Claim Missing Document
Check
Articles

PEMODELAN ESTIMASI BIAYA PARAMETRIK PADA AWAL BANGUNAN GEDUNG AKIBAT GEMPA Afrizal, Afrizal
E-Journal Graduate Vol 1, No 2 (2014): Part C - Civil Engineering
Publisher : E-Journal Graduate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.655 KB)

Abstract

Estimasi biaya pada tahap perencanaan adalah hal yang penting dalam proyek konstruksi karena akan menentukan kinerja proyek pada tahap selanjutnya. Gempa 30 September 2009 di Sumatera Barat diguncang oleh gempa dengan kekuatan besar. Pada struktur bangunan gedung analisis pembebanan sangat besar pengaruhnya dalam pemilihan dimensi struktur, jenis struktur dan pemilihan pemakaian mutu dan jenis bahan untuk kekuatan struktur bangunan. Sehubungan dengan analisa pembebanan struktur salah satu beban yang cukup besar pengaruh nya adalah beban gempa. Hal ini sangat erat kaitannya dengan Estimasi biaya yang akan dianggarkan pada tahap awal atau konseptual oleh pemilik proyek. Total Luas Lantai (TLL) dan Total Jumlah Lantai (TJL) adalah parameter yang telah dibuktikan memiliki pengaruh yang cukup baik dalam mengestimasi biaya bangunan gedung, tetapi kedua parameter tersebut hanya memperlihatkan scale of project. Oleh karena itu perlu kiranya suatu model estimasi biaya pada tahap perencanaan yang melibatkan parameter lainnya, seperti beban gempa (BG) sebagai cost driver dalam estimasi biaya parametrik bangunan gedung pada tahap perencanaan. Dari hasil analisis regresi model matematis untuk estimasi biaya bangunan gedung meter persegi (BM) pada tahap perencanaan dihasilkan model yang terbaik adalah : BM_3 = -22230000.00 -682.85 * TLL + 146400000.00 * √TJL_mod + 8060586.14 * Log_BG. Model BM_3 mempunyai deviasi rata-rata adalah -13.94%Kata Kunci : estimasi biaya parametrik, beban gempa, analisa regresi
PEMAHAMAN KEESAAN ALLAH DALAM TEOLOGI ISLAM Afrizal, Afrizal
Jurnal Ushuluddin Vol 16, No 2 (2013): Juli - Desember 2013
Publisher : Jurnal Ushuluddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini memaparkan berbagai pemahaman pemikir muslim tentang Keesaan Allah. Sumber paham keesaan Allah hanya satu yaitu al-Quran. Semua pemikir berusaha maksimal untuk mempertahankan keesaan Allah tetapi mereka menempuh cara yang berbeda. Perbedaan cara itulah yang menimbulkan perdebatan panjang di antara mereka. Perbedaan itu juga sampai menimbulkan sikap menganggap dirinya yang benar sedangkan yang lain salah. Ketika diteliti ternyata terdapat dua corak pemikiran yang bertolak belakang dalam mempertahankan keesaan Allah, yaitu corak rasional dan corak tradisional. Pemikiran rasional berusaha memberikan interpretasi terhadap takwil teks al-Quran karena teks itu bertentangan dengan alur pikir mereka. Sebaliknya pemikiran tradisional berusaha mengikuti teks apa adanya dan menjauhi interpretasi yang berlebihan karena dikhawatirkan terjadi penyimpangan yang tidak wajar dalam memahami keesaan Allah. Setelah dikaji secara mendalam ternya metode berpikir kedua kelompok ini ternyata hasilnya bermuara pada satu titik yang sama, yaitu peningkatan pemahaman atas keesaan Allah. Pemahaman terhadap perbedaan interpretasi itu dapat membuka cara berpikir yang lebih luas dan toleran di kalangan masyarakat Islam
Selulosa Bakterial Nata De Coco Sebagai Adsorban Pada Proses Adsorpsi Logam Cr(III) Afrizal, Afrizal
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 4, No 1 (2008): (Januari 2008)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.288 KB)

Abstract

Pemanfaatan selulosa nata de coco sebagai adsorban dilakukan melalui adsorpsi kromium(III) dalammedium air dalam rangka pencarian metode yang efektif untuk menghilangkan logam berat. Pada penelitian inidipelajari tiga faktor yang mempengaruhi yaitu, konsentrasi awal larutan, waktu kontak dan pH larutan untukmemperoleh kondisi yang optimum dalam proses adsorpsi. Kondisi optimum adsorben selulosa nata de coco yangberbentuk serbuk dalam mengadsorpsi kromium(III) adalah pada konsentrasi awal larutan 150 ppm, waktu kontak 50menit dan pH larutan adalah 5. Terjadinya adsorpsi kromium(III) pada selulosa nata de coco melibatkan gugus fungsi C-O pada gugus fungsi eter dan hidroksil. Keterlibatan gugus fungsi pada proses adsorpsi diidentifikasi denganspektrum FT-IR, berkurangnya pita serapan yang cukup signifikan pada bilangan gelombang 1057,34 cm-1 danberkurangnya intensitas pita serapan pada daerah 3443,06 cm-1. sedangkan untuk morfologi permukaan adsorben natade coco dianalisis dengan SEM. Hasil foto SEM menunjukkan adanya permukaan yang tidak rata dan lebih terangpada adsorben setelah adsorpsi   
Analisa Struktur Mikro Material Substitusi Hidroksiapatit Cangkang Kerang Darah dan Resin Akrilik Bahan Pembuat Gigi untuk Aplikasi Gigi Tiruan Afrizal, Afrizal; Gunawarman, Gunawarman
Jurnal Surya Teknika Vol 2, No 04 (2016): Surya Teknika
Publisher : Jurnal Surya Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang laut yang digunakan untuk menggantikan sebagian fungsi resin akrilik bahan pembuat gigi tiruan untuk aplikasi gigi pengganti. Dalam penelitian ini partikel halus hidroksiapatit sintetis yang berasal dari cangkang kerang darah digunakan sebagai partikel substitusi bahan pembuat gigi pengganti. Kerang darah dipersiapkan dengan membakar, menggiling hingga halus (menggunakan pulvalizer dan ball mill machine) dan mengayak hingga didapatkan partikel sintetis HA dengan tingkat kekasaran hingga  62 m (nomor ayakan #125). Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan struktur mikro material substitusi HACK+TRA. Struktur mikro ini kemudian dibandingkan dengan struktur mikro gigi. Hasil pemeriksaan struktur mikro menggunakan SEM-EDX, terlihat bahwa komposisi material substitusi terbaik terdapat pada spesimen 1A dan 2A, dimana partikel HACK mengganti volume TRA sebesar 1,375 dan 1,500 gr dalam material substitusi HACK+TRA  Hal ini disebabkan kehadiran partikel-partikel HACK dengan kerapatan (density) yang tinggi dan halus. Kerapatan partikel-partikel atom HACK dalam campuran HACK+TRA menghalangi laju dislokasi atom-atom resin akrilik dalam material substitusi ini. Hal ini meningkatkan sifat-sifat mekanik material substitusi
Sistem Informasi Inventory Control Lovia Jambi Afrizal, Afrizal
JURNAL AKADEMIKA Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Akademika
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat - STMIK Nurdin Hamzah Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The utilization of information technology becomes a necessity that is used to improve or assist the performance of the company. Every company seeks to build a system that can assist and facilitate its performance. This paper describes the stages in building an information system inventory in the warehouse Lovia Jambi to assist and facilitate the operations conducted by the warehouse, provide information faster, accurate and relevant, minimize errors such as the difference between the amount of goods and facilitate the search the data if necessary, to save time in data processing, report generation goods in and goods out can be done easily and quickly. This information system built using Visual Basic 6.0 programming language and MySQL datababe.
Fenomena Pemekaran Daerah Di Provinsi Kepulauan Riau (Studi Pemekaran Daerah di Kabupaten Bintan) Arianto, Bismar; Afrizal, Afrizal
Jurnal Selat Vol 1 No 1 (2013): "Kemaritiman & Perbatasan"
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2326.255 KB)

Abstract

Gejala pemekaran daerah di Indonesia sejak tahun 1999 cendrung meningkat. Mulai Oktober 1999 sampai Januari 2008 telah terbentuk 164 daerah baru yang terdiri dari 7 Provinsi baru, 134 Kabupaten baru, dan 23 Kota baru. Gejolak pemekaran daerah di berbagai daerah di Indonesia hingga hari ini terus berkembang. Meskipun hasil evaluasi pemekaran daerah menunjukkan prestasi yang tidak baik namun hingga kini masih banyak daerah di Indonesia yang berniat membentuk daerah otonom baru. Seperti yang terjadi di Provinsi Kepuluan Riau. Wacana tersebut diantaranya di Kabupaten Bintan, karimun dan kabupaten Lingga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mekanisme pemekaran daerah di Indonesia dan untuk mengetahui dan mengalisa penyebab keinginan pemekaran daerah di Kabupaten Bintan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah pustaka dan wawancara. Kajian ini menyimpulkan adanya perubahan proses pemekaran di Kabupaten Bintan, dari Kabupaten Bintan Timur sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Bintan Utara sebagai kabupaten pemekaran, dalam perjalanannya berubah Kabupaten Bintan Utara menjadi kabupaten induk dan Kabupaten Bintan Timur menjadi kabupaten pemekaran serta masih ada pro dan kontra dalam proses pemekaran ini, hal ini harus dikelola dengan baik untuk menghindari perpecahan di masyarakat. Kata Kunci : otonomi daerah dan pemekaran daerah
Peran Pemerintah Kabupaten Bintan Dalam Meningkatkan Kemampuan Desa Terhadap Pengelolaan Kewenangan (Studi Pelaksanaan Kewenangan Desa Malang Rapat Dalam Mengelola Potensi Wisata) Afrizal, Afrizal; Nazaki, Nazaki
Jurnal Selat Vol 5 No 1 (2017): JURNAL SELAT
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.232 KB)

Abstract

Villages have the authority to regulate and manage government affairs, the interests of local communities based on community initiatives, rights of origin, and / or traditional rights recognized and respected within the system of government of the Unitary State of the Republic of Indonesia. One of the potentials in the village of Malang Rapat is tourism. The existing condition indicates that the village has not maximally managed the potential to improve the welfare of the village community. What is the function of local government that has direct oversight of the village to create policies that encourage villages to be able to manage their authority. The purpose of this study is to see what the local government does to the village, why the village government has not been able to maximize the authority of the village. The concept / theory that approaches is the authority of the village. While the method used is descriptive qualitative. The results of the analysis obtained by the local government in this case the Bintan regency government has not been maximal in conducting guidance to the village of Malang Rapat Keywords: Village Authority, Community Welfare, Tourism   Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu potensi yang ada di desa Malang Rapat adalah bidang pariwisata. Kondisi yang ada menunjukkan belum maksimalnya desa mengelola potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Bagaimana fungsi pemerintah daerah yang memiliki pengawasan langsung terhadap desa untuk membuat kebijakan yang mendorong desa untuk mampu mengelola kewenangannya.  Tujuan penelitian ini untuk melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap desa, mengapa pemerintah desa belum mampu memaksimalkan kewenangan desa yang dimiliki. Konsep/teori yang menjadi pendekatan adalah   kewenangan desa. Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil yang analisa yang didapatkan pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah kabupaten Bintan belum maksimal dalam melakukan pembinaan terhadap desa Malang Rapat. Kata kunci: Kewenangan Desa, Kesejahteraan Masyarakat, Pariwisata
Implementasi Kursus Pra Nikah dalam Mengurangi Angka Perceraian di Kua Pringsewu Afrizal, Afrizal
Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 10, No 1 (2017): Ijtimaiyya : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
Publisher : Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.102 KB)

Abstract

In Pringsewu district, divorce rates are still high. Since 2013, there were 80 divorce cases, in 2014, 89 and in 2015, 6380 divorce cases. Preservation of a marriage is not only sought after the occurrence of problems in the household, but it need before the wedding. Based on the Decree of the Director General of Islamic Guidance No. DJ.II / 542 of 2013, the Pre-Marriage Course conducted by BP4 for the bride and groom. This article describe the implementation of Pre-Marriage Courses in Pringsewu District KUA and its impact in reducing divorce rates. The conduct of Pre-Marriage Courses is still lacking or not optimal; either in terms of institutions, executors or resource persons, pre-facilities, financing, participants, and course materials. Pre-Marriage Course Policy has a stake in reducing the divorce rate, and encouraging the establishment of a sakinah family in the area
ISOLASI FLAVONOID DARI BIJI KAKAO (Theobroma cacao) Arifin, Bustanul; Afrizal, Afrizal; Hasnirwan, Hasnirwan; Rinaldo, Rio
Jurnal Zarah Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Zarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.717 KB)

Abstract

Paradigma Baru Birokrasi Pemerinthan dalam Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Afrizal, Afrizal
Kemudi Vol 1 No 1 (2016): KEMUDI: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.268 KB)

Abstract

Substitution of the new order regime reform era to bring home big enough task for holders of development policy in this country . Government bureaucracy into one part left by the new order of special concern by the government , especially pemerintaha area. The inability of the government to manage the bureaucracy caused by many things one of which is the lack of quality of personnel in providing service to the community . Apparatus still positioning itself not as a public servant but someone who must be served . Therefore, in this paper the author tries to analyze the problems with the approach of a paradigm shift regarding the bureaucratic apparatus of government as part of efforts to resolve the issue of government bureaucracy in order to realize good governance.