E. feacalis.
Co-Authors A. T. Hidayat1 Ace Tatang Hidayat Ace Tatang Hidayat Achmad Zainuddin Agus Safari Agus Safari Agus Safari Al Arofatus Naini Alya Tsamrotul Anastasya Firdausi Andi Rahim Anggit Kartikasari Anjari, Intan Hawina Awang, K. - Azmi, Mohamad Nurul Christina Marpaung D. D. Harneti D. Darneti D. G. Katja D. Harneti D. Sumiarsa Dadan Sumiarsa Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati, Darwati Desi Harnet Desi Harneti Putri Huspa Dessy Yulyani Kurnia Dewa Gede Katja Dewa Gede Katja DUDI RUNADI E. Julaeha Erina Hilmayanti Euis Julaeha Euis Julaeha Fajar Fauzi Abdullah Fajar Fauzi Abdullah Ghina Izdihar Harizon Harizon Harneti, D - Herdanu Rizqullah Hersa Milawati Hersa Milawati Ida Nur Farida Ida Nurfarida Intan Rahmayanti Iqbal Wahyu Mustaqim Iryanto, Y. - J. Sianturi Jamaludin Al-Anshori Julaeha, E. - Julita Nahar, Julita K. K. Farabi K. K. Haikal Kansy Haikal Kansy Haikal Khadijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi M. M. Muhammad Mayanti, T. - Moelyono Moektiwardoyo Mohamad Fajar Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi Muflihah, L.F - Muhammad Hanafi Muhammad Hanafi Nadya Thufaila Nita Ike Dwi Kurniasih Nur Muhammad Miftah Nurabi Ferdiana Purnama Purnama Purnama Purnama Puspa, H - R. Maharani R. Maharani R. R. Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Ph.D Rizky Abdullah Ronauli Fitriana Russiska Russiska S. Salam S. Soidah Sabarudin, L. - Safari, A - Safri Ishmayana Salam, Supriatno Shabarni Gaffar Siska Mulya Octavia Siska Mulya Octavia Siti Hani Pratiwi Sofa Fajriah Sri Purwani Subekti Mauluddin Supriatno Salam Supriatno Supriatno T. Mayanti Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tiara Prima Amalya Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti U. Supratman U. U. Supratman Unang Supratman Unang Supratman Wardoyo, M.M - Winda Sukmawati Y. P. Apriantini Y. Shiono Y. Y. Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Zulfikar Zulfikar