Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI STORYTELLING PADA ANAK DI TK ISLAM BINA EMPAT LIMA PONTIANAK Astuti, Sri; Lestari, Sri; Yuniarni, Desni
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.008 KB)

Abstract

AbstractThe background of this research is that there are still many students who have not been able to match simple writing with symbols that represented it, students who have not been able to say simple writing with symbols that represented it and students who have not known various types of vowel letters and consonants . The form of this research is Classroom Action Research. This research was conducted with a qualitative research approach. The subjects in this study were: 1) Children of Islamic Kindergarten Four Development Five groups B6 which numbered twenty one people; and 2) two kindergarten Islamic Kindergarten Teachers. Data collection techniques use observation techniques. Data collection tool: a) Child learning observation sheet; b) Instrument sheet for assessing the teacher's ability to plan learning; and c) The instrument sheet assesses the teacher's ability to carry out learning. Storytelling learning is carried out through three cycles and in each cycle occurs using different themes and sub-themes referring to the 2013 curriculum; The results of the implementation of storytelling learning can improve children's reading skills so that children can mention and connect simple writing with images that symbolize it and are able to recognize various kinds of consonants and vowels. Keywords: Early Childhood, Reading Ability, and Storytelling
GAMBARAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU HAMIL BERDASARKAN USIA KEHAMILAN DI DESA CINTAMULYA KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Elista, Rica; astuti, sri; susanti, Ari indra
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 September 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.172 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i1.10413

Abstract

Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. Ibu hamil yang merokok atau terpapar asap rokok akan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan gangguan-gangguan perkembangan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran paparan asap rokok pada ibu hamil berdasarkan usia kehamilan di Desa Cintamulya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan secara Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Data diambil dari kuesioner yang dibagikan kepada 30 ibu hamil di Desa Cintamulya. Hasil penelitian ini menunjukkan Ibu hamil yang terpapar asap rokok suami yang merokok di dalam rumah berdasarkan usia kehamilan paling besar didapatkan pada usia kehamilan 13-28 minggu sebanyak 9 orang. Paparan jumlah batang rokok per hari sebanyak >10 batang paling besar didapatkan pada usia kehamilan 13-28 minggu sebesar 5 orang. Ibu hamil yang terpapar asap rokok dalam setiap hari selama hamil selain di rumah paling besar didapatkan pada usia kehamilan 13-28 minggu sebesar 3 orang. Simpulan dari penelitian ini adalah ibu hamil yang lebih sering terpapar asap rokok dari suami maupun dari orang lain adalah ibu hamil dengan usia kehamilan13-28 minggu.Kata Kunci : Ibu hamil, paparan asap rokok
GANGGUAN GIZI BALITA DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN JATINANGOR - SUMEDANG: MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT Sari, Puspa; Yuliani, Anita; Judistiani, Tina Dewi; Fauziah, Annisa; Astuti, Sri
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.373 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.12830

Abstract

Penanggulangan gangguan gizi balita membutuhkan tindak lanjut yang terencana hingga level layanan primer. Data dasar dibutuhkan untuk menilai besarnya beban masalah tersebut. Penelitian deskriptif  potong lintang  dilakukan  bulan Maret 2015  di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor, yang termasuk wilayah asuhan Program Studi Diploma 4 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unpad.    Telah dikumpulkan data primer antropometri, usia dan jenis kelamin balita usia 3-5 tahun. Analisis indikator merujuk pada kurva World Health Organization-National Center for Health Statistics (WHO-NCHS) sesuai SK Menkes RI no 1995/Menkes/SK/XII/2010.Hasil penelitian menunjukkan komposisi balita 3-5 tahun  di Desa Mekargalih terdiri atas 65 (38,9%) anak laki laki dan 102 (61,1%) anak perempuan. Besar masalah gizi buruk-kurang mencapai 10,8%,  wasting  7,8% dan  stunting sebesar 16,2%.  Perbandingan proporsi  balita yang mengalami gangguan gizi  antara balita  perempuan terhadap laki-laki adalah : 12,8% vs 7,7% (gizi buruk-kurang),  18,6% vs 12,3% (stunting). Proporsi wasting  pada balita perempuan lebih rendah   (7,9% vs 9,2%). Simpulan :   Gangguan gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor merupakan masalah kesehatan masyarakat tingkat sedang. Balita perempuan lebih rentan mengalami gangguan gizi. Perlu diupayakan  perbaikan gizi  terpadu bagi tiap individu dengan pendampingan tenaga kesehatan.Kata Kunci :  Balita, masalah kesehatan masyarakat, status gizi
Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Putri Dalam Penanganan Keputihan Di Desa Cilayung Astuti, Sri; Hartinah, Hartinah; febryary, dinda regia
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 September 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.331 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i1.10418

Abstract

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2010 menunjukan bahwa remaja putri usia 15-24 tahun mempunyai risiko lebih tinggi terhadap infeksi atau keputihan patologis. Berdasarkan hasil survei mawas diri di desa Cilayung terdapat 226 remaja putri yang mengalami keputihan, sebagian besar remaja putri kurang memahami mengenai kesehatan reproduksi secara umum, khususnya dalam penanganan keputihan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja putri dalam penanganan keputihan di Desa Cilayung. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 81 remaja putri yang ada di Desa Cilayung. Sampel yang dipilih yaitu Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja putri yang berpengetahuan baik sebesar 61,7%, remaja putri yang bersikap positif sebesar 56,8%, remaja putri yang berperilaku positif sebesar 50,6%,remaja putri yang berpengetahuan baik serta bersikap positif sebesar 68,0%, dan remaja putri yang berpengetahuan baik serta berperilaku baik sebesar 62%. Simpulan dari penelitian ini adalah penanganan keputihan yang dilakukan oleh remaja putri di Desa Cilayung dilihat dari tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku termasuk kedalam kategori baik.Kata Kunci : Penanganan Keputihan, pengetahuan, perilaku, sikap
ANGKA KEJADIAN GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH PADA IBU HAMIL DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014 Hartinah, Hartinah; Susanti, Ari Indra; Gusrianty, Alvie Rizky; astuti, sri
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.379 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.10347

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) sering ditemukan pada kehamilan disebabkan adanya perubahan fisiologis pada saluran kemih sepanjang kehamilan sehingga meningkatkan risiko ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian gejala ISK pada ibu hamil di Desa Mekargalih. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner dengan mendatangi setiap rumah ibu hamil. Populasi ibu hamil sebanyak 73 orang. Jenis pengambilan sampel menggunakan total sampling dan termasuk ke dalam kriteria inklusi, kemudian didapat sebanyak 63 orang. Analisa data menggunakan rumus univariat secara manual dan komputerisasi (MS. Excel). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 -14 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian gejala ISK pada ibu hamil adalah 30,2%, gejala yang paling banyak dialami adalah tidak bisa menahan buang air kecil (37,9%), berdasarkan usia kehamilan paling banyak terjadi pada usia kehamilan 28-40 minggu (17,5%), berdasarkan pendidikan terbanyak pada pendidikan SMA/SMK (15,9%). Semakin besar kehamilan maka semakin rentan terkena ISK karena memungkinkan terjadinya obstruksi oleh besarnya uterus yang menyebabkan dilatasi sistem pelviokalises dan ureter. Puncak insidensi ISK adalah pada usia kehamilan 28-40 minggu karena hormon progresteron dalam kadar tinggi dan obstruksi oleh uterus yang besar menyebabkan dilatasi system pelviokalises. Kurangnya sumber informasi mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ISK.Kata kunci: gejala ISK, ibuhamil, pendidikan, usia kehamilan
TEACHING SPEAKING BY COMBINING GIVE ONE GET ONE AND CLOCK PARTNER STRATEGIES AT JUNIOR HIGH SCHOOL Astuti, Sri; S.S, M.Pd, Siska,
Pendidikan Bahasa Inggris Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Wisuda Ke 48 Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahas Inggris
Publisher : Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 AbstrakBerbicara adalah suatu keahlian yang terpenting yang harus dikuasai dengan baik oleh semua siswa dalam belajar bahasa Inggris karena berbicara merupakan proses komunikasi untuk mengekspresikan ide, pendapat, dan perasaan kepada orang lain. Namun, pada kenyataannya banyak siswa terutama siswa sekolah menengah pertama tidak aktif menggunakan bahasa Inggris dalam proses belajar. Mereka tidak hanya pasif dalam berbicara bahasa Inggris dengan gurunya namun juga dengan temannya. Untuk dapat membuat siswa aktif berbicara bahasa Inggris dengan baik, guru harus bisa menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik yang sesuai dengan pengetahuan siswa agar membuat siswa aktif menggunakan bahasa Inggris dalam proses belajar. Ada beberapa strategi yang digunakan dalam pengajaran bahasa Inggris khususnya dalam keahlian berbicara diantaranya strategi Give One Get One dan Clock Partner.Strategi Give One Get Oe adalah strategi yang bagus meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan pendapat karena pada strategi ini siswa tidak hanya memberikan pendapat tetapi juga menerima pendapat dari temannya. Dalam strategi ini siswa diminta bekerja bekerja berkelompok. Kemudian, Strategi Clock Partner adalah siswa bekerja mengumpulkan serta menyampaikan pendapat secara bergiliran dalam sebuah kelompok dengan susunan anggota seperti jam. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa dengan mengkombinasikan strategi-strategi ini dalam pengajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara. Selain itu, dengan mengkombinasikan strategi-strategi ini mampu membuat siswa aktif berbicara secara perorangan ataupun berkelompok menyampaikan pendapat sesuai dengan pengetahuan mereka menggunakan Bahasa Inggris.
ANALISIS MAKNA ADVERBIA TABI TABI, SHIBA SHIBA DAN YOKU DALAM BAHASA JEPANG Putryani, Helen; Astuti, Sri; Wiyatasari, Reny
Japanese Literature Vol 2, No 2 (2016): Volume 2,Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.306 KB)

Abstract

Adverbial Tabi Tabi, Shiba Shiba and Yoku have the same meaning, which is a repeatof an event or condition (often). The third adverbial above has different frequencylevels. Adverbial of Tabitabi has higher frequency levels than adverbial ofShibaShiba but adverbial of Tabitabi is lower than adverbial of Yoku. Adverbial ofShibaShiba is the lowest levels of frequency and adverbial of Yoku is the highestfrequency levels.
ANALISIS KONTRASTIF ONOMATOPE BAHASA JEPANG DAN BAHASA JAWA Supangat, Nur; Astuti, Sri; IHANR, Elizabeth
Japanese Literature Volume 1, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.428 KB)

Abstract

In writing this essay the author discusses the 'Contrastive Analysis of Onomatopoeia in Japanese and Javanese'. The author chose this title because of the lack of discussion about the comparison between the onomatopoeic Japanese and Javanese. To write this thesis, firstly, the author collected data, and then analyze the data, after that, the dat presented in a descriptive form. Onomatopoeia in Japanese consists of two types, namely giseigo (giongo) andgitaigo incorporated in onshouchougo. Giseigo (giongo) are words that express mock voices or sounds of living beings and inanimate objects, while gitaigo are words that express the state. Classification giseigo (giongo) is divided into two, namely giseigo stating voice imitation of living things, and giongo stating imitation sounds of inanimate objects. Just as giseigo (giongo), gitaigo divided into three classifications. The classifications, namely gitaigo who declared a state of inanimate objects, giyougo who declared a state (state behavior) of living creatures, and gijougo who declared a state of heart (feeling) human. Of all these classifications outline has ten different meanings classification. Moreover, the characteristic forms contained on onomatopoeia also affect its meaning.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS VIII SMP ISLAM KEPENUHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Astuti, Sri; Afifah, Nurul; Afniyanti, Enny
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP Prodi Biologi Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP Prodi Biologi
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP Prodi Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.46 KB)

Abstract

The aim of the study was to determine the effect of cooperative learning type of talking stick toward biological student’s learning result on the human moving system at grade VIII of SMP Islam Kepenuhan for academic years on 2014/2015. The method of this study was quasi experiment with nonequivalent control group design type. The sample was taken by using non random sampling. The sample was students as experiment class at grade VIIIA and students as a control class at grade VIII B. The instrument of the study was the test. The data analysis used ttest, and obtained ttest= 8,734 of significant 0,05 that ttable = 1,998, so it can be concluded that by ttest > ttable means that alternative hypothesis was accepted.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian untuk berwirausaha pada siswa SMK Astuti, Sri; Sukardi, Thomas
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 3, No 3 (2013): November
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.111 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v3i3.1847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) memperoleh deskriptif tentang kemandirian siswa, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan interaksi teman sebaya pada siswa SMK, (2) mengetahui pengaruh kepribadian, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan interaksi teman sebaya baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri terhadap kemandirian untuk berwirausaha pada siswa SMK, dan (3) mengetahui seberapa besar pengaruh faktor kepribadian, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan interaksi teman sebaya secara bersama-sama terhadap kemandirian untuk berwirausaha pada siswa SMK. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan ex post facto. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kemandirian untuk berwirausaha tinggi (50,5%), kepribadian tinggi (73,3%), lingkungan keluarga tinggi (49,5%), lingkungan sekolah tinggi (69,5%) dan interaksi teman sebaya tinggi (44,8%), (2) terdapat pengaruh kepribadian, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan interaksi teman sebaya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap kemandirian siswa untuk berwirausaha, dan (3) sumbangan efektif variabel kepribadian, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan interaksi teman sebaya secara bersama-sama terhadap kemandirian untuk berwirausaha ( ) sebesar 68,6% dan sumbangan efektif masing-masing variabel yaitu lingkungan keluarga 53,5%, kepribadian 9,7%, interaksi teman sebaya 3,9%, dan lingkungan sekolah 1,6%. FACTORS INFLUENCE THE AUTONOMY FOR ENTREPRENEURE IN STUDENT’S SMKAbstractThis study aims to uncover: (1) the descriptive abaut autonomy students for entrepreneur, personality, family environment, school environment, and peer relationships at SMK, (2) the influence of personality, family environment, school environment, and peer relationships by together as well as individually for entrepreneurship at SMK, (3) know the influence of personality factors, family environment, school environment, and peer interaction jointly and severally against the autonomy of entrepreneurship in vocational students. This was a survey research with ex post facto approach study. The data were analyzed using the descriptive analysis technique, simple liner regression analysis and multiple regression analysis with the help of software SPSS 18. The result showed: (1) the autonomy for entrepreneur was high (50,5%), personality was high (73,3%), family environment was high (49,5%), school environment was high (69,5%) and peer relationship was high (44,8%), (2) there are influence of personality factors, family environment, school environtment, and peer relationships with the autonomy for entrepreneurship both individually, and (3) the effect personality factors, family environment, school environment, and peer relationship together against the autonomy for entrepreneurship ( ) 68,6% and the effect of each predictor was 35,5% family environment, 9,7% personality, 3,9% peer relationships, and 1,6% of school environment.